Terus Kobarkan Semangat Perjuangan Arek-arek Suroboyo 10 Nopember 1945 untuk memberantas Korupsi, Terorisme dan Penyalahgunaan Narkoba

Soft Launching Kota Lama, Gelar Sejumlah Paket Wisata

Sejumlah paket wisata digelar Pemkot Surabaya usai soft launching Kota Lama zona Eropa yang berada di kawasan Jalan Rajawali, Krembangan, Surabaya.

Cegah Narkoba di Kalangan ASN dan Pelajar, Pemkot Surabaya Gandeng BNN dan Polisi

Upaya Pemkot Surabaya memberantas Narkoba tak hanya di kalangan pelajar dan masyarakat, tetapi juga Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkup pemkot.

Peluang Investasi untuk Pengembangan Eks THR-TRS

Pemkot Surabaya menggandeng Kamar Dagang dan Industri (Kadin) untuk mempromosikan proyek peluang investasi di Kota Pahlawan. Diantaranya di kompleks eks Taman Hiburan Rakyat (THR) dan Taman Remaja Surabaya (TRS).

Tekan Laju Inflasi, Pemkot Rutin Gelar Pangan Murah

Untuk menekan laju inflasi agar masyarakat bisa mendapatkan komoditas bahan pangan dengan lebih murah, Pemkot Surabaya rutin menggulirkan program Gerakan Pangan Murah setiap bulan.

Pemkot Surabaya Komitmen Amankan Aset yang Dikuasai Pihak Ketiga

Berbagai upaya strategis terus dilakukan Pemkot Surabaya untuk memastikan aset daerah dapat dimanfaatkan secara optimal demi kepentingan warga dan pemerintah.

Sabtu, 28 Juli 2018

Yonif RK 732/B Akan Diperkuat Ranpur Amphibi Arisgator M-113


KABARPROGRESIF.COM : (Ternate) Satuan Batalyon Infanteri Raider Khusus 732/Banau akan diperkuat dengan alutsista baru yaitu 4 Unit Kendaraan Tempur Amphibi Arisgator M-113 buatan Italia yang baru saja tiba hari ini diangkut dengan Kapal ADRI 49 dan berlabuh di Pelabuhan ASDP Bastiong Ternate.

Menurut Dandenpal Ternate Letkol Cpl Adi Wibowo bahwa kedatangan 4 Unit Ranpur ini guna memperkuat satuan Yonif RK 732/Banau, ranpur ini memiliki keistimewaan dapat dioperasionalkan di darat maupun dilaut oleh karenannya disebut Ranpur Amfibi yang dapat meraih kecepatan 60 Km/Jam dan dilaut hingga 6 Knot berkat adanya 2 buah propeler hidrosatik yang ditempatkan dibelakang kendaraan tersebut, pada persenjataan ranpur ini dapat dipasangi Senapan Mesin Berat Browning M2HB 12,7 mm dan Pelontar Granat  AGL 40 mm MK19. Diproduksi oleh perusahaan ARIS asal Italia dan diperbaharui di Belgia Ranpur Amfibi Arisgator M-113 siap memperkuat mobilitas Pasukan Raider Khusus 732/Banau.

Untuk sementara ke-4 Ranpur tersebut akan disimpan di Kipan A Yonif RK 732/Banau dan nanti kita akan ploting sesuai kebutuhan selepas acara peresmian. (andre)

Jumat, 27 Juli 2018

Gelar Silahturahmi, Ribuan Relawan Doakan Adies Kadir Maju Lagi Jadi DPR RI


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Ribuan relawan Adies Kadir mendoakan agar anggota MPR/DPR RI ini tetap sehat dan bisa membela kepentingan masyarakat. Pernyataan ini disampaikan para relawan ketika acara  ‘Silaturahmi Relawan Adies Kadir’ di gedung Islamic Center Surabaya, Jumat (27/7) malam.

Tradisi halal bi halal yang rutin diadakan setiap tahun ini, merupakan wujud solid-nya para relawan yang tersebar di Surabaya dan Sidoarjo. Selain itu juga untuk lebih mempererat tali silaturahmi dan persaudaraan.

