Senin, 01 Oktober 2018


KABARPROGRESIF.COM : (Tobelo) Personel TNI dari Unit Intel Kodim 1508/Tobelo (Sertu Chonly Tubalawony dan Serda Yoapdon R Djorebe)  berhasil memperoleh penyerahan senjata api rakitan laras pendek serta 5 butir munisi (3 butir munisi 7.62 tipe MF WT 1942, 2 butir munisi 5.56 tipe CO PIN) oleh masyarakat Kec. Galela Selatan Kab. Halmahera Utara Prov. Maluku Utara, Minggu (30/09/2018).

Berawal adanya informasi dari masyarakat terkait salah satu warga di Kecamatan Galela Selatan yang menyimpan Senjata Api Rakitan. Atas laporan tersebut kemudian dilaporkan ke Batihops Unit Intel Serma Dora dan di tindak lanjuti dilaporkan ke Dandim.

Setelah personel Unit Intel Dim 1508/Tbl, melakukan beberapa kali pertemuan dengan sasaran yang di maksud dan memberikan penjelasan tentang bahaya memiliki senjata api rakitan, sehingga akhirnya dengan sukarela menyerahkan ke aparat TNI.


Dandim 1508/Tobelo Letkol Kav Tri Sugiarto saat dikonfirmasi awak media menyampaikan, Ini merupakan contoh yang baik, dan kami memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada seluruh masyarakat, khususnya masyarakat yang telah menyerahkan senpi rakitan secara ikhlas atau sukarela kepada TNI. Untuk barang bukti telah diamankan di Kodim 1508/Tobelo, ujarnya.

Hal ini juga tidak lepas dari imbauan anggota kami kepada masyarakat serta kedekatan atau kepercayaan masyarakat kepada TNI serta mengharapkan agar masyarakat yang masih menyimpan senjata api agar segera menyerahkan kepada pihak yang berwajib, ungkap Dandim. (WYU - 1508). (andre)


KABARPROGRESIF.COM : (Jakarta) Kepala Divisi Humas Polri Irjen (Pol) Setyo Wasisto mengatakan, ada 9 anggota jajarannya meninggal dunia akibat bencana tsunami yang melanda Palu, Sulawesi Tengah.

"Sampai dengan saat ini, dari Kabid Humas Sulawesi Tengah kami dapat informasi ada 9 (anggota yang meninggal)," katanya di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (1/10/2018).

Korban saat itu sedang mengikuti apel gabungan anggota TNI dan Polri untuk sebuah kegiatan, sebelum tsunami menerjang.

Selain itu, ia mengakui masih ada juga personelnya yang belum diketahui keberadaannya atau masih hilang kontak.

Saat ini pendataan terus dilakukan. Sementara untuk daerah Donggala, Setyo mengaku belum memiliki informasi terkait jumlah anggota Polri yang menjadi korban.

Keterbatasan akses dan komunikasi menjadi kendala pihaknya memperoleh informasi. Ia pun meminta pihak keluarga maupun publik untuk bersabar.

Saat ini, proses evakuasi masih terus dilakukan oleh tim gabungan.

"Mohon bersabar untuk rekan-rekan, kemungkinan ada rekan-rekan kami yang belum ketemu mungkin hanya hilang kontak, bukan hilang secara fisik," tutur Setyo.

Sebelumnya, gempa berkekuatan magnitudo 7,4 dan tsunami yang terjadi di Kota Palu dan Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah, Jumat (28/9/2018).

Selain itu, gempa juga menyebabkan gelombang tsunami yang terjadi di Pantai Palu dengan ketinggian 0,5 sampai 1,5 meter. Data hingga Senin (1/10/2018) siang, korban tewas akibat gempa dan tsunami ini bertambah menjadi 844 orang. (rio)


KABARPROGRESIF.COM : (Denpasar) KRI Makasar - 590 dan KRI Surabaya -591 merupakan unsur TNI AL siap melaksanakan debarkasi personel dan material guna mendukung kegiatan IMF World Bank tahun 2018 telah tiba dan sandar di  Pelabuhan Benoa Bali baru baru ini.

