Minggu, 18 Februari 2018


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Setelah sempat mati suri, Ikatan Media Mingguan Indonesia (IMMI) kini telah berubah nama menjadi  Perkumpulan Media Mingguan Indonesia (PMII).

Tak hanya berubah nama saja, Kepengurusan organisasi jurnalis ini juga diisi oleh wartawan-wartawan senior dan berdidikasi tinggi, diantaranya Bachtiar Utomo,SH, Pimred Koran Soerabia Newsweek dan Dr H Dhimam Abror, Mantan Ketua PWI Jatim.

Kepengurusan IMMI resmi dikukuhkan pada Sabtu (27/2/208) di Hall C Asrama Haji Surabaya dan disaksikan oleh Kepala Biro Humas Protokol Kerja Sama Pemprov Jatim, Drs. Benny Sampir Wanto. Pimred Koran Soerabia Newsweek resmi menjadi Ketua Umum PMII Periode 2018-2023. 

"Saat ini sudah tercatat 20 anggota pemilik media yang sudah bergabung di PMII,"kata Bachtiar saat memberikan sambutannya.

Dalam sambutannya, Bachtiar juga menyebut, jika media mingguan seringkali mendapat perlakuan diskriminasi,Tapi tak sedikit karya-karya tulis dari media mingguan justru dicomot oleh koran-koran harian.

"Dan itu terjadi pada karya tulis wartawan saya,"ucapnya yang disambut tepuk tangan dari para undangan.

Untuk menciptakan wartawan yang profesional dibidangnya, lanjut Bachtiar, PMII akan melakukan banyak perubahan, diantaranya pemberian diklat.

"Hari ini, kami juga telah mempersipakan untuk pendidikan uji kompetensi wartawan atau UKW,"terang pria bergelar sarjana hukum.

Sementara, Kepala Biro Humas Protokol Kerja Sama Pemprov Jatim, Drs. Benny Sampir Wanto memberikan apresiasi atas terbentuknya PMMI. 

"Saya merasa bangga karena selain menyaksikan pengurus baru PMMI 2018-2023 juga ada program mendidik wartawan yakni Diklat wartawan,"ucap Beny saat memberikan sambutannya.

Sedangkan Mantan Ketua PWI Jatim Dr.H. Dhimam Abror yang juga didaulat menjadi Ketua Dewan Kehormatan (DK) PMII juga mengapresiasi terbentuknya kepengurusan PMII.

Dia pun menyebut, jika kepengurusan PMII Periode 2018-2023 diisi oleh orang orang profesional.

"Saya tidak menyangka yang menjadi pengurus adalah orang-orang profesional yang sudah lama saya kenal,"kata Pria yang akrab dipanggil Abror.

Abror juga memuji program PMII yang telah memberikan pendidikan jurnalis jelang uji kompentensi wartawan (UKW).

"Soalnya gampang-gampang kok, saya jamin kalau anda-anda mau belajar, UKW nya pasti lulus,"ucap Abror pada pengurus IMMI dan puluhan peserta diklat jurnalistik.

Tak hanya itu, Abror juga mengaku salut dengan keberadaan media mingguan yang mampu bersaing dengan media-media harian.

"Ini yang membuat saya salut, media mingguan bisa eksis terbit hingga puluhan tahun, meski kadang-kadang membuat kepala terlihat berasap karena harus membayar cetak,"gurau Abror yang langsung disambut tepukan tangan.

Usai pengukuhan pengurus PMII, puluhan peserta diklat jurnalistik mendapatkan materi UKW dari dua pemateri, yakni Tjuk Suwarsono, dosen STIKOSA - AWS, sekaligus Konsultan MedPro dan Djoko Tetuko Abd.Latief MSi, Ketua Dewan Kehormatan PWI Jatim.

Dalam materinya, dua wartawan senior ini mengajarkan bagaimana seorang wartawan bisa mendapatkan berita tanpa melanggar rambu-rambu sesuai UU Pers Nomor 40 Tahun 1999.

"Banyak ilmu yang saya dapat dari diklat ini,"ujar Agus Setya Utomo, Peserta Diklat Jurnalistik dari Koran Bidik

Berikut susuan Pengurus PMMI periode 2018-2023. Ketua Dewan Kehormatan : Dr.H. Dhimam Abror. Dewan Pembina : Acharuddin Lotto, Bachtiar Sitorus, SH. Dewan Pengawas: Dr.Soetanto Soephiady, H.Samiaji Makin Rahmat, SH.MH, Drs.H.Erfandy Putra. Pengurus: Ketua Umum: Bachtiar Utomo,SH. Wakil Ketua I: M.Tinoes, Wakil Ketua II: Drs.Sugianto Hartawan, SH. Wakil Ketua III: I Komang Aries Darmawan. Sekretaris Umum: Drs. Edy Sutanto, SH. Wakil Sekretaris : Johan Faktari Sitorus,SE. Bendahara Umum: Subagiyo Hery Suprianto. Wakil Bendahara : Akhwan Ardiansyah. Bidang Advokasi/Hukum: Didit Pramita, SH. & Bambang Budiono, SH. Bidang Antar Lembaga: Suyitno Hariyadu,SH. Bidang Seni & Budaya: Zainal Abidin. Bidang Humas:  Deresman Panjaitan. (Komang)


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Persidangan perkara dugaan tipu gelap yang menjerat Notaris Lutfi Affandi,SH, M.Kn di Pengadilan Negeri (PN) Surabaya mulai mengungkap adanya dugaan kriminalisasi.

