Terus Kobarkan Semangat Perjuangan Arek-arek Suroboyo 10 Nopember 1945 untuk memberantas Korupsi, Terorisme dan Penyalahgunaan Narkoba

Soft Launching Kota Lama, Gelar Sejumlah Paket Wisata

Sejumlah paket wisata digelar Pemkot Surabaya usai soft launching Kota Lama zona Eropa yang berada di kawasan Jalan Rajawali, Krembangan, Surabaya.

Cegah Narkoba di Kalangan ASN dan Pelajar, Pemkot Surabaya Gandeng BNN dan Polisi

Upaya Pemkot Surabaya memberantas Narkoba tak hanya di kalangan pelajar dan masyarakat, tetapi juga Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkup pemkot.

Peluang Investasi untuk Pengembangan Eks THR-TRS

Pemkot Surabaya menggandeng Kamar Dagang dan Industri (Kadin) untuk mempromosikan proyek peluang investasi di Kota Pahlawan. Diantaranya di kompleks eks Taman Hiburan Rakyat (THR) dan Taman Remaja Surabaya (TRS).

Tekan Laju Inflasi, Pemkot Rutin Gelar Pangan Murah

Untuk menekan laju inflasi agar masyarakat bisa mendapatkan komoditas bahan pangan dengan lebih murah, Pemkot Surabaya rutin menggulirkan program Gerakan Pangan Murah setiap bulan.

Pemkot Surabaya Komitmen Amankan Aset yang Dikuasai Pihak Ketiga

Berbagai upaya strategis terus dilakukan Pemkot Surabaya untuk memastikan aset daerah dapat dimanfaatkan secara optimal demi kepentingan warga dan pemerintah.

Kamis, 05 Juli 2018

Wadan Kodiklatal Buka Program Pendidikan Dikmatra 2 dan Dikaplikasi 2


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Wakil Komandan Komando Pembinaan Doktrin, Pendidikan dan Latihan TNI Angkatan Laut (Wadan Kodiklatal) Laksma TNI Sugeng Ing Kaweruh, S.E., M.M., mewakili Komandan Kodiklatal Laksda TNI Darwanto, S.H., M.A.P secara resmi membuka Pendidikan kematraan (Dikmatra) 2 dan Pendidikan Aplikasi (Dikaplikasi) 2 di Gedung Betelgeuse Pusdiklapa kesatrian Bumimoro, Kodiklatal, Surabaya, Kamis, (5/7).

 Pendidikan Dikmatra 2 dan Dikaplikasi 2 tersebut diikuti 40 orang dengan rincian, 15 orang mengikuti Dikmatara 2 dan 25 orang mengikuti Dikaplikasi 2.

Komandan Kodiklatal Laksda TNI Darwanto, S.H., M.A.P. dalam amanat  yang dibacakan Wadan Kodiklatal Laksma TNI Sugeng Ing Kaweruh, S.E., M.M., menyampaikan bahwa Pendidikan yang akan dilaksanakan selama 2 bulan ini sangat penting bagi para siswa yang telah mengikuti diklapa di luar tni al ataupun bagi para siswa yang baru saja menyelesaikan pendidikan strata S-2, karena setelah mengikuti pendidikan ini para siswa diharapkan siap untuk mengemban tugas-tugas sebagai staf gugus tugas atau jabatan lain setara lulusan diklapa.

Adapun sasaran pendidikan ini adalah para perwira siswa mampu melaksanakan kegiatan Proses Pengambilan Keputusan Militer (PPKM) pada tingkat gugus tugas, menyusun perencanaan operasi laut dan menyusun perencanaan dukungan logistik operasi laut sesuai prosedur dengan baik dan benar.

Dibidang karier disampaikan bahwa, prospek dan peluang karier seorang perwira tidak datang dengan sendirinya, namun sangat bergantung pada upaya dan kinerja di lapangan penugasan. Artinya, karier dan masa depan saudara akan sangat ditentukan oleh sejauhmana para perwira mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan penugasan serta mampu mengembangkan kemampuan diri dalam kompetisi yang sehat dan dinamis.

Dalam menjalankan tugas tidak mudah untuk dapat menjawab tantangan tugas tersebut, karena sampai sekarang masih ada beberapa persoalan kepemimpinan, antara lain kurang kuatnya karakter pemimpin, kurang memiliki kompetensi untuk menghadirkan perubahan, kurang memiliki integritas dan kurangnya berinteraksi serta berkomunikasi. Oleh karena itu, dalam pendidikan ini perwira siswa akan dibekali dengan berbagai pengetahuan dan kemampuan olah pikir konseptual pada tataran taktik, agar dapat diandalkan dengan tingkat kemampuan profesi yang tinggi, antisipatif dan adaptif terhadap dinamika yang terjadi di masa mendatang.

