Kamis, 23 Agustus 2018


KABARPROGRESIF.COM : (Jakarta)  Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tengah mendalami peran Ketua Umum PPP Romahurmuziy dalam dugaan korupsi dana perimbangan pada Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2018. 

Sebab, dalam kasus tersebut, KPK menemukan uang sebesar Rp 1,4 miliar dalam pecahan dolar Singapura dan menyita dokumen saat ini menggeledah rumah salah seorang pengurus PPP di Graha Raya Bintaro, Tangerang Selatan beberapa waktu lalu.

"Ya chek dan seimbang, dia menjelaskan apa yang mereka lakukan. Nanti kami lihat dari apa yang dia rancang ulang disitu. KPK tidak pernah memanggil kalau dia tidak ada relevansinya dengan yang kami lagi dalami," kata Wakil Ketua KPK Saut SitumorangSaut di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (23 / 8/2018).

Saut menambahkan, Romahurmuziy hanya sebagai saksi dan tak perlu dikhawatirkan. Saut menerangkan pemanggilan sejumlah politisi di tahun politik tak terkait aspek politik sehingga tak perlu dibesar-besarkan.

"Ya kan KPK tak di ruang hampa kan. Ini KPK-nya Indonesia. Dia harus hati-hati, tak perlu merusak demokrasi. Kami juga kan negara demokrasi dipilih dengan Komisi III, dipilih oleh DPR," ujar Saut.

"Oleh karena itu (KPK) harus jangan bikin kebisingan yang begitu lebih besar, "lanjut Saut.

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Arsul Sani mengatakan Ketua Umum PPP M Romahurmuziy akan memenuhi panggilan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Kamis (23/8/2018) ini.

Romahurmuziy rencananya dalam kasus dugaan suap yang terkait dengan dana perimbangan keuangan daerah pada Rancangan APBN-Perubahan Tahun Anggaran 2018.

Ia akan memenuhi panggilan sebagai saksi untuk tersangka pejabat nonaktif Kementerian Keuangan Yaya Purnomo.

"Akan datang jam 13-an (sekitar pukul 13.00 WIB), karena pagi ini menerima tamu pertama-tamu dari luar negeri yang sudah terjadwal," kata Arsul dalam keterangan tertulisnya, Kamis (23/8/2018). (rio)


KABARPROGRESIF.COM : (Makassar) Jelang  Hari Ulang Tahun (HUT) ke-72 Jalasenastri yang akan diperingati pada tanggal 27 Agustus nanti,  Korcab VI Daerah Jalasenastri Armada (DJA) II melaksanakan kegiatan aksi sosial  donor darah  di ruang Urikes Dinas kesehatan (Diskes) Lantamal VI, Kamis, (23/08/2018).

Donor darah ini terlaksana  kerjasama Korcab VI DJA II  dengan Diskes Lantamal VI dan Unit Tranfusi Darah (UTD) Provinsi Sulawesi Selatan.

Ketua Korcab VI DJA II Ibu Risanti Dwi Sulaksono mengatakan kegiatan amal donor darah ini merupakan rangkaian kegiatan sosial untuk menyambut Hari Ulang Tahun  ke-72 Jalasenastri.
.
“Donor darah adalah wujud partisipasi aktif dan kepedulian Korcab VI DJA II terhadap sesama dan hasil dari kegiatan ini dapat membantu PMI dalam mengumpulkan dan menjaga persediaan darah bila suatu waktu dibutuhkan oleh masyarakat” Ungkapnya.

Kegiatan  ini mengusung tema, “Jalasenastri Bertekad Mengedepankan Kepedulian Sosial, Pendidikan Anggota yang Berkualitas serta Kesejahteraan Keluarga Prajurit Guna Menciptakan Ketahanan Keluarga sebagai Landasan Ketahanan Bangsa”.

Dari aksi sosial ini Korcab VI DJA II berhasil mengumpulkan 30  kantong darah dari para pendonor yang terdiri dari anggota Jalasenastri Korcab VI DJA II, perwakilan Kowal dan PNS  putri Lantamal VI. (arf)


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Operasi tangkap tangan (OTT) yang digelar oleh Tim Satgas Saber Pungli Mabes Polri, Sabtu (18/8/2018), di Polres Kediri menjadi perhatian Polda Jatim.