Hal itu terungkap saat Jaksa Penuntut Umum (JPU) Djuwariyah dan Darmawati Lahang menghadirkan tiga saksi pemilik tanah yang diklaim milik Hj Puji Lestari, Pelapor dalam kasus ini.

Tiga saksi yang dihadirkan dalam persidangan itu adalah Muhamad Djuhron, Muhamad Choiron dan Rusiyanto,

Dihadapan majelis hakim yang diketuai Pesta Sirait, saksi Muhammad Choiron mengaku tidak pernah menjual tanah dari bagian warisannya itu pada Hj Puji Lesatari.

"Saya tidak pernah menjual pada Bu Puji,"terangnya menjawab pertanyaan Hakim Pesta Sirait, Kamis (15/2/2018) lalu.

Atas dasar itulah, Saksi Choiron mengambil kembali Sertifikat Hak Milik Nomor 64 ke Notaris Lutfi Affandi.

"Saya lah orang yang menyerahkan sertifikat tersebut pada Notaris Lutfi dan saya juga lah yang mengambil sertifikat asli di Notaris Lutfi Afandi, waktu itu. Karena memang bagian saya tidak saya jual dan sertipikat tersebut masih menjadi satu hamparan,"sambung Choiron

Sementara saksi Rusiyanto menerangkan bahwa obyek tersebut sejak tahun 2011 sudah di kuasai oleh Hj Pudji Lestari, meski pembayaran Jual Beli atas lahan tersebut sampai sekarang belum lunas.

"Bahkan banyak biaya yang muncul dan semua di bebankan kepada para ahli waris, padahal sesungguhnya biaya tersebut tidak pernah ada," ucap Rusiyanto dipersidangan

Selain itu, Saksi Rusyanto juga menegaskan, jika Ia belum pernah membayar serupiahpun pada Notaris Lutfi atas biaya yang timbul dari jual belinyan dengan Hj Puji Lestari.

"Pak Lutfi belum dibayar sama sekali,"sambung  Rusiyanto.

Menanggapi kesaksian tersebut, terdakwa Lutfi Afandi mengatakan bahwa dirinya telah dikriminalisasi atas kasus dugaan penipuan sebesar Rp 4,2 miliar yang dituduhkan Hj Pudji Lestari, kendati dia sudah bekerja sesuai Jabatan Notaris.


"Tau-tau oleh Polda sudah di P21 dan sekarang disidangkan. Saya tidak bisa berbuat banyak, termasuk melakukan upaya praperadilan. Padahal pasal 66 ayat 1 UU No. 30/2004 Undang-Undang Jasa Notaris (UUJN) untuk memeriksa notaris harus mendapatkan ijin terlebih dahulu kepada Majelis Pengawas Daerah (MPD) Notaris," ungkap Lutfi.

Kepada awak media, Lutfi juga menerangkan bahwa dalam perkara ini dirinya tidak pernah menerima uang sepeserpun seperti yang dituduhkan,

"Satu rupiah, seribu rupiah pun saya tidak pernah menerima, penipuannya dimana?, kerugiannya berapa?, wong belum dibayar," ungkap Lutfi.

Terkait tuduhan bahwa dirinya menyerahkan sertifikat kepada Muhamad Choiron bukan kepada Hj Pudji, diakui Lutfi bukan menyerahkan tapi mengembalikan sertifikat itu ke pemilik asalnya,

"Yang menyerahkan sertifikat ke saya adalah Muhamad Choiron sendiri, logikanya kalau ada orang jual beli, kira-kira siapa yang membawa sertifikat, pembeli?, atau penjual?, Intinya sertifikat yang ngantar pertama kali adalah pak Choiron (penjual), terus saya serahkan kembali ke pak Choiron,"pungkasnya

Diakui Lutfi kalau dirinya memang tidak langsung menyerahkan sertifikat tersebut ke Choiron, melainkan menunjuk pegawainya untuk menemui notaris Hendrikus untuk penyerahan.

"Waktu ke notaris Hendrikus, Choiron yang menunjuk karena punya pak Choiron tidak dijual ke bu Pudji. Untuk PPAT saya menunjuk pak Sugeng saya hadirkan pak Sugeng. aktenya dibuat Pak Sugeng dan akte bikinan pak Sugeng itu belum disahkan lho, karena Sertifikat belum dicek ada masalah apa tidak.? Jangan salah, jadi seritfikat belum bisa diproses, pengecekan sertifikat saya lakukan melalui perantara pak Sugeng, begitu dicek dikembalikan lagi, Choiron kuncinya."sambung Lutfi.

Tak hanya, Pembuatan akta jual beli atas sertifikat no 64 tidak bisa dilaksanakan karena pada saat sertifikat di lakukan pengecekkan pada Kantor BPN Kabupaten Sidoarjo tidak bisa karena warkah dari sertifikat tersebut tidak ada.

