Selasa, 15 Mei 2018


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Rumah kontrakan keluarga bom bunuh diri Mapolrestabes Surabaya di Jalan Tambak Medokan Ayu VI nomor 2 A Surabaya, menyimpan puluhan rakitan bom pipa.

Dalam penggeledahan Selasa (15/5/2018) siang, tim Densus 88 Mabes Polri menemukan 54 bom rakitan yang siap diledakkan.

"Ada 54 bom pipa yang ditemukan," kata Kapolrestabes Surabaya, Kombes Rudi Setiawan di komplek latihan militer Kodim 0831 TNI Angkatan Darat Surabaya Timur, Selasa malam.

Kata Rudi, 54 bom tersebut dikemas dalam 27 kontainer plastik, yang masing-masing berisi 2 bom pipa.

"Syukur, semuanya bisa diledakkan," jelasnya.

Rangkaian bom itu selanjutnya dikumpulkan dan diledakkan di komplek latihan militer Kodim 0831 TNI Angkatan Darat Surabaya Timur, dalam 3 kali ledakan. Kawasan tersebut berupa lahan kosong dan rawa-rawa yang tidak jauh dari pantai timur Surabaya.

Lokasi ini berjarak sekitar 1 kilometer dari rumah kontrakan keluarga bom bunuh diri Mapolrestabes Surabaya di Jalan Tambak Medokan Ayu VI nomor 2 A Surabaya.  (dbs)


KABARPROGRESIF.COM : (Jakarta) Wiqoya (48), istri dari Budi Satrio (49), terduga teroris yang ditembak mati Densus 88 di Sidoarjo, Jawa Timur, adalah pegawai negeri sipil di kantor wilayah Kementerian Agama Jawa Timur.

Hal tersebut dibenarkan oleh Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin.

"Ya, informasi yang kami dapatkan dari Kanwil Kemenag Jatim dan sejumlah aparat inspektorat jenderal yang kami terjunkan kesana, memang betul, terkonfirmasi hal itu," kata Lukman di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (15/5/2018).

Lukman mengatakan, saat ini pihaknya masih terus menelusuri apakah Wiqoya terlibat aktif dalam membantu suaminya merencanakan aksi terorisme.

Wiqoya saat ini sudah diamankan oleh pihak kepolisian. Ia memastikan, akan ada sanksi tegas jika Wiqoya terbukti melanggar hukum.

"Kami sedang melakukan komunikasi terus dengan aparat penegak hukum," kata Lukman.

Lukman beralasan, Kemenag saat ini adalah kementerian yang paling banyak memiliki satuan kerja di daerah. Aparatur Sipil Negara di Kemenag mencapai 220.000 orang.

"Dengan banyaknya ASN kita, tentu kemampuan kami untuk betul-betul mengetahui aktivitas setiap ASN terbatas. Kita tidak tahu di luar kantor, ASN kita melakukan apa saja," kata dia.

Lukman menambahkan, Kemenag akan melakukan evaluasi dan meningkatkan kewaspadaan atas kejadian ini.

Ia menekankan, setiap ASN yang bertugas di Kemenag harus bekerja sesuai sumpah dan janji saat dia dilantik.

"Karenanya kami di Kemenag akan tegas memberikan sanksi kepada seluruh ASN kita ketika yang bersangkutan melanggar hukum, sumpah, regulasi dan khususnya aturan ASN," kata dia.

Terduga teroris Budi Satrio ditembak tim Densus 88 di rumahnya di kompleks Perumahan Puri Maharani Blok A4/11, Desa Masangan Wetan, Kecamatan Sukodono, Sidoarjo, Jawa Timur, Senin (14/5/2018).

Kejadian tersebut diketahui warga sekitar pukul 07.30 WIB ketika dari arah rumah terduga teroris terdengar bunyi tembakan dua kali. Budi sudah menempati rumah tersebut sejak 2006, bersama istrinya, Wiqoya. (rio)


KABARPROGRESIF.COM : (Mojokerto) Insiden ledakan bom yang terjadi di Surabaya dan Sidoarjo pada tanggal 13 Mei lalu, seakan menjadi keprihatinan tersendiri bagi Komandan Korem (Danrem) 082/CPYJ, Kolonel Arm Budi Suwanto, S. Sos.

 Bagaimana tidak, selain meninggalkan duka, insiden bom tersebut dinilai bisa menimbulkan perpecahan antar umat yang selama ini sudah terwujud dengan baik di Jawa Timur.

