Terus Kobarkan Semangat Perjuangan Arek-arek Suroboyo 10 Nopember 1945 untuk memberantas Korupsi, Terorisme dan Penyalahgunaan Narkoba

Soft Launching Kota Lama, Gelar Sejumlah Paket Wisata

Sejumlah paket wisata digelar Pemkot Surabaya usai soft launching Kota Lama zona Eropa yang berada di kawasan Jalan Rajawali, Krembangan, Surabaya.

Cegah Narkoba di Kalangan ASN dan Pelajar, Pemkot Surabaya Gandeng BNN dan Polisi

Upaya Pemkot Surabaya memberantas Narkoba tak hanya di kalangan pelajar dan masyarakat, tetapi juga Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkup pemkot.

Peluang Investasi untuk Pengembangan Eks THR-TRS

Pemkot Surabaya menggandeng Kamar Dagang dan Industri (Kadin) untuk mempromosikan proyek peluang investasi di Kota Pahlawan. Diantaranya di kompleks eks Taman Hiburan Rakyat (THR) dan Taman Remaja Surabaya (TRS).

Tekan Laju Inflasi, Pemkot Rutin Gelar Pangan Murah

Untuk menekan laju inflasi agar masyarakat bisa mendapatkan komoditas bahan pangan dengan lebih murah, Pemkot Surabaya rutin menggulirkan program Gerakan Pangan Murah setiap bulan.

Pemkot Surabaya Komitmen Amankan Aset yang Dikuasai Pihak Ketiga

Berbagai upaya strategis terus dilakukan Pemkot Surabaya untuk memastikan aset daerah dapat dimanfaatkan secara optimal demi kepentingan warga dan pemerintah.

Rabu, 03 Oktober 2018

Sidang Wali Kota Kendari, Jaksa Ungkap Aliran Rp 5 M ke Pengurus PDI-P


KABARPROGRESIF.COM : (Jakarta) Fakta persidangan berupa aliran uang Rp 5 miliar kepada pengurus PDI Perjuangan tercantum dalam surat tuntutan terhadap Wali Kota Kendari Adriatma Dwi Putra dan ayahnya Asrun yang dibacakan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Rabu (3/10/2018).

Menurut jaksa Komisi Pemberantasan Korupsi ( KPK), penyerahan uang itu telah menjadi fakta sidang dan menjadi salah satu pertimbangan jaksa dalam menentukan tuntutan pidana terhadap para terdakwa.

Menurut jaksa, berdasarkan keterangan saksi, pengusaha Hasmun Hamzah beberapa kali meminta anak buahnya Lu Lily untuk menukarkan uang rupiah ke mata uang dollar Amerika Serikat di Porto Valas.

Kemudian, uang dollar AS tersebut diambil oleh Hasmun dan saksi Fatmawaty Faqih sekitar akhir 2017. Baca juga: Wali Kota Kendari dan Ayahnya Dituntut 8 Tahun Penjara

"Setelah adanya penukaran uang, Hasmun dan Fatmawaty menyerahkan uang dollar AS tersebut senilai Rp 5 miliar kepada seseorang di kantor DPP Partai PDIP di Jakarta," ujar jaksa M Takdir Suhan saat membaca surat tuntutan.

Menurut jaksa, berdasarkan fakta di persidangan, terdakwa Asrun yang merupakan calon Gubenur Sulawesi Tenggara diusung oleh beberapa partai politik, yakni PAN, PKS, Hanura, Gerindra dan PDI Perjuangan.

Dalam persidangan, Asrun menerangkan bahwa benar pada sekitar Desember 2017, Asrun dan Hugua bersama-sama menghadap ketua umum DPP PDI Perjuangan.

Keduanya kemudian menerima rekomendasi sebagai pasangan yang sah calon gubernur dan wakil gubernur yang diusung oleh PDI Perjuangan. Adriatma Dwi Putra dan ayahnya Asrun dituntut 8 tahun penjara.

Keduanya juga dituntut membayar denda Rp 500 juta subsider 6 bulan kurungan.

Menurut jaksa, keduanya menerima uang Rp 2,8 miliar dari Direktur PT Sarana Bangun Nusantara Hasmun Hamzah.

Uang itu diberikan agar Adriatma selaku Wali Kota menyetujui Hasmun mendapatkan jatah proyek untuk pekerjaan multi years pembangunan jalan Bungkutoko-Kendari New Port tahun 2018-2020.

