Kamis, 14 Juni 2018


KABARPROGRESIF.COM : (Boven Digoel, Papua) Mahalnya kebutuhan pokok di perbatasan Indonesia-Papua Nugini, menimbulkan keprihatinan tersendiri bagi satgas pamtas Yonif Raider 500/Sikatan.         

Tak hanya itu saja, menjelang lebaran yang akan datang, warga di wilayah perbatasan seakan dikeluhkan dengan naiknya harga-harga kebutuhan di daerah tersebut.

Kendati demikian, keberadaan pasar murah yang digelar oleh satgas sesuai instruksi langsung dari Komandan Satuan Tugas (Dansatgas) Yonif Raider 500/Sikatan, Letkol Inf Sidik Wiyono di daerah tersebut, dinilai efektif dalam mengatasi tingginya harga kebutuhan menjelang lebaran tahun ini.

Hal tersebut, dikatakan oleh Danpos 3/B Ninatie, Letda Inf Suwandi ketika berada di lokasi pasar murah yang digelar di kampung Ninatie, Kabupaten Boven Digoel, Papua. Kamis, (14/6/2018).

Pelonjakan harga di lokasi itu, kata Suwandi, disebabkan oleh beberapa faktor, terutama sulitnya jalur yang akan ditempuh ketika hendak memasuki kampung tersebut.

“Sebelum ke kampung ini (Ninatie), harus melewati beberapa wilayah lainnya. Apalagi, medannya juga sulit dilalui oleh kendaraan,” jelasnya. “Sebagian barang disini, kita angkut menggunakan kuda,” tambahnya.

Alhasil, dalam waktu tempo 30 menit saja, kebutuhan pokok yang dijual di pasar murah tersebut, ludes tak tersisa.

Lucas (36), mengakui jika kebutuhan pokok di pasar murah tersebut, harganya sangat jauh dari harga di pasaran.

Tidak hanya murah, kata Lucas, kualitas kebutuhan pokok di pasar tersebut, juga sangat bagus.

“Harganya jauh lebih miring, mudah-mudahan kegiatan seperti ini sering-sering diadakan,” ujarnya.

Sementara itu, Letkol Inf Sidik Wiyono mengatakan, kegiatan itu memang sengaja digelar oleh dirinya. Selain meringankan beban warga di wilayah perbatasan. Dirinya  menilai, diadakannya pasar murah tersebut, juga mampu mempererat hubungan diantara TNI dan rakyat, terlebih dalam mewujudkan Kemanunggalan.

“Semuanya, kita sediakan untuk warga disini. Apalagi, sebentar lagi kan mau lebaran. Jadi, kita berikan yang terbaik untuk warga,” tutur Dansatgas Pamtas Yonif Raider 500/Sikatan ini.(andre)

Rabu, 13 Juni 2018


KABARPROGRESIF.COM : (Boven Digoel, Papua) Mewujudkan Kemanunggalan antara TNI dan rakyat di wilayah perbatasan, merupakan salah satu visi dan misi utama yang harus diemban dan dilaksanakan oleh personel satgas pamtas Yonif Raider 500/Sikatan.

Bahkan, dalam setiap kegiatan teritorial, satgas Yonif Raider 500/Sikatan, tak segan-segan untuk melibatkan warga yang berada di wilayah tugasnya.

Seperti yang dilakukan oleh satgas Yonif Raider 500/Sikatan saat ini. Rabu, 13 Juni 2018 siang. Tak hanya mendapat apresiasi dari pemuda di Distrik Waropko saja. Namun, pembentukan grup band tersebut, juga mendapat apresiasi dari warga sekitar.

Komandan Satuan Tugas (Dansatgas) Pamtas Yonif Raider 500/Sikatan, Letkol Inf Sidik Wiyono menuturkan, selama ini, minimnya hiburan di lokasi itu, seakan menjadi perhatian bagi dirinya.

Maka dari itu, kata Danyon Raider 500/Sikatan ini, dirinya berinisiatif untuk segera menginstruksikan seluruh personelnya membentuk suatu grup band dengan melibatkan warga sekitar.

“Ini dilakukan setiap bulan di Distrik-distrik yang ada di daerah perbatasan ini (RI-Papua Nugini),” jelas Letkol Sidik Wiyono. 