Kedua KRI tersebut masing-masing  membawa 156 dan 212 pasukan terdiri dari personel gabungan pasukan khusus Satgultor Kopasus, Denjaka, Denbravo dan Paspampres serta 93 ranpur berbagai jenis.

Kedatangan unsur KRI di Pelabuhan Benoa disambut oleh Komandan Lanal Denpasar Kolonel Laut (P) Henricus Prihantoko didampingi Asintel Pasmar-2 Surabaya, Kolonel (Mar) Ena Sulaksana beserta Perwira Staf dan Tim Merflug Lanal Denpasar.

Sesuai dengan agenda kegiatan, para personel satgultor TNI dan peralatan tempur tersebut akan digeser sesuai posisi yang telah ditentukan di kawasan BNDCC Nusa Dua Bali tempat diselenggarakannya kegiatan IMF World Bank tahun 2018. (arf)

Dewan Minta Jalan Gunungsari Sementara Dinonaktifkan 




KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Relokasi angkutan umum di Terminal Joyoboyo di Jalan Gunungsari akibat pembangunan terminal intemoda Joyoboyo dikeluhkan oleh para sopir angkutan umum.

Para sopir itu mengeluhkan kondisi terminal sementara di Jalan Gunungsari membuat mereka kesulitas mendapatkan penumpang. 

Mereka menyampaikan keluhan mereka Senin (1/10/2018) siang, saat terminal tersebut disambangi oleh anggota dewan dari fraksi Partai Kebangkitan Bangsa,  Camelia Habibah. 

Puluhan angkutan umum berjajar standy di terminal sementara Joyoboyo mengeluh kondisi terminal saat ini jauh dari layak. 

Tak banyak penumpang yang mau mendekat ke angkutan mereka.  Kalaupun ada, para penumpang tampak kesulitan untuk menyeberang ke tempat angkutan yang standby. 

Sukamto, salah satu sopir angkot jurusan terminal Joyoboyo - Karangmenjangan - Kenjeran ini mengatakan sejak sepekan pindah kesini memang muncul masalah baru. 

"Penumpang biasanya diturunkan di seberang. Arus kendaraan di Jalan Gunungsari ini sangat padat apalagi kalau pagi,  penumpang kalau mau ke sini harus menunggu lama dan kurang aman," kata Sukamto. 

Terlebih tidak ada petugas dari Dinas Perhubungan maupun Pemkot yang ikut turun mengatur lalu lintas. Hal tersebut membuat para sopir cukup kesulitas mendapatkan penumpang. Dan juga kondisi tersebut membahayakan calon penumpang. 

"Terlebih kalau tengah hari seperti ini, penumpang semakin sepi. Kondisi terminal sementara ini jauh dari layak," tegasnya.

Pasalnya atap kanopi terminal sementara relokasi Terminal Joyoboyo ini hanya disediakan selebar 0,75 meter saja.  Yang membuat kondisi terminal sementata menjadi sangat panas dan membuat calon penumpang tidak nyaman. 

"Bahkan tak jarang penumpang itu sudah masuk keluar lagi nggak tahan.  Panas sekali nggak teduh," katanya. Hal itu membuat mereka harusbrela berangkat dan tak berani ngetem terlalu lama lantaran takut kehilangan penumpang.

Hal senada juga disampaikan oleh Suwignyo, sopir angkutan jurusan Wiyung dan kawasan Surabaya Barat. Ia mengatakan sejak ada relokasi terminal sementara sistem pengambilan penumpang jadi semakin tidak teratur. 

Pasalnya, jumlah angkutan umum satu jurusan saja sampai 50 unit.  Sedangkan saat ini di tempat penampungan terminal sementara itu untuk satu jurusan hanya diberi maksimal empat unit yang bisa antri mengisi penumpang. 

