Terus Kobarkan Semangat Perjuangan Arek-arek Suroboyo 10 Nopember 1945 untuk memberantas Korupsi, Terorisme dan Penyalahgunaan Narkoba

Soft Launching Kota Lama, Gelar Sejumlah Paket Wisata

Sejumlah paket wisata digelar Pemkot Surabaya usai soft launching Kota Lama zona Eropa yang berada di kawasan Jalan Rajawali, Krembangan, Surabaya.

Cegah Narkoba di Kalangan ASN dan Pelajar, Pemkot Surabaya Gandeng BNN dan Polisi

Upaya Pemkot Surabaya memberantas Narkoba tak hanya di kalangan pelajar dan masyarakat, tetapi juga Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkup pemkot.

Peluang Investasi untuk Pengembangan Eks THR-TRS

Pemkot Surabaya menggandeng Kamar Dagang dan Industri (Kadin) untuk mempromosikan proyek peluang investasi di Kota Pahlawan. Diantaranya di kompleks eks Taman Hiburan Rakyat (THR) dan Taman Remaja Surabaya (TRS).

Tekan Laju Inflasi, Pemkot Rutin Gelar Pangan Murah

Untuk menekan laju inflasi agar masyarakat bisa mendapatkan komoditas bahan pangan dengan lebih murah, Pemkot Surabaya rutin menggulirkan program Gerakan Pangan Murah setiap bulan.

Pemkot Surabaya Komitmen Amankan Aset yang Dikuasai Pihak Ketiga

Berbagai upaya strategis terus dilakukan Pemkot Surabaya untuk memastikan aset daerah dapat dimanfaatkan secara optimal demi kepentingan warga dan pemerintah.

Minggu, 29 April 2018

Industri Ekonomi Kreatif Surabaya Banyak Dijadikan Acuan ke Luar Daerah


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Program pemberdayaan industri ekonomi kreatif di Kota Surabaya dirasa berhasil dalam meningkatkan perekonomian masyarakat Surabaya. Khususnya melalui program Pahlawan Ekonomi dan Pejuang Muda. Hal ini kemudian menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat di luar daerah. Seperti yang dilakukan oleh mama-mama dari Wamena, Kabupaten Jayawijaya Papua dan para pemuda dari Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT). Secara langsung mereka berkunjung ke Kota Surabaya untuk belajar dan mendalami bagaimana industri kreatif bisa berkembang di Kota Pahlawan ini.

Selama empat hari mereka berkunjung ke beberapa titik industri kreatif yang ada di Surabaya. Dengan di pandu oleh Bagian Humas Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya. Seperti salah satunya berkunjung pada acara Pahlawan Ekonomi dan Pejuang Muda yang bertempat di KAZA, dan rumah kreatif Wiwit Collection yang berada di Kebraon Surabaya.

Diakhir kunjungannya tersebut, rombongan yang berkisar 20 orang ini, kemudian dijamu untuk makan bersama Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini di rumah dinas. Sembari makan bersama, Wali Kota Risma juga memberikan beberapa arahan dan pesan kepada mereka, agar ilmu dan pengalaman yang didapatkan selama beberapa hari di Surabaya bisa di terapkan di daerah asal masing-masing.

“Bapak Ibu sekalian sudah luar biasa berkorban datang ke Surabaya. Namun, kalau ilmu dan pengalaman yang didapat tidak diterapkan, sangat eman sekali,” kata Wali Kota Risma, saat memberikan arahan kepada para rombongan di rumah dinas, Minggu, (29/04) sore.

Menurutnya, banyak masyarakat dari daerah yang pernah belajar ataupun study banding di Kota Surabaya. Namun, ketika mereka kembali, pengalaman dan ilmu yang telah didapat tidak diterapkan di daerah asalnya.   Hal tersebut sungguh sangat disayangkan. Karena menurut Wali Kota Risma, bahwa apapun bukan menjadi alasan untuk seseorang bisa sukses.

“Ke sini (Surabaya) gunanya untuk melakukan perubahan. Kalau kita mau menjadi lebih baik, maka kita harus memulainya. Karena, apapun bukan menjadi alasan untuk seseorang bisa sukses,” ujar wali kota perempuan pertama di Surabaya ini.

Kepala Dinas dan Koperasi dan UKM Kabupaten Flores Timur Frederik S Bili menyampaikan di Kota Surabaya banyak hal positif yang mendorong anak muda untuk berwirausaha. Salah satunya yakni melalui program Pahlawan Ekonomi dan Pejuang Muda yang dilakukan oleh Wali Kota Surabaya.

“Industri kerajinan disini sudah bagus, bahkan kuliner juga bagus. Beberapa pengalaman kami sudah dapatkan disini, pastinya kami akan coba terapkan di daerah kami,” kata dia.

Bahkan, menurut dia, kedepan pihaknya juga akan kembali melakukan kunjungan ke Kota Surabaya. Tidak hanya itu, dirinya juga berharap dikesempatan yang akan datang pihaknya ingin mendatangkan beberapa industri ekonomi kreatif yang ada di Surabaya untuk memberikan pelatihan di Flores Timur.

“Kalau memungkinkan kami ingin undang beberapa industri ekonomi kreatif di Surabaya untuk menjadi narasumber atau memberikan pelatihan di Flores Timur," jelasnya.

