Selasa, 08 Mei 2018


KABARPROGRESIF.COM : (Banyuwango) Taruna-taruni Balai Pendidikan dan Pelatihan Penerbangan Banyuwangi (BP3) Angkatan XV mendapat pelatihan Jungle Sea Survival di hutan Selogiri dan di pantai Lanal Banyuwangi.

“Latihan jungle sea survival ini merupakan dasar mutlak diperlukan bagi setiap awak pesawat sebagai bekal dalam melaksanakan operasi penerbangan yang penuh tantangan dan beresiko tinggi," terang Komandan Pangkalan TNI AL V (Danlanal)  Banyuwangi, Letkol Laut (P) Suhartaya, Selasa (8/5).

Kegiatan ini dilaksanakan selama lima hari dan diikuti 17 Taruna BP3 yang  terdiri dari (14 Taruna, 1 Taruni, 2 Anggota Polri udara) adapun materi Jungle Survival antara lain Orientasi medan, Latihan PBB yang bertujuan untuk melatih kedisiplinan, Teori P3k,  Teori dan praktek Jungle Seasurvival dan lintas medan.

Lanal Banyuwangi Lantamal V lanjutnya,  sejak dibentuknya Balai pendidikan dan pelatihan Penerbangan Banyuwangi (BP3) sudah bekerja sama dalam pembentukan karakter dan disiplin. Untuk instruktur dalam kegiatan tersebut semua dari Lanal Banyuwangi.

Komandan Lanal Banyuwangi disela-sela pelaksanaan latihan menyatakan bahwa latihan Jungle sea survival diberikan kepada Taruna-taruni Balai pendidikan dan pelatihan Penerbangan Banyuwangi (BP3) Angkatan XV  agar mereka tahu dan paham tentang bagaimana bertahan hidup dalam situasi darurat.

Sedangkan tujuan dari latihan jungle sea survival dasar ini tambahnya, yakni untuk mempersiapkan fisik maupun mental peserta, agar mampu mengahadapi keadaan darurat, baik didarat maupun dilaut untuk menyelamatkan diri pada saat terjadi musibah dalam misi penerbangan, sehingga peserta dapat bertahan hidup mencari tempat aman mudah dilihat oleh petugas search and rescue guna mendapatkan pertolongan.

Dirinya berharap agar seluruh peserta bisa melaksanakan semua meteri latihan dengan baik sehingga mereka bisa dan mampu apabila sesuatu terjadi di dalam misi penerbangan. (arf)


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Jatim, tak henti-hentinya menghimbau masyarakat Jawa Timur untuk ikut serta menjaga kondusifitas wilayah menjelang pelaksanaan pemilihan gubernur (Pilgub) Jatim 2018.

Seperti yang dilakukan oleh Pangdam V/Brawijaya, Mayjen TNI Arif Rahman, M. A, bersama beberapa tokoh ulama dan masyarakat di gedung Balai Prajurit, Makodam V/Brawijaya, Kota Surabaya. Selasa, (8/5/2018) siang.

Tak hanya mengajak untuk ikut serta menjaga kondusifitas menjelang Pilkada saja. Namun, Pangdam juga mengajak para tokoh masyarakat dan ulama di Jawa Timur, bersatu mewaspadai potensi timbulnya terorisme di Indonesia.

“Hal tersebut, tentu saja merupakan ancaman serius bagi kehidupan masyarakat, bangsa dan negara,” ungkap Mayjen Arif Rahman.

Selain itu, ujar mantan Gubernur Akmil ini, dirinya menilai, peredaran gelap narkoba dan narkotika, juga patut di waspadai di kalangan masyarakat. Keberadaan bahaya peredaran itu, menurutnya seperti fenomena gunung es yang lambat laun bisa melebur di masyarakat.

“Data statistik menunjukkan bahwa, 2% lebih penduduk Indonesia telah terkena dampak narkoba. 15ribu jiwa, meninggal setiap tahunnya karena narkoba,” jelas pria kelahiran Kabupaten Bandung ini.

Mayjen Arif Rahman menilai, ancaman-ancaman potensial itu timbul, di latar belakangi oleh salah satu faktor, terutama kepentingan akan kebutuhan energy dan kebutuhan pangan.

“Berkaitan dengan kebutuhan pangan, diperkiraan pada tahun 2024 negara-negara dengan jumlah penduduk besar akan mengalami krisis pangan dan berusaha mencari sumber bahan makanan di wilayah ekuator, termasuk Indonesia, karena wilayah ekuator mempunyai vegetasi sepanjang tahun dan menjadi pusat semua energi pangan di dunia,” bebernya.

Melalui acara yang bertemakan "Bersama Rakyat Mewujudkan Negara Kesatuan Republik Indonesia Berdaulat dan Sejahtera" saat ini, orang nomor satu di Makodam itu berharap, seluruh komponen masyarakat, khususnya di Jawa Timur, dapat meningkatkan hubungan yang harmonis.

“Melalui forum silaturahmi ini, saya juga ingin mengajak seluruh komponen masyarakat untuk meningkatkan hubungan yang harmonis, guna terciptanya kondisi yang kondusif dalam rangka mewujudkan persatuan dan kesatuan bangsa menjelang pilkada serentak sebagaimana tema yang diusung pada acara ini,” pintanya. 9arf)


KABARPROGRESIF.COM: (Ambon) Kepala Rumah Sakit Angkatan Laut (Rumkital) dr. F. X. Suhardjo Lantamal IX Letkol Laut (K) dr. Ali Setiawan, Sp.B, didampingi Kaur Dukes Rumkital sekaligus Humas Lettu Laut (K) Agus Wijaya, S.Kep., menerima kunjungan tim survei dari PT. Asih Eka Abadi International SOS Jakarta dalam rangka melihat fasilitas yang ada di Rumkital dr. F.X. Suhardjo Lantamal IX. Selasa (08/05/2018).