Selain itu, Asrun sendiri didakwa menerima Rp 4 miliar dari Hasmun Hamzah. Menurut jaksa, uang itu diduga diberikan karena Asrun, saat menjabat Wali Kota, menyetujui Hasmun mendapatkan jatah proyek di Pemkot Kendari.

Proyek yang dimaksud yakni, proyek multi years pembangunan Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Kendari.

Proyek tersebut menggunakan anggaran tahun 2014-2017. Selain itu, proyek pembangunan Tambat Labuh Zona III Taman Wisata Teluk (TWT) - Ujung Kendari Beach.

Proyek itu menggunakan anggaran tahun 2014-2017. Dalam menerima suap, Asrun dan Adiatma menggunakan perantara Fatmawaty Faqih yang menjabat sebagai Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kota Kendari. (rio)

Sebar Hoaks Gempa, Ibu Rumah Tangga di Sidoarjo Ditangkap Polisi


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Tim Cyber Crime Polda Jawa Timur menangkap seorang ibu rumah tangga di Desa Jagalan Tengah, Kecamatan Krian, Kabupaten Sidoarjo, Selasa (2/10/2018) malam.

Dia diduga kuat menyebar informasi hoaks terkait peristiwa gempa melalui akun facebook-nya.

Dalam akun facabook bernama Uril Unique Febrian, perempuan 25 tahun itu menyebarkan info akan terjadi gempa berkekuatan 8,9 skala richter di Pulau Jawa khususnya di wilayah DKI Jakarta.

Gempa tersebut rangkaian dari gempa dan tsunami di Donggala dan Palu, Sulawesi Tengah.

"Informasi itu diunggah di facebook tersangka pada 2 Oktober kemarin jam 9 pagi," kata Direktur Kriminal Khusus Polda Jatim, Kombes Agus Santoso, Rabu (3/10/2018).

Kepada polisi, dia mengaku tidak mengetahui jika informasi yang disebarkan itu hoaks.

" Dia mendapatkan informasi itu dari berbagai sumber yang tidak jelas asal usulnya," imbuhnya.

Karena menyebar informasi hoaks, ibu rumah tangga itu kini terancam pidana 2 tahun penjara, karena dijerat pasal 15, Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1946 tentang Peraturan Hukum Pidana. 

Kapolda Jatim, Irjen Luki Hermawan menegaskan, akan memburu siapapun yang menyebar informasi hoaks terkait bencana.

" Informasi tersebut membuat resah masyarakat, jadi tolong hati-hati jika menemukan informasi yang tidak jelas sumbernya," imbuh Luki.

Kemarin, Presiden Jokowi mengintruksikan Kapolri untuk menangkap penyebar hoaks soal gempa Palu. Informasi hoaks disebut dianggap membuat masyarakat semakin resah. (*/arf)

Pangdam V/Brawijaya Kunjungi Mako Satuan Brimob Polda Jatim


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Pangdam V/Brawijaya, Mayjen TNI Arif Rahman, M. A, bersama Kapolda Jatim, Irjen Pol Luki Hermawan, megunjungi Mako Sat Brimob yang berlokasi di jalan Bhayangkara, Kecamatan Taman, Kabupaten Sidoarjo. Rabu, 3 Oktober 2018.

Mayjen Arif menjelaskan, kunjungan yang dilakukan oleh dirinya ke Mako Sat Brimob Polda Jatim saat ini, bertujuan untuk meningkatkan sinergitas, dan tali silahturahmi antara TNI-Polri, khususnya di wilayah Jawa Timur dalam menjaga kondusifitas.

“Terus jaga solidaritas TNI-Polri dalam menjalankan tugas. Karena, masih banyak tugas yang harus kita emban dalam menekan angka kriminalitas,” ujar Pangdam.


Dirinya menilai, perwujudan soliditas TNI dan Polri, bukanlah suatu retorika belaka. Namun, hal itu, tentunya suatu bentuk upaya untuk membangun sinergitas aparatur keamanan dalam memecahkan suatu permasalahan.

“Sangat diharapkan agar solidaritas TNI-Polri yang kompak. Sebab, kondusifitas situasi akan aman, dikarenakan situasi merupakan salah satu indikator keberhasilan tugas,” jelasnya.

Tidak hanya itu, almameter Akmil tahun 1988 ini juga mengimbau seluruh personel TNI-Polri di Jawa Timur, untuk merapatkan barisan sebagai dua komponen terpenting bangsa, terlebih dalam menjaga kondusifitas pelaksanaan pemilu mendatang.