Sementara itu, Pendamping (Fasilitator) dari Mama-mama Papua Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Kampung Bidang Perekonomian Rosmala Dewi menambahkan dalam rangka membina ibu-ibu yang ada di Wamena Papua, pihaknya sengaja datang untuk belajar dan mendalami bagaimana industri ekonomi kreatif di Surabaya bisa berkembang. Disamping itu, dirinya bersama rombongan yang berkisar 10 orang tersebut, ingin mengetahui secara langsung apa itu program Pahlawan Ekonomi yang ada di Surabaya.

“Kami juga perlu membina ibu-ibu di Wamena (Papua) untuk belajar lebih banyak lagi tentang bagaimana berwirausaha. Kalau disini (Surabaya) kan ada program Pahlawan Ekonomi. Kami juga mau adopsi disana dengan nama Pejuang Ekonomi Papua,” pungkasnya. (*/arf)

Resmi MoU, Kota Surabaya Segera Memiliki Kebun Raya Mangrove Pertama di Dunia


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Rencana Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya memiliki Kebun Raya Mangrove akhirnya terwujud setelah Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) dan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini melakukan penandatangan MoU pada acara puncak Jaga Bumi di Jalan Tunjungan Surabaya, Minggu, (29/4/2018).

Acara dilanjutkan dengan penyerahan prasasti dan bibit mangrove oleh Kepala Pusat Kebun Raya Indonesia kepada Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Surabaya, Joestamadji. MoU disaksikan secara langsung oleh Ketua Umum Yayasan Kebun Raya Indonesia (YKRI), Megawati Soekarnoputri bersama Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti.

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menyampaikan rasa terima kasih dan bangga karena Surabaya dipilih sebagai tuan rumah Jaga Bumi sekaligus dilaunchingnya Kebun Raya Mangrove Surabaya pertama di dunia.

"Akan menjadi sebuah kebanggaan yang luar biasa ke depannya. Kita buat penghijauan terus agar warganya betah,” kata Wali Kota Risma diiringi tepuk tangan dari warga.

Keberhasilan membangun lingkungan yang asri dan segar tidak hanya membuat warga nyaman tetapi juga mampu mengurangi suhu panas di Surabaya karena banyak warga banyak menanam dan membersihkan lingkungan.

“Ini sekarang sudah turun 2 derajat. Semoga, niat untuk menjaga lingkungan dapat diteruskan sampai anak turunan kita,” ujar mantan Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan itu.

Ketua Umum Yayasan Kebun Raya Indonesia (YKRI) Megawati Soekarnoputri mengungkapkan, alasan mendirikan YKRI karena dirinya prihatin akan kondisi kebun raya di Indonesia saat dirinya menjabat sebagai wakil presiden.

“Saya kemudian mengambil keputusan untuk membuat yayasan ini,” jelasnya.

Setelah sekian lama, lanjut Mega – sapaan akrabnya, usaha mendirikan kebun raya tidak sia-sia, karena masyarakat merespon dengan menunjukkan cinta dan kasih sayang terhadap tumbuh-tumbuhan dan hewan.

“Indonesia memiliki flora dan fauna terbesar dan oleh dunia diakui mampu menyumbang oksigen bagi dunia,” terang Megawati.

Disampaikan Mega, alasan memilih festival Jaga Bumi di Surabaya karena ketika dipilih menjadi pemimpin, Wali Kota Risma telah berjanji untuk membangun kota dan SDM warga Surabaya menjadi lebih baik.

“Sekarang terasa, ada kenyaman seperti pohon dan sungai bersih untuk wisata dan warga lebih nyaman," tuturnya.

Tidak hanya itu, kata Dia, Surabaya dinilai apik dalam membangun komunikasi bersama warga untuk peduli terhadap kebersihan lingkungan sehingga timbul kenyamanan di setiap sudut kota. “Saya berharap kota lain bisa meniru Surabaya utamanya dalam hal pembangunan lingkungan dan anak,” tegas Mantan Presiden kelima Republik Indonesia tersebut.

Perempuan kelahiran Yogyakarta itu juga optimis bahwa warga Surabaya akan mendukung terobosan yang sudah dilakukan Wali Kota Risma.

“Ayo semua elemen membantu bu Risma menanam di kebun raya mangrove mulai kelompok kecil sampai dewasa. Mau apa tidak?," tanya Mega kepada seluruh warga. 

Mengingat pentingnya menjaga dan melestarikan lingkungan, Bambang Subiyanto selaku Plt Kepala LIPI mengatakan, masih diperlukan 47 kebun raya dan hingga saat ini masih terkumpul 42 kebun raya dari masing-masing kota yang telah mendaftar. Bahkan menurut Bambang, kebun raya mangrove memiliki banyak manfaat bagi kelangsungan hidup manusia antara lain, menjadi penahan dari gelombang abrasi laut karena pemanasan global yang menyebabkan kenaikan laut, penyimpan karbon paling banyak 5 kali dari pada hutan serta mampu menjadi destinasi wisata.

“Banyak kota dan desa yang terancam punah karena ulah manusia, namun dengan adanya lahan seluas 2800 hektare, maka Surabaya siap menjadi paru-paru bagi kota di Indonesia dan dunia,” urai Bambang. 

Keberadaan kebun raya mangrove, bagi bambang, tidak hanya apik secara ilmiah, tetapi juga memiliki manfaat lain dalam hal pendidikan bagi anak dan peningkatan ekonomi pelaku UKM. 

