KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini tidak henti-henti mengajak warga Kota Surabaya untuk mandiri dan menjadi tuan dan nyonya di kotanya sendiri. Kali ini, Wali Kota Risma mengajak istri-istri outsourcing Pemerintah Kota Surabaya untuk menjadi pelaku UKM dan bergabung ke Pahlawan Ekonomi serta Pejuang Muda.
Wali Kota Risma mengaku sengaja mengundang istri-istri Satgas PU Bina Marga dan Pematusan serta istri Satgas Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang (DCKTR) ke Graha Sawunggaling. Tujuannya, dia ingin kehidupan keluarga para satgas yang statusnya outsourcing itu kehidupannya lebih baik dan anak-anaknya mendapatkan akses layanan pendidikan yang lebih baik serta layak seperti yang lainnya.
“Kalau mau, saya siapkan pelatihan. Nanti bergabung dengan Pahlawan Ekonomi atau Pejuang Muda. Nanti tidak apa-apa dibawa anak-anaknya saat pelatihan,” kata Wali Kota Risma dalam sambutannya, Kamis (8/9/2018).
Menurut Wali Kota Risma, mumpung saat ini diberi kesehatan dan diberi kelengkapan psikis dan fisik, maka ia berharap supaya waktu ini bisa dimanfaatkan sebaik mungkin. Bahkan, ia meminta supaya kebiasaan ibu-ibu yang sering nonton sinetron dan sering ngerasani orang lain dihilangkan.
“Ayo bergerak. Tidak usah berpikir nanti pasti ada jalan, yang paling penting ada niat, kalau sudah ada niat, pasti Tuhan akan membukakan pintunya. Tapi kalau tidak ada niat dan tidak mau, ya sudah selesai,” tegasnya.
Pada kesempatan itu, wali kota perempuan pertama di Kota Surabaya itu juga mewanti-wanti supaya tidak perlu memikirkan modal di awal. Hal itu juga selalu disampaikan kepada para Pahlawan Ekonomi dan Pejuang Muda. “Kalau diberi bantuan uang modal di awal, pasti akan habis dan tidak akan jadi,” ujarnya.
Meski begitu, hampir semua anggota Pahlawan Ekonomi dan Pejuang Muda bisa sukses dan penghasilanya sangat luar biasa. Bahkan, saat ini bukan lagi jutawan, tapi mereka juga banyak yang miliarder, karena produknya banyak diimpor. “Dulu awal-awal ada Pahlawan Ekonomi, ketika mau pameran di Balai Kota, produk mereka diangkut becak dan bemo, lha sekarang sudah mobil-mobilan kalau mau pameran,” kata dia.
Wali Kota Risma menjelaskan ajakan ini perlu disampaikan kepada ibu-ibu satgas dan warga Surabaya lainnya. Sebab, hal itu akan dipertanggungjawabkan di akhir kelak. “Ini perlu saya sampaikan, kalau tidak saya sampaikan, saya yang salah. Tapi kalau sudah saya sampaikan tapi tidak mau, berarti saya sudah tidak salah lagi,” kata dia.
Sementara itu, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP5A) Chandra Oratmangun mengatakan silaturrahmi ini sudah tindaklanjut dari pembinaan sebelumnya. Sebab, pembinaan serupa dan ajakan untuk masuk ke Pahlawan Ekonomi serta Pejuang Muda sudah disampaikan kepada outsourcing di kelurahan dan kecamatan se Kota Surabaya.
“Istri-istri outsourcing di kelurahan dan kecamatan sudah banyak yang ikut Pahlawan Ekonomi dan Pejuang Muda ini,” kata Chandra.
Setelah kelurahan dan kecamatan, lalu istri-istri di dinas-dinas yang outsourcingnya sedikit. Rencananya, pembinaan dan ajakan untuk masuk ke Pahlawan Ekonomi dan Pejuang Muda ini akan disampaikan kepada seluruh istri outsourcing di jajaran Pemkot Surabaya.
“Berdasarkan arahan Bu Wali, nanti semuanya, sehingga semakin banyak yang ikut dan bisa menopang perekonomian keluarganya,” imbuhnya.
Oleh karena itu, bagi mereka yang berniat untuk menjadi pelaku UKM, bisa datang langsung ke Kaza Mall hari sabtu dan minggu. Chandra juga menerangkan bahwa khusus untuk warga yang usianya 40 tahun ke bawah, bisa mengikuti Pejuang Muda yang pelatihannya dilakukan setiap Hari Sabtu mulai pukul 10.00 Wib.
Sedangkan bagi warga yang usianya sudah 40 tahun ke atas, maka bisa ikut Pahlawan Ekonomi dan akan dilatih menekuni salah satu keterampilan untuk menciptakan produk.
“Mereka akan dilatih mulai dari awal hingga akhir,” pungkasnya. (arf)