Diterima di Ruang kerja Karumkital dr. F. X. Suhardjo Lantamal IX, tim survei dr. Hartini S.W. Sarunggalo selaku Global Assistant Network (GAN) PT. Asih Eka Abadi menjelaskan maksud dan tujuan kedatangannya di Rumkital dr. F.X. Suhardjo Lantamal IX untuk melihat fasilitas dan tenaga kesehatan yang ada di Rumkital yang nantinya akan melakukan kerjasama di bidang pelayanan kesehatan bagi klien PT. Asih Eka Abadi beserta keluarganya yang berada di wilayah Ambon dan sekitarnya.

“Kedatangan kami untuk melihat fasilitas kesehatan yang ada disini, kebetulan unggulan di rumah sakit ini adalah Chamber Hiperbaric setidaknya kita tahu bila ada kasus – kasus yang membutuhkan penanganan dengan Chamber Hiperbaric akan kita rujuk ke rumah sakit dr. F.X. Suhardjo Lantamal IX ini”, ungkapnya.

Karumkital dr. F.X. Suhardjo Lantamal IX pada kesempatan itu menerima dengan gembira kedatangan tim survei di Rumkital, dalam obrolannya Karumkital mengucapkan selamat datang dan terima kasih atas kunjungannya. Selain itu menjelaskan seluruh fasilitas kesehatan yang di miliki Rumkital dr. F.X. Suhardjo.

“Rumkital dr. F.X. Suhardjo saat ini sedang mengembangkan sebagai rumah sakit dengan unggulan kebaharian dengan merintis dari bawah, sekarang sudah memiliki ambulan laut yang memang operasionalnya belum bisa hingga ke luar pulau Ambon”, ungkap Karumkital dr. F.X. Suhardjo Lantamal IX.

Lebih lanjut dikatakan, dengan adanya ambulan laut tentunya berkaitan dengan keberadaan Chamber Hiperbaric yang ada, harapannya kedepan rumah sakit ini akan memiliki kapal ambulan laut yang lebih besar beserta fasilitasnya sehingga akan mampu mengevakuasi korban hingga ke pulau – pulau yang ada di wilayah Maluku dengan cepat melalui jalur laut.     

Selanjutnya dr. Hartini S.W. Sarunggalo beserta Operation Manager Health Administration Service PT. Asih Eka Abadi Yulie Azanah Chandra didampingi Lettu Laut (K) Agus Wijaya, S.Kep., melakukan peninjauan ke seluruh fasilitas kesehatan yang ada di Rumkital dr. F.X. Suhardjo Lantamal IX.

Dikutip dari website perusahaan PT. Asih Eka Abadi atau yang dikenal dengan nama International SOS ini merupakan perusahaan kelas dunia yang menyediakan layanan medis, layanan kesehatan internasional, layanan keamanan dan layanan pelanggan kontrak lepas yang tersebar di seluruh dunia. International SOS memberikan jaminan kesehatan dan keamanan untuk wisatawan internasional, expat dan tenaga kerja global melalui keanggotaannya.

PT Asih Eka Abadi memiliki spesialisasi dalam menyediakan tenaga medis, managemen dan operasional yang profesional sebagai perwakilan dari klien untuk di daerah terpencil dan merupakan pelopor evakuasi medis gawat darurat di Indonesia sejak tahun 1984. International SOS juga memiliki First Aid Training Center yang menyediakan pelatihan untuk klien korporat maupun individu. Pelayanan ini didukung oleh pelatih bersertifikat AHA. (arf).

Senin, 07 Mei 2018


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya memenangkan gugatan pada tahap pertama, atas sengketa kepemilikan lahan yang berlokasi di Jalan Ngagel no. 153-155 Surabaya. Lahan yang dulunya digunakan untuk memproduksi pabrik gelas, yakni bangunan PT. IGLAS (Persero) akhirnya kembali dikuasai oleh Pemkot Surabaya. Gugatan tersebut dilayangkan pada tanggal 26 Mei 2017, dengan nomor perkara 394/PDT.G/2017/PN.SBY.

Asisten I Bidang Pemerintahan Sekretariat Kota (Sekkota) Surabaya, Yayuk Eko Agustin mengatakan gugatan atas lahan seluas 12.360 meter persegi yang tengah dikuasai oleh PT. IGLAS tersebut, akhirnya dimenangkan oleh Pemkot Surabaya. Dimana amar putusan menyatakan, pertama bahwa obyek gugatan yang berlokasi di Jalan Ngagel no 153-155 adalah aset Pemkot Surabaya. Kedua, menyatakan bahwa penerbitan sertifikat Hak Guna Bangunan (HGB) no 128 atas nama PT. IGLAS (Persero) tidak mempunyai kekuatan hukum dan dinyatakan batal. Dan ketiga, memerintahkan kepada PT. IGLAS atau siapa saja yang menguasai lokasi tersebut untuk segera dilakukan pengosongan terhadap semua obyek kegiatan.

“Sidangnya selesai pagi ini (07/05), untuk prosesnya memang lumayan lama. Namun dengan rahmat Tuhan, akhirnya gugatan Pemkot Surabaya dikabulkan oleh  pengadilan negeri Surabaya untuk kasus ini,” kata Yayuk, saat menggelar jumpa pers di Kantor Bagian Humas Pemkot Surabaya, Senin, (07/05/18).

