Senin, 14 Mei 2018


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Dua isteri anggota polisi korban ledakan bom bunuh diri Gereja Katolik Santa Maria Tak Bercela Surabaya mendapatkan santunan dari Kapolri Jenderal Tito Karnavian, Senin (14/5/2018).

Mereka adalah Nunung Ifana, isteri Aiptu Ahmad Nurhadi dan Kuswati, isteri Aiptu Junaidi.

Kedua petugas itu adalah anggota Polsek Gubeng Surabaya, yang pada Minggu pagi bertugas mengamankan gereja di Jalan Ngagel Madya itu. "Bingkisan itu sebagai apresiasi Polri kepada kedua anggota yang terluka saat bertugas," kata Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Frans Barung Mangera.

Kedua anggota polisi tersebut, saat ini dirawat di RS Bhayangkara Polda Jatim, setelah sebelumnya dirawat di Rumah Sakit Bedah Surabaya.

"Alhamdulillah sudah membaik, tapi masih dirawat pasca-operasi pembersihan serpihan bom di bagian kaki," kata Kuswati, isteri Aiptu Junaidi. Nunung Ifana, isteri Aiptu Ahmad Nurhadi mengucapkan terima kasih atas perhatian Kapolri kepada suaminya.

"Semoga semua pelaku teror segera tertangkap dan dihukum seberat-beratnya," ujar Nunung.

Selain dua anggota polisi, aksi pengeboman gereja di Surabaya juga melukai 41 warga lainnya. Sementara korban meninggal tercatat 13 orang termasuk 6 pelaku. (dbs)


KABARPROGRESIF.COM : (Tegal) Sebanyak 196 prajurit Pangkalan TNI Angkatan Laut  (Lanal) Tegal melaksanakan giat latihan menembak rutin T.W. II Tahun 2018 di lapangan Tembak SAMAD Yonif 407 Padma Kusuma Jl. Raya Ujung Rusi Kecamatan Adiwerna Kabupaten Tegal, Senin,(14/5).

Hal ini dimaksudkan untuk meningkatkan kemahiran dan kemampuan personelnya untuk mendukung tugas dan fungsinya sebagai prajurit TNI yang profesional.

Pada latihan menembak kali ini, materi latihan yang diberikan adalah menembak dengan laras panjang menggunakan senjata SS1 dan AK.47, dengan jarak 100 meter,  meliputi menembak posisi tiarap, posisi duduk dan berdiri.

Selain itu untuk perwira, Komandan Posal serta personel Intel dan Pomal Lanal Tegal ditambahkan latihan menembak pistol dengan senjata jenis G2, FN, Colt Combat jarak 25 meter. Rencana latihan tersebut akan dilaksanakan selama dua hari, dari tanggal 14-15 Mei 2018.

Komandan Lanal Tegal Letkol Laut (P) Agus Haryanto SE, M.Tr.Hanla dalam pengarahannya kepada seluruh prajurit Lanal Tegal menekankan agar selama pelaksanaan latihan menembak harus sesuai prosedur dan perhatikan manajemen resiko serta utamakan keselamatan personel dan keamanan material.

“Latihan Menembak merupakan salah satu barometer kesiap-siagaan Satuan. Semoga dengan latihan ini kita semakin menjadi Prajurit Profesional dan tangguh. Selain dari itu diharapkan kepada seluruh anggota agar selama pelaksanaan latihan menembak harus sesuai prosedur dan memperhatikan manajemen resiko serta utamakan keselamatan personel juga keamanan material,” ujar perwira kelahiran Kota Kudus ini. (arf)


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Ledakan bom terjadi di depan Mapolrestabes Surabaya, Jawa Timur, Senin (14/5/2018) sekitar pukul 08.50 WIB, menyebabkan 4 anggota polisi dan 6 warga terluka.

