Rabu, 19 September 2018


KABARPROGRESIF.COM : (Jakarta) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menelusuri dugaan merintangi proses penyidikan dalam kasus dugaan suap pengadaan barang dan jasa di Pemerintahan Kabupaten Lampung Selatan Tahun Anggaran 2018.

Juru Bicara KPK Febri Diansyah menuturkan, pihaknya menduga ada pihak-pihak tertentu yang berupaya memengaruhi keterangan sejumlah saksi dalam proses penyidikan kasus ini.

Pada hari ini, KPK mendalami dugaan itu melalui seorang advokat bernama Sopian Sitepu. Ia diperiksa sebagak saksi untuk tersangka pemilik CV 9 Naga, Gilang Ramadhan.

"Untuk saksi advokat, kami mendalami juga apa yang diketahui oleh saksi terkait adanya dugaan upaya pihak-pihak tertentu untuk mempengaruhi saksi-saksi dalam kasus ini," kata Febri di gedung KPK, Jakarta, Selasa (18/9/2018) malam.

Febri mengingatkan ada ancaman pidana bagi pihak-pihak yang mencoba merintangi proses penyidikan. Hal itu termuat dalam pasal 21 Undang-undang Tindak Pidana Korupsi.

"Perlu diingatkan upaya-upaya untuk mempengaruhi saksi atau apalagi mengintimidasi saksi memiliki risiko pidana obstruction of justice sebagaimana diatur di pasal 21 Undang-undang Tipikor," kata Febri.

Dalam kasus ini, Bupati Lampung Selatan Zainudin Hasan, anggota DPRD Provinsi Lampung Agus Bhakti Nugroho dan Kepala Dinas PUPR Lampung Selatan Anjar Asmara diduga menerima suap Rp 600 juta dari pemilik CV 9 Naga, Gilang Ramadhan.

Uang itu terkait penunjukkan Gilang sebagai pelaksana proyek. Video Pilihan Menurut KPK, atas arahan Zainudin, Agus Bhakti mengatur proses lelang, sehingga Gilang mendapatkan 15 proyek pada tahun 2018.

Sebanyak 15 proyek di Dinas PUPR itu senilai total Rp 20 miliar. KPK menduga Gilang meminjam banyak nama perusahaan untuk setiap proyek yang dimenangkan. Meski berbeda nama perusahaan, semuanya dikendalikan oleh Gilang.(rio)


KABARPROGRESIF.COM : (Malang) Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, akhirnya tiba di Bandara Abdurahman Saleh, Kota Malang. Kedatangan orang nomor satu di tubuh TNI itu, juga mendapat pengawalan dari seluruh Kepala Staf Angkatan.

Tak hanya disambut oleh seluruh pimpinan, hingga Forpimda setempat saja. Namun, kedatangan Panglima TNI di bandara tersebut, juga mendapat sambutan langsung dari Komandan Korem (Danrem) 083/Baladhika Jaya, Kolonel Inf Suryadi Bagus Tayo.

Kepala Penerangan Korem (Kapenrem) 083/Baladhika Jaya, Mayor Inf Prasetya H.K, menuturkan, nantinya, Panglima TNI bersama beberapa Kepala Staf akan langsung menuju ke Kabupaten Jombang dan Blitar.

Di dua wilayah itu, kata Mayor Prasetya, para petinggi TNI tersebut, nantinya akan melakukan ziarah ke makam Gus Dur dan Ir. Soekarno.

“Sesudah itu, beliau akan langsung ke Wonogiri, berziarah ke makam pak Soeharto,” ungkapnya ketika ditemui di sela-sela berlangsungnya penyambutan kunjungan Panglima TNI di Bandara Abdurahman Saleh, Kota Malang. Rabu, 19 September 2018.

Tak hanya sebagai bentuk penghormatan, menurutnya, ziarah yang dilakukan oleh Panglima TNI beserta beberapa Kepala Staf Angkatan tersebut, juga bertujuan untuk menyambut datangnya HUT TNI ke-73.

“Iya betul, itu juga salah satu rangkaian kegiatan dalam menyambut HUT TNI mendatang,” jelasnya. (andre)


KABARPROGRESIF.COM : (Jakarta) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menjadwalkan pemeriksaan terhadap anggota DPR Melchias Marcus Mekeng dan staf khusus DPR bernama Tahta Maharaya, Rabu (19/9/2018).