Disampaikan Yayuk, setelah pihaknya memenangkan gugatan tahap pertama, pengadilan negeri Surabaya masih memberikan waktu selama 14 hari kepada pihak tergugat, apakah akan menyatakan banding atau tidak. “Kita masih menunggu dalam jangka waktu 14 hari, apakah mereka akan menyatakan banding atau tidak,” jelasnya.

Sebelumnya, kata dia, lahan yang menjadi sengketa tersebut bermula ketika pihak tergugat menyewa lahan yang berlokasi di Jalan Ngagel No 153-155 Surabaya pada tahun 1979. Namun kemudian berganti nama perusahaan dengan status ijin pemakaian tanah tanpa sepengetahuan pihak Pemkot Surabaya. Selanjutnya pada tahun 2004, tiba-tiba muncul sertifikat HGB atas nama PT. IGLAS.

“Dulu awalnya mereka menyewa dan kemudian beralih fungsi dan kepemilikan. Namun tahun 2004 muncul sertifikat HGB atas tanah tersebut,” terangnya.

Kedepan, Yayuk menegaskan, setelah memenangkan gugatan, Pemkot Surabaya berencana akan memanfaatkan lahan seluas 12.360 meter persegi tersebut untuk fasilitas umum. Seperti bangunan gedung Kantor Kecamatan Wonokromo, taman bermain untuk anak, lapangan olahraga dan rumah susun. “Sementara untuk rencana anggaran pembangunan, nantinya akan kami kaji kembali,” imbuh perempuan berkerudung ini.

Sementara itu, Kepala Bagian Humas Pemkot Surabaya M. Fikser menambahkan selama kepemimpinan Wali Kota Risma, Pemkot Surabaya terus berjuang untuk mempertahankan asetnya, yang mempunyai nilai arti bagi masyarakat Surabaya.

“Beliau (Wali Kota Risma) saat ini juga terus berupaya dalam mempertahankan aset-aset Pemkot yang tengah dikuasai oleh pihak lain,” pungkasnya. (*/arf)


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Keselamatan dalam berlalu lintas, merupakan salah satu hal yang wajib diutamakan oleh para pengguna motor, maupun mobil ketika berkendara.

Bahkan, guna menekan terjadinya angka kecelakaan yang terjadi saat ini, sosialisasi dan uji petik program Keselamatan Berkendara dan Berlalu Lintas (PKBB) yang dilakukan oleh Staf Pengamanan Angkatan Darat (Spamad) di lapangan Makodam V/Brawijaya saat ini, Senin, 7 Mei 2018 siang, mendapat pantauan langsung dari Pangdam V/Brawijaya, Mayjen TNI Arif Rahman, M. A.

Menurut Pangdam, kunjungan dan sosialisasi yang dilakukan oleh tim Spamad di lapangan Makodam V/Brawijaya, Surabaya saat ini merupakan suatu kehormatan tersendiri.

“Sosialisasi ini pada intinya  dilaksanakan dengan maksud dan tujuan untuk membiasakan prajurit dan PNS dengan budaya hidup disiplin, tertib, dan aman dalam berkendara guna menghindari terjadinya pelanggaran serta kecelakaan lalu lintas,” jelas Pangdam melalui amanat yang di sampaikannya di hapadan prajurit TNI dan PNS Makodam. Senin, (7/5/2018) siang.

Orang nomor satu di Makodam itu menilai, secara umum, kecelakaan lalu lintas yang sering terjadi di lingkungan satuan jajaran TNI-AD, terlebih Kodam V/Brawijaya, disebabkan oleh beberapa hal, salah satunya faktor manusia.

“Sangat disayangkan pesatnya perkembangan teknologi yaitu salah satunya dalam bidang transportasi membuat masalah baru dalam kehidupan masyarakat, contoh yang sering kita jumpai adalah kecelakaan,” tegasnya.

Dalam kesempatan itu, Mayjen Arif menekankan kepada seluruh prajurit dan PNS di wilayahnya, untuk segera mengambil dan melaksanakan langkah-langkah preventif dengan mengetahui, serta mengukur kondisi fisik, maupun kendaraan yang akan digunakannya.

“Dengan telah dilaksanakannya langkah preventif, apabila masih terdapat prajurit dan PNS yang melanggar lalu lintas, dan mengendarai secara ugal-ugalan dijalan raya tanpa memikirkan dampak negatifnya, baik dirinya pribadi maupun orang lain, akan ditindak tegas sesuai hukum yang berlaku,” tegas mantan Gubernur Akademi Militer (Akmil) ini.

Tak hanya sosialisasi saja. Namun, tim Staf Pengamanan Angkatan Darat yang dipimpin langsung oleh Asisten Pengamanan Angkatan Darat, Mayjen TNI Muhammad Nur Rahmad tersebut, juga melakukan pemeriksaan langsung terhadap seluruh kendaraan, hingga tes tulis berlalu lintas kepada seluruh Prajurit dan PNS Makodam V/Brawijaya. (arf)


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Pemerintah Kota Surabaya sudah merapatkan barisan untuk selalu menstabilkan harga bahan pokok menjelang Bulan Ramadan, di Bulan Ramadan hingga lebaran Idul Fitri 2018 ini. Pemkot juga menjamin ketersediaan bahan pokok strategis, bahkan pemkot juga terus menggalakkan operasi pasar mulai tanggal 10 Mei-10 Juni 2018.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Joestamadji menjamin stok semua bahan pokok di Kota Surabaya aman hingga lebaran. Namun begitu, ia mengaku sudah berkoordinasi dengan semua pihak, baik Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Perusahaan Daerah, distributor kebutuhan pokok untuk terus bersinergi menstabilkan harga bahan pokok selama Bulan Ramadan, karena biasanya ada lonjakan harga.