“Kita berharap, bisa semaksimal mungkin melakukan pengamanan. Sehingga, pesta demokrasi tahun ini dapat berjalan dengan aman, tertib dan damai,” pinta Mayjen Arif. (arf)

Selain Dituntut 8 Tahun Penjara, Jaksa KPK Tuntut Juga Cabut Hak Politik Wali Kota Kendari dan Ayahnya


KABARPROGRESIF.COM : (Jakarta) Jaksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menuntut agar majelis hakim memberikan hukuman tambahan terhadap terdakwa Wali Kota Kendari Adriatma Dwi Putra dan ayahnya Asrun. Hukuman tambahan berupa pencabutan hak politik.

"Kami menuntut supaya hakim menjatuhkan hukuman tambahan berupa pencabutan hak dipilih dalam jabatan publik, masing-masing 3 tahun setelah selesai menjalani pidana pokok," ujar jaksa Ali Fikri di Pengadilan Tipikor Jakarta, Rabu (3/10/2018).

Dalam pertimbangan, jaksa mempertimbangkan jabatan Adriatma sebagai kepala daerah saat menerima suap.

Sementara, Asrun merupakan mantan wali kota yang mencalonkan diri sebagai gubernur Sulawesi Tenggara.

Perbuatan Adriatma dan Asrun dinilai telah menciderai kepercayaan dan amanat yang diberikan publik.

Adapun, pencabutan hak politik tersebut untuk melindungi publik dari persepsi yang salah tentang calon kepala daerah yang akan dipilih.

Adriatma Dwi Putra dan ayahnya Asrun dituntut 8 tahun penjara. Keduanya juga dituntut membayar denda Rp 500 juta subsider 6 bulan kurungan.

Menurut jaksa, keduanya menerima uang Rp 2,8 miliar dari Direktur PT Sarana Bangun Nusantara Hasmun Hamzah.

Uang itu diberikan agar Adriatma selaku Wali Kota menyetujui Hasmun mendapatkan jatah proyek untuk pekerjaan multi years pembangunan jalan Bungkutoko-Kendari New Port tahun 2018-2020.

Selain itu, Asrun sendiri didakwa menerima Rp 4 miliar dari Hasmun Hamzah.

Menurut jaksa, uang itu diduga diberikan karena Asrun, saat menjabat Wali Kota, menyetujui Hasmun mendapatkan jatah proyek di Pemkot Kendari. Proyek yang dimaksud yakni, proyek multi years pembangunan Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Kendari.

Proyek tersebut menggunakan anggaran tahun 2014-2017. Selain itu, proyek pembangunan Tambat Labuh Zona III Taman Wisata Teluk (TWT) - Ujung Kendari Beach. Proyek itu menggunakan anggaran tahun 2014-2017.

Dalam menerima suap, Asrun dan Adiatma menggunakan perantara Fatmawaty Faqih yang menjabat sebagai Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kota Kendari. (rio)

Pemkot Surabaya Mulai Packing Barang Bantuan untuk Korban Gempa Palu-Donggala


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya mulai melakukan packing barang bantuan untuk korban bencana gempa dan tsunami di Palu-Donggala, Sulawesi Tengah, Rabu, (03/10/18).

Rencananya, bantuan tahap pertama itu, akan diberangkatkan pada 5 Oktober 2018. Selain bantuan berupa barang, pemkot juga bakal mengirimkan bantuan berupa tenaga orang.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana (BPB) dan Linmas Kota Surabaya Eddy Christijanto mengatakan, pihaknya berencana memberangkatkan bantuan tahap pertama pada 5 Oktober 2018, dengan menggunakan moda transportasi laut.

Bantuan ini, merupakan hasil donasi dari masyarakat dan pegawai di lingkungan Pemkot Surabaya. Menurutnya, bantuan yang dikirim tersebut, nantinya akan menuju ke Pelabuhan Pantoloan, Kota Palu. Dengan estimasi perjalanan sekitar 2-3 hari.

“Pengiriman barang bantuan akan menggunakan Kapal Meratus. Namun, kalau kapal ndak datang (Meratus) kita akan menggunakan Kapal Pelni dan berangkat tanggal 7 Oktober,” kata Eddy saat memantau jalannya packing barang bantuan di lobby Balai Kota Surabaya, Rabu, (03/10/18).

Ditanya alasan kenapa memilih jalur transportasi laut, Eddy menuturkan, dipilihnya jalur laut karena saat ini untuk pengiriman barang bantuan menggunakan jalur udara, seperti melalui pesawat Hercules dianggap sudah penuh. Kendati demikian, pihaknya kemudian memilih jalur laut sebagai alternatif pengiriman barang bantuan.

