Senin, 23 Juli 2018


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Dzikir dan istiqosah akbar yang digelar serentakoleh Institusi Kejaksan seluruh Indonesia serentak dalam rangka HUT Adhyaksa ke-58, Jumat (20/7/2018) mendapat beragam komentar dari kalangan masyarakat dan akademisi.

Mereka menilai kegiatan yang hanya melibatkan seluruh aparatur sipil negara (ASN) kejaksaan RI di seluruh Indonesia, para ulama, habaib dari berbagai daerah, pimpinan Ormas, dan Majelis Dzikir Hubbul Wathon (MDHW) ditengarai berbau politis.

Apalagi Dzikir akbar bertema “Doa dan Asa Kejaksaan untuk Indonesia, Membangun Sinergi Menjaga Negeri” itu memperoleh piagam dari Museum Rekor Indonesia (MURI) sedangkan Jaksa Agung RI H.M. Prasetyo yang menerima langsung piagam dari MURI tersebut.

Guru Besar bidang Ilmu Fiqih (Hukum Islam) di Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Ampel Surabaya Prof. Dr. H. Ahmad Zahro, MA, berpendapat acara tersebut terlihat kental bermuatan politis. Bukan soal siapa penyelenggaranya (Korps Adhyaksa), bukan pula soal kontennya yang tidak baik, tapi lebih pada muatannya.

“ Sulit untuk tidak dikatakan (dzikir akbar kejaksaan) ada motif (politik),” kata Ahmad Zahro yang juga salah satu Imam Besar Masjid Nasional Al-Akbar Surabaya ini, Sabtu (21/7/2018).

Zahro menyebut, dalam setiap kegiatan keagamaan tidak boleh ada ‘embel-embel’ tertentu, seperti beribadah demi mendapatkan rekor MURI.

“ Aneh saja, dzikir kok di-MURI-kan, apalagi pemilik MURI non-muslim. Lebih aneh lagi banyak kyai yang mau hadir,” tegas Zahro.

Hal yang sama Juga dikatakan Direktur Institute for Javanese Islam Research, Akhol Firdaus, M.Pd, M.Ag,


Dia menilai dzikir serentak kejaksaan di seluruh Indonesia sangat mudah ditafsirkan berdimensi politik karena saat ini memang tahun politik.

“ Tentu saja, dimensi politik tidak selalu dikaitkan dengan politik elektoral, tetapi lebih merupakan politik pewacanaan, terkait dengan agenda-agenda strategis dalam mengatasnamakan ide-ide kontra radikalisme,” kata Akhol.

Ditambahkan Akhol, Islam sebenarnya tidak berbeda dengan agama lain yang selalu menjadi instrumen politik.

“ Islam tidak berbeda dengan agama lain yang bisa saja digunakan sebagai instrumen politik bagi segenap kalangan yang cenderung tidak memiliki platform politik yang jelas,” terang ahli filsafat Islam ini. 

Meski demikian dalam konteks kontra radikalisme, Akhol menilai, para elite politik seharusnya dapat mengembalikan narasi moderasi menjadi strategi pewacanaan yang baik karena mayoritas ulama juga menegaskan bahwa Islam itu sendiri bersifat moderat.

“ Kita mengenal model negara yang bukan negara sekuler juga buka negara agama, dan Indonesia itu negara Pancasila yang Berketuhanan Yang Maha Esa. Itulah kesepakatan kita sebagai bangsa dan akan selalu seperti itu. Konsekuensi itulah yang terus mewarnai Indonesia kontemporer sebagai negara yang dibangun di atas kesepakatan,” tutupnya. (komang/arf)

Minggu, 22 Juli 2018


KABARPROGRESIF.COM : (Sidoarjo) Terkuaknya kebobrokan sewa fasilitas di dalam lembaga pemasyarakatan (Lapas) Sukamiskin, bandung membuat Menteri Hukum dan HAM Yasonna Hamonangan Laoly kebakaran jenggot.

Diam-diam Yasonna Hamonangan Laoly menggelar sidak ke lapas Klas I Porong, Sidoarjo Minggu (22/7/2018) malam, namun hasilnya sangat mengecewakan.

Sidak tersebut diduga bocor sebab saat dilakukan penggeledahan di sejumlah blok, tak ditemukan bukti seperti yang terjadi di Laps Sukamiskin Bandung.

" Melalui sidak ini tidak ditemukan yang aneh-aneh, hal-hal napi juga harus dipenuhi. Ada fasilitas yang diberikan sesuai dengan protap yang ada," kata Yasonna usai melakukan penggeledahan di dalam Lapas Klas I Surabaya di Porong Sidoarjo, Minggu (22/7/2018) malam.

