Kamis, 31 Mei 2018


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Komandan Pangkalan Utama TNI AL (Danlantamal) V Laksamana Pertama TNI Edwin, S.H., menghadiri acara buka puasa bersama Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, S. IP.,  dan Kapolri  Jenderal Pol Tito Karnavian di Polrestabes Jl. Sikatan No.1 Krembangan Selatan Kota Surabaya, Kamis (31/5).

Kehadiran dua petinggi TNI dan Polri tersebut dalam rangka kegiatan Safari Ramadhan di Wilayah Jawa Timur. Tampak dalam rombongan safari Ketua Dharma Pertiwi  dan Ketua Bayangkari Pusat juga didampingi oleh para pejabat teras Mabes TNI dan Mabes Polri lainnya.

Sedangkan para pejabat daerah yang hadir antara lain Pangarmada II Laksamana Muda Didik Setiyono, S.E., M.M., Pangdam V/Brawijaya dan Ibu, Kapolda Jatim dan Ibu, Danlantamal V dan ibu, Pangdivif 2/Kostrad, Kasgartap III/Sby, Danrem 084/BJ, Danlanud Surabaya, Kasdam V/Brawijaya, Dir Binmas Polda Jatim, Dir Pam Obvit Polda Jatim, Dir Intelkam Polda Jatim, para Asisten Danlantamal V, serta tamu undangan lainnya.

Panglima TNI tiba di Mapolrestabes di sambut Valrep/Jajar kehormatan oleh anggota Polrestabes Surabaya. Selanjutnya rombongan Panglima TNI dan Kapolri menuju ke tempat acara. Diawali dengan Dzikir bersama dan pembacaan ayat suci Al Qur'an.

Dalam kegiatan tersebut, Kapolri dan Panglima TNI juga memberikan sambutan, sedangkan tausiyah dan Do'a Berbuka Puasa dipimpin oleh Ustadz Prof DR Moh. Ali Aziz, M. AG., (Guru Besar Universitas Islam Negeri Sunan Ampel).

Ketika Mahgrib tiba, seluruh jemaah membatalkan puasa dengan menyantap Takjil dilanjutkan sholat maghrib berjamaah. Usai buka puasa bersama, Panglima TNI memberikan cindramata kepada Warakawuri dan anak Yatim.

Sebagai penutup Panglima TNI dan Kapolri beserta rombongan melaksanakan sholat Isya dan Tarawih berjamaah. (arf)


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Komandan Pangkalan Utama TNI AL (Danlantamal) V Laksamana Pertama TNI Edwin, S.H., menghadiri acara buka puasa bersama Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, S. IP.,  dan Kapolri  Jenderal Pol Tito Karnavian di Polrestabes Jl. Sikatan No.1 Krembangan Selatan Kota Surabaya, Kamis (31/5).

Kehadiran dua petinggi TNI dan Polri tersebut dalam rangka kegiatan Safari Ramadhan di Wilayah Jawa Timur. Tampak dalam rombongan safari Ketua Dharma Pertiwi  dan Ketua Bayangkari Pusat juga didampingi oleh para pejabat teras Mabes TNI dan Mabes Polri lainnya.

Sedangkan para pejabat daerah yang hadir antara lain Pangarmada II Laksamana Muda Didik Setiyono, S.E., M.M., Pangdam V/Brawijaya dan Ibu, Kapolda Jatim dan Ibu, Danlantamal V dan ibu, Pangdivif 2/Kostrad, Kasgartap III/Sby, Danrem 084/BJ, Danlanud Surabaya, Kasdam V/Brawijaya, Dir Binmas Polda Jatim, Dir Pam Obvit Polda Jatim, Dir Intelkam Polda Jatim, para Asisten Danlantamal V, serta tamu undangan lainnya.

Panglima TNI tiba di Mapolrestabes di sambut Valrep/Jajar kehormatan oleh anggota Polrestabes Surabaya. Selanjutnya rombongan Panglima TNI dan Kapolri menuju ke tempat acara. Diawali dengan Dzikir bersama dan pembacaan ayat suci Al Qur'an.

Dalam kegiatan tersebut, Kapolri dan Panglima TNI juga memberikan sambutan, sedangkan tausiyah dan Do'a Berbuka Puasa dipimpin oleh Ustadz Prof DR Moh. Ali Aziz, M. AG., (Guru Besar Universitas Islam Negeri Sunan Ampel).

Ketika Magrib tiba,  seluruh jemaah membatalkan puasa dengan menyantap Takjil dilanjutkan sholat maghrib berjamaah. Usai buka puasa bersama, Panglima TNI memberikan cindramata kepada Warakawuri dan anak Yatim.

Sebagai penutup Panglima TNI dan Kapolri beserta rombongan melaksanakan sholat Isya dan Tarawih berjamaah. (arf)


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Tuntutan 8 Bulan Penjara yang dijatuhkan Jaksa Penuntut Umum (JPU) Suci Anggraeni terhadap Agus Ping Loo , Warga Kampung Seng 43 Surabaya dalam kasus penyerobotan tanah akhirnya disoal.

Anandyo Susetyo,SH.,MH, selaku penasehat hukum terdakwa Agus Ping loo menyebut, jika tuntutan jaksa tidak berdasar dan dipaksakan. 

Hal itu disampaikan Advokat Anandyo Susetyo saat membacakan duplik atas replik yang diajukan Jaksa Suci Anggraeni di Pengadilan Negeri (PN) Surabaya, Kamis (31/5).

Dalam dupliknya, advokat yang akrab dipanggil Anton ini mengatakan, jika tuntutan jaksa dilandaskan atas barang bukti yang dianggap cacat hukum.

"Bahwa alat bukti yang diajukan jaksa penuntut umum jelas dinyatakan cacat hukum,"terang Advokat Anton saat membacakan dupliknya.

Dihadapan majelis hakim yang diketuai I Wayan Sosiawan, Advokat Anton menyebut jika kasus ini merupakan kasus perdata yang dikemas menjadi pidana.

Hal itu dikarenakan tanah yang dipersoalkan dalam kasus ini adalah tanah sengketa yang harus dibuktikan dulu siapa pemilik sahnya.