Marcus dan Tahta akan diperiksa sebagai saksi dalam kasus dugaan suap terkait kesepakatan kontrak kerja sama pembangunan PLTU Riau-1 di Provinsi Riau.

"Hari ini, 19 September 2018 diagendakan pemeriksaan 2 orang saksi untuk tersangka IM (Mantan Sekjen Golkar Idrus Marham)," ujar Juru Bicara KPK Febri Diansyah dalam keterangan tertulisnya.

Selain itu, KPK memanggil seorang pihak swasta bernama Herwin Tanuwidjaja. Ia akan diperiksa sebagai saksi untuk tersangka Wakil Ketua Komisi VII DPR Eni Maulani Saragih.

Sebelumnya, KPK menetapkan Wakil Ketua Komisi VII DPR Eni Maulani Saragih sebagai tersangka atas kasus dugaan suap terkait kesepakatan kontrak kerja sama pembangunan PLTU Riau-1 di Provinsi Riau.

KPK juga menetapkan seorang pengusaha sekaligus salah satu pemegang saham Blackgold Natural Resources Limited, Johannes Budisutrisno Kotjo, yang diduga menjadi pihak pemberi suap.

Menurut dugaan KPK, Eni menerima suap total sebesar Rp 4,8 miliar yang merupakan komitmen fee 2,5 persen dari nilai kontrak proyek pembangkit listrik 35.000 megawatt itu.

KPK menduga suap diberikan agar proses penandatanganan kerja sama terkait pembangunan PLTU Riau-1 berjalan mulus. Video Pilihan Dalam pengembangan, KPK juga menetapkan mantan Sekretaris Jenderal Partai Golkar, Idrus Marham sebagai tersangka.

Idrus diduga mengetahui dan menyetujui pemberian suap kepada Eni Maulani. Selain itu, Idrus diduga dijanjikan 1,5 juta dollar Amerika Serikat oleh Johannes Kotjo. (rio)


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) 19 September 1945, tepat 73 tahun silam merupakan salah satu peristiwa bersejarah bagi arek-arek Suroboyo dalam upayanya mengusir penjajah.

Bahkan, semangat arek-arek Suroboyo, terlihat berkobar-kobar ketika melakukan perobekan terhadap bendera Belanda, yang kala itu berdiri kokoh di Hotel Yamato, yang saat ini bernama Hotel Majapahit.

            Peristiwa itu, seakan menjadi peristiwa yang selalu diingat oleh seluruh warga Kota Surabaya hingga kini. Bahkan, setiap setahun sekali, Forkopimda Surabaya menggelar drama kolosal mengenai peristiwa tersebut.

Saat ini, dengan melibatkan seluruh pelajar, Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI) dan masyarakat, Forkopimda menggelar drama kolosal tersebut, tepat di depan Hotel Yamato yang terletak di jalan Tunjungan, Kota Surabaya. Rabu, 19 September 2018.

Tak hanya itu saja, Walikota Surabaya, Tri Rismaharini bersama Danrem 084/Bhaskara Jaya, Kolonel Kav M. Zulkifli, S. I. P dan Kapolrestabes Surabaya, Kombel Pol M Rudi Setiawan, juga turut mengenakan kostum ala pejuang, dan ikut menyaksikan aksi perobekan bendera tersebut.

Tri Rismaharini mengungkapkan, tak hanya drama kolosal saja, berlangsungnya acara tersebut, juga diwarnai dengan adanya nyanyian lagu Indonesia Raya, sekaligus penghormatan kepada Sang Merah Putih yang dilakukan secara bersama-sama di lokasi itu.

“Itu merupakan salah satu langkah guna memperingati jasa dan arwah para pejuang,” ujar Walikota Surabaya ini.

Sementara itu, ditambahkan Kolonel Zulkifli, berlangsungnya acara tersebut, seakan mendapat apresiasi tersendiri dari dirinya.

Bagaimana tidak, ia menilai, selama berlangsungnya drama kolosal tersebut, sangat terlihat jelas bagaimana rasanya jika kekompakan, persatuan dan kesatuan masyarakat ditunjukkan dalam mempertahankan, sekaligus menjaga menjaga keutuhan NKRI.

“Betapa pentingnya persatuan dan kesatuan jika bisa diwujudkan di kalangan masyarakat,” ungkap Danrem 084/Bhaskara Jaya ini.