Sedangkan sisinya semrawut di sekitar Jalan Gunungsari.  Beberapa angkutan yang tidak kebagian tempat antrian mengisi penumpang masuk lagi di terminal mengisi ruang kosong yang belum dilakukan pembangunan fisik terminal intermoda Joyoboyo.

"Dampaknya penumpanag kami berkurang banyak.  Tidak ada sosialisasi atau penanda tempat ngetem angkot pindah.  Itu tidak," ucap Suwignyo.

Pada Habibah, ia meminta agar kondisi ini bisa segera dibereskan. Dinas Perhubungan Kota Surabaya setidaknya harus memberikan solusi,  paling tidak harus ada petugas yang membantu mengurai kemacetan dan mengarahkan penumpang di Jalan Gunungsari. 

Melihat kondisi tersebut Habibah mengaku miris dan prihatin pada warga Surabaybyang berprofesi sebagai sopir angkot. Kondisi terminal sementara itu jelas membuat tidak nyaman baik untuk para sopir maupun penumpang. 

"Kalau saya mengusulkan selama pembangunan terminal intermoda dan angkot dipindahkan ke sini,  Jalan Gunungsari yang dipakai untuk terminal sementara ini dinonaktifkan, atau ditetapkan sebagai jalan mati," kata wanita yang juga Sekretaris Komisi C bidang pembangunan DPRD Kota Surabaya itu. 

Lebih lanjut Habibah mengatakan bahwa rekayasa lalu lintas yang arah ke Gunungsari bisa memfungsikan jalan di samping KBS menjadi dua arah. 

Dengan begitu menurutnya bisa lebih nyaman dan tidak membahakan penumpang. Ia juga mengusulkan agar kendepan ada tambahan petugas yang menjaga di sekitar terminal sementara Joyoboyo ini. 

Tidak hanya itu ia juga mengkritisi fasilitas terminal sementara yang terkesan seadanya dan dipaksakan.

"Kanopi untuk peneduh itu aja nggak sampai 1 meter lho.  Kalau musim panas ini saja bisa berteduh di sana sudah susah, apalagi nnti kalau musim hujan," kata Habibah. 

Ia mengaku akan menanggapi serius keluhan dari para sopir angkot di Terminal Joyoboyo selama pembangunan terminal intermoda tersebut. (*/arf)


KABARPROGRESIF.COM : (Makassar) Posko Penanggulangan Bencana Lantamal VI terus dibanjiri bantuan dari berbagai kalangan di hari ke empat pasca bencana alam gempa dan tsunami di wilayah kota Palu, Sulawesi Tengah (Sulteng), Senin (01/10/2018).

Tampak bantuan terus berdatangan dari pihak Instansi pemerintah daerah maupun swasta ataupun masyarakat umum memenuhi tempat khusus barang yang disediakan oleh pihak Lantamal VI.

Terlihat pula para relawan dan keluarga korban yang mendaftar dan ingin ikut serta menuju daerah yang terkena bencana alam tersebut.

Komandan Lantamal VI (Danlantamal VI) Laksaman Pertama TNI Dwi Sulaksono, S.H., M.Tr (Han) mengatakan pihak Lantamal VI akan terus membuka penerimaan barang bantuan bagi korban bencana alam Palu. "Kami akan terus membuka dan menerima bantuan dari seluruh elemen masyarakat maupun dari berbagai instansi yang ada di dalam maupun dari luar kota Makassar untuk memberikan sumbangannya kepada para korban bencana alam di Palu Sulawesi Tengah dan selanjutnya akan kami kirimkan lewat jalur laut dengan bantuan Armada Kapal Perang yang dipunyai oleh TNI AL", tambahnya. (arf)


KABARPROGRESIF.COM : (Makassar) Di hari ke empat pasca bencana alam gempa dan tsunami di Palu Sulawesi Tengah (Sulteng), Pangkalan Utama TNI AL VI (Lantamal VI) sudah memberangkatkan empat kapal bantuan korban gempa Palu dengan menggunakan kapal perang.