Menurut Advokat Anton, ketika bukti surat tersebut dapat dibuktikan bahwa bukti surat sertifikat hak milik No.533/kel. Sidodadi terbit atas nama pemegang hak Harith Bin Ahmad Bin Abdullah Wachdin Basyarahil dan peralihan haknya timbul menjadi atas nama Alimin Josep Soenario sebagai saksi pelapor dikarenakan adanya jual-beli tanggal 29 November 1993 atas objek hak milik No.46/kel. Sidodadi atas nama pemegang hak 14 (empat belas) orang ahli waris Sech Ahmad Bin Abdullah Wachdin Basyarahil, hal ini jelas cacat hukum.

"Dengan adanya salah satu ahli waris dari  14 ahli waris asal bernama Abdurrahman Abdullah Wachdin Basyarahil yang menggugat Alimin pada akhir 2017 di Pengadilan Negeri Surabaya terlihat adanya dugaan ketidakberesan peralihan hak tersebut,"terangnya.

Dijelaskan Advokat Anton, kliennya hanyalah penyewa tanah yang disewa sejak 60 tahun lalu dari seseorang bernama Said. Namun berjalannya waktu, kepemilikan tanah itu beralih kepemilikannya ke Harid. Dan pada tahun 1988, tanah yang disewa Agus Ping Lo bersama 54 warga lainnya terbakar.

Pasca peristiwa kebakaran itu,  Harid tak lagi menagih biaya sewa. Dan pada tahun 2016, datanglah Abdul Rahman yang mengklaim sebagai ahli waris pemilik tanah tersebut dan memungut biaya sewa ke Agus Pinglo dan warga penyewa lainnya.

Ditengah perjalanan sewa meyewa itu, Agus Ping Lo justru dilaporkan Alimin Yosep Sunaryo ke Polda Jatim dengan tuduhan memasuki pekarangan miliknya tanpa ijin.

"Selama ini terdakwa Agus Ping Lo dan penyewa lainnya tidak mengenal Alimin, bahkan saksi pelapor juga tidak pernah tinggal disitu,"jelas Advokat Anton.

Ironisnya lagi, lanjut Advokat Anton, dari 54 warga yang tinggal dilokasi tanah tersebut, hanya kliennya yang dilaporkan pidana.

"Terlebih terdakwa tidak pernah tau kalau tanah yang disewanya dan telah dibeli oleh Alimin. Karena selama terdakwa tinggal ditanah tersebut, terdakwa membayar ke tiga orang, pertama ke Said, kedua ke Harid dan yang terakhir bayar sewa ke Abdul Rahman,"sambung Advokat Anton.

Persidangan kasus ini akan kembali digelar tiga pekan mendatang dengan agenda pembacaan putusan dari majelis hakim yang diketuai I Wayan Sosiawan.

Seperti diketahui, Dalam perkara ini, terdakwa Agus Ping Loo didakwa  melanggar  pasal 167 KUHP yakni memasuki pekarangan orang lain tanpa ijin.

Kasus ini berawal saat terdakwa Agus Ping Loo bersama 54 warga menyewa tanah untuk digunakan sebagai tempat tinggal. Namun, setelah 60 tahun menyewa, keberadaan Agus Ping Loo mulai disoal oleh Alimin Josep Soenario (pelapor), yang mengkalim sebagai pemilik lahan.

Padahal selama ini, terdakwa Agus Ping loo beserta 54 warga lainnya tidak pernah berhubungan soal sewa menyewa dengan saksi pelapor.

Dari fakta yang terungkap dalam persidangan, tanah itu disewa dari 14 ahli waris dari (Sech Ahmad Bin Abdullah Wachdin Basyarahil. Namun pembayaran sewa tanah itu terhenti saat lokasi tanah yang dipakai rumah tinggalnya terbakar pada tahun 1998 lalu.

Dan pada tahun 2006  datanglah Abdul Rahman yang mengklaim sebagai ahli waris pemilik tanah tersebut dan memungut biaya sewa ke Agus Ping Loo dan warga penyewa lainnya.

Ditengah perjalanan sewa menyewa itu, Agus Ping Loo justru dilaporkan Alimin Josep Soenario ke Polda Jatim. (Komang)


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Tuntutan 1 tahun penjara yang dijeratkan pada Notaris Lutfi Affandi,SH.,M.Kn oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) Djuariyah dalam perkara dugaan penipuan dan penggelapan akhirnya mendapat perlawanan.

Perlawanan dalam bentuk nota pembelaan dibacakan Jb Rahardjo, SH selaku penasehat hukum Lutfi Affandi  pada persidangan di Pengadilan Negeri (PN) Surabaya, Kamis (31/5).

Dihadapan majelis hakim yang diketuai Pesta Sirait,SH,MH, tim pembela Notaris Lutfi Affandi menegaskan adanya upaya paksa untuk mengkriminalisasi kliennya.

Dugaan kriminalisasi itu diakui Rahardjo terungkap saat perkara ini mulai disidangkan di PN Surabaya. Nah, dalam sidang itulah akhinya membuka tabir kebenaran, jika Notaris Lutfi Affandi tidak pernah menerima sepeserpun uang dari Pelapor yakni Hj Puji Lestari.

Kebenaran Notaris Lutfi Affandi tidak pernah menerima uang itu terungkap saat Jaksa Djuariyah menghadirkan tiga orang saksi dalam persidangan. Ketiga saksi itu yakni Muhamad Djuhron, Muhamad Choiron dan Rusiyanto.

"Dalam Pasal 185 ayat (1) KUHAP telah jelas menyebut, keterangan saksi sebagai alat bukti ialah apa yang saksi nyatakan dalam persidangan,"terang Rahardjo saat membacakan nota pembelaannya.

Namun keterangan tersebut, lanjut Rahardjo justru diabaikan oleh Jaksa Djuariyah. Dimana dalam tuntutannya Jaksa Djuariyah justru mencopy paste keterangan BAP, bukan keterangan saksi dalam persidangan.

"Tuntutan jaksa tidak berdasarkan fakta dan dipaksakan,"lanjut Rahardjo.

Selain itu, jumlah hitungan kerugian pelapor yang tertuang dalam dakwaan juga dianggap Imajiner tanpa adanya bukti-bukti yang dihadirkan pada persidangan.

"Jaksa kembali melakukan imajiner dalam penghitungan kerugian, dimana telah jelas terungkap, jika terdkawa tidak sama sekali menerima aliran dana dari saksi pelapor,"ucap Rahardjo.

Tindakan imajiner jaksa Djuariyah akhirnya dibenarkan sendiri dalam tuntutanya. Dimana dalam pertimbangan yang meringankan, Jaksa Djuariyah membenarkan Notaris Lutfi Affandi tidak menikmati hasil kejahatannya.