Tak hanya itu saja, dirinya menilai, animo masyarakat seakan terpukau dengan digelarnya acara tersebut. Bagaimana tidak, kata Letkol Sidik, ketika baru dimulai, warga tampak langsung membanjiri lokasi berlangsungnya latihan music (grup band) tersebut.

“Mereka akan di bimbing oleh band kita (Kicauan Sikatan). Grup band itu, juga rutin siaran di salah satu stasiun radio di Boven Digoel,” paparnya. (andre)


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Ribuan pemudik pagi ini, Rabu, 13 Juni 2018, terlihat memadati lapangan Makodam V/Brawijaya, Kota Surabaya.

Mudik gratis yang bertemakan Mudik Bareng BUMN yang digelar oleh PT Jasa Raharja (Persero) Cabang Jatim tersebut, dilepas langsung oleh  Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Jatim, Sukardi, Pangdam V/Brawijaya, Mayjen TNI Arif Rahman, M.A dan Kapolda Jatim, Irjen Pol Machfud Arifin.

Tak hanya itu saja, dalam mudik gratis saat ini, pihak Jasa Raharja juga menyediakan 55 bus yang nantinya akan menempuh 21 titik tujuan.

Selain Banyuwangi via Situbondo, juga terdapat Banyuwangi via Jember, Blitar, Cepu, Tulungagung, Trenggalek, Magetan, Madiun, Ponorogo, Pacitan, Solo, Yogyakarta, Magelang, Semarang, Tegal, Cirebon, Tasikmalaya, Bandung dan beberapa Kota/Kabupaten di Pulau Jawa lainnya.

Dalam mudik gratis tahun ini, Pemerintah dalam hal ini Jasa Raharja berhasil menyerap 75% animo masyarakat di banding tahun lalu. Di tahun ini, jumlah pemudik meningkat sebanyak 206 ribu pemudik.

Selain mendapatkan fasilitas goodie bag berisi makanan dan obat-obatan, para pemudik nantinya juga mendapatkan asuransi langsung yang diberikan oleh Jasa Raharja Putra. (arf)

Selasa, 12 Juni 2018


KABARPROGRESIF.COM : (Boven Digoel, Papua) Nuzulul Qur’an, merupakan salah satu peristiwa bersejarah bagi peradaban umat muslim. Bahkan, hampir di seluruh daerah di Indonesia, seluruh umat muslim secara serentak menggelar peringatan peristiwa bersejarah tersebut.

Seperti yang berlangsung di pos Kout KM 13 saat ini, Selasa, 12 Juni 2018. Tak hanya dihadiri oleh tokoh masyarakat dan ulama setempat saja. Namun, pelaksanaan peringatan Nuzulul Qur’an yang digelar oleh satgas pamtas Yonif Raider 500/Sikatan tersebut, juga dihadiri oleh Forpimda Boven Digoel.

Dansatgas Pamtas, Letkol Inf Sidik Wiyono mengungkapkan, peristiwa Nuzulul Qur’an, merupakan salah satu dari serangkaian peristiwa yang sangat dinantikan oleh seluruh umat muslim.

Bagaimana tidak, dirinya menilai, tak hanya memperingati untuk pertama kalinya ayat suci Al-Qur’an diturunkan. Namun, peristiwa tersebut, juga menjadi pedoman bagi seluruh umat muslim akan pentingnya membaca Al-Qur’an.

“Al-Qur’an itu pedoman hidup kita. Maka dari itu, pahami dan maknai isi dari kandungan ayat suci (Al-Qur’an) itu,” tegasnya.

Sebab, lanjut Letkol Sidik, di dalam kitab suci tersebut, tak hanya terdapat arahan pedoman hidup di dunia saja. Namun juga, terdapat bimbingan, sekaligus pedoman hidup ketika di akhirat.

“Maka dari itu, amalkan isi dan kandungan ayat suci Al-Qur’an ke seluruh umat muslim di sekelilingmu,” tambahnya.

Dirinya berharap, dengan digelarnya peringatan Nuzulul Qur’an saat ini, akan memberikan suatu dampak positif.

“Mudah-mudahan, peristiwa Nuzulul Qur’an saat ini, akan membawa berkah bagi kita semua,” tuturnya.

Sementara itu, hal senada juga ditambahkan oleh Drs. H. Tonataba. Salah satu ulama di Tanah Merah itu menuturkan, Al-Qur’an merupakan salah satu tuntunan bagi seluruh umat manusia, khususnya umat muslim dalam menjalani kehidupan sehari-hari.