“Kegiatan ini merupakan wujud soliditas relawan Adies Kadir. Bukan dari kita, melainkan dari relawan sendiri. Acara ini sudah terselenggara tujuh kali sejak Pak Adies masih duduk di DPRD Kota Surabaya. Bahkan, mereka sudah menyiapkan nama KOMPAK (Komunitas Relawan Adies Kadir). Tinggal deklarasi saja,” ujar LS Darwanto Ketua Tim Relawan Adies Kadir, Jumat (27/7).


Lanjut Lalak—panggilan akrab—LS Darwanto, yang hadir di acara halal bi halal ini merupakan relawan yang mengusung dan mendukung anggota Komisi III DPR RI untuk bisa menjadi perwakilan warga Surabaya dan Sidoarjo dalam menyampaikan aspirasi di pusat.

“Meskipun terlambat, namun tidak  mengurangi esensi dari halal bi halal ini sendiri. Sekitar 5.000 relawan ini, merupakan perwakilan dari masing-masing wilayah yang tersebar di wilayah RT/RW di Surabaya dan Sidoarjo. Yang datang malam ini, masing-masing 10 perwakilan. Karena memang jumlahnya setiap tahun selalu bertambah,” sambung Lalak.

Sebagai wujud kepedulian Adies Kadir kepada warga Surabaya dan Sidoarjo, Wakil Ketua DPP Partai Golkar ini juga telah meresmikan Rumah Aspirasi di Jalan Kriskencanasari Timur XI/35, Kelurahan Gunungsari, Kecamatan Dukuh Pakis.

Rumah aspirasi sebagai wadah penyaluran uneg-uneg kepada wakil rakyat ini, adalah cara Adies untuk menyambung silaturahmi dan lebih mendekatkan diri kepada masyarakat untuk memenuhi janjinya ketika terpilih sebagai anggota DPR RI empat tahun lalu.


“Rumah Aspirasi ini justru sebagai manivestasi amanah. Menjadi lebih wajib, dan Pak Adies Kadir siap mengembang amanat dari kepercayaan relawan itu. Makanya, diresmikan Rumah Aspirasi sebagai tempat untuk menyalurkan aspirasi,” pungkas Lalak.

Sementara itu, H Rudjito, relawan Adies Kadir asal Bulak berharap Sekjen Ormas DPP Musyawarah Kekeluargaan Gotong Royong (MKGR) ini selalu diberikan kesehatan agar bisa menjalankan tugas-tugasnya sebagai wakil rakyat dengan baik.

“Kami yakin, relawan yang hadir di acara ini, ikhlas mendoakan Pak Adies dan keluarganya sehat dan bahagia. Dan terpenting bisa tetap amanah menjadi wakilnya orang Surabaya dan Sidoarjo. Tetapi selama ini saya mengenal pribadi beliau, bukan orang Surabaya dan Sidoarjo saja. Banyak orang di luar dapilnya, direspon oleh beliau. Makanya, kami selalu berdoa yang terbaik buat Pak Adies,” harap mantan Ketua RW I Kelurahan Bulak, Kecamatan Bulak ini.


Sementara Adies Kadir mengatakan, kegiatan itu merupakan ungkapan rasa terima kasihnya kepada para pemilih atau relawan yang bisa menjadikan dirinya terpilih duduk sebagai anggota DPR RI.

“Sejak 2014 dilantik menjadi DPR RI, tradisi ini langsung kita jalankan untuk memupuk silahturahmi dan persaudaraan kepada relawan yang telah membantu saya dari dapil Surabaya-Sidoarjo. Ini semua berkat pemilih, relawan dan tim saya,” ujar Sekjen DPP Ormas Musyawarah Kekeluargaan Gotong Royong (MKGR) ini.

Adies Kadir juga menegaskan, dirinya akan terus memprioritaskan aspirasi masyarakat di Jatim, khususnya Surabaya dan Sidoarjo.

“Tak hanya setiap tahun menggelar acara seperti itu, saya juga selalu turun melalui reses untuk menjaring aspirasi masyarakat dan membawa aspirasi itu ke pusat,” sambung Wakil Ketua Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR RI ini.

Dengan acara itu pula, lanjut Adies, dirinya selalu berusaha untuk menambah relawan dan membina relawan yang sudah ada. Namun tujuannya bukan hanya untuk dirinya semata, melainkan untuk Partai Golkar.