"Oleh karenanya, kami meminta majelis hakim pemeriksa perkara ini untuk membebaskan terdakwa dari dakwaan dan tuntutan jaksa serta merehabilitasi nama baik dan martabat terdakwa,"ujar Rahardjo diakhir pembacaan nota pembelaannya.

Atas nota pembelaan itu, Jaksa Darmawati Lahang selaku jaksa pengganti Djuariyah mengaku akan mengajukan replik.

"Sidang ditunda satu pekan dengan agenda tanggapan atau replik dari Jaksa,"ucap Hakim Pesta Sirait sambil menutup persidangan.

Terpisah,  Lutfi mengatakan terkait tuduhan bahwa dirinya menyerahkan sertifikat kepada Muhamad Choiron bukan kepada Hj Pudji, diakui Lutfi bukan menyerahkan tapi mengembalikan sertifikat itu ke pemilik asalnya,

"Yang menyerahkan sertifikat ke saya adalah Muhamad Choiron sendiri, logikanya kalau ada orang jual beli, kira-kira siapa yang membawa sertifikat, pembeli?, atau penjual?, Intinya sertifikat yang ngantar pertama kali adalah pak Choiron (penjual), terus saya serahkan kembali ke pak Choiron,"terang Lutfi saat dikonfirmasi usai persidangan.

Diakui Lutfi kalau dirinya memang tidak langsung menyerahkan sertifikat tersebut ke Choiron, melainkan menunjuk pegawainya untuk menemui notaris Hendrikus untuk penyerahan.

"Waktu ke notaris Hendrikus, Choiron yang menunjuk karena punya pak Choiron tidak dijual ke bu Pudji. Untuk PPAT saya menunjuk pak Sugeng saya hadirkan pak Sugeng. aktenya dibuat Pak Sugeng dan akte bikinan pak Sugeng itu belum disahkan lho, karena Sertifikat belum dicek ada masalah apa tidak.? Jangan salah, jadi seritfikat belum bisa diproses, pengecekan sertifikat saya lakukan melalui perantara pak Sugeng, begitu dicek dikembalikan lagi, Choiron kuncinya."sambungnya

Tak hanya itu,  Pembuatan akta jual beli atas sertifikat no 64 tidak bisa dilaksanakan karena pada saat sertifikat di lakukan pengecekkan pada Kantor BPN Kabupaten Sidoarjo tidak bisa karena warkah dari sertifikat tersebut tidak ada.

"Untuk bisa dilakukan pengecekkan maka harus di muncukkan warkah baru dengan melakukan proses pengukuran atas lahan tersebut dan hal tersebut belum pernah dilakukan,"terang Lutfi.

Perlu di ketahui bahwa obyek yang menjadi sengketa adalah lahan seluas kurang lebih 34 Hektar terletak di Desa Gebang sidoarjo. Sertifikat atas nama enam orang pemilik itu dua diantaranya dari tidak menjual kepada Puji Lestari. Salah satu yg tidak menjual yakni saksi Choiron yang memiliki luas tanah tersebut kurang lebih 10 hektar. (Komang)


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Bertepatan dengan Hari Jadi Kota Surabaya (HJKS) ke-725, Pemkot Surabaya melakukan 3 penandatanganan kerjasama diantaranya, kerjasama daerah jaringan lintas perkotaan dengan 15 kabupaten/kota di Indonesia, kerjasama dengan lembaga pihak ketiga dalam rangka peningkatan SDM dan penyaluran pendidikan vokasi bagi penerima beasiswa berprestasi Pemkot Surabaya serta penandatanganan perjanjian hibah dari PT Telkom berupa sarana dan prasarana Broadband Learning Center (BLC) di lima lokasi Surabaya serta empat dump truck dari PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) III.

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengucapkan terima kasih atas kepercayaan kerjasama dari 15 kabupaten/kota di Indonesia kepada Surabaya yang meliputi kabupaten Pakpak Bharat, Batang Hari, penukal abab lematang ilir (PALI), Bantul, Bogor, Sambas, Jayawijaya, Paser, Metro, Pemkot Bekasi, Surakarta, Madiun, Batu, Barjarmasin dan Samarinda. Mereka sudah belajar ilmu yang ada di Surabaya kemudian diterapkan di kotanya masing-masing.

“Ini rutin kami adakan dan ada banyak kerjasama yang dilakukan mulai masalah lingkungan, teknologi informasi, perekonomian, pendidikan dan masalah lain. Tergantung mana yang mereka inginkan dari Kota Surabaya” kata Wali Kota Risma usai acara penandatangan di lobby balai kota lantai II, Kamis, (31/5/2018).

Atas kerjasama yang dibangun antara 15 kota dengan Pemkot Surabaya, Wali Kota Risma mengaku senang kepada pemerintah kabupaten/kota yang ingin mengikuti jejak Surabaya dalam meningkatkan mutu pelayanan dan administrasi untuk masyarakatnya. “Saya tidak ingin ilmu ini hanya berhenti di Surabaya tapi semua kota juga harus maju sehingga warganya menjadi sejahtera,” tegas Wali Kota Risma diiringi tepuk tangan.

Disampaikan Wali Kota Risma, kunci kesuksesan Kota Surabaya dapat dibangun secara cepat dan pesat dikarenakan semua sistem pelayanan dan keuangan menggunakan elektronik. Artinya, kata Dia, biaya anggaran yang dulunya digunakan untuk membeli kertas, kwitansi dan lain-lain dialihkan ke elektronik.

Menurut Wali Kota perempuan pertama di Surabaya, hal ini mengurangi beban anggaran yang kemudian digunakan untuk biaya lainnya seperti, biaya operasional sampah lebih murah karena sisa sampah diolah untuk tanaman, lalu pelayanan kesehatan yang semakin canggih, Human indeks development naik pesat menjadi 81,8 persen. Unggul dari Jakarta dan Bali. Kemudian,  Pendapatan Asli Daerah (PAD) meningkat setiap tahunnya.

“Untuk PAD tahun ini 5 triliun dan tahun depan 6 triliun. Setiap tahun naik 1 triliun,” jelasnya.

Ini semua, lanjut Wali Kota Risma, tidak lepas dari peran serta seluruh unsur masyarakat Surabaya yang ikut membangun kota mulai pemerintah, aparat penegak hukum, perguruan tinggi, BUMN dan media serta semua masyarakat saling bergotong royong menjaga dan membangun Kota Pahlawan ini.

