Selasa, 12 Juni 2018


KABARPROGRESIF.COM : (Boven Digoel, Papua) Rutinitas satgas pamtas Yonif Raider 500/Sikatan dalam melakukan pengobatan ke seluruh warga yang berada di wilayah perbatasan Indonesia-Papua Nugini, terus dilakukan.

Seperti yang berlangsung saat ini, tak hanya sendirian. Namun, satgas Yonif Raider dalam melakukan upaya tersebut, juga mendapatkan bantuan dari Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat.

Perwira Penerangan (Papen) Satgas Pamtas Yonif Raider, Letda Kav Bill Klinton Manurung menuturkan, tak hanya di satu lokasi saja. Namun, terdapat beberapa lokasi lainnya yang menjadi sasaran pengobatan massal tersebut.

“Kita juga membagikan makanan sehat ke seluruh warga,” ucap Bill Klinton. Selasa, (12/6/2018) siang.

Ditambahkannya, selain kampung Ican, juga terdapat kampung Upkim dan Kalikao yang menjadi lokasi utama pengobatan massal tersebut. Dirinya menilai, upaya itu dilakukan, sebab, di daerah perbatasan tersebut masih banyak warga yang rawan akan terserang penyakit, terutama malaria.         

“Kurang lebih sekitar 200 warga yang ikut pengobatan itu. Rata-rata, letak antar kampung itu, jangkauannya jauh. Medan yang di tempuh juga sulit,” tambahnya.

Sementara itu, hal senada juga ditambahkan oleh Dr. Thadhea Tandi, M. D. salah satu dokter dari RSUD Tanah Merah, Papua itu menuturkan, minimnya pengetahuan akan hidup sehat di daerah perbatasan itu, seakan menjadi pantauan tersendiri bagi pihak Dinkes dan satgas pamtas Yonif Raider 500/Sikatan saat ini.

Dirinya berharap, dengan dilakukannya pengobatan massal tersebut, akan membawa dampak tersendiri, terlebih bagi para warga untuk lebih mengedepankan pola hidup sehat.

“Mudah-mudahan, kegiatan ini dapat memotivasi warga di Kabupaten Boven Digoel untuk lebih mengutamakan pola hidup sehat,” jelasnya. (andre)


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini bersama Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Rudi Setiawan mengunjungi anak korban pelaku teror bom di Rumah Sakit Bhayangkara Surabaya, Selasa, (12/6/2018). Pasca dilakukan perawatan secara intensif, ketujuh anak korban pelaku teror bom Surabaya dan Sidoarjo kini kondisi psikologinya sudah membaik.

Dalam kunjungannya, Wali Kota Risma juga memberikan hadiah berupa bola dan buku-buku yang bertujuan untuk menghibur mereka. Bersamaan dengan itu, Wali Kota Risma juga menyampaikan bahwa untuk perawatan kedepannya anak-anak ini kemudian akan diserahkan ke Kementerian Sosial (Kemensos) untuk dilakukan perawatan lebih lanjut.

“Ini nanti akan ditangani Kementerian Sosial. Kondisinya sekarang sudah ceria, walaupun ada salah satu yang tangannya patah. Tadi saya juga kasih buku ke anak-anak tersebut,” kata Wali Kota Risma, di sela-sela penyerahan ketujuh anak korban, oleh Polda Jatim ke Kementerian Sosial, bertempat di Mapolda Jatim, Selasa, (12/6/2018).

Wali Kota perempuan pertama di Kota Surabaya juga menjelaskan bahwa sulit untuk melakukan penanganan terkait keamanan bagi anak-anak itu. Maka dari itu, Polda Jatim menyerahkannya kepada Kementerian Sosial (Kemensos) RI yang lebih mampu untuk menangani dan memfasilitasi dengan lengkap.

"Ini nanti diserahkan ke Kemensos. Terus terang juga berat. Ini sudah diserahkan oleh Pak Kapolda. Nanti kita lihat perkembangannya. Karena neneknya masih ada, kalau bisa kembali ke keluarganya. Neneknya ikut kesana menemani juga," jelasnya.

Ia juga menginginkan ketujuh anak korban pelaku teror bom di Surabaya dan Sidoarjo kembali tumbuh menjadi anak yang normal usai mendapat perawatan lebih lanjut dari sisi psikologisnya di Kementerian Sosial (Kemensos).

"Saya ingin mereka tumbuh normal. Tadi saya juga sampaikan kalau banyak teman banyak saudara itu seneng bisa bermain bisa belajar bersama-sama. Mereka juga ingin sekolah," Ujar Wali Kota Risma .

