Terus Kobarkan Semangat Perjuangan Arek-arek Suroboyo 10 Nopember 1945 untuk memberantas Korupsi, Terorisme dan Penyalahgunaan Narkoba

Soft Launching Kota Lama, Gelar Sejumlah Paket Wisata

Sejumlah paket wisata digelar Pemkot Surabaya usai soft launching Kota Lama zona Eropa yang berada di kawasan Jalan Rajawali, Krembangan, Surabaya.

Cegah Narkoba di Kalangan ASN dan Pelajar, Pemkot Surabaya Gandeng BNN dan Polisi

Upaya Pemkot Surabaya memberantas Narkoba tak hanya di kalangan pelajar dan masyarakat, tetapi juga Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkup pemkot.

Peluang Investasi untuk Pengembangan Eks THR-TRS

Pemkot Surabaya menggandeng Kamar Dagang dan Industri (Kadin) untuk mempromosikan proyek peluang investasi di Kota Pahlawan. Diantaranya di kompleks eks Taman Hiburan Rakyat (THR) dan Taman Remaja Surabaya (TRS).

Tekan Laju Inflasi, Pemkot Rutin Gelar Pangan Murah

Untuk menekan laju inflasi agar masyarakat bisa mendapatkan komoditas bahan pangan dengan lebih murah, Pemkot Surabaya rutin menggulirkan program Gerakan Pangan Murah setiap bulan.

Pemkot Surabaya Komitmen Amankan Aset yang Dikuasai Pihak Ketiga

Berbagai upaya strategis terus dilakukan Pemkot Surabaya untuk memastikan aset daerah dapat dimanfaatkan secara optimal demi kepentingan warga dan pemerintah.

Minggu, 06 Mei 2018

OTT Amin Santono dan Peran Pejabat Kemenkeu dalam Dugaan Suap APBN-P


KABARPROGRESIF.COM : (Jakarta) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mendalami peran Yaya Purnomo, salah seorang pejabat Kementerian Keuangan yang menjadi tersangka pasca-operasi tangkap tangan pada Jumat (4/5/2018) kemarin.

OTT itu juga menjadikan anggota Komisi XI DPR Amin Santono sebagai tersangka dalam dugaan suap terkait penganggaran dalam Anggaran dan Pendapatan Belanja Negara Perubahan atau APBN-P 2018.

Menurut Ketua KPK Agus Rahardjo, KPK sudah mengamati sepak terjang Yaya sejak lama. KPK, menurut Agus, bahkan menengarai Yaya Purnomo banyak menerima suap dari orang-orang di daerah.

"YP (Yaya Purnomo) sudah kami amati sejak lama. Banyak orang daerah yang memberi (suap kepada Yaya)," ujar Agus Rahardjo dalam konferensi pers di Gedung KPK, Jakarta, Sabtu (5/5/2018).

Yaya saat ini menjabat Kepala Seksi Pengembangan Pendanaan Kawasan Perumahan dan Permukiman pada Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan Kementerian Keuangan. Agus tak mengungkapkan lebih rinci soal suap kepada Yaya yang dimaksud itu terkait kepentingan apa.

Namun, penyidik menduga kuat, suap itu terkait operasi tangkap tangan yang penyidik pernah lakukan beberapa waktu yang lalu. Agus juga belum mau menyebutkan rinci kasus apa itu.

"Ada satu kasus OTT sebelum ini, mudah-mudahan ini juga sangat berkaitan erat, karena kami sudah amati itu," lanjut dia.

KPK menangkap Yaya Purnomo setelah ikut dalam pertemuan di sebuah restoran di Halim Perdanakusuma, yang diduga sebagai transaksi suap. Setelah menangkap Yaya, penyidik kemudian menggeledah kediamannya di Bekasi, Jawa Barat.

Di sana, penyidik KPK menemukan 1 kilogram logam mulia berupa emas, 63.000 dolar Singapura, 12.500 dolar Amerika Serikat dan uang tunai sebesar Rp 1.344.500.000.

Dugaan Suap APBN-P 2018 Dugaan penyidik, emas dan uang tunai yang ditemukan di rumah Yaya diduga berasal dari suap pengusaha-pengusaha yang juga ingin proyeknya masuk dalam RAPBN Perubahan 2018.

Boleh dibilang, KPK menjadikan OTT terhadap Amin Santono dan Yaya Purnomo sebagai pintu masuk menyelidiki kasus korupsi terkait penganggaran dalam APBN-P 2018.

Lalu bagaimana konstruksinya? Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menunjukkan barang bukti sitaan saat konferensi pers terkait Operasi Tangkap Tangan (OTT) terhadap anggota DPR Komisi XI Fraksi Demokrat Amin Santono dapil Jawa Barat X bersama delapan orang lainnya di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, di Gedung KPK, Jakarta, Sabtu (5/5).