“Bagi pelajar sebagai laboratorium untuk bidang biologi lalu konservasi dalam rangka perlindungan terhadap tanaman yang nyaris punah dan jasa lingkungan serta ekowisata bagi pelaku UKM untuk meningkatkan ekonomi warga,” tandasnya. 

Usaha dan rencana Pemkot Surabaya membangun Kebun Raya Mangrove mendapat respon positif dari Ismiati (38). Warga Surabaya Barat itu mengaku senang ketika mendengar Surabaya akan membangun Kebun Raya Mangrove.

"Kan Surabaya padata bangunan dan tambah panas, namun Surabaya mampu membuat perubahan dan penyegaran bagi warganya, utamanya bagi kesehatan dan keberlangsungan hidup warga Surabaya," ujar Ismiati. 

Sama halnya dengan Komarudin (54). Datang bersama keluarga, dirinya mengaku Surabaya sudah berbeda dari sebelumnya, utamanya dalam hal tata kota.

"Kota ini sudah bagus ditambah adanya kebun raya sebagai kawasan konservasi yang berada di kota besar. Sangat luar biasa dan ke depan sangat baik untuk kehidupan masyarakat," pungkas Komarudin.

Dia berharap, kota-kota besar dapat mencontoh Surabaya. Sebab baginya, kondisi lingkungan saat ini sudah berubah dari sebelumnya. “Sudah saatnya, Surabaya dan Indonesia mulai sadar akan kebersihan, mencintai dan menyelamatkan lingkungan sehingga ke depan, bumi Indonesia tetap utuh dan lestari," tutur pria kelahiran Bekasi tersebut.

Dalam acara tersebut, berbagai event telah disiapkan Pemkot Surabaya antara lain, Fun Walk, Festival Bunga, Jaga Praja (pameran UKM dan pertunjukan komunitas), Jaga Cilik (permaian tradisional anak Indonesia, Jaga Wiyata, dan lomba mewarnai), Jaga Raga (aktivitas olahraga, zumba), Jaga Gita (pertunjukan musik) yang akan diramaikan oleh artis papan atas seperti Tipe X, White Shoes and the Couples Company, dan The SIGIT, Jaga Prakasa (simbolis Kebun raya Mangrove Surabaya), Jaga Sakra (sarasehan penerima penghargaan Kalpataru), dan Jelajah Bumi Komunitas Sepeda. (*/arf)

Sabtu, 28 April 2018

Transit di Makassar, Kasal disambut Danlantamal VI


KABARPROGRESIF.COM : (Makassar) Kepala Staf TNI Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Ade Supandi S.E, M.A.P., bersama Ketua Umum Jalasenastri Ibu Endah Ade Supandi  transit di Bandara Sultan Hasanuddin Kabupaten Maros Sulawesi Selatan setelah melaksanakan kunjungan kerja ke Kota Sorong. Sabtu (28/04/2018).

Kedatangan Kasal dan Ketua Umum Jalasenastri di Makassar disambut langsung oleh Danlantamal VI Makassar Laksamana Pertama TNI Dwi Sulaksono S.H, M.Tr (Han) dan Ketua Korcab VI DJAT Ibu Risanti Rosalina.

Turut hadir dalam penyambutan Kasal tersebut Pangkoops AU II Marsekal Muda TNI Fadjar Prasetyo, S.E., M.PP dan Ibu, Kapolda Sulsel Irjen Pol Umar Septono, Laksma TNI (Purn) Rudito Hadi Purwanto , Wadan Lantamal VI Kolonel Marinir Rasman Mtr (Han) , para Asisten Danlantamal VI, Dansatrol Lantamal VI, Para Danlanal jajaran Lantamal VI, Danpomal Lantamal VI dan Dantim Intel Lantamal VI serta pengurus Korcab VI DJAT.

Usai transit di Makassar, Kasal  dan Ketua Umum Jalasenastri   melanjutkan perjalanannya menuju  Jakarta. (arf)

Wali Kota Risma dan Megawati Gelar Sarasehan dengan Peraih Kalpataru

Gelar Sarasehan bersama Megawati, Wali Kota Risma Ingin Perbanyak Hutan Kota



KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Yayasan Kebun Raya Indonesia (YKRI) bersama Pemerintah Kota Surabaya menggelar kegiatan Jaga Bhumi Festival. Salah satu kegiatannya adalah sarasehan yang diikuti oleh Pendiri YKRI Megawati Soekarno Putri, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti dan 84 peraih kalpataru se-Indonesia.

Sarasehan yang digelar di Rumah Dinas Wali Kota Surabaya itu memberikan kesempatan kepada para peraih kalpataru untuk menyampaikan usulan dan rekomendasi tentang pembangunan lingkungan di Indonesia. Salah satu perwakilan peraih kalpataru menyampaikan usulan dan rekomendasinya yang meminta untuk difasilitasi bertemu dengan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar. Bahkan, mereka juga meminta untuk dibuatkan semacam organisasi yang dapat menguatkan komunikasi diantara para peraih kalpataru.

Menanggapi permintaan itu, Megawati Soekarno Putri selaku pendiri YKRI dan yang menginisiasi acara itu mengaku akan menyampaikan semua usulan dan rekomendasi itu kepada pemerintah, termasuk kepada Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar. “Tentunya, kami akan menghubungi Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan serta akan menyampaikan apa-apa yang sudah diusulkan oleh mereka,” kata Megawati saat acara itu, Sabtu (28/4/2018).