Ditanya apakah ada kemungkinan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya akan mengadopsinya, Wali Kota Risma menyatakan bahwa hal tersebut sangat sulit dilakukan. Sebab, hal ini berkaitan penanganan terutama terkait keamanannya mereka.

“Karena ini menyangkut juga keamanan mereka, ini nanti akan ditangani oleh Kementerian Sosial,” imbuhnya.

Ia menceritakan, pada awalnya, anak-anak tersebut sering melakukan perdebatan, sehingga waktu itu dirinya diminta untuk membantu mencarikan psikolog yang juga mengerti dengan agama.

"Terus saya carikan dari UINSA itu yang ngerti dalil-dalil. Jadi tadi juga jelaskannya ke anak-anak itu pakai dalil-dalil apa misalnya diajari senyum itu dalilnya apa senyum. Dan anak-anak itu lebih bisa menerima," tutur Wali Kota Risma.

Sementara itu, Kapolda Jatim Irjen Pol Machfud Arifin mengatakan ke tujuh anak yang diserahkan tersebut telah selesai perawatan medisnya selama beberapa minggu ini di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Jatim.

"Untuk psikologis kita sudah berkoordinasi segala pihak. Hari ini kita serahkan ke Kemensos untuk mendapatkan perawatan,” kata dia.

Nantinya, lanjut ia, setelah mendapat perawatan lebih lanjut terutama dari sisi psikologis, anak-anak tersebut akan diberikan kepada pihak keluarga yang berhak merawatnya. Sementara untuk lokasi perawatannya, Machfud menjelaskan, hal itu nanti akan dipilihkan yang terbaik oleh Kemensos.

“Baik Kepolisian dan Kemensos atau Negara akan memberikan yang terbaik untuk anak-anak ini,” imbuhnya.

Ditanya terkait kondisi terkini ketujuh anak korban pelaku teror bom tersebut, ia menuturkan bahwa kesemuanya dalam aspek medis yang kondisinya bagus.

"Cuma masih ada pemahaman-pemahaman yang masih ingin kita lebih baik lagi. Di Kemensos nanti juga ada sekolahnya juga semuanya komplit," terangnya.

Direktur Rehabilitasi Anak Kementerian Sosial, Nahar menambahkan Kementerian Sosial (Kemensos) akan fokus pada rehabilitasi sosial untuk ketujuh anak korban pelaku teror di Surabaya dan Sidoarjo setelah dilakukan penyerahan mereka oleh Polda Jawa Timur.

"Proses rehabilitasi ini untuk memulihkan dan mengembalikan kondisi dari hambatan fungsi sosial mereka. Tadinya yang tidak sekolah bisa sekolah. Yang mendapat pendidikan tidak umum akan diberikan pendidikan yang umum," tutupnya. (arf)

Senin, 11 Juni 2018


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Setelah gencar di sosialisasikan, akhirnya aplikasi sistem pelayanan dan pengaduan terpadu telah siap untuk digunakan oleh seluruh aparatur keamanan di Surabaya.

Hal itu, ditandai dengan adanya pemberian akses aplikasi tersebut yang dilakukan oleh Walikota Surabaya, Tri Rismaharini ke Komandan Korem (Danrem) 084/Bhaskara Jaya, Kolonel Kav M. Zulkifli dan Kapolrestabes Surabaya, Kombel Pol M Rudi Setiawan beserta beberapa aparat keamanan terkait lainnya. Senin, (11/6/2018) sore.

Dikatakan Tri Rismaharini, menjelang hari raya Idul Fitri tahun ini, seakan menjadi pantauan tersendiri bagi aparatur keamanan dan Pemkot Surabaya untuk terus menciptakan kondusifitas wilayah, terlebih keamanan wilayah selama berlangsungnya hari besar tersebut.

“Semua pihak, termasuk RT dan RW di Surabaya. Semuanya kita berikan akses untuk memberitahukan setiap kejadian di masing-masing wilayahnya,” kata Walikota Surabaya ini.

Tak hanya itu, dirinya juga menginstruksikan seluruh stakeholder di wilayah kerja Pemkot Surabaya, untuk lebih aktif selama libur panjang lebaran tahun ini.

“Semuanya, termasuk Dinas Kebakaran, PD Pasar dan PDAM. Semuanya stand by 24 jam di pos masing-masing. Siap dipanggil kalau ada keluhan dari warga,” tegasnya.

Perlu diketahui, aplikasi sistem pelayanan dan pengaduan terpadu (Sipandu) dinilai sangat efektif dalam menjaga keamanan di Kota Surabaya. Aplikasi tersebut, sangat berguna untuk mendeteksi setiap kejadian yang terjadi di Kota Surabaya. (andre)


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Alfian Tanjung, terpidana 2 tahun penjara kasus penistaan agama di eksekusi oleh Kejaksaan Negeri (Kejari) Tanjung Perak, Senin (11/6).