Dirinya berharap, berlangsungnya drama kolosal tersebut, bisa menjadi motivasi bagi masyarakat untuk tetap bisa menjaga keutuhan NKRI di era globalisasi saat ini.

“Jangan mudah goyah, hanya karena isu-isu negative. Tetap perkokoh persatuan dan kesatuan,” pintanya. (andre)


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Insiden perobekan bendera Belanda (merah-putih-biru) yang terjadi pada 19 September 1945 di Hotel Yamato (sekarang Hotel Majapahit) kembali diperingati oleh Pemkot Surabaya. Peringatan itu diperagakan dengan teatrikal perobekan bendera di tiang tertinggi Hotel Majapahit.

Peristiwa itu pecah ketika sekolompok orang Belanda yang dipimpinan Mr. W.V.Ch Ploegman mendatangi Surabaya dan mengibarkan bendera Belanda tanpa persetujuan Pemerintah RI daerah Surabaya.

Sontak, sikap mereka itu memicu kemarahan para pemuda Surabaya atau arek-arek Suroboyo. Sebab, mereka menilai Belanda telah menghina kedaulatan Indonesia dan melecehkan gerakan pengibaran bendera Merah Putih yang sedang berlangsung di Surabaya.

"Cek kurang ajare arek Londho ngibarno gendero abang putih biru nang bumi Suroboyo. Iki Indonesia wes merdeka. Dukno genderomu," teriak salah satu arek Suroboyo yang saat itu diperankan oleh seniman Surabaya.

Permintaan untuk menurunkan bendera Belanda itu pun tak digubris oleh orang Belanda, sehingga arek-arek Suroboyo ini semakin marah dan melakukan perlawan. Beberapa letusan meriam terdengar kala itu, akhirnya arek-arek Suroboyo semakin sengit melakukan perlawanan hingga beberapa tokoh Surabaya gugur dan beberapa orang Belanda juga tewas dihajar arek-arek Suroboyo.

Orang Belanda ini pun dipukul mundur setelah ribuan warga Surabaya berdatangan untuk membantu kawan-kawannya. Saat itu pula, tangga-tangga dari bambu diambil untuk naik ke tiang tertinggi hotel. Arek-arek Suroboyo itu bahu-membahu menaiki tempat pengibaran bendera Belanda itu, suara kentongan yang bertalu-talu dan gemuruh arek-arek Suroboyo menambah semangat para pejuang ini untuk menyobek bendera berwarna biru itu. Hingga akhirnya, bendera warna biru itu disobek dan tinggal warna merah putih yang berkibar.

Itulah semangat nasionalisme yang ditunjukkan dalam teatrikal perobekan bendera di Hotel Majapahit. Mereka pun menyanyikan lagu Indonesia Raya dengan penuh penghayatan. Ditambah lagi dengan lagu Gugur Bunga yang divisualisasikan dengan mengangkat para pahlawan yang gugur kala itu.

Pada kesempatan itu, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini juga membakar semangat arek-arek Suroboyo dengan menyampaikan pidato kebangsaannya. Bahkan, ia pun membacakan ikrar sebagai anak cucu para pahlawan.

“Biarpun bumi bergoncang. Bulan, bintang dan matahari  mengoyak langit. Kami arek arek Suroboyo bertekad, untuk selalu menjaga dan menghormat, kepada bendera satu, bendera merah putih. Merdeka… merdeka… merdeka…..,” pekik Wali Kota Risma disambut teriakan “merdeka” oleh para pelajar dan Forpimda yang hadir saat itu.

Saat itu, Wali Kota Risma mengaku refleksi perobekan bendera ini untuk memberikan semangat kepada anak-anak Surabaya untuk selalu berjuang dan tidak pernah menyerah.

“Ini untuk menyemangati anak-anak Surabaya supaya tidak pernah kenal takut dan tidak kenal kata menyerah, makanya kami juga mengundang anak-anak Surabaya ini,” kata Wali Kota Risma seusai acara perobekan bendera.

Wali kota perempuan pertama di Kota Surabaya itu juga mengaku senang dan surprise karena warga Surabaya dan arek-arek Suroboyo sangat antusias mengikuti perobekan bendera itu. Makanya, ia menilai bahwa semangat nasionalisme sudah terbentuk dan terbangun diantara anak-anak Surabaya.