Kemenkumham Yasonna berharap, operasi tidak hanya berlangsung pada hari ini saja, tetapi harus konsisten sesuai dengan prosedur yang ada.

"Saya juga menunggu hasil laporan yang dilakukan oleh lapas-lapas lain di seluruh daerah," ucapnya.

Dalam penggeledahan itu ditemukan beberapa barang di antaranya colokan listrik, kipas angin, obat-obatan, obat nyamuk, pemanas air, korek, pisau, rokok, parfum, minyak angin, sendok, garpu, gunting, alat cukur.

"Kalau kipas angin protapnya tidak boleh karena berhubungan dengan listrik. Tetapi 'exhaus fan' bisa karena berhubungan dengan kesehatan. Seperti warga binaan menderita asma atau juga penyakit yang lainnya," ujarnya.

Ia mengatakan, pihaknya siap menerima kritikan dari luar, dan siap menerima informasi dari masyarakat dengan tujuan untuk kebaikan.

"Jangan sungkan untuk menghubungi saya. Saya siap menerima kritikan dari luar, kalau ada informasi silahkan hubungi saya," ucapnya.

Dalam sidak yang berlangsung kurang lebih dua jam itu, Yasonna dan petugas menyisir satu persatu kamar hunian yang ada di dalam blok F dan juga di blok D.

Pada penghuni kamar diperiksa badan sebelum akhirnya digiring keluar dari dalam ruangan mereka sembari menunggu petugas menggeledah satu-persatu barang milik warga binaan.

Dalam OTT di Sukamiskin, Kepala Lapas Sukamiskin Wahid Husein ditangkap dengan sangkaan memberi fasilitas dan izin khusus bagi sejumlah narapidana.

Dalam kasus itu, KPK telah menetapkan empat orang tersangka. Mereka adalah Kalapas Sukamiskin Wahid Husein, staf Wahid Husein, Hendry Saputra, napi korupsi Fahmi Darmawansyah serta napi kasus pidana umum Andi Rahmat.

Fahmi Darmawansyah diduga menyuap Kalapas agar bisa mendapatkan fasilitas dan kemudahan yang seharusnya tidak ia dapatkan. Fahmi dibantu oleh staf Wahid, Hendry Saputra dan napi kasus pidana umum Andi Rahmat. (arf)


KABARPROGRESIF.COM : (Malang) Rencananya, salah satu pantai di Situbondo yang dikenal dengan pasir putihnya, akan dijadikan rute awal road bike event gowes Merah Putih yang digelar oleh Korem 083/Baladhika Jaya pada bulan Agustus mendatang.

Sebelum dijadikan rute awal dalam event itu, beberapa personel Korem bersama salah satu komunitas road bike yang berdomisili di Kota Malang, menggelar peninjauan terlebih dahulu.

Kepala Staf Korem (Kasrem) 083/Baladhika Jaya, Letkol Inf Sugiyatmono ketika ditemui di Makodim 0823/Situbondo menuturkan, di beberapa titik lokasi  nantinya akan didirikan beberapa fasilitas road bike. Selain menentukan letak Pitstop, peninjauan yang dilakukannya saat ini, Minggu, 22 Juli 2018, juga akan menetapkan beberapa titik lokasi yang nantinya akan dijadikan Water Station bagi para peserta road bike Merah Putih.

“Kendala- kendala ketika kami melakukan peninjauan hari ini akan kita jadikan evaluasi untuk kesempurnaan pada saat pelaksanaan,” ungkap Kasrem.

Event itu digelar, kata Kasrem, dalam rangka menyambut datangnya hari kemerdekaan Indonesia ke-73 yang jatuh pada tanggal 17 Agustus mendatang.         

Nantinya, setelah dilepas dari pantai Pasir Putih Situbondo, para peserta gowes akan menempuh  jalur yang sudah ditentukan oleh pihak panitia hingga menuju ke garis finish yang sudah ditentukan, tepatnya di pantai Bom Banyuwangi. (arf)


KABARPROGRESIF.COM : (Makassar) Mendengar api obor Asian Games  akan  dikirab dengan KRI Dewaruci di perairan kota Makassar dan  akan melewati tempat saya bekerja yaitu Lantamal VI  membuat Saya gembira. Hal ini  mengingatkan kembali, betapa luar biasanya kisah perjuangan saat meraih  medali  dua kali  di Asian Games. Minggu,(22/07/2018)

Kenyataan ini seolah-olah membangkitkan semangat saya  waktu berlomba di Asian Games beberapa waktu silam. Kejadian ini akan menjadi cerita  manis dalam sejarah  hidup saya pernah mewakili Indonesia di event Asian Games di cabang Olahraga Dayung dan akan bertemu kembali dengan api obor Asian Games di Makassar.