Pria berjuluk ustadz ini dieksekusi dirumahnya di Jakarta oleh jaksa eksekutor Kejagung dan Kejari Tanjung Perak dengan pengawalan ketat dari Mako Brimob Kelapa Dua dan dibawa ke Surabaya dengan naik pesawat melalui Bandara Soekarno Hatta sekira pukul 05.00 WIB.

Dari informasi yang dihimpun, Dosen Universitas Muhamadiyah Prof Hamka ini tiba di Bandara Juanda Surabaya sekitar pukul 06.05 WIB. Dan selanjutnya, menjalani pemeriksaan administrasi di Ditreskrimum Unit Jatanras Polda Jatim.

Usai menjalani pemeriksaan, sekitar pukul 09.45,  Alfian Tanjung dibawa menuju Lembaga Pemasyarakatan (Lapas)  Kelas I Surabaya di Porong Sidoarjo dan tiba di Lapas Porong sekitar 10.00 WIB.

Eksekusi Alfian Tanjung ke Lapas Porong ini dipimpin langsung oleh Kajari Tanjung Perak, Rachmad Supriady,SH.,MH, dengan disaksikan Kapolres Sidoarjo.

" Kasasinya ditolak MA, dan menguatkan putusan PN Surabaya, karena itu kami lakukan eksekusi ini," kata Kajari Tanjung Perak, Rachmad Supriady pada awak media.


Sementara Alfian Tanjung yang tidak didampingi tim penasehat hukumnya saat dieksekusi mengaku akan mengajukan upaya peninjauan kembali.

" Habis lebaran saya akan ajukan PK," pungkas Alfian Tanjung.

Seperti diketahui, oleh Hakim Pengadilan Negeri (PN) Surabaya, Alfian Tanjung di vonis bersalah melakukan penistaan agama saat mengisi ceramah di masjid Mujahidin, Perak Surabaya.

Alfian dinyatakan terbukti bersalah melanggar pasal156 KUHP atau Pasal 16 juncto Pasal 4 huruf b butir 2 UU RI Nomor 40 Tahun 2008 tentang Penghapusan Ras dan Etnis.

Tak terima dengan putusan itu, Alfian Tanjung pun langsung mengambil langkah hukum. Tapi upaya hukum ke tingkat banding di Pengadilan Tinggi (PT) Surabaya dan Kasasi di Mahkamah Agung (MA) justru ditolak dan menguatkan putusan Pengadilan Negeri (PN) Surabaya.

Kasus penistaan agama ini dilaporkan  oleh seorang warga Surabaya, Jawa Timur, bernama Sujatmiko lantaran memberikan ceramah dengan materi tentang PKI. Saat itu, dia tengah berceramah di Masjid Mujahidin, Surabaya. (Komang)


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Dalam rangka kesiapan pengamanan Hari Raya Idul Fitri 1439 H, sebanyak 877 pasukan petugas gabungan dari TNI, Polri dan jajaran Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya, melaksanakan apel gelar pasukan di Balai Kota Surabaya. Apel yang dipimpin langsung oleh Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini tersebut, turut dihadiri oleh Forpimda Kota Surabaya, dan seluruh jajaran Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Kota Surabaya.

Dalam sambutannya, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menyampaikan berbagai hal kepada seluruh jajaran, diantaranya yakni agar lebih intens lagi dalam menjaga keamanan dan kestabilan Kota Surabaya.

"Kondisinya telah berbeda dengan tahun-tahun lalu. Pastinya tugas kita semua yang di lapangan tentu jauh lebih berat. Mari kita bergandengan tangan dengan lebih meningkatkan kewaspadaan kita dari tahun sebelumnya," kata Wali Kota Risma, Senin, (11/06/2018), Sore.

Menurutnya, pengamanan tahun ini akan jauh lebih siap dari tahun sebelumnya, pihaknya sudah membuat sistem control yang dimana cakupan-cakupannya akan lebih luas. Nantinya, pengamanan tidak hanya dilakukan pada kawasan kampung dan perumahan. Namun, juga pada fasilitas umum dan tempat-tempat ibadah.

“Kalau dulu Linmas kelurahan hanya menjaga perumahan. Kalau sekarang ini kita tambahi untuk menjaga fasilitas umum dan tempat ibadah,” ujarnya.

