KABARPROGRESIF.COM : (Ternate) Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional (LEMHANAS) Letjen TNI (Purn) Agus Widjojo membuka secara langsung kegiatan Pemantapan Nilai-Nilai Kebangsaan bagi Birokrat, Akademisi, Tokoh masyarakat, TNI dan Polri di wilayah Maluku Utara bertempat di Ball Room Grand Dafam International Hotel Jl. Jati Raya Kel. Jati Kota. Ternate Prov. Maluku Utara.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut Plt. Gubernur Malut Natsir Thaib, Para Deputi Lemhanas, Forkopimda Malut, Sultan Tidore serta narasumber dan diikuti oleh 100 orang peserta dari kalangan Birokrat, Akademisi, Tokoh Masyarakat serta TNI dan Polri. Kegiatan sendiri akan dilaksanakan selama 8 hari dari tanggal 20 s.d 27 Maret yang akan diisi dengan berbagai materi nilai dan wawasan kebangsaan, diskusi kelompok, simulasi dan Out Bond untuk penyegaran. Seusai mengikuti kegiatan ini, diharapkan peserta memiliki kemampuan untuk memahami nilai-nilai kebangsaan yang bersumber dari 4 konsensus dasar bangsa, memahami paradigma nasional yaitu wawasan nusantara, ketahanan nasional, dan kepemimpinan nasional, serta mampu mengaplikasikan nilai-nilai kebangsaan sesuai dengan peran dan posisinya masing-masing di masyarakat.
“Sebagai bangsa yang disatukan karena perbedaan dan kemajemukan, nilai-nilai dan wawasan kebangsaan merupakan prasyarat mutlak yang harus senantiasa dijaga. Melihat kondisi SDM yang cukup besar secara kuantitas, tetapi masih belum memenuhi harapan dari segi kualitas. Mentalitas dan moralitas, termasuk di dalamnya etos kerja, nasionalisme, dan patriotisme perlu untuk ditanamkan dan ditumbuhkembangkan”, ujar Gubernur Lemhanas dalam sambutannya.
Sementara itu dalam keterangannya Ws. Kapenrem 152/Babullah Kapten Inf Heru Darujito menyampaikan bahwa Korem 152/Babullah mendukung penuh pelaksanaan kegiatan Pemantapan Nilai-Nilai Kebangsaan kepada sejumlah komponen di Malut, sebab melihat kondisi bangsa akhir-akhir ini dimana nilai-nilai kebangsaan sebagai falsafah dan jati diri bangsa Indonesia sudah tergerus akibat derasnya arus globalisasi sehingga banyak dari kita kehilangan jati diri dan tidak mengenal siapa dirinya. Oleh karena itu seperti yang disampaikan Gubernur Lemhanas setelah kegiatan ini diharapkan para peserta dapat menjadi agent-agent penyebaran nilai kebangsaan kepada lingkungan sekitarnya sehingga dengan segera nilai-nilai tersebut dapat kembali menjadi nafas hidup bangsa Indonesia melalui pengamalan dalam kehidupan sehari-hari. (arf)