 Untuk hari ini Senin, (1/10). Lantamal VI  memberangkatkan kapal perang yaitu KRI Makassar-590 dan KAL Suluh Pari I-6-60 untuk membawa bantuan logistik menuju Dermaga Pantoloan Kota Palu, Senin (01/10/2018).

Dengan berangkatnya KAL Suluh Pari ini, berarti pihak Lantamal VI telah memberangkatkan sebanyak empat Kapal TNI AL. Adapun sebelumnya yang telah berangkat membawa bantuan logistik yaitu KRI Layang-635, KRI Birang I-6-61.

Selain membawa bantuan Logistik dari berbagai Instansi Pemerintahan Daerah Sulsel maupun swasta dan masyarakat umum, KAL Suluh Pari akan membawa tim dari Pusat Hidro-Oseanografi TNI Angkatan Laut (Pushidrosal) dari Jakarta yang akan mempelajari struktur bawah laut di perairan sekitar daerah bencana alam gempa dan tsunami kota Palu tersebut.

"Kami pihak Lantamal VI akan memaksimalkan penyaluran bantuan logistik melalui jalur laut dari kota Makassar ini menuju ke daerah bencana gempa dan tsunami di Palu agar para korban di sana dapat segera menerima bantuan yang dapat meringankan beban mereka dalam hal logistik", ujar Komandan Lantamal VI Laksamana Pertama TNI Dwi Sulaksono, S.H., M.Tr (Han). (arf)


KABARPROGRESIF.COM : (Makassar) Komandan Lantamal VI (Danlantamal VI) Laksamana Pertama TNI Dwi Sulaksono, S.H., M. Tr (Han) memimpin upacara Laporan Kenaikan Pangkat Perwira bertempat di ruang Kajaolaliddo Mako Lantamal VI, Senin (01/10/2018).

Upacara ini diikuti oleh para Asisten Danlantamal VI, Dansatrol Lantamal VI, para Kadis dan Kasatker serta perwakilan Perwira, Bintara, Tamtama dan PNS Lantamal VI.

Dalam Amanatnya, Danlantamal VI menyampaikan Kenaikan pangkat merupakan kehormatan dan amanah yang didalamnya mengandung konsekuensi untuk selalu menjaga, memelihara dan menjadi teladan baik dalam pelaksanaan tugas maupun dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karenanya, dengan kenaikan pangkat ini, para perwira dituntut untuk dapat lebih memahami tugas dan tanggung jawab sesuai dengan strata kepangkatan yang disandang dan menjadi teladan terhadap segenap anggotanya.

“Selaku Komandan Lantamal VI dan selaku pribadi, saya mengucapkan “selamat” atas penghargaan dan kehormatan yang saudara peroleh. Saya berharap agar saudara terus menempa diri guna meningkatkan kualitas diri sebagai prajurit matra laut, yang tentunya akan diwujudkan melalui keberhasilan dalam pelaksanaan tugas dimanapun para perwira berada”, ujar Danlantamal VI.

Adapun jumlah Perwira Lantamal VI yang mendapatkan kenaikan pangkat satu tingkat lebih tinggi yaitu 15 personel dengan perincian 2 personel dari Letkol ke Kolonel, 5 personel dari Mayor ke Letkol, 3 personel dari Kapten ke Mayor, 1 personel dari Lettu ke Kapten dan 4 personel dari Letda ke Lettu. (arf)


KABARPROGRESIF.COM : (Makassar) KRI Makassar-590 yang sandar di Pelabuhan Soekarno-Hatta langsung embarkasi relawan, keluarga korban gempa dan tsunami serta bantuan-bantuan dari seluruh elemen untuk diangkut ke Palu, Sulawesi Tengah (Sulteng), Minggu malam (30/09/2018).

Pembludakan terjadi di dermaga Soekarno-Hatta, serbuan bantuan personel TNI/POLRI serta masyarakat umum tampak membanjiri sekitar wilayah pelabuhan tersebut hingga Senin (01/10) dini hari.