Kabid Humas Polda Jatim Kombes Frans Barung Mangera mengungkapkan, anggota polisi yang terluka sudah langsung dibawa ke RS Bhayangkara Surabaya.

Berikut daftar korban: 4 polisi yang terluka:
1. Bripda M Naufan
2. Bripda Rendra
3. Aipda Umar
4. Briptu Dimas Indra

6 warga yang terluka:
1. Atik Budi Setia Rahayu
2. Raden Adi Ramadhan
3. Ari Hartono
4. Ratih Apri Rahma
5. Eli Ramida
6. Ainur Rofik.(dbs)


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Tak hanya gereja yang jadi sasaran para terorisme, namun kini aksi brutal kembali ditunjukkan.

Kali ini Markas Kepolisian Resort Kota Besar (Mapolrestabes) Surabaya, Jawa Timur yang jadi incaran.

Ledakan kembali terjadi di Mapolrestabes Surabaya, Jawa Timur, Senin (14/5/2018) pagi.

Dalam video rekaman CCTV di depan markas menunjukkan, sebuah motor memaksa masuk ke dalam dan berusaha dihentikan oleh dua petugas di gerbang masuk Mapolrestabes Surabaya.

Begitu berada di depan sejumlah posisi di pintu gerbang, ledakan pun terjadi. Pengendara motor lagi di belakang juga jadi korban.

"(Pada) 8.50 WIB telah terjadi ledakan di Polrestabes Surabaya," kata Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Frans Barung Mangera. (dbs)


KABARPROGRESIF.COM : (Sidoarjo) Peristiwa ledakan yang berasal dari bom di Rusunawa Wonocolo, Sidoarjo, Jawa Timur, diduga melibatkan satu keluarga. Sang kepala keluarga, Anton, bahkan sedang memegang alat pemicu bom saat polisi mendatangi unit kamar mereka ketika terdengar suara ledakan.

"Jadi, ini satu keluarga, kepala keluarga atas nama Anton, 1 istri, dan 4 anak," ujar Kepala Bidang Humas Polda Jatim Kombes Frans Barung Mangera di lokasi kejadian, Minggu (14/5/2018).

Anton, menurut Frans, ditembak mati petugas. Sementara istri dan seorang anaknya tewas terlebih dulu akibat ledakan.

Polisi tak menjelaskan pasti apakah bom yang ada di kamar Anton tidak sengaja meledak.

Dia hanya menyebutkan, tiga anak Anton ditemukan polisi dalam kondisi selamat.

Ketiganya pun sudah dibawa ke RS Siti Khodijah untuk mendapat perawatan. Ketiga anak Anton yang selamat itu terdiri dari 1 laki-laki dan 2 anak perempuan.

Sebelum ledakan di Rusunawa Wonocolo, Sidoarjo, bom juga meledak di tiga gereja di Surabaya. Pelaku diketahui juga berasal dari satu keluarga. Mereka berbagi tugas melakukan aksi bom bunuh diri di tiga tempat tersebut.

Kapolri Jenderal (Pol) Tito Karnavian menyebutkan, pelaku sang kepala keluarga yang bernama Dita adalah Ketua Jamaah Ansharut Daulah (JAD). (dbs)


KABARPROGRESIF.COM : (Sidoarjo) Kepala Bidang Humas Polda Jatim Frans Barung Mangera mengonfirmasi ledakan yang terdengar di Rusunawa Wonocolo, Sidoarjo, Jawa Timur, berasal dari ledakan bom.

Frans menuturkan, akibat ledakan itu, dua orang tewas. Sementara satu orang lain ditembak mati polisi sehingga total tiga orang tewas di Rusun Wonocolo.

"Jadi sementara ini ada tiga yang meninggal dunia, Anton juga meninggal dunia," ujar Frans di lokasi kejadian, Senin (14/5/2018) dini hari.

Anton menuturkan, polisi mendengar ledakan dari Rusunawa Wonocolo sekitar pukul 21.20.

