KABARPROGRESIF.COM : (Jakarta) Komisaris Besar (Pol) Erwanto Kurniadi resmi menjabat sebagai Direktur Tindak Pidana Korupsi Bareskrim Polri.
Erwanto yang sebelumnya menjabat Wakil Direktur Tindak Pidana Korupsi Bareskrim Polri menggantikan pendahulunya Brigjen (Pol) Akhmad Wiyagus yang mendapatkan tugas baru menjadi Wakil Kepala Polda Maluku.
Prosesi pelantikan Erwanto oleh Kepala Bareskrim Polri Komjen (Pol) Ari Dono Sukmanto dilaksanakan pada Selasa (3/7/2018) pagi di Aula Lantai II Gedung Mina Bahari II, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Jakarta, kantor sementara Bareskrim Polri.
Dalam amanahnya, Komjen Ari mengatakan, Kombes Erwanto memiliki sejumlah tantangan pada jabatan barunya.
"Tantangan pertama bagi Dirtipidkor yang baru adalah melakukan penegakan hukum yang manfaat dan dampaknya terasa oleh masyarakat serta memberikan kepastian pada setiap proses tindakan penegakan hukum yang dilakukan, kata Ari Dono.
"Hal ini penting, sebagai bentuk pelayanan kepada masyarakat melalui kinerjaa Polri sehingga dapat terasa," ujarnya.
Tantangan kedua, adalah menyusun strategi yang matang dalam penanganan dan pengungkapan kejahatan tindak pidana korupsi yang berskala besar dan menimbulkan kerugian negara.
"Fokuskan pada pengembalian kerugian negara, pemulihan aset dengan menerapkan pengungkapan Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU). Baik subjek hukum manusia maupun korporasi," ujar Ari Dono.
Tantangan ketiga, yakni mengoptimalkan upaya pencegahan tindak pidana korupsi dengan cara memaksimalkan kerja sama dengan beberapa pemangku kepentingan.
Tantangan keempat, yakni peningkatan pembenahan internal.
"Pertahankan dan tingkatan budaya integritas, kinerja yaang tinggi, sistem, proses dan prosedur kerja yang jelas, efektif, efisien, terukur. Serta sesuai dengan prinsip-prinsip good governance pada jajaran Direktorat Tindak Pidana Korupsi," kata Ari.
Sementara, kepada Wiyagus, Ari mengapresiasi rekam jejaknya selama menjadi pimpinan di Dittipikor Bareskrim Polri.
Berdasarkan catatannya, Wiyagus telah menyelesaikan 88 perkara korupsi. Di bawah kepemimpinan Wiyagus, Dirtipikor Bareskrim Polri menyelamatkan kerugian negara lebih dari Rp 2 triliun.
Wiyagus juga dinilai sukses mengoptimalkan pelaksanaan pencegahan melalui peningkaan kerja sama dengan stakeholder pemberantasan korupsi melalui beberapa implementasi.
Misalnya, aktif melaksanakan kegiatan pelatihan bersama, diskusi bersama dalam rangka sharing knowledge penanganan tindak pidana korupsi serta beberapa perjanjian kerja sama yang tertuang dalam berbagai nota kesepahaman.
Selain itu juga, Wiyagus juga dinilai telah berhasil membangun budaya perilaku integritas dan profesional, kinerja, sistem, proses dan prosedur kerja yang efektif, efisien, terukur serta sesuai dengan prinsip good governance dengan tagline, unstoppable integrity di jajaran Dittipikor.
Maka tak heran Dittipikor Bareskrim Polri menyabet beberapa penghargaan. Mulai dari predikat wilayah bebas korupsi, peringkat satu dalam penyerapan anggaran dengan menghadirkan pengelolaan keuangan operasional, dan sumber daya manusia yang akuntabel serta transparan.
Ia pun berpesan prinsip kerja itu juga diterapkan di lingkungan kerja baru.
"Jalankan amanah sebaik-baiknya dalam tugas dan jabatan yang baru. Sebab menjadi Wakapolda Maluku itu tidak kalah berat dan penuh tantangan," ujar Ari. (rio)