“Kami di Pemkot sudah membuat tim untuk pengendalian harga selama Bulan Ramadan. Kami juga sudah tergabung dengan Satgas Pangan yang dipimpin oleh Polrestabes Surabaya. Kolaborasi ini sama-sama ingin menstabilkan harga selama Bulan Ramadan,” kata  Joestamadji saat jumpa pers di Kantor Humas Pemkot Surabaya, Senin (7/5/2018).

Selain itu, jajaran Pemkot Surabaya akan menggalakkan operasi pasar murah mulai tanggal 10 Mei-10 Juni 2018. Operasi pasar ini akan digelar di 62 titik di 31 kecamatan se Kota Surabaya. “Melalui berbagai cara ini, diharapkan tidak ada lonjakan harga kebutuhan pokok selama Bulan Ramadan nanti. Ia juga meminta kepada masyarakat untuk memanfaatkan operasi pasar ini, sehingga semua kebutuhannya dapat terpenuhi,” tegasnya.

Kepala Dinas Perdagangan Kota Surabaya Wiwiek Widayati mengatakan pihaknya siap mendukung operasi pasar yang akan digelar di 62 titik di 31 kecamatan se Kota Surabaya. Apalagi, selama ini pihaknya sudah sering dan rutin menggelar operasi pasar, sehingga akan lebih mudah dalam menggelar operasi pasar kali ini.

“Sejak Bulan Januari, kami rutin menggelar operasi pasar, hingga saat ini sudah ada 300 titik operasi pasar selama Bulan Januari-Mei ini. Kami juga siap mendukung operasi pasar di Bulan Ramadan ini,” kata Wiwiek saat jumpa pers.

Melalui pengalaman operasi pasar yang sudah digelar di 300 titik itu, maka Dinas Perdagangan akan menentukan titik-titik operasi pasar yang akan digelar Pemkot Surabaya pada 10 Mei-10 Juni 2018. Titik operasi itu, akan diletakkan di lokasi-lokasi yang memang dibutuhkan oleh masyarakat.

“Kami sudah berkoordinasi dengan distributor besar, terutama sembilan kebutuhan pokok yang dibutuhkan masyarakat. Selain itu, kami juga sudah sidak ke pasar dan kami kontrol harganya setiap hari bersama PD Pasar Surya,” tegasnya.

Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Widodo Suryantoro memastikan siap mendukung operasi pasar yang akan menstabilkan harga selama Bulan Ramadan. Bahkan, ia mengaku sudah berkoordinasi dengan IKM dan UKM untuk turut serta mengikuti operasi pasar yang akan digelar di 62 titik di 31 kecamatan se Kota Surabaya.  “Nanti kami akan gerakkan IKM dan UKM untuk turut serta dalam operasi pasar ini, karena sebagian besar diantara mereka menjadi distributor besar,” kata Widodo.

Ia mencontohkan koperasi pertamina yang menjadi salah satu distributor LPG melon. Dengan mengikutsertakan mereka, maka diharapkan harga LPG melon bisa stabil, syukur-syukur bisa lebih murah dibanding di pasaran.

“IKM dan UKM insyallah juga sudah siap mengatasi masalah-masalah lonjakan harga dan kebutuhan pokok selama Bulan Ramadan,” ujarnya.

Sementara itu, perusahaan daerah (PD) milik Pemkot Surabaya juga siap mendukung operasi pasar untuk menstabilkan harga selama Ramadan. Salah satunya, PD Rumah Potong Hewan yang memastikan sudah menyiapkan daging-daging segar untuk dijual selama Bulan Ramadan.

“Kami siap mendukung operasi pasar di 62 titik di 31 kecamatan. Kami juga menjual daging segar di kantor RPH Jalan Pegirian, mulai pukul 08.00-21.00 Wib. Selama Bulan Ramadan ini, kami sengaja memperpanjang penjualan daging di kantor, supaya bisa dimanfaatkan oleh masyarakat Surabaya,” kata Direktur Jasa dan Niaga PD RPH Bela Bima Ferial Java saat jumpa pers.

Direktur Teknik PD Pasar Sura Zandi F mengaku terus berkoordinasi dengan Dinas Perdagangan untuk mengontrol lonjakan harga di pasar-pasar Surabaya. Bahkan, setiap hari dia mengaku selalu memberikan laporan estimasi harga yang ada di pasaran.

“Selain itu, kami juga selalu berusaha menggelar bazar atau operasi pasar yang lebih dekat dengan para konsumen,” tegasnya.

Hingga saat ini, lanjut dia, belum ada kenaikan harga sembako di Kota Surabaya. Pantauan PD Pasar Surya, harganya lumayan stabil beberapa hari ini. Meskipun, daging sapi ada kenaikan harga sekitar Rp 2 ribuan, tapi itu masih masuk kategori normal dan stabil.

“Semoga ini terus berlanjut hingga lebaran,” pungkasnya. (*/arf)


KABARPROGRESIF.COM : (Boven Digoel, Papua) Tak mengenal istilah medan yang harus ditempuh. Guna memastikan situasi dan kondisi di wilayah perbatasan, peninjauan patok perbatasan dinilai sangat penting untuk dilakukan oleh personel Satuan Petugas Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) Yonif Raider 500/Sikatan yang berada di bawah kendali Lektol Inf Sidik Wiyono.