Suhartati yang juga anggota Kordinator Cabang (Korcab) VI Daerah  Jalasenastri Armada II (DJA II) Makassar dengan segudang prestasi. Perjalanan prestasinya diawali di Asean Games (Asia Tengara) yang pertama di Jakarta tahun 1997 dengan merebut  2 medali emas 1 perak dinomor perorangan, kedua Asean Games di Brunei tahun 1999 dengan medali 3 perak dicabang dragon boat, ketiga Asean Games di vietnam 2003 nomor kayak dengan 2 medali emas.

Untuk tingkat Asia, Suhartati berhasil mencapai Asian Games tahun 2002 di Busan korea diurutan ke-4 dan Asian Games di Guangzhou tahun 2010 di  China dengan medali  3 emas dan 3 perak

Sedangkan kejuaraan tingkat dunia, Suhartati berprestasi  di Jepang juara 3 Nomor kayak, di India juara 2 nomor kayak, di Malaysia memperoleh 6 medali emas nomor kayak. Di Asian beach  bali  merebut 3 medali emas nomor dragon boat dan juara dunia di hongkong dragon boat dengab 3 medali emas.

"Waktu itu tim dayung Indonesia dapat rekor Muri karena dalam sejarah baru dayung mendapat medali terbanyak di ajang Asian Games Guangzhou 2010." Ungkap istri Serma (PM) Arsal ini.

Kegembiraan ini turut dirasakan oleh Ketua Korcab Koordinator Cabang (Korcab) VI  DJA II ibu Risanti  Dwi Sulaksono. Dia merasa  bangga ternyata  salah satu anggotanya yang bernama Suhartati mempunyai prestasi gemilang di Asian Games bahkan tingkat dunia.

Ketua Korcab VI yang baru menjabat 5  bulan ini, sangat mengapresiasi anggotanya yang telah mengharumkan nama Indonesia diantara  negara-negara Asia lainnya.

 "Ucapan terima kasih yang tulus serta apresiasi yang tinggi atas prestasi yang telah diraih Suhartati yang berhasil masuk dua kali di ajang olahraga Asian Games dicabang dayung bahkan tingkat dunia ," Kata Ketua Korcab VI  Daerah  Jalasenastri Armada II diruang kerjanya. (arf)

Sabtu, 21 Juli 2018


KABARPROGRESIF.COM : (Magelang) Wakil Kepala Staf Angkatan Darat (Wakasad) Letjen TNI Tatang Sulaiman secara resmi membuka Pekan Olahraga TNI Angkatan Darat (Porad) ke-8 Tahun 2018 di Lapangan Sapta Marga, Lembah Tidar Akmil, Magelang, Sabtu (21/7).

"Porad sebagai sarana pembinaan dan ajang seleksi atlet TNI AD sebagai persiapan mengikuti event kejuaraan olahraga umum Piala Panglima TNI,  Kejurnas Karete, Atletik Piala Panglima TNI, Kejurnas Kapolri Cup, Kejurnas Renang Piala Kasal dan event olahraga lainnya," kata Wakasad.

Wakasad berharap, Porad dapat menciptakan iklim kompetisi yang sehat diantara Prajurit TNI AD, sehingga memicu motivasi dan semangat untuk beprestasi baik perorangan maupun satuan guna membentuk Postur Prajurit TNI AD yang memiliki sportifitas yang tangguh, pantang menyerah dan mendukung keberhasilan tugas pokok TNI AD.

Dalam amanatnya, Wakasad juga menekankan beberapa hal seperti, membangun kompetisi secara sportif dengan prinsip kehormatan sebagai dasar,  sungguh-sungguh mengikuti seluruh pertandingan dilandasi motivasi yang tinggi untuk meraih hasil terbaik dan memperhatikan faktor keamanan dengan langkah cermat dan teliti serta profesional, sehingga Porad berjalan sukses.

Kodam Jaya/Jayakarta akan menerjunkan 129 atlet terbaiknya di 7 Cabor yang dipertandingkan. Kesiapan kontingen Porad Kodam Jaya telah final, setiap Cabor telah menyatakan siap memberikan yang terbaik dalam setiap pertandingan.

Kasdam Jaya Brigjen TNI Herianto Syahputra, sesaat sebelum upacara pembukaan Porad, memberikan motivasi kepada kontingen Kodam Jaya yang hari ini akan bertanding di Cabor renang dan tinju.

"Jangan ragu dalam setiap pertandingan, yakin dan junjung tinggi sportifitas. Pada saat bertanding, jangan jadikan beban dan main lepas saja," kata Kasdam Jaya.