Awalnya, penyidik KPK sedang menyelidiki dugaan wakil rakyat menerima suap dari pengusaha di Kabupaten Sumedang, Desember 2017 lalu.

Terdapat dua rencana proyek di Kabupaten Sumedang. Rencana proyek itu bersumber pada alokasi Dana Alokasi Khusus (DAK) dan Dana Alokasi Umum (DAU) APBN Perubahan 2018 mendatang.

Proyek pertama, berada di Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan di Kabupaten Sumedang senilai Rp 4 miliar. Proyek kedua, berada di Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat di Kabupaten Sumedang senilai Rp 21.850 miliar.

Total nilai kedua proyek sebesar Rp 25 miliar. Baca juga: KPK Tangkap Amin Santono Terkait APBN-P dan Dua Proyek di Sumedang.

Komisioner KPK Saut Situmorang menjelaskan, agar dua proyek itu berjalan, Ahmad Ghaist selaku pihak swasta, mengumpulkan uang dari para kontraktor di Sumedang. Uang itu untuk menyuap anggota DPR RI dan pejabat di Kementerian Keuangan agar dua proyek itu masuk ke dalam RAPBN Perubahan 2018 yang baru akan dibahas pada pertengahan 2018 mendatang.

Komisi 7 persen Amin Santono, anggota DPR RI Komisi IX Fraksi Partai Demokrat kemudian meminta komisi sebesar 7 persen dari total proyek kepada Ahmad Ghaist. Nilai 7 persen dari Rp 25 miliar adalah sebesar Rp 1,7 miliar. Adapun, yang diduga menjadi perantara Ahmad dengan Amin adalah seorang pengusaha bernama Eka Kamaludin.

"Jadi, sumber dananya ini diduga berasal dari para kontraktor di lingkungan Pemkab Sumedang. AG (Ahmad Ghaist) berperan sebagai koordinator atau pengepul dana untuk memenuhi permintaan AMS (Amin Santono)," ujar Saut.

KPK tidak mengungkap bagaimana proses Amin meminta komisi itu kepada Ahmad Ghaist. Amin, Eka dan Ahmad kemudian sepakat untuk bertemu di salah satu rumah makan di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur pada 4 Mei 2018. Hadir pula Yaya Purnomo di sana.

Dalam pertemuan tersebut, Ahmad Ghaist memberi uang tunai sebesar Rp 400 juta kepada Amin. Uang itu diduga sebagai bagian dari komisi 7 persen yang dijanjikan.  Ahmad juga memberikan uang tunai sebesar Rp 100 juta kepada Eka atas jasanya sebagai perantara.

KPK belum mengetahui apakah uang yang diberikan Ahmad Ghaist itu sebagai pemberian tahap pertama (down payment) atau justru pembayaran tahap terakhir alias pelunasan. Penyidik masih melaksanakan penyidikan.

Ditangkap KPK Kini, penyidik masih memeriksa Amin, Eka, Yaya dan Ahmad. Saut pun berharap Yaya mengajukan diri sebagai justice collaborator agar kasus suap tersebut terungkap dengan tuntas.

"Akan kami dalami, biasanya kalau sudah di dalam, yang bersangkutan menawarkan jadi justice collaborator dan itu akan lebih banyak lagi informasi terbuka," kata dia.

Sebagai penerima, Amin, Eka dan Yaya disangka melanggar Pasal 12 huruf a atau huruf b atau Pasal 11 UU Nomor 20 Tahun 2001 tentang Tindak Pidana Korupsi juncto Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP. Adapun, sebagai pemberi, Ahmad disangkakan melanggar Pasal 5 ayat (1) huruf a atau huruf b atau Pasal 13 UU UU Nomor 20 Tahun 2001 tentang Tindak Pidana Korupsi juncto Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP. (rio)

Gelaran MNEK, Turut Promosikan Kuliner Nusantara kepada Delegasi AL Mancanegara


KABARPROGRESIF.COM : (Lombok) Gelaran Culinary Program sebagai bagian dari Multilateral Naval Exercise Komodo (MNEK) 2018 yang digelar di Lombok NTB diyakini sebagai salah satu langkah TNI AL dalam upaya turut mempromosikan kuliner nusantara kepada khalayak manca negara.

Hal tersebut disampaikan Komandan Pangkalan Utama TNI AL V (Danlantamal V) Laksama Pertama TNI Edwin,  S. H mewakili Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Ade Supandi,  S. E., M. A. P,  saat membuka kegiatan Culinary Program,  MNEK 2018 yang digelar di Lombok,  Nusa Tenggara  Barat,  Minggu (6/5).

Kegiatan tersebut dihadiri Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Ade Supandi,  S. E., M.A.P. dan Ketua Umum Jalasenastri Ny. Endah Ade Supandi serta para delegasi negara peserta MNEK 2018 termasuk para spouse dari delegasi delegasi negara sahabat.