Selain itu, Wali Kota Risma berpesan kepada seluruh jajaran agar pengamanan tidak hanya dilakukan untuk mengantisipasi adanya ancaman terorisme, namun juga bahaya lain yang dapat mengganggu kestabilan Kota Surabaya. "Bukan hanya kita mengantisipasi ancaman terorisme. Namun juga bahaya-bahaya kebakaran, miras dan bahaya-bahaya lain yang disertai dengan kekerasan lainnya," pesannya.

Dalam kesempatan ini, Wali Kota Risma juga melakukan penyematan username dan password terkait Aplikasi Kependudukan (Sipandu) kepada Kapolrestabes dan Danrem 084/Bhaskara Jaya. "Saya kepingin beliau-beliau ini tau apa yang dilaporkan RT/RW. Kalau ada laporan langsung kita bisa diskusikan," terangnya.

Dalam apel sore ini, Wali Kota Risma juga menghibahkan 20 unit sepeda motor, yang merupakan hasil dari lelang untuk membantu operasional selama pengamanan lebaran. Secara langsung Wali Kota Risma memberikan bantuan sepeda motor tersebut kepada Kapolrestabes Surabaya, Kapolres Tanjung Perak dan Danrem 084/Bhaskara Jaya.

"Ada 20 unit motor yang kita berikan. Delapan untuk Polrestabes, empat ke pemkot, empat ke Korem dan empat ke Polres Tanjung Perak. Biar dipakai untuk operasional membantu pengamanan lebaran," ujarnya.

Wali kota perempuan pertama di Surabaya ini juga mengimbau kepada seluruh warganya, agar warga kembali mengontrol rumahnya saat akan ditinggal mudik. Hal ini untuk mengantisipasi adanya bahaya kebakaran.

“Sebelum ditinggalkan cabuti semua stop kontak, sehingga tidak ada konsleting listrik dan sebagainnya,” pesan Wali Kota Risma.

Jika warga akan melakukan mudik, lanjut Wali Kota Risma, masyarakat diharapkan melaporkan hal tersebut kepada RT/RW setempat. Selain itu, kata dia, kepada warga yang melakukan mudik, Wali Kota Risma berpesan apabila dirasa lelah selama perjalanan, lebih baik untuk beristirahat. Hal ini untuk mengantisipasi adanya kecelakaan lalu lintas yang tidak diinginkan.

"Untuk warga yang melakukan mudik, silahkan beristirahat di jalan, jika dirasa lelah," kata dia.

Untuk warga non muslim, Wali Kota Risma menegaskan agar tidak perlu merasa khawatir. Karena, Pemkot Surabaya bersama jajaran TNI dan Polri akan bekerja secara maksimal untuk menjaga keamanan dan kestabilan Kota Surabaya.

“Kami tetap full kekuatan menjaga keamanan Kota Surabaya,” ujarnya.

Usai apel kesiapan pengamanan tersebut, Wali Kota Risma bersama jajaran Forpimda Kota Surabaya kemudian menuju ke pasukan untuk bersalaman dan mengecek kesiap-siagaan seluruh jajaran. Menurut Wali Kota Risma, kesiapan ini berhubungan dengan pelaksanaan pengamanan yang sudah dilakukan sebelumnya bersama tiga pilar. Yakni dengan mengadakan pertemuan tiga pilar, bersama berbagai element masyarakat.

“Kita sudah berbicara dengan delapan kecamatan, 22 ribu Bumantik, kita sudah lakukan pertemuan dengan seluruh takmir masjid, seluruh kepala sekolah, kemudian kita juga bicara dengan para guru agama. Jadi kita sudah bicara banyak dengan lapisan masyarakat,” pungkasnya. (arf)

Jumat, 08 Juni 2018


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Penyidikkan jilid II kasus korupsi dana hibah dalam bentuk P2SEM yang dikucurkan Pemprov Jatim tajun 2008 terhadap DPRD Jatim terus berjalan.

Asisten Pidana Khusus Kejaksaan Tinggi Jawa Timur (Aspidsus Kejati Jatim), Didik Farkhan Alisyahdi,SH.,MH., mengatakan, saat ini pihaknya telah memeriksa puluhan saksi pasca tertangkapnya dr Bagoes Soetjipto Soelyoadikoesoemo, aktor intelektual kasus ini.

"Totalnya ada 25 orang yang sudah kami minta keterangan,"ujar Didik Farkhan saat dikonfirmasi diruang kerjanya, Kamis (7/6).

Saat ditanya apakah pemeriksaan 25 orang tersebut merupakan buntut dari ocehan dr Bagoes, Didik tak menampiknya.

"Kita juga harus cari keterangan yang baru lagi untuk disingkronkan dengan keterangan dr Bagoes," kata Didik Farkhan.