Porad yang akan berlangsung mulai 21 hingga 30 Juli 2018 ini mengusung tema 'Melalui Porad ke-8, Kita Tingkatkan Sportifitas Dan Prestasi Atlet TNI AD', diikuti oleh 18 kontingen dari Kotama/Balakpus TNI AD dengan 7 Cabor (cabang olahraga) seperti atletik, renang, bola voli, tenis lapangan, sepak bola, karate dan tinju.(andre)


KABARPROGRESIF.COM : (Jakarta) Cililitan, Pembukaan Lomba Tembak Piala Babinsa Cup 2018 diawali dengan pembacaan laporan kesiapan

pelaksanaan lomba tembak oleh Ketua Panitia Danmen Arhanud-1/Faletehan Letkol Arh Candy Crustian Riantory kepada Pangdam Jaya/Jayakarta dan para peserta lomba tembak bertempat di Lapangan tembak Faletehan Makodam Jaya, Sabtu(21/7/2018)

Pangdam Jaya/Jayakarta Mayjen TNI Joni Supriyanto dalam sambutannya mengatakan bahwa Lomba Tembak Piala Babinsa Cup 2018 ini diadakan sebagai sarana penyaluran bakat dan juga mencari bibit-bibit atlet baru dalam olah raga menembak sekaligus mempererat silaturahmi antar shooting club yang ada di Jakarta

Setelah memberikan kata sambutan Pangdam Jaya melaksanakan penembakan perdana sebagai tanda  pembukaan Lomba Tembak Piala Babinsa Cup 2018 dan sekaligus peresmian lapangan tembak Faletehan Kodam Jaya

Kepada para awak media selanjutnya Pangdam Jaya menjelaskan bahwa perlombaan ini sebenarnya mempunyai tujuan untuk meningkatkan kemampuan Babinsa. "Babinsa harus profesional dalam mengemban tugasnya. Babinsa sebagai ujung tombak TNI dalam mendeteksi semua permasalahan yang ada di lingkungan masyarakat diharapkan semakin hebat dan semakin mengerti akan tugas dan tanggung jawabnya. Dengan lomba ini kita dapat ukur kemampuan mereka demi tercapainya pelaksanaan tugas sehari hari," jelas Pangdam.

Pangdam Jaya Jayakarta, Mayjen TNI Joni Supriyanto menuturkan bahwa dari lomba menembak 'Babinsa Cup' ini,  kedepannya akan dilaksanakan berbagai macam perlombaan lainnya sebagai cara untuk mengapresiasi kinerja Babinsa.

Pelaksanaan  lomba tembak dilaksanakan selama dua hari tanggal 21 dan 22 Juli 2018,

bertempat di lapangan tembak Faletehan Makodam Jaya dan lapangan tembak Yonif Mekanis 201/JY

Materi Lomba yaitu menembak pistol eksekutif terdiri dari 6 nomor lomba, menembak pistol presisi terdiri dari 4 nomor lomba, menembak pistol reaksi (IPSC dan Non IPSC) terdiri dari 7 nomor lomba, menembak target terdiri dari 2 nomor lomba, menembak Silhouette terdiri dari 2 nomor lomba, menembak senapan terdiri dari 5 nomor lomba dan menembak duelling pistol dan senapan

Personel yang ikut terlibat dalam perlombaan sebanyak 624 orang, terdiri dari panitia sebanyak 261 orang, pendukung 124 orang dan undangan sebanyak 239 orang terdiri atas personel TNI/Polri, personel KONI, PB Perbakin, Pengda Perbakin dan K3SC serta personel perwakilan dari Waskita Shooting Club, Marinir Shooting Club, Angkasa Shooting Club, Brimob Shooting Club, Perbakad dan Pengda masing-masing Provinsi juga tidak ketinggalan personel dari instansi pemerintah dan partisipasipan lomba tembak Babinsa Cup Tahun 2018. (andre)


KABARPROGRESIF. COM : (Surabaya) Sebagai upaya untuk memperoleh Hak atas Tanah yang ditempati oleh  Warga Perak, sekitar 5000 warga yang tergabung Forum Perjuangan Warga Perak (FPWP ) akan menggugat PT. Pelimdo III ke Pengadilan Negeri Surabaya. Mereka menggugat secara Perdata atas Lahan Tanah yang di kuasai PT. Pelindo III.

