Terus Kobarkan Semangat Perjuangan Arek-arek Suroboyo 10 Nopember 1945 untuk memberantas Korupsi, Terorisme dan Penyalahgunaan Narkoba

Soft Launching Kota Lama, Gelar Sejumlah Paket Wisata

Sejumlah paket wisata digelar Pemkot Surabaya usai soft launching Kota Lama zona Eropa yang berada di kawasan Jalan Rajawali, Krembangan, Surabaya.

Cegah Narkoba di Kalangan ASN dan Pelajar, Pemkot Surabaya Gandeng BNN dan Polisi

Upaya Pemkot Surabaya memberantas Narkoba tak hanya di kalangan pelajar dan masyarakat, tetapi juga Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkup pemkot.

Peluang Investasi untuk Pengembangan Eks THR-TRS

Pemkot Surabaya menggandeng Kamar Dagang dan Industri (Kadin) untuk mempromosikan proyek peluang investasi di Kota Pahlawan. Diantaranya di kompleks eks Taman Hiburan Rakyat (THR) dan Taman Remaja Surabaya (TRS).

Tekan Laju Inflasi, Pemkot Rutin Gelar Pangan Murah

Untuk menekan laju inflasi agar masyarakat bisa mendapatkan komoditas bahan pangan dengan lebih murah, Pemkot Surabaya rutin menggulirkan program Gerakan Pangan Murah setiap bulan.

Pemkot Surabaya Komitmen Amankan Aset yang Dikuasai Pihak Ketiga

Berbagai upaya strategis terus dilakukan Pemkot Surabaya untuk memastikan aset daerah dapat dimanfaatkan secara optimal demi kepentingan warga dan pemerintah.

Minggu, 18 Februari 2018

Pemkot Surabaya Imbau Warga Waspadai Penipuan Penerimaan CPNS


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya mengimbau warga Surabaya mewaspadai penipuan penerimaan dan pengangkatan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) yang dilakukan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggungjawab. Sebab, akhir-akhir ini beredar rumor melalui media tentang pelaksanaan seleksi penerimaan CPNS tahun 2018.

Kepala Badan Kepagawaian dan Diklat (BKD) Pemkot Surabaya Mia Santi Dewi memastikan hingga saat ini Pemkot Surabaya belum melaksanakan kegiatan penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) untuk tahun 2018.

Ia juga memastikan apabila ada pelaksanaan kegiatan penerimaan CPNS, maka Pemkot Surabaya akan mengumumkan atau menginformasikan secara resmi dan terbuka kepada masyarakat melalui media.

“Tentu kalau ada penerimaan CPNS itu akan diumumkan sesuai dengan mekanisme dan prosedur berdasarkan ketentuan perundang-undangan yang berlaku,” kata Mia, Minggu, (18/2/2018).

Menurut Mia, kebijakan terkait seleksi penerimaan CPNS itu merupakan kewenangan Pemerintah Pusat di bawah kewenangan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia. Dan, Pemkot Surabaya tidak punya kebijakan untuk menentukan seleksi penerimaan CPNS itu.

Namun, apabila nanti sudah ada kebijakan dari pemerintah pusat tentang penerimaan CPNS, maka sistem yang digunakan oleh Pemkot Surabaya cukup ketat. Sebab, sejak tahun 2014 silam, Pemkot Surabaya sudah melakukan tes seleksi penerimaan CPNS dengan menggunakan sistem Computer Assisted Test (CAT).

“Dengan cara ini, maka tidak ada peluang adanya intervensi dari pihak manapun. Kami juga perlu tegaskan bahwa pelaksanaan seleksi penerimaan CPNS tidak dipungut biaya alias gratis,” tegasnya.

Oleh karena itu, Mia mengimbau kepada masyarakat untuk lebih berhati-hati dan mewaspadai adanya rumor yang berkembang tentang pelaksanaan seleksi penerimaan CPNS. Sebab, rumor semacam ini akan mudah dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.

“Bagi masyarakat yang mengetahui terjadinya tindak penipuan atau perbuatan melawan hukum lainnya terkait masalah ini, maka dimohon segera melapor ke pihak yang berwajib,” imbuhnya.
Mia juga memastikan Pemkot Surabaya tidak bertanggungjawab atas segala bentuk kerugian yang ditimbulkan akibat dari perbuatan pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab tentang seleksi penerimaan CPNS ini.

Sementara itu, Kepala Bagian Hubungan Masyarakat Pemkot Surabaya, Muhamad Fikser mengimbau masyarakat untuk  waspada dan berhati-hati terhadap segala bentuk penipuan yang terkait penerimaan CPNS di lingkungan Pemkot Surabaya. 

Ia berharap agar masyarakat tidak mudah percaya tetapi memiliki sikap curiga terhadap segala bentuk iming-iming terkait penerimaan CPNS.
   
"Apabila ada informasi yang tidak jelas terkait penerimaan CPNS, warga silahkan mengecek ke lembaga pemerintahan (BKD) untuk mengetahui kebenarannya. Masyarakat perlu bersikap check and re-check," pungkasnya. (arf)

Pemkot Surabaya Kembali Perluas Layanan Parkir Meter


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya bekerjasama dengan Bank Indonesia (BI) kembali meresmikan sistem pembayaran kartu elekronik (electronic payment) sebagai alat parkir meter. Sistem pengelolaan pembayaran parkir secara elektronik sebelumnya telah diterapkan di kawasan Balai Kota Surabaya. Saat ini, Parkir meter telah terpasang di kawasan Taman Bungkul Surabaya.