25 orang yang diperiksa itu, lanjut Didik Farkhan, bukan hanya dari kalangan legislator di DPRD Jatim saja. Pihaknya juga memeriksa orang yang ikut menerima aliran P2SEM tersebut.

"Kegiatannya fiktif, Contohnya cair 200 juta, tapi penerima hibah hanya dikasih 50 juta dan sisanya oleh dr Bagoes dibagi-bagilah ke anggota DPRD,"terang jaksa kelahiran Bojonegoro ini.

Mantan Kajari Surabaya yang inovatif  ini belum mau menyebut adanya penetapan tersangka pada penyidikkan jilid II kasus korupsi P2SEM ini. "Belum, kita masih dalami, tunggu saja hasil penyidikkan kami,"ujar pria pencipta program tilang 'Si Anti Ribet' di Kejari Surabaya.

Untuk diketahui, kasus P2SEM heboh di Jatim sejak tahun 2009 silam. P2SEM yang merupakan program bantuan dana hibah dari Pemprov Jatim pada 2008 lalu itu ditujukan ke organisasi dan kelompok masyarakat, melalui Bapemas Provinsi Jawa Timur.

Untuk mendapatkan hibah P2SEM, pengaju melewati rekomendasi dari anggota DPRD Jatim saat itu. Dari situlah, diduga ada tindakan sunat-menyunat pada pencairan P2SEM yang melibatkan banyak anggota DPRD Jatim.

Dalam kasus ini, Kejati Jatim sudah memenjarakan Ketua DPRD Jatim saat itu yaitu Fathorrasjid. Tak hanya Fathorrasjid, Kejati Jatim juga menjebloskan Bagoes Soetjipto Soelyoadikoesoemo sebagai pelaksaan penyalur dana hibah P2SEM.

Namun saat Kejati Jatim melakukan penyelidikan, dr Bagoes tiba-tiba menghilang bak ditelan bumi. Dr Bagoes akhirnya disidang secara in absentia di beberapa pengadilan di Jatim.

Beberapa tahun berlalu, Kejati Jatim akhirnya berhasil menangkap dr Bagoes dari pelariannya buron ke Malaysia. Usai ditangkap, Kejati Jatim langsung menjebloskan dr Bagoes ke Lapas Porong untuk menjalani putusan pengadilan yang telah memvonisnya total selama 20 tahun penjara. (Komang/Arf)


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Kemungkinan terealisasinya Tunjangan Hari Raya (THR) kepada Pegawai Negeri Sipil (PNS) di lingkup Pemkot Surabaya akan ditentukan besok hari Jumat (8/6/2018) oleh tima Badan Anggaran (Banggar) DPRD dan Pemkot Surabaya.

Mkenurut Armuji Ketua DPRD Surabaya selaku Ketua Banggar, sedari awal Pemkot sudah menganggarkan gaji ke-13 dan gaji ke-14 sesuai dengan PP 33 tahun 2017 tentang Pedoman Penyusunan APBD Tahun Anggaran 2018.

“Kalaupun ada perubahan judul menjadi THR dan Gaji ke-13, tidak menjadi masalah karena memang satu kode rekening di Belanja Tidak Langsung. Selama ini revisi DPA sudah sering terjadi, dan tidak menggunakan persetujuan DPRD, Anggaran tersedia tinggal pemanfaatannya saja,” terangnya. Kamis (7/6/2018).
.
Politisi PDIP ini mengatakan bahwa di belanja tidak langsung sudah tersedia komponen-komponen gaji dan berbagai tunjangan. Kalaupun THR, gaji-13, dan seterusnya dicairkan sebenarnya tidak masalah.

“Pada APBD memang tidak mencantumkan judul THR dan gaji kesekian, yang dianggarkan adalah jumlah frekuensi dan besaran anggaran. Sama halnya ketika kunker komisi ABCD dilaksanakan, tidak ada pada DPA dicantumkan ini adalah komisi apa. Yg tercantum adalah frekuensi dan besaran anggarannya,” tandasnya.

Pada prinsipnya, lanjut Armuji, komponen tersebut sdh siap diserap, selain itu PP dan PMK sdh mengatur pelaksanaannya. Ketika anggaran tsb kurang sebelum akhir tahun anggaran, maka penambahan bisa dilakukan di PAK.

“Nah persetujuan DPRD akan diperlukan ketika Pemkot mau menambahkan anggaran dari plafon yang sudah tersedia di BTL tersebut. Ya kita besok akan kita rapat dengan banggar dan team anggaran. Pasti ada solusinya” tuturnya.

Untuk diketahui, sebelumnya Wali kota Surabaya, Tri Rismaharini mengaku pembebanan Tunjangan Hari Raya (THR) kepada Pegawai Negeri Sipil (PNS) pada Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) memberatkan.