Bersama 12 anggotanya, Danyonif Raider 500/Sikatan itu mengungkapkan, tak mudah menyusuri setiap patok yang berada di wilayah perbatasan. Selain hutan, dirinya bersama personelnya, juga diharuskan melewati rawa-rawa di daerah itu.

“Kurang lebih sekitar 5 hari untuk melakukan pengecekan patok itu. Tim bergerak melakukan peninjauan tanggal 3 Mei lalu,” kata Lektol Inf Sidik Wiyono yang ikut terjun langsung melakukan pengecekan patok MM. 76 di Kabupaten Boven Digoel, Papua.

Selama melakukan pengecekan itu, ungkap Sidik, dirinya bersama personel Satgas lainnya, juga menyempatkan diri untuk melakukan pengobatan, hingga memberikan bibit pertanian, maupun makanan kepada setiap warga yang mereka jumpai di wilayah itu.         

“Kegiatan teritorial, juga kita lakukan melalui operasi pengecekan patok perbatasan tersebut,” jelasnya. Senin, (7/5/).

Bahkan, ungkap Sidik, selama melakukan patroli patok perbatasan tersebut, dirinya bersama personel Satgas lainnya, mendapat respon positif dari warga sekitar.

“Alhamdulillah, masyarakat di area patok perbatasan, sangat menyambut kehadiran kami. Jadi, respon warga sangat positif kepada kami,” tuturnya. (arf)


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Pada 2030, sekitar 30 persen anak di Asia Timur – atau 800 juta anak – akan tinggal di perkotaan. Kehidupan dan masa depan mereka bergantung pada bagaimana lingkungan urban dapat mendukung perkembangan dan pertumbuhan anak-anak ini. Untuk mendiskusikan cara menjadikan kota lebih aman dan lebih lestari bagi anak-anak, walikota, gubernur dan pakar tata kota dari 10 kota di Asia Timur berkumpul di Surabaya, Indonesia, dalam pertemuan yang bertajuk Growing Up Urban Summit.

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengatakan bahwa selama ini orang-orang di suatu kota kebanyakan berbicara tentang pembangunan infrastruktur maupun ekonomi. Menurutnya, sangat jarang sekali orang untuk berdiskusi tentang hak-hak atas anak. Maka dari itu, dengan adanya pertemuan ini bertujuan untuk bagaimana merumuskan masa depan suatu bangsa. Karena, masa depan suatu bangsa ada keterkaitan kota dengan tumbuh kembangnya anak.

"Melalui pertemuan ini, kami berharap dapat mendiskusikan berbagai persoalan yang dihadapi perkotaan dalam upaya menciptakan lingkungan yang aman dan ramah untuk anak-anak,” kata Walikota Surabaya Tri Rismaharini ketika ditemui di Hotel JW Marriot, Senin, (07/05/2018).

Menurutnya, permasalahan suatu anak sifatnya sangat komplek sekali. Misalnya, ketergantungan anak dengan orang tua, dan lingkungan sekitarnya pastinya sangat besar sekali. Karena itu, dengan adanya pertemuan ini diharapkan bisa berpengaruh bagaimana kedepan merumuskan suatu kota agar layak terhadap anak.

"Ini merupakan kesempatan yang langka bisa mengumpulkan wali kota dari berbagai negara untuk berbagi pengalaman yang diharapkan bisa menjadi inspirasi dan bermanfaat bagi satu sama lain di masa mendatang,” ujarnya.

Direktur Regional UNICEF se-asia pasifik Karin Hulshof mengatakan pertemuan yang didukung UNICEF ini meliputi diskusi dampak dari urbanisasi terhadap dua periode pertumbuhan anak, yang utama yaitu di masa awal dan remaja, serta cara-cara inovatif untuk memastikan kota ramah anak untuk semua, terutama mereka yang hidup dalam kemiskinan.

Melalui pertemuan ini, lanjutnya, para wali kota juga akan merancang visi untuk perencanaan kota yang memastikan perkotaan tumbuh dengan inklusif, serta bagaimana menyediakan peluang serta manfaat bagi setiap anak yang tinggal disana. “Masa depan bagi ratusan anak di Asia Timur adalah kota besar. Kawasan ini sangat urban yang menjadi rumah bagi tujuh dari 10 kota terpadat di dunia,” kata Karin.

Dipilihnya Kota Surabaya sebagai tuan rumah pertemuan kota layak anak, Karin menegaskan melihat banyak program-program tentang kepedulian terhadap anak yang telah digagas oleh Wali Kota Risma Surabaya membuat Kota Surabaya menjadi pilihan utama dijadikan pertemuan 10 negara yang tergabung dalam anggota UNICEF ini. “Penunjukan Surabaya sebagai tuan rumah, karena melihat kota ini sangat pantas. Banyak sekali program-program di Surabaya yang berkaitan dengan anak,” jelasnya.

Sementara itu, Gunilla Olsson, Kepala Perwakilan UNICEF Indonesia menuturkan Kota yang aman dan lestari juga pilar penting bagi Agenda Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) PBB. Sebuah seruan universal oleh pimpinan negara-negara di dunia pada 2015 untuk mengakhiri kemiskinan, melindungi planet dan memastikan semua orang menikmati perdamaian dan kemakmuran.

“UNICEF juga berharap melalui pertemuan ini akan membantu antara satu dengan yang lain dan berbagi informasi saling sharing pengalaman dalam implementasi kota layakanak,” terangnya.