“Kami semua kompak dan saling membantu. Itu kekuatan di Surabaya,” pungkasnya.

Sementara itu, terkait pendidikan vokasi yang dijalin Pemkot Surabaya dengan Universitas Surabaya (UBAYA), Wali Kota kelahiran Kediri berharap agar anak-anak Surabaya berprestasi dapat mengembangkan dan mengasah bakat dan minat di bangku perkuliahan. Dengan begitu, diharapkan setelah lulus kuliah anak-anak dapat langsung bekerja di PT. Bersatu Sukses Swadana, PT. Inti Sumber Hasil Sempurna dan PT. Pelindo Daya Sejahtera yang juga melakukan MoU hari ini.

“Jadi mereka tidak perlu waktu lama untuk mencari pekerjaan,” imbuh Wali Kota sarat akan prestasi itu.

Mendengar rekam jejak dan terobosan Kota Surabaya, Bupati Sambas Atbah Romin Suhaili mengatakan, bahwa hal ini menjadi prioritas dan dapat diadopsi oleh semua kota agar masyarakat sejahtera dan berharap kualitas pelayanan juga menjadi baik. Bahkan dirinya, berharap, kerjasama dapat ditingkatkan dan ditindaklanjuti sesuai kinerja perangkat daerah.

“Anggap kami sebagai anak yang diajarkan ibunya tentang segala hal yang positif sehingga mampu mengimplementasikan kepada sesama,” tuturnya.

Wali Kota Banjarmasin Ibnu Sina mengungkapkan bahwa Wali Kota Risma mau membagi ilmu. Berawal tahun 2016 Pemkot Banjarmasin belajar tentang lingkungan hidup dan pembinaan satpol pp untuk menangani permasalahan tata kota. Lebih lanjut, tahun 2017 belajar tentang pengurusan administrasi dan kependudukan warga dan sudah diterapkan sepenuhnya oleh Pemkot Banjarmasin.

“Kini mereka tidak perlu datang ke kantor, cukup diakses melalui gadget masing-masing sehingga semua keperluan yang diinginkan terlaksana dengan cepat,” ungkapnya.

Di akhir acara, Wali Kota Risma dan seluruh pimpinan kabupaten/kota berfoto bersama lalu saling bertukar cinderamata berupa kerajinan tangan khas daerah-daerah masing-masing. (arf)


KABARPROGRESIF. COM : (Surabaya) Kangaroo Home Appliances Indonesia dalam kesempatan acara buka puasa bersama Media kali ini memperkenalkan salah satu produk unggulan yaitu RO Water Purifier, sebuah perangkat yang dapat mengubah air keran menjadi air siap minum sekaligus menambahkan mineral sehat di dalamnya.

Seperti oksigen, hidrogen, hingga antioksidan serta mampu menyeimbangkan pH air hingga ke standar kesehatan air minum. Sebagai salah satu perusahaan yang bergerak di bidang peralatan rumah tangga, Kangaroo sangat mengutamakan kesehatan pelanggannya.

Rizki Irwansyah, Marketing Manager Kangaroo Home Appliances Indonesia menjelaskan Seandainya air kemasan yang dikonsumsi menghabiskan biaya sebesar Rp 17.000,-, dalam setahun biaya yang dikeluarkan bisa mencapai 2 jutaan dan dalam 3 tahun sudah bisa mencapai kisaran Rp 7.800.000,-.

Sedangkan menggunakan RO Water Filter dengan membeli alatnya sekali, sudah bisa mendapatkan air bersih berkali-kali. Biaya yang dikeluarkan untuk RO Waer Purifier juga tidak besar. Hanya dengan kisaran harga Rp 3.500.000 – 4.000.000,- perangkat ini sudah bisa dimiliki.

" Dengan total 109 toko retailer di seluruh Indonesia yang menjual produk Kangaroo, mendapatkan RO Water Purifier dari Kangaroo ini menjadi mudah. Dan pada kesempatan kali ini, Kangaroo Home Appliances Indonesia juga melakukan promosi untuk produk RO Water Purifier di Online channel terkemuka di Indonesia dengan program Free Instalasi dan konsultasi dan free penggantian filter sedimen 5 Micron kepada konsumen nya di seluruh Indonesia," katanya dalam keterangan siaran pers. Kamis (31/5/2018)

Dedi Surya selaku Product Manager Kangaroo Home Apliances Indonesia. Menjelaskan, Sebenarnya terdapat beberapa solusi yang ditemukan masyarakat Indonesia untuk melawan krisis air bersih selama ini.

Seperti memasak air tanah atau air PAM dan menggunakan air kemasan. Namun, Kangaroo Home Appliances Indonesia menemukan permasalahan jika menggunakan solusi tersebut. Penggunaan air tanah atau air PAM dianggap kurang bersih karena memang merebus air hingga 100 oC dapat membunuh bakteri di dalamnya.

Namun cara tersebut tidak dapat menghilangkan atau membersihkan logam berat yang berbahaya untuk tubuh. Sedangkan penggunaan air kemasan dianggap mahal dibandingkan menggunakan RO Water Purifier.

" Kangaroo Home Appliances Indonesia memproduksi 4 tipe RO Water Purifier yang memiliki keunggulannya sendiri. KG102 yang memberikan oksigen ke dalam air minum, KG104A yang menyeimbangkan tingkat keasaman air minum, KG109A yang menghasilkan anti oksidan serta KG100HA yang menghasilkan air hidrogen untuk dikonsumsi." ujarnya.

" RO Water Purifier yang dihasilkan memiliki 5 hingga 9 penyaringan di dalamnya yang terdiri dari penyaringan untuk membersihkan dan memberi mineral sehat," tambahnya.

Fiber Sebesar 5nm yang berfungsi untuk memisahkan debu, lumpur, karat dan kotoran lainnya yang memiliki ukuran 5nm dari air yang digunakan selama tingkat bakteri air berkisar 350 ppm, Granule Activated Carbon digunakan untuk menyerap bau, pestisida hingga insectisida sehingga air yang akan diminum tidak memiliki bau menyengat, Fiber Sebesar 1nm untuk memisahkan kotoran yang memiliki ukuran 1nm dari air yang digunakan, Membran Reverse Osmosis sebagai penyaring untuk membersihkan kotoran, bakteri dan virus sehingga membuat air menjadi benar-benar murni tanpa mengubah formula kimia di dalamnya.