Menurut Ketua Umum FPWP Suprio Widodo mengatakan, Forum Perjuangan Warga Perak Timur Surabaya ini akan mencari keadilan terhadap atas lahan bangunan yang sudah ditempati bertahun - tahun dan Forum yang dibentuk tersebut dilatar belakangi bahwa seluruh warga Perak, baik pensiunan PNS, swasta maupun usahawan dihadapkan pada permasalahan hak atas tanah

" Senin  (23/7) kami menggugat pertama di pengadilan negeri surabaya, kami menuntut Hak-hak keperdataan warga yg berupa bangunan rumah tinggal, tempat pendidikan, tempat ibadah, dan alas tanahnya, kesemuanya diakui sebagai hak milik Pelindo III ," kata Suprio Widodo saat gelar Konferensi Pers.Sabtu ( 21/7 )

Suprio Widodo menjelaskan. Dasar Pelindo III mengakui hak keperdataan berbagai jenis bangunan itu hingga detik ini belum diketahui dasar hukumnya. Sementara itu hak atas tanah di Kelurahan Perak Utara dan Kelurahan Perak Barat diakui oleh Pelindo III karena memiliki dua sertifikat tanah

"  Nomornya sama 1/K th 1988 status Tanah Negara Hak Pengelolaan ( HPl ) seluas 570,3 juta M2 Perum Pelabuhan III untuk daerah lingkungan kerja ( DLKr ).Pengakuan atas sertifikat dua No.1/K Perumpel III itulah yg digunakan senjata oleh Pelindo untuk menarik sewa," terangnya.

Namun, warga Perak yang belum memahami Sertifikat tanah HPl hanya menuruti kehendak Pelindo III saja dalam membayar sewa tanah.

" Kalau di jumlah, uang sewa tanah dari warga Perak semenjak tahun 2000 jumlahnya ratusan triliunan, " ujar Widodo.


Widodo menambahkan, Pelindo III merupahkan Operator Terminal Pelabuhan utama Tanjung Perak. Sesuai  yang  diamanatkan di dalam UU No.17 Th 2008 tentang Pelayaran dan PP No.61/2009 ttg Kepelabuhan.

"  Nah, sebagai operator terminal pelabuhan maka semua kegiatan usaha Pelindo III ditetapkan di dlm surat ijin dari Menhub hanya sebagai  Badan  Usaha Pelabuhan  (BUP) untuk melakukan kegiatan di antaranya jasa pelayanan kapal, jasa pelayanan barang, dan jasa pelayanan penumpang," ungkapnya

Padahal untuk mendapatkan legalitas kegiatan BPU di Pelabuhan Utama Tanjung Perak Pelindo III wajib menandatangani Surat Perjanjian Konsesi dengan Otoritas Pelabuhan Utama Tanjung Perak. Perjanjian itu memaksa kedua belah pihak mematuhi hak-hak dan kewajiban masing-masing.

Namun di dalam surat perjanjian konsesi tersebut dimasukkan pada Pasal kewajiban Pelindo III, dimana Pelindo III memberikan bagian- bagian hak atas tanah HPl-nya ex Perumpel III kepada Otoritas Pelabuhan Utama Tanjung Perak untuk mendirikan bangunan kantor - kantornya dan bangunan instansi lainnya.

" Hal-hal tersebutb di atas yg membuat Pelindo III menarik sewa tanah dan atau bangunan dg tidak ada payung hukumnya." kata Widodo.

Selain itu, Pelindo III bersihkukuh  operator terminal pelabuhan Tanjung Perak yg memiliki tanah dan bangunan. Dan jika Warga Perak Utara dan Perak Barat tidak mematuhi keputusan Direksi Pelindo III tentang tarif sewa nonusaha maka Pelindo III melakukan intimidasi,

" Tekanan psikokogis, bahkan sampai ke teror, Pelindo III akan mengeksekusi  bangunan dan membongkar tanpa mengindahkan proses hukum di pengadilan," pungkasnya. (Dji)


KABARPROGRESIF.COM : (Gianyar) Komandan Pangkalan Utama TNI AL (Danlantamal) V Laksamana Pertama TNI Edwin, S.H., melepas liarkan puluhan Tukik (anak penyu) di Kawasan Konservasi Penyu di Saba Asri (Bali Sea Turtles Conservation), Pantai Saba, Kabupaten Gianyar, Bali kemarin.

Kegiatan tersebut merupakan bagian dari kunjungan kerja Danlantamal V ke Wilayah Kerja Pangkalan TNI AL (Lanal) Denpasar Provinsi Bali dalam rangka sertijab Komandan Lanal Denpasar.

Dalam Kunjungan kali ini Danlantamal V para Asisten Danlantamal V, Ketua Korcav V Ny. Wenny Edwin beserta jajaran Pengurus Korcab V DJA ll.

Danlantamal V yang didampingi Danlanal Denpasar Kolonel Laut (P) GB. Oka, Paspotmar Mayor Laut (KH) Dewa Ketut Dana Susila, DPD Jaringan Pendamping Kebijakan Pembangunan wilayah Kabupaten Gianyar, Klungkung, Badung dan dari perwakilan Propinsi Jawa Timur.