Kabid Propam Polda Jatim Kombes Hendra Wirawan menegaskan, pihaknya sudah mengingatkan polres dan polsek di wilayahnya untuk tidak melakukan pungli SIM, penyimpangan anggaran dipa, ataupun pungli di jalanan yang banyak terjadi.

"Sudah kami ingatkan. Kami sudah memberi peringatan kepada kewilayahan polres," ucap Hendra di Surabaya, Kamis (23/8/2018).

"Minimal tidak melakukan hal yang sama (seperti di Polres Kediri), maksimalnya seperti saya bilang tadi, jangan (menyalahgunakan) anggaran dipa, pungli di jalan. Kalau ada laporan dari masyarakat, langsung kami proses," tegas Hendra.

Menurutnya, kasus pungli SIM di Polres Kediri saat ini masih ditangani Mabes Polri. Pihaknya masih menunggu konfirmasi dari Mabes Polri untuk kelanjutan penanganan kasus tersebut.

" Belum. Kami masih menunggu dari Mabes. Akan kita tunggu nanti," katanya.

" Biasanya sidang akan dilakukan di Polda (Jatim). Kemudian ke depan kita akan tetap melaksanakan pengawasan dalam bidang operasional maupun bidang aplikasi polres-polres di kewilayahan," ujarnya.

Hendra mengungkapkan, Propam Polda Jatim sudah memproses kasus mirip di Polres Kediri, salah satunya berkaitan dengan pungli di jalan dan sebagainya.

" Kami sedang berproses lagi karena memang ada tangkapan. Jadi intinya ada penyalahgunaan kewenangan," kata Hendra tanpa menyebutkan secara detail perkara yang ditanganinya.

Apakah polres dan polsek lain di wilayah Jawa Timur juga diduga banyak terjadi pungutan liar? Hendra memilih irit bicara. Menurutnya, kewenangan untuk menjawab itu ada di Kapolda Jatim.

" Mungkin Pak Kapolda yang bisa menyampaikan. Tetapi kalau dari kami, jika ada (pungli) akan kami tindak. Kalau misalnya ada indikasi akan terjadinya penyimpangan akan kami ingatkan," ujarnya.

Seperti diberitakan, Kapolres Kediri AKBP Erick Hermawan yang terjaring OTT pungutan liar pembuatan SIM. Kapolres disebut-sebut menerima uang Rp 40 juta hingga Rp 50 juta dari pungutan liar layanan pembuatan SIM.

Selain Kapolres, uang hasil pungli diduga juga mengalir ke Kasat Lantas Polres Kediri dengan nilai Rp 10 juta hingga Rp 15 juta dan KRI serta Baur SIM senilai Rp 2 juta hingga Rp 3 juta per minggu.

Penangkapan kapolres awalnya bermula dari tertangkapnya lima calo, yakni Har (36), Bud (43), Dwi (30), Alex (40), dan Yud (34), pada Sabtu (18/8/2018) dan seorang anggota PNS berinisial An.

Polisi melakukan penangkapan berdasarkan laporan dari warga tentang masih adanya dugaan praktik pungli SIM di Satuan Penyelenggara Administrasi SIM (Satpas) Polres Kediri.

Menurut informasi, setiap pemohon SIM dikenai biaya di luar Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) yang bervariasi, mulai dari Rp 500.000 hingga Rp 650.000 per orang tergantung jenis SIM yang dilakukan. Uang itu dipungut anggota Satpas SIM Polres Kediri yang bekerja sama dengan para calo. (*/bam)



KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Pelarian Sumargo, terpidana kasus korupsi pembebasan lahan proyek Middle East Ring Road (MERR) II-C Surabaya selama 3 tahun lamanya akhirnya berahkir di tangan Kejari Surabaya.

Tim jaksa eksekutor ini berhasil menangkap Sumargo ditempat persembunyiannya di daerah Bojonegoro, tepatnya di Desa Kunci Kecamatan Dander.