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini dalam sambutannya mengatakan Pemkot Surabaya mencoba untuk memberikan layanan yang terbaik dengan memperluas zona layanan parkir secara elektronik. Langkah perluasan parkir zona dengan menggunakan sistem parkir meter bertujuan untuk menekan kebocoran pendapatan sekaligus menata sistem perparkiran.

“Dengan penggunaan uang elektronik ini maka pelaksanaan untuk akuntabilitas Pemkot Surabaya akan semakin baik,” kata Wali Kota Risma, saat memberikan sambutan dalam peresmian parkir elektronik, bertempat di Taman Bungkul Surabaya, Minggu, (18/02/18), pagi.

Wali Kota yang akrab di sapa Bu Risma itu juga menghimbau kepada warga Surabaya, bahwa diperlukan sebuah kerjasama dan dukungan masyarakat untuk mensukseskan gerakan non tunai dengan memiliki uang elektronik.

“Selama ini potensi (perparkiran) di kawasan Taman Bungkul ini besar sekali, tapi selama ini hilang, karena belum dikelolah secara elektronik dan akibatnya banyak sekali kebocoran-kebocoran,” terangnya.

Dengan penggunaan sistem pembayaran secara elektronik, lanjut Wali Kota Risma, diharapkan kedepan sudah tidak ada lagi kebocoran-kebocoran, sehingga pelaksaaan pertanggung jawaban pemerintah kota akan semakin baik, potensi pendapatan parkir yang tinggi membuat pemkot terus berupaya dalam memberikan layanan sistem perparkiran yang terbaik.

“Dengan bapak ibu sekalian tertib, maka insya allah pelaksanaan untuk pertanggung jawaban pemerintah kota itu semakin baik,” tegasnya.

Wali Kota Risma mengungkapkan penduduk Kota Surabaya yang telah mencapai lebih dari 3,2 juta membuat jalanan kota semakin padat, dan ini akan berimbas pada kemacetan. Guna mengatasi hal itu, Pemkot Surabaya akan mengoptimalisasi beberapa ruas jalan. Pemkot tidak mungkin untuk melebarkan jalan secara terus-menerus. Namun, pemkot akan mengoptimalisasi fungsi jalan seperti perluasan layanan park and ride dan penggunaan alat transportasi massal.

“Ini sangat penting untuk Kota Surabaya, tidak bisa dibiarkan begitu saja tidak ada pengaturan, kalau tidak ada pengaturan maka kota ini akan macet,” tutur Wali Kota kelahiran Kediri tersebut.

Penggunaan uang elektronik pada alat parkir meter ini telah terintegrasi dengan sejumlah uang elektronik, sehingga pembayaran dapat dilakukan dengan multi kartu yang diterbitkan oleh perbankan, diantaranya Bank Rakyat Indonesia, Bank Negara Indonesia (BNI 46), Bank Mandiri, Bank BCA, serta kartu cobranding Bank Jatim (BPD Jatim). Saat ini, parkir meter telah terpasang didua kawasan Kota Surabaya. Rinciannya, 10 alat berada di kawasan Balai Kota Surabaya dan 10 alat terpasang di kawasan Taman Bungkul Surabaya.

Sementara itu, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur Difi Ahmad Johansyah sangat mengapresiasi atas komitmen Pemerintah Kota Surabaya dalam rangka pengembangan layanan publik. Menurutnya, prestasi Kota Surabaya dalam pengembangan konsep smart city telah diakui oleh berbagai kalangan, dengan banyaknya penghargaan yang telah diterima.

"Kami sangat mengapresiasi Dinas Perhubungan yang telah berinovasi dalam meningkatkan pelayanan kepada masyarakat melalui penggunaan alat parkir meter,” ujarnya
Dalam uji coba sebelumnya, pihaknya mengaku telah melakukan evaluasi pada penggunaan pembayaran parkir meter selama periode terakhir. “Seperti masalah isi ulang, ketersediaan kartu, itu sudah menjadi komitmen kami bersama, sudah kami penuhi semuanya dari seluruh jajaran perbankan se Jawa Timur,” imbuhnya.

Difi mengungkapkan, jumlah pendapatan dari perparkiran di Balai Kota Surabaya telah meningkat secara signifikan menjadi 300 persen, setelah mulai menggunakan alat parkir meter di tahun 2017.

"Semoga program ini bisa bermanfaat dan bisa diaplikasikan di daerah-daerah lainnya," pungkasnya. (arf)

BI Gandeng Pemkot Surabaya Luncurkan Pembayaran Parkir Non Tunai Tahap 2


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Setelah di Luncurkan pembayaran Parkir Non tunai Tahap Pertama Tahun 2017 di Lingkungan Pemerintah Kota Surabaya.Kini, Bank Indonesia kembali melakukan kerjasama dengan Pemerintah Kota Surabaya yaitu meresmikan Pembayaran Parkir lewat Non Tunai Tahap ke 2 di Taman Bungkul Surabaya. Minggu (18/2/2018).

Dalam penjelasannya.Kepala Perwakilan BI Provinsi Jatim, Difi Ahmad Johansyah mengatakan.Dengan diluncurkannya penggunaan pembayaran Parkir Non Tunai di Tahap ke 2 di harapkan bisa menjadi Akuntabilitas terhadap pendapatan di Kota Surabaya.

" Penerimaan dari parkir non tunai tersebut selain bisa masuk kas daerah lebih banyak, juga penggunaannya bisa terpantau secara akurat." katanya.

Difi mengungkapkan, Dengan menggunakan kartu ini masyarakat Surabaya lebih efektif dan tidak ada lagi menggunakan pembayaran secara langsung.

" Ini kan keinginan dari masyarakat,sehingga mulai saat ini tidak ada perbedaan kartu,dan semua kartu non tunai bisa digunakan di area parkir ini." ujarnya.