Tujuan 11 dari TPB adalah menjadikan kota inklusif, aman, berdaya lenting (resilient) dan lestari. Menuntut semua pemangku kepentingan untuk menjawab resiko-resiko perkotaan seperti polusi, kecelakaan lalu lintas, narkotika dan ketidak-terjangkauan dari layanan-layanan dasar kesehatan, pendidikan dan perlindungan sosial anak. “Pertemuan ini menunjukkan dedikasi Ibu Risma untuk mewujudkan hak anak dan remaja di Surabaya, Indonesia dan seluruh dunia,” kata Gunilla Olsson, Kepala Perwakilan UNICEF Indonesia.

Diajak Keliling Naik Bus Suroboyo

Sebelum menggelar diskusi, rombongan UNICEF menjajal Bus Suroboyo ketika hendak melakukan welcome dinner bersama Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini pada Minggu, (6/5/2018) di lobby lantai 2 Gedung Balai Kota Surabaya. Rombongan, diajak berkeliling menikmati keindahan Kota Pahlawan mulai Tugu Pahlawan – Indrapura –Rajawali – JMP – Veteran – Kramat Gantung – Gemblongan – Tunjungan - Gubernur Suryo lalu tiba di Balai Kota. 

Selama perjalanan, rombongan dengan total keseluruhan mencapai 105 orang dari berbagai negara itu selalu bertanya, mengapa setiap penumpang yang akan naik bus Suroboyo harus membayar menggunakan sampah plastik seperti diungkapkan Wali Kota Myanmar, Mr. Maung Soe.

“Kenapa sistem pembayarannya menggunakan sampah palstik, tapi setelah dijelaskan ternyata Surabaya ingin zero wash dan itu ide yang sangat bagus,” ujarnya.

Wali Kota Myanmar, Maung Soe juga menilai, Wali Kota Risma sangat serius membangun kotanya dan dianggap sebagai sosok pemimpin yang ramah kepada masyarakatnya.

“Layak dan patut ditiru oleh pemimpin dan calon pemimpin yang lain utamanya dalam hal pembangunan kota,” ungkapnya.

Berbeda dengan Wali Kota Zamboanga (Filipina), Maria Climaco Isabella yang memuji warna dan lambang berhuruf B (Bangga Surabaya) di bangku bus serta tulisan Sura&Baya.

“Mengapa boyo, kok tidak baya saja,” tanya Maria.

Kendati demikian, Maria Isabella atau yang akrab dipanggil Mr. Beng merasa nyaman ketika duduk dan melihat fasilitas yang ada di dalam bus suroboyo itu.

“Kombinasi antara warna dan lambang itu benar-benar luar biasa,” tandas perempuan yang juga berprofesi sebagai guru itu.

Bahkan, dirinya mengagumi beberapa ide pembangunan dan tata kelola kota yang telah dilakukan Wali Kota Risma seperti  taman, lampu kota dan transportasi.

“Saya ingin itu ada di negara Filipina,” tegasnya.

Pada acara Welcome Dinner tersebut, Wali Kota Risma turut mengajak Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) dan anak jalanan Liponsos Keputih untuk hadir mengisi acara di hadapan para tamu undangan dari beberapa negara, seperti yang dipersembahkan Pina penderita tuna rungu.

Pina mempersembahkan dua lukisan kepada delegasi UNICEF salah satunya wajah Karin Hulshof. Terlihat bagaimana raut wajah senang dari Karin setelah melihat hasil karya Pina tersebut.

“Cantik sekali gambar ini. Kamu memang hebat,” ucapnya kepada Pina. (arf)


KABARPROGRESIF.COM : (Cipatat) Pangdam Jaya/Jayakarta Mayjen TNI Joni Supriyanto meninjau langsung perlombaan  sekaligus memompa motivasi anggota tim Ton Tangkas Kodam Jaya yang masih bertarung merebut peringkat tertinggi dalam lomba Ton Tangkas TNI AD Periode II Tahun 2018 di lapangan tembak Cipatat Jawa Barat, Minggu (6/07).

"Laksanakan dengan sungguh-sungguh, enjoy saja dan gembira, tetap sportif, semangat dan sepenuh hati. Tunjukkan kemampuan maksimal kalian untuk nama baik Kodam Jaya," pinta Mayjen TNI Joni Supriyanto.

Saat tiba, kontingen yang diwakili para prajurit Yonkav 7/PS tengah mengikuti lomba materi menembak  senapan gelombang pertama, serta merta Pangdam Jaya ikut larut menyaksikan jalannya perlombaan sembari terus mengingatkan agar kontingen Kodam Jaya tetap memelihara persahabatan dengan kontingen lainnya, meski saat bertanding, mereka adalah lawan.

Pangdam Jaya sengaja datang bersama istri didampingi Asintel Kasdam Jaya. Ia berharap agar anggota Ton Tangkas beserta official dapat terus membangun komunikasi.

"Jaga fisik kalian agar tetap prima dan bangun komunikasi yang baik antara tim dan official," lanjut Pangdam Jaya.

Diakhir kunjungannya, Pangdam Jaya menyampaikan bahwa seluruh prajurit jajaran Kodam Jaya selalu berdoa untuk kesuksesan kontingen.

"Jangan sia-siakan kepercayaan tersebut, terus tingkatkan jiwa korsa. Kami yakin, kalian dapat mencapai target dan sasaran dan jadikanlah lomba sebagai sarana melatih jiwa korsa, kejuangan dan belajar serta melatih kemampuan kepemimpinan di lapangan," pungkas Joni Supriyanto.