Selain itu, diharapkan proaktif mengatasi berbagai persoalan dalam situasi kritis, serta dapat mengambil keputusan secara cepat, cermat dan tepat bertumpu pada pertimbangan efektivitas dan efisiensi. Dengan demikian, hasil didik Kodiklatal khususnya para perwira harus berkualitas, memiliki integritas dan etika moral yang tinggi, memiliki futuristik, cerdas, berkepribadian baik yang pada waktunya akan mampu menggantikan para seniornya untuk menduduki jabatan di dalam maupun di luar struktur organisasi tni. (arf)

Semarakkan HUTnya Ke-68 Lantamal VI Gelar Halang Rintang Laut


KABARPROGRESIF.COM : (Makassar) Untuk lebih memeriahkan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-68 tahun 2018 Lantamal VI menggelar  perlombaan ketangkasan prajurit halang rintang laut di Dermaga Layang Mako Lantamal VI Rabu 04/07/2018


Danlantamal VI Laksamana Pertama TNI Dwi Sulaksono, S.H., M.Tr. Han saat membuka perlombaan ini mengatakan  Lomba Halang Rintang Matra Laut untuk menguji keterampilan dan ketangkasan prajurit dalam menghadapi berbagai bentuk halangan maupun rintangan yang berada di laut.

Lebih lanjut Perwira Tinggi (Pati) Bintang Satu ini berharap kegiatan ini bisa  menambah semaraknya rangkaian HUT Lantamal VI ke-68, agar  terjalin kedekatan dan silaturahmi antara personel Lantamal VI

Pada kesempatan ini juga Danlantamal VI memotivasi semua tim peserta lomba agar sekuat tenaga berusaha menjadi yang terbaik sekaligus membuktikan bahwa Satuannya   berhasil dalam pembinaannya.

Perlombaan ini diikuti 10 Tim dari beberapa Satuan Kerja dan Kewasgiatan di Lantamal VI, yaitu Yonmarhanlan VI, Staf Logistik (Slog) dan Kewasgiatan,  Staf Perencanaan (Srena) dan Kewasgiatan, Diskes/Rumkit/Ladokgi, Fasharkan Makassar, Detasemen Markas (Denma), Satrol, Staf Intelejen (Sintel) dan Kewasgiatan serta Polisi Militer (Pomal) Lantamal VI.

Pada perlombaan halang rintang ini setiap tim terdiri dari 6 orang yang diberi tantangan  cukup berat yaitu berenang dengan menggunakan Pakaian Dinas Lapangan (PDL) kemudian harus melalui beberapa rintangan seperti menyelam melewati drum, menaiki Perahu Karet (PK) setelah itu kembali menyelam di bawah drum, selanjutnya  peserta kembali harus  mampu naik ke PK, tapi kali ini peserta diharuskan untuk membalikkan PK dan kemudian mengembalikan PK ke posisi awal, yang membutuhkan kerjasama, trik dan tenaga besar dari anggota tim.

Selanjutnya kembali berenang menuju pantai Jalaria, disana peserta harus melewati rintangan dengan memanjat tali hingga menyentuh posisi tertinggi, tidak selesai disitu peserta kembali diuji tantangan berat dengan berlari sambil menggotong tandu yang memuat salah satu anggota tim di atasnya, terakhir satu orang peserta harus mampu melempar tali kapal dengan sasaran yang telah ditentukan.

Keluar sebagai Juara I Lomba Halang Rintang Matra Laut adalah Tim Yonmarhanlan VI B, Juara II Yonmarhanlan VI A dan Juara III Slog Lantamal VI. Para pemenang diberi hadiah uang pembinaaan oleh Danlantamal VI.

Turut hadir dalam kegiatan ini, Wadan Lantamal VI Kolonel Marinir Rasman M.Tr Han, para Asisten Danlantamal VI, Dansatrol, Kafasharkan, Kadis/Kasatker dan para Perwira Menengah serta sebagian besar personel Lantamal VI. (arf)

Pangkalan TNI AL Denpasar Siagakan Tim Evakuasi Bencana Erupsi Gunung Agung


KABARPROGRESIF.COM : (Denpasar) Pasca status Gunung Agung meningkat menjadi status Level III (siaga) warga Karang Asem dan sekitarnya mulai banyak yang mengungsi di berbagai titik. Komandan Pangkalan TNI AL (Danlanal) Denpasar Kolonel Laut (P) GB. Oka telah menyiagakan Tim untuk bergerak cepat membantu para pengungsi.