Sebab menurut Risma, tidak ada pengalokasian terkait dana THR tersebut dalam APBD Kota Surabaya. Meski begitu, Risma mengatakan dirinya masih mempelajari kemungkinan dilakukan meski ia pesimis hal itu dapat dilakukan. (*/arf)


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Selama dua hari ini, Persatuan Jurnalis Indonesia (PJI) menggelar safari ramadhan dengan melakukan kegiatan bagi-bagi takjil kepada masyarakat Surabaya.

Pembagian takjil itu dilakukan dijalan Jemur Andayani Surabaya dan dijalan Tambang Boyo Surabaya.

"Ini adalah kegiatan rutin DPP PJI setiap bulan ramadhan,"ujar Humas DPP PJI, Jentar Sitinjak, Kamis (7/6).

Pria berdarah batak ini mengatakan, Kegiatan pembagian takjil ini sebagai bentuk rasa keperdulian bagi sesama umat beragama, terutama bagi umat muslim yang sedang menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadhan.


“Kita melakukan ini sebagai rasa kepedulian PJI kepada sesama, terutama bagi saudara-saudara kita yang sedang menjalankan ibadah puasa,"ucap Jentar.

Sementara, Ketua Umum DPP PJI,  Hartanto Boechori mengatakan, Pembagian takjil yang dilakukan DPP PJI tersebut merupakan implementasi sikap kebersamaan pengurus dan anggota PJI.

"Dan ini menjadi budaya PJI  disetiap datangnya bulan suci ramadhan,"terang Hartanto Boechori disela-sela pembagian takjil pada pengguna jalan dikawasan jalan Tambang Boyo Surabaya.

Untuk diketahui, selama dua hari ini ada ribuan takjil yang dibagikan PJI ke pengguna jalan dikawasan Jalan Jemur Andayani Surabaya dan dikawasan Jalan Tambang Boyo Surabaya. Paket takjil itu bersumber dari partisipasi dari pengurus dan anggota DPP PJI. (Komang)





KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Hari pertama pasar murah yang digelar oleh jatimnow.com ternyata mendapat respon positif dari warga sekitar. 

Mereka berbondong-bondong membeli tiga produk yang dijual pada pasar murah ini, Kamis (7/6/2018).

Pasar murah yang bekerjasama dengan Polrestabes Surabaya, Rumah Potong Hewan (RPH) Surabaya, Pasar Surya Sembada, Pasar Komoditi Nasional (Paskomnas) dan Radio Elshinta ini dibuka oleh Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Rudi Setiawan. 

Pasar murah yang akan digelar pada Kamis (7/6/2018) dan Jumat (8/6/2018) ini juga dihadiri oleh Kapolda Jatim Irjen Pol Machfud Arifin.

Dalam sambutanya, Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Rudi Setiawan mengatakan, pasar murah yang diadakan kali ini, selain sebagai peringatan HUT Kota Surabaya ke 725 dan hari jadi bhayangkara ke 72, juga untuk memenuhi kebutuhan pokok masyarakat dengan harga murah, terlebih menjelang lebaran.

"Acara ini sengaja kita gelar untuk memberikan produk murah kepada masyarakat," ujar Rudi.

Tiga produk, yakni telur, daging sapi serta buah, dijual dibawah harga pasar. Untuk telur dipatok Rp 18.000/kilo, daging sapi jenis rawis, dijual seharga Rp 72.500, sedangkan untuk buah segar dipatok Rp 10.000 untuk semua jenis.

Harga murah yang ditawarkan pada acara ini, langsung direspon cepat oleh masyarakat dengan memborong tiga produk tersebut. Warga serta pengendara yang melintas terus berdatangan di pasar murah kali ini.

Siti Aisyah warga Ketabang Magersari mengatakan, dirinya mengetahui adanya pasar murah ini dari spanduk yang dipasang di beberapa ruas jalan. 

"Saya tahunya di sapnduk, trus saya langsung kesini," ujarnya.

Saat dikonfirmasi, Aisyah mengaku bahwa harga yang ditawarkan pada pasar murah ini memang benar-benar murah dibanding dengan harga pasar.


"Memang murah mas, murah banget. Telur sekilo di pasar Rp 23.000, disini cuman Rp 18.000 saja. Buah dan dagingnya juga murah banget," pungkas Aisyah sembari membawa beberapa tas plastik hasil belanja di pasar murah.

Tak hanya warga, beberapa petugas kepolisian yang mengawal kehadiran Kapolda dan Kapolrestabes Surabaya juga tergoda untuk membeli tiga produk pasar murah kali ini. 