Megawati mengaku sangat mendukung apabila para peraih kalpataru itu membuat forum atau organisasi yang bisa menjalin komunikasi dan menjadi wadah pembelajaran kepada mereka. Namun, ia mengingatkan supaya organisasi itu tidak disalahgunakan untuk kepentingan lainnya. “Saya sangat senang dan mendukung kalau mau dibuat organisasi, tapi semangat untuk membangun lingkungan dan ruhnya kalpataru harus tetap dijunjung tinggi, tidak boleh sampai hilang,” tegasnya.

Sementara itu, Wali Kota Risma juga mengapresiasi dikumpulkannya para peraih kalpataru itu. Sebab, dengan cara itu mereka bisa saling berbagi untuk mengembangkan lingkungan dan diharapkan bisa menambah semangat para peraih kalpataru untuk mengembangkan lingkungannya. “Saya pikir ini bagus, karena kita bisa saling berbagi. Bekerja di lingkungan itu tidak ada yang mengapresiasi, padahal pekerjaanya itu sangat berat. Boleh dicek,kemarinnya kita kerja bakti cuman sedikit aja, capeknya minta ampun. Melalui cara ini, diharapkan mereka bisa lebih semangat lagi di lapangan,” kata Wali Kota Risma.

Di forum sarasehan itu, Wali Kota perempuan pertama di Kota Surabaya itu banyak menjelaskan perkembangan pembangunan lingkungan. Mulai dari menanam padi dan sayur-sayuran di Balai Kota, pertanian yang semakin pesat hingga menyejahterakan para petani hingga perkampungan yang masing-masing warganya gemar menanam.

Selain itu, Wali Kota Risma juga menjelaskan kualitas cabai made yang tidak busuk hingga satu bulan, termasuk pula setiap bulannya ada program minggu pertanian yang digelar di Balai Kota Surabaya. Minggu pertanian ini untuk memasarkan hasil pertanian di Kota Surabya. “Boleh dicek di perkampungan kami, warga sudah semakin gemar menanam di lingkungannya masing-masing,” tegasnya.

Pada kesempatan itu, Wali Kota Risma juga memastikan akan terus membangun hutan-hutan kota di semua wilayah di Kota Surabaya. Baik di wilayah utara, barat dan selatan. Khusus di wilayah Surabaya barat, ia mengaku sudah banyak karena daeranya lebih tinggi dan memang untuk menyerap air.

“Di bara itu sudah ada tiga lokasi. Di selatan ada satu di Balasklumprik , mungkin satu lagi lalu dikebraon. Mungkin di Waru Gunung dan sekarang yang sedang dibangun di Mulyorejo,” kata dia.

Khusus untuk di Kebraon, lanjut dia, Pemkot Surabaya berencana membangun hutan kota obat-obatan yang akan ditanami daun kelor, bambu dan beberapa tanaman obat lainnya.

“Lokasinya, nanti yang hutan kota obat-obatan di Kebraon, karena itu aset pemkot yang berhasil diamankan oleh pihak kejaksaan. Suatu saat, hutan kota obat-obatan itu diharapkan bermanfaat untuk pengembangan pengobatan di Indonesia,” pungkasnya. (*/arf)

Buka Gerakan Nasional 1000 Startup, Wali Kota Risma: Patahkan Ego Paling Bisa!


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Gerakan Nasional 1000 startup kembali dibuka di Kota Surabaya tahun 2018. Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini membuka langsung gerakan nasional 1000 starup itu di Graha Sawunggaling, Sabtu (28/4/2018).

Dalam sambutannya, Wali Kota Risma mengatakan bahwa anak muda saat ini memasuki era yang sangat luar biasa dan berat. Namun, apabila anak muda itu mau dan ingin untuk menang, maka pasti bisa, karena tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini selama seseorang itu berusaha.

“Kalau kita mau belajar dan mendengarkan orang lain, maka pasar di dunia ini akan  milik kita. Begitu juga sebaliknya, apabila kita tidak mau, maka mereka yang akan menyerang kita dan kita akan menjadi pasar bagi mereka,” kata Wali Kota Risma saat membuka Gerakan Nasional 1000 startup.

Oleh karena itu, salah satu kuncinya untuk sukses dalam dunia startup adalah langsung memulai dan melakukan apa yang diinginkan. Ia juga mewanti-wanti untuk tidak takut atau pun ragu dalam memulainya, dan tidak malu untuk bertanya, karena bertanya itu bukan berarti bodoh.

“Jangan takut untuk memulai, mulailah dan lakukanlah. Saya juga pernah seperti itu, saya sudah bangun, lha ternyata masih ada masalah, tidak ada yang salah dalam memulai, mungkin kurang sempurna saja, makanya kita harus terus belajar untuk menjadi sempurna,” kata dia.

Wali Kota Risma juga meminta untuk tidak hanya ngomong saja untuk memulai startup, sebab nanti akan bingung sendiri lama kelamaan. Ia menilai, dengan bersama-sama, maka pasti bisa dan tidak ada yang tidak mungkin.

“Yang paling penting juga, kita harus patahkan ego kita bahwa kita paling bisa, patahkan ego kita kalau kita paling mengerti, kalau kita bisa patahkan itu, maka kita akan mudah berkolaborasi,” kata dia.