 “Sangat disayangkan, kerukunan antar umat beragama di Jawa Timur selama ini sangat kuat dan kental,” ujar Kolonel Budi melalui apel pagi yang dipimpinnya di halaman Makorem. Selasa, (15/5/2018 siang.

Sehubungan dengan hal itu, tegas Danrem, dirinya mewanti-wanti seluruh personelnya untuk lebih bijak dalam berinteraksi dengan masyarakat. Baik di kehidupan sehari-hari, maupun lewat media sosial (Medsos), terlebih untuk tidak menyebarluaskan foto, maupun video pasca kejadian tersebut.

“Karena momen (unggahan) seperti itu, sangat ditunggu dan diharapkan bagi para pelaku teror lainnya. Apalagi, hal semacam itu, dapat menimbulkan provokasi, sekaligus keresahan di kalangan masyarakat,” tegasnya.

Mengingat pentingnya kejadian tersebut, dirinya menghimbau seluruh personelnya untuk tetap waspada, dan tidak mudah lengah terhadap situasi maupun kondisi di wilayah tugas masing-masing personel.

“Tingkatkan siskamling di tingkat RT maupun RW. Ajak semua para tokoh, dan masyarakat untuk saling bersinergi dan berkoordinasi,” pinta Danrem 082/CPYJ ini. (arf)


KABARPROGRESIF.COM : (Jakarta) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menjadwalkan pemeriksaan terhadap Kepala Inspektorat Pemerintah Kabupaten Bandung Barat, Yadi Azhar, Selasa (15/5/2018).

Yadi akan diperiksa sebagai saksi untuk tersangka Bupati nonaktif Bandung Barat, Abubakar.

"Diperiksa sebagai saksi dalam kasus penerimaan hadiah atau janji kepada Bupati Bandung Barat periode 2013-2018," ujar Juru Bicara KPK Febri Diansyah saat dikonfirmasi, Selasa.

Selain Yadi, penyidik juga memanggil Bendahara Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Bandung Barat, Erni Susanti.

Kemudian, memanggil Bendahara Pengeluaran Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik Bandung Barat, Ferdian.

Dalam kasus ini, Bupati Bandung Barat Abubakar ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK dalam kasus dugaan tindak pidana korupsi berupa penerimaan hadiah atau janji yang bertentangan dengan kewajibannya.

KPK mengamankan barang bukti berupa uang Rp 435 juta dalam operasi tangkap tangan (OTT) di Kabupaten Bandung Barat yang digelar pada Selasa (10/4/2018).

Abubakar diduga meminta uang kepada sejumlah kepala dinas untuk kepentingan pencalonan istrinya, Elin Suharliah. Elin akan maju sebagai calon bupati Bandung Barat periode 2018-2023 menggantikan suaminya.

Permintaan itu disampaikan dalam beberapa kali pertemuan antara Abubakar dan kepala satuan kerja perangkat daerah (SKPD) yang diadakan pada Januari, Februari, dan Maret 2018.

Bahkan, Abubakar juga terus menagih permintaan uang tersebut demi melunasi pembayaran ke lembaga survei. Abubakar menugaskan Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Bandung Barat Weti Lembanawati serta Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Adiyoto untuk menagih ke SKPD sesuai janji yang telah disepakati. (rio)


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Sebanyak 2 unit kendaraan alat berat dioperasikan untuk menguruk tanah di komplek latihan militer TNI Angkatan Darat Surabaya Timur, Selasa (15/5/2018).

Urukan tanah disediakan untuk meledakkan sejumlah rangkaian bom yang ditemukan di rumah kontrakan keluarga bom bunuh diri Mapolrestabes Surabaya.

Kapolrestabes Surabaya, Kombes Rudi Setiawan, di lokasi membenarkan akan ada proses peledakan.

"Iya betul, ditunggu saja," katanya.

Sayangnya, Rudi tidak menjelaskan jumlah rangkaian bom yang ditemukan di kontrakan Tri Murtono, kepala keluarga yang melakukan bom bunuh diri di gerbang Mapolrestabes Surabaya, Senin (14/5/2018).

Lokasi peledakan bom di komplek latihan militer Kodim 0831 TNI Angkatan Darat Surabaya Timur berupa lahan kosong dan rawa-rawa yang tidak jauh dari pantai timur Surabaya.