Aparat pun langsung meluncur ke lokasi untuk memeriksa suara ledakan itu. Saat tiba di asal suara, petugas menemukan seorang pria yang diketahui kemudian bernama Anton sedang memegang alat pemicu bom.

"Petugas tak mau ambil risiko sehingga dia dilumpuhkan," ungkap Frans.

Selain Anton, dua orang juga tewas, yakni istri Anton dan anaknya. Istri Anton dan anaknya tewas akibat ledakan bom yang ditemukan di dalam unit rusun mereka.

Sementara tiga anak Anton lainnya dalam kondisi terluka. Mereka kemudian dirawat di RS Siti Khodijah. (dbs)


KABARPROGRESIF.COM : (Sidoarjo) Sebuah ledakan dilaporkan terjadi di Rusunawa Wonocolo di Taman, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, Minggu (13/5/2018) malam.

Aiptu Yudi dari Polsek Taman membenarkan kejadian tersebut.

"Ya betul ada ledakan. Anggota sudah ada di TKP," tutur Aiptu Yudi, Minggu malam.

Menurut Yudi, ledakan terjadi sekitar pukul 21.00 WIB. Namun, belum ada keterangan resmi yang bisa disampaikan pihak kepolisian seputar ledakan ini.

"Kapolsek Taman juga sudah ke sana," tambahnya.

Menurut Rizal, seorang warga, ledakan terdengar keras sampai ke desa tetangga.

"Saya tadi habis dari Ngelom, mendengar ledakan Itu. Saya kira bukan bom, ternyata benar bom," ujar Rizal yang merupakan penghuni rusunawa saat mengamankan diri di luar rusun.

Sementara itu, sejumlah personel TNI, Polri, dan jajaran setempat sudah berada di TKP. (dbs)


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Polisi menemukan 4 benda diduga bom di rumah pelaku bom bunuh diri di Jalan Rungkut Asri, Surabaya. Minggu (13/5/2018) malam.

"Empat benda (diduga bom, red) itu kini sudah diamankan," kata Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Rudi Setiawan.

Polisi, lanjut Rudi Setiawan kini masih menelusuri dan memeriksa rumah tersebut.

Dalam kesempatan itu, terlihat juga Walikota Surabaya Tri Rismaharini di lokasi rumah terduga teroris.

Di berita sebelumnya, polisi mengungkap identitas para pelaku serangan bom di tiga gereja di Surabaya, Minggu (13/5/2018).

Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengungkapkan, pelaku ketiga serangan itu masih satu keluarga. Mereka adalah keluarga Dita Supriyanto, warga Rungkut, Surabaya.

"Alhamdulilah, dari identifikasi sudah diketahui. Pelaku satu keluarga yang melakukan serangan ke tiga gereja," sebut Tito saat mendampingi Presiden RI Joko Widodo di RS Bhayangkara Polda Jatim, Minggu(13/5/2018) petang.

Tito menuturkan, Dita menyerang Gereja Pantekosta Jl Arjuna dengan mengendarai mobil bermuatan peledak yang ditabrakkan ke gereja. "Ledakan di gereja jalan Arjuno ini yang paling besar," jelas Tito.

Selanjutnya, istrinya Puji Kuswati dan dua anaknya meledakkan bom di GKI Jl Diponegoro. Dia datang ke gereja jalan kaki bersama dua anak perempuannya, Fadilah Sari (12) dan Pemela Riskika (9). Puji bersama dua anak perempuan masuk ke gereja dengan membawa bom bunuh diri yang diikatkan di pinggang.

"Ciri sangat khas, korban rusak perutnya saja. Ibu meninggal, tapi juga ada korban masyarakat," terang Tito.

Sedangkan di Gereja Santa Maria Tak Bercela Jl Ngagel Madya, bom bunuh diri dilakukan oleh dua anak laki-laki Dita. Mereka adalah Yusuf Fadil (18) dan Firman Halim (16).