"kami telah menyiagakan personel dan mendirikan Posko di Pos TNI AL Candi Dasa sebagai titik kumpul dan menyiapkan Rantis serta personel jika dibutuhkan sewaktu – waktu untuk evakuasi," terang GB. Oka -sapaan akrab Danlanal Denpasar, Kamis (5/7).

Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL) lanjutnya,  juga akan menyiapkan kapal jenis LPD (Landing Platform Dock) dan siap digerakkan sewaktu – waktu bila keadaan Gunung tertinggi di Pulau Bali tersebut terjadi peningkatan aktivitas vulkanik yang signifikan.

"Untuk menghadapi keadaan terburuk,  TNI AL siap mengevakuasi dengan menggunakan Kapal jenis LPD," jelas Danlanal Denpasar.

Menurutnya,  skenario untuk menghadapi kemungjinan terburuk itu,  kapal prrang jenis LPD ini akan mengevakuasi warga dan wisatawan mancanegara (wisman) dari Bali. Secara teknis evakuasi wisman akan dilakukan kelokasi terdekat yaitu ke Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), Banyuwangi ataupun Surabaya, Jawa Timur.

Proses evakuasi oleh TNI Angkatan Laut akan dilakukan melalui Pelabuhan Benoa, menuju debarkasi dengan jarak terpendek.

Danlanal menyampaikan, dari data Dinas Pariwisata Provinsi Bali diperkirakan jumlah wisman yang akan dievakuasi jika Gunung Agung mengalami erupsi sebanyak 5.000 jiwa. Jumlah kapal yang disiagakan itu disebut fleksibel, melihat kontijensi yang terjadi dilapangan.

Danlanal mengakui, saat ini Dinas Pariwisata bersama Kementerian Pariwisata Republik Indonesia tengah membicarakan kemungkinan penambahan armada kapal untuk proses evakuasi dari Markas Besar TNI Angkatan Laut.

Kepala BPBD, Badan Geologi, dan PVMBG menyampaiakan bahwa, gunung Agung masih tetap di level III dengan status siaga, ini dibuktikan dengan telah terjadinya erupsi lagi pada tanggal 2 Juli 2018 sekitar pukul 21.04 Wita dan tanggal 4 Juli 2018 sekitar pukul 12.20 Wita, dengan tinggi kolom abu teramati sekitar 1.500 – 2.500 meter diatas puncak, erupsi terjadi secara Strombolian dengan dentuman dan lontaran lava pijar teramati keluar kawah mencapai jarak 2 km.

Namun secara umum Bali masih dalam status aman hanya saja daerah daerah yg masuk kawasan rawan bencana yang harus lebih diwaspadai yaitu di radius 9-12 km sehingga apabila benar2 terjadi gunungan Agung meletus semua masyarakat sudah terevakuasi .

Gubernur Bali berharap aparat TNI/Polri untuk bisa saling bersinergi, bahu membahu membatu meringankan para korban erupsi Gunung Agung dengan tindakan nyata yaitu dengan terjun langsung kelokasi membantu penduduk di kamp – kamp pengungsian serta membantu evakuasi. (arf)

Gubernur Aceh Irwandi Yusuf Bantah Terima Suap


KABARPROGRESIF.COM : (Jakarta) Gubernur Aceh Irwandi Yusuf membantah dirinya menerima suap terkait penggunaan Dana Otonomi Khusus Aceh Tahun Anggaran 2018. Hal itu ia ungkapkan saat ditahan oleh KPK, Kamis (5/7/2018) dinihari.

Ia turut mengklaim dirinya tak pernah mengatur dan meminta uang komitmen atas proyek-proyek yang bersumber dari dana otonomi khusus tersebut.

"Saya enggak melanggar apa pun, enggak mengatur fee, enggak mengatur proyek, enggak ada janji memberikan sesuatu," kata Irwandi di gedung KPK, Jakarta, Kamis (5/7/2018).

"Saya enggak minta hadiah, saya enggak pernah memerintah orang untuk minta, enggak terima juga dari Bupati (Ahmadi)," ujar dia.