Lokasi ini berjarak sekitar 1 kilometer dari rumah kontrakan keluarga bom bunuh diri Mapolrestabes Surabaya di Jalan Tambak Medokan Ayu VI nomor 2 A Surabaya. (dbs)


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Sore ini, Prajurit Yonif 511/DY, telah bersiap untuk diberangkatkan menuju wilayah perbatasan RI-Malaysia. Pemberangkatan itu, ditandai dengan adanya upacara yang dipimpin langsung oleh Dangartap III/Surabaya di Dermaga Ujung, Koarmatim, Surabaya. Selasa, (15/5//2018) siang.

Melalui amanat yang dibacakannya, Dangartap yang juga Pangdam V/Brawijaya itu menuturkan, pengiriman personel sebagai satuan tugas pengamanan perbatasan (Satgas Pamtas), telah diamanatkan oleh Negara kepada TNI, sebagaimana tertuang di dalam Undang-Undang nomor 34 tahun 2004 tentang TNI.

“Saudara memiliki tugas dan tanggung jawab yang tidak ringan. Menjaga keutuhan NKRI yang berbatasan langsung dengan Malaysia, mengamankan patok perbatasan negara, menciptakan situasi yang kondusif sepanjang perbatasan kedua negara, memberikan rasa aman kepada masyarakat, serta membantu pihak, maupun aparat terkait,” jelas Mayjen TNI Arif Rahman, M. A, melalui amanat yang dibacakannya.

Dirinya meyakini, para personel Yonif 511/DY yang akan diberangkatkan ke wilayah perbatasan tersebut, telah memiliki bekal dalam menjalankan tugas dan kewajiban selama berada di perbatasan.

“Oleh sebab itu, segala materi yang telah dilatihkan selama pra-tugas, agar dijadikan sebagai pedoman dalam menjalankan tugas dan kewajiban,” pinta Dangartap.

Sebelum diberangkatkan, orang nomor satu di Makodam V/Brawijaya itu, berharap kepada seluruh personel Satgas Pamtas Yonif 511/DY, agar tetap bisa menjaga nama baik TNI selama berada di wilayah penugasan, terlebih kepada warga yang berada di wilayah perbatasan RI-Malaysia.

“Hormati adat istiadat masyarakat setempat, serta rebut simpati dan hati rakyat sehingga terjalin Kemanunggalan antara TNI dan Rakyat. Dan, pada akhirnya, saudara (personel Satgas Pamtas, red) bisa diterima oleh masyarakat dengan penuh rasa kekeluargaan. Dan yang terpenting, tetap waspada,” tegas Mayjen TNI Arif Rahman dihadapan peserta upacara dan Prajurit Satgas Pamtas Yonif 511/DY.

Selain dihadiri Dangartap III/Surabaya, upacara pemberangkatan personel Yonif 511/DY itu, juga dihadiri oleh Kepala Staf Armada 2, Laksma TNI Ing Sudihartawan. Komandan Korem (Danrem), Danrem 081/Dhirotsaha Jaya, Kolonel Inf Sidharta Whisnu Graha, 083/Bhaladika Jaya, Kolonel Inf Bagus,  Asops Kasgartap III/Surabaya, Kolonel (Mar) Benny P. Nadeak, para Pejabat Kodam V/Brawijaya, para Perwira Kogartap III/Surabaya, beberapa personel dari TNI-AD, AL dan AU lainnya. (arf)


KABARPROGRESIF.COM : (Jakarta) Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menjadwalkan pemeriksaan terhadap Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan Askolani, Selasa (15/5/2018).

Askolani akan diperiksa sebagai saksi dalam kasus korupsi pengadaan satelit monitoring di Badan Keamanan Laut ( Bakamla).

"Yang bersangkutan akan diperiksa sebagai saksi untuk tersangka FA (Fayakhun Andriadi)," ujar Juru Bicara KPK Febri Diansyah saat dikonfirmasi.

Selain Askolani, penyidik juga memanggil dua politisi Partai Golkar. Masing-masing yakni, Ketua DPD Golkar Jakarta Utara, Olsu Babay, dan Sekretaris DPD Golkar DKI Jakarta, Basri Baco.

Dalam kasus ini, Fayakhun ditetapkan sebagai tersangka setelah diduga menerima fee sebanyak 1 persen dari total anggaran proyek Bakamla RI senilai Rp 1,2 triliun. Fee Rp 12 miliar untuk Fayakhun itu diberikan Direktur Utama PT Melati Technofo Indonesia Fahmi Darmawansyah melalui anak buahnya Muhammad Adami Okta. Fayakhun diduga mengklaim bahwa dirinya yang merupakan anggota Komisi I DPR mampu meloloskan anggaran di DPR.