Difi berharap, dengan program penggunaan kartu pembayaran non tunai bisa menjadi pilot projec terhadap Daerah -  daerah lain terutama Wilayah jatim.

" Target kita dalam program pembayaran parkir non tunai akan membantu pemkot surabaya dan dari implementasi non tunai ini diharapkan di replikasikan di daerah lain karena program tersebut sangat berpotensi dalam peningkatan anggaran daerah." terang Difi.

Difi  menambahkan, bahwa pada peluncuran tahap pertama peluncuran parkir non tunai merupahkan otoritas sistem pembayaran yang berperan untuk mendorong dan mendukung penggunaan instrumen dan sarana pembayaran transaksi keuangan, atau yang dikenal dengan Less Cash Society, salah satunya melalui penggunaan alat parkir tersebut, pendapatan daerah melalui sektor perparkiran dapat lebih dioptimalkan dan terbukti dari penggunaan alat parkir meter di Lingkungan Pemkot pada  tahun 2017  tumbuh signifikan.

" Pada tahun sebelumnya  pendapatan perpakiran daerah di lingkungan balai kota surabaya meningkat  mencapai sekitar 300 persen." pungkas Difi. (Dji)

TNI-Polri Amankan Deklarasi Dan Pawai Kampanye Damai Pilkada


KABARPROGRESIF.COM : (Kediri) Penandatanganan deklarasi dan pawai kampanye damai Pilkada berlangsung hari ini di Taman Joyoboyo ,sekaligus mengawali perhelatan akbar pesta demokrasi 5 tahunan skala regional ini. Selain penandatangan deklarasi dan pawai kampanye damai, diatas panggung, seluruh Forpimda bersama KPU, Panwaslu serta calon walikota dan wakil walikota secara simbolis melepaskan burung merpati sebagai simbol perdamaian. Tidak ketinggalan, jingle pilkada damai juga diperdengarkan dihadapan para pendukung calon walikota dan wakil walikota, minggu (18/02/2018)

Danbrigif 16/WY Letkol Inf Slamet Riyadi, Dandim Kediri Letkol Kav Dwi Agung Sutrisno, Kapolresta Kediri AKBP Anton Haryadi, Pjs Walikota Kediri Djumadi, Ketua KPU Kediri Agus Rofiq, Ketua Panwaslu Kediri Yoni Bambang Suryadi ,Danramil Kota Kapten Kav Puguh Bintarto dan Kapolsek Kota Kompol Sucipto menghadiri agenda khusus dari KPU dan Panwaslu ini.

“Bagi yang sudah terdaftar namanya di daftar pemilih, silahkan menuju ke TPS-TPS yang sudah ditentukan dan pilih pemimpin yang sesuai dengan pilihannya, pada waktu yang sudah ditetapkan. Jangan sampai golput, karena suara anda menentukan 5 tahun kedepan,” ujar Agus Rofiq.   

Disamping itu, pasangan calon walikota dan wakil walikota nomor urut 1 Aizzuddin Abdurrahman dan Sujono Teguh Wijaya yang diusung PKB, Partai Golkar, PPP dan Partai Gerindra, sedangkan nomor urut 2 Abu Bakar Abdullah dan Lilik Muhibah yang diusung PAN ,Partai Nasdem ,Partai Demokrat dan PKS ,serta nomor urut 3 Samsul Ashar dan Teguh Juniadi PDI Perjuangan dan Partai Hanura.

“Kami akan mengawasi jalannya pilkada ini, agar menghindari hal-hal yang dianggap melanggar. Kita berharap pilkada ini nantinya berlangsung damai, sebagaimana semua harapan masyarakat, khususnya di Kediri ini,” kata Yoni Bambang Suryadi. 

Pawai kampanye damai ini ,start dan finish di Taman Joyoboyo dengan rute yang dilewati diawali di Jl.Ahmad Yani bergerak menuju Jl.Letjen Sutoyo ,RS Baptis ,Jl.Mauni ,PG Mrican ,Taman Tempurejo ,Jl.Bawang Betet ,Jl.Bence ,Jl.Supersemar ,Jl.Perintis Kemerdekaan ,Jl.Urip Sumoharjo ,Jl.Agus Salim ,Jl.Dr.Raharjo ,Jl.Sukorame ,UNP ,Jembatan Semampir ,kantor DPRD ,Kantor Pos dan berakhir di Taman Joyoboyo. Kodim 0809/Kediri bersama Polresta turut mengamankan beberapa titik jalur lintasan pawai kampanya damai ini.

“TNI Polri komitmen untuk tetap berada di posisi tengah, karena itu sudah harga mati. Kita berada pada posisi netral, sebagaimana komitmen untuk tetap menjaga netralitas pada saat pilkada. Kami berharap. Pilkada ini tetap terjaga keamanan dan ketertiban, sesuai dengan harapan seluruh warga Kediri,” ungkap Letkol Kav Dwi Agung Sutrisno. (arf)

Pengurus PMII Resmi Dikukuhkan


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Setelah sempat mati suri, Ikatan Media Mingguan Indonesia (IMMI) kini telah berubah nama menjadi  Perkumpulan Media Mingguan Indonesia (PMII).

Tak hanya berubah nama saja, Kepengurusan organisasi jurnalis ini juga diisi oleh wartawan-wartawan senior dan berdidikasi tinggi, diantaranya Bachtiar Utomo,SH, Pimred Koran Soerabia Newsweek dan Dr H Dhimam Abror, Mantan Ketua PWI Jatim.

Kepengurusan IMMI resmi dikukuhkan pada Sabtu (27/2/208) di Hall C Asrama Haji Surabaya dan disaksikan oleh Kepala Biro Humas Protokol Kerja Sama Pemprov Jatim, Drs. Benny Sampir Wanto. Pimred Koran Soerabia Newsweek resmi menjadi Ketua Umum PMII Periode 2018-2023. 