“Peristiwa ini mengingatkan kita untuk selalu bertawassul, memohon ridho dan rahmat ALLAH, serta kembali kepada tuntunan Al-Qur’an,” jelasnya. (andre)


KABARPROGRESIF.COM : (Boven Digoel, Papua) Rutinitas satgas pamtas Yonif Raider 500/Sikatan dalam melakukan pengobatan ke seluruh warga yang berada di wilayah perbatasan Indonesia-Papua Nugini, terus dilakukan.

Seperti yang berlangsung saat ini, tak hanya sendirian. Namun, satgas Yonif Raider dalam melakukan upaya tersebut, juga mendapatkan bantuan dari Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat.

Perwira Penerangan (Papen) Satgas Pamtas Yonif Raider, Letda Kav Bill Klinton Manurung menuturkan, tak hanya di satu lokasi saja. Namun, terdapat beberapa lokasi lainnya yang menjadi sasaran pengobatan massal tersebut.

“Kita juga membagikan makanan sehat ke seluruh warga,” ucap Bill Klinton. Selasa, (12/6/2018) siang.

Ditambahkannya, selain kampung Ican, juga terdapat kampung Upkim dan Kalikao yang menjadi lokasi utama pengobatan massal tersebut. Dirinya menilai, upaya itu dilakukan, sebab, di daerah perbatasan tersebut masih banyak warga yang rawan akan terserang penyakit, terutama malaria.         

“Kurang lebih sekitar 200 warga yang ikut pengobatan itu. Rata-rata, letak antar kampung itu, jangkauannya jauh. Medan yang di tempuh juga sulit,” tambahnya.

Sementara itu, hal senada juga ditambahkan oleh Dr. Thadhea Tandi, M. D. salah satu dokter dari RSUD Tanah Merah, Papua itu menuturkan, minimnya pengetahuan akan hidup sehat di daerah perbatasan itu, seakan menjadi pantauan tersendiri bagi pihak Dinkes dan satgas pamtas Yonif Raider 500/Sikatan saat ini.

Dirinya berharap, dengan dilakukannya pengobatan massal tersebut, akan membawa dampak tersendiri, terlebih bagi para warga untuk lebih mengedepankan pola hidup sehat.

“Mudah-mudahan, kegiatan ini dapat memotivasi warga di Kabupaten Boven Digoel untuk lebih mengutamakan pola hidup sehat,” jelasnya. (andre)


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini bersama Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Rudi Setiawan mengunjungi anak korban pelaku teror bom di Rumah Sakit Bhayangkara Surabaya, Selasa, (12/6/2018). Pasca dilakukan perawatan secara intensif, ketujuh anak korban pelaku teror bom Surabaya dan Sidoarjo kini kondisi psikologinya sudah membaik.

Dalam kunjungannya, Wali Kota Risma juga memberikan hadiah berupa bola dan buku-buku yang bertujuan untuk menghibur mereka. Bersamaan dengan itu, Wali Kota Risma juga menyampaikan bahwa untuk perawatan kedepannya anak-anak ini kemudian akan diserahkan ke Kementerian Sosial (Kemensos) untuk dilakukan perawatan lebih lanjut.

“Ini nanti akan ditangani Kementerian Sosial. Kondisinya sekarang sudah ceria, walaupun ada salah satu yang tangannya patah. Tadi saya juga kasih buku ke anak-anak tersebut,” kata Wali Kota Risma, di sela-sela penyerahan ketujuh anak korban, oleh Polda Jatim ke Kementerian Sosial, bertempat di Mapolda Jatim, Selasa, (12/6/2018).

Wali Kota perempuan pertama di Kota Surabaya juga menjelaskan bahwa sulit untuk melakukan penanganan terkait keamanan bagi anak-anak itu. Maka dari itu, Polda Jatim menyerahkannya kepada Kementerian Sosial (Kemensos) RI yang lebih mampu untuk menangani dan memfasilitasi dengan lengkap.

"Ini nanti diserahkan ke Kemensos. Terus terang juga berat. Ini sudah diserahkan oleh Pak Kapolda. Nanti kita lihat perkembangannya. Karena neneknya masih ada, kalau bisa kembali ke keluarganya. Neneknya ikut kesana menemani juga," jelasnya.