Dilokasi tersebut afa juga mahasiswa dari Universitas Sebelas Maret Solo yang sedang melaksanakan KKL (Kuliah Kerja Lapangan) di Kabupaten Gianyar dan Warga masyarakat Pantai Saba, melaksanakan pelepasliarkan Tukik dalam rangka pelesatrian Penyu Hijau di wilayah  Pantai Saba Kabupaten Gianyar.

Kunjungan Danlantamal V beserta rombongan diterima langsung oleh Ketua kelompok Saba Asri Made Kikik beserta para pengurus Penangkaran Saba Asri (Bali Sea Turtles Conservation). Sebelum pelepasan tukik Danlantamal V beserta rombongan mendapat penjelasan tentang bagaimana cara tukik-tukik tersebut dikembang biakkan di penangkaran Saba Asri yang disampaikan oleh bidang Humas Saba Asri bapak Putu.

Menurut Ketua kelompok Saba Asri Made Kikik, “Tahun ini tidak seperti tahun lalu dimana mulai awal tahun sudah banyak penyu bertelur. Kami juga kurang tahu apa penyebabnya karena ini terjadi juga di seluruh penangkaran penyu di Bali. Semoga bukan karena populasi mereka yang benar-benar sudah berkurang.

Kekhawatiran kami tetap sama dimana abrasi yang semakin keras dan penanaman batu atau tembok proteksi di sisi pantai yang menghalangi penyu mencapai pasir kering untuk bertelur. Disamping juga polusi laut, sampah plastik dan pemanasan global. Kami berharap semua pihak terkait terutama masyarakat umum agar ikut terlibat dan peduli menjaga kelestarian penyu dan lingkungan secara umum.

Made Kikik juga berteima kasih kepada Danlantamal V beserta jajaran yang sudah peduli dan berkenan untuk mengunjungi penangkaran penyu Saba Asri ini.

Dalam Sambutannya Danlantamal V mengatakan, "Salah satu tugas TNI/TNI AL adalah pemberdayaan wilayah pertahanan dalam rangka melaksanakan tugas pembinaan potensi maritim salah satunya adalah membina SDM dan SDA yang berhubungan dengan pelestarian lingkungan dan sekitarnya yang perlu dipertahankan dalam menghadapi ancaman kepunahan.

"Saya menghimbau kepada bapak ibu saudara sekalian untuk tetap peduli kepada lingkungan guna mempertahankan kelestariannya terutama di desa pengembangan ini yaitu penyu hijau yang semakin lama semakin langka," terangnya. (arf)


KABARPROGRESIF.COM : (Boven Digoel, Papua) Sebanyak 12 warga asal Distrik Tanah Merah, Kabupaten Boven Digoel yang terpilih menjadi calon jamaah haji, mulai diberangkatkan.

Pemberangkatan itu, juga mendapat pendampingan dari Satgas Pamtas Yonif Raider 500/Sikatan yang berada di bawah kepemimpinan Letkol Inf Sidik Wiyono beserta para tokoh agama dan masyarakat sekitar.

Sebelum diberangkatkan menuju bandara Mopah, para CJH terlebih dahulu dikumpulkan di Masjid Dharul Hidayah, Boven Digoel, Papua. Sabtu, 21 Juli 2018.

Bupati Boven Digoel, Benediktus Tambonop menuturkan, pemberangkatan CJH yang mendapat pengawalan dari Forkopimda Boven Digoel saat ini, merupakan salah satu bentuk toleransi umat beragama di daerahnya.

“Inilah bentuk toleransi masyarakat Papua, khususnya Boven Digoel yang mayoritas beragama Nasrani. Semua pihak, ikut mengantarkan para calon jamaah ini,” ucap Benediktus ketika ditemui di masjid Dharul Hidayah.

Tak hanya ikut serta mengantar keberangkatan calon jamaah haji saja, menurut Benediktus, dirinya bersama Forkopimda Boven Digoel lainnya, juga menyempatkan diri untuk memberikan beberapa hal yang harus dilakukan oleh para CJH selama berada di tanah suci.

“Kita berikan beberapa pemahaman kepada para CJH untuk selalu menaati peraturan yang diberlakukan selama berada di Mekkah,” ujar Bupati Boven Digoel ini.

Sementara itu, Dansatgas Pamtas Yonif Raider 500/Sikatan, Letkol Inf Sidik Wiyono menuturkan, pengawalan itu dilakukannya guna memberikan rasa aman dan nyaman para calon jamaah haji asal Boven Digoel. 

“Kita pastikan keamanan dan keamanan calon jamaah haji ini,” ungkapnya.