"Saat ini sudah tercatat 20 anggota pemilik media yang sudah bergabung di PMII,"kata Bachtiar saat memberikan sambutannya.

Dalam sambutannya, Bachtiar juga menyebut, jika media mingguan seringkali mendapat perlakuan diskriminasi,Tapi tak sedikit karya-karya tulis dari media mingguan justru dicomot oleh koran-koran harian.

"Dan itu terjadi pada karya tulis wartawan saya,"ucapnya yang disambut tepuk tangan dari para undangan.

Untuk menciptakan wartawan yang profesional dibidangnya, lanjut Bachtiar, PMII akan melakukan banyak perubahan, diantaranya pemberian diklat.

"Hari ini, kami juga telah mempersipakan untuk pendidikan uji kompetensi wartawan atau UKW,"terang pria bergelar sarjana hukum.

Sementara, Kepala Biro Humas Protokol Kerja Sama Pemprov Jatim, Drs. Benny Sampir Wanto memberikan apresiasi atas terbentuknya PMMI. 

"Saya merasa bangga karena selain menyaksikan pengurus baru PMMI 2018-2023 juga ada program mendidik wartawan yakni Diklat wartawan,"ucap Beny saat memberikan sambutannya.

Sedangkan Mantan Ketua PWI Jatim Dr.H. Dhimam Abror yang juga didaulat menjadi Ketua Dewan Kehormatan (DK) PMII juga mengapresiasi terbentuknya kepengurusan PMII.

Dia pun menyebut, jika kepengurusan PMII Periode 2018-2023 diisi oleh orang orang profesional.

"Saya tidak menyangka yang menjadi pengurus adalah orang-orang profesional yang sudah lama saya kenal,"kata Pria yang akrab dipanggil Abror.

Abror juga memuji program PMII yang telah memberikan pendidikan jurnalis jelang uji kompentensi wartawan (UKW).

"Soalnya gampang-gampang kok, saya jamin kalau anda-anda mau belajar, UKW nya pasti lulus,"ucap Abror pada pengurus IMMI dan puluhan peserta diklat jurnalistik.

Tak hanya itu, Abror juga mengaku salut dengan keberadaan media mingguan yang mampu bersaing dengan media-media harian.

"Ini yang membuat saya salut, media mingguan bisa eksis terbit hingga puluhan tahun, meski kadang-kadang membuat kepala terlihat berasap karena harus membayar cetak,"gurau Abror yang langsung disambut tepukan tangan.

Usai pengukuhan pengurus PMII, puluhan peserta diklat jurnalistik mendapatkan materi UKW dari dua pemateri, yakni Tjuk Suwarsono, dosen STIKOSA - AWS, sekaligus Konsultan MedPro dan Djoko Tetuko Abd.Latief MSi, Ketua Dewan Kehormatan PWI Jatim.

Dalam materinya, dua wartawan senior ini mengajarkan bagaimana seorang wartawan bisa mendapatkan berita tanpa melanggar rambu-rambu sesuai UU Pers Nomor 40 Tahun 1999.

"Banyak ilmu yang saya dapat dari diklat ini,"ujar Agus Setya Utomo, Peserta Diklat Jurnalistik dari Koran Bidik

Berikut susuan Pengurus PMMI periode 2018-2023. Ketua Dewan Kehormatan : Dr.H. Dhimam Abror. Dewan Pembina : Acharuddin Lotto, Bachtiar Sitorus, SH. Dewan Pengawas: Dr.Soetanto Soephiady, H.Samiaji Makin Rahmat, SH.MH, Drs.H.Erfandy Putra. Pengurus: Ketua Umum: Bachtiar Utomo,SH. Wakil Ketua I: M.Tinoes, Wakil Ketua II: Drs.Sugianto Hartawan, SH. Wakil Ketua III: I Komang Aries Darmawan. Sekretaris Umum: Drs. Edy Sutanto, SH. Wakil Sekretaris : Johan Faktari Sitorus,SE. Bendahara Umum: Subagiyo Hery Suprianto. Wakil Bendahara : Akhwan Ardiansyah. Bidang Advokasi/Hukum: Didit Pramita, SH. & Bambang Budiono, SH. Bidang Antar Lembaga: Suyitno Hariyadu,SH. Bidang Seni & Budaya: Zainal Abidin. Bidang Humas:  Deresman Panjaitan. (Komang)

Dugaan Kriminalisasi Notaris Lutfi Affandi Mulai Terungkap


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Persidangan perkara dugaan tipu gelap yang menjerat Notaris Lutfi Affandi,SH, M.Kn di Pengadilan Negeri (PN) Surabaya mulai mengungkap adanya dugaan kriminalisasi.

Hal itu terungkap saat Jaksa Penuntut Umum (JPU) Djuwariyah dan Darmawati Lahang menghadirkan tiga saksi pemilik tanah yang diklaim milik Hj Puji Lestari, Pelapor dalam kasus ini.

Tiga saksi yang dihadirkan dalam persidangan itu adalah Muhamad Djuhron, Muhamad Choiron dan Rusiyanto,

Dihadapan majelis hakim yang diketuai Pesta Sirait, saksi Muhammad Choiron mengaku tidak pernah menjual tanah dari bagian warisannya itu pada Hj Puji Lesatari.

"Saya tidak pernah menjual pada Bu Puji,"terangnya menjawab pertanyaan Hakim Pesta Sirait, Kamis (15/2/2018) lalu.

Atas dasar itulah, Saksi Choiron mengambil kembali Sertifikat Hak Milik Nomor 64 ke Notaris Lutfi Affandi.