“Mereka tadi juga berteriak-teriak saat detik-detik perobekan bendera, itu artinya semangat mereka sudah terbentuk dan terbangun. Ini akan terus kita gelorakan supaya mereka tidak kenal dengan kata menyerah,” tegasnya.

Oleh karena itu, ia berharap supaya anak-anak itu bisa lebih siap dalam menghadapi pertempuran yang sesungguhnya, yaitu kemiskinan dan kebodohan. Sebab, ke depannya mereka akan menghadapi masa yang berat, terutama di tahun 2020 dengan adanya WTO. Saat itu, mereka harus menghadapi anak-anak seluruh dunia.

“Kalau hanya dibekali pinter, tidak dibekali daya juang, mereka akan gampang menyerah, padahal dulu kan berjuangnya setengah mati,” imbuhnya.

Nantinya, lanjut dia, diharapkan anak-anak itu tidak hanya jadi penonton di kotanya sendiri. Tapi mereka harus menjadi tuan dan nyanyo serta pemilik di kotanya sendiri.

“Pompa semangat itulah yang kami bangun terus, karena merekalah yang mengelola kota ini ke depannya. Nanti akan berat tantangan mereka, karena globalisasi ini sudah mendunia,” pungkasnya. (arf)


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Kepala Staf Korem (Kasrem) 084/Bhaskara Jaya, Letkol Arm Aprianko Suseno, S. Sos, mengimbau seluruh prajuritnya untuk memanfaatkan peringatan tahun baru Islam 1 Muharram 1440 H/2018 M saat ini, untuk dijadikan sebagai bahan instropeksi diri.

Menurutnya, instropeksi diri merupakan salah satu cara yang dinilai sangat efisien dalam mewujudkan jati diri prajurit TNI-AD yang profesional, serta memiliki budi pekerti yang tinggi. Hal itu, kata Kasrem, merupakan salah satu upaya yang dinilai sangat mampu memperkokoh Sapta Marga TNI.

“Pahami kegiatan ini secara seksama. Ambil hikmahnya,” tegas Kasrem. Rabu, 19 September 2018.

Sementara itu, hal senada juga dikatakan oleh K.H Abdul Fatah. Dirinya menambahkan, momentum peringatan tahun baru Islam saat ini, merupakan salah satu waktu yang sangat tepat guna meningkatkan keimanan di dalam diri masing-masing prajurit Korem.

Tak hanya menjalankan ibadah saja, Abdul juga mengimbau seluruh jama’ah yang hadir dalam kegiatan tersebut, untuk bisa mengamalkan seluruh kandungan ayat suci Al-Qur’an ke sesama umat Muslim.

“Tanam kebaikan di dunia, niscaya nanti akan mendapat balasan ketika di akhirat,” tuturnya. (andre)

Selasa, 18 September 2018


KABARPROGRESIF.COM : (Barito Timur) Pasca melakukan penahanan terhadap oknum berinisial S, terkait kasus dugaan korupsi pelaksanaan pengelolaan dan penggunaan dana APBDes tahun anggaran 2017 di Kecamatan Patangkep Tutui Kabupaten Barito Timur.

Kembali Kejaksaan Negeri (Kejari) Kabupaten Barito Timur juga menetapkan AB, Sekretaris Desa (Sekdes) Ramania Kecamatan Patangkep Tutui, berinisial AB, sebagai tersangka, Selasa (18/9/2018).

Menurut Kajari Barito Timur Roy Rovalino Herudiansyah melalui Kasi Intel Arief Zein mengatakan, penetapan AB sebagai tersangka ini merupakan hasil pengembangan dari penyidikan terhadap S.

“AB awalnya kita panggil sebagai saksi. Namun dalam pemeriksaan sekitar dua  jam, kita  mendapatkan pengembangan lebih dalam. Dan alat bukti sudah cukup kita tetapkan sebagai tersangka. AB kita lakukan penahanan selama 20 hari kedepan di Rutan Kelas IIB Tamiang Layang,” ungkap Kasi Intel Arief Zein didampingi Kasi Pidsus Achmad Wahyudi dan Kasi Pidum Ivan Hebron Siahaan.

Dijelaskan Arief, AB merupakan Plh Kepala Desa Ramania. Dia diduga kuat telah mencairkan Dana Desa (DD) tahap dua tahun anggaran 2017, yang diperuntukan untuk membayar biaya insentif dan tunjangan. Seharusnya DD tersebut hanya diperbolehkan untuk pembangunan dan pemberdayaan.