Bantuan logistik yang terdiri dari makanan, minuman, perlengkapan dan makanan Bayi, tenda dan lain-lainnya yang berasal dari sumbangsih dari berbagai elemen masyarakat pemerintahan daerah, swasta, Ormas, komunitas yang semula dikumpulkan di Posko Penanggulangan Bencana Lantamal VI tersebut diangkut langsung ke KRI Makassar untuk dibawa menuju Kota Palu.

Ribuan manifest penumpang yang terdiri dari relawan serta masyarakat  yang ingin menolong keluarganya pun terlihat berdesakan mengantri untuk bisa naik ke atas KRI Makassar ini.

Komandan Lantamal VI (Danlantamal VI) Laksamana Pertama TNI Dwi Sulaksono, S.H., M Tr (Han) menyampaikan bahwa KRI Makassar singgah di Makassar untuk mengambil bantuan logistik hasil sumbangan dari berbagai instansi pemerintahan maupun swasta dan masyarakat umum serta personel TNI dan relawan yang akan diberangkatkan menuju kota Palu.

“Setelah selesai embarkasi ribuan Personel TNI/POLRI, relawan dan masyarakat umum serta seluruh bantuan logistik untuk korban gempa dan tsunami yang telah terkumpul ini selanjutnya akan diangkut menuju dermaga Pantoloan kota Palu pada hari senin pagi ini untuk diteruskan kepada masyarakat korban bencana alam gempa dan tsunami di sana”, tambah Danlantamal VI. (arf)


KABARPROGRESIF.COM : (Makassar) Komandan Lantamal VI (Danlantamal VI) Laksamana Pertama TNI Dwi Sulaksono, S.H., M. Tr (Han) bersama jajaran Forkopimda Sulsel memantau embarkasi personel dan bantuan logistik di KRI Makassar-590 yang sandar di dermaga Soekarno-Hatta, Minggu malam (30/09/2018).

Jajaran Forkopimda yang hadir antara lain Gubernur Sulsel Prof. Dr. Ir. H.M. Nurdin Abdullah, M.Agr., Pangdam XIV Hasanuddin Mayjen TNI H. Surawahadi, S.I.P., M.Si. beserta perwakilan dari TNI/POLRI dan instansi pemerintahan daerah Sulsel lainnya.

Tampak ribuan manifest yang akan diberangkatkan terdiri dari pasukan TNI/POLRI, para relawan, masyarakat umum hingga kendaraan pengangkut makanan dan minuman, bantuan logistik lainnya serta alat-alat berat antri untuk masuk ke dalam KRI Makassar-590 tersebut mulai dari Minggu malam (30/10) hingga senin (01/10) dini hari.

Rencananya, bantuan logistik ini akan diberangkatkan pada senin pagi (01/10) menuju dermaga Pantoloan kota palu, Sulawesi Tengah.

Danlantamal VI menyampaikan bahwa bantuan personel TNI/POLRI serta logistik ini, besok senin akan dibawa langsung menuju Dermaga Pantoloan kota Palu, Sulteng dan di sana sudah ada bantuan dari berbagai instansi baik pemerintah dan TNI/POLRI serta para relawan yang akan menyalurkan ke berbagai tempat yang terkena bencana gempa dan tsunami ini.

"Terima kasih kepada seluruh elemen masyarakat, instansi pemerintahan daerah, TNI/POLRI serta pihak swasta yang telah memerikan sumbangsihnya atas korban gempa dan tsunami di Palu Sulawesi Tengah ini, mudah-mudahan bantuan yang akan diberikan dapat meringankan kesusahan saudara-saudara kita di sana", tambah Danlantamal VI. (arf)


KABARPROGRESIF.COM: (Palu) Pangkalan Utama TNI AL yang dibantu dengan Pangkalan TNI AL Palu telah berhasil menguasai Dermaga Pelabuhan Pantoloan utk menerima KRI Makassar-590 dalam hal embarkasi pasukan dan alat berat serta logistik yang sangat diperlukan di kota Palu Sulteng, Minggu (30/09/2018).