" Sudah tiga tahun ini menjadi buronan, Alhamdullillah jam 8 malam tadi, tim esekutor kami berhasil menangkap terpidana kasus korupsi MERR II-C itu setelah kami pantau selama berminggu-minggu," terang Kajari Surabaya, Teguh Budi Darmawan,SH,MH saat jumpa pers didampingi Kasi Intelijen, I Ketut Kasna Dedi, SH, MH dan Kasi Pidsus, Heru Kamarullah, SH, MH, Rabu (22/8).

Dalam jumpa persnya, Kajari Teguh mengatakan keberhasilan eksekusi ini merupakan buah dari kinerja tim Intelijen dan Pidsus Kejari Surabaya.

" Eksekusi ini adalah perintah dari putusan Kasasi dan terpidana ini tidak kooperatif saat kami panggil secara patut," kata Kajari Teguh.

Dari pantuaan di Kejari Surabaya, rombongan jaksa eksekutor yang membawa Sumargo tiba di Kantor Kejari Surabaya sekitar pukul 21.50 WIB.

Selanjutnya, Sumargo yang turun dari mobil Toyota Innova warna hitam No Pol L 1780 PP dengan tangan terborgol di giring jaksa eksekutor menuju ruang pemeriksaan  di ruang pidana khusus.

" Sekarang masih dilakukan pemeriksaan untuk melengkapi administrasi," ujar Kajari Teguh Budi Darmawan.

Usai melengkapi adminstrasi, lanjut Teguh, terpidana kasus korupsi Merr II- C ini akan dijebloskan ke Lembaga Pemasyarakatan (Lapas)  Surabaya Kelas I Porong di Sidoarjo.


" Malam ini Sumargo kami ke Lapas Porong untuk menjalani hukuman,"sambung Kajari Teguh.

Proses administrasi Sumargo berahkir sekitar pukul 23. 15 WIB, selanjutnya Ia digiring petugas ke mobil tahanan Pidus Kejari Surabaya dan dibawa menuju Lapas Porong.

Untuk diketahui, Dalam kasus korupsi pembebasan lahan MERR II C ini, Sumargo berperan sebagai kordinator pembebasan lahan untuk proyek MERR II-C

Sumargo adalah orang yang ditunjuk oleh Olli Faisol selaku Koordinator satgas pembebasan lahan yang juga pegawai PU Bina Marga dan Pematusan Pemkot Surabaya juga terseret dalam kasus MERR jilid I untuk mengkordinir 40 warga Gunung Anyar yang terimbas pembebasan lahan pada proyek MERR II C tersebut.

Selain Sumargo dan Olli Faisol, Kasus korupsi yang merugikan  negara sebesar puluhan miliar ini juga telah menyeret 5 orang lainnya sebagai tersangka.

Mereka adalah Djoko Waluyo (ketua pembebasan), Euis Darliana atau Ana selaku PPkm/KPA,, Olli Faisol (koordinator Satgas), Eka Martono (PPKm/KPA menggantikan Ana),  Abdul Fatah, Haddri (keduanya kordinator yang juga ditunjuk oleh satgas pembebasan lahan). 

Ke 7 terdakwa pada kasus ini divonis berbeda oleh Hakim Pengadilan Tipikor Surabaya,  Djoko Waluyo divonis 8 tahun penjara, Olli Faisol divonis 5,6 tahun penjara, Euis Dahlia divonis 16 bulan penjara, Eka Martono dan Abdul Fatah divonis 1 tahun penjara. Sementara Hadri divonis 1 tahun penjara dan Sumargo divonis 3 tahun penjara.

Dalam kasus ini Sumargo sempat ditahan tapi Ia bebas ketika proses mengajukan kasasi, dimana saat itu masa penahanannya telah habis dan Sumargo lepas demi hukum. (Komang/arf)


KABARPROGRESIF.COM : (Probolinggo) Polemik pawai karnaval di Kota Probolinggo beberapa waktu lalu, akhirnya berbuntut panjang. Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) menilai, Hartatik lalai dalam menjalankan tugasnya sebagai Kepala Sekolah.

Peristiwa yang sempat menjadi perbincangan publik beberapa waktu lalu itu, menutur Maskur, diakibatkan karena kelalaian yang dilakukan oleh pihak Kepala Sekolah.

“Kepala sekolah yang memerintahkan siswanya agar mengenakan jubah bercadar dan membawa replika senjata saat pawai,” ujar Kadisdikpora Kota Probolinggo, Rabu, (22/8/2018).

