Jumat, 27 Juli 2018


KABARPROGRESIF.COM : (Jakarta) Bupati Lampung Selatan Zainudin Hasan disangka menerima suap sekitar Rp 600 juta dari pemilik CV 9 Naga Gilang Ramadhan.

Suap tersebut beton sebagai biaya atas 15 proyek di bawah Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kabupaten Lampung Selatan.

"Diduga, biaya terkait biaya sebesar 10-17 persen di Dinas PUPR Lampung Selatan," demikian Wakil Ketua KPK Basaria Panjaitan dalam jumpa pers di Gedung KPK Jakarta, Jumat (27/7/2018).

Menurut Basaria, berbagi Zainudin untuk membuat proyek agar proyek dapat dilakukan di PUPR. Adapun, 15 proyek yang diberikan kepada Gilang ini tepatnya Rp 20 miliar.

Gilang memegang banyak nama perusahaan untuk mengerjakan proyek yang dimenangkan. Meski berbeda nama perusahaan, semuanya dikendalikan oleh Gilang.

Dalam operasi tangkap tangan, petugas KPK mengumpulkan uang sebesar Rp 200 juta yang dikeluarkan dari biaya sebesar Rp 400 juta.

Uang tersebut untuk empat proyek, yaitu Box Culvert Waysulan oleh CV Langit Biru. Kemudian, proyek rehabilitasi ruang Jalan Banding Kantor Camat Rajabasa oleh CV Langit Biru.

Selain itu, proyek ditingkatkan ruas Jalan Kuncir Curug oleh CV Menara 9. Kemudian, peningkatan ruas Jalan Lingkar Dusun Tanah Luhur Batas Kota oleh CV Laut Merah.

Dalam kasus ini, KPK menetapkan Bupati Lampung Selatan Zainudin Hasan sebagai tersangka. Selain Zainudin, KPK juga mendirikan dua tersangka penerima suap lainnya.

Masing-masing itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Lampung Selatan Anjar Asmara dan anggota DPRD Provinsi Lampung Agus Bhakti Nugroho. Kemudian, menetapkan pemilik CV 9 Naga, Gilang Ramadhan sebagai tersangka pemberi suap. (rio)


KABARPROGRESIF.COM : (Jakarta) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan Bupati Lampung Selatan Zainudin Hasan sebagai tersangka.

Selain Zainudin, KPK juga menetapkan tiga tersangka lainnya. Masing-masing yakni, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Lampung Selatan Anjar Asmara dan anggota DPRD Provinsi Lampung Agus Bhakti Nugroho. Kemudian, pemilik CV 9 Naga, Gilang Ramadhan.

Wakil Ketua KPK Basaria Panjaitan mengatakan, setelah dilakukan pemeriksaan 1x24 jam dan gelar perkara, KPK meningkatkan penanganan perkara ke tingkat penyidikan dan menetapkan empat orang tersangka.

"Diduga ada tindak pidana korupsi berupa pemberian hadiah atau janji kepada bupati dan kepala dinas PUPR," ujar Basaria dalam jumpa pers di Gedung KPK Jakarta, Jumat (27/7/2018).

Dalam kasus ini, Zainudin, Anjar Asmara dan Agus Bhakti diduga menerima suap Rp 600 juta dari Gilang Ramadhan. Suap itu terkait penunjukkan Gilang sebagai pelaksana proyek infrastruktur di Lampung Selatan.

Gilang Ramadhan disangka melanggar Pasal 5 ayat 1 huruf a atau hurud b atau Pasal 13 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 sebagaimana diubah dalam UU Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.

Sementara, Zainudin, Anjar Asmara dan Agus Bhakti disangka melanggar Pasal 12 huruf a atau huruf b atau Pasal 11 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 sebagaimana diubah dalam UU Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi jo Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP. (rio)


KABARPROGRESIF.COM : (Jakarta) Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat Lampung terkait penangkapan adiknya selaku Bupati Lampung Tengah, Zainudin Hasan, oleh KPK.