Menurut laporan personel TNI AL yang berada di sekitar pelabuhan tersebut, dermaga Pantoloan dengan panjang 365 Meter dapat disandari dengan aman oleh dua kapal TNI AL yaitu KRI dr. Suharso-990 dan KRI Makassar-590 dengan Kedalaman Laut sekitar dermaga 9 meter s.d 10 meter ditambah akses jalan untuk Truck serta alat berat dapat dilalui menuju ke kota Palu dengan sedikit rintangan dahan2 kayu di pinggir jalan.

Sebelumnya diberitakan bahwa Pelabuhan Pantoloan di Palu menjadi pelabuhan yang mengalami kerusakan paling parah dibandingkan pelabuhan lainnya. Hal itu ditandai dengan robohnya quay crane yang berada di sana.

Hingga saat ini bersama pihak terkait, proses pembersihan dermaga Pelabuhan Pantoloan masih terus dilakukan agar bisa lebih banyak kapal bantuan yang bisa bersandar. (arf)


KABARPROGRESIF.COM : (Jakarta) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah mengirimkan surat kepada Kepala Polri melalui NCB-Interpol Indonesia tentang daftar pencarian orang atas nama Ferry Suando Tanuray Kaban, eks anggota DPRD Sumut.

Surat DPO disampaikan pada 28 September 2018. "FST merupakan salah satu tersangka dalam kasus dugaan suap terkait fungsi dan kewenangannya selaku anggota DPRD Sumatera Utara," ujar Juru Bicara KPK Febri Diansyah, Senin (1/10/2018).

Sebelumnya, Ferry mangkir dua kali saat dipanggil KPK, yaitu pada 14 dan 21 Agustus 2018.

KPK yang belum mengetahui keberadaan Ferry meminta bantuan Polri untuk melakukan pencarian dan penangkapan.

Kepada masyarakat yang mengetahui keberadaan Ferry diharapkan segera memberitahukan pada kantor kepolisian terdekat atau menginformasikan ke kantor KPK, melalui telpon 021-25578300.

KPK memperingatkan pada anggota DPRD yang lain dalam kasus ini agar memenuhi panggilan penyidik dan tidak menggunakan alasan yang dicari-cari untuk tidak datang.

Begitu juga, KPK mengingatkan agar tidak ada pihak-pihak yang menyembunyikan atau membantu persembunyian tersangka.

"Menyembunyikan atau membantu tersangka diancam pidana sebagaimana dimaksud Pasal 21 Undang-Undang Tipikor dengan ancaman 3-12 tahun penjara," kata Febri. (rio)


KABARPROGRESIF.COM : (Ambon) 3 Pejabat Lantamal IX yakni Asisten Operasi Danlantamal IX Kolonel Laut ( P) Elmondo Sianipar, Aslog Danlantamal IX Kolonel Laut (T) Aliyanto dan Dansatrol Lantamal IX Kolonel Laut (P) Bambang Wasito naik pangkat satu tingkat lebih tinggi dari Letkol ke Kolonel. Upacara pelaporan kenaikan pangkat dilaksanakan di Komando Armada (Koarmada) III Sorong bersama dengan para pejabat di jajaran Koarmada III lainnya yang dipimpin oleh Panglima Koarmada III Laksamana Muda TNI I.N.G. Ariawan. Senin, (01/10/2018).

Sementara itu di Lantamal IX Ambon, Komandan Lantamal IX Laksamana Pertama TNI Antongan Simatupang memimpin upacara pelaporan kenaikan pangkat Perwira dan PNS golongan III periode 1 Oktober 2018 di Gedung DR. J. Leimena Mako Lantamal IX.