Nano Silver bertugas untuk menghilangkan bau klorin, campuran racun, dan bakteri yang tersisa di dalam air.

Setelah membersihkan seluruh kotoran yang ada di dalam air, RO Water Purifier memberikan mineral sehat di dalamnya dengan beberapa penyaringan seperti Ceramic yang memberikan mineral oksigen, Alkaline yang menyeimbangkan tingkat keasaman air (pH), Maifan menambah mineral berguna lainnya untuk menyehatkan tubuh, dan ORP menggunakan butiran mineral yang dikombinasikan dengan mineral alami. (Dji)


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Pemerintah Kota Surabaya memperingati Hari Jadi Kota Surabaya (HJKS) ke-725 hari ini, Kamis, (31/5/2018). Acara yang berkonsep resepsi itu dihadiri oleh seluruh jajaran Pemkot Surabaya dan semua Forkopimda Kota Surabaya serta para veteran dan tamu undangan. Resepsi itu dibuka dengan pembacaan sejarah singkat Kota Surabaya oleh Ketua DPRD Surabaya.

Sepanjang acara resepsi, musik gamelan khas Suroboyoan selalu mengiringi setiap acara hingga akhir. Bahkan, ada pula paduan suara pelajar Surabaya yang membawakan lagu-lagu daerah khas Surabaya. Pada kesempatan itu, Wali Kota Risma juga memberikan 102 penghargaan kepada masyarakat dan para tokoh yang dinilai mendukung perkembangan Kota Surabaya.

Seusai pemberian penghargaan, giliran 275 penari cilik atau anak-anak menampilkan tari remo. Jumlah itu diambil dari Hari Jadi Kota Surabaya yang sudah memasuki usia ke 275. Dengan alunan musik remo, tiba-tiba ratusan anak kecil itu datang dari sisi timur dan sisi barat Balai Kota Surabaya. Mereka langsung menyedot perhatian warga Surabaya yang menonton upacara dan tamu undangan yang hadir.

Kemeriahan tak berhenti sampai disitu, sebab acara berikutnya adalah penampilan opera “Surabaya Ceria”. Saat itu, anak-anak berprestasi di Kota Surabaya tampil memakai baju sesuai keahlian atau bakatnya masing-masing. Selain itu, yang nampak mencolok adalah penampilan anak-anak yang memakai baju sesuai agamanya masing-masing. Mereka terlihat akrab dan bergandeng tangan, sehingga keberagaman sangat terasa dalam resepsi yang dikemas dengan sederhana itu.

Di awal sambutannya, Wali Kota Risma langsung mengungkapnya rasa duka cita yang sedalam-dalamnya kepada keluarga korban musibah bom di Surabaya. Sebab, para korban itu tidak bisa menikmati dan memperingati Hari Jadi Kota Surabaya ke 725.

“Hari ini, kita merayakan Hari Jadi Kota Surabaya ke–725 tahun dengan hati yang terluka, karena sebagian saudara kita tidak dapat bersama memperingati dengan rasa syukur yang sepatutnya dipanjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Untuk itu, sekali lagi disampaikan rasa duka cita yang mendalam kepada keluarga para korban,” kata Wali Kota Risma.

Menurut Wali Kota Risma, para pelaku serangan bom itu telah mencoba mengoyak semua hasil kinerja kolektif membangun kota dan bahkan sendi–sendi persatuan dan kesatuan bangsa. Mereka benar–benar sengaja merusak rasa aman dan nyaman Surabaya sebagai salah satu kota teraman di dunia.

“Namun, kenyataan pahit ini harus kita hadapi dan bahkan harus menjadi cambuk untuk meneguhkan persatuan dan kesatuan segenap insan di Kota Surabaya. Kini saatnya kita berdiri dan bergandengan tangan seraya berteriak, Kita Bersaudara!!!,” tegasnya.

Wali Kota perempuan pertama di Kota Surabaya itu mengajak kepada seluruh masyarakat untuk lebih maju dibanding tahun-tahun sebelumnya. Bahkan, ia juga ingi membuktikan kepada dunia bahwa kebersamaan di Surabaya bisa mewujudkan cita-cita pendiri bangsa. Sebab, Bangsa ini bukan bangsa yang lemah, yang menerima kemerdekaaan sebagai hadiah penjajah. Itu telah dibuktikan 725 tahun lalu dan 10 Nopember 1945, Surabaya telah berhasil mengusir Balatentara terkuat dunia.

“Inilah yang harus kita contoh, dengan satu tekad, gigih berjuang dan pantang menyerah tanpa mengenal perbedaan apapun, serta tidak pernah peduli akan keterbatasan atau halangan yang menghambat kemajuan,” kata dia.

Wali Kota Risma juga mengaku sangat bersyukur atas soliditas warga kota dengan segenap pemangku kepentingan Surabaya yang sungguh luar biasa. Makanya, dunia ekonomi dan bisnis di Kota Surabaya sudah bergerak dengan masif pasca musibah itu, demikian juga mobilitas dalam dan luar negeri serta implementasi dari investasi juga telah berjalan lancar tanpa hambatan berarti.

“Saya pastikan kondisi Kota Surabaya saat ini sudah kembali pulih,” tegasnya.

Ia menambahkan, tantangan terbesar ke depan yang dihadapi dalam upaya membangun Surabaya yang hebat, yakni dibutuhkannya daya kreativitas tinggi yang ditunjang kerja keras pantang menyerah, serta mau belajar dari yang berbagai pengalaman untuk menggapai keberhasilan.

“Kita harus membudayakan disiplin dan toleransi. Dimulai dari diri sendiri, baik di rumah maupun sekolah serta di jalan raya. Jangan ada korban karena karena tak disiplin dan merasa benar sendiri,” kata dia.

Saat ini, warga Kota Surabaya mengemban misi bersejarah “mengalahkan” musuh bersama yang sesungguhnya, yaitu kemiskinan dan kebodohan dalam arti yang luas. Sebab, apabila itu kalah, maka kita akan mengalami “penjajahan” kembali, yakni hanya menjadi “Penonton” atau “Pelayan” atau bahkan akan mengalami “devide et impera atau adu domba” di kota sendiri.

“Kita dan para Pahlawan, tentu ingin Anak–Anak menjadi Pemenang, bukan penonton. Untuk itu, izinkan saya berbicara Tidak ada yang tidak bisa, asal kita mau atau tidak,” ujarnya.