Irwandi juga mengaku tak tahu soal pemberian uang Rp 500 juta oleh Bupati Bener Meriah Ahmadi. Dalam kasus ini, KPK menduga uang tersebut menjadi bagian dari Rp 1,5 miliar yang diminta oleh Irwandi.

"Enggak tahu, karena mereka enggak lapor ke saya, dan yang memberikan enggak koordinasi dengan saya, lalu tidak terima uang," ucap Irwandi.

Ia pun menyatakan siap menjalani rangkaian pemeriksaan dan membuktikan dirinya tak menerima suap.

Dalam perkara ini, KPK menduga pemberian oleh Ahmadi sebesar Rp 500 juta adalah bagian dari Rp 1,5 miliar yang diminta Irwandi terkait fee ijon proyek-proyek pembangunan infrastruktur yang bersumber dari Dana Otonomi Khusus Aceh Tahun 2018.

"Diduga pemberian tersebut merupakan bagian dari commitment fee 8 persen yang menjadi bagian untuk pejabat di Pemerintah Aceh dan setiap proyek yang dibiayai dari dana otonomi khusus Aceh," ujar Wakil Ketua KPK Basaria Panjaitan dalam konferensi pers, Rabu (4/7/2018).

Menurut Basaria, pemberian kepada Irwandi dilakukan melalui orang-orang terdekatnya serta orang-orang terdekat Ahmadi sebagai perantara.

"Tim masih mendalami dugaan penerimaan-penerimaan sebelumnya," kata dia.

Selain Irwandi dan Ahmadi, KPK juga menetapkan dua orang swasta, Hendri Yuzal dan Syaiful Bahri sebagai tersangka. Sebagai penerima, Irwandi, Hendri, dan Syaiful disangkakan melanggar Pasal 12 Huruf a atau b atau Pasal 11 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 juncto Pasal 55 Ayat (1) ke-1 KUHP.

Sebagai pihak pemberi, Ahmadi disangkakan melanggar pasal 5 ayat (1) huruf a atau huruf b atau Pasal 13 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah dengan Undang Undang Nomor 20 Tahun 2001. (rio)

Amankan Asian Games 2018, Kodam Jaya Akan Gunakan Alat Komunikasi Canggih


KABARPROGRESIF.COM : (Jakarta) Totalitas Kodam Jaya untuk menyukseskan Asian Games 2018 tidak diragukan lagi. Personel dan materiil pun telah disiapkan secara rinci dan terkoordinasi. Berbagai persiapan telah direncanakan dengan matang, salah satunya adalah penggunaan peralatan komunikasi modern dan canggih bagi seluruh Babinsa saat pengamanan rute.

Alat tersebut berupa HT personal dilengkapi kamera yang langsung terhubung dengan satelit, sehingga dapat menampilkan obyek secara real time.

Babinsa Koramil 06/Cimanggis, Pelda Rasiman melakukan uji coba alat tersebut untuk pertama kalinya saat mengamankan rute VVIP Presiden RI Joko Widodo dari Istana Bogor menuju Jakarta di salah satu jembatan di atas jalan Tol Jagorawi, Selasa (3/7/18) pagi.

Dikatakan olehnya, saat menggunakan alat yang dilengkapi kamera tersebut, dirinya dapat berkomunikasi dengan rekan sekaligus pimpinan sesuai situasi sebenarnya.

“Memang canggih alatnya, kita bisa melaporkan langsung kepada pimpinan dan rekan di rute melalui visual gambar sesuai situasi sebenarnya,” jelas Rasiman.

Dari segi keamanan, Pelda Rasiman menjelaskan bahwa alat komunikasi tersebut cukup terjamin kerahasiannya saat melaksanakan komunikasi, dengan kata lain anti sadap, karena telah diprogram dengan menggunakan frekuensi, bahasa kode dan sandi rahasia jaring komunikasi yang telah ditentukan.

Secara terpisah, Danramil 06/Cimanggis Mayor Inf Hari Sistiyono menerangkan bahwa selain dilengkapi kamera, radio HT tersebut juga mampu menjangkauan hingga seluruh wilayah Jabodetabek.

“Selain ada kameranya, jangkauan HT ini sangat luas hingga wilayah Jabodetabek. Babinsa yang terlibat pengamanan rute Asian Games 2018 telah dilengkapi alat komunikasi ini, sehingga dapat berkomunikasi dengan personel dari luar Depok,” terang Danramil.

Mengingat kegunaan alat tersebut sangat mendukung kesuksesan Asian Games terutama dalam pengamanan rute, Danramil Cimanggis berulang kali menekankan seluruh anggotanya untuk mengahafal kode-kode sandi jaring komunikasi yang digunakan dan memahami cara menggunakan alat komunikasi modern tersebut.