Culinary program sebagai bagian dari gelaran Multilateral Naval Exerciae Komodo (MNEK) 2018 lanjut Edwin,  merupakan salah satu upaya dari TNI AL dalam rangka meningkatkan hubungan silaturahmi dan kebersamaan antar negara negara sahabat yang turut serta dalam latihan ini. "Dan kita coba mengangkat salah satu kearifan lokal yangbangsa kita miliki,  dan cukup terkenal dalam kuliner Indonesia, yaitu masakan ayam Taliwang," terangnya.

Hal tersebut kita coba angkat sebagai salah satu problem yang kita berikan pada para peserta untuk memasak dan menyajikannya. Tetapi, para peserta tida hanya sekedar memasak,  mereka pun dituntut untuk berjoged dan bergembira bersama ketika memasak sajian khas Indonesia itu.

Edwin juga berharap bahwa dari gelaran culinary program ini juga bisa menjadi salah satu media mempromosikan kuliner Indonesia kepada publik mancanegara, dimana pada MNEK 2018 ini diikuti oleh 37 angkatan laut negara sahabat yang telah mengirimkan delegasinya termasuk personel yang berada di kapal kapal perang. (arf)

KPK Sita Emas 1,9 Kg, Rp 1,84 Miliar, dan Mata Uang Asing dari OTT Anggota DPR RI


KABARPROGRESIF.COM : (Jakarta) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan empat tersangka pasca-operasi tangkap tangan yang dilakukan pada Jumat (4/5/2018) malam.

Salah satu tersangka adalah anggota Komisi XI dari Fraksi Partai Demokrat Amin Santono.

KPK mengungkapkan bahwa Amin Santono diduga menerima hadiah atau janji dana perimbangan keuangan daerah pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan atau APBN-P 2018, terkait dua proyek di Kabupaten Sumedang.

KPK pun mengamankan sejumlah aset dalam OTT tersebut.

"Logam mulia 1,9 kilogram, Rp 1,844 miliar termasuk Rp 400 juta yang diamankan di Halim, mata uang asing 63.000 dollar Singapura dan 12.500 dollar AS," kata Wakil Ketua KPK Saut Situmorang dalam konferensi pers di Gedung KPK, Sabtu (5/5/2018) malam.

Saut memaparkan soal aset yang disita KPK. Emas, uang Rp 1,344 miliar, 63.000 dollar Singapura, dan 12.500 dollar AS ditemukan saat penyidik KPK menggeledah kediaman Yaya Purnomo, selaku Kepala Seksi Pengembangan Pendanaan Kawasan Perumahan dan Permukiman pada Ditjen Perimbangan Keuangan Kementerian Keuangan.

Yaya merupakan salah seorang yang hadir dalam pertemuan di Halim Perdanakusuma, dan ditangkap KPK di kediamannya di Bekasi.

KPK menduga emas dan uang tunai itu merupakan uang suap dari pengusaha atau kontraktor yang juga ingin proyeknya masuk dalam RAPBN-P.

Selain itu, uang yang disita KPK termasuk uang Rp 400 juta yang diduga diterima Amin dan bukti transfer Rp 100 juta kepada Eka Kamaluddin. Eka adalah pihak swasta yang diduga sebagai perantara.

Amin Santono diduga menerima Rp 400 juta saat transaksi di sebuah restoran dekat Bandara Halim Perdanakusuma.

Menurut Saut, diduga penerimaan Rp 500 juta ini merupakan bagian dari 7 persen commitment fee yang dijanjikan dari dua proyek di Kabupaten Sumedang.

"Proyek senilai Rp 25 miliar," ucap Saut. Saut menjelaskan, dua proyek itu adalah proyek dinas perumahan, kawasan permukiman dan pertanahan di Kabupaten Sumedang senilai Rp 4 miliar; dan proyek di Dinas PUPR Kabupaten Sumedang senilai Rp 21,85 miliar.

Menurut Saut, uang diduga diberikan Ahmad Ghiast, seorang kontraktor di lingkungan Pemkab Sumedang.

Setelah melakukan pemeriksaan selama 1x24 jam, KPK pun menetapkan empat orang sebagai tersangka.

Adapun tersangka itu adalah Amin Santono, Eka Kamaluddin, Ahmad Ghiast, dan Yaya Purnomo. Amin, Eka, dan Yaya sebagai orang yang diduga penerima suap dijerat Pasal 12 huruf a atau huruf b atau Pasal 11 Undang-Undang (UU) Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah dengan UU Nomor 20 Tahun 2001 juncto Pasal 55 Ayat (1) ke-1 KUHP. Sedangan Ahmad Ghiast sebagai orang yang diduga sebagai pemberi suap dijerat Pasal 5 Ayat (1) huruf a atau huruf b atau Pasal 13 UU Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah dengan UU Nomor 20 Tahun 2001 juncto Pasal 55 Ayat (1) ke-1 KUHP. (rio)

Satgas Pamtas Gembleng Saka Wira Kartika di Wilayah Perbatasan


KABARPROGRESIF.COM : (Boven Digoel, Papua) Pelatihan nasionalisme, hingga wawasan kebangsaan. Terus diberikan oleh Satgas Pamtas Yonif Raider 500/Sikatan di perbatasan antara Indonesia-Papua Nugini.     