Wali Kota perempuan pertama di Kota Surabaya itu juga menjelaskan bahwa kalau mau berkolaborasi, maka harus dipahami dan diterima kelebihan dan kekurangan partnernya. Sebab, peluang ke depannya sangat banyak untuk bisa dikembangkan.

“Jadi, jangan sampai disia-siakan. Tuhan itu tidak pernah membeda-bedakan kita asalkan kita mau. Ayo kita bergerak,” ujarnya.

Pada kesempatan itu, Wali Kota Risma juga mengajak anak muda yang hadir pada acara itu untuk membuktikan kepada dunia bahwa meskipun negara Indonesia tidak terlalu kaya, tapi warganya bisa berhasil di dunia.

“Kalau emaknya bisa, masak kalian tidak bisa?. Ayo kita buktikan bahwa kita bisa dan mampu untuk berhasil. Mari kita balikkan anggapan bahwa meskipun negara Indonesia tidak terlalu kaya, tapi kita mampu dan bisa sukses,” tegasnya.

Sementara itu, Ketua Panitia Gerakan Nasional 1000 startup di Kota Surabaya Lastriani Yumna Fariha mengatakan acara ini diikuti oleh sekitar 450 mahasiswa dan umum yang sudah konfirmasi hadir. Namun, tidak menutup kemungkinan jumlah itu bertambah mengingat pada waktu mengisi daftar hadir banyak yang tidak konfirmasi sebelumnya.

“Pesertanya berasal dari beberapa daerah di Jawa Timur, tapi yang paling banyak mahasiswa dan umum serta pelaku startup di Kota Surabaya,” kata Lastriani disela-sela acara.

Menurut Lastriani, setelah berjalan selama lebih dari satu tahun, Gerakan Nasional 1.000 Startup Digital ini sudah menjaring lebih dari 33.000 pendaftar, lebih dari 7.000 peserta yang terpilih yang melibatkan  370  mentor,  dan  sekitar  127 startup. Mereka sudah mengikuti tahapan inkubasi di 10 kota di Indonesia, yaitu Jakarta, Bandung, Surabaya, Yogyakarta, Semarang, Malang, Medan, Bali, Makassar, dan Pontianak.

“Berbeda dengan proses sebelumnya, program Gerakan Nasional 1.000 Startup Digital kali ini lebih fokus dalam mematangkan konsep para peserta dengan mendatangkan para domain expert di sektor atau industri yang merupakan fokus dari prioritas pemerintah,” kata dia.

Adapun sektor industri yang menjadi prioritas tersebut adalah agrikultur, pendidikan, kesehatan, pariwisata, logistik, dan energi. Fokus terhadap keenam sektor ini ditujukan agar para entrepreneur di Gerakan Nasional 1.000 Startup Digital dapat memiliki pemahaman yang lebih mendalam terhadap permasalahan yang riil di lapangan.

Gerakan ini, lanjut dia, terdiri dari lima tahapan, yaitu dimulai dari Ignition, Networking, Workshop, hacksprint, bootcamp dan yang terakhir inkubasi. Namun, pada kesempatan kali ini hanya pada tahap ignition dan akan dilanjutkan pada tahapan berikutnya di lain waktu.

“Kami yakin, startup di Kota Surabaya akan semakin berkembang karena Pemkot Surabaya atau Bu Risma sangat mendukung tumbuh kembangnya Startup. Terbukti dengan adanya Co-working space di gedung Siola yang memang diperuntukkan untuk anak-anak muda supaya berkembang, terutama dalam mengembangkan startup-nya,” pungkasnya. (*/arf)

Jumat, 27 April 2018

Viral di Medsos, Pegawai Kelurahan kutisari Kunjungi Bocah Pengidap Tumor


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Ironis, hanya berjarak beberapa ratus meter dari rumah bocah pengidap Tumor, Elvira, namun nyatanya pihak Kelurahan Kutisari, Kecamatan Tenggilis Mejoyo terkesan tutup mata.

Buktinya penyakit yang diderita Elvira mulai dari februari 2018, pihak Kelurahan Kutisari tak pernah mendengarnya.

Ujug-ujug, setelah ramai di viralkan oleh warga setempat, salah satu pegawai dikelurahan setempat berkunjung ke rumah elvira.

Sayangnya, saat berkunjung tawaran pihak Kelurahan Kutisari tersebut kurang berkenang. Menurut Hadi Sugianto, ayah elvira, pegawai Kelurahan tersebut menawarkan akan  mengantar berobat Elvira ke rumah sakit. dan dipastikan Elvira harus menjalani operasi besar.

" Saya tetap menolak kalau langsung dilakukan operasi, sekarang benjolannya udah besar sampai ke telinga, saya tetap tidak mau kalau sampai telinga anak saya juga dioperasi." tandasnya. Jum'at  (27/4/2018).

Seperti diberitakan seorang bocah perempuan bernama Elvira Agustina (7) mengidap penyakit tumor ganas, namun anak pasangan Hadi sugianto dan Nurul Roicah tak merasa minder.

Bocah beralamat Kutisari ini tetap bersemangat menempuh pendidikannya di SDN Kutisari II Surabaya.

Penyakit yang dideritanya itu sungguh sangat miris, bayangkan dalam tempo tiga bulan, terhitung mulai februari 2018 benjolan yang awalnya kecil, kini malah bertambah besar parahnya lagi telah menjalar di bagian samping mukanya bahkan hampir saja merembet ke matanya.