Dalam sambutan Danlantamal IX menyampaikan bahwa kenaikan pangkat selain menjadi bagian dari promosi jabatan juga merupakan bagian dari sistem pembinaan personel dalam setiap organisasi. Proses pembinaan senantiasa dilakukan secara konsiten, konseptual, sistematis dan berkesinambungan, didasarkan pada penilaian obyektif terhadap persyaratan – persyaratan yang telah ditentukan. Dengan demikian, system pembinaan personel telah memberikan peluang yang sama kepada setiap personel untuk berkompetisi secara sehat dalam meniti jenjang karier masing masih.

Lebih lanjut dikatakan, kenaikan pangkat merupakan wujud pengakuan dan penghargaan Negara atas prestasi yang telah ditunjukan selama menjalankan tugas dan tanggung jawabnya. Kenaikan pangkat juga merupakan suatu kehormatan, namun tetap disadari bahwa seiring dengan penghormatan tersebut, terdapat konsekuensi untuk selalu menjaga, memelihara dan menunjukkan suri tauladan, baik dalam pelaksanaan tugas maupun dalam kehidupan sehari – hari, karena secara implisit, kehormatan yang diberikan tersebut sekaligus merupakan tantangan untuk terus meningkatkan kemampuan pribadi dalam menunaikan jabatan yang diemban dan senantiasa memberikan karya terbaik serta konstribusi nyata bagi organisasi.

Selain itu, diharapkan dengan kenaikan pangkat hendaknya dapat menjadi pemacu semangat untuk lebih memahami tuntutan tugas dan tanggung jawab yang akan semakin berat, sesuai dengan strata kepangkatan masing – masing. Menjadi suatu realita yang tidak dapat dihindari bahwa tantangan tugas TNI Angkatan Laut kedepan akan semakin kompleks, sehingga diperlukan kemampuan untuk meningkatkan kinerja organisasi, oleh karena itu kita harus berupaya melakukan perubahan secara positif, yang salah satunya adalah dengan meningkatkan sumber daya manusia yang dimiliki organisasi serta konsisten pada perencanaan strategis yang telah digariskan.

Kenaikan pangkat Perwira Lantamal IX Lantamal IX periode 1 Oktober 2018 berjumlah 24 orang yaitu dari Letkol ke Kolonel 3 orang, dari Mayor ke Letkol 4 orang, dari Kapten ke Mayor 3 Orang, dari Lettu ke Kapten 2 orang, dari Letda ke Lettu 7 orang serta PNS sebanyak 5 orang yaitu dari Golongan III/c ke Golongan III/d 1 orang, dari Golongn III/b ke Golongan III/c 1 orang, dan dari Golongan II/d ke Golongan III/a sebanyak 3 orang.

Upacara dihadiri oleh Wakil Komandan Lantamal IX Kolonel Marinir Supriyono, Asrena Danlantamal IX Kolonel Laut (S) Dodik Pujiargo, Asintel Danlantamal IX Kolonel Laut (KH) Yus Harianto, Aspers Danlantamal IX Kolonel Laut (S) Mukti Gilang Mulyawan, Aspotmar Danlantamal IX Kolonel Marinir Nanang Purwoko dan para Kadis/Kasatker Lantamal IX.

Sebelumnya di Lapangan Apel Markas Komando Lantamal IX Ambon dilaksanakan juga upacara kenaikan pangkat personel Bintara dan Tamtama serta PNS Golongan I dan golongan II Lantamal IX. Upacara dipimpin oleh Komandan Detasemen Markas (Dandenma) Lantamal IX Letkol Marinir Ahmad Badawi.

Pada kenaikan pangkat Bintara dan Tamtama serta PNS Golongan I dan Golongan II Lantamal IX periode 1 Oktober 2018 berjumlah 16 orang Bintara dan Tamtama serta sebanyak 14 PNS Lantamal IX. (arf).

Narkoba

Koperasi & UMKM

Terus Kobarkan Semangat Perjuangan Arek-arek Suroboyo 10 Nopember 1945 untuk memberantas Korupsi, Terorisme dan Penyalahgunaan Narkoba

Translate

Hukum

Metropolis

Nasional

Pidato Bung Tomo


Hankam

Popular Posts

Blog Archive