“Ada pelayalahgunaan jabatan dan DD tidak sesuai dengan peruntukannya oleh tersangka AB. Akibat perbuatannya menyebabkan kerugian negara lebih dari Rp100 juta,” katanya.

Ia melanjutkan, pihaknya terus melakukan penyelidikan lebih dalam terkait kasus ini. Tidak menutup kemungkinan jumlah tersangka bertambah.

“Sebelum AB ditetapkan tersangka dan dilakukan penahanan, kita sudah memeriksa 28 saksi yang membenarkan adanya penyalahgunaan DD oleh AB,” ujar Arief.

Hal yang sama juga dikatakan Kajari Barito Timur Roy Rovalino Herudiansyah. Menurut mantan Kasi Pidsus Kejari Surabaya, pihaknya terus berupaya mengembangkan kasus ini.

" Iya...kita masih dikembangkan lagi." kata Roy singkat. (*/arf) 


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya melalui Dinas Pendidikan (Dispendik) bekerjasama dengan Universitas Dr. Soetomo (Unitomo) Surabaya, menggalakkan program beasiswa D3 Teknologi Bank Darah.

Beasiswa ini, dikhususkan bagi warga Surabaya yang berasal dari keluarga kurang mampu. Sebanyak 41 calon penerima beasiswa menjalani rangkaian tes di Unitomo pada Selasa, (18/09/18). Rangkaian tes itu, berupa Tes Potensi Akademik (TPA), tes kesehatan, dan wawancara.

Sekretaris Dispendik Surabaya Aston Tambunan mengatakan salah satu tujuan program beasiswa ini untuk mengentas kemiskinan. Program beasiswa D3 Teknologi Bank Darah memiliki kuota 10 orang. Jumlah ini, berdasarkan kesiapan unit transfusi darah menampung lulusan program beasiswa. “Yang siap menerima sebagai pekerja baru 10 lembaga,” kata Aston saat memberi pengarahan kepada calon penerima beasiswa.

Dia menjelaskan, seluruh program beasiswa pendidikan tinggi tersebut, merupakan kebijakan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini. Tujuannya, untuk mengentas kemiskinan serta mengangkat derajat penerima beasiswa dan keluarga.

“Jadi, kalian harus betul-betul memanfaatkan kesempatan ini,” pesannya kepada seluruh calon penerima beasiswa.

Pendaftar yang diterima, lanjut Aston, akan dibebaskan biaya pendidikan serta menerima uang saku dan uang penunjang perkuliahan. Dengan begitu, pendaftar yang benar-benar memiliki niat dan tekad kuat, diminta berjuang sungguh-sungguh.

“Beasiswa ini pertama kalinya di Indonesia. Makanya kemarin sampai ada pendaftar dari Papua, Bali, dan lain-lain. Padahal di keterangan, sudah jelas bahwa beasiswa ini untuk warga Kota Surabaya,” ujarnya.

Sementara itu, Rektor Unitomo Bachrul Amiq mengatakan, komitmen Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini agar Arek Surabaya mampu melanjutkan studi ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi harus diapresiasi.

“Tentunya agar arek-arek Suroboyo ini mengalami lompatan dalam hidup. Lompatan ke arah lebih baik,” katanya.

Menurut Amiq, D3 Teknologi Bank Darah ini merupakan program studi baru di Unitomo dan termasuk juga prodi langka. Di Jawa Timur, yang baru pertama kali buka adalah Unitomo. Maka dari itu, ia berpesan agar 10 calon penerima beasiswa tersebut, nantinya agar tidak menyia-nyiakan kesempatan emas itu.

“Pesan saya kalau terpilih 10 orang, maka itulah kehendak Tuhan menakdirkan kalian menjadi ahli bank darah. Tugas Anda adalah menjalani takdir dengan baik. Jangan sia-siakan kebaikan Bu Wali serta kebaikan Dinas Pendidikan,” tandasnya. (arf)


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Setelah sukses menggelar audisi pertama di Jakarta, kini RCTI dan Yayasan Miss Indonesia menyambangi kota Surabaya.

Audisi yang digelar mulai pukul 08.00 WIB itu  dilewati oleh beberapa rangkaian tes seperti cek fisik (ukur tinggi dan berat badan), tes tertulis, wawancara hingga catwalk dan berpose didepan kamera.