"Untuk bisa dilakukan pengecekkan maka harus di muncukkan warkah baru dengan melakukan proses pengukuran atas lahan tersebut dan hal tersebut belum pernah dilakukan,"terang Lutfi.

Perlu di ketahui bahwa obyek yang menjadi sengketa adalah lahan seluas kurang lebih 34 Hektar terletak di Desa Gebang sidoarjo. Sertifikat atas nama enam orang pemilik itu dua diantaranya dari tidak menjual kepada Puji Lestari. Salah satu yg tidak menjual yakni saksi Choiron yang memiliki luas tanah tersebut kurang lebih 10 hektar. (Komang)

Sabtu, 17 Februari 2018


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Pusat Pembelajaran Keluarga (PUSPAGA) Kota Surabaya yang berada di bawah koordinasi Dinas Pengendalian Penduduk, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP5A) Kota Surabaya mencanangkan Program Sekolah Pra Nikah 2018. Sekolah yang bertema menuju keluarga bahagian ini akan dipusatkan di eks Gedung Siola lantai 2 Jalan Tunjungan Surabaya, mulai Februari - Oktober 2018.

Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP5A) Kota Surabaya Nanis Chairani menjelaskan Sekolah Pra Nikah ini merupakan salah satu program DP5A dengan menggandeng Kemenag Kota Surabaya. Program ini menyasar calon pengantin yang menikah pada tahun 2018 atau remaja yang memasuki usia pernikahan (18-25 Tahun).

“Program ini terdapat 8 gelombang (kelas), dan setiap kelas terdiri dari 25 peserta. Sedangkan pelaksanaannya menggunakan metode short cource atau classical melalui penyampaian materi untuk peserta di awal, diskusi dan konseling,” kata Nanis, Sabtu (17/2/2018).

Menurut Nanis, terdapat enam materi yang akan diberikan untuk peserta Sekolah Pra Nikah, yaitu penikahan dan tata laksananya, attitude dalam keluarga, pentingnya agama dalam ketahanan keluarga, managemen keuangan keluarga, kesehatan reproduksi dan managemen konflik keluarga. Program ini merupakan salah satu upaya melihat keprihatinan Potret keluarga muda saat ini yang sangat rentan dan rapuh. 

“Sekolah Pra Nikah ini bagian dari ikhtyar kami dalam menyiapkan keluarga muda yang tangguh, tentunya dengan cara mendidik calon pengantin melalui pembekalan pengetahuan dalam pengelolahan keluarga,” tegasnya.

Melalui cara ini, maka diharapkan keluarga muda yang tangguh itu dapat menciptakan ketahanan keluarga, karena bagaimana pun juga masa depan bangsa dimulai dari ketahanan suatu keluarga. 

“Dari keluarga yang sehat itu lah akan lahir genegerasi-generasi hebat di Indonesia ini,” imbuhnya.
Nanis juga mengaku prihatin dengan banyaknya kasus perceraian di Surabaya. Berdasarkan data Pengadilan Tinggi Agama (PTA) Surabaya yang dihimpun selama 2016, sebanyak 4.938 pasangan suami istri (pasutri) di Surabaya memutuskan untuk bercerai. Jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, ada penurunan 17 kasus. Pada tahun 2015, kasus perceraian di Surabaya mencapai 4.955 kasus.

Selain itu, diantara 4.938 perceraian, 1.580 kasus merupakan cerai talak (diajukan suami). Sisanya, yakni 3.358 kasus, merupakan cerai gugat (diajukan istri). Sebenarnya, kata Nanis, perceraian itu dipengaruhi oleh banyak faktor, tapi berdasarkan data dari PTA Surabaya, faktor yang paling besar adalah tidak adanya keharmonisan disusul dengan krisis akhlak dan tidak mau bertanggungjawab.

“Melalui sekolah Pra Nikah ini, diharapkan dapat meminimalisir angka perceraian, karena sudah mendapatkan ilmu dan pengetahuan sebelum menjalaninya, sehingga warga bisa membangun keluarga yang bahagia,” pungkasnya. (arf


KABARPROGRESIF.COM : (Probolinggo) Memasuki tahan akhir pendidikan komando (Dikko) Marinir di Banyuwangi dan Situbondo, sebanyak 352 siswa Dikmata Kodiklatal melaksanakan Lintas Medan Banyuwangi Surabaya sejauh 369 kilometer yang terbagi dalam beberapa etape. Untuk etape ke-10 dari Gunung Bromo menuju Nongko Jajar, secara resmi  dilepas oleh Komandan Kodiklatal yang diwakili oleh Komandan Kodikopsla Laksma TNI Maman Firmasyah, Probolinggo (17/2).

Pelepasan Limed etape ke 10  dengan jarak sejauh 35 kilometer itu, dilaksanakan bersamaan dengan pelepasan  24 Taruna AAL Tingkat III Korps Marinir Angkatan ke-64 oleh Gubernur Akademi Angkatan Laut (AAL) Laksamana Muda TNI Wuspo Lukito, S.E., M.M., .