Selain dihadiri oleh Bupati Boven Digoel dan Dansatgas Pamtas Yonif Raider 500/sikatan, pemberangkatan CJH itu juga dihadiri oleh Wakil Bupati Boven Digoel, Chairul Anwar, S. T, serta Danramil Tanah Merah, Mayor Inf Suwandi. (andre)


KABARPROGRESIF.COM : (Ambon) Tim Evakuasi Medis Laut (EML) Rumah Sakit Angkatan Laut (Rumkital) dr. F.X. Suhardjo dan Dinas Kesehatan (Diskes) Lantamal IX Ambon mengenalkan teknik Uitemate (mengapung dan menunggu) kepada mahasiswa dan masyarakat pesisir di Kota Ambon. Sabtu (21/07/2018).

Kegiatan ini adalah mendidik kepada mahasiswa maupun masyarakat pesisir dan kepulauan tentang bagaimana cara bertahan hidup di laut ketika terjadi bencana transportasi laut yakni dengan teknik mengapung dan menunggu.

Hal itu dikatakan Kepala Rumkital dr. F.X. Suhardjo Lantamal IX Letkol Laut (K) dr. Ali Setiawan, Sp. B., saat setelah ikut melakukan teknik Uitemate bersama peserta lainnya di Pantai Teluk Dalam Ambon Lantamal IX.

Pada kesempatan itu Karumkital dr. F.X. Suhardjo Lantamal IX menjelaskan bahwa kegiatan ini di kemas dalam acara rekreasi yang santai tetapi mendidik kepada anggota unsur kesehatan Lantamal IX khususnya dan masyarakat Maluku pada umumnya.

“Kenapa adik-adik mahasiswa yang kita ajak? karena kita sudah mempunyai wadah pendidik yaitu Tim EML yang memang memasukkan kurikulum tersebut dalam pengajaran dan selain itu mahasiswa diharapakan sebagai corong pendidikan kepada masyarakat luas”, sambungnya.

Senada dengan Karumkital dr. F.X. Suhardjo Lantamal IX, selaku Koordinator Tim EML Lantamal IX Lettu Laut (K) Agus Wijaya, S.Kep., mengatakan pelatihan teknik Uitemate penting diberikan kepada masyarakat, teknik ini sangat sederhana namun efektif.

“Diharapkan dengan diberikannya pelatihan Uitemate ini, kita mengetahui cara agar tetap bisa bertahan mengambang dipermukaan. Banyak korban tenggelam yang selamat menggunakan teknik ini”, katanya.

Selain itu, Lettu Agus membagikan beberapa tips untuk melakukan teknik Uitemate, yaitu merentangkan tangan dan kaki sehingga posisi seperti tidur terlentang dan tetap tenang serta jangan terlalu banyak mengeluarkan gerakan-gerakan yang dapat mengakibatkan tenggelam.

Selanjutnya tatapan mata harus ke atas, agar dapat bernafas dengan mudah. Jika saat tenggelam sedang mengenakan pakaian, biarkan saja pakaian tersebut karena pakaian dapat membantu tetap mengambang di atas permukaan air.

Jika menemukan botol kosong, bisa didekap di atas dada karena botol tersebut dapat membantu untuk mengapung. Dalam teknik ini yang terpenting adalah tetap tenang dan santai, karena jika panik dan berusaha untuk tidak tenggelam, justru hal itu akan memperburuk keadaan saat terjatuh ke dalam air.

Kegiatan diikuti oleh sebanyak 110 peserta, hadir diantaranya Kepala Diskes Lantamal IX Letkol Laut (K) Mukhsin, S.Km., M. Epit., personel Rumkital dr. F.X. Suhardjo, personel Diskes Lantamal IX, mahasiswa STIKes Maluku Husada, STIKes Pasapua, D3 Keperawatan dan D3 Kebidanan Ambon Poltekkes Kemenkes Maluku serta beberapa masyarakat pesisir. (arf)


KABARPROGRESIF.COM : (Jakarta) Kadivpas Kanwil Kemenkum HAM Jawa Barat Alfi Zahrin ditunjuk menjadi Pelaksana Harian (Plh) Kalapas Sukamiskin. 

Hal tersebut diungkapkan Sekretaris Direktorat Pemasyarakatan (Sesditjen Pas) Liberti Sitinjak di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Sukamiskin Bandung, Jawa Barat, Sabtu (21/7/2018) sore. 

"Plh sudah ditunjuk, Pak Kadiv Pas-nya langsung," kata Liberti. Penunjukan Plh ini menyusul adanya penindakan yang dilakukan Komisi Pemberantasan Korupsi ( KPK) di Lapas Sukamiskin, Sabtu (21/7/2018) dini hari.

KPK dikabarkan mengamankan enam orang, termasuk Kepala Lapas Sukamiskin Wahid Husein.