"Audisi ini memang relatif ketat. Sebab kami akan mencari peserta yang tidak hanya cantik.  Tetapi juga memiliki kepribadian yang memenuhi kriteria ”MISS” yaitu: Manner, Impressive, Smart, Social," Ungkap Fajar Kurniawan selaku Produser Miss Indonesia.

Ajang Miss Indonesia 2019 kali ini tetap mengutamakan karakter Beauty With A Purpose yaitu seseorang yang tidak hanya cantik, tapi memiliki jiwa sosial, keterampilan istimewa dan mampu memberikan kontribusi positif terhadap masyarakat.

Tidak ada raut ketegangan yang timbul dari seluruh wajah peserta di kota Surabaya, dikarenakan persiapan matang yang telah mereka siapkan jauh sebelum jadwal audisi.

“Motivasi aku untuk ikutan Miss Indonesia karena aku ingin mengasah kemampuanku dibidang kecantikan terlebih khususnya untuk Indonesia” Ujar Shinta salah satu peserta audisi.


Para peserta yang lolos di audisi tiap kota akan berangkat ke Jakarta untuk menjalani karantina selama 14 hari hingga malam puncak yang akan dihadiri oleh Miss World 2018.

Melalui ajang Miss Indonesia, RCTI dan Yayasan Miss Indonesia telah melahirkan wanita-wanita yang telah mengharumkan nama Indonesia di ajang Miss World, seperti Maria Harfanti yang berhasil meraih 2nd Runner Up Miss World 2015, Natasha Mannuela yang berhasil meraih 2nd Runner Up Miss World 2016, dan Achintya Nielsen yang berhasil masuk 10 besar Miss World 2017. Di tahun ini juga Alya Nurshabrina Miss Indonesia 2018 akan mewakili Indonesia di ajang Miss World 2018 yang akan diselenggarakan Desember mendatang.

Selanjutnya, audisi Miss Indonesia 2019 juga akan diselenggarakan di kota Yogyakarta (30 September 2018), Bandung (13-14 Oktober 2018), dan akan kembali lagi digelar di Jakarta (27-28 Oktober 2018). Selain itu, Spesial City Audition juga akan digelar di lima kota, yaitu Makassar (13 September 2018), Semarang (27 September 2018), Medan (4 Oktober 2018), dan Samarinda (14 Oktober 2018). (arf)




KABARPROGRESIF.COM : (Jakarta) Polri dan TNI melakukan tindakan netralitas dalam pelaksanaan Pemilihan Umum Serentak 2019 mendatang.

“Kita sudah melakukan langkah untuk menjamin netralitas. Saya dengan Bapak Panglima TNI (Marsekal Hadi Tjahjanto) safari di semua wilayah (netralitas), ”ujar Kapolri Jenderal (Pol) Tito Karnavian di Lapangan Silang Monas, Jakarta Pusat, Selasa (18/9/2018).

Tito mengaku, dirinya dan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto telah memberikan arahan kepada jajaran di bawahnya untuk tetap menjaga integritas dalam Pemilu Serentak 2019.

“Beri peringatan, berikan surat-surat edaran. Bapak Panglima juga mengeluarkan banyak surat edaran, surat edaran (yang isinya) hingga detail, ”kata Tito.

Menurut Tito, ada surat yang melarang aparat untuk swafoto.

"Hanya amankan pemilu," kata dia. 

Tito mengungkapkan, pihaknya telah memiliki keputusan untuk jajaran kepolisian yang terbukti tidak netral.

"Dan kalau ada akan diberikan sanksi-sanksi sudah ada mulai tanggoran sampai berat pemecatan internal," tutur Tito. Hal yang sama disampaikan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto.

Ia menekankan kepada jajaran TNI yang ada untuk melatih sikap netral dalam Pemilu 2019.

“TNI-Polri sama, satu komando ke bawah, namanya perintah jika ada perintah disitu."  ujarnya.

Selain itu, Hadi berusaha memberi pelayanan kepada masyarakat untuk mempelajari kinerja dari keberpihakan dalam Pemilu 2019.