Sebelumnya, sejumlah anggota DPR RI disebut menerima suap terkait proyek pengadaan satelit monitoring dan drone di Bakamla.

Selain Fayakhun, ada nama lain yang disebut dalam persidangan di Pengadilan Tipikor, mereka adalah politisi PDI Perjuangan Eva Sundari dan anggota Komisi XI Bertus Merlas.

Direktur Utama PT Melati Technofo Indonesia Esa Fahmi Darmawansyah pernah bersaksi untuk terdakwa Nofel Hasan, selaku Kepala Biro Perencanaan dan Organisasi Bakamla.

Fahmi mengaku pernah memberikan uang Rp 24 miliar kepada staf khusus Kepala Bakamla, Ali Fahmi alias Fahmi Habsyi. Uang tersebut merupakan fee sebesar 6 persen, atas anggaran pengadaan satelit monitoring sebesar Rp 400 miliar.

Dalam berita acara pemeriksaan (BAP), Fahmi mengatakan, uang Rp 24 miliar itu digunakan untuk mengurus proyek di Bakamla. Kemudian, untuk Balitbang PDI Perjuangan Eva Sundari, Komisi I DPR Fayakhun, Komisi XI DPR Bertus Merlas dan Donny Imam Priambodo, Wisnu dari Bappenas, dan pihak di Direktorat Jenderal Anggaran Kemenkeu. (rio)


KABARPROGRESIF.COM : (Ambon) Sebanyak 81 peserta Calon Prajurit TNI AL menjalani Tes Psikologi Calon Taruna dan Calon Taruni serta Calon Bintara Pria dan Calon Bintara Wanita PK TNI AL tahun 2018. Tes Psikologi tahap 1 dan tahap 2 dilaksanakan selama dua hari yakni tanggal 14 Mei 2018 dan dilanjutkan pada tanggal 15 Mei 2018 di Kantor Dinas Administrasi Personel (Disminpers) Lantamal IX.

Pada Tes Psikologi tahap 1 dilaksanakan pada hari Senin, 14 Mai 2018 kemarin, diumumkan dari 81 peserta dinyatakan lulus sebanyak 50 peserta, meliputi Calon Taruna berjumlah 8 peserta dan Calon Taruni 2 peserta serta Calon Bintara Pria 31 peserta dan Calon Bintara Wanita sebanyak 9 peserta.

Kemudian para peserta menjalani Tes Psikologi tahap 2, Selasa (15/05/2018) dan diumumkan bahwa dari 50 peserta dinyatakan lulus dan mengikuti tes berikutnya sebanyak 30 peserta terdiri dari Calon Taruna sebanyak 8 peserta dan Calon Taruni 2 peserta serta Calon Bintara Pria dinyatakan lulus 18 peserta dan Calon Bintara Wanita sebanyak 2 peserta.

Aspers Danlantamal IX Kolonel Laut (S) Mukti Gilang Mulyawan mengucapkan selamat kepada para peserta yang lulus pada Tes Psikologi ini, selain itu juga berpesan agar tetap selalu menjaga kesehatan dan tetap membina fisik masing – masing untuk menghadapi tes – tes berikutnya, karena masih banyak serangkaian tes yang harus dijalani oleh para peserta untuk masuk menjadi prajurit TNI AL. (arf).


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengaku mendapatkan laporan dari Kapolrestabes Surabaya bahwa siang tadi pihak kepolisian tengah melakukan penggeledahan di rumah kontrakan bomber Mapolrestabes Surabaya di Jalan Medokan Ayu VI, Surabaya, Selasa (15/5/2018). Hasilnya, ditemukan bahan peledak yang daya ledaknya lebih tinggi dibanding sebelumnya yang ditemukan di gereja.

Karena daya ledaknya lebih tinggi, maka Kapolrestabes Surabaya berencana membawa bahan peledak itu ke Pusdik Brimob Watu Kosek, Pasuruan. Namun, Wali Kota Risma meminta untuk diledakkan di sekitar Medokan karena dia menilai jaraknya terlalu jauh. Bahkan, Wali Kota Risma bersedia menyediakan lahan lebar yang jauh dari rumah penduduk, dan ternyata Kapolrestabes pun menyetujuinya.

“Rencananya memang mau dibawa ke Pusdik Brimob, karena kalau diledakkan disitu khawatir kena rumah warga. Gak usah lah Pak (Kapolrestabes), saya carikan lahan di sekitar situ. Akhirnya, kita siapkan lahan BTKD (Bekas Tanah Kas Desa) di Madokan Sawah Timur yang luas, sekarang kita sedang melakukan penggalian di sana,” kata Wali Kota Risma di ruang kerjanya.