Lintas medan merupakan tahap akhir pada pendidikan komando Taruna Korps Marinir setelah tiga bulan menjalani tahap latihan yang meliputi tahap Dasar Komando, tahap Komando Laut, tahap Komando Hutan, tahap Gerilya Lawan Gerilya di daerah latihan Situbondo, Banyuwangi dan Lumajang. Semua materi latihan tersebut harus dilaksanakan sebagai syarat untuk mendapatkan Brevet Komando dan Baret Ungu, Baret kehormatan dan kebanggaan prajurit Korps Marinir.

Pendidikan Komando yang merupakan salah satu materi mutlak yang harus dilaksanakan oleh seorang Prajurit Marinir tersebut dilaksanakan selama 77 hari dengan lokasi dibeberapa tempat Puslatpur Marinir diantaranya Puslatpur Karangtekok dan Asembagus Situbondo, Puslatpur Grajagan Banyuwangi dan Puslatpur Grati di Pasuruan.

Dikko ini bertujuan untuk membekali dan melatih siswa agar memiliki kemampuan dan ketrampilan tentang taktik dan teknik Pasukan Komando sebagai bekal dalam kedinasan di Satuan Marinir dan TNI AL pada umumnya.

Tahapan dalam pendidikan Komando,  pertama meliputi ketahanan di laut dan berbagai problem laut hingga jungle survival, tahap ke dua seluruh peserta akan melaksanakan latihan dasar komando mencakup teori maupun praktek ketrampilan, mulai ketrampilan perorangan sampai taktik satuan kecil dan diakhiri mountenering, tahap ke tiga adalah tahap hutan dimana para peserta akan menyelesaikan problem di hutan dan pegunungan, tahap ke empat  akan melaksanakan latihan perang gerilya dan diakhiri dengan tahap lintas medan yaitu peserta akan  berjalan kaki dari Banyuwangi ke Surabaya dengan menempuh jarak 369 km. (arf)


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Untuk  kali pertama di Tahun 2018 Komunitas Jeep Surabaya (KJS) yang bermarkas di Jalan Sawunggaling Ragam, Pergudangan Jemundo Kletek - Sidoarjo melakukan temu kangen dalam ajang tali Silatuhrami sekaligus membentuk susunan kepengurusan KJS.

Seperti yang dikatakan Ketua Owners KJS, Iwan Setiawan, kegiatan ini merupakan pertama kali mengadakan kumpulan teman-teman komunitas Jeep Surabaya, dengan masuknya keanggotaan di Group PPMKI, PPAJI serta Boy. Laki - laki kelahiran 1974 sangat bangga pasalnya dengan keberadaan anggota Jeep yang hadir di acara ini cukup sukses.

" Ternyata acara yang kami selenggarakan ini sangat di respon oleh teman-teman KJS, terbukti dari tim-tim perwakilan seluruh indonesia yang hadir pada acara tersebut mereka sangat antusias." kata Ketua KJS, Iwan Setiawan saat ditemui kabarprogresif.com, Sabtu (17/2/2018).

Menurut Iwan,Komunitas Jeep Surabaya yang kini sudah memiliki sekitar 32 Anggota yang tersebar di seluruh Jatim sebagian dari mereka mempunyai berbagai Tipe ataupun Jenis Jeep yang dipamerkan di Markas Jeep.

" Kami mempunyai anggota yang memliki kendaraan jeep tertua keluaran tahun 1939 dan jeep bersejarah tipe wilys  foord 44." ujarnya.

Namun tidak hanya tipe tertua maupun bersejarah,melainkan beberapa tipe jeep yang ada di KJS tersebut sudah dimiliki oleh pecinta Jeep di Surabaya.

" Tipe unit  yang ada  KJS diantaranya, Wrangler Rubicon, Jeep Wrangler Sport, Jeep Wrangler Sahara,Jeep Hummer, Jeep CJ7, Jeep Cherokee, Jeep Grand Wagoneer, Jeep Compass, Jeep Willys dll." terang Iwan.

Iwan menambahkan, berharap KJS ini tidak hanya melakukan touring maupun kumpul- umpul. Pihaknya menginginkan untuk bekerjasama dengan Pemkot Surabaya dan menggelar Bakti Sosial dengam Masyarakat.

" Kehadiran komunitas jeep ini tidak hanya kumpul saja, namun lebih memberikan kontribusi untuk bekerjasama dengan pemkot menggalang partisipasi masyarakat yang tertimpa bencana alam." terang Iwan.

Selain itu, Iwan juga berharap kepada  teman-teman di KJS untuk melunturkan ilmu mekaniknya sehingga komunitas tersebut mempunyai bengkel sendiri.

" Target kami kedepannya bagi para senior memiliki ilmu tentang mesin jeep diharapkan bisa diperdayakan sehingga komunitas KJS bisa membuka restorasi mesin di markas ini." pinta Iwan

Di Komunitas Jeep Surabaya ini mempunyai target yakni dengan memecahkan Rekor pada Tahun depan yaitu mengumpulkan seluruh Komunitas Jeep untuk melewat Jembatan di Pulau Garam.