Catatan sementara hingga Minggu sore 6 Mei, kontingen Kodam Jaya masih berada di urutan ke-5 dengan raihan 1 (satu) medali Emas dan 1 (satu) Perunggu. Urutan tersebut belum termasuk perhitungan materi menembak senapan yang masih dinilai dan diperlombakan. Selain itu, ke 17 kontingen Ton Tangkas dari seluruh Kodam dan Divisi Kostrad masih menyisakan materi perlombaan HTF dan Halang Rintang. (rio)


KABARPROGRESIF.COM : (Denpasar) Bertempat di Balai Desa Batununggul Kec. Nusa Penida Kab. Klungkung telah dilaksanakan Upacara Penutupan Encap dan Medcap MNEK 2018 sektor Pulau Nusa Penida Bali. Adapun bertindak sebagai Irup Kolonel Laut (P) Gusti Bagus Oka Tapayasa, S.E. (Komandan Lanal Denpasar Bali) dengan Komandan Upacara Mayor Laut (K) Nur Rohman, Sabtu lalu.

Kegiatan Encap dan Medcap adalah sebagai bagian dari rangkaian kegiatan latihan internasional Multilateral Naval Exercise Komodo (MNEK) 2018. Dalam sambutannya Asops Kasal Laksamana Muda TNI Aan Kurnia, S.Sos., yang dibacakan oleh Komandan Lanal Denpasar yang intinya menyampaikan bahwa latihan MNEK 2018 adalah latihan bersama TNI AL dengan Angkatan Laut dari Negara negara sahabat diwilayah Regional maupun Internasional. MNEK  diselenggarakan oleh TNI AL setiap 2 tahun sekali dan pada tahun 2018 ini mengusung tema “Cooperation To Respond Disaster And Humanitarian Issues”.

Kegiatan Encap dimulai sejak tanggal 01 Maret s/d 08 Mei 2018 meliputi pembangunan ruas jalan di Batu Kandik dan kegiatan bedah rumah di Nusa Penida, sedangkan kegiatan Medcap dimulai pd tgl 03 s/d 05 Mei 2018 meliputi pengobatan gigi, bedah Minor, operasi katarak, serta penyuluhan kesehatan di Pulau Nusa Penida. Disamping pengobatan gratis dilaksanakan juga pemberian kacamata baca untuk warga Nusa Penida. Diakhir sambutan Asops Kasal mengucapkan terima kasih dan perhargaan setinggi tingginya atas dukungan dan kerjasamanya dengan Pemkab Klungkung Bali.

Hadir dalam upacara penutupan Encap dan Medcap di Pulau Nusa Penida Letkol Laut (K) drg. Wayan Tapayasa (Katim Medcap sektor Nusa Penida), Letkol Laut (K) dr. Imam Hidayat SpS, Danyon Kes-1 Marinir Letkol Laut (K) Bahtyar Efendi, Sp.KG.M.Tr.(Hanla), Mayor Mar Imam Fahrudin. M. Tr. (Hanla), (Dansektor Encap Nusa Penida), Mayor Laut (K) Nur Rohman W, Mayor Inf Gede Nariada (Danramil Nusa Penida), Mayor Laut (KH) Dewa Ketut Dana Susila (Paspotmar Lanal Denpasar), AKP. I.B. Mahardika (Wakapolsek Nusa Penida), Lettu Laut (S) Warsito (Danposal Nusa Penida). 

Dari Pejabat Kabupaten Klungkung terlihat hadir I Wayan Wasta, S.E., Msi. (Kepala Baperlitbang), Ibu Ni Wayan Ringin (Staf Ahli Bupati Kab. Klungkung bidang SDM dan Pemasyarakatan),  dr. Ni Made Adi Swapatni (Kadis Kes Kab. Klungkung), Ida Bagus Anom Adyana SE, M.Si. (Kadis Sosial Kab. Klungkung), I Gusti Agung Putra Mahajaya SSTP. (Camat nusa Penida), Kepala Desa/Perbekel Batununggul Kec. Nusa Penida serta Tokoh masyarakat , Tokoh Adat dan masyarakat Batununggul.

Selesai pelaksanaan Upacara diakhiri dengan pemberian cindera mata dari satgas Encap dan Medcap MNEK 2018 sektor Nusa Penida kepada Pemkab. Klungkung dan dari Pemkab. Klungkung kepada satgas Encap dan Medcap sektor Nusa Penida.  (arf)

Pada 2030, sekitar 30 persen anak di Asia Timur – atau 800 juta anak – akan tinggal di perkotaan. Kehidupan dan masa depan mereka bergantung pada bagaimana lingkungan urban dapat mendukung perkembangan dan pertumbuhan anak-anak ini



KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Untuk mendiskusikan cara menjadikan kota lebih aman dan lebih lestari bagi anak-anak, walikota, gubernur dan pakar tata kota dari 10 kota di Asia Timur berkumpul di Surabaya, Indonesia, pekan ini untuk pertemuan yang bertajuk ‘Growing up Urban: Surabaya’.

Kesepuluh kota yang diwakili dalam pertemuan ini merepresentasikan populasi gabungan sebesar 50 juta orang dan para ahli memprediksi populasi ini akan terus bertambah.

"Melalui pertemuan ini, kami berharap dapat mendiskusikan berbagai persoalan yang dihadapi perkotaan dalam upaya menciptakan lingkungan yang aman dan ramah untuk anak-anak,” kata Walikota Surabaya Tri Rismaharini ketika ditemui di Hotel JW Marriot, Senin (7/5/2018).