Tak hanya itu, para Saka Wira Kartika dari yang berasal dari SMKN 1, Tanah Merah, Kabupaten Boven Digoel, Papua tersebut, juga memperoleh pelatihan mengenai navigasi darat, sekaligus pelatihan kesehatan yang diberikan langsung oleh Satgas Pamtas di wilayah tersebut.

Letkol Inf Sidik Wiyono menyebut, pembekalan itu dinilai penting untuk terus diterapkan kepada para siswa-siswi yang berada di wilayah perbatasan, khususnya di tempat ia ditugaskan saat ini (Indonesia-Papua Nugini, red).

“Terutama mengenai wawasan kebangsaan, hingga materi-materi dasar kepramukaan,” ungkap Dansatgas Yonif 500 Raider/Sikatan ini. Minggu, (6/5/2018) pagi.

Dirinya menambahkan, kegiatan yang berlangsung sejak hari sabtu kemarin itu, memang sengaja digelar secara rutin. Tak hanya siswa-siswi SMKN 1 Tanah Merah saja. Menurutnya, kegiatan serupa akan terus dilakukan di berbagai sekolahan yang berada di wilayah perbatasan. “Kegiatannya itu berlangsung secara bergiliran. Dari sekolahan satu, ke sekolahan lainnya. Nantinya ada personel-personel Satgas Raider 500/Sikatan yang memberikan pelatihan itu,” tambahnya.

Dirinya berharap, melalui digelarnya kegiatan rutin itu, seluruh anak-anak yang merupakan simbol generasi penerus bangsa di wilayah perbatasan RI-PNG, akan selalu menyayangi, dan mencintai negaranya. “Jiwa nasionalisme, dan patriotisme itu wajib di miliki oleh seluruh generasi penerus bangsa yang merupakan masa depan bangsa,” tegas Sidik Wiyono. (arf)

Begini Kronologi Penangkapan Anggota DPR Amin Santono oleh KPK


KABARPROGRESIF.COM : (Jakarta) Penyidik Korupsi Pemberantasa Korupsi (KPK) mengungkap perkara dugaan korupsi berupa penerimaan hadiah atau janji mengenai usulan dana perimbangan keuangan daerah pada RAPBN Perubahan 2018.

Empat orang ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus ini, salah satunya adalah Amin Santono, anggota Komisi IX DPR RI Fraksi Partai Demokrat.

Ketua KPK Agus Rahardjo menjelaskan, penyidik sudah menyelidiki perkara ini sejak Desember 2017 dan berujung pada operasi tangkap tangan (OTT) pada Jumat (4/5/2018) kemarin

" Jumat kemarin, penyidik KPK telah mengamankan sembilan orang," ujar Agus dalam konferensi pers di Gedung KPK, Jakarta, Sabtu (5/5/2018).

Kesembilan orang itu adalah wakil rakyat Amin Santono, Eka Kamaludin selaku pihak swasta atau perantara, Yaya Purnomo selaku Kasie Pengembangan Pendanaan Kawasan Perumahan dan Permukiman pada Ditjen Perimbangan Keuangan Kementerian Keuangan dan Ahmad Ghaist selaku swasta atau kontraktor.

Selain itu, diamankan pula dua orang sebagai swasta berinisial DC dan EP serta tiga orang supir yang masing-masing berinisial N, C dan M.

Dari kesembilan orang yang diamankan tersebut, diketahui hanya empat orang yang ditetapkan sebagai tersangka.

Kronologi Agus menjelaskan, operasi tangkap tangan dimulai pada Jumat pukul 19.30 WIB. Tim penyidik KPK mendapatkan informasi akan ada pertemuan antara Amin, Eka, Yaya dan Ahmad di sebuah restoran di Bandar Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur.

"Saat pertemuan berlangsung, tim menduga terjadi penyerahan uang dari AG kepada AMS. Uang sebesar Rp 400 juta dalam pecahan rupiah dipindahkan dari mobil AG ke mobil AMS di parkiran," papar Agus.

Usai uang dipindahkan ke mobilnya, Amin bertolak keluar dari area bandara. Ketika itulah penyidik menghentikan mobilnya kemudian meringkusnya.

Tim penyidik menemukan uang senilai Rp 400 juta yang dibungkus dalam dua amplop cokelat dan dimasukkan ke dalam tas jinjing bermotif kotak-kotak.

Pada waktu yang sama, tim penyidik pun meringkus orang-orang yang sebelumnya hadir dalam pertemuan di restoran yang sudah berpencar. Termasuk Yaya Purnomo yang ditangkap di kediamannya di daerah Bekasi.