"Sebagai kakak, saya memohon maaf kepada masyarakat Lampung Selatan khususnya dan seluruh masyarakat Lampung atas apa yang terjadi," ujar Zulkifli, Jumat (27/7/2018).

Zulkifli mengaku prihatin atas kasus tersebut. Menurut dia, sejak kecil mereka sekeluarga dididik untuk berlaku jujur. Karena itu, ia menganggap penangkapan ini sebagai ujian.

Selanjutnya, Zulkifli menyerahkan sepenuhnya kasus yang menimpa adiknya itu kepada proses hukum.

Ia meminta sang adik bersikap kooperatif kepada KPK.

"Saya percaya KPK akan bertindak profesional," kata Ketua MPR itu.

KPK dikabarkan menangkap Bupati Lampung Selatan pada Jumat. Dalam operasi tangkap tangan, petugas KPK menemukan uang Rp 700 juta yang diduga sebagai bukti transaksi suap.

Diduga, uang tersebut merupakan suap kepada kepala daerah terkait proyek infrastruktur di Kabupaten Lampung Tengah.

Selain bupati, ada 11 orang lainnya yang juga ditangkap petugas KPK. Mereka berasal dari unsur anggota DPRD, pihak swasta, dan beberapa orang yang diduga terkait dengan perkara korupsi.

Penangkapan berlangsung sejak Kamis malam hingga Jumat dini hari. Saat ini, pihak-pihak yang ditangkap sedang dalam pemeriksaan oleh penyelidik KPK. (rio)


KABARPROGRESIF.COM : (Jakarta) Bupati Lampung Selatan Zainudin Dalin akhirnya tiba di Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Jakarta, Jumat (27/7/2018).

Zainudin sebelumnya dalam Operasi Tangkap Tangan KPK. Zainudin tampak mengeluarkan kemeja putih lengan pendek dan celana panjang hitam serta memakai kopiah hitam.

Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) itu tampak terlihat tenang. Ini terlihat dari kebiasaan Zainudin memasukkan kedua tangan ke dalam saku celananya.

Ia hanya tersenyum tanpa jawaban ketika di tanya beberapa wartawan. Selain Zainudin, ada tiga orang lain yang tampak turun dari mobil berikutnya.

Salah satunya menggunakan sweater, masker wajah dan membawa tas. Saat melewati barisan pewarta foto, mereka tampak menundukkan wajah.

Sebelumnya, KPK menangkap 12 orang dalam operasi tangkap tangan di Lampung Selatan.

Selain Zainudin, dalam rangkaian operasi pegawai KPK juga mencakup beberapa orang.

Menurut Agus Rahardjo, beberapa yang ikut diamankan yakni anggota DPRD, pihak swasta dan beberapa orang yang terkait dengan perkara korupsi.

Dalam operasi tangkap tangan, KPK menemukan uang sebesar Rp 700 juta yang digunakan sebagai suap umum proyek di Kabupaten Lampung Selatan. (rio)


KABARPROGRESIF.COM : (Jakarta) Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan mengaku prihatin dengan penangkapan adiknya, Zainudin Hasan, oleh Komisi Pemberantasan Korupsi, Jumat (27/7/2018).

Zainudin selaku Bupati Lampung Selatan ditangkap KPK terkait dugaan suap proyek infrastruktur di Kabupaten Lampung Tengah.

"Sebagai kakak tertua, wakil orangtua, kami sangat prihatin dan sedih atas musibah yang terjadi," kata Zul, sapaannya, melalui keterangan tertulis, Jumat (27/7/2018).

Ia menambahkan, sejak kecil mereka sekeluarga dididik untuk berlaku jujur. Karena itu, ia menganggap penangkapan ini sebagai ujian.

Zulkifli menyerahkan sepenuhnya kasus yang menimpa adiknya itu kepada proses hukum. Ia meminta sang adik bersikap kooperatif kepada KPK.

Ia mengaku selalu mengingatkan kadernya di seluruh Indonesia untuk menghindari korupsi.

KPK dikabarkan menangkap Bupati Lampung Selatan pada Jumat.