Oleh karena itu, untuk mencegah adu domba dalam bentuk terorisme dan penyebaran paham radikal, Pemkot Surabaya meluncurkan aplikasi SIPANDU (Sistem Informasi Pantauan Penduduk) yang membutuhkan peran aktif dari semua lapisan masyarakat. Melalui aplikasi ini, maka diharapkan bisa mendeteksi dini hal-hal yang tidak diinginkan terjadi di Kota Surabaya. (arf)


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Komandan Pangkalan Utama TNI AL (Danlantamal) V Laksamana Pertama TNI Edwin, S.H., menghadiri acara Gebyar Resepsi dalam rangka peringatan Hari Jadi Kota Surabaya ke-725 di Balai Kota Jl. Walikota Mustajab No. 1 Surabaya, Kamis (31/5).

Genyar resepsi Hari Jadi Kita Surabaya ke-725 tersebut, dipimpin langsung Walikota Surabaya Dr. H.C.Ir. Tri Rismaharini, M.T., dan diikuti sedikitnya 1500 undang.

Hadir dalam acara tersebut Kapolresta Surabaya Kombes Pol Rudi Setiawan,  Danmenart-1 Mar Kolonel Marinir E.W Gumelar, Kajari Surabaya M. Teguh Darmawan, Danrem 084 Bhaskara Jaya Kolonel Kav M. Zulkifli, Kejari Tanjung Perak Rachmat Supriyadi, Ka BNN Kota Surabaya AKBP ‎Suparti, Ka DPRD Kota Surabaya Armudji, Asmin Kasgartap III/Surabaya.

Veteran Republik Indonesia, Konsulat Jenderal dan Perwakilan Negara Sahabat, para Kepala Daerah di Jawa Timur, DPRD Kota Surabaya, Kepala Dinas Pemerintah Kota Surabaya, Ormas dan Pimpinan Partai, Alim Ulama dan Tokoh Agama,  Budayawan dan Seniman, Tokoh Masyarakat serta segenap tamu undangan lainnya.

Acara resepsi diawali dengan Pembacaan Sejarah Kota Surabaya oleh Ketua DPRD Surabaya, dilanjutkan sambutan dari Walikota Surabaya Dr. H.C.Ir. Tri Rismaharini, M.T., yang menyatakan,  hari ini kita merayakan hari jadi Kota Surabaya ke- 725 tahun dengan hati yang terluka, karena sebagian saudara kita tidak dapat bersama memperingati dengan rasa syukur yang sepatutnya dipanjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa.

Untuk itu, sekali lagi disampaikan rasa duka cita yang mendalam kepada keluarga korban, para pelaku serangan bom ini, telah mencoba mengoyak semua hasil kinerja kolektif membangun kota dan bahkan sendi-sendi Persatuan dan Kesatuan Bangsa. "Mereka benar-benar sengaja merusak rasa aman dan nyaman  Kota Surabaya sebagai salah satu Kota teraman didunia," ujarnya.

Penghargaan dan terima kasih pada semua pihak yang telah bekerja keras, masyarakat, Akademisi, Dunia usaha dan Media, TNI dan Polri, serta Aparatur Sipil.

Kita dan para Pahlawan lanjutnya, tentu ingin Anak-anak menjadi pemenang, untuk itu izinkan saya bicara "Tidak ada yang tidak bisa, asal Kita mau atau tidak" Parasamya, Purnakarya, Nugraha.

Penghargaan tertinggi kinerja Pemerintah yang baik selama tiga tahun berturut-turut dan lebih dari 40 Apresiasi Internasional yang diberikan ke Surabaya, Global Green City 2017, UNESCO Leaming City Award 2017 dan Lee Kwan Yew World City Prize 2018, adalah buah kerja keras yang kreatif dengan disiplin seluruh Stakeholders Kota.

Kini, Kita semua mengemban misi bersejarah mengalahkan musuh bersama yang sesungguhnya, yaitu kemiskinan dan kebodohan dalam arti yang luas. karena jika kalah, maka Kita akan mengalami penjajahan kembali yakni hanya menjadi penonton atau pelayan atau bahkan akan mengalami "devide et impera atau adu domba" dikota sendiri.

Untuk mencoba adu domba dalam bentuk terorisme dan penyebaran paham radikal, diluncurkan aplikasi (SIPANDU) Sistem Informasi Pantauan Penduduk yang membutuhkan peran aktif Kita semua dan saya ucapkan terima kasih pada seluruh sejawat di Pemkot Surabaya yang telah bekerja sama dalam melayani warga dan mensolusikan berbagai masalah Kota serta menjadikan Kota Surabaya menjadi yang lebih baik.

Pada kesempatan tersebut, Walikota Surabaya dengan didampingi Forkompinda memberikan Penghargaan kepada warganya yang berprestasi, menyaksikan Operet ‘Surabaya Ceria' dan Tari Remo yang menampilkan 725 siswa.(arf)

Rabu, 30 Mei 2018


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Serangkaian kegiatan akan meramaikan puncak pada perayaan Hari Jadi Kota Surabaya (HJKS) ke-725, Kamis, (31/5/2018) besok.

Setelah di sepanjang bulan Mei ini banyak sekali agenda yang digelar oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya, maka tepatnya pada hari Kamis, menjadi agenda pamungkas yang akan digelar, sebagai bagian dari puncak perayaan Hari Jadi Kota Surabaya ke 725.

Kepala Bagian Humas Pemkot Surabaya M. Fikser mengatakan tepat tanggal 31 Mei 2018, artinya menjadi puncak kegiatan Hari Jadi Kota Surabaya ke-725. Dalam meramaikan puncak HJKS tahun ini, Pemkot Surabaya bakal menggelar berbagai kegiatan menarik.

“Acara tahun ini dikemas sedikit berbeda dari tahun lalu, dimana tahun ini Pemkot Surabaya mengusung konsep resepsi. Oleh karenanya, tahun ini bukan "upacara" melainkan "resepsi" HJKS 725," kata Fikser, Rabu, (30/05/18).

Acara yang akan dipimpin langsung oleh Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini tersebut, akan diawali dengan kegiatan upacara, yang dimana seluruh peserta upacara menggunakan pakaian adat ala Cak dan Ning Suroboyoan, kemudian dilanjutkan dengan penyerahan 97 penghargaan kepada masyarakat yang dianggap mendukung perkembangan Kota Surabaya. Berbagai hiburan menarik pun turut dihadirkan, seperti Tari Lenggang Surabaya, Orchestra Pelajar Surabaya, Musik Tradisional Gamelan dan Kulintang.