Ia juga menginginkan ketujuh anak korban pelaku teror bom di Surabaya dan Sidoarjo kembali tumbuh menjadi anak yang normal usai mendapat perawatan lebih lanjut dari sisi psikologisnya di Kementerian Sosial (Kemensos).

"Saya ingin mereka tumbuh normal. Tadi saya juga sampaikan kalau banyak teman banyak saudara itu seneng bisa bermain bisa belajar bersama-sama. Mereka juga ingin sekolah," Ujar Wali Kota Risma .

Ditanya apakah ada kemungkinan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya akan mengadopsinya, Wali Kota Risma menyatakan bahwa hal tersebut sangat sulit dilakukan. Sebab, hal ini berkaitan penanganan terutama terkait keamanannya mereka.

“Karena ini menyangkut juga keamanan mereka, ini nanti akan ditangani oleh Kementerian Sosial,” imbuhnya.

Ia menceritakan, pada awalnya, anak-anak tersebut sering melakukan perdebatan, sehingga waktu itu dirinya diminta untuk membantu mencarikan psikolog yang juga mengerti dengan agama.

"Terus saya carikan dari UINSA itu yang ngerti dalil-dalil. Jadi tadi juga jelaskannya ke anak-anak itu pakai dalil-dalil apa misalnya diajari senyum itu dalilnya apa senyum. Dan anak-anak itu lebih bisa menerima," tutur Wali Kota Risma.

Sementara itu, Kapolda Jatim Irjen Pol Machfud Arifin mengatakan ke tujuh anak yang diserahkan tersebut telah selesai perawatan medisnya selama beberapa minggu ini di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Jatim.

"Untuk psikologis kita sudah berkoordinasi segala pihak. Hari ini kita serahkan ke Kemensos untuk mendapatkan perawatan,” kata dia.

Nantinya, lanjut ia, setelah mendapat perawatan lebih lanjut terutama dari sisi psikologis, anak-anak tersebut akan diberikan kepada pihak keluarga yang berhak merawatnya. Sementara untuk lokasi perawatannya, Machfud menjelaskan, hal itu nanti akan dipilihkan yang terbaik oleh Kemensos.

“Baik Kepolisian dan Kemensos atau Negara akan memberikan yang terbaik untuk anak-anak ini,” imbuhnya.

Ditanya terkait kondisi terkini ketujuh anak korban pelaku teror bom tersebut, ia menuturkan bahwa kesemuanya dalam aspek medis yang kondisinya bagus.

"Cuma masih ada pemahaman-pemahaman yang masih ingin kita lebih baik lagi. Di Kemensos nanti juga ada sekolahnya juga semuanya komplit," terangnya.

Direktur Rehabilitasi Anak Kementerian Sosial, Nahar menambahkan Kementerian Sosial (Kemensos) akan fokus pada rehabilitasi sosial untuk ketujuh anak korban pelaku teror di Surabaya dan Sidoarjo setelah dilakukan penyerahan mereka oleh Polda Jawa Timur.

"Proses rehabilitasi ini untuk memulihkan dan mengembalikan kondisi dari hambatan fungsi sosial mereka. Tadinya yang tidak sekolah bisa sekolah. Yang mendapat pendidikan tidak umum akan diberikan pendidikan yang umum," tutupnya. (arf)

Senin, 11 Juni 2018


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Setelah gencar di sosialisasikan, akhirnya aplikasi sistem pelayanan dan pengaduan terpadu telah siap untuk digunakan oleh seluruh aparatur keamanan di Surabaya.

Hal itu, ditandai dengan adanya pemberian akses aplikasi tersebut yang dilakukan oleh Walikota Surabaya, Tri Rismaharini ke Komandan Korem (Danrem) 084/Bhaskara Jaya, Kolonel Kav M. Zulkifli dan Kapolrestabes Surabaya, Kombel Pol M Rudi Setiawan beserta beberapa aparat keamanan terkait lainnya. Senin, (11/6/2018) sore.

Dikatakan Tri Rismaharini, menjelang hari raya Idul Fitri tahun ini, seakan menjadi pantauan tersendiri bagi aparatur keamanan dan Pemkot Surabaya untuk terus menciptakan kondusifitas wilayah, terlebih keamanan wilayah selama berlangsungnya hari besar tersebut.