“Kita tekankan anggota untuk mengahafal kode sandi jaring komunikasinya dan harus benar-benar paham serta mahir cara menggunakannya,” pungkas Danramil. (rio)

Dugaan KPK, Gubernur Aceh Terima Suap Beberapa Kali Terkait Dana Otsus


KABARPPROGRESIF.COM : (Jakarta) Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi ( KPK) Basaria Panjaitan menuturkan, pihaknya terus mendalami dugaan penerimaan-penerimaan hadiah atau janji lainnya oleh Gubernur Aceh Irwandi Yusuf terkait penggunaan Dana Otonomi Khusus Aceh.

Adapun Dana Otonomi Khusus Aceh Tahun 2018 ini mencapai Rp 8 triliun. Menurut Basaria, KPK menduga pemberian uang sebesar Rp 500 juta oleh Bupati Bener Meriah Ahmadi merupakan bagian dari permintaan Rp 1,5 miliar oleh Irwandi terkait ijon proyek-proyek pembangunan infrastruktur yang bersumber dari dana otonomi khusus tersebut.

"Diduga pemberian tersebut merupakan bagian dari commitment fee 8 persen yang menjadi bagian untuk pejabat di Pemerintah Aceh dan setiap proyek yang dibiayai dari dana DOKA. Tim masih mendalami dugaan penerimaan-penerimaan sebelumnya," ujar Basaria dalam konferensi pers di gedung KPK, Rabu (4/7/2018) malam.

Basaria menjelaskan, KPK menduga sejumlah anggaran proyek yang bersumber dari dana otonomi khusus ini dipotong 10 persen. Adapun, rinciannya 8 persen bagi pejabat di tingkat provinsi dan 2 persen lainnya bagi pejabat di kabupaten.

"Ini (penerimaan) tidak tahap pertama lagi, menurut informasi sudah tahap yang bagian dari Rp 1,5 miliar yang menjadi fee yang diberikan ke tingkat provinsi," ujarnya.

Basaria juga mengungkapkan, dari temuan informasi, uang dari Ahmadi tersebut dikumpulkan dari beberapa pengusaha.

"Sumber uang dari Bupati Bener Meriah ini menurut informasi dikumpulkan dari beberapa pengusaha di sana, ini masih pengembangan," kata Basaria.

Dalam kasus ini, KPK juga menetapkan dua pihak swasta Hendri Yuzal dan T Syaiful Bahri sebagai tersangka.

Irwandi, Hendri dan Syaiful diduga sebagai penerima. Sementara Ahmadi diduga sebagai pemberi. Sebagai penerima, Irwandi, Hendri, dan Syaiful disangkakan melanggar Pasal 12 Huruf a atau b atau Pasal 11 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 juncto Pasal 55 Ayat (1) ke-1 KUHP. Sebagai pihak pemberi,  Ahmadi disangkakan melanggar pasal 5 ayat (1) huruf a atau huruf b atau Pasal 13 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsl sebagaimana telah diubah dengan Undang Undang Nomor 20 Tahun 2001. (rio)

Hari Ke Dua, Danlantamal VI Pimpin Langsung SAR Korban KMP Lestari Maju


KABARPROGRESIF.COM : (Selayar) Komandan Lantamal VI (Danlantamal VI) Laksamana Pertama TNI Dwi Sulaksono, S.H., M. Tr (Han) memimpin langsung SAR pencarian korban tenggelamnya KMP Lestari Maju yang tenggelam di sekitar perairan Kabupaten Selayar-Sulsel, Rabu (04/07/2018).

Danlantamal VI bersama tim yang datang langsung ke Kabupaten Selayar dengan menggunakan Pesawat Cassa milik TNI Angkatan Laut ini menuju lokasi tenggelamnya KMP Lestari Maju dengan menggunakan KRI Madidihan-855 dan merapat ke bangkai kapal dengan menggunakan perahur karet.

Sesampainya di lokasi Danlantamal VI bersama Tim di dekat bangkai KMP Lestari Maju, kemudian dilaksanakan pencarian korban yang mungkin masih berada di sekitar bangkai kapal dan juga memeriksa kondisi lambung  kapal.