Pada kesempatan itu, Wali Kota Risma juga menyampaikan bahwa yang paling penting dalam musibah ini adalah deteksi dini. Sebab, apabila masalah keluarga ini bisa dideteksi sejak dini, maka dapat dipastikan tidak akan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan dan tidak akan ada korban lebih lanjut.

“Makanya, nanti malam saya akan ketemu dengan RT/RW. Besok pagi saya akan ketemu dengan kepala sekolah dan siangnya saya akan ketemu dengan takmir masjid untuk melakukan deteksi dini hal-hal seperti ini,” tegasnya.

Di samping itu, lanjut dia, Pemkot Surabaya juga tengah menyiapkan alat untuk mendeteksi dini warga-warga yang mencurigakan. Nantinya, Pemkot Surabaya bisa memantau warga itu apakah baru kembali dari luar negeri atau bagaimana, sehingga pengembangan alat ini nanti akan bekerjasama dengan pihak Imigrasi dan pihak kepolisian. “Semoga segera selesai. Nanti kalau sudah siap, akan saya sampaikan ke teman-teman media,” tegasnya.

Selain itu, Wali Kota Risma memastikan bahwa saat ini Pemkot Surabaya juga membentuk trauma center untuk mendampingi anak-anak korban bom di Surabaya. Meskipun, sejak awal kejadian, tim psikolog Pemkot Surabaya sudah mendampingi pihak keluarga yang menjadi korban bom. 

“Trauma center ini anggotanya gabungan, tidak bisa pemkot saja, meskipun kami memiliki banyak psikolog. Nanti anggotanya ada dari pihak kepolisian supaya bisa mengikuti perkembangaknnya. Kami juga dampingi anak-anak di sekolah korban dan di kelas korban,” imbunya.

Wali kota perempuan pertama di Kota Surabaya itu juga menjelaskan bahwa Pemkot Surabaya saat ini terus mengawal dan menfasilitasi pengiriman jenazah korban, karena sudah ada yang dikirim ke Solo dan ada pula yang akan dikirim ke Pasuruan. Pemkot Surabaya juga membantu pemakaman korban supaya lebih lancar. “Bahkan, kami juga berencana menanggung semua biaya pendidikan salah satu anak korban, sekarang masih kami hitung semuanya,” tegasnya.

Pada kesempatan itu, Wali Kota Risma juga meminta warga Kota Surabaya untuk tidak takut dan tidak khawatir terhadap ancaman ini. Sebab, kalau warga Surabaya takut, maka akan semakin diinjak-injak. Ia juga mengingatkan bahwa semuanya sudah ada yang ngatur dan warga Surabaya akan dilindungi oleh Allah. “Saya juga tidak hanya berdoa, tapi saya berbuat apapun yang saya bisa,” pungkasnya. (*/arf)


KABARPROGRESIF.COM : (Boven Digoel, Papua) Pemerintah mulai menegaskan jika Indonesia saat ini, dilanda darurat narkoba. Tak hanya sosialiasi akan bahaya narkoba. Namun, Pemerintah juga sudah mengeluarkan sinyal untuk berperang melawan narkoba, terlebih oleh personel TNI.         

Bahaya itu, tak hanya menjadikan kalangan dewasa saja sebagai korban akan keganasannya. Namun, anak-anak juga tak luput dari bahaya peredaran barang haram tersebut.

Sehubungan dengan hal itu, Perwira Hukum (Pakum) Satgas Pamtas Yonif Raider 500/Sikatan, Lettu Chk Piryanto, memberikan pemahaman kepada masyarakat di wilayah perbatasan RI-Papua Nugini, untuk lebih waspada terhadap narkoba dan narkotika yang saat ini, keberadaannya dinilai meresahkan masyarakat.

“Narkoba merupakan ancaman terbesar bangsa dan negara. Akibat barang itu (narkoba, red), masa depan bangsa bisa rusak,” ujar Piryanto melalui sosialisasi yang berlangsung di Balai Distrik Kombut, Kabupaten Boven Digoel, Papua. Selasa, (15/5/2018) siang.

Tak hanya itu, yang digelar di dua titik lokasi tersebut, juga memberikan pemahaman kepada masyarakat akan bahaya mengkonsumsi minuman-minuman keras.

“Mulai pencegahan, hingga peringatan akan bahaya mengkonsumsi barang haram itu, kita sampaikan semuanya ke masyarakat,” ujarnya.