"Kita meminta pertanggungan jawab kepada TNI untuk menemukan humas atau Puspen (TNI) yang pasti akan kita tanggapi dan kita tindak itu," ujar Hadi. (rio)


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Menjelang musim hujan yang diprediksi akan tinggi, membuat Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini melakukan sidak ke beberapa lokasi, Selasa (18/9/2018). Lokasi-lokasi itu diantaranya rumah pompa Jalan Kenari, proyek Jembatan Kartini dan Box Culvert Jalan Raya Sememi.

Di rumah pompa yang berlokasi di Jalan Kenari, Wali Kota Risma langsung masuk untuk mengecek rumah pompa yang baru selesai dilakukan penambahan kapasitas pompa itu. Kapasitas rumah pompa ini, kata dia, ditambah pompa sekitar 3 m3 (kubik). Menurut dia, rumah pompa Jalan Kenari ini sangat vital. Sebab, mencakup beberapa jalan protokol di Surabaya. Diantaranya, Jalan Blauran, Embong Sawo, Gubernur Suryo dan Balai Kota.

“Jadi seluruh rumah pompa itu kita tambah kapasitas pompanya. Itu sudah hampir semua selesai (pengerjaan). Sudah 99 persen selesai,” kata Wali Kota Risma di sela-sela sidak.

Selain penambahan kapasitas pompa, Wali Kota Risma juga menyebut untuk mengindari kesan kumuh di rumah pompa itu, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya juga mempercantik rumah pompa itu dengan mengecat warna-warni dan mural. Bahkan, saat ini rumah pompa yang tersebar di Surabaya juga sudah dilengkapi dengan genset. Tujuannya, ketika listrik padam, rumah pompa itu masih bisa dioperasikan.

“Jadi kalau listrik mati, Insya Allah kita bisa jalan. Dulu kita kalau ada listrik mati pasti trouble. Namun kita sekarang sudah ada genset. Jadi secara teori dan teknis itu sudah terpenuhi,” ujarnya.

Ia juga memastikan, untuk rumah pompa di lokasi lainnya, juga dilakukan penambahan kapasitas pompa. Setidaknya, ada 17 rumah pompa yang dilakukan penambahan kapasitas, masing-masing 3 m3 (kubik). Namun, untuk rumah pompa di Morokrembangan dan Balong 2, masing-masing ditambah 5 m3 (kubik).

“Jadi kita rata-rata nambahnya kapasitas rumah pompa itu 3 m3 (kubik), hampir di seluruh rumah pompa. Tapi yang di Morokrembangan dan Balong 2, kita nambahnya 5 m3 (kubik) baru,” terangnya.

Ia mengatakan alasan Pemkot Surabaya melakukan penambahan kapasitas pompa di masing-masing rumah pompa itu, disebabkan curah hujan yang semakin tinggi. Dulu rumah pompa tidak sampai menampung curah hujan 80 m3 (kubik). Namun sekarang, curah hujan yang mencapai tiga kali lipat, membuat rumah pompa menampung air rata-rata 290 m3 (kubik). Karena itu, pemkot kemudian melakukan penambahan kapasitas rumah pompa tersebut.

“Karena curah hujannya itu hampir tiga empat kali lipat. Kita memang persiapannya lebih di awal,” ujar perempuan berkerudung ini.

Dalam waktu dekat, Pemkot Surabaya juga bakal memiliki rumah pompa baru di Jalan Petekan. Namun, saat ini pengerjaannya masih mencapai sekitar 10 persen. Disamping penambahan kapasitas rumah pompa, Wali Kota Risma juga mengaku, peninggian tanggul laut juga menjadi salah satu prioritas utama dalam persiapan menghadapi musim penghujan.

“Jadi rumah pompa yang berbatasan dengan laut itu kita tinggikan semua, termasuk tanggulnya. Termasuk sekitaran Suramadu, Tambak Wedi. Kemudian di Wonorejo Rungkut itu kemarin kita juga tinggikan tanggul di sana,” kata dia.

Selepas dari sana, Wali Kota Risma kemudian mengarah ke Jalan Kartini. Di sana, dia meninjau sebuah saluran air yang sedang dilakukan pengerukan oleh Dinas PU Bina Marga dan Pematusan (DPUBMP). Banyak lumpur yang mengendap di saluran tersebut. Alhasil petugas pun menerjunkan dua alat berat untuk mengeruk endapan lumpur tersebut. Bahkan di lokasi ini, Wali Kota Risma juga memastikan bahwa proyek Jembatan Kartini sudah selesai dan masyarakat bisa melewati jalan tersebut.