“Hal ini dilaksanakan untuk memastikan adanya korban yang masih berada di bangkai kapal penumpang  KMP Lestari Maju yang karam tersebut”,ujar Danlantamal VI. (arf)

Begini Kronologi OTT Gubernur Aceh dan Bupati Bener Meriah oleh KPK


KABARPROGRESIF.COM : (Jakarta) Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Basaria Panjaitan mengungkapkan kronologi operasi tangkap tangan (OTT) di Provinsi Aceh pada Selasa (3/7/2018). 

Hari itu, tim mengidentifikasi adanya penyerahan uang sebesar Rp 500 juta dari pihak swasta Muyassir kepada swasta lainnya Fadli di teras sebuah hotel di Banda Aceh. 

"MYS (Muyassir) membawa tas berisi uang dari dalam hotel menuju mobil di luar hotel kemudian turun di suatu tempat dan meninggalkan tas di dalam mobil," kata Basaria dalam konferensi pers di gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Rabu (4/7/2018) malam. 

KPK menduga Fadli menyetorkan uang tersebut ke beberapa rekening Bank BCA dan Mandiri sebesar masing-masing Rp 50 juta, Rp 190 juta dan Rp 173 juta. 

" Uang yang disetor ke beberapa rekening tersebut sebagian diduga digunakan untuk pembayaran medali dan pakaian di kegiatan Aceh Marathon 2018," ujarnya. 

Pada pukul 17.00 WIB tim KPK mengamankan Fadli dengan beberapa temannya di sebuah kafe di Banda Aceh. 

Kemudian, kata Basaria, KPK juga mengamankan sejumlah orang lainnya di beberapa tempat terpisah di Banda Aceh. Di antaranya pihak swasta T Syaiful Bahri yang diamankan pada pukul 18.00 WIB di sebuah kantor rekanan. 

"Dari tangan TSB (T Syaiful Bahri) diamankan uang Rp 50 juta dalam tas tangan," ujarnya. 

Tim KPK turut mengamankan pihak swasta, Hendri Yuzal, dan seorang temannya di sebuah kafe sekitar pukul 18.30 WIB. 

Selanjutnya tim KPK bergerak ke pendopo gubernur. Di sana, KPK mengamankan Gubernur Aceh Irwandi Yusuf. Pihak-pihak tersebut diamankan ke Mapolda Aceh untuk menjalankan pemeriksaan awal. 

" Secara paralel tim KPK lainnya di Kabupaten Bener Meriah mengamankan sejumlah pihak. Sekitar pukul 19.00 WIB tim mengamankan AMD (Ahmadi), Bupati Bener Meriah, bersama ajudan dan supir di sebuah jalan di Takengon," katanya. 

Pada pukul 22.00 WIB KPK mengamankan pihak swasta lainnya, Dailami, di kediamannya di Kabupaten Bener Meriah. KPK membawa mereka ke Mapolres Takengon untuk menjalani pemeriksaan awal. 

"Hari ini tim juga memeriksa MYS (swasta, Muyassir) di Polda Aceh," katanya. 

Hari ini, KPK telah membawa Gubernur Aceh Irwandi Yusuf, Bupati Bener Meriah Ahmadi, dua orang swasta Hendri Yuzal dan Syaiful Bahri ke gedung KPK. Keempatnya telah ditetapkan sebagai tersangka.   

Dalam konstruksi perkara, KPK menduga upaya pemberian uang Rp 500 juta dari Ahmadi kepada Irwandi terkait fee ijon proyek-proyek pembangunan infrastruktur yang bersumber dari Dana Otonomi Khusus Aceh Tahun 2018. 

"Diduga pemberian tersebut merupakan bagian daru komitmen fee 8 persen yang menjadi bagian untuk pejabat di Pemerintah Aceh dan setiap proyek yang dibiayai dari dana DOCA," ujar Basaria. 

Menurut Basaria, pemberian kepada Irwandi dilakukan melalui orang-orang terdekatnya serta orang-orang terdekat Ahmadi sebagai perantara. (rio)

Danlantamal VI Tinjau Langsung Tempat Tenggelamnya KMP Lestari Maju di Perairan Kabupaten Selayar


KABARPROGRESIF.COM : (Selayar) Komandan Lantamal VI (Danlantamal VI) Laksamana Pertama TNI Dwi Sulaksono, S.H., M. Tr (Han) dengan menggunakan pesawat Cassa milik TNI Angkatan Laut meninjau langsung di atas tempat tenggelamnya KMP Lestari Maju di wilayah perairan Kabupaten Selayar-Sulawesi Selatan, Rabu (04/07/2018).