"Selain uang tunai Rp 400 juta, tim juga mengamankan bukti transfer sebesar Rp 100 juta kepada Eka Kamaludin dan dokumen proposal," ujar Agus.

Artinya, penyidik menemukan ada uang sebesar Rp 500 juta dari Ahmad kepada Amin dan Eka. Commitment fee Penyidik menduga uang itu adalah bagian dari 7 persen commitmen fee yang dijanjikan dari dua proyek di Pemerintah Kabupaten Sumedang. Proyek itu senilai Rp 25 miliar.

Agus menjelaskan, sumber dana diduga berasal dari para kontraktor di lingkungan Pemerintah Kabupaten Sumedang.

Ahmad diduga berperan sebagai pengepul dana untuk memenuhi permintaan Amin Santono. Setelah nyaris melaksanakan pemeriksaan selama 1x24 jam yang berujung pada gelar perkara, penyidik menyimpulkan adanya dugaan tindak pidana korupsi menerima hadiah atau janji oleh Amin bersama-sama Eka Kamaludin dan Yaya Purnomo soal usulan dana perimbangan keuangan daerah pada RAPBN Perubahan Tahun 2018.

Sebagai penerima, Amin, Eka dan Yaya disangka melanggar Pasal 12 huruf a atau huruf b atau Pasal 11 UU Nomor 20 Tahun 2001 tentang Tindak Pidana Korupsi juncto Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP. Adapun, sebagai pemberi, Ahmad disangkakan melanggar Pasal 5 ayat (1) huruf a atau huruf b atau Pasal 13 UU UU Nomor 20 Tahun 2001 tentang Tindak Pidana Korupsi juncto Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP. Saat ini, keempat tersangka masih berada di ruang penyidik KPK. (rio)

Dragon Boat Lantamal VI Torehkan Prestasi Terbaik Di The 2nd Jakarta Dragon Boat Festival 2018


KABARPROGRESIF.COM : (Jakarta) Tim  Dragon boat Pangkalan Utama TNI AL VI (Lantamal VI) torehkan prestasi terbaik di The 2nd Jakarta Dragon Boat Festival  2018 bertempat Waterfront, Baywalk Mall – Pluit Jakarta, Minggu (06/05/2018).

Ketua tim Dragon Boat Lantamal VI Letkol Marinir Gontri Nopel S .Pd , MPd mengatakan Lantamal VI Makassar menerjunkan para atlit- atlit dayungnya dalam  kejuaraan The 2nd Jakarta Dragon Boat  Festival tahun 2018 dan meraih prestasi yang sangat gemilang karena tim berhasil masuk final  dan  meraih Juara pertama kategori Premiere Open 12 Crews.

Prestasi tersebut sangat membanggakan bagi keluarga besar Lantamal VI Makassar, karena tim Dragon Boat Lantamal VI telah bertarung dengan kemampuan maksimal.

"Kami persembahkan trophy juara ini kepada Lantamal VI dan prestasi ini merupakan wujud loyalitas, kecintaan seluruh atlet Dragon Boat terhadap  Lantamal VI", ucapnya dengan bangga.

Pertandingan yang berlangsung selama dua hari itu diikuti   48 tim   mengikuti kejuaraan perahu naga yang bertajuk The 2nd Jakarta Dragon Boat Festival 2018 yang didukung oleh PODSI (Persatuan Olahraga Dayung Seluruh Indonesia) serta sejumlah sponsor. (arf)

KPK Tetapkan Anggota Fraksi Demokrat DPR RI Amin Santono sebagai Tersangka


KABARPROGRESIF.COM : (Jakarta) Komisi Pemberantasan Korupsi membenarkan bahwa penyidiknya menangkap anggota Komisi XI DPR RI dari Fraksi Partai Demokrat, Amin Santono, atas dugaan tindak pidana korupsi. Penangkapan dilakukan di dekat Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, pada Jumat (4/5/2018) kemarin.

Ketua KPK Agus Raharjo mengatakan, setelah hampir 24 jam memeriksa Amin, penyidik pun menetapkannya sebagai tersangka.

"Diduga (tersangka) sebagai penerima, yaitu AMS, anggota Komisi XI DPR RI," ujar Agus dalam konferensi pers di Gedung KPK, Jakarta, Sabtu (5/5/2018) malam.

Tidak hanya Amin, KPK juga menetapkan tiga orang lain sebagai tersangka.

Mereka adalah Eka Kamaludin, Yaya Purnomo, dan Ahmad Ghaist. Eka diketahui merupakan swasta yang berperan sebagai perantara dan Yaya merupakan Kepala Seksi Pengembangan Pendanaan Kawasan Perumahan  dan Permukiman Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan Kementerian Keuangan.

"Bersama AMS, dua orang ini diduga sebagai si penerima," ujar Agus.