"Ini merupakan kesempatan yang langka bisa mengumpulkan walikota dari berbagai negara untuk berbagi pengalaman yang diharapkan bisa menjadi inspirasi dan bermanfaat bagi satu sama lain di masa mendatang,” tambahnya.

Sejumlah teman kunci di pertemuan yang didukung UNICEF ini meliputi dampak urbanisasi terhadap dua periode pertumbuhan anak yang utama, yaitu di masa awal dan remaja, serta cara-cara inovatif untuk memastikan kota ramah anak untuk semua, terutama mereka yang hidup dalam kemiskinan. Para walikota juga akan merancang visi untuk perencanaan kota yang memastikan perkotaan tumbuh inklusif, menyediakan peluang serta manfaat bagi setiap anak yang tinggal disana.

“Masa depan bagi ratusan anak di Asia Timur adalah kota besar. Kawasan ini sangat urban yang menjadi rumah bagi tujuh dari 10 kota terpadat di dunia,” kata Karin Hulshof, Direktur Regional UNICEF Asia Timur dan Pasifik.

“Kota bisa, dan harus, menyediakan layanan yang menjawab semua kebutuhan dan hak anak. Pelajaran bersama tentang bagaimana kota bisa mendukung anak muda mencapai potensi penuh mereka akan membawa manfaat besar bagi anak-anak, kota dan negara.”

Kota yang aman dan lestari juga pilar penting bagi Agenda Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) PBB – sebuah seruan universal oleh pimpinan negara-negara di dunia pada 2015 untuk mengakhiri kemiskinan, melindungi planet dan memastikan semua orang menikmati perdamaian dan kemakmuran. Tujuan 11 dari TPB – menjadikan kota inklusif, aman, berdaya lenting (resilient) dan lestari – menuntut semua pemangku kepentingan untuk menjawab risiko-risiko perkotaan seperti polusi, kecelakaan lalu lintas, narkotika dan ketidak-terjangkauan dari layanan-layanan dasar kesehatan, pendidikan dan perlindungan sosial anak.

“Pertemuan ini menunjukkan dedikasi Ibu Risma untuk mewujudkan hak anak dan remaja di Surabaya, Indonesia dan seluruh dunia,” kata Gunilla Olsson, Kepala Perwakilan UNICEF Indonesia. (arf)


KABARPROGRESIF.COM : (Jakarta) Pangdam Jaya/Jayakarta Mayjen TNI Joni Supriyanto berkunjung ke Universitas Kristen Indonesia (UKI) bertempat di Jalan Mayjen Sutoyo Cawang, Jakarta Timur (7/05).

Rektor UKI, Dr. Dhaniswara K. Harjono didampingi Wakil Rektor, Direktur, Dekan dan para Dosen menerima silaturahmi Pangdam Jaya di ruang Rektor UKI. Dalam bincang-bincangnya Dhaniswara menyampaikan ucapan terima kasih atas kesediaan waktu Pangdam Jaya, serta menjelaskan bahwa UKI merupakan salah satu Universitas tertua dan sudah banyak menghasilkan Alumni yang berkualitas, lebih unggul dan bermanfaat bagi Indonesia. Dia juga menyampaikan sebagian besar para akademika UKI saat ini berasal dari luar Jakarta, dengan harapan apabila berhasil menyelesaikan studinya, para lulusan dapat membangun daerahnya kembali.

Menanggapi sambutan hangat dalam nuansa kekeluargaan tersebut, Pangdam Jaya menyampaikan permohonan maaf karena baru dapat mengunjungi sekarang, padahal UKI merupakan tetangga terdekat Kodam Jaya. Bukan kesengajaan, tetapi dikarenakan padatnya tugas yang diemban selaku satuan Komando Teritorial, karena dituntut untuk selalu berada dan dekat dengan masyarakat.

Pangdam sangat mengharapkan, silaturahmi ini berguna untuk menjalin interaksi dua arah serta lebih mempererat ikatan antar sesama komponen bangsa, demi kejayaan bangsa dan kedaulatan NKRI. Pangdam juga memperkenalkan program-program  yang sedang dilaksanakan Kodam Jaya, seperti Kursus Bahasa Inggris Gratis dan program pemeliharaan Ciliwung Bersih serta banyak hal lain yang tengah dilakukan untuk lebih mendekatkan, sekaligus memberikan pengetahuan kepada segenap lapisan masyarakat di DKI Jakarta dan sekitarnya.

Terkait banyak hal ini, Pangdam Jaya menghimbau agar Kodam Jaya dan UKI dapat meningkatkan kerja sama serta saling bersinergi dalam pengabdian kepada Bangsa, melalui berbagai program unggulan lainnya. Sebelum mengakhiri bincang-bincang, tak lupa Mayjen TNI Joni Supriyanto mengajak untuk ikut mempromosikan ajang Asian Games 2018 yang akan berlangsung pada bulan Agustus nanti.

Turut hadir dalam silaturahmi, Kasdam Jaya, Brigjen TNI Herianto Syahputra, para Asisten Kasdam Jaya, Kapendam Jaya dan Komandan Kodim 0505/Jakarta Timur. (rio)

Narkoba

Koperasi & UMKM

Terus Kobarkan Semangat Perjuangan Arek-arek Suroboyo 10 Nopember 1945 untuk memberantas Korupsi, Terorisme dan Penyalahgunaan Narkoba

Translate

Hukum

Metropolis

Nasional

Pidato Bung Tomo


Hankam

Popular Posts

Blog Archive