"  Pada acara  hari Jadi Surabaya tahun 2019 nanti, sebanyak 2000 unit jeep akan melintasi jembatan surabaya- madura ( Suramadu ) tanpa putus ." pungkas Iwan. (Dji)


KABARPROGRESIF.COM : (Jakarta) Pangdam Jaya/Jayakarta Mayjen TNI Jaswandi secara resmi menutup Pendidikan Pertama Bintara TNI AD Tahun 2017 di Lapangan Rindam Jaya, Condet Jakarta Timur, Kamis (15/2/18).

Lulusan terbaik peserta pendidikan kali ini adalah Serda Agung Hartono. Jejaka kelahiran 24 Juni 1999 ini merupakan anak dari Hartono, pedagang buah di kawasan Pasar Minggu, Jakarta Selatan.

Sebagai lulusan terbaik, Agung mendapatkan pengalungan medali dan penyerahan piagam yang dilakukan langsung oleh Pangdam Jaya/Jayakarta Mayjen TNI Jaswandi. Bahkan, setelahnya Pangdam Jaya/Jayakarta pun berfoto bersama Agung dan kedua orangtuanya.

“Alhamdulillah rejeki anak ini mas, saya sehari-hari cuma tukang buah. Anaknya memang tekun dan kemauan dia, saya hanya mendukung. Dia bungsu dari tiga bersaudara. Kami sekeluarga aslinya dari Semarang. Semoga dia bisa menjalankan tugasnya dengan baik menjaga Indonesia,” ujar Hartono.

Sementara, Agung sendiri mengaku berterima kasih atas doa dan dukungan kedua orangtuanya. Ia pun mengaku bangga bisa dilatih oleh pelatih Secaba Rindam Jaya. Ia pun berharap nantinya bisa masuk ke kecabangan Infanteri.

“Maunya Infanteri, cuma ya nanti apapun keputusan penempatan itu pasti yang terbaik. Prinsip saya, jangan mau di belakang, harus selalu di depan berbekal semangat dan belajar tanpa kenal lelah untuk menjadi yang terbaik,” singkatnya. (rio)


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Disela-sela kesibukan menjalankan tugas pemerintahan, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menyempatkan untuk memberi pengarahan kepada para pelajar beserta orang tua siswa di SMP Negeri 8 Surabaya. Kegiatan ini merupakan langkah kongkrit dari Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya untuk mencegah timbulnya persoalan kenakalan remaja, khususnya dari kalangan pelajar sekolah.

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini dihadapan ratusan pelajar menyampaikan beberapa poin diantaranya pentingnya dalam menghormati orang tua. Menurutnya, sikap menghormati orang tua merupakan kunci utama dari awal kesuksesan seseorang.

“Tolong jangan sia-siakan mereka, kalian punya orang tua yang luar biasa, masih banyak diluar sana orang tua yang tidak peduli kepada anaknya,” kata wali kota, disela-sela acara yang bertempat di halaman Sekolah SMP Negeri 8 Surabaya, Kamis, (15/02/18).

Selain itu, Wali Kota Risma juga mengajak para siswa untuk tidak selalu melihat kekurangan yang dimiliki mereka. Ia juga menegaskan kepada para siswa bahwa kekurangan yang dimiliki jangan dijadikan penghalang untuk meraih kesuksesan.

“Mari kita buktikan pada dunia bahwa kalian bisa, kalian adalah cucu para pejuang yang tidak pernah ada kata menyerah. Where there's a will, there's a way,” tuturnya.

Perempuan berjilbab ini juga mengatakan di era modernisasi ini penjajahan tidak seperti pada jaman kolonial. Saat ini, cara paling mudah untuk menghancurkan suatu negara adalah dengan mempengaruhi para generasi muda dengan narkoba. “Yang namanya modern itu bukan seperti minum-minuman keras dan pakai narkoba. Makanya anak-anakku, kalian jangan ikut-ikutan, jangan mudah percaya sama orang,” pesan wali kota.

Dalam kesempatan ini, wali kota yang akrab disapa Bu Risma ini kemudian menggugah keberanian para pelajar untuk bertanya. Beberapa anak tampil menyampaikan pertanyaannya. Salah satu yang menarik adalah pertanyaan yang disampaikan oleh Risma, siswi SMP Negeri 8 Surabaya perihal apa yang paling berat ketika dialami ibu wali kota.

“Hal yang paling berat ketika diantara dari kalian ada yang berurusan dengan polisi dalam hal negatif, itu yang paling berat. Untuk itu, ibu datang kesini untuk mencegah hal itu terjadi,” ujar wali kota kelahiran asal Kediri tersebut.

Wali kota perempuan pertama di Surabaya ini memang sangat mencintai anak-anak. Kehadiran wali kota di SMP Negeri 8 Surabaya menunjukkan betapa pedulinya wali kota menempatkan anak-anak sebagai salah satu concern utama untuk diperhatikan.

Menurut Wali Kota Risma, peran serta orang tua juga sangat diperlukan dalam ikut mengawasi perkembangan anak, pengawasan tidak hanya dari satu sisi namun peran serta orang tua dan pengaruh lingkungan juga perlu diperhatikan.

“Makanya kita buatkan ruang-ruang positif seperti taman, perpustakaan dan BLC. Tujuannya juga untuk anak dapat lingkungan yang positif,” tegasnya.