“Hari ini sudah selesai dan ini sudah bisa kita buka. Tinggal traffic light nya. Kan ini semua juga kita dalamkan (sungainya). Makanya nanti kalau ini sudah selesai, (jalan) Pandegiling kita bisa lewatkan sini flow nya,” katanya.

Usai meninjau proyek Jembatan Kartini, kemudian ia melanjutkan kunjungannya menuju proyek Box Culvert yang ada di Jalan Raya Sememi. Menurut dia, kendala yang dihadapi saat pengerjaan proyek itu adalah kepadatan masalah arus lalu-lintas. Sehingga harus dilakukan pola buka tutup jalan (bergantian).

“Di awal-awal kita ndak bisa tutup (jalan). Terus kita koordinasikan dengan Polres Gresik, Polsek Gresik dan Polres sini (Polrestabes Surabaya). Alhamdulillah kita bisa jalan (pengerjaan),” imbuhnya.

Wali Kota Risma menambahkan, awal nyendatnya proyek itu karena masalah jalanan yang sempit. Kemudian, ia memutuskan untuk dilakukan penutupan jalan. Ia berharap proyek box culvert ini bisa selesai pada akhir Desember 2018.

“Saat ini pengerjaannya sudah mencapai 50 persen. Nanti Desember (2018) harus selesai,” pungkasnya. (arf)


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Komando Pembinaan Doktrin, Pendidikan dan Latihan TNI Angkatan Laut (Kodiklatal) menggelar acara supervisi penerapan aplikasi Simak BMN dan mekanisme penyusunan laporan Barang Milik Negara (BMN) Tahun 2018, yang dipusatkan di ruang Laboratorium Komputer Pusat Pendidikan Elektronika (Pusdiklek) Kesatrian Bumimoro Kodiklatal.

 Kegiatan yang berlangsung selama dua hari tersebut diikuti 12 Satker dan 39 Sub Satker dari Kodiklatal serta beberapa perwakilan dari AAL, STTAL, UPT Mabesal, Lantamal VII Kupang dan Satlinlamil Surabaya.

Asisten Logistik Kepala Staf Angkatan laut (Aslog Kasal) Laksamana Muda TNI Mulyadi, S.Pi., M.A.P. dalam amanat yang dibacakan oleh Paban VI  Simak BMN Slogal Kolonel Laut (T) Agus Santoso, S.E. menyampaikan dalam era tata kelola pemerintahan dan instansi yang kekinian yaitu transparasi dan akuntabel, diperlukan adanya pengelolaan BMN yang baik mulai dari tahap perencanaan sampai dengan penghapusan.

Pada opini BPK RI TA 2017 dimana kita mendapatkan opini WDP (Wajar Tanpa Pengecualian), Simak BMN tetap menjadi sorotan. Ada dua hal penting yaitu pencatatan aset tetap dan persediaan belum memadai dalam mendukung penyajian neraca laporan keuangan kementerian pertahanan dan TNI.

Lebih lanjut disampaikan, kurang optimalnya pelaporan yang  dilaksanakan selama ini disebabkan beberapa hal antara lain, dari sisi aplikasi ditemukan bahwa aplikasi Simak BMN versi 18.1 masih terdapat banyak permasalahan, dari sisi Sumber Daya Manusia (SDM) dimana personel dalam unit akuntasi pengguna barang baik perwira maupun operator khususnya sangat berpengaruh dalam menentukan keberhasilan penatausahaan BMN dan terlambatnya dokumen sumber yang diterima oleh operator Simak BMN sehingga Entry data tidak tepat waktu.

Beberapa materi yang disampaikan pada kegiatan tersebut antara lain tentang Penetapan Status Penggunaan (PSP), proses pelaporan dari Sub Satker ke Satker dan Rekon internal dengan Saiba, gambaran umum tentang aplikasi E-Rekon Simak, aplikasi penyusunan RKBMN, Update aplikasi dan referensi Simak BMN serta revaluasi BMN dilingkungan Kemhan/TNI Tahun 2018. (arf)

Narkoba

Koperasi & UMKM

Terus Kobarkan Semangat Perjuangan Arek-arek Suroboyo 10 Nopember 1945 untuk memberantas Korupsi, Terorisme dan Penyalahgunaan Narkoba

Translate

Hukum

Metropolis

Nasional

Pidato Bung Tomo


Hankam

Popular Posts

Blog Archive