Dalam peninjauan langsung ini, Danlantamal VI bersama Tim mengitari area tenggelamnya KMP Lestari Maju ini sebanyak tiga kali putaran di atas wilayah laut tempat tenggelamnya KMP Lestari Maju tersebut.

“Peninjauan langsung dari atas udara ini dilakukan untuk melihat keadaan langsung keadaan serta membantu TIM SAR yang sedang dalam pencarian korban di area sekitar tenggelamnya KMP Lestari Maju”, ujar Danlantamal VI.

Danlantamal VI juga menyampaikan bahwa saat ini TIM SAR dari Lantamal VI telah berusaha untuk terus mencari sisa-sisa korban yang tenggelam. ”Kami juga sudah menerjunkan dua penyelam dan akan segera memberikan informasi, apabila dalam pencarian yang sedang berlangsung ini telah menemukan sisa-sisa korban yang masih ada”, tambahnya. (arf)

Rabu, 04 Juli 2018

OTT di Aceh, KPK Amankan Uang Rp 50 juta dan Bukti Transfer


KABARPROGRESIF.COM : (Jakarta) Komisi Pemberantasan Korupsi ( KPK) mengamankan sejumlah barang bukti dalam kegiatan operasi tangkap tangan (OTT) yang digelar pada Selasa (3/7/2018) kemarin.

Gubernur Aceh Irwandi Yusuf dan Bupati Bener Meriah Ahmadi ikut terjaring dalam OTT ini.

Adapun barang bukti yang diamankan berupa uang sebesar Rp 50 juta dalam pecahan Rp 100 ribu, bukti transaksi perbankan Bank BCA dan Mandiri, serta catatan proyek.

Wakil Ketua KPK Basaria Panjaitan mengungkapkan, pada Selasa (3/7/2018) kemarin, tim mengidentifikasi adanya penyerahan uang sebesar Rp 500 juta dari pihak swasta Muyassir kepada swasta lainnya Fadli di teras sebuah hotel di Banda Aceh.

"MYS (Muyassir) membawa tas berisi uang dari dalam hotel menuju mobil di luar hotel kemudian turun di suatu tempat dan meninggalkan tas di dalam mobil," kata Basaria dalam konferensi pers di gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Rabu (4/7/2018) malam.

KPK menduga Fadli menyetorkan uang tersebut ke beberapa rekening Bank BCA dan Mandiri sebesar masing-masing Rp 50 juta, Rp 190 juta dan Rp 173 juta.

"Uang yang disetor ke beberapa rekening tersebut sebagian diduga digunakan untuk pembayaran medali dan pakaian di kegiatan Aceh Marathon 2018," ujarnya.

Pada pukul 17.00 WIB tim KPK mengamankan Fadli dengan beberapa temannya di sebuah kafe di Banda Aceh.

Kemudian, kata Basaria, KPK juga mengamankan sejumlah orang lainnya di beberapa tempat terpisah di Banda Aceh. Di antaranya pihak swasta T Syaiful Bahri yang diamankan pada pukul 18.00 WIB di sebuah kantor rekanan.

"Dari tangan TSB (T Syaiful Bahri) diamankan uang Rp 50 juta dalam tas tangan," ujarnya.

Tim KPK turut mengamankan pihak lainnya, Hendri Yuzal dan seorang temannya di sebuah kafe sekitar pukul 18.30 WIB.

Selanjutnya tim KPK bergerak ke pendopo gubernur. Di sana, KPK mengamankan Gubernur Aceh Irwandi Yusuf. Pihak-pihak yang diamankan dibawa ke Mapolda Aceh untuk menjalankan pemeriksaan awal.

"Secara paralel tim KPK lainnya di Kabupaten Bener Meriah mengamankan sejumlah pihak. Sekitar pukul 19.00 WIB tim mengamankan AMD (Ahmadi), Bupati Bener Meriah bersama ajudan dan supir di sebuah jalan di Takengon," katanya.

Pada pukul 22.00 WIB KPK mengamankan pihak swasta lainnya, Dailami, di kediamannya di Kabupaten Bener Meriah. KPK membawa mereka ke Mapolres Takengon untuk menjalani pemeriksaan awal.

"Hari ini tim juga memeriksa MYS (swasta, Muyassir) di Polda Aceh," katanya.

Hari ini, KPK telah membawa Gubernur Aceh Irwandi Yusuf, Bupati Bener Meriah Ahmadi, dua orang swasta Hendri Yuzal dan Syaiful Bahri ke gedung KPK.

Keempatnya telah ditetapkan sebagai tersangka. 