Kedepan, wali kota mengungkapkan, selain sekolah kebangsaaan, kegiatan seperti ini juga akan terus dilaksanakan, sebagai bentuk upaya Pemkot Surabaya dalam melakukan pencegahan dini terhadap persoalan kenakalan remaja.

“Dulu awal saya jadi wali kota, banyak kasus trafficking dan kenakalan. tapi sekarang relatife turun karena sekolah ada fasilitas dan banyak aktifitas, sehingga energi mereka tersalurkan, dampaknya kenakalan remaja turun di Surabaya,” pungkasnya. (arf)


KABARPROGRESIF.COM : (Jakarta) Air mata Mintas Nainggolan dan sang istri tak terbendung lagi saat pengeras suara di Lapangan Rindam Jaya memberitahukan orangtua dan keluarga bisa memasuki lapangan upacara dan menemui anak atau kerabatnya yang baru saja dilantik sebagai Bintara muda.

Mintas dan sang istri pun langsung memeluk putranya Tommi Nainggolan yang bersama 152 Bintara muda lainnya baru saja dilantik oleh Pangdam Jaya/Jayakarta Mayjen TNI Jaswandi di Lapangan Rindam Jaya, Condet Jakarta Timur, Kamis (15/2/18).

Gerimis kecil yang turun menambah suasana kian syahdu.
“Saya sama mamanya bangga sekali Tommi bisa lulus menjadi tentara Angkatan Darat. Ini memang kemauan dia menjadi tentara. Saya dan mamanya hanya mendukung. Tommi mendaftar dari Jakarta,” kata Mintas haru.

Lanjutnya, ia sangat berterima kasih kepada TNI AD dan Kodam Jaya/Jayakarta yang telah memberikan kesempatan kepada putranya untuk mengabdi kepada negara dan bangsa.

“Tidak ada uang pelicin atau apalah, ini sudah 3x mencoba dan Puji Tuhan tahun ini lulus. Kami ini hanya petani dari Sidikalang, Sumatera Utara sana. Manalah ada uang kalau harus kasih pelicin. Makanya mamanya menangis ini dia lulus murni. Harapannya, Tommi berbaktilah dan setia pada negara,” tandas Mintas yang baru datang dari Sidikalang.

Sementara itu, Kapendam Jaya/Jayakarta Letkol Inf Kristomei menambahkan adanya putra tukang buah menjadi lulusan terbaik adanya putra petani yang lulus menjadi Bintara menandakan seleksi penerimaan dan pendidikan di TNI AD khususnya Kodam/Jaya Jayakarta profesional.

“Isu-isu di luar sana, mengenai uang pelicin, uang penitip dan sebagainya itu tidak terbukti. Tidak ada titip minta tolong. Anak siapa pun kalau dia mampu dan bisa, maka lulus. Sebaliknya, mau uang satu truk tapi anaknya memang tidak mampu, tidak akan lulus, karena memang tidak bisa,” tegasnya. (rio)


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Surabaya bersama Polrestabes Surabaya, Garnisun, dan Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) dan BNNK Surabaya menggelar operasi gabungan di Hari Valentine, Rabu (14/2/2018) kemarin. Hasilnya, mereka berhasil menjaring sebanyak 108 orang dan 17 diantaranya positif menggunakan narkoba.

Kepala Bidang Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat Satpol PP Kota Surabaya Bagus Supriyadi mengatakan operasi gabungan itu diikuti oleh 80 personil Satpol PP Surabaya, 30 personil kepolisian, 10 personil garnisun, dan 10 anggota BNN. Dalam operasinya, mereka dibagi menjadi dua tim supaya lebih intensif dan masif.

“Hasilnya, kami menjaring 108 orang yang terdiri dari 53 laki-laki dan 55 perempuan. Setelah dites urine dan darah oleh BNN, ternyata 17 orang positif narkoba, 10 laki-laki dan 7 perempuan. Sedangkan sisanya 91 orang, negatif narkoba,” kata Bagus ditemui di ruang kerjanya, Kamis (15/2/2018).

Bagus memastikan, bagi 17 orang yang positif menggunakan narkoba akan langsung dibawa oleh BNN untuk dilakukan penanganan lebih lanjut. Sebab, mereka memiliki langkah-langkah sendiri untuk menangani warga yang positif menggunakan narkoba.

“Dalam operasi ini, kami pastikan tidak ada yang negatif HIV,” tegasnya.

Menurut Bagus, 108 orang itu terjaring di 11 hotel, kos dan home stay, yaitu di Hotel  Pasar Besar  terjaring 23 orang yang terdiri dari 12 laki-laki dan 11 perempuan, di Hotel Mini Kenjeran    dan Motel Kenjeran menjaring 39 orang yang terdiri dari 18 laki-laki dan 21 perempuan, di Hotel " Hanna" menaring 10 orang terdiri dari 5 laki-laki dan 5 perempuan, di Hotel Puri menjaring 4 orang terdiri dari 2 laki-laki dan 2 perempuan.