Pencopotan itu, kata Maskur, disahkan melalui Surat Perintah Tugas bernomor 820/22 35/425.103/2018. Dalam surat tersebut, Hartatik selaku Kepala Sekolah yang bertanggung jawab dalam pawai TK itu, dipindahtugaskan dalam pangkat yang sama ke Disdikpora setempat.

“23 Agustus besok yang bersangkutan di bebaskan dari jabatannya sebagai Kepala Sekolah,” jelasnya.

Meski demikian, Maskur menegaskan jika penggunaan jubah hitam bercadar serta keberadaan replika senjata yang dipegang oleh anak-anak dalam pawai karnaval tersebut, dilakukan tanpa dilandasi unsur kesengajaan dari Hartatik.

“Inisiatif itu diambil Hartatik meniru iring-iringan pengawalan ala Raja Salman ketika mengelilingi Kota Arab Saudi,” tandas Maskur. (arf)


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Komandan Polisi Militer Angkatan Laut (Danpomal) Lantamal V Letkol Laut (PM) Joko Tri Suhartono mengaja seluruh personelnya termasuk tahanan penghuni Bintahmil Pomal Lantanal V untuk merayakan Hari Raya Idul Adha (qurban) bersama sama, Rabu (22/8).

Sejak subuh tadi,  para tahanan penghuni Bintahmil Polisi Militer Lantamal V yang berjumlah 12 sudah bersiap untuk melaksanakan sholat Idul Adha,  mereka melaksanakan sholat Ied bersama di lingkungan tahanan Pomal Lantamal V.

Keadaan ini menyentuh hati Danpom Lantamal V Letkol Laut (PM) Joko Tri Suhartono untuk memberikan kebijakan kepada para Tahanan tersebut, berupa waktu berkunjung bagi keluarga para tahanan diberikan tambahan waktu dalam merayakan salah satu hari besar Islam ini didalam Bintahmil.

Pada kesempatan tersebut, ada satu hal unik yaitu Letkol Joko Tri Suhartono memberikan 1 ekor hewan kurban berupa kambing kepada salah satu perwakilan tahanan untuk disembelih, kemudian daging Kurban itu dinikmati bersama oleh para tahanan.

Menurut Joko-sapaan akrabnya, pelaksanaan qurban ini dilakukan untuk memberikan kesempatan bagi para tahanan merayakan hari raya Idul Adha secara utuh dengan turut juga melaksanakan penyembelihan hewan qurban dan berkumpul bersama keluarga yang sengaja dihadirkan.

"dengan adanya hikmah Idul Adha ini,  diharapkan para warga binaan bisa mengambil hikmah positif untuk lebih baik setelah menyelesaikan masa tahahannya," terangnya. (arf)


KABARPROGRESIF.COM : (Boven Digoel, Papua) Seperti di daerah-daerah lain pada umumnya, meskipun berada di perbatasan Republik Indonesia-Papua Nugini, masyarakat Kabupaten Boven Digoel, Papua, serasa tak ingin ketinggalan dengan adanya peringatan hari raya Idul Adha 1439 Hijriah, tahun ini.

Bahkan, suasana peringatan Idul Adha di Kabupaten tersebut, bisa di bilang sangat ramai dan penuh dengan antusias masyarakat.

Peringatan Idul Adha itupun, semakin berlangsung khidmat ketika masyarakat bersama Forpimda Boven Digoel, menggelar ibadah sholat Idul Adha secara bersama-sama.

Dansatgas Pamtas Yonif Raider 500/Sikatan, Letkol Inf Sidik Wiyono mengungkapkan, sebanyak 53 ekor sapi dan 2 ekor kambing, menjadi tanda perayaan hari raya Idul Adha di wilayah perbatasan itu. Jumlah tersebut, menurut Letkol Sidik, sesuai data yang ia terima dari panitia hari besar Islam Nuzulul Qur’an (PHBI) Kabupaten Boven Digoel.

“Daging-daging hewan qurban itu, nantinya kita distribusikan dengan menggunakan 3 unit truk yang sudah kami sediakan,” kata Dansatgas Pamtas Yonif Raider 500/Sikatan ini.