“Semua pihak, termasuk RT dan RW di Surabaya. Semuanya kita berikan akses untuk memberitahukan setiap kejadian di masing-masing wilayahnya,” kata Walikota Surabaya ini.

Tak hanya itu, dirinya juga menginstruksikan seluruh stakeholder di wilayah kerja Pemkot Surabaya, untuk lebih aktif selama libur panjang lebaran tahun ini.

“Semuanya, termasuk Dinas Kebakaran, PD Pasar dan PDAM. Semuanya stand by 24 jam di pos masing-masing. Siap dipanggil kalau ada keluhan dari warga,” tegasnya.

Perlu diketahui, aplikasi sistem pelayanan dan pengaduan terpadu (Sipandu) dinilai sangat efektif dalam menjaga keamanan di Kota Surabaya. Aplikasi tersebut, sangat berguna untuk mendeteksi setiap kejadian yang terjadi di Kota Surabaya. (andre)


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Alfian Tanjung, terpidana 2 tahun penjara kasus penistaan agama di eksekusi oleh Kejaksaan Negeri (Kejari) Tanjung Perak, Senin (11/6).

Pria berjuluk ustadz ini dieksekusi dirumahnya di Jakarta oleh jaksa eksekutor Kejagung dan Kejari Tanjung Perak dengan pengawalan ketat dari Mako Brimob Kelapa Dua dan dibawa ke Surabaya dengan naik pesawat melalui Bandara Soekarno Hatta sekira pukul 05.00 WIB.

Dari informasi yang dihimpun, Dosen Universitas Muhamadiyah Prof Hamka ini tiba di Bandara Juanda Surabaya sekitar pukul 06.05 WIB. Dan selanjutnya, menjalani pemeriksaan administrasi di Ditreskrimum Unit Jatanras Polda Jatim.

Usai menjalani pemeriksaan, sekitar pukul 09.45,  Alfian Tanjung dibawa menuju Lembaga Pemasyarakatan (Lapas)  Kelas I Surabaya di Porong Sidoarjo dan tiba di Lapas Porong sekitar 10.00 WIB.

Eksekusi Alfian Tanjung ke Lapas Porong ini dipimpin langsung oleh Kajari Tanjung Perak, Rachmad Supriady,SH.,MH, dengan disaksikan Kapolres Sidoarjo.

" Kasasinya ditolak MA, dan menguatkan putusan PN Surabaya, karena itu kami lakukan eksekusi ini," kata Kajari Tanjung Perak, Rachmad Supriady pada awak media.


Sementara Alfian Tanjung yang tidak didampingi tim penasehat hukumnya saat dieksekusi mengaku akan mengajukan upaya peninjauan kembali.

" Habis lebaran saya akan ajukan PK," pungkas Alfian Tanjung.

Seperti diketahui, oleh Hakim Pengadilan Negeri (PN) Surabaya, Alfian Tanjung di vonis bersalah melakukan penistaan agama saat mengisi ceramah di masjid Mujahidin, Perak Surabaya.

Alfian dinyatakan terbukti bersalah melanggar pasal156 KUHP atau Pasal 16 juncto Pasal 4 huruf b butir 2 UU RI Nomor 40 Tahun 2008 tentang Penghapusan Ras dan Etnis.

Tak terima dengan putusan itu, Alfian Tanjung pun langsung mengambil langkah hukum. Tapi upaya hukum ke tingkat banding di Pengadilan Tinggi (PT) Surabaya dan Kasasi di Mahkamah Agung (MA) justru ditolak dan menguatkan putusan Pengadilan Negeri (PN) Surabaya.

Kasus penistaan agama ini dilaporkan  oleh seorang warga Surabaya, Jawa Timur, bernama Sujatmiko lantaran memberikan ceramah dengan materi tentang PKI. Saat itu, dia tengah berceramah di Masjid Mujahidin, Surabaya. (Komang)


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Dalam rangka kesiapan pengamanan Hari Raya Idul Fitri 1439 H, sebanyak 877 pasukan petugas gabungan dari TNI, Polri dan jajaran Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya, melaksanakan apel gelar pasukan di Balai Kota Surabaya. Apel yang dipimpin langsung oleh Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini tersebut, turut dihadiri oleh Forpimda Kota Surabaya, dan seluruh jajaran Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Kota Surabaya.