Selain itu, kata dia, acara ini akan disemarakkan dengan 725 penari remo gabungan para pelajar SD se-Surabaya dari 112 sekolah yang tersebar di 31 Kecamatan. Ditambah dengan hiburan operet pelajar dan orkestra.

"Total pengisi acara mulai dari tari remo, operet dan orkestra berjumlah 1.400 orang," ujarnya.

Warga Surabaya diharapkan dapat hadir dan ikut menikmati seluruh rangkaian resepsi pada puncak Hari Jadi Kota Surabaya (HJKS) ke 725 tahun 2018. (arf)


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya membuka kesempatan kepada kalangan profesional yang berkompeten, memiliki integritas dan berkomitmen tinggi, guna mengisi posisi pada PT Surya Karsa Utama (SKU) yang merupakan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Pemkot Surabaya. Adapun dua posisi yang dibutuhkan pada perusahaan yang bergerak di bidang properti ini yakni Komisaris (KOM) dan Direktur (DIR).

Kepala Bagian Administrasi Perekonomian dan Usaha Daerah Kota Surabaya, Khalid mengatakan, calon Komisaris dan Direktur yang baru nanti diharapkan mampu menjalankan bisnis perusahaan yang bergerak dibidang properti. Selain itu, mampu menjual rumah murah yang bisa dinikmati masyarakat Surabaya. Karena, hal ini akan mempengaruhi pada pertumbuhan ekonomi yang berdampak positif bagi warga Surabaya.

“Dengan adanya Komisaris dan Direktur yang baru nanti diharapkan bisa membawa PT SKU semakin berkembang untuk mendorong kemajuan pembangunan Kota Surabaya,” kata dia, saat dihubungi via telpon. Rabu, (30/05/18).

Khalid memaparkan, ada beberapa persyaratan seleksi atau kualifikasi untuk menjadi Komisaris utama dan Direktur. Persyaratan tersebut yakni berwarga negara Indonesia, berusia minimal 35 tahun dan maksimal 56 tahun untuk Direktur, sedangkan untuk menjadi Komisaris berusia minimal 46 tahun dan maksimal 65 tahun, tidak pernah menjadi pengurus perusahaan yang menyebabkan perusahaan tersebut pailit, pendidikan formal minimal S1 (KOM/DIR), diutamakan S1 Akuntansi/Manajemen (DIR), berpengalaman kerja (diutamakan pengalaman atau keahlian disektor manajemen properti).

“Bagi setiap pelamar, nanti akan dilakukan tahapan seleksi administrasi dan tes psikolog dari universitas,” jelas Khalid.

Syarat selanjutnya, kata dia, tidak terikat hubungan kekerabatan dengan Kepala Daerah atau Wakil Kepala Daerah Kota Surabaya, Anggota Dewan Komisaris dan Direksi PT. Surya Karsa Utama (SKU) serta tidak memiliki hubungan kekerabatan sebagaimana dimaksud seperti yang tertera di atas. Persyaratan lainnya, tidak pernah dihukum karena melakukan tindak pidana dengan ancaman pidana paling sedikit empat tahun, berdasarkan putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap.

“Setiap calon Komisaris dan Direktur nanti akan memaparkan visi dan misi perusahaan kepada tim penilai, bagaimana tentang PT SKU ini kedepannya. Penilaian ini dilakukan untuk menentukan apakah mereka mempunyai kompeten dibidang properti atau tidak,” terangnya.

Khalid menambahkan, lamaran tersebut dilampiri dengan daftar riwayat hidup, fotocopy ijazah, dan Transkrip, fotocopy KTP dan KK yang masih berlaku, serta Pas Photo terbaru berwarna 4x6 sebanyak tiga lembar. Selanjutnya, lamaran juga dilampiri dengan fotocopy Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK) yang masih berlaku. Dan yang terakhir, surat keterangan sehat dari dokter dan surat keterangan bebas narkoba, serta data pendukung lainnya.

“Lamaran tersebut dikirim ke Kepala Bagian Administrasi Perekonomian dan Usaha Daerah yang bertempat di Jalan Taman Surya No 1 Surabaya. Tenggang waktu penerimaan lamaran mulai dibuka pada tanggal 4 Juni - 8 Juni 2018 pukul 12.00 WIB,” pungkasnya. (arf)


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Pemerintah Kota Surabaya terus bergerak mencegah hal-hal yang tidak diinginkan di Kota Surabaya, termasuk terorisme dan radikalisme. Kali ini, Pemkot Surabaya mengumpulkan semua Ibu Pemantau Jentik (Bumantik) di Gedung  Sawunggaling, Surabaya, Rabu (30/5/2018).

Pada kesempatan itu, Wali Kota Risma menjelaskan alasan mengumpulkan Bumantik karena sebelumnya bertemu dengan Ketua RT/RW. Mereka mengusulkan untuk melibatkan Bumantik dalam mencegah bahaya terorisme di Kota Surabaya.

“Panjenengan tidak harus seperti densus, saya minta menjadi mata untuk mencegah terorisme. Ini penting karena kalau bergandeng tangan, saya yakin itu bisa dicegah,” kata Wali Kota Risma dalam sambutannya.

Menurut Wali Kota Risma, polisi di Kota Surabaya hanya sekitar 3 ribuan personil, tentara 600 personil dan pegawai Pemkot Surabaya semuanya sekitar 4 ribuan, sedangkan penduduk Surabaya berjumlah 3,3 juta. Oleh karena itu, butuh peran dan dukungan dari semua pihak untuk mencegah bahaya terorisme itu.

“Jadi, bukan hanya tangan, kaki dan pikiran, tapi mata dan mulut juga bisa berkontribusi. Kalau Bumantik ini bisa diperankan betul, maka saya yakin bisa menjadi informan pertama dalam pencegahan terorisme karena bisa masuk ke rumah-rumah warga. Jadi, saya minta tolong jadi informan, itu tok wes,” kata dia.

Wali Kota Risma menjelaskan, ketika Bumantik masuk ke rumah-rumah warga untuk memeriksa jentik-jentik nyamuk di kamar mandi, maka tidak ada salahnya melirik-lirik isi rumah warga. Salah satu contohnya apabila di dalam rumah itu tidak ada kompornya, kemungkinan jika itu teroris, maka sengaja tidak membawa bahan-bahan yang panas ke dalam rumahnya supaya bahan peledak yang telah dipersiapkan tidak meledak di dalam rumahnya.