"Saya lah orang yang menyerahkan sertifikat tersebut pada Notaris Lutfi dan saya juga lah yang mengambil sertifikat asli di Notaris Lutfi Afandi, waktu itu. Karena memang bagian saya tidak saya jual dan sertipikat tersebut masih menjadi satu hamparan,"sambung Choiron

Sementara saksi Rusiyanto menerangkan bahwa obyek tersebut sejak tahun 2011 sudah di kuasai oleh Hj Pudji Lestari, meski pembayaran Jual Beli atas lahan tersebut sampai sekarang belum lunas.

"Bahkan banyak biaya yang muncul dan semua di bebankan kepada para ahli waris, padahal sesungguhnya biaya tersebut tidak pernah ada," ucap Rusiyanto dipersidangan

Selain itu, Saksi Rusyanto juga menegaskan, jika Ia belum pernah membayar serupiahpun pada Notaris Lutfi atas biaya yang timbul dari jual belinyan dengan Hj Puji Lestari.

"Pak Lutfi belum dibayar sama sekali,"sambung  Rusiyanto.

Menanggapi kesaksian tersebut, terdakwa Lutfi Afandi mengatakan bahwa dirinya telah dikriminalisasi atas kasus dugaan penipuan sebesar Rp 4,2 miliar yang dituduhkan Hj Pudji Lestari, kendati dia sudah bekerja sesuai Jabatan Notaris.


"Tau-tau oleh Polda sudah di P21 dan sekarang disidangkan. Saya tidak bisa berbuat banyak, termasuk melakukan upaya praperadilan. Padahal pasal 66 ayat 1 UU No. 30/2004 Undang-Undang Jasa Notaris (UUJN) untuk memeriksa notaris harus mendapatkan ijin terlebih dahulu kepada Majelis Pengawas Daerah (MPD) Notaris," ungkap Lutfi.

Kepada awak media, Lutfi juga menerangkan bahwa dalam perkara ini dirinya tidak pernah menerima uang sepeserpun seperti yang dituduhkan,

"Satu rupiah, seribu rupiah pun saya tidak pernah menerima, penipuannya dimana?, kerugiannya berapa?, wong belum dibayar," ungkap Lutfi.

Terkait tuduhan bahwa dirinya menyerahkan sertifikat kepada Muhamad Choiron bukan kepada Hj Pudji, diakui Lutfi bukan menyerahkan tapi mengembalikan sertifikat itu ke pemilik asalnya,

"Yang menyerahkan sertifikat ke saya adalah Muhamad Choiron sendiri, logikanya kalau ada orang jual beli, kira-kira siapa yang membawa sertifikat, pembeli?, atau penjual?, Intinya sertifikat yang ngantar pertama kali adalah pak Choiron (penjual), terus saya serahkan kembali ke pak Choiron,"pungkasnya

Diakui Lutfi kalau dirinya memang tidak langsung menyerahkan sertifikat tersebut ke Choiron, melainkan menunjuk pegawainya untuk menemui notaris Hendrikus untuk penyerahan.

"Waktu ke notaris Hendrikus, Choiron yang menunjuk karena punya pak Choiron tidak dijual ke bu Pudji. Untuk PPAT saya menunjuk pak Sugeng saya hadirkan pak Sugeng. aktenya dibuat Pak Sugeng dan akte bikinan pak Sugeng itu belum disahkan lho, karena Sertifikat belum dicek ada masalah apa tidak.? Jangan salah, jadi seritfikat belum bisa diproses, pengecekan sertifikat saya lakukan melalui perantara pak Sugeng, begitu dicek dikembalikan lagi, Choiron kuncinya."sambung Lutfi.

Tak hanya, Pembuatan akta jual beli atas sertifikat no 64 tidak bisa dilaksanakan karena pada saat sertifikat di lakukan pengecekkan pada Kantor BPN Kabupaten Sidoarjo tidak bisa karena warkah dari sertifikat tersebut tidak ada.

"Untuk bisa dilakukan pengecekkan maka harus di muncukkan warkah baru dengan melakukan proses pengukuran atas lahan tersebut dan hal tersebut belum pernah dilakukan,"terang Lutfi.

Perlu di ketahui bahwa obyek yang menjadi sengketa adalah lahan seluas kurang lebih 34 Hektar terletak di Desa Gebang sidoarjo. Sertifikat atas nama enam orang pemilik itu dua diantaranya dari tidak menjual kepada Puji Lestari. Salah satu yg tidak menjual yakni saksi Choiron yang memiliki luas tanah tersebut kurang lebih 10 hektar. (Komang)

Sabtu, 17 Februari 2018

Pemkot Surabaya Gelar Sekolah Pra Nikah 2018


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Pusat Pembelajaran Keluarga (PUSPAGA) Kota Surabaya yang berada di bawah koordinasi Dinas Pengendalian Penduduk, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP5A) Kota Surabaya mencanangkan Program Sekolah Pra Nikah 2018. Sekolah yang bertema menuju keluarga bahagian ini akan dipusatkan di eks Gedung Siola lantai 2 Jalan Tunjungan Surabaya, mulai Februari - Oktober 2018.

Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP5A) Kota Surabaya Nanis Chairani menjelaskan Sekolah Pra Nikah ini merupakan salah satu program DP5A dengan menggandeng Kemenag Kota Surabaya. Program ini menyasar calon pengantin yang menikah pada tahun 2018 atau remaja yang memasuki usia pernikahan (18-25 Tahun).

“Program ini terdapat 8 gelombang (kelas), dan setiap kelas terdiri dari 25 peserta. Sedangkan pelaksanaannya menggunakan metode short cource atau classical melalui penyampaian materi untuk peserta di awal, diskusi dan konseling,” kata Nanis, Sabtu (17/2/2018).