Adapun Ahmad berstatus sebagai  swasta atau kontraktor. Ahmad diduga sebagai pemberi uang.

"Operasi tangkap tangan yang dilakukan KPK kemarin terkait dengan penerimaan hadiah atau janji terkait usulan dana perimbangan keuangan daerah pada RAPBN Perubahan Tahun Anggaran 2018," ujar Agus.

Dalam serangkaian kegiatan operasi tangkap tangan itu, penyidik mengamankan sejumlah barang bukti berupa 1 kilogram logam mulia, Rp 1.844.500.000, 63.000 dollar Singapura, dan 12.500 dollar AS. Saat ini, keempat tersangka itu masih berada di ruangan penyidikan KPK. (rio)

Asintel Danlantamal V Hadiri Istighosah Dalam Rangka Hardikal


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Asisten Intelijen Komandan Pangkalan Utama TNI AL (Asintel Danlantamal)  V Surabaya  Kolonel Laut (T)  Harlius Bachtiar, S. AP., mewakili Komandan Lantamal V Surabaya Laksamana Pertama TNI Edwin, S. H, menghadiri acara Istighosah di Lapangan Laut Maluku Kodiklatal, Jumat (4/5) petang.

Pelaksanaan Istighotsah/Ngaji bareng Komandan Kodiklatal beserta Seluruh Antap dan Siswa Kodiklatal serta Ibu-Ibu Jalasenastri PG Kodiklatal ini,  dalam rangka memperingati Hardikal ke-72 tahun 2018.

Hadir dalam acara tersebut antara lain, Komandan Kodiklatal Laksamana Muda TNI Darwanto,  S. H.,  M. AP., Dirjianbang Kodiklatal, Wagub AAL,  Habib Lutfi bin Yahya,KH. Sholeh Qhosim, Danrem 084/ BJ Kolonel Kav  M. Zulkifli, Aspers Kasdam V Brawijaya, Para Habaib dan Ulama, Para Paban, Danpusdik dan Dan Danpuslat di lingkungan Kodiklatal dan Para pengurus Inti PG Jalasenastri Kodiklatal

Acara diawali dengan Sholat Isya' berjamaah dan membacakan Al-falah dilanjutkan dengan Pembacaan ayat suci Alquran, Pembacaan Munakib oleh Habib Mustofa, Menyanyikan Lagu Indonesia Raya.

Komandan Kodiklatal dalam sambutannya mengajak  seluruh hadirin untuk memanjatkan Puji syukur.

"Mari kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas anugerah yang telah diberikan pada sore hari ini dan Kami ucapkan Selamat datang kepada hadirin semua atas berkenannya datang dalam rangka ngaji bareng di Kodiklatal".

Ngaji bareng ini kami laksanakan dalam rangka memperingati  Hardikal dan ngaji bareng ini sebagai rasa syukur kepada Allah SWT karena sebagai lembaga pendidikan yg sudah mengabdi kurang lebih 72 tahun di TNI AL serta Memohon kepada Allah SWT agar pada acara puncak nanti dapat terselenggara dengan aman dan lancar.

Dibulan Syakban adalah salah satu bulan yang mulia karena ada salah satu amalan berupa amalan puasa yang dilakukan oleh Rasulullah. Selain itu kita juga melaksanakan kegiatan tauziah yang mudah-mudahan Allah melimpahkan rahmatnya kepada kita semua karena itu mari kita lakukan ngaji bareng ini dengan khusuk agar bisa diijabai oleh Allah SWT.

"Pada kesempatan hari ini ucapan terimakasih sedalam dalamnya kepada Habib Lutfi bin Yahya  yang berkenan meluangkan waktu untuk memimpin tausyiah dan semoga Allah SWT menerima semua amal ibadahnya",tandasnya.

Sementara itu Al Habib Muhammad  Lutfi bin Yahya dalam tausyiahnya menyampaikan bahwa pada zaman dulu anak anak bangsa hafal akan peta daerahnya sendiri, mereka hafal akan perbatasan antar desa, jadi sudah terdidik suatu kondisi.

Allah menciptakan alam semesta dengan dua sejoli Adam dan Hawa dan Firman Allah aku menciptakan diantara kamu untuk saling kenal mengenal. Sehingga harapan nya kalau saling mengenal akan saling menyayangi dan menghornati sehingga diharapkan tidak adanya intervensi antara satu sama lain atu antar bangsa karena saling mengenal.

"Perlunya dalam dunia pendidikan para guru untuk menyimpan peta peta dahulu agar anak anak kita tau letak wilayah dan sejarah bangsa, Seperti sejarah Singosari dan Daha, Sejarah Gajah mada yang menguasai Wilayah sampai Indocina. Hingga sampai diteruskan oleh para ulama yang melawan penjajahan kaum kolonial. Maka dari itu bagaimana kita melihat sejarah bangsa dengan berdarah darah," terangnya.