Pada even pasar murah hari ini, tercatat 200 kilogram daging sapi, 1,5 ton buah segar, 200 kilogram telur ayam ludes terjual. 

Direktur Rumah Potong Hewan (RPH) Surabaya memastikan daging yang dijual pada Pasar Murah ini halal, higines, dan murah. Daging-gading ini telah menjalani pemeriksaan ante dan post mortem oleh tim dokter hewan yang berwenang atau paramedik veteriner. 

Tentunya, di bawah pengawasan dokter hewan dan dinyatakan aman serta layak konsumsi manusia. 

“Kami pastikan daging kami aman atau tidak mengandung bahan biologis, kimiawi dan fisik atau bahaya yang dapat mengganggu kesehatan manusia,” kata dia.

Selain itu, daging RPH juga sehat karena mengandung bahan-bahan (nutrisi) yang dapat menyehatkan manusia. Daging ini juga utuh atau tidak dikurangi atau dicampur dengan bahan-bahan lainnya. 

“Kami juga pastikan daging ini halal, karena ditangani dan disembelih dengan syariat islam,” ujarnya.

Sementara itu, salah satu staf Paskomnas Rahayu Trisila mengatakan Paskomnas sebagai salah satu pelaku usaha dalam bidang supply sayur dan buah-buahan sudah menyediakan berbagai macam buah yang menjadi idola saat selama bulan puasa. Buah-buah itu adalah semangka merah, blewah, melon, Pepaya Thailand, Semangka lonjong (inul), Timun Mas, Jeruk dan Salak. 

“Kami sangat senang dan berterimakasih kepada jatimnow.com karena sudah diberi kesempatan bisa berkolaborasi dalam pasar murah ini,” kata Trisila. (arf)




KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Selama memasuki bulan suci ramadhan tahun ini, Korem Bhaskara Jaya mengajak seluruh personelnya, sekaligus masyarakat di wilayah tugasnya untuk terus meningkatkan keimanan.

Seperti halnya peringatan Nuzulul Qur’an yang berlangsung di Masjid Al-Ikhlas, Sidoarjo. Tak hanya dihadiri oleh seluruh prajurit Korem dan masyarakat saja. Namun, berlangsungnya acara tersebut, juga dihadiri oleh Persit di wilayah Makorem.

Acara yang bertemakan Dengan Hikmah Puasa ramadhan, Nuzulul Qur’an dan Idul Fitri 1439H/2018 Masehi, Kita Tingkatkan Keimanan dan Ketakwaan kepada Allah SWT tersebut, dinilai sangat penting untuk dilakukan dalam momentum bulan suci ramadhan saat ini.

“Tema tersebut, sangat penting untuk dijadikan sebagai landasan moral dalam melaksanakan tugas pokok TNI,” terang Kolonel Kav M. Zulkifli. Kamis, (7/6/2018).

Ditambahkannya, Nuzulul Qur’an merupakan peristiwa penting yang harus diketahui oleh seluruh umat Muslim. Selain di wajibkan untuk membaca seluruh kandungan ayat suci Al-Qur’an, peringatan Nuzulul Qur’an juga mengingatkan kita jika kitab suci tersebut, dapat menunjukkan pencerahan bagi seluruh umat manusia.

“Betapa luar biasanya kandungan ayat suci Al-Qur’an jika kita maknai dan kita pahami,” ujarnya.

Sementara itu, dijelaskan Miftahul Jinan, Al-Qur’an dari ayat pertama yang diturunkan ke Nabi Muhammad SAW, memuat seluruh informasi-informasi dasar tentang berbagai masalah kehidupan dan keilmuan.

“Mukjizat Al-Qur’an tetap berlaku sampai akhir zaman dan tidak mungkin ada manusia yang mampu menandinginya,” terang ustadz Miftahul Jinan sebelum mengakhiri berlangsungnya acara peringatan tersebut. (andre)


KABARPOGRESIF. COM : (Surabaya) Momentum Bulan Ramadhan adalah Bulan yang tepat untuk berbagi kepada sesama,Hal ini  yang dilakukan oleh Sebagai Wujud untuk meringankan beban sesama terutama bagi Anak Yatim. PT. Pelindo Husada Citra ( PT PHC) Surabaya menggelar Bakti sosial  bersama 6 Yayasan Yatim Piatu dan Anak-anak Warga Kalimas yang kurang mampu.