Menurut Nanis, terdapat enam materi yang akan diberikan untuk peserta Sekolah Pra Nikah, yaitu penikahan dan tata laksananya, attitude dalam keluarga, pentingnya agama dalam ketahanan keluarga, managemen keuangan keluarga, kesehatan reproduksi dan managemen konflik keluarga. Program ini merupakan salah satu upaya melihat keprihatinan Potret keluarga muda saat ini yang sangat rentan dan rapuh. 

“Sekolah Pra Nikah ini bagian dari ikhtyar kami dalam menyiapkan keluarga muda yang tangguh, tentunya dengan cara mendidik calon pengantin melalui pembekalan pengetahuan dalam pengelolahan keluarga,” tegasnya.

Melalui cara ini, maka diharapkan keluarga muda yang tangguh itu dapat menciptakan ketahanan keluarga, karena bagaimana pun juga masa depan bangsa dimulai dari ketahanan suatu keluarga. 

“Dari keluarga yang sehat itu lah akan lahir genegerasi-generasi hebat di Indonesia ini,” imbuhnya.
Nanis juga mengaku prihatin dengan banyaknya kasus perceraian di Surabaya. Berdasarkan data Pengadilan Tinggi Agama (PTA) Surabaya yang dihimpun selama 2016, sebanyak 4.938 pasangan suami istri (pasutri) di Surabaya memutuskan untuk bercerai. Jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, ada penurunan 17 kasus. Pada tahun 2015, kasus perceraian di Surabaya mencapai 4.955 kasus.

Selain itu, diantara 4.938 perceraian, 1.580 kasus merupakan cerai talak (diajukan suami). Sisanya, yakni 3.358 kasus, merupakan cerai gugat (diajukan istri). Sebenarnya, kata Nanis, perceraian itu dipengaruhi oleh banyak faktor, tapi berdasarkan data dari PTA Surabaya, faktor yang paling besar adalah tidak adanya keharmonisan disusul dengan krisis akhlak dan tidak mau bertanggungjawab.

“Melalui sekolah Pra Nikah ini, diharapkan dapat meminimalisir angka perceraian, karena sudah mendapatkan ilmu dan pengetahuan sebelum menjalaninya, sehingga warga bisa membangun keluarga yang bahagia,” pungkasnya. (arf

352 Siswa Dikmata Kodiklatal, Ikuti Lintas Medan Banyuwangi-Surabaya


KABARPROGRESIF.COM : (Probolinggo) Memasuki tahan akhir pendidikan komando (Dikko) Marinir di Banyuwangi dan Situbondo, sebanyak 352 siswa Dikmata Kodiklatal melaksanakan Lintas Medan Banyuwangi Surabaya sejauh 369 kilometer yang terbagi dalam beberapa etape. Untuk etape ke-10 dari Gunung Bromo menuju Nongko Jajar, secara resmi  dilepas oleh Komandan Kodiklatal yang diwakili oleh Komandan Kodikopsla Laksma TNI Maman Firmasyah, Probolinggo (17/2).

Pelepasan Limed etape ke 10  dengan jarak sejauh 35 kilometer itu, dilaksanakan bersamaan dengan pelepasan  24 Taruna AAL Tingkat III Korps Marinir Angkatan ke-64 oleh Gubernur Akademi Angkatan Laut (AAL) Laksamana Muda TNI Wuspo Lukito, S.E., M.M., .

Lintas medan merupakan tahap akhir pada pendidikan komando Taruna Korps Marinir setelah tiga bulan menjalani tahap latihan yang meliputi tahap Dasar Komando, tahap Komando Laut, tahap Komando Hutan, tahap Gerilya Lawan Gerilya di daerah latihan Situbondo, Banyuwangi dan Lumajang. Semua materi latihan tersebut harus dilaksanakan sebagai syarat untuk mendapatkan Brevet Komando dan Baret Ungu, Baret kehormatan dan kebanggaan prajurit Korps Marinir.

Pendidikan Komando yang merupakan salah satu materi mutlak yang harus dilaksanakan oleh seorang Prajurit Marinir tersebut dilaksanakan selama 77 hari dengan lokasi dibeberapa tempat Puslatpur Marinir diantaranya Puslatpur Karangtekok dan Asembagus Situbondo, Puslatpur Grajagan Banyuwangi dan Puslatpur Grati di Pasuruan.

Dikko ini bertujuan untuk membekali dan melatih siswa agar memiliki kemampuan dan ketrampilan tentang taktik dan teknik Pasukan Komando sebagai bekal dalam kedinasan di Satuan Marinir dan TNI AL pada umumnya.

Tahapan dalam pendidikan Komando,  pertama meliputi ketahanan di laut dan berbagai problem laut hingga jungle survival, tahap ke dua seluruh peserta akan melaksanakan latihan dasar komando mencakup teori maupun praktek ketrampilan, mulai ketrampilan perorangan sampai taktik satuan kecil dan diakhiri mountenering, tahap ke tiga adalah tahap hutan dimana para peserta akan menyelesaikan problem di hutan dan pegunungan, tahap ke empat  akan melaksanakan latihan perang gerilya dan diakhiri dengan tahap lintas medan yaitu peserta akan  berjalan kaki dari Banyuwangi ke Surabaya dengan menempuh jarak 369 km. (arf)

Resmi Bentuk Kepengurusan, 2000 Unit KJS Siap Lintasi Jembatan Suramadu


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Untuk  kali pertama di Tahun 2018 Komunitas Jeep Surabaya (KJS) yang bermarkas di Jalan Sawunggaling Ragam, Pergudangan Jemundo Kletek - Sidoarjo melakukan temu kangen dalam ajang tali Silatuhrami sekaligus membentuk susunan kepengurusan KJS.