Keduanya membawa bom dengan cara dipangku. Mereka masuk ke gereja naik motor dan memaksa masuk, kemudian bom meledak dan tewas.

"Soal jenis bom apa, belum jelas. Tapi korban pecah dan ledakan besar," terang Tito. (dbs)

Minggu, 13 Mei 2018

Komisi III DPR RI Minta Aparat Lebih Waspada



KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Anggota Komisi III DPR RI Adies Kadir, mengutuk kejadian pemboman gereja di tiga lokasi di Surabaya,  Minggu (13/5) Pagi.  Politisi Partai Golkar ini meminta aparat lebih waspada serta  melakukan pengawasan lebih ketat pasca bom bunuh diri.

"Sebagai warga Surabaya, saya mengutuk keras. Jelas ini bertentangan dengan agama apapun.  Termasuk Islam sendiri,  tidak pernah mengajarkan kekerasan, " ujar Adies di sela-sela kegiatan di Surabaya.

Kejadian ini,  ia melihat aparat kecolongan . Baik dari Badan Intelejen Nasioanal (BIN)  maupun Kepolisian.

"Kenapa kecolongan,  ini mestinya  dapat diantisipasi dari awal.  Terorisme perlu di antisipasi dan harus  ada kerja kerja ekstra.  Karena seketat apapun bisa terjadi.  Di zaman orba yang super ketat saja bisa kecolongan," sambung Wakil Ketua Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR RI ini.

Untuk Itu,  ia meminta badan intelijen  dan polri lebih waspada lagi dalam mengawasi segala  gerak-gerik simpul simpul terorisme.

"Saya yakin BIN maupun Polri  tahu simpul simoul teroris su Indonesia. Seperti di Jawa Barat,  tadi pagi aparat bisa menangkap  segerombolan teroris. Untuk Itu, pemerintah harus segera mengantisipasi. Apalagi kejadian ini menjelang pilkada dan menjelang bulan suci Ramadan," lanjut anggota DPR RI Dapil 1 Surabaya-Sidoarjo. 

Dan yang perlu diperhatikan, kata Adies,  dimana dugaan pelakunya adalah wanita beserta anaknya.

"Fenomena ini harus dicermati untuk lebih diantisipasi dan intropeksi. Kenapa hal ini sampai bisa terjadi di luar pantauan penegak hukum," paparnya.

Namun,  Adies masih percaya pemerintah, melalui BIN,  Polri maupun TNI bisa bergerak cepat dan tanggap dalam menangani kasus ini. 

"Kami akan mendukung sepenuhnya baik penambahan anggaran untuk difasiltasi oleh pemerintah, agar supaya kelengkapan aparat penegak hukum bisa lebih dioptimalkan dan bekerka lebih baik lagi," pungkas Wakil Sekjen DPP Partai Golkar. (*/arf)


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Usai tragedi meledaknya bom di tiga gereja di Surabaya, pihak kepolisian melakukan reaksi cepat dengan menggeledah sebuah rumah di Kawasan Perumahan Wonorejo Asri, Rungkut, Surabaya, Minggu (13/5/2018) malam.

Tim kepolisian serta tim Gegana dari Brimob Polda Jawa Timur tampak melakukan pengamanan di lokasi. Termasuk, beberapa unit kendaraan pemadam kebakaran yang tampak disiagakan di sekitar lokasi.

Sama dengan di tiga gereja yang menjadi lokasi ledakan bom, polisi juga memasang garis polisi di sekitar rumah tersebut.

Karena masyarakat setempat, banyak yang antusias untuk menyaksikan.

"Ini usaha kami untuk menjaga masyarakat, agar tetap aman," ucap salah satu polisi yang berada di lokasi.