“Kegiatan seperti ini sengaja saya suguhkan dengan harapan bisa memotivasi kader muda Partai Golkar. Ya semuanya itu garis tangan, tapi kerja keras itu penting. Yang terpenting, muaranya tetap untuk kesejahteraan rakyat,” pungkas Bacaleg Partai Golkar Dapil Jatim I Surabaya-Sidoarjo ini. (arf/komang)

Bupati Lampung Selatan Mengaku Terima Uang Suap


KABARPROGRESIF.COM : (Jakarta) Bupati Lampung Selatan Zainudin Hasan mengaku menerima uang dari kontraktor.

Namun, ia mengatakan, uang tersebut akan digunakan untuk keperluan kegiatan tarbiyah atau pendidikan.

Hal itu dikatakan Zainudin sebelum menaiki mobil tahanan seusai menjalani pemeriksaan di Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Jakarta, Sabtu (28/7/2018) dini hari.

"Enggak ada, enggak ada urusan seperti itu (partai), kami hanya membantu tarbiyah," ujar Zainudin.

Dalam kasus ini, KPK menetapkan Bupati Lampung Selatan Zainudin Hasan sebagai tersangka.

Selain Zainudin, KPK juga menetapkan dua tersangka penerima suap lainnya.

Mereka adalah Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Lampung Selatan Anjar Asmara dan anggota DPRD Provinsi Lampung Agus Bhakti Nugroho.

Kemudian, KPK juga menetapkan pemilik CV 9 Naga, Gilang Ramadhan, sebagai tersangka pemberi suap. Zainudin, Agus, dan Anjar disangka menerima suap sekitar Rp 600 juta dari Gilang.

Suap itu diduga terkait fee 15 proyek infrastruktur di Dinas PUPR.

Menurut KPK, Zainudin diduga mengarahkan agar semua pelaksana proyek di Dinas PUPR ditentukan melalui Agus Bhakti.

Zainudin juga meminta agar Agus berkoordinasi dengan Anjar Asmara mengenai permintaan fee dari kontraktor. (rio)

Selain Bupati Lampung Selatan, Anggota DPRD Provinsi Lampung Ikut Jadi Tersangka


KABARPROGRESIF.COM : (Jakarta) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan anggota DPRD Provinsi Lampung Agus Bhakti Nugroho sebagai tersangka.

Agus lulus menjadi tangan kanan Bupati Lampung Selatan Zainudin Hasan, dalam penerimaan suap dari kontraktor.

Wakil Ketua KPK Basaria Panjaitan mengatakan, Zainudin membagikan bantuan agar semua pelaksana proyek di Dinas Pekerjaan Umum dan PUPR melalui Edo Agus Bhakti.

"ZH (Zainudin) meminta Kepala Dinas PUPR untuk berkoordinasi dengan ABN (Agus Bhakti), termasuk untuk biaya proyek," ujar Basaria dalam jumpa pers di Gedung KPK Jakarta, Jumat (27/7/2018).

Dalam kasus ini, Zainudin, Agus Bhakti, dan Kepala Dinas PUPR Lampung Selatan Anjar Asmara menerima suap Rp 600 juta dari pemilik CV 9 Naga, Gilang Ramadhan.

Uang itu terkait penunjukkan Gilang sebagai pelaksana proyek. Baca juga: Uang Rp 600 Juta untuk Bupati Lampung Selatan Diduga Biaya dari 15 Proyek

Menurut Basaria, Agus Bhakti mengadakan proses lelang, Gilang mendapatkan 15 proyek pada tahun 2018, di Dinas PUPR. Sebanyak 15 proyek itu Sentuh totalnya Rp 20 miliar.

Gilang memegang banyak nama perusahaan untuk mengerjakan proyek yang dimenangkan. Meski berbeda nama perusahaan, semuanya dikendalikan oleh Gilang. (rio)

Bupati Lampung Selatan Diduga Terima Suap Rp. 600 Juta


KABARPROGRESIF.COM : (Jakarta) Bupati Lampung Selatan Zainudin Hasan disangka menerima suap sekitar Rp 600 juta dari pemilik CV 9 Naga Gilang Ramadhan.