“Daging itu nantinya akan di distribusikan di 4 masjid yang berada di Tanah Merah,” tambahnya.

Sementara itu, Wakil Bupati Boven Digoel, H. Chairul Anwar menuturkan, pemotongan hewan qurban tersebut, harus di selesaikan sesuai batas waktu yang sudah di tentukan. “Sebelum ashar harus sudah selesai, dan daging-daging itu siap untuk di distribusikan ke masyarakat,” jelas Anwar.

Tak hanya itu saja, Anwar juga mengapresiasi bantuan yang diberikan oleh pihak Satgas Pamtas Yonif Raider 500/Sikatan. Selain membantu proses pemotongan hewan qurba, menurut Anwar, dirinya juga mengapresiasi penyediaan transportasi yang diberikan oleh Satgas dalam membantu pendistribusian daging tersebut.

“Sebelumnya, terima kasih banyak kepada pihak Satgas yang membantu kelancaran pemotongan dan pendistribusian daging qurban ini,” ucapnya. (andre)


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Usai melaksanakan Solat Idul Adha 1439 H bersama prajurit, PNS dan warga komplek CEFI Lantamal V,  Komandan Pangkalan Utama TNI AL (Danlantamal) V Laksamana Pertama TNI Edwin, S. H., menyerahkan secara simbolik 42 ekor hewan kurban keada panitia di pelataran mesjid At-Taqwa, Mako Lantanal V,  Jl.  Laksda M.  Nasir No. 56 Surabaya,  Rabu (22/8).

Bertindak sebagai Imam dan Khotib pada sholat Idul Adha kali ini adalah Mayor Laut (KH) Abdul Karim, S.Ag. (Kasubdisbintal Disminpers Lantamal V) yang membawakan materi tentang Hikmah qurban, Kepatuhan dan dan Kecintaan kepada Allah SWT.

Tampak hadir dalam kesemaptan tersebut para Asisten Danlantamal V, Kadis dan Kasatker jajaran Lantamal V, Laksamana (Purn) Soeparno (mantan Kasal), para perwira staf Lantamal V, Ketua Korcab V DJA ll beserta pengurus dan warga komplek CEFI Komplek Lantamal V lainnya.

"Syukur Alhamdulillah dipagi hari yang Insya Allah barokah ini, saya selaku Komandan Lantamal V atas nama keluarga besar Lantamal V dan kelompok pengajian komplek Cepi dengan ini menyerahkan hewan qurban kepada panitia, untuk selanjutnya dibagikan kepada yang berhak" ujar Danlantamal V.

Dari 42 ekor hewan kurban tersebut, 16 ekor diantaranya sapi dan 26 ekor sisanya adalah kambing. 1 ekor sapi diantaranya berasal dari dari keluarga Laksma TNI Edwin,  SH,  1 ekor sapi dari Komandan Lantamal V beserta staf.

Usai menyerahkan hewan qurban, Komandan Lantamal V Laksma TNI Edwin, S.H., komandan Lantamal V turut dalam prosesi penyembelihan hewan kurban.

Danlantamal berharap, daging hewan kurban ini bisa di bagikan  sesuai dengan peruntukannya.  Selain dibagikan warga komplek CEPI Mako Lantamal V, sedikitnya ada 800 paket daging yang nantinya akan di bagikan bagi warga di kawasan Komplek TNI AL Tony Sukaton,  Pesapen Lantamal V, Surabaya. (arf)

Rabu, 22 Agustus 2018


KABARPROGRESIF.COM : (Jakarta) Kapolri Jenderal Tito Karnavian melaksanakan shalat Idul Adha 1439 H di Masjid Al Ikhlas Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu (22/8/2018).

Ia terlihat mengenakan baju koko warna putih, celana hitam, dan peci berwarna hitam. Selepas shalat, Tito menyerahkan satu ekor sapi secara simbolik sebagai hewan kurban.

"Saya akan menyerahkan hewan kurban atas nama keluarga secara simbolik," kata Tito, Rabu pagi.

"Saya atas nama pribadi, Muhammad Tito Karnavian, dan keluarga, istri, tiga orang anak, menyerahkan hewan kurban satu ekor sapi," sambung dia.