Sementara itu, Dansatgas Yonif Raider 500/Sikatan menambahkan, tak hanya sosialiasi akan bahaya narkotika dan minuman keras saja. Namun, dirinya juga memerintahkan personelnya untuk memberikan pelatihan bela negara dan wawasan kebangsaan kepada warga sekitar.

“Bela negara adalam upaya setiap warga negara dalam mempertahankan negaranya ketika ada ancaman, baik dari dalam maupun luar negeri,” tegas Letkol Inf Sidik Wiyono.

Dirinya menilai, dalam menanamkan kecintaan masyarakat kepada negaranya, bela negara dinilai penting untuk disosialisasikan kepada para warga di wilayah perbatasan.

“Semua sudah diatur di dalam Undang-Undang Dasar 1945, dan dicantumkan di dalam pasal 30. Jadi, sosialisasi saat ini, juga meliputi pembekalan wasbang dan bela negara,” tambahnya. (arf)


KABARPROGRESIF.COM : (Jakarta) Kapolres Jakarta Timur Kombes Yoyon Tony Suryaputra mengatakan, pihaknya telah menangkap penyebar hoaks teror di Gereja Santa Anna, Duren Sawit, Jakarta Timur, Selasa (15/5/2018).

"Iya (sudah ditangkap)," ujar Yoyon, Selasa (15/5/2018).

Meski demikian, ia belum menjelaskan lebih detail kronologis penangkapan dan identitas pihak yang ditangkap.

"Nanti saya rilis pukul 12.00," katanya. 

Sebelumnya, Kapolsek Duren Sawit Komisaris TH Simatupang mengatakan, informasi mengenai aksi teror di Gereja Santa Anna, Duren Sawit, Jakarta Timur, tidak benar.

"Enggak ada teror. Aman-aman saja. Saya di TKP ini tidak ada teror itu," ujar Simatupang, Senin (14/5/2018).

Beredar informasi sebelumnya bahwa ada pengemudi Avanza melempar empat buah tas diduga bahan peledak ke arah gereja tersebut.

Hal ini pun dibantahnya. Dalam informasi yang beredar, ada sebuah video yang menggambarkan aksi teror gereja tersebut. Menurut Simatupang, video tersebut merupakan video lama yang tak ada hubungannya dengan peristiwa ini. (rio)


KABARPROGRESIF.COM : (Tegal) Komandan Pangkalan TNI Angkatan Laut (Danlanal) Tegal Lantamal V Letkol Laut (P) Agus Haryanto, SE.,M.Tr.Hanla menghadiri prosesi Pemakaman Bupati Tegal H. Ki Enthus Susmono, Selasa, (15/5).

Tampak hadir sejumlah tokoh masyarakat,  ulama, budayawan, Pjs. Gubernur Jateng, Serta Jajaran Forkompimda Eks. Wil. Karesidenan Pekalongan untuk memberikan penghormatan terakhir kepada Bupati Tegal tersebut.

Prosesi pemakaman yang diawali dengan pelepasan dari Pendopo Kabupaten, selanjutnya jenazah dibawa ke Masjid Agung Slawi untuk disholatkan kemudian dimakamkan di halaman rumahnya yang sekaligus Sanggar Seni Satria Laras di Desa Bengle Kecamatan Talang Kabupaten Tegal.

Raut Kesedihan nampak dari wajah ratusan pelayat mengiringi kepergian Almarhum yang meninggalkan empat orang anak ini dan merupakan sosok Bupati sekaligus budayawan serta Seniman, Dalang Kondang Asli Tegal.

Bupati Tegal non aktif yang sedang melaksanakan cuti Pilkada sebagai Calon Petahana ini meninggal Senin malam 14/05 Pkl, 19.10 Wib di RSUD Soesilo Slawi akibat serangan jantung.

“Kami atas nama keluarga besar Lanal Tegal, mengucapkan turut berduka cita sedalam-dalamnya, semoga segala amal ibadahnya diterima disisi Allah Swt, dan keluarga yang ditinggalkan diberikan Ketabahan dan Keikhlasan,,” terang Danlanal Tegal. (arf)

Narkoba

Koperasi & UMKM

Terus Kobarkan Semangat Perjuangan Arek-arek Suroboyo 10 Nopember 1945 untuk memberantas Korupsi, Terorisme dan Penyalahgunaan Narkoba

Translate

Hukum

Metropolis

Nasional

Pidato Bung Tomo


Hankam

Popular Posts

Blog Archive