Suap tersebut beton sebagai biaya atas 15 proyek di bawah Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kabupaten Lampung Selatan.

"Diduga, biaya terkait biaya sebesar 10-17 persen di Dinas PUPR Lampung Selatan," demikian Wakil Ketua KPK Basaria Panjaitan dalam jumpa pers di Gedung KPK Jakarta, Jumat (27/7/2018).

Menurut Basaria, berbagi Zainudin untuk membuat proyek agar proyek dapat dilakukan di PUPR. Adapun, 15 proyek yang diberikan kepada Gilang ini tepatnya Rp 20 miliar.

Gilang memegang banyak nama perusahaan untuk mengerjakan proyek yang dimenangkan. Meski berbeda nama perusahaan, semuanya dikendalikan oleh Gilang.

Dalam operasi tangkap tangan, petugas KPK mengumpulkan uang sebesar Rp 200 juta yang dikeluarkan dari biaya sebesar Rp 400 juta.

Uang tersebut untuk empat proyek, yaitu Box Culvert Waysulan oleh CV Langit Biru. Kemudian, proyek rehabilitasi ruang Jalan Banding Kantor Camat Rajabasa oleh CV Langit Biru.

Selain itu, proyek ditingkatkan ruas Jalan Kuncir Curug oleh CV Menara 9. Kemudian, peningkatan ruas Jalan Lingkar Dusun Tanah Luhur Batas Kota oleh CV Laut Merah.

Dalam kasus ini, KPK menetapkan Bupati Lampung Selatan Zainudin Hasan sebagai tersangka. Selain Zainudin, KPK juga mendirikan dua tersangka penerima suap lainnya.

Masing-masing itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Lampung Selatan Anjar Asmara dan anggota DPRD Provinsi Lampung Agus Bhakti Nugroho. Kemudian, menetapkan pemilik CV 9 Naga, Gilang Ramadhan sebagai tersangka pemberi suap. (rio)

KPK Tetapkan Bupati dan Kepala Dinas PUPR Lampung Selatan sebagai Tersangka


KABARPROGRESIF.COM : (Jakarta) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan Bupati Lampung Selatan Zainudin Hasan sebagai tersangka.

Selain Zainudin, KPK juga menetapkan tiga tersangka lainnya. Masing-masing yakni, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Lampung Selatan Anjar Asmara dan anggota DPRD Provinsi Lampung Agus Bhakti Nugroho. Kemudian, pemilik CV 9 Naga, Gilang Ramadhan.

Wakil Ketua KPK Basaria Panjaitan mengatakan, setelah dilakukan pemeriksaan 1x24 jam dan gelar perkara, KPK meningkatkan penanganan perkara ke tingkat penyidikan dan menetapkan empat orang tersangka.

"Diduga ada tindak pidana korupsi berupa pemberian hadiah atau janji kepada bupati dan kepala dinas PUPR," ujar Basaria dalam jumpa pers di Gedung KPK Jakarta, Jumat (27/7/2018).

Dalam kasus ini, Zainudin, Anjar Asmara dan Agus Bhakti diduga menerima suap Rp 600 juta dari Gilang Ramadhan. Suap itu terkait penunjukkan Gilang sebagai pelaksana proyek infrastruktur di Lampung Selatan.

Gilang Ramadhan disangka melanggar Pasal 5 ayat 1 huruf a atau hurud b atau Pasal 13 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 sebagaimana diubah dalam UU Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.

Sementara, Zainudin, Anjar Asmara dan Agus Bhakti disangka melanggar Pasal 12 huruf a atau huruf b atau Pasal 11 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 sebagaimana diubah dalam UU Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi jo Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP. (rio)

Adiknya Ditangkap KPK, Ketum PAN Mohon Maaf


KABARPROGRESIF.COM : (Jakarta) Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat Lampung terkait penangkapan adiknya selaku Bupati Lampung Tengah, Zainudin Hasan, oleh KPK.

"Sebagai kakak, saya memohon maaf kepada masyarakat Lampung Selatan khususnya dan seluruh masyarakat Lampung atas apa yang terjadi," ujar Zulkifli, Jumat (27/7/2018).