Dalam sambutannya, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menyampaikan berbagai hal kepada seluruh jajaran, diantaranya yakni agar lebih intens lagi dalam menjaga keamanan dan kestabilan Kota Surabaya.

"Kondisinya telah berbeda dengan tahun-tahun lalu. Pastinya tugas kita semua yang di lapangan tentu jauh lebih berat. Mari kita bergandengan tangan dengan lebih meningkatkan kewaspadaan kita dari tahun sebelumnya," kata Wali Kota Risma, Senin, (11/06/2018), Sore.

Menurutnya, pengamanan tahun ini akan jauh lebih siap dari tahun sebelumnya, pihaknya sudah membuat sistem control yang dimana cakupan-cakupannya akan lebih luas. Nantinya, pengamanan tidak hanya dilakukan pada kawasan kampung dan perumahan. Namun, juga pada fasilitas umum dan tempat-tempat ibadah.

“Kalau dulu Linmas kelurahan hanya menjaga perumahan. Kalau sekarang ini kita tambahi untuk menjaga fasilitas umum dan tempat ibadah,” ujarnya.

Selain itu, Wali Kota Risma berpesan kepada seluruh jajaran agar pengamanan tidak hanya dilakukan untuk mengantisipasi adanya ancaman terorisme, namun juga bahaya lain yang dapat mengganggu kestabilan Kota Surabaya. "Bukan hanya kita mengantisipasi ancaman terorisme. Namun juga bahaya-bahaya kebakaran, miras dan bahaya-bahaya lain yang disertai dengan kekerasan lainnya," pesannya.

Dalam kesempatan ini, Wali Kota Risma juga melakukan penyematan username dan password terkait Aplikasi Kependudukan (Sipandu) kepada Kapolrestabes dan Danrem 084/Bhaskara Jaya. "Saya kepingin beliau-beliau ini tau apa yang dilaporkan RT/RW. Kalau ada laporan langsung kita bisa diskusikan," terangnya.

Dalam apel sore ini, Wali Kota Risma juga menghibahkan 20 unit sepeda motor, yang merupakan hasil dari lelang untuk membantu operasional selama pengamanan lebaran. Secara langsung Wali Kota Risma memberikan bantuan sepeda motor tersebut kepada Kapolrestabes Surabaya, Kapolres Tanjung Perak dan Danrem 084/Bhaskara Jaya.

"Ada 20 unit motor yang kita berikan. Delapan untuk Polrestabes, empat ke pemkot, empat ke Korem dan empat ke Polres Tanjung Perak. Biar dipakai untuk operasional membantu pengamanan lebaran," ujarnya.

Wali kota perempuan pertama di Surabaya ini juga mengimbau kepada seluruh warganya, agar warga kembali mengontrol rumahnya saat akan ditinggal mudik. Hal ini untuk mengantisipasi adanya bahaya kebakaran.

“Sebelum ditinggalkan cabuti semua stop kontak, sehingga tidak ada konsleting listrik dan sebagainnya,” pesan Wali Kota Risma.

Jika warga akan melakukan mudik, lanjut Wali Kota Risma, masyarakat diharapkan melaporkan hal tersebut kepada RT/RW setempat. Selain itu, kata dia, kepada warga yang melakukan mudik, Wali Kota Risma berpesan apabila dirasa lelah selama perjalanan, lebih baik untuk beristirahat. Hal ini untuk mengantisipasi adanya kecelakaan lalu lintas yang tidak diinginkan.

"Untuk warga yang melakukan mudik, silahkan beristirahat di jalan, jika dirasa lelah," kata dia.

Untuk warga non muslim, Wali Kota Risma menegaskan agar tidak perlu merasa khawatir. Karena, Pemkot Surabaya bersama jajaran TNI dan Polri akan bekerja secara maksimal untuk menjaga keamanan dan kestabilan Kota Surabaya.

“Kami tetap full kekuatan menjaga keamanan Kota Surabaya,” ujarnya.

Usai apel kesiapan pengamanan tersebut, Wali Kota Risma bersama jajaran Forpimda Kota Surabaya kemudian menuju ke pasukan untuk bersalaman dan mengecek kesiap-siagaan seluruh jajaran. Menurut Wali Kota Risma, kesiapan ini berhubungan dengan pelaksanaan pengamanan yang sudah dilakukan sebelumnya bersama tiga pilar. Yakni dengan mengadakan pertemuan tiga pilar, bersama berbagai element masyarakat.