Selain itu, di Hotel SL menaring 6 orang terdiri dari 3 laki-laki dan 3 perempuan, di Hotel Pitstop menjaring 2 orang terdiri dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, di Hotel Gubeng menjaring 6 orang terdiri dari 3 laki-laki dan 3 perempuan, di Hotel Istana Permata menjaring 7 orang terdiri dari 4 laki-laki dan 3 perempuan, di Home stay"heny" menjaring 2 orang terdiri dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, di Kost" orange" menjaring 2 orang terdiri dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, di Hotel Arjuna Indah menjaring 7 orang laki-laki terdiri dari 3 laki-laki dan 4 perempuan.

“Kami menyasar hotel, kos dan home stay itu karena kami mendapatkan informasi dan kami menduga ada banyak pasangan mesum yang akan berkunjung ke tempat tersebut. Ternyata benar,” ujarnya.

Bagus menjelaskan, operasi semacam ini sebenarnya sudah digelar Satpol PP Surabaya setiap hari. Biasanya, anggota Satpol PP menyasar beberapa titik rawan, seperti di Jembatan Suramadu dan beberapa taman kota. Namun, pada waktu Hari Valentine ini lebih dimasifkan, sehingga dapat menjaring pelanggar banyak.

“Karena Hari Valentine, maka daerah sasaran operasinya diperluas,” tegasnya.

Operasi ini, lanjut dia, untuk menunjukkan bahwa Pemkot Surabaya tidak tinggal diam dalam menjaga keamanan dan keteriban di Kota Surabaya. Ia memastikan Satpol PP beserta jajaran terkait selalu mengawasi dan mengantisipasi segela peredaran narkoba, trafficking dan beberapa pelanggaran lainnya di Surabaya.

“Ini adalah wujud perhatian Pemkot Surabaya dalam mengamankan ketertiban dan keamanan Kota Surabaya,” pungkasnya. (arf)


KABARPROGRESIF.COM : (Jakarta) Pangdam Jaya/Jayakarta Mayjen TNI Jaswandi selaku inspektur upacara secara resmi menutup Pendidikan Pertama Bintara (Dikmaba) TNI AD Tahun 2017 dalam upacara yang diadakan di Lapangan Rindam Jaya, Condet Jakarta Timur, Kamis (15/2/18).

Penutupan Dikmaba TNI AD Tahun 2017 ini ditandai dengan pencopotan secara simbolis tanda nama dan pangkat perserta didik, penyematan pangkat baru, penyerahan ijazah dan pengambilan sumpah yang dipimpin langsung oleh Pangdam Jaya/Jayakarta.

Dalam amanatnya kepada 153 Bintara muda yang baru menyelesaikan pendidikan Pangdam Jaya/Jayakarta mengatakan, penutupan pendidikan ini merupakan awal dari dharma bakti sebagai seorang prajurit TNI AD.

“Keputusan yang mulia dan tepat dimana seluruh hidup kalian didedikasikan untuk melindungi dan menjaga keutuhan dan keselamatan NKRI. Saya juga berterima kasih kepada para orang tua yang sudah mengizinkan putranya untuk mengabdi kepada negara serta terima kasih kepada seluruh guru dan pelatih yang selama 20 minggu ini mendidik para calon Bintara TNI AD,” kata Pangdam Jaya.

Abit Akmil 1985 ini juga berpesan, agar seluruh Bintara muda yang diwisuda hari ini selalu mengedepankan kinerja terbaik, menghindari perbuatan tercela dan pelanggaran serta selalu belajar untuk meningkatkan kemampuan yang dimiliki.

Keluar sebagai lulusan terbaik Dikmaba TNI AD Tahun 2017 yang diselenggarakan oleh Rindam Jaya/Jayakarta adalah Serda Agung Hartono. Selanjutnya, para Bintara muda ini akan mengikuti pendidikan masing-masing kecabangan sebelum berdinas di seluruh wilayah Indonesia.

Penutupan ini dimeriahkan pula dengan pertunjukkan kemampuan para Bintara muda ini dalam berbagai hal mulai dari mountenering hingga bongkar pasang senjata dengan mata tertutup.

Hadir dalam kegiatan ini antara lain Kasdam Jaya/Jayakarta Brigjen TNI Herianto Syahputra, Irdam Jaya, Danrindam Jaya, Danrem 051/Wijayakarta, Danrem 052/Wijayakrama, para Asisten Kasdam Jaya, seluruh Kabalak dan Dansat di lingkungan Kodam Jaya serta turut disaksikan para orang tua mantan siswa. (rio)


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Kejaksaan Negeri (Kejari) Surabaya menyerahkan barang bukti berupa uang kepada tiga instansi pemerintah yaitu Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya, Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Jawa Timur dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Jawa Timur. Penyerahan barang bukti tersebut dilakukan berdasarkan putusan pengadilan yang telah berkekuatan hukum tetap terhadap barang bukti berupa uang yang sebelumnya dikorupsi oleh beberapa oknum.

Kepala Kejaksaan Negeri (Kejari) Kota Surabaya Teguh Darmawan mengatakan, penyerahan barang bukti berupa uang merupakan tanggung jawab serta komitmen kuat dari Kejari dalam menindak kasus korupsi.