Tito berharap, dengan berkurban, dapat menghapuskan dosa-dosa dan menjadikan dirinya beserta keluarga senantiasa dalam keadaan sehat dan berada dalam lindungan Yang Maha Kuasa.

"Kami terima satu ekor sapi dari Kapolri Tito Karnavian dan keluarga. Mudah-mudahan kurban beliau diterima oleh Allah SWT," kata panitia penyembelihan hewan kurban.

Selain Tito, Wakapolri Komjen Ari Dono Sukmanto juga menyerahkan satu ekor sapi sebagai hewan kurban. (rio)


KABARPROGRESIF.COM : (Mojokerto) Secara serentak, umat muslim di Indonesia merayakan berlangsungnya peringatan Idul Adha 1439 Hijriah, tahun ini. Tak hanya itu saja, hampir seluruh jajaran TNI-AD, juga menyediakan tempat bagi masyarakat yang ingin melaksanakan shalat Idul Adha.

Seperti berlangsungnya shalat Idul Adha di Kota Mojokerto saat ini, Rabu, 22 Agustus 2018. Dengan dipimpin langsung oleh salah satu Ulama di daerah tersebut, Danrem 082/CPYJ, Kolonel Arm Budi Suwanto, S. Sos, terlihat sangat antusias ketika mengikuti berlangsungnya shalat Idul Adha bersama masyarakat di wilayah tugasnya.

“Sesuai tema yang kita ambil yaitu Dengan Hikmah Idul Adha 1439 H/2018 M Kita Tingkatkan Keimanan dan Ketaqwaan Guna Membentuk Prajurit Profesional, Rela Berkorban dan Manunggal dengan Rakyat. Alhamdulillah, pelaksanaan shalat Idul Adha saat ini, berlangsung dengan penuh khidmat,” jelas Danrem 082/CPYJ, Kolonel Budi usai mengikuti shalat Idul Adha berjama’ah di lapangan asrama Cikaran, Jalan Gajah Mada, Kota Mojokerto.

Tidak hanya itu saja, usai mengikuti shalat berjama’ah tersebut, orang nomor satu di tubuh Makorem 082/CPYJ itu, langsung menuju ke area penyimpanan hewan qurban.

Tak hayal, setiba di lokasi hewan qurban, Kolonel Budi langsung menyerahkan beberapa ekor kambing dan sapi ke pihak panitia. Dirinya mengungkapkan, selain di tujukan ke fakir miskin, daging hewan qurban tersebut nantinya juga akan di serahkan ke salah satu Ponpes yang berada di Mojokerto.

“Iya, nanti kita serahkan daging qurban itu ke Ponpes Sabilul Muttaqin. Lokasinya di Jalan Raya Trawas, Kabupaten Mojokerto,” ungkap Danrem. (andre).


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menyerahkan 46 ekor hewan kurban kepada sejumlah masjid di eks lokalisasi dan panti asuhan. Hewan kurban yang disalurkan terdiri dari 15 ekor sapi dan 31 ekor kambing. Hewan kurban tersebut, merupakan hasil bantuan dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Surabaya, Developer dan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD). Sebelum dilakukan pendistribusian, hewan kurban tersebut telah dilakukan pengecekan kesehatan oleh dokter hewan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Surabaya.

Selain menerima bantuan berupa hewan kurban, Pemkot Surabaya juga menerima uang shodaqoh Rp 60.764 juta, yang terkumpul sejak 21 Agustus 2018. Dana tersebut, nantinya akan disumbangkan untuk bantuan korban gempa di Lombok Nusa Tenggara Barat (NTB).

Usai melaksanakan Shalat Idul Adha bersama di Taman Surya, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini kemudian secara simbolis menyerahkan hewan kurban berupa sapi seberat 800 kilogram, kepada Pengurus Cabang Nahdhatul Ulama (PCNU) Surabaya. Sementara Wakil Wali Kota Surabaya Wisnu Sakti Buana menyerahkan hewan kurban kepada Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Surabaya.

Pada momen Idul Adha 1439 H ini, Wali Kota Risma mengajak seluruh warga Kota Surabaya, untuk menjadikan momen ini sebagai refleksi mengingat kebesaran Allah SWT. Hal tersebut tercermin dalam kisah Nabi Ibrahim As, yang selalu taat dan patuh dalam setiap menjalankan perintahnya.