“Kita sudah berbicara dengan delapan kecamatan, 22 ribu Bumantik, kita sudah lakukan pertemuan dengan seluruh takmir masjid, seluruh kepala sekolah, kemudian kita juga bicara dengan para guru agama. Jadi kita sudah bicara banyak dengan lapisan masyarakat,” pungkasnya. (arf)

Jumat, 08 Juni 2018


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Penyidikkan jilid II kasus korupsi dana hibah dalam bentuk P2SEM yang dikucurkan Pemprov Jatim tajun 2008 terhadap DPRD Jatim terus berjalan.

Asisten Pidana Khusus Kejaksaan Tinggi Jawa Timur (Aspidsus Kejati Jatim), Didik Farkhan Alisyahdi,SH.,MH., mengatakan, saat ini pihaknya telah memeriksa puluhan saksi pasca tertangkapnya dr Bagoes Soetjipto Soelyoadikoesoemo, aktor intelektual kasus ini.

"Totalnya ada 25 orang yang sudah kami minta keterangan,"ujar Didik Farkhan saat dikonfirmasi diruang kerjanya, Kamis (7/6).

Saat ditanya apakah pemeriksaan 25 orang tersebut merupakan buntut dari ocehan dr Bagoes, Didik tak menampiknya.

"Kita juga harus cari keterangan yang baru lagi untuk disingkronkan dengan keterangan dr Bagoes," kata Didik Farkhan.

25 orang yang diperiksa itu, lanjut Didik Farkhan, bukan hanya dari kalangan legislator di DPRD Jatim saja. Pihaknya juga memeriksa orang yang ikut menerima aliran P2SEM tersebut.

"Kegiatannya fiktif, Contohnya cair 200 juta, tapi penerima hibah hanya dikasih 50 juta dan sisanya oleh dr Bagoes dibagi-bagilah ke anggota DPRD,"terang jaksa kelahiran Bojonegoro ini.

Mantan Kajari Surabaya yang inovatif  ini belum mau menyebut adanya penetapan tersangka pada penyidikkan jilid II kasus korupsi P2SEM ini. "Belum, kita masih dalami, tunggu saja hasil penyidikkan kami,"ujar pria pencipta program tilang 'Si Anti Ribet' di Kejari Surabaya.

Untuk diketahui, kasus P2SEM heboh di Jatim sejak tahun 2009 silam. P2SEM yang merupakan program bantuan dana hibah dari Pemprov Jatim pada 2008 lalu itu ditujukan ke organisasi dan kelompok masyarakat, melalui Bapemas Provinsi Jawa Timur.

Untuk mendapatkan hibah P2SEM, pengaju melewati rekomendasi dari anggota DPRD Jatim saat itu. Dari situlah, diduga ada tindakan sunat-menyunat pada pencairan P2SEM yang melibatkan banyak anggota DPRD Jatim.

Dalam kasus ini, Kejati Jatim sudah memenjarakan Ketua DPRD Jatim saat itu yaitu Fathorrasjid. Tak hanya Fathorrasjid, Kejati Jatim juga menjebloskan Bagoes Soetjipto Soelyoadikoesoemo sebagai pelaksaan penyalur dana hibah P2SEM.

Namun saat Kejati Jatim melakukan penyelidikan, dr Bagoes tiba-tiba menghilang bak ditelan bumi. Dr Bagoes akhirnya disidang secara in absentia di beberapa pengadilan di Jatim.

Beberapa tahun berlalu, Kejati Jatim akhirnya berhasil menangkap dr Bagoes dari pelariannya buron ke Malaysia. Usai ditangkap, Kejati Jatim langsung menjebloskan dr Bagoes ke Lapas Porong untuk menjalani putusan pengadilan yang telah memvonisnya total selama 20 tahun penjara. (Komang/Arf)


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Kemungkinan terealisasinya Tunjangan Hari Raya (THR) kepada Pegawai Negeri Sipil (PNS) di lingkup Pemkot Surabaya akan ditentukan besok hari Jumat (8/6/2018) oleh tima Badan Anggaran (Banggar) DPRD dan Pemkot Surabaya.