Zulkifli mengaku prihatin atas kasus tersebut. Menurut dia, sejak kecil mereka sekeluarga dididik untuk berlaku jujur. Karena itu, ia menganggap penangkapan ini sebagai ujian.

Selanjutnya, Zulkifli menyerahkan sepenuhnya kasus yang menimpa adiknya itu kepada proses hukum.

Ia meminta sang adik bersikap kooperatif kepada KPK.

"Saya percaya KPK akan bertindak profesional," kata Ketua MPR itu.

KPK dikabarkan menangkap Bupati Lampung Selatan pada Jumat. Dalam operasi tangkap tangan, petugas KPK menemukan uang Rp 700 juta yang diduga sebagai bukti transaksi suap.

Diduga, uang tersebut merupakan suap kepada kepala daerah terkait proyek infrastruktur di Kabupaten Lampung Tengah.

Selain bupati, ada 11 orang lainnya yang juga ditangkap petugas KPK. Mereka berasal dari unsur anggota DPRD, pihak swasta, dan beberapa orang yang diduga terkait dengan perkara korupsi.

Penangkapan berlangsung sejak Kamis malam hingga Jumat dini hari. Saat ini, pihak-pihak yang ditangkap sedang dalam pemeriksaan oleh penyelidik KPK. (rio)

Bupati Lampung Selatan Tiba di Gedung KPK


KABARPROGRESIF.COM : (Jakarta) Bupati Lampung Selatan Zainudin Dalin akhirnya tiba di Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Jakarta, Jumat (27/7/2018).

Zainudin sebelumnya dalam Operasi Tangkap Tangan KPK. Zainudin tampak mengeluarkan kemeja putih lengan pendek dan celana panjang hitam serta memakai kopiah hitam.

Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) itu tampak terlihat tenang. Ini terlihat dari kebiasaan Zainudin memasukkan kedua tangan ke dalam saku celananya.

Ia hanya tersenyum tanpa jawaban ketika di tanya beberapa wartawan. Selain Zainudin, ada tiga orang lain yang tampak turun dari mobil berikutnya.

Salah satunya menggunakan sweater, masker wajah dan membawa tas. Saat melewati barisan pewarta foto, mereka tampak menundukkan wajah.

Sebelumnya, KPK menangkap 12 orang dalam operasi tangkap tangan di Lampung Selatan.

Selain Zainudin, dalam rangkaian operasi pegawai KPK juga mencakup beberapa orang.

Menurut Agus Rahardjo, beberapa yang ikut diamankan yakni anggota DPRD, pihak swasta dan beberapa orang yang terkait dengan perkara korupsi.

Dalam operasi tangkap tangan, KPK menemukan uang sebesar Rp 700 juta yang digunakan sebagai suap umum proyek di Kabupaten Lampung Selatan. (rio)

Adiknya Ditangkap KPK, Zulkifli Hasan Merasa Prihatin


KABARPROGRESIF.COM : (Jakarta) Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan mengaku prihatin dengan penangkapan adiknya, Zainudin Hasan, oleh Komisi Pemberantasan Korupsi, Jumat (27/7/2018).

Zainudin selaku Bupati Lampung Selatan ditangkap KPK terkait dugaan suap proyek infrastruktur di Kabupaten Lampung Tengah.

"Sebagai kakak tertua, wakil orangtua, kami sangat prihatin dan sedih atas musibah yang terjadi," kata Zul, sapaannya, melalui keterangan tertulis, Jumat (27/7/2018).

Ia menambahkan, sejak kecil mereka sekeluarga dididik untuk berlaku jujur. Karena itu, ia menganggap penangkapan ini sebagai ujian.

Zulkifli menyerahkan sepenuhnya kasus yang menimpa adiknya itu kepada proses hukum. Ia meminta sang adik bersikap kooperatif kepada KPK.

Ia mengaku selalu mengingatkan kadernya di seluruh Indonesia untuk menghindari korupsi.

KPK dikabarkan menangkap Bupati Lampung Selatan pada Jumat.

Dalam operasi tangkap tangan, petugas KPK menemukan uang Rp 700 juta yang diduga sebagai bukti transaksi suap.

Diduga, uang tersebut merupakan suap kepada kepala daerah terkait proyek infrastruktur di Kabupaten Lampung Tengah.