Kedua orang tua Elvira yang hanya penjual gorengan keliling ini sudah pasrah, berbagai pengobatan telah dijalaninya namun hasilnya malah makin memburuk.

Uluran bantuan bahkan perhatian dari Pemkot Surabaya juga tak pernah kunjung datang, seolah gembar-gembor Walikota Surabaya, Tri Rismaharini ibarat tong kosong nyaring bunyinya, Pemkot Surabaya terkesan tutup mata akan rintihan batin seorang bocah Kutisari. (arf)

Banyak Tamu, Elvira Bocah PengidapTumor Makin Ketakutan


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Elvira (7) bocah perempuan terkena Tumor Ganas saat ini merasa ketakutan bila ada tamu yang berkunjung kerumahnya.
Menurut Hadi Sugianto, ayah dari Elvira mengatakan, setelah penyakit yang diidap anaknya viral di media sosial, banyak tamu yang bertandang kerumahnya. Namun bukannya membuat Elvira berbesar hati tapi malah sebaliknya.

"Sekarang sudah banyak yang tau, tapi dia (Elvira) sekarang makin takut, apalagi kalau mendengar kata-kata jarum suntik. kalau ada tamu dia langsung tidur" kata hadi dengan lirih, Jum'at (27/4/2018).

Saat ini Hadi hanya bisa pasrah dengan keradaan penyakit yang diderita anaknya lantaran terbatasnya biaya untuk melakukan operasi besar pengangkatan tumor yang ada di wajah anaknya.

"Biayanya sekitar 20 jutaan mas." jelasnya,

Seperti diberitakan seorang bocah perempuan bernama Elvira Agustina (7) mengidap penyakit tumor ganas, namun anak pasangan Hadi sugianto dan Nurul Roicah tak merasa minder.

Bocah beralamat Kutisari ini tetap bersemangat menempuh pendidikannya di SDN Kutisari II Surabaya.

Penyakit yang dideritanya itu sungguh sangat miris, bayangkan dalam tempo tiga bulan, terhitung mulai februari 2018 benjolan yang awalnya kecil, kini malah bertambah besar parahnya lagi telah menjalar di bagian samping mukanya bahkan hampir saja merembet ke matanya.

Kedua orang tua Elvira yang hanya penjual gorengan keliling ini sudah pasrah, berbagai pengobatan telah dijalaninya namun hasilnya malah makin memburuk.

Uluran bantuan bahkan perhatian dari Pemkot Surabaya juga tak pernah kunjung datang, seolah gembar-gembor Walikota Surabaya, Tri Rismaharini ibarat tong kosong nyaring bunyinya, Pemkot Surabaya terkesan tutup mata akan rintihan batin seorang bocah Kutisari. (arf)

Bocah Kutisari Menderita Tumor Ganas, Pemkot Tutup Mata


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Nahas menimpa seorang bocah perempuan bernama Elvira Agustina (7). Meski mengidap penyakit tumor ganas, namun anak pasangan Hadi sugianto dan Nurul Roicah tak merasa minder.

Bocah beralamat Kutisari ini tetap bersemangat menempuh pendidikannya di SDN Kutisari II Surabaya.

Penyakit yang dideritanya itu sungguh sangat miris, bayangkan dalam tempo tiga bulan, terhitung mulai februari benjolan yang awalnya kecil, kini malah bertambah besar parahnya lagi telah menjalar di bagian samping mukanya bahkan hampir saja merembet ke matanya.

Kedua orang tua Elvira kini sudah pasrah, berbagai pengobatan telah dijalaninya namun hasilnya malah makin memburuk.

Uluran bantuan bahkan perhatian dari Pemkot Surabaya juga tak pernah kunjung datang, seolah gembar-bembor Walikota Surabaya, Tri Rismaharini ibarat tong kosong nyaring bunyinya, Pemkot Surabaya terkesan tutup mata akan rintihan batin seorang bocah Kutisari.

Saat di kunjungi awak media, Jum'at (27/4/2018) orang tua Elvira yang hanya penjual gorengan, kalau pagi mangkal di sekolah-sekolah sedangkan sorenya di sekitaran pabrik di area Rungkut industri berharap ada uluran bantuan untuk mnyembuhkan penyakit anaknya. (arf)


Evaluasi Dive Kartini 2018, Danlantamal V: A lhamdulillah Berjalan Sukses dan Catatkan Rekor Dunia MURI


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Alhamdulilla, kita telah menjadi orang pertama yang menggelar kegiatan Dive Kartini ini,  sehingga bisa mencatatkan di Rekor Dunia Museum Rekor Indonesia (Muri) kategori pembentangan dan pengibaran bendera dari dalam laut oleh perempuan penyelam terbanyak.

Hal tersebut diungkapkan Komandan Pangkalan Utama TNI AL V (Lantamal V ) Laksamana Pertama TNI Edwin,  S. H.  saat penutupan, evaluasi dan pembubaran panitia Dive Kartini Pramuka Saka Bahari Lantamal V yang digelar di Lounge Room Yos Sudarso,  Mako Lantamal V, Jumat (27/4).

Menurutnya,  pada gelaran Dive Kartini 2018 yang dihelat di Pantai Pasir Putih,  Situbondo, dalam rangka Hari Kartini 21 April 2018 lalu,  telah berjalan aman,  lancar dan sesuai dengan perencanaan yang telah dinrancang.