Mkenurut Armuji Ketua DPRD Surabaya selaku Ketua Banggar, sedari awal Pemkot sudah menganggarkan gaji ke-13 dan gaji ke-14 sesuai dengan PP 33 tahun 2017 tentang Pedoman Penyusunan APBD Tahun Anggaran 2018.

“Kalaupun ada perubahan judul menjadi THR dan Gaji ke-13, tidak menjadi masalah karena memang satu kode rekening di Belanja Tidak Langsung. Selama ini revisi DPA sudah sering terjadi, dan tidak menggunakan persetujuan DPRD, Anggaran tersedia tinggal pemanfaatannya saja,” terangnya. Kamis (7/6/2018).
.
Politisi PDIP ini mengatakan bahwa di belanja tidak langsung sudah tersedia komponen-komponen gaji dan berbagai tunjangan. Kalaupun THR, gaji-13, dan seterusnya dicairkan sebenarnya tidak masalah.

“Pada APBD memang tidak mencantumkan judul THR dan gaji kesekian, yang dianggarkan adalah jumlah frekuensi dan besaran anggaran. Sama halnya ketika kunker komisi ABCD dilaksanakan, tidak ada pada DPA dicantumkan ini adalah komisi apa. Yg tercantum adalah frekuensi dan besaran anggarannya,” tandasnya.

Pada prinsipnya, lanjut Armuji, komponen tersebut sdh siap diserap, selain itu PP dan PMK sdh mengatur pelaksanaannya. Ketika anggaran tsb kurang sebelum akhir tahun anggaran, maka penambahan bisa dilakukan di PAK.

“Nah persetujuan DPRD akan diperlukan ketika Pemkot mau menambahkan anggaran dari plafon yang sudah tersedia di BTL tersebut. Ya kita besok akan kita rapat dengan banggar dan team anggaran. Pasti ada solusinya” tuturnya.

Untuk diketahui, sebelumnya Wali kota Surabaya, Tri Rismaharini mengaku pembebanan Tunjangan Hari Raya (THR) kepada Pegawai Negeri Sipil (PNS) pada Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) memberatkan.

Sebab menurut Risma, tidak ada pengalokasian terkait dana THR tersebut dalam APBD Kota Surabaya. Meski begitu, Risma mengatakan dirinya masih mempelajari kemungkinan dilakukan meski ia pesimis hal itu dapat dilakukan. (*/arf)


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Selama dua hari ini, Persatuan Jurnalis Indonesia (PJI) menggelar safari ramadhan dengan melakukan kegiatan bagi-bagi takjil kepada masyarakat Surabaya.

Pembagian takjil itu dilakukan dijalan Jemur Andayani Surabaya dan dijalan Tambang Boyo Surabaya.

"Ini adalah kegiatan rutin DPP PJI setiap bulan ramadhan,"ujar Humas DPP PJI, Jentar Sitinjak, Kamis (7/6).

Pria berdarah batak ini mengatakan, Kegiatan pembagian takjil ini sebagai bentuk rasa keperdulian bagi sesama umat beragama, terutama bagi umat muslim yang sedang menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadhan.


“Kita melakukan ini sebagai rasa kepedulian PJI kepada sesama, terutama bagi saudara-saudara kita yang sedang menjalankan ibadah puasa,"ucap Jentar.

Sementara, Ketua Umum DPP PJI,  Hartanto Boechori mengatakan, Pembagian takjil yang dilakukan DPP PJI tersebut merupakan implementasi sikap kebersamaan pengurus dan anggota PJI.

"Dan ini menjadi budaya PJI  disetiap datangnya bulan suci ramadhan,"terang Hartanto Boechori disela-sela pembagian takjil pada pengguna jalan dikawasan jalan Tambang Boyo Surabaya.

Untuk diketahui, selama dua hari ini ada ribuan takjil yang dibagikan PJI ke pengguna jalan dikawasan Jalan Jemur Andayani Surabaya dan dikawasan Jalan Tambang Boyo Surabaya. Paket takjil itu bersumber dari partisipasi dari pengurus dan anggota DPP PJI. (Komang)



Narkoba

Koperasi & UMKM

Terus Kobarkan Semangat Perjuangan Arek-arek Suroboyo 10 Nopember 1945 untuk memberantas Korupsi, Terorisme dan Penyalahgunaan Narkoba

Translate

Hukum

Metropolis

Nasional

Pidato Bung Tomo


Hankam

Popular Posts

Blog Archive