Selain bupati, ada 11 orang lainnya yang juga ditangkap petugas KPK. Mereka berasal dari unsur anggota DPRD, pihak swasta, dan beberapa orang yang diduga terkait dengan perkara korupsi.

Penangkapan berlangsung sejak Kamis malam hingga Jumat dini hari. Saat ini, pihak-pihak yang ditangkap sedang dalam pemeriksaan oleh penyelidik KPK. (mon)

Mulai Masuk Kerja, Novel Baswedan Disambut Pegawai KPK dan Aktivis Antikorupsi


KABARPROGRESIF.COM : (Jakarta) Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi ( KPK) Novel Baswedan menjalani hari pertama kembali bekerja di Gedung KPK Jakarta, Jumat (27/7/2018).

Kehadiran Novel Baswedan kali ini disambut meriah oleh ratusan pegawai KPK, aktivis antikorupsi, hingga mantan pimpinan KPK.

"Anda adalah warga kami, kami menerima sepenuh hati. Anda akan bertugas seperti semula tanpa ada mutasi," ujar Ketua KPK Agus Rahardjo saat memberikan kata sambutan.

Acara sambutan digelar di pelataran Gedung KPK. Sejumlah anggota Wadah Pegawai KPK mengenakan kemeja putih dengan pita merah di lengan. 

Selain Agus Rahardjo, acara ini juga dihadiri oleh Wakil Ketua KPK Saut Situmorang. Kemudian, terlihat juga sejumlah pejabat KPK dan Ketua Wadah Pegawai KPK Yudi Purnomo.

Selain itu, tampak hadir mantan Ketua KPK Abraham Samad dan mantan Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto.

Sejumlah perwakilan hadirin memberikan kata sambutan untuk memberi dukungan kepada Novel.

Wajah Novel Baswedan disiram air keras oleh orang tak dikenal seusai menjalankan shalat subuh di masjid dekat kediamannya, pada 11 April 2017 lalu.

Sejak saat itu, Novel fokus menjalani serangkaian operasi guna penyembuhan matanya di Singapura. (rio)

12 Orang Ditangkap KPK dalam OTT di Lampung Selatan


KABARPROGRESIF.COM : (Jakarta) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menangkap 12 orang dalam operasi tangkap tangan di Lampung Selatan, Jumat (27/7/2018).

Rencananya, sebagian orang yang akan dilacak ke Gedung KPK Jakarta.

"Tim akan mempertimbangkan dari hasil pemeriksaan di polda sejak tadi malam," ujar Juru Bicara, KPK Febri Diansyah.

Sebelumnya, KPK dikabarkan menangkap Bupati Lampung Selatan. Dalam rangkaian operasi tersebut, petugas KPK juga menangkap beberapa orang.

Sebelumnya, Agus Rahardjo mengatakan, beberapa yang ikut diamankan yakni anggota DPRD, pihak swasta, dan beberapa orang yang terkait dengan perkara korupsi.

Dalam operasi tangkap tangan itu, KPK juga menemukan uang sebesar Rp 700 juta yang digunakan sebagai suap umum proyek di Kabupaten Lampung Tengah. (rio)

KPK Temukan Uang Rp 700 Juta saat OTT di Lampung Selatan


KABARPROGRESIF.COM : (Jakarta) Dalam Operasi Tangkap Tangan (OTT) kabarnya Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menangkap Bupati Lampung Selatan pada Jumat (27/7/2018).

Petugas KPK juga meemukan uang sebesar Rp 700 juta yang dikeluarkan sebagai bukti transaksi suap.

"Tim pulsa uang Rp700 juta dalam pecahan Rp100.000 dan Rp50.000," kata Ketua KPK Agus Rahardjo.

Diduga, uang tersebut merupakan hasil dari proyek infrastruktur di Kabupaten Lampung Tengah.

Selain bupati, ada tujuh orang lain yang juga diamankan KPK. Mereka berasal dari, pihak swasta dan beberapa orang yang terkait dengan perkara korupsi.

Penangkapan berlangsung sejak Kamis malam hingga Jumat dini hari. Saat ini, pihak-pihak sedang menjalani pemeriksaan oleh penyelidik KPK. (rio)