"Bravo zulu dan terimakasih pada seluruh panitia yang telah bekerjasama, bekerja keras,  berpikir keras dan cerdas,  sehingga kegiatan ini berjalan seukse,  aman dan lancar," terangnya.

Namun dibalik suksesnyan acara ini lanjutnya,  kita tetap memerlukan evaluasi pada hal hal yang dirasa kurang maksimal,  dan ini harus kita terima sebagai catatan,  sehingga pada event berikutnya kesalahan atau kekurangan tidak terulang kembali.

Diantara beberapa hal yang menjadi ganjalan misalnya adalah kesepakatan diantara pihak pihak terkait dalam pelaksanana kegiatan.  Tidak hanya dalam kesepakan lisan,  namun harus tertuang dan dikukuhkan dalam perjanjian kerjasama, sehingga masing masing pihak bisa bertanggung jawab dengan isi kesepakatan.

Hal ini lanjutnya,  agar pelaksanaan kegiatan bisa berjalan sesuai pentahapan dan bagian bagian lainnya bisa bekerja sesuai dengan bidangnya secara profesioanal.

Kegiatan evaluasi dan pembubaran panitia ini diakhiri dengan makan siang sederhana dan guyub alam pramuka,  dimana makanan di sajikan diatas daun pisang.

Tampak hadir dalam kegiatan tersebut  Asrena, Asintel,  Asops,  Apers, Aslog dan Aspotmar Danlantamal V,  para Kasatker terkait,  pengurus Saka Bahari Kwarda Jatim dan panitia pendukung lainnya. (arf)

Hakim Tipikor Surabaya Putuskan Eddy Rumpoko Dilarang Berpolitik Selama 3 Tahun


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Jum'at (27/4) merupakan hari yang bersejarah bagi Mantan Walikota Batu, Eddy Rumpoko atas kasus suap yang membelitnya.

Pada persidangan babak akhir perkara suap itu, Hakim Pengadilan Tipikor Surabaya sependapat dengan Jaksa KPK, menyatakan Eddy Rumpoko yang bersatus sebagai terdakwa ini telah terbukti menerima suap berupa mobil merek Toyota New Alphard senilai Rp 1,6 miliar dari pengusaha Filiphus Djap.

Atas kelakuan murahannya tersebut, Unggul Warso Mukti selaku ketua majelis hakim pemeriksa perkara ini menjatuhkan vonis 3 tahun penjara pada Eddy Rumpoko lantaran terbukti melanggar pasal 11 Undang-Undang No. 20 Tahun 2001 tentang Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (UU Tipikor).

Selain itu, Eddy Rumpoko juga dihukum membayar denda sebesar Rp 300 juta, dan sesuai ketentuan drndat tersebut akan digantikan dengan pidana kurungan selama 3 bulan, apabila Eddy Rumpoko tidak membayarnya.

Hukuman badan dan denda tersebut  nampaknya belum seberapa berat bagi  Eddy Rumpoko, terdakwa yang berhasil ditangkap melaui Operasi Tangkap Tangan (OTT) itu harus merelakan dirinya tidak bisa tampil dalam ajang perpolitikan di Indonesia, lantaran hak politiknya dicabut selama 3 tahun.

Kendati sepakat dengan pembuktian jaksa KPK, Namun vonis hakim Unggul Warso Mukti ini jauh lebih rendah dari tuntutan jaksa KPK, yang sebelumnya menuntut terdakwa Eddy Rumpoko dengan hukum 8 tahun penjara, denda Rp 600 juta, subsider 6 bulan kurungan dan mencabut hak politiknya selam 5 tahun.

Meski demikian, terdakwa Eddy Rumpoko masih terlihat belum puas atas hukuman ringan tersebut. Dia langsung menyatakan perlawanan dan menyatakan banding.

Sementara Jaksa KPK masih belum bersikap dan menyatakan pikir-pikir atas vonis hakim Unggul Warso Mukti.

Perlu diketahui, Dijelaskan dalam dakwaan jaksa KPK, Pada 26 Mei 2016 lalu, terdakwa Eddy Rumpoko  telah menerima suap berupa mobil merek Toyota New Alphard senilai Rp 1,6 miliar dari pengusaha Filiphus Djap. Setelah itu, Eddy disuap dengan uang Rp 95 juta dan Rp 200 juta.

Sebagai ganti pemberian suap itu, terdakwa Eddy Rumpoko menjanjikan akan memberikan proyek-proyek atau paket pekerjaan yang bersumber pada APBD Pemkot Batu

Janji terdakwa Eddy Rumpoko yang akan memberikan proyek pada Filiphus akhirnya terbukti. melalui dua perusahaannya, yakni PT Dailbana Prima Indonesia dan CV Amarta Wisesa, Filiphus memenangkan lelang tujuh proyek pengadaan barang Pemkot Batu tahun 2016 dengan total proyek senilai Rp 11 miliar.

Selanjutnya, pada 2017, Filiphus kembali memenangi proyek pengadaan pekerjaan belanja modal peralatan dan mesin untuk pengadaan meubelair senilai Rp 5,26 miliar dan pengadaan pekerjaan pakaian dinas dan atributnya senilai Rp 1,44 miliar.

Dalam proyek pengadaan meubelair, Eddy melalui Ketua Kelompok Kerja Badan Layanan Pengadaan Barang dan Jasa VI Unit Layanan Pengadaan Pemkot Batu Edi Setiawan meminta fee 10 persen. Sedangkan Edi menerima 2 persen.