Dalam operasi tangkap tangan, petugas KPK menemukan uang Rp 700 juta yang diduga sebagai bukti transaksi suap.

Diduga, uang tersebut merupakan suap kepada kepala daerah terkait proyek infrastruktur di Kabupaten Lampung Tengah.

Selain bupati, ada 11 orang lainnya yang juga ditangkap petugas KPK. Mereka berasal dari unsur anggota DPRD, pihak swasta, dan beberapa orang yang diduga terkait dengan perkara korupsi.

Penangkapan berlangsung sejak Kamis malam hingga Jumat dini hari. Saat ini, pihak-pihak yang ditangkap sedang dalam pemeriksaan oleh penyelidik KPK. (mon)


KABARPROGRESIF.COM : (Jakarta) Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi ( KPK) Novel Baswedan menjalani hari pertama kembali bekerja di Gedung KPK Jakarta, Jumat (27/7/2018).

Kehadiran Novel Baswedan kali ini disambut meriah oleh ratusan pegawai KPK, aktivis antikorupsi, hingga mantan pimpinan KPK.

"Anda adalah warga kami, kami menerima sepenuh hati. Anda akan bertugas seperti semula tanpa ada mutasi," ujar Ketua KPK Agus Rahardjo saat memberikan kata sambutan.

Acara sambutan digelar di pelataran Gedung KPK. Sejumlah anggota Wadah Pegawai KPK mengenakan kemeja putih dengan pita merah di lengan. 

Selain Agus Rahardjo, acara ini juga dihadiri oleh Wakil Ketua KPK Saut Situmorang. Kemudian, terlihat juga sejumlah pejabat KPK dan Ketua Wadah Pegawai KPK Yudi Purnomo.

Selain itu, tampak hadir mantan Ketua KPK Abraham Samad dan mantan Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto.

Sejumlah perwakilan hadirin memberikan kata sambutan untuk memberi dukungan kepada Novel.

Wajah Novel Baswedan disiram air keras oleh orang tak dikenal seusai menjalankan shalat subuh di masjid dekat kediamannya, pada 11 April 2017 lalu.

Sejak saat itu, Novel fokus menjalani serangkaian operasi guna penyembuhan matanya di Singapura. (rio)


KABARPROGRESIF.COM : (Jakarta) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menangkap 12 orang dalam operasi tangkap tangan di Lampung Selatan, Jumat (27/7/2018).

Rencananya, sebagian orang yang akan dilacak ke Gedung KPK Jakarta.

"Tim akan mempertimbangkan dari hasil pemeriksaan di polda sejak tadi malam," ujar Juru Bicara, KPK Febri Diansyah.

Sebelumnya, KPK dikabarkan menangkap Bupati Lampung Selatan. Dalam rangkaian operasi tersebut, petugas KPK juga menangkap beberapa orang.

Sebelumnya, Agus Rahardjo mengatakan, beberapa yang ikut diamankan yakni anggota DPRD, pihak swasta, dan beberapa orang yang terkait dengan perkara korupsi.

Dalam operasi tangkap tangan itu, KPK juga menemukan uang sebesar Rp 700 juta yang digunakan sebagai suap umum proyek di Kabupaten Lampung Tengah. (rio)


KABARPROGRESIF.COM : (Jakarta) Dalam Operasi Tangkap Tangan (OTT) kabarnya Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menangkap Bupati Lampung Selatan pada Jumat (27/7/2018).

Petugas KPK juga meemukan uang sebesar Rp 700 juta yang dikeluarkan sebagai bukti transaksi suap.

"Tim pulsa uang Rp700 juta dalam pecahan Rp100.000 dan Rp50.000," kata Ketua KPK Agus Rahardjo.

Diduga, uang tersebut merupakan hasil dari proyek infrastruktur di Kabupaten Lampung Tengah.

Selain bupati, ada tujuh orang lain yang juga diamankan KPK. Mereka berasal dari, pihak swasta dan beberapa orang yang terkait dengan perkara korupsi.