Untuk itu, ia mengajak hadirin untuk mempersiapkan diri dengan mendirikan kader kader bangsa yang siap meneruskan perjuangan pahlawan dengan tidak rela bila bangsa kita dipecah belah. (arf)

Tangkap Tangan Anggota DPR Diduga Terkait Pengusulan Anggaran Proyek di Jabar


KABARPROGRESIF.COM : (Jakarta) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengamankan anggota DPR dari Komisi Keuangan dalam operasi tangkap tangan di Jakarta, Jumat (4/5/2018) malam.

Juru Bicara KPK Febri Diansyah mengatakan, ada pemberian uang diduga terkait proses pengusulan anggaran proyek pemerintah.

"Ada sembilan orang yang diamankan yang terdiri dari anggota DPR yang membidangi keuangan, pihak swasta, dan unsur lain," ujar Febri saat dikonfirmasi, Sabtu (5/5/2018)

Dalam operasi tangkap tangan, petugas KPK menemukan uang ratusan juta rupiah. Menurut Febri, diduga telah terjadi transaksi dan pemberian uang kepada penyelenggara terkait. Sampai saat ini, sembilan orang tersebut masih menjalani pemeriksaan.

"Sembilan orang tersebut dibawa ke Kantor KPK untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. KPK diberikan waktu maksimal 24 jam untuk menentukan status pihak-pihak tersebut," kata Febri.(rio)

Ribuan Prajurit PNS dan Jalasenastri Kodiklatal Ngaji Bareng bersama Maulana Al-Habib Muhammad Luthfi Bin Yahya


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Jelang puncak Hari Pendidikan TNI Angkatan Laut (Hardikal) ke-72 Tahun 2018, Komandan Komando Pembinaan Doktrin Pendidikan dan Latihan TNI Angkatan Laut (Dankodiklatal) Laksda TNI Darwanto, S.H., M.A.P bersama ribuan prajurit antap, prajurit siswa, Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan anggota Jalasenastri Kodiklatal menggelar ngaji bareng bersama Maulana Al-Habib Muhammad Luthfi Bin Yahya yang dilaksanakan di lapangan laut Maluku Kesatrian Bumimoro Kodiklatal, Jumat (4/5).

Ngaji bareng tersebut juga dihadiri pejabat utama Kodiklatal diantaranya Wadan Kodiklatal Laksma TNI Sugeng Ing Kaweruh, S.E., M.M, Dirdiklat Laksma TNI Deny Septiana S.Ip., M.A.P, Dirum Laksma TNI Bernard  Setyo Budiheruyono, Dirjianbang Laksma TNI Budi Kalimantoro, Dirdok Laksma TNI Budi Purwanto, S.T., M.M, Dankodikopsla Laksma TNI Maman Firmansyah serta perwakilan pejabat Utama Kotama TNI AL Wilayah Surabaya.

Komandan Kodiklatal Laksda TNI Darwanto, S.H., M.A.P. dalam sambutannya menyampaikan bahwa  acara ngaji bareng ini, diselenggarakan dalam rangka memperingati Hari Pendidikan TNI AL Ke-72 Tahun 2018, tepatnya jatuh pada tanggal 12 Mei 2018. Sebagai rangkaian kegiatan Hardikal, acara ngaji bareng ini, dilaksanakan sebagai wujud rasa syukur atas keberhasilan Kodiklatal selama 72 tahun pengabdiannya pada bangsa dan negara dalam mendidik dan meningkatkan profesionalisme prajurit TNI AL.

Selain itu, acara ini sebagai upaya berdoa bersama kepada Allah Subhanahu Wata’ala, memohon kekuatan lahir dan batin agar acara puncak dalam rangkaian peringatan Hardikal yaitu pelaksanaan upacara parade dan defile pada tanggal 14 mei 2018 nanti dengan Irup bapak Kasal dapat berjalan lancar dan selamat.

Disisi lain Dankodiklatal menyampaikan bahwa bulan Sya’ban adalah bulan mulia yang terletak diantara bulan Rajab dan bulan Ramadhan. Diantara keutamaan bulan Sya’ban adalah, pada bulan tersebut waktu dinaikkan amalan. Dalam bulan Sya’ban juga terdapat suatu amalan yang dapat dilakukan, yaitu amalan puasa. Bahkan Nabi Shallallahu Alaihi Wa Sallam, banyak berpuasa ketika bulan Sya’ban dibanding bulan-bulan lainnya selain puasa wajib di bulan Ramadhan.

