KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Dalam upacara Peringatan Hari Jadi Provinsi Jatim ke-72 dan Sumpah Pemuda ke-89, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini berpesan untuk mempererat persatuan di tengah perbedaan. Hal itu disampaikan Wali Kota saat upacara berlangsung di Balai Kota Surabaya, Senin (23/10).
“Melihat sejarah pada Kongres Sumpah Pemuda kedua, banyak pemuda pemudi yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia. Belum lagi berbicara perbedaan agama, suku, bahasa, adat yang berbeda. Namun, faktanya hal itu tidak menjadi sekat bagi para pemuda Indonesia untuk bersatu demi cita – cita besar Indonesia,” ujar Tri Rismaharini saat meneruskan pidato Peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-89 dari Kemenpora Imam Nahrawi.
Selain itu, meskipun saat ini berkomunikasi dan transportasi begitu mudah untuk berinteraksi sosial antar muda, namun sangat mudah untuk berpecah belah, menebar fitnah dan kebencian. Seolah – olah, kata Wali Kota, dipisahkan oleh jarak yang tidak terjangkau.
Di upacara yang berlangsung pukul 07.30 WIB ini, ikrar sumpah pemuda juga dibacakan oleh para pemuda berkostum dari berbagai daerah di Indonesia. Ikrar tersebut dibacakan di depan Wali Kota Surabaya. Hingga akhirnya upacara ditutup dengan lagu Pemudi Pemuda yang dibawakan oleh pelajar Surabaya.
Usai Upacara, Wali Kota Surabaya kembali menegaskan betapa pentingnya untuk tidak lagi membahas perbedaan dan bersatu melawan kebodohan.
“Kita jangan lagi bahas perbedaan karena tidak ada ujungnya. Kini saatnya kita harus survive dalam persaingan antar negara. Terpenting, kita saling menghormati dan toleransi agar kita bisa menang melawan kemiskinan dan kebodohan,” kata Wali Kota wanita pertama di Surabaya ini.
Para pemuda Surabaya, menurut Risma, harus bersatu dan tidak boleh patah semangat. Terlebih, selama ini Pemkot Surabaya menyiapkan berbagai macam program dan fasilitas pendukung aktifitas para pemuda di Surabaya, seperti halnya 300 lebih lapangan olah raga.
Di sisi lain, Bambang Sulistomo anak dari pejuang asal Surabaya, Bung Tomo, juga berpesan kepada para pemuda pemudi di Surabaya. Bahkan, dirinya sempat mengobrol singkat dengan Wali Kota Surabaya seusai upacara berlangsung.
“Jaga nilai – nilai sumpah pemuda, terutama satu bangsa satu tanah air. Tidak ada dua warganegara. Jangan khianati sumpah pemuda,” kata Bambang Sulistomo yang juga hadir dalam upacara pagi tadi. (arf)