“Kita dalami, kita renungkan untuk pengorbanan Nabi Ibrahim ini. Terutama untuk saudara-saudara kita yang saat ini ada musibah,” kata Wali Kota Risma usai melakukan penyerahan hewan kurban di Taman Surya, Rabu, (22/08/18).

Dalam kesempatan ini, Ia juga berpesan kepada masyarakat Surabaya agar selalu bersungguh-sungguh dan tulus dalam setiap langkah akan melakukan aktifitas. Ia mencontohkan, seperti ketika mencari nafkah harus dilakukan dengan tulus dan ikhlas. Menurutnya, jika seseorang selalu bersikap demikian, pasti Tuhan akan segera membalas kebaikannya.

“Insya Allah kalau kita mengerjakannya dengan tulus dan ikhlas, Insya Allah balasannya cepat sekali seperti yang kita inginkan,” tuturnya.

Setiap menyambut Idul Adha, Pemkot Surabaya melaksanakan penyaluran hewan kurban kepada para pengurus masjid. Dengan harapan setelah diserahkan, bantuan dapat disalurkan kepada mereka yang berhak untuk menerima, seperti kaum dhuafa, anak yatim, ibu-ibu janda dan sebagainya.

Sementara itu, Kepala Bagian Humas Pemkot Surabaya M. Fikser mengatakan untuk hewan kurban sapi diserahkan ke sejumlah masjid di eks lokalisasi, rusunawa dan kampung nelayan. Sementara untuk hewan kurban kambing, akan diserahkan ke sejumlah panti asuhan di Surabaya.

“Rinciannya yakni sebanyak 15 ekor sapi dan 31 ekor kambing yang akan diserahkan,” tutupnya. (arf)


KABARPROGRESIF.COM : (Jakarta) Gubernur nonaktif Jambi Zumi Zola menerima kunjungan dari keluarga di balik jeruji rumah tahanan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Kuningan, Jakarta, Rabu (22/8/2018).

Sang istri, Sherrin Tharia, dan ibundanya, Harmina Djohar, menjenguk Zumi di rumah tahanan (Rutan) kelas 1 Jakarta Timur cabang Rutan KPK.

Sherrin datang dengan mengenakan baju hitam motif bunga dan langsung administrasi surat kelengkapan besuk.

Dia tidak banyak berkomentar dan langsung masuk ke rumah tahanan. "Misi-misi ya, sudah," ujar Sherrin.

Sebelum Sherrin datang, ibunda Zumi Zola, Harmina Djohar, datang lebih awal untuk menjalankan surat kelengkapan besuk mati itu. Harmina mengenakan baju bewarna putih dengan blazer hitam lengkap dengan balutan kerudung putih yang melingkar di dimensi.

Sama seperti Sherrin, Harmina enggan memberikan komenter kepada awak media Tentang masalah yang menjerat Zumi Zola.

Gubernur nonaktif Zumi Zola telah ditetapkan sebagai tersangka dan masih bertahan di Rutan Cabang KPK C1.

Zumi akan menjalani sidang perdananya di PN Tipikor Jakarta pada Kamis (23/8/2018).

Sebelumnya, KPK menyatakan, Zumi menerima gratifikasi kesalahan senilai Rp 49 miliar.

Selain itu, KPK menetapkan Zumi sebagai tersangka kasus dugaan suap terhadap anggota DPRD Provinsi Jambi. Suap itu terkait dengan pengesahan RAPBD Provinsi Jambi 2018.

Zumi disangkaulat Pasal 5 huruf 1 Huruf atau Pasal 5 ayat 1 huruf b atau Pasal 13 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi juncto Pasal 55 Ayat 1 ke 1 KUHP. (rio)

Narkoba

Koperasi & UMKM

Terus Kobarkan Semangat Perjuangan Arek-arek Suroboyo 10 Nopember 1945 untuk memberantas Korupsi, Terorisme dan Penyalahgunaan Narkoba

Translate

Hukum

Metropolis

Nasional

Pidato Bung Tomo


Hankam

Popular Posts

Blog Archive