Bertempat di Gedung Serbaguna  RS. PHC. Gelar bakti sosial yang bertajuk " Berbagi Ramadhan Indah Penuh Berkah " di hadiri oleh 6 Yayasan panti Asuhan serta warga kurang mampu. Yayasan tersebut diantaranya adalah Yayasan Aba Muchsin (Dupak), Yayasan Al Akmal  (Wonosari Lor), Yayasan Ibnu Sina (Kertajaya), Yayasan Nur Hasan (Benowo) , Yayasan Asiyah Tong Mariyam (Perak Timur) dan Yayasan Karimah (Pakis).

Menurut Agus Akhmadi selaku Direktur Utama PT. PHC mengatakan, di setiap bulan Ramadhan yang penuh keberkahan ini PT. PHC ikut serta dalam kewajiban untuk menyenangkan Anak - anak dari Panti Asuhan.

" Untuk tahun ini PT. PHC memberikan sekitar 510 bingkisan lebaran untuk anak-anak yayasan yatim piatu dan warga kurang mampu dilingkungan PT PHC. Hal ini dilakukan sebagai bentuk kepeduilan perusahaan di bulan penuh berkah ini," kata Agus saat di temui usai melakukan buka puasa bersama di PT PHC. Rabu  (6/6/2018).

" Agus mengungkapkan,  pada setiap Bulan Ramadhan PT. PHC. selalu jemput bola dengan mendatangi langsung ke tempat - tempat Yayasan Panti Asuhan. Namun untuk tahun ini,Pihaknya mengajak Anak - anak merasakan kebahagiaan dengan menggelar berbagai acara.

" Biasanya kami mendatangi panti - panti, namun untuk tahun ini kami memiliki konsep berbeda,  yaitu kami mengajak anak - anak untuk bersenang di lingkungan PHC dengan melakukan berbagai lomba,  festival serta membaca Al - Qur'an," terangnya.

Sebagai wujud kepedulian RS. PHC. Masih kata Agus.Pihaknya telah memberikan bantuan terhadap 7 Panti Asuhan yang berada di Surabaya.

" Kepedulian kami kepada mereka, rumah sakit PHC membagikan sekitar 500 bingkisan yang akan diberikan kepada 7 panti asuhan, " pungkasnya. (Dji)

Rabu, 06 Juni 2018


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Persidangan pelecehan seksual terhadap pasien yang menjerat Zunaidi Abdilah, Mantan perawat di National Hospital Surabaya memasuki babak akhir.

Agus Hamzah,SH.,MH., selaku ketua majelis hakim pemeriksa perkara ini menolak dalil-dalil pembelaan yang diajukan tim penasehat hukum Zunaidi Abdilah dan menyatakan sependapat dengan dakwaan Jaksa Penuntut Umum (JPU) Damang Anubowo, dengan menyatakan terdakwa Zunaidi Abdilah terbukti bersalah melakukan pelecehan seksual, sebagaimana diatur dalam pasal 290 ayat 1 KUHP.

" Menghukum terdakwa Zunaidi Abdilah dengan hukuman 9 bulan penjara," ucap Hakim Agus Hamzah saat membacakan amar putusannya di ruang sidang Tirta 1 Pengadilan Negeri (PN) Surabaya, Rabu (6/6).

Sikap berbelit-belit menjadi pertimbangan yang memberatkan dalam vonis hakim. Sedangkan hal yang meringankan dikarenakan terdakwa Zunaidi Abdilah tidak pernah dihukum.

Putusan Hakim ini belum memiliki kekuatan hukum tetap atau incracht. Itu dikarenakan terdakwa Zunaidi Abdilah maupun Jaksa Damang Anubowo masih menyatakan pikir-pikir.

Vonis 9 penjara ini lebih rendah dari tuntutan jaksa Damang Anubowo yang sebelumnya menuntut terdakwa Zunaidi Abdilah dengan hukuman 1,6 tahun penjara.

Seperti diketahui,Peristiwa pelecehan seksual ini  berawal dari video yang tersebar melalui media sosial hingga WhatsApp group.

Awalnya, video terkait pelecehan tersebut diunggah di akun Instagram milik korban. Video menampilkan korban yang berada di atas ranjang dengan tangan masih di infus.

Dalam video tersebut, korban tampak menangis dan mengaku payudaranya di remas oleh  Zunaidi Abdillah saat bertugas menjaganya di National Hospital.

Kasus inipun  akhirnya dilaporkan suami korban yakni Yudi Wibowo Sukinto ke Polrestabes Surabaya. (Komang)

Narkoba

Koperasi & UMKM

Terus Kobarkan Semangat Perjuangan Arek-arek Suroboyo 10 Nopember 1945 untuk memberantas Korupsi, Terorisme dan Penyalahgunaan Narkoba

Translate

Hukum

Metropolis

Nasional

Pidato Bung Tomo


Hankam

Popular Posts

Blog Archive