“Jadi bukan saja pencegahan, tetapi juga penyelamatan uang negara yang telah dikorupsi oleh beberapa orang untuk kemudian dikembalikan ke kas negara,” kata Teguh dalam sambutannya di Kantor Kejari Jl. Raya Sukomanunggal Jaya No 1, Kamis (15/2/2018).

Menurut Teguh, tindak korupsi yang dilakukan beberapa oknum, esensinya adalah untuk kepentingan pribadi tetapi menggunakan uang negara. Hal ini, lanjut Teguh, yang membuat uang kas negara menjadi lemah.

“Tidak hanya kas negara, tetapi kondisi ekonomi negara turut lemah,” ujarnya.
Disampaikan Teguh, total jumlah uang yang berhasil dikembalikan ke kas negara sekitar Rp 1 miliar lebih. Adapun rincian dari masing-masing instansi yang uangnya berhasil dikembalikan. “Pemkot Surabaya sebesar Rp 370.300.000, BPR Jatim sebesar Rp 149.058.368 dan Bawaslu Provinsi sebesar Rp 554.959.000,” urai Teguh.

Sementara, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengucapkan banyak terima kasih kepada Kejari yang telah membantu roda Pemerintahan Kota Surabaya melalui pengembalian barang bukti berupa uang yang telah dikorupsi beberapa oknum serta penyelamatan beberapa aset.

“Melalui hal ini kami bisa memberikan laporan Wajar Tanpa Opini (WTP) secara bebas dan pengelolaan keuangan secara normal,” kata wali kota Risma seusai acara.

Selain itu, lanjut wali kota Risma, kembalinya uang ke kas negara dan beberapa aset pemkot turut meningkatkan neraca aset pemkot yang berdampak pada minimnya penemuan di lapangan terkait tindak korupsi.

“Sangat minim dan memang laporan neraca informasi aset pemkot sangat tinggi,” ungkapnya.

Ke depan wali kota Risma bersama Kejari masih terus melakukan pengusutan dan penyelesaian terkait kasus aset yang hingga saat ini masih dalam proses.

“Masih banyak aset yang harus ditangani,” tegas wali kota sarat akan prestasi tersebut.

Di akhir acara, Kepala Kejari secara langsung menyerahkan barang bukti berupa uang kepada masing-masing instansi yang juga disaksikan oleh masing-masing perwakilan. “Ini cash ya, tidak perlu transfer,” celetuk Teguh sambil tersenyum.

Usai menerima hibah tersebut, Pemkot Surabaya memberikan penghargaan berupa cinderamata kepada Kejari atas keberhasilannya mengembalikan aset negara.

“Ini adalah bentuk terima kasih Pemkot Surabaya kepada Kejari, sekali lagi kami ucapkan terima kasih,” tutup wali kota Risma. (arf)


KABARPROGRESIF.COM : (Jember) Usai launching program “Satu Sekolah Satu TNI”  sekaligus senam bersama sinergitas TNI-Polri Pangdam V/Brw Mayjen TNI Arif Rahman bersama Ny Mia Arif Rahman  didampingi oleh Asisten Perencanaan Kolonel Kav Sahabudin, Asisten Teritorial Kolonel Czi Wakhyono, Kapendam V/Brw Letkol Inf Singgih Pambudi dan segenap staf Kodam V/Brw yang mengikuti Kunjungan Kerja Pangdam V/Brw di Wilayah Kodim 0824 langsung menuju Kodim 0824 untuk menyerahkan bantuan sembako kepada warga kurang mampu.

Pada kesmpatan tersebut dihadapan 150 orng penerima bantuan sembako Dandim 0824 yang diberikan kesempatan memberikan kata sambutan menyampaikan selamat datang kepada pangdam V/Brw Mayjen TNI Arif Rahman dan Kepada bapak ibu sekalian yang telah menunggu disini.

Kegiatan ini merupakan wujud kepedulian sosial kami TNI kepada masyarakat kurang mampu dan tolong jangan dilihat isinya namun wujud kemauan untuk berbagai inilah yang ingin kami tonjolkan disini.

Selanjutnya Pangdam V/Brw Mayjen TNI Arif Rahman didampingi Ny Mia Arif Rahman menyerahkan bantuan secara simbolis kepada penerima.

Usai menyerahkan bantuan sembako tersebut Pangdam V/Brw beserta rombongan berpamitan untuk meninggalkan tempat dan melaksanakan persiapan untuk kembali ke Surabaya.

Acara dilanjutkan penyerahan oleh Komandan Kodim 0824 juga dihadiri oleh segenap Kepala Desa anggota AKJAD karena pemberian bantuan sembako ini merupakan kerjasama Kodim 0824 dengan Asosiasi Kepala Desa (AKAD) se Kabupaten Jember yang ingin berbagi kepada sesama. (arf)

Narkoba

Koperasi & UMKM

Terus Kobarkan Semangat Perjuangan Arek-arek Suroboyo 10 Nopember 1945 untuk memberantas Korupsi, Terorisme dan Penyalahgunaan Narkoba

Translate

Hukum

Metropolis

Nasional

Pidato Bung Tomo


Hankam

Popular Posts

Blog Archive