“Pokoknya, kalau ada sesuatu yang mencurigakan ketika masuk ke dalam rumah warga, maka itu harus dilaporkan kepada Pak RT. Yang paling penting laporannya itu adalah alamat rumah warga itu,” ujarnya.

Setelah laporan kepada Ketua RT, maka tugas Bumantik sudah selesai. Selanjutnya, tinggal Ketua RT akan melaporkan kepada jajaran Pemkot Surabaya melalui aplikasi Sipandu. “Hal ini penting karena ini musuh bersama,” tegasnya.

Selain itu, apabila Bumantik menemukan rumah warga yang ketika diketuk pintunya tidak boleh masuk atau ketika diketok pintunya tidak keluar-keluar rumah, maka hal itu juga perlu dilaporkan kepada Ketua RT.

“Tolong dilaporkan supaya kami tahu, karena kalau tidak tahu, kami sulit untuk mendeteksinya, terutama di perumahan-perumahan,” imbuhnya.

Wali Kota perempuan pertama di Kota Surabaya itu menjelaskan bahwa semua pontensi di Kota Surabaya dikerahkan untuk mencegah bahaya terorisme, mulai dari RT/RW/Kepala Sekolah, takmir masjid, guru agama dan berbagai element lainnya.

“Habis ini saya masih berencana untuk mengumpulkan para rektor-rektor,” katanya.

Semua elemen itu, kata dia, sama-sama diajak untuk melakukan deteksi dini pencegahan terorisme di Kota Surabaya. Hal ini sangat penting karena dia tidak ingin kejadian serupa terjadi di Surabaya, sehingga Wali Kota Risma berkali-kali meminta tolong kepada Bumantik untuk memberikan informasi hal-hal yang mencurigakan.

“Semakin banyak informasi yang kami dapatkan, maka semakin bagus pula bagi kami untuk mengantisipasinya. Jadi, saya benar-benar nyuwun tulung,” pungkasnya. (arf)


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Forum Pimpinan Daerah (Forpimda) Kota Surabaya bersinergi bersama untuk menguatkan kerukunan dan persatuan umat beragama dengan kembali flashback mengenang jasa-jasa para pahlawan. Secara bersama-sama, Forpimda Kota Surabaya melakukan ziarah ke Taman Makam Pahlawan (TMP), Kusuma Bangsa, Surabaya, Rabu, (30/05/18).

Kegiatan ini, menjadi moment penting untuk kembali membangkitkan sendi-sendi perjuangan, mengingat kembali bagaimana para pahlawan yang telah gugur berjuang merebut kemerdekaan.

Kunjungan yang merupakan rangkaian dari Hari Jadi Kota Surabaya (HJKS) ke 725, diikuti oleh Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Rudi Setiawan, Danrem 084/Bhaskara Jaya Kolonel Kav M. Zulkifli, Kepala Kejari Tanjung Perak Surabaya Rachmat Supriyady, seluruh Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemerintah Kota Surabaya, Camat, dan Lurah.

Dalam moment tersebut, acara diawali dengan penghormatan kepada arwah para pahlawan yang dipimpin langsung oleh Wali Kota Risma selaku pimpinan ziarah. Setelah itu, dilanjutkan dengan mengheningkan cipta serta peletakan karangan bunga. Sebuah karangan bunga diletakkan Wali Kota Risma di bawah monumen Garuda Pancasila dan Pejuang.

Usai peletakan karangan bunga, dilanjutkan dengan tabur bunga ke beberapa makam pahlawan. Beberapa batu nisan bertulis tak dikenal juga mendapat taburan bunga dari wali kota perempuan pertama di Surabaya ini. Dalam kesempatan ini, Wali Kota Risma juga sedikit bercerita kepada Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Rudi Setiawan, bahwa di area TMP ini banyak sekali terdapat makam dengan batu nisan yang pendek dan tidak diketahui namanya.

“Ini pahlawan yang tidak dikenal pak (sambil tunjuk makam), Ini makam pahlawan yang benar-benar terjadi tahun 1945. Dan itu masih banyak lagi ribuan yang dimakamkan dimana-mana,” kata Wali kota Risma, kepada Kapolrestabes Surabaya.

Selain itu, ia juga bercerita kepada Kapolrestabes dan Danrem 084/Bhaskara Jaya bahwa dulu orang tuanya juga seorang pejuang. Pada zaman penjajahan dulu, orang tua Wali Kota Risma sering mengantarkan jenazah para pahlawan yang telah gugur di medan perang.

“Orang tua saya dulu juga seorang pejuang. Beliau sering mengantarkan jenazah pahlawan yang telah gugur,” imbuhnya.

Menurut Wali Kota Risma, sebuah Negara terbentuk bukan karena secara tiba-tiba, ataupun sebuah hadiah pemberian. Banyak hal yang telah dikorbankan. Seluruh suku, ras, dan agama pada saat itu bersinergi bersama-sama dalam merebut kemerdekaan.

“Negara ini jadi bukan karena tiba-tiba, bukan karena pemberian. Tapi karena perjuangan yang luar biasa,” tegasnya.

Maka dari itu, wali kota perempuan pertama di Surabaya ini menekankan agar masyarakat bisa saling menghargai sebuah perbedaan. Karena menurutnya, kemerdekaan ini diraih tidak hanya dari satu suku, golongan ataupun agama. Namun, lanjutnya, seluruh suku, ras, dan agama turut bersama-sama berjuang dalam merebut kemerdekaan.

“Kemerdekaan itu diperjuangkan seluruh agama dan seluruh suku saat itu,” kata dia.

Di moment Hari Jadi Kota Surabaya (HJKS) yang ke 725 ini, Wali Kota Risma juga kembali mengigatkan kepada seluruh masyarakat, dan khususnya warga Surabaya, agar terus menghargai jasa-jasa para pahlawan yang telah bersusah payah merebut kemerdekaan.

“Saat ini kita hanya tinggal mengantarkan anak-anak kita agar bisa berhasil dan sukses. Mari kita hargai itu semuanya, kita hargai perbedaan,” pungkasnya. (arf)

Narkoba

Koperasi & UMKM

Terus Kobarkan Semangat Perjuangan Arek-arek Suroboyo 10 Nopember 1945 untuk memberantas Korupsi, Terorisme dan Penyalahgunaan Narkoba

Translate

Hukum

Metropolis

Nasional

Pidato Bung Tomo


Hankam

Popular Posts

Blog Archive