Terdakwa Eddy Rumpoko ditangkap oleh KPK pada 16 September 2017 lalu. Mantan orang nomor satu di Kota Apel ini ditangkap melalui operasi tangkap tangan (OTT).

Selain Eddy Rumpko, KPK juga menangkap Kepala Bagian Unit Layanan Pengadaan Pemkot Batu, Edi Setyawan dan Pengusaha Filiphus.(Komang)

Sungai Kalimas Diobok-Obok Tiga Pilar


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Tiga Pilar Kota Surabaya, tak henti-hentinya untuk menjadi pelopor utama kebersihan lingkungan. Kegiatan itu, bukan hanya kali ini saja digelar. Namun, kerja bakti yang digelar oleh pihak Pemkot, Korem Bhaskara Jaya dan Polrestabes Surabaya itu, secara rutin digelar setiap hari Jumat.

Komandan Korem (Danrem) 084/Bhaskara Jaya, Kolonel Kav M. Zulkifli menuturkan, tak hanya dirinya saja yang ikut terlibat selama berlangsungnya kerja bakti tersebut. Namun, ia juga menginstruksikan seluruh personelnya untuk ikut terjun membantu berlangsungnya pelaksanaan bersih-bersih rutin hari Jum’at itu.

“Semua jajaran ikut. Terutama yang berada di Surabaya, termasuk diantaranya Dandim 0830/Surabaya Utara beserta personelnya,” ujar Danrem, Jumat, (27/4/2018) pagi.

Selain sepanjang bantaran sungai Kalimas, menurut Kolonel Zulkifli, tiga pilar yang berkumpul saat ini, juga menyasar seputaran Taman Sejarah untuk dijadikan titik lokasi kerja bakti.

“Kegiatan dimulai pukul 06.00 WIB,” jelasnya.

Sementara itu, hal yang sama juga ditambahkan oleh Walikota Surabaya, Tri Rismaharini. Selain melibatkan personel TNI-Polri di wilayahnya, kerja bakti dalam rangka mewujudkan Surabaya yang bersih dan aman tersebut, juga melibatkan beberapa instansi di bawah naungan Pemkot.

“Kurang lebih 500 orang. Itu sudah termasuk TNI, Polri, Satpol PP, Dinas Kebersihan dan Pegawai Kecamatan setempat,” bebernya.

Diharapkan, pinta Risma, melalui kegiatan yang di pelopori oleh tiga pilar saat ini, bisa menjadi contoh masyarakat di Surabaya untuk lebih mengutamakan kebersihan lingkungan, terlebih di sepanjangan bantaran sungai Kalimas, Kota Surabaya.

“Ciptakan ruang public bagi masyarakat. Nantinya, sungai Kalimas bisa dijadikan suatu obyek wisata,” tutur Walikota Surabaya ini. (arf)

Asintel Danlantamal V Saksikan Pemusnahan Barang Sitaan Narkotika BNN Provinsi Jawa Timur


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Asisten Intelijen Komandan Pangkalan Utama TNI AL (Asintel Lantamal) V Surabaya Kolonel Laut (T) Harlius Bachtiar menyaksikan Pemusnahan Barang Sitaan Narkotika BNN Provinsi Jatim jenis Shabu dan Ganja di kantor BNN Propinsi Jatim Jl. Ngagel Madya V no. 22 Surabaya yang di pimpin oleh Ka BNN Provinsi Jawa Timur Brigjen Pol Drs. Bambang Budi Santoso, jum’at (27/4/2018).

Tampak hadir dalam acara tersebut,  Ka. BNNP Jatim, Asintel Danlantamal V, Dantim Intel Lantamal V, Wadantim Intel Lantamal V, Kasubdit Narkoba Labfor Bareskrim Polri Cab. Surabaya, Ka Dinkes Surabaya, Dir. Pengawasan Narkoba BPOM Jatim, Kejaksaan Tinggi Jatim dan BC Juanda.

Ka.BNNP Jawa Timur dalam sambutannya menyampaikan ucapan terima kasih atas kahadiran bapak dan ibu dalam acara pemusnahan barang bukti narkoba.

“Terima kasih atas kehadiran Bapak Ibu di kantor BNNP Jatim utk menyaksikan pemusnahan BB Narkotika BNNP Jatim hasil penangkapan 2 bulan terakhir,” ujarnnya. Kita tidak bisa lepas dari tanggungjawab atas peredaran narkoba di daerah Jatim.

Dengan adanya fakta dari BB yg kita dapatkan, maka sudah saatnya kita waspada dan melaksanakan perang terhadap narkoba sesuai dengan instruksi Presiden RI sesuai dengan Tupoksinya masing-masing.

Dalam pemusnahan narkoba kali ini BNN provinsi Jawa Timur memusnahkan BB narkotika jenis Shabu sebanyak 6.333 gram dan Ganja 32.066 gram dari 9 tersangka hasil dari Sinergitas kita bersama dari 5 TKP yang berbeda. Semoga pemusnahan BB ini membawa dampak berkurangnya peredaran narkotika di wilayah Jatim.

Pada kesempatan tersebut, sebelum dilaksanakan pemusnahan terhadap barang, BNNP Jawa Timur melakukan Pengujian Barang Bukti. Selanjutnya juga dilaksanakan wawancara terhadap tersangka.  (arf)