Penangkapan berlangsung sejak Kamis malam hingga Jumat dini hari. Saat ini, pihak-pihak sedang menjalani pemeriksaan oleh penyelidik KPK. (rio)


KABARPROGRESIF.COM : (Jakarta Selatan) Mapomdam Jaya/Jayakarta kembali melakukan razia gabungan TNI, POLRI dan Dishub yang dipimpin Kapten Cpm Wardi. Sebelum razia, aparat gabungan melaksanakan apel di Lapangan Hartib Mapomdam Jaya Jalan Sultan Agung No.33 Jakarta Selatan, Kamis (26/7/18).

“Jaga sikap dan jangan arogansi dalam pelaksanaan tugas razia, hindari kekerasan dan sopan pada saat pemerikasaan, ” ungkap Kapten Cpm Wardi saat mengambil apel pasukan razia gabungan.

Sebanyak 47 orang personel diterjunkan dalam razia ini, terdiri dari POM AD, POM AU, POM AL, GARNISUN serta Satuan Provost Polri dan Dishub. Razia dilaksanakan di Jalan Letjen Suprapto Cempaka Putih, Jakarta Pusat.  Sebelum lokasi razia, pasukan gabungan memasang tanda 'Pemeriksaan Polisi Militer’ sebagai bagian dari prosedur berlangsungnya razia atau pemeriksaan.

Saat razia, terjadi sedikit penumpukan kendaraan karena kendaraan yang melintas mengurangi laju kendaraannya, namun penumpukan ini tidak berlangsung lama.

Dari pantauan, masih banyak ditemukan pelanggaran lalu lintas yang dilakukan oleh masyarakat sipil seperti masuk jalur cepat dengan kendaraan roda dua, padahal diperuntukan untuk kendaraan roda empat. Ada juga warga yang terjaring karena surat-surat tidak lengkap. Seorang anggota PNS yang tidak membawa surat ijin keluar markas terpaksa dikenakan tindakan tilang dalam razia ini. (rio)


KABARPROGRESIF.COM : (Riau) Satuan Tugas Sapu Bersih Pungutan Liar (Satgas Saber Pungli) melakukan operasi tangkap tangan (OTT) di Kabupaten Siak, Riau.

OTT dilakukan di Kantor Badan Pertanahan Nasional (BPN) setempat.

"Benar (telah dilakukan OTT)," kata Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri Brigjen Pol M Iqbal ketika dikonfirmasi, Kamis (26/7/2018).

Iqbal menyatakan, OTT dilakukan oleh Tim Saber Pungli pusat dan Tim Saber Pungli Polres Siak. OTT diketahui dilakukan pada Rabu (25/7/2018).

OTT tersebut dilakukan terkait pungli untuk penerbitan sertifikat peralihan hak. Iqbal menyatakan, dari tempat perkara sebanyak 7 orang diamankan dan diperiksa petugas.

Berdasarkan informasi yang diperoleh, diduga Kepala Kantor Pertanahan (Kakantah) Siak salah satu yang dijadikan tersangka. Adapun dua orang lainnya belum diketahui identitasnya. (mon)


KABARPROGRESIF.COM : (Cilacap) Pangkalan TNI Angkatan Laut (Lanal) Cilacap Lantamal V kini memiliki Komandan baru, Jabatan Danlanal Cilacap resmi diserahterimakan, dari Kolonel Laut (P) Agus Prabowo Adi, SE. kepada penggantinya Kolonel Laut (P) Teguh Iman Wibowo, Jum’at (27/18).

Serah terima jabatan dilakukan  dengan upacara militer yang dihelat di lapangan upacara Lanal Cilacap Jl. Niaga No. 2 Cilacap dengan Irup Komandan Lantamal V, Laksamana Pertama TNI Edwin, S.H. dengan komandan upacara Mayor Laut (E) Nurhamzah (Pasintel Lanal Cilacap).