Adapun beberapa amalan yang biasa dilakukan oleh Rasulullah pada bulan ini, yaitu memperbanyak puasa, membaca alquran, mengerjakan amalan-amalan shalih dan menjauhi perbuatan syirik dan permusuhan di antara kaum muslimin. Oleh karena itu, dalam rangka mengerjakan amalan-amalan shalih seperti yang dimaksud, setelah ini kita akan mendengarkan tausyiah sekaligus istighosah yang akan dipimpin oleh Ustaz Maulana Al Habib Muhammad Luthfi Bin Yahya. Marilah kita ikuti dengan khusyuk, agar doa bersama yang kita laksanakan hari ini menjadi amalan baik yang diijabah Allah Subahanahu Wata’ala.

Sedangkan Maulana Al-Habib Muhammad Luthfi Bin Yahya dalam ceramahnya menyampaikan pada hakekatnya peringatan Hari Pendidikan Angkatan Laut yang kita laksanakan adalah sebagai wujud meningkatkan rasa syukur kita kepada Allah SWT,  dan ungkapan terima kasih kepada pendiri angkatan laut dan khususnya pendiri Kodiklatal.

Rasa ungkapan terima kasih tersebut tidak hanya ucapan semata, akan tetapi harus di aplikasikan pada kehidupan sehari hari. Dengan bekal kedekatan kita kepada allah,  kita jadikan sebagai bekal sekaligus untuk mengetahui sejauh mana kita sebagai anak bangsa,  bisa mngenal bangsa indonesia.

Sejarah bangsa indonesia yang sangat panjang dan sangat luar biasa ini diraih dengan tetesan darah dan keringat, oleh sebab itu pelajari sejarah agar kita mengetahui dan menghargai para pendiri bangsa ini yang telah berkorban jiwa dan raga. “Dengan memperingati Hari penndidikan TNI AL  malam ini, mari kita menggali nilai sejarah sekaligus melahirkan generasi yang tangguh dan mampu mempertahankan NKRI,” tegas Maulana Al-Habib Muhammad Luthfi Bin Yahya ini. (arf)

KPK Tangkap Tangan 9 Orang Termasuk Anggota DPR


KABARPROGRESIF.COM : (Jakarta) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menangkap seorang anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) bersama delapan orang lainnya dalam operasi tangkap tangan di Jakarta, Jumat (4/5/2018) malam.

"Ada sembilan orang yang diamankan yang terdiri dari anggota DPR RI yang membidangi keuangan, pihak swasta, dan unsur lain," ujar Juru Bicara KPK Febri Diansyah saat dikonfirmasi, Sabtu (5/5/2018) dini hari.

Dalam operasi ini, petugas KPK menyita uang ratusan juta rupiah yang diduga sebagai pemberian uang terkait proses pengusulan anggaran proyek pemerintah. KPK menduga telah terjadi transaksi dan pemberian uang kepada penyelenggara terkait.

"Sembilan orang tersebut dibawa ke Kantor KPK untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. KPK diberikan waktu maksimal 24 jam untuk menentukan status pihak-pihak tersebut," kata Febri.(rio)

Peroleh Penghargaan, Kedatangan Kapolrestabes Disambut Danrem dan Walikota


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Selain memperoleh penghargaan dari Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara (Menpan-RB). Tak disangka, Kapolrestabes Surabaya, Kombes Pol Rudi Setiawan, juga memperoleh penghargaan dari Kapolri Jenderal Tito Karnavian sebagai salah satu unit Kepolisian Satgasresta dan unit kerja pelayanan berpredikat wilayah bebas dari korupsi terbaik se-Indonesia. 

Komandan Korem (Danrem) 084/Bhaskara Jaya, Kolonel Kav M. Zulkifli menilai, pemberian penghargaan yang dilakukan oleh Menpan RB, Asman Abnur, sekaligus Kapolri Tito kepada Kapolrestabes Surabaya itu, merupakan salah satu event yang luar biasa.


“Kapolrestabes Surabaya, layak mendapatkan sambutan ini,” kata Perwira Menengah (Pamen) yang memiliki kemahiran di bidang Kavaleri, TNI Angkatan Darat (AD) ini ketika ditemui di lokasi penyambutan, Bandara Juanda, Kota Surabaya. Sabtu, (5/5/2018).

Selain itu, kata Zulkifli, prosesi penyambutan yang dilakukannya bersama Walikota Surabaya, Tri Rismaharini saat ini, juga menjadi suatu simbol akan kebersamaan tiga pilar di Kota Surabaya.

“Ini salah satu bentuk dari sinergitas tiga pilar dalam menjaga keharmonisan dan sinergitas,” bebernya.

Tak hanya dihadiri oleh Danrem 084/Bhaskara Jaya dan Walikota Surabaya saja. Berlangsungnya penyambutan tersebut, juga dihadiri oleh beberapa Perwira TNI lainnya, termasuk diantaranya para Kepala Seksi (Kasi) Korem, Komandan Kodim 0816/Sidoarjo, Letkol Inf Fadli Mulyono, S. IP, Danlanudal Juanda, sekaligus beberapa personel dari Kepolisian Resort Kota Besar Surabaya. (arf)