Seperti yang dikatakan Ketua Owners KJS, Iwan Setiawan, kegiatan ini merupakan pertama kali mengadakan kumpulan teman-teman komunitas Jeep Surabaya, dengan masuknya keanggotaan di Group PPMKI, PPAJI serta Boy. Laki - laki kelahiran 1974 sangat bangga pasalnya dengan keberadaan anggota Jeep yang hadir di acara ini cukup sukses.

" Ternyata acara yang kami selenggarakan ini sangat di respon oleh teman-teman KJS, terbukti dari tim-tim perwakilan seluruh indonesia yang hadir pada acara tersebut mereka sangat antusias." kata Ketua KJS, Iwan Setiawan saat ditemui kabarprogresif.com, Sabtu (17/2/2018).

Menurut Iwan,Komunitas Jeep Surabaya yang kini sudah memiliki sekitar 32 Anggota yang tersebar di seluruh Jatim sebagian dari mereka mempunyai berbagai Tipe ataupun Jenis Jeep yang dipamerkan di Markas Jeep.

" Kami mempunyai anggota yang memliki kendaraan jeep tertua keluaran tahun 1939 dan jeep bersejarah tipe wilys  foord 44." ujarnya.

Namun tidak hanya tipe tertua maupun bersejarah,melainkan beberapa tipe jeep yang ada di KJS tersebut sudah dimiliki oleh pecinta Jeep di Surabaya.

" Tipe unit  yang ada  KJS diantaranya, Wrangler Rubicon, Jeep Wrangler Sport, Jeep Wrangler Sahara,Jeep Hummer, Jeep CJ7, Jeep Cherokee, Jeep Grand Wagoneer, Jeep Compass, Jeep Willys dll." terang Iwan.

Iwan menambahkan, berharap KJS ini tidak hanya melakukan touring maupun kumpul- umpul. Pihaknya menginginkan untuk bekerjasama dengan Pemkot Surabaya dan menggelar Bakti Sosial dengam Masyarakat.

" Kehadiran komunitas jeep ini tidak hanya kumpul saja, namun lebih memberikan kontribusi untuk bekerjasama dengan pemkot menggalang partisipasi masyarakat yang tertimpa bencana alam." terang Iwan.

Selain itu, Iwan juga berharap kepada  teman-teman di KJS untuk melunturkan ilmu mekaniknya sehingga komunitas tersebut mempunyai bengkel sendiri.

" Target kami kedepannya bagi para senior memiliki ilmu tentang mesin jeep diharapkan bisa diperdayakan sehingga komunitas KJS bisa membuka restorasi mesin di markas ini." pinta Iwan

Di Komunitas Jeep Surabaya ini mempunyai target yakni dengan memecahkan Rekor pada Tahun depan yaitu mengumpulkan seluruh Komunitas Jeep untuk melewat Jembatan di Pulau Garam.

"  Pada acara  hari Jadi Surabaya tahun 2019 nanti, sebanyak 2000 unit jeep akan melintasi jembatan surabaya- madura ( Suramadu ) tanpa putus ." pungkas Iwan. (Dji)

Lulusan Terbaik Pendidikan Bintara Rindam Jaya 2017 Itu Putra Tukang Buah


KABARPROGRESIF.COM : (Jakarta) Pangdam Jaya/Jayakarta Mayjen TNI Jaswandi secara resmi menutup Pendidikan Pertama Bintara TNI AD Tahun 2017 di Lapangan Rindam Jaya, Condet Jakarta Timur, Kamis (15/2/18).

Lulusan terbaik peserta pendidikan kali ini adalah Serda Agung Hartono. Jejaka kelahiran 24 Juni 1999 ini merupakan anak dari Hartono, pedagang buah di kawasan Pasar Minggu, Jakarta Selatan.

Sebagai lulusan terbaik, Agung mendapatkan pengalungan medali dan penyerahan piagam yang dilakukan langsung oleh Pangdam Jaya/Jayakarta Mayjen TNI Jaswandi. Bahkan, setelahnya Pangdam Jaya/Jayakarta pun berfoto bersama Agung dan kedua orangtuanya.

“Alhamdulillah rejeki anak ini mas, saya sehari-hari cuma tukang buah. Anaknya memang tekun dan kemauan dia, saya hanya mendukung. Dia bungsu dari tiga bersaudara. Kami sekeluarga aslinya dari Semarang. Semoga dia bisa menjalankan tugasnya dengan baik menjaga Indonesia,” ujar Hartono.

Sementara, Agung sendiri mengaku berterima kasih atas doa dan dukungan kedua orangtuanya. Ia pun mengaku bangga bisa dilatih oleh pelatih Secaba Rindam Jaya. Ia pun berharap nantinya bisa masuk ke kecabangan Infanteri.

“Maunya Infanteri, cuma ya nanti apapun keputusan penempatan itu pasti yang terbaik. Prinsip saya, jangan mau di belakang, harus selalu di depan berbekal semangat dan belajar tanpa kenal lelah untuk menjadi yang terbaik,” singkatnya. (rio)

Cegah Pengaruh Negatif, Wali Kota Risma Beri Arahan Siswa


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Disela-sela kesibukan menjalankan tugas pemerintahan, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menyempatkan untuk memberi pengarahan kepada para pelajar beserta orang tua siswa di SMP Negeri 8 Surabaya. Kegiatan ini merupakan langkah kongkrit dari Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya untuk mencegah timbulnya persoalan kenakalan remaja, khususnya dari kalangan pelajar sekolah.

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini dihadapan ratusan pelajar menyampaikan beberapa poin diantaranya pentingnya dalam menghormati orang tua. Menurutnya, sikap menghormati orang tua merupakan kunci utama dari awal kesuksesan seseorang.