Laksamana Pertama TNI Edwin, SH. dalam sambutannya mengatakan, sertijab merupakan dinamika biasa dalam organisasi TNI/TNI Angkatan Laut. Pada hakekatnya, pelaksanaan sertijab merupakan momentum formal dalam mengemban amanah tugas dari negara.

"Oleh karena itu diperlukan sikap profesionalisme dan soliditas antar prajurit, agar tugas pemimpin mampu berjalan secara optimal," terangnya.

Menurutnya, Cilacap merupakan salah satu zona yang strategis dan dinilai menjadi titik rawan jalur imigran gelap. Sehingga tugas mengembangkan wilayah pertahanan dianggap cukup krusial.

Edwin -sapaan akrab Danlantamal V ini-berharap Danlanal Cilacap yang baru mampu memanfaatkan segala potensi Sumber Daya Alam maupun Sumber Daya Manusia di wilayahnya.

Tampak hadir dalam kegiatan tersebut para Asisten Danlantamal V,  Wakil Bupati Cilacap Syamsul Aulia Rahman beserta jajaran Forkopimdanya, Danrem 071/WK Kolonel Kav. Dani Wardana S.Sos. MM., Ketua DPRD Kab. Cilacap Taswan, S.Sos., Wakil Ketua DPRD Kab. Cilacap Ir. H. Adi Saroso, MM., Danlanud Jendral Besar Soedirman Letkol Pnb Putu, Kapolres Cilacap AKBP Yudho Hermanto, S.I.K., Dandim 0703/Cilacap Letkol Inf Yudi Purwanto,  seluruh Komandan Lanal dijajaran Lantamal V, Para pimpinan unsur-unsur Maritim Kab. Cilacap, Toga dan Toma serta undangan lainnya.

Danlanal baru Kolonel Laut (P) Teguh Iman Wibowo sebelumnya menjabat sebagai Dosen Opsfib di Seskoal, Cipulir, Jakarta Selatan, sedangkan Kolonel Laut (P) Agus Prabowo Adi, SE. selanjutnya ditugaskan sebagai Asisten Oprasi Danlantamal V Surabaya.

Usai memimpin serah terima jabatan Komandan Lanal Cilacap, Komandan Lantamal V selanjutnya memimpin serah terima jabatan Asisten Operasi dari  Kolonel Laut (P) Hery Winarno, S.E., kepada Kolonel Laut (P) Agus Prabowo Adi, S.E.,  dan Kepala Rumah Sakit Angkatan Laut dr. Oepomo Lantamal V Surabaya dari Letkol Laut (K) dr. Imam Hidayat, Sp.S. kepada Letkol Laut (K/W) dr. Trisna Rini, Sp.M., di lapangan olahraga Indoor Lanal Cilacap. (arf)


KABARPROGRESIF.COM : (Jakarta) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan operasi tangkap tangan ( OTT) di Lampung Selatan pada Jumat (27/7/2018).

"Betul, tim KPK ada yang ditugaskan di daerah Lampung Selatan dalam beberapa hari ini," ujar Ketua KPK Agus Rahardjo saat dikonfirmasi, Jumat.

Dalam OTT kali ini, KPK dikabarkan mengamankan Bupati Lampung Selatan Zainudin Hasan. Selain bupati, ada tujuh orang lainnya yang juga diamankan petugas KPK.

Tujuh orang lainnya yang ikut ditangkap berasal dari unsur anggota DPRD, pihak swasta, dan beberapa orang yang diduga terkait dengan perkara korupsi.

Saat ini, pihak-pihak yang ditangkap sedang dalam tahap pemeriksaan secara intensif.

"Kami melakukan cek silang terhadap informasi yang dilaporkan oleh masyarakat tentang adanya dugaan transaksi," kata Agus. (rio)

Narkoba

Koperasi & UMKM

Terus Kobarkan Semangat Perjuangan Arek-arek Suroboyo 10 Nopember 1945 untuk memberantas Korupsi, Terorisme dan Penyalahgunaan Narkoba

Translate

Hukum

Metropolis

Nasional

Pidato Bung Tomo


Hankam

Popular Posts

Blog Archive