Ketika disinggung apakah Wahid bakal dicopot, Liberti mengaku tidak tahu terkait hal tersebut.

"Saya tidak tahu," kata dia. Kedatangan Liberti ke Lapas Sukamiskin terkait penindakan KPK di Lapas Sukamiskin.

Liberti mengaku, masih mengumpulkan data-data di lapas tersebut untuk nanti disampaikan ke Menkumham Yasonna Laoly.

"Ini saya masih kumpulkan data-data, nanti laporan selanjutnya Pak Menteri yang akan menyatakan ke pers. Saya masih kumpulkan data-data terkait yang terjadi subuh tadi, paling lambat jam 9 Pak Menteri sudah berikan komentar," kata dia. 

Sebelumnya diberitakan, KPK telah mengamankan enam orang terkait operasi tangkap tangan di Lapas Sukamiskin, Bandung, Jawa Barat.

Penindakan di Lapas Sukamiskin dilakukan KPK pada Sabtu (21/7/2018) dini hari. Wakil Ketua KPK Laode Muhammad Syarif mengatakan, pihaknya telah mengamankan enam orang dalam operasi tangkap tangan, termasuk Kepala Lapas Wahid Husein.

"Setelah kami kroscek dan ada bukti awal, maka sekitar enam orang diamankan, termasuk pimpinan lapas dan pihak swasta. Selain itu, uang tunai rupiah dan valas yang sedang dihitung serta kendaraan juga diamankan sebagai barang bukti awal," tutur Syarif.

Ke enam orang itu dibawa ke Kantor KPK di Jakarta untuk pemeriksaan lebih lanjut. Juru bicara KPK Febri Diansyah menyebut, ke-enam orang yang diamankan KPK terdiri dari beberapa unsur yakni penyelenggara negara di lapas, narapidana korupsi dan keluarga napi serta pegawai negeri sipil (PNS) di lapas. (rio)


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Sebanyak 432 dosen dan tenaga kependidikan dilingkungan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, mulai mengikuti pelatihan wawasan kebangsaan dan bela negara yang dibuka langsung oleh Wakil Rektor Bidang Keuangan, Perencanaan dan Sarana Prasarana Bapak Ir. Heppy Kristijanto, MS. Sabtu, 21 Juli 2018.

Tak hanya dihadiri oleh pihak rektorat saja. Namun, berlangsungnya pelatihan itu juga dihadiri langsung oleh Komandan Kodim (Dandim) 0831/Surabaya Timur, Letkol Inf Lukman Hakim, beserta beberapa Perwira Korem 084/Bhaskara Jaya.

Bapak Heppy menyampaikan, pelatihan itu rencananya akan berlangsung selama satu hari. Selain persamaan persepsi, Wakil Rektor II ITS ini menuturkan jika digelarnya acara itu, bertujuan untuk meningkatkan kepekaan kehidupan sosial para dosen dan tenaga kependidikan di lingkungan ITS.

“Semua itu akan bermuara terhadap rasa kepekaan terhadap dinamika kehidupan sosial masyarakat, berbangsa dan bernegara berdasarkan UUD 1945,” kata Heppy usai membuka pelatihan wasbang dan bela negara.

Sementara itu, langkah yang dilakukan oleh pihak ITS tersebut, dinilai sangat bagus dalam menanamkan rasa cinta kepada negara (NKRI, red). Hal itu, dikatakan Perwira Seksi (Pasi) Komunikasi Sosial Korem Bhaskara Jaya, Mayor Inf Atjep Hindarsjah. Tak hayal, berlangsungnya pelatihan itu mendapat dukungan penuh dari dirinya.

Bahkan, tambah Atjep Hindarsjah, wawasan kebangsaan dan pelatihan bela negara itu, dinilai sangat penting dalam menangkal keberadaan paham radikalisme yang saat ini mulai merambah masyarakat.

Dirinya mengungkapkan, acara itu nantinya akan diisi dengan berbagai kegiatan. Selain sholat berjama’ah, para peserta nantinya juga akan mengikuti kegiatan olahraga bersama, upacara hingga pelatihan baris-berbaris.

“Saya harap, pelatihan yang diberikan itu akan menambah rasa kecintaan mereka terhadap negaranya, khususnya NKRI,” tandas Mayor Inf Atjep Hindarsjah yang hadir mewakili Danrem 084/Bhaskara Jaya ini. (andre)

Narkoba

Koperasi & UMKM

Terus Kobarkan Semangat Perjuangan Arek-arek Suroboyo 10 Nopember 1945 untuk memberantas Korupsi, Terorisme dan Penyalahgunaan Narkoba

Translate

Hukum

Metropolis

Nasional

Pidato Bung Tomo


Hankam

Popular Posts

Blog Archive