“Tolong jangan sia-siakan mereka, kalian punya orang tua yang luar biasa, masih banyak diluar sana orang tua yang tidak peduli kepada anaknya,” kata wali kota, disela-sela acara yang bertempat di halaman Sekolah SMP Negeri 8 Surabaya, Kamis, (15/02/18).

Selain itu, Wali Kota Risma juga mengajak para siswa untuk tidak selalu melihat kekurangan yang dimiliki mereka. Ia juga menegaskan kepada para siswa bahwa kekurangan yang dimiliki jangan dijadikan penghalang untuk meraih kesuksesan.

“Mari kita buktikan pada dunia bahwa kalian bisa, kalian adalah cucu para pejuang yang tidak pernah ada kata menyerah. Where there's a will, there's a way,” tuturnya.

Perempuan berjilbab ini juga mengatakan di era modernisasi ini penjajahan tidak seperti pada jaman kolonial. Saat ini, cara paling mudah untuk menghancurkan suatu negara adalah dengan mempengaruhi para generasi muda dengan narkoba. “Yang namanya modern itu bukan seperti minum-minuman keras dan pakai narkoba. Makanya anak-anakku, kalian jangan ikut-ikutan, jangan mudah percaya sama orang,” pesan wali kota.

Dalam kesempatan ini, wali kota yang akrab disapa Bu Risma ini kemudian menggugah keberanian para pelajar untuk bertanya. Beberapa anak tampil menyampaikan pertanyaannya. Salah satu yang menarik adalah pertanyaan yang disampaikan oleh Risma, siswi SMP Negeri 8 Surabaya perihal apa yang paling berat ketika dialami ibu wali kota.

“Hal yang paling berat ketika diantara dari kalian ada yang berurusan dengan polisi dalam hal negatif, itu yang paling berat. Untuk itu, ibu datang kesini untuk mencegah hal itu terjadi,” ujar wali kota kelahiran asal Kediri tersebut.

Wali kota perempuan pertama di Surabaya ini memang sangat mencintai anak-anak. Kehadiran wali kota di SMP Negeri 8 Surabaya menunjukkan betapa pedulinya wali kota menempatkan anak-anak sebagai salah satu concern utama untuk diperhatikan.

Menurut Wali Kota Risma, peran serta orang tua juga sangat diperlukan dalam ikut mengawasi perkembangan anak, pengawasan tidak hanya dari satu sisi namun peran serta orang tua dan pengaruh lingkungan juga perlu diperhatikan.

“Makanya kita buatkan ruang-ruang positif seperti taman, perpustakaan dan BLC. Tujuannya juga untuk anak dapat lingkungan yang positif,” tegasnya.

Kedepan, wali kota mengungkapkan, selain sekolah kebangsaaan, kegiatan seperti ini juga akan terus dilaksanakan, sebagai bentuk upaya Pemkot Surabaya dalam melakukan pencegahan dini terhadap persoalan kenakalan remaja.

“Dulu awal saya jadi wali kota, banyak kasus trafficking dan kenakalan. tapi sekarang relatife turun karena sekolah ada fasilitas dan banyak aktifitas, sehingga energi mereka tersalurkan, dampaknya kenakalan remaja turun di Surabaya,” pungkasnya. (arf)

Daftar Tentara itu Gratis Dan Diperuntukkan Untuk Siapa Saja


KABARPROGRESIF.COM : (Jakarta) Air mata Mintas Nainggolan dan sang istri tak terbendung lagi saat pengeras suara di Lapangan Rindam Jaya memberitahukan orangtua dan keluarga bisa memasuki lapangan upacara dan menemui anak atau kerabatnya yang baru saja dilantik sebagai Bintara muda.

Mintas dan sang istri pun langsung memeluk putranya Tommi Nainggolan yang bersama 152 Bintara muda lainnya baru saja dilantik oleh Pangdam Jaya/Jayakarta Mayjen TNI Jaswandi di Lapangan Rindam Jaya, Condet Jakarta Timur, Kamis (15/2/18).

Gerimis kecil yang turun menambah suasana kian syahdu.
“Saya sama mamanya bangga sekali Tommi bisa lulus menjadi tentara Angkatan Darat. Ini memang kemauan dia menjadi tentara. Saya dan mamanya hanya mendukung. Tommi mendaftar dari Jakarta,” kata Mintas haru.

Lanjutnya, ia sangat berterima kasih kepada TNI AD dan Kodam Jaya/Jayakarta yang telah memberikan kesempatan kepada putranya untuk mengabdi kepada negara dan bangsa.

“Tidak ada uang pelicin atau apalah, ini sudah 3x mencoba dan Puji Tuhan tahun ini lulus. Kami ini hanya petani dari Sidikalang, Sumatera Utara sana. Manalah ada uang kalau harus kasih pelicin. Makanya mamanya menangis ini dia lulus murni. Harapannya, Tommi berbaktilah dan setia pada negara,” tandas Mintas yang baru datang dari Sidikalang.

Sementara itu, Kapendam Jaya/Jayakarta Letkol Inf Kristomei menambahkan adanya putra tukang buah menjadi lulusan terbaik adanya putra petani yang lulus menjadi Bintara menandakan seleksi penerimaan dan pendidikan di TNI AD khususnya Kodam/Jaya Jayakarta profesional.

“Isu-isu di luar sana, mengenai uang pelicin, uang penitip dan sebagainya itu tidak terbukti. Tidak ada titip minta tolong. Anak siapa pun kalau dia mampu dan bisa, maka lulus. Sebaliknya, mau uang satu truk tapi anaknya memang tidak mampu, tidak akan lulus, karena memang tidak bisa,” tegasnya. (rio)