Belum banyak yang bisa diinformasikan, karena pihak kepolisian menerapkan informasi satu pintu, yang rencananya bakal dirilis di Mapolda Jawa Timur. Hingga berita ini ditulis, pihak keamanan masih terus melakukan usaha pengamanan. Dengan masyarakat maupun media, tidak diperkenankan untuk mendekat. (dbs)


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Pemkot  Surabaya mengeluarkan kebijakan  meliburkan kegiatan belajar di TK, SD/MI, SMP/MTs Negeri dan swasta pasca ledakan bom bunuh diri tiga gereja di Surabaya. Surat edaran bernomor 421/4179/436.7.1/2018 ditandatangani Sekretaris Daerah Kota Surabaya, Hendro Gunawan.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Surabaya, M. Ikhsan, menyampaikan, kebijakan libur sekolah dilaksanakan sesuai arahan Walikota Surabaya, Tri Rismaharini sebagai bentuk duka cita atas musibah yang terjadi. Salah seorang anak yang menjadi korban adalah siswa SD bernama Vincensius Evan, warga Barata Jaya. Evan, korban ledakan bom di Gereja Santa Maria Tak Bercela.

“Kita berduka cita atas musibah yang terjadi,” terangnya, Minggu (13/5).

Ikhsan menyatakan, Senin (14/5/2018) besok, kepala sekolah dan guru di sekolah masing-masing akan menyampaikan informasi tersebut, bahwa para siswa belajar di rumah, dan menyesuaikan jadwal sekolah yang ada. Pasalnya, sebagain siswa masih ada yang melaksanakan ujian akhir semester.

“Libur hanya satu hari, besok saja,” jelasnya.

Dengan adanya musibah ledakan bom di Surabaya, ia menghimbau agar pihak sekolah dan para orang tua meningkatkan kewaspadaan di lingkungan masing-masing, sekaligus memantaunya agar tak ada trauma pada anak-anak.

“Karena berita-berita kejadian tersebut juga sudah beredar meluas di masyarakat,” harap Ikhsan. (*/arf)


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Pelaku pengemboman di tiga gereja yang ada di Surabaya, Jawa Timur diduga kuat berasal dari satu keluarga. Mereka melakukan aksi bom bunuh diri dengan cara berpencar ke tiga titik ledakan.

"Pelaku diduga satu keluarga," ujar Kapolri Jenderal Tito Karnavian di Surabaya, Minggu (13/5/2018).

Dia menuturkan pelaku di Gereja Pantekosta Pusat di Jalan Arjuna adalah sang ayah yang bernama Dika Supriyanto.

Sang ayah sebelumnya sempat mengantarkan istri dan dua anak perempuannya ke Gereja Kristen Indonesia (GKI) di Jalan Diponegoro.

Istrinya yakni Puji Kuswanti dan dua anak perempuannyanya yakni Fadilasari (12 tahun) dan Pamela Rizkita (9 tahun) meledakkan diri di sana.

Sementara di lokasi ketiga yakni di Gereja Santa Maria Tak Bercela di Jalan Ngagel Madya, pelaku berjumlah dua orang.

Mereka diduga adalah anak laki-laki dari Dika Supriyanto yakni Yusuf (18 tahun) dan Lukman (12 tahun). 

Seperti diberitakan, ledakan terjadi di tiga gereja di Surabaya. Ketiga gereja itu yakni Gereja Santa Maria Tak Bercela di Jalan Ngagel Madya, Gereja Kristen Indonesia (GKI) di Jalan Diponegoro, dan Gereja Pantekosta Pusat di Jalan Arjuna. Hingga pukul 11.05, jumlah korban menjadi 9 orang meninggal dunia dan 30 orang luka-luka. (dbs)

Narkoba

Koperasi & UMKM

Terus Kobarkan Semangat Perjuangan Arek-arek Suroboyo 10 Nopember 1945 untuk memberantas Korupsi, Terorisme dan Penyalahgunaan Narkoba

Translate

Hukum

Metropolis

Nasional

Pidato Bung Tomo


Hankam

Popular Posts

Blog Archive