Dalam konstruksi perkara, KPK menduga upaya pemberian uang Rp 500 juta dari Ahmadi kepada Irwandi terkait fee ijon proyek-proyek pembangunan infrastruktur yang bersumber dari Dana Otonomi Khusus Aceh Tahun 2018.

"Diduga pemberian tersebut merupakan bagian daru komitmen fee 8 persen yang menjadi bagian untuk pejabat di Pemerintah Aceh dan setiap proyek yang dibiayai dari dana DOCA," ujar Basaria.

Menurut Basaria, pemberian kepada Irwandi dilakukan melalui orang-orang terdekatnya serta orang-orang terdekat Ahmadi sebagai perantara. (rio)

Pertajam Kemampuan, Pomal dan Atlit Tembak Lantamal V Gelar Latihan Bersama


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Untuk mengasah dan mempertajam kemampuan menembak,  personel Polisi Militer Angkatan Laut (Pomal) atlit tembak Pangkalan Utama TNI AL (Lantamal V)  melaksanakan latihan menembak bersama di Lapangan Tembak Pomal Lantamal V,  Jl.  Hang Tuah no. 1 DBAL Ujung,  Surabaya, Rabu (4/7).

Latihan yang dimulai pukul 08.30 wib tersebut, diikuti para perwira Polisi Militer Lantamal V dan juga melibatkan beberapa atlit tembak Lantamal V. Tampak juga Komandan Polisi Militer Lantamal V Letkol Laut (PM) Joko Tri Suhartono ambil bagian dalam sesi latihan tersebut.

Menurut Joko-sapaan akrab Danpomal Lantamal V mengatakan bahwa kegiatan ini ditujukan untuk mempertajam kemampuan menebak pistol para perwira Polisi Militer Lantamal V guna mendukung pelaksanaan kegiatan tugas kedinasan.

Latihan ini juga sekaligus mengakomodir para atlit tembak Lantamal V untuk bergabung dalam sesi latihan.

"Para atlit tembak Lantamal V secara rutin melaksanakan latihan di Lapangan Tembak JW Kainama, biar ada nuansa lain,  saya ajak untuk sesekali menggunakan Lapangan Tembak Pomal," terang Joko.

Dalam kesempatan tersebut dilaksanakan beberapa jenis tembak yaitu slow fire (red-tembak lambat) dan Rapid Fire (red-tembak reaksi cepat) dimana sebelumnya para petembak diberikan kesempatan untuk mencoba lintasan dan pistol yang digunakan dengan masing-masing 3 butir peluru. (arf)

Malam Ini, KPK Bawa Bupati Bener Meriah ke Jakarta


KABARPROGRESIF.COM : (Jakarta) Juru Bicara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Febri Diansyah menjelaskan, pihaknya akan membawa Bupati Bener Meriah Ahmadi ke Jakarta pada malam ini.

"Bupati Bener Meriah malam ini akan dibawa ke kantor KPK di Jakarta," kata Febri, Rabu (4/7/2018) malam.

Sejauh ini, ada dua orang yang telah diberikan KPK ke Jakarta. Mereka adalah Gubernur Aceh Irwandi Yusuf dan staf khusus sekaligus ajudannya Hendri Yuzal.

Hendri Lalu tiba-tiba lebih dulu sekitar pukul 12.45 WIB. Lalu, pada pukul 14.04 WIB Irwandi mendatangi gedung KPK.

Febri tak menjelaskan secara langsung siapa pun yang lain selain Ahmadi yang sedang dibawa ke Jakarta.

"Dua (orang) sedang sedang dalam perjalanan," kata Febri.

Febri juga mengungkapkan, penyidik ​​KPK juga sedang mendalami masalah ratusan juta rupiah dalam operasi tangkap tangan (OTT) di Aceh, Selasa (3/7/2018).

"Tim sedang mendalami dugaan keterkaitan Rp 500 juta yang diamankan dengan Dana Otonomi Khusus Aceh Tahun 2018," ujar Febri.

Kemarin, KPK mengamankan 10 orang dalam OTT di beberapa lokasi di Aceh.

Dua di antara 10 orang adalah kepala daerah, sementara orang lain adalah pihak non-aparatur sipil negara (ASN).

Hingga berita ini diturunkan, KPK belum memberikan keterangan resmi secara lebih detail tentang OTT dan status hukum orang-orang yang diamankan.

Rencananya, kata Febri, malam ini akan dilakukan konferensi pers informasi penindakan yang dilakukan tim KPK di Aceh. (rio)