“Adanya juga alternatif melalui Kantor Pos. Namun kalau kita lewat pos, harus packing dulu beratnya sekitar 30 kilogram, nah ini kan barang-barang kita ndak bisa kita pilah,” tuturnya.

Eddy mengungkapkan bantuan berupa barang yang akan dikirim tahap pertama tersebut, terdiri dari beras 5 ton, mie instan 2000 dus, obat-obatan, genset 10 unit 4500 volt, gergaji senso dua unit, roti kering/biskuit 1000 box, pembalut wanita, sarung, kaos baru, susu balita, 200 lembar kain kafan, 200 kantong jenazah, dan tenda dua unit.

“Untuk distribusi di sana, nanti kita koordinasikan dengan BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Kota Palu,” ujar mantan Kepala Bagian Administrasi Pemerintahan dan Otonomi Daerah ini.

Selain mengirimkan bantuan berupa barang, Eddy mengungkapkan, Pemkot Surabaya juga mengirim bantuan berupa tenaga orang. Rencananya, mereka akan berangkat menggunakan moda transportasi udara pada Jum’at, (05/10/18) pagi.

Totalnya sebanyak 28 orang yang akan dikirim ke lokasi bencana. Mereka terdiri dari tiga orang dokter, lima perawat. Dan sisanya anggota Satpol-PP, Petugas PMK, Linmas, dan petugas pemakaman dari DKRTH.

“Sebenarnya rencananya petugas kami berangkatkan pada Kamis, (04/08). Namun karena tiket pesawat penuh, akhirnya kami berangkatkan mereka pada Jum’at, (05/08) pagi,” terangnya.

Menurutnya, 28 petugas yang akan berangkat tersebut, nantinya akan berada di lokasi bencana selama 1 Minggu. Mereka akan membantu kebutuhan tenaga di sana. Ia juga mengaku, petugas yang dikirim itu, akan menuju ke lokasi bencana yang jangkauannya dianggap sulit.

Disamping itu, petugas juga dibekali dengan beberapa peralatan untuk menunjang kebutuhan di lokasi bencana.

“Nanti yang dicari teman-teman itu, yang lokasi jangkauannya sulit. Kita juga bawa pacul, arit, dan pisau komando, untuk peralatan teman-teman di sana,” pungkasnya. (arf)

Lantamal VI Beri Layanan Kesehatan Kepada Korban Bencana Gempa dan Tsunami Di Palu


KABARPROGRESIF.COM : (Palu) Dinas Kesehatan Pangkalan Utama TNI AL VI Makassar (Diskes Lantamal VI) menerjunkan  tenaga medis guna membantu penanganan korban bencana gempa dan tsunami  dengan mendirikan Posko Layanan Kesehatan bersama relawan kesehatan. di Depan Unismuh Palu Sulawesi Tengah. Rabu (03/10/2018).

Kadiskes Lantamal VI Letkol Laut (K) dr. Rike Andi Wijaya Sp. P memimpin langsung aksi kemanusiaan ini. Tim   Diskes Lantamal VI juga dibekali beberapa peralatan medis dan obat-obatan untuk melayani  kesehatan masyarakat Kota Palu Pasca gempa dan Tsunami.

 Kadiskes Lantamal VI mengatakan  saat ini Dinkes Lantamal VI telah menyiapkan  tenaga kesehatan yang terdiri dari tenaga dokter dan perawat. Semuanya siap membantu masyarakat korban bencana gempa bumi dan tsunami di Palu  kata Letkol Laut (K) dr. Rike Andi Wijaya Sp. P.

Letkol Laut (K) dr. Rike Andi Wijaya Sp. P menjelaskan, selain tenaga kesehatan, Diskes Lantamal VI  juga siap berikan bantuan obat-obatan  bagi masyarakat  kota Palu yang  kekurangan obat. (arf)

Terima Suap Rp. 2,8 Miliar, Wali Kota Kendari dan Ayahnya Dituntut 8 Tahun Penjara


KABARPROGRESIF.COM : (Jakarta) Wali Kota Kendari Adriatma Dwi Putra dan ayahnya Asrun dituntut 8 tahun penjara oleh jaksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Keduanya juga dituntut membayar denda Rp 500 juta subsider 6 bulan kurungan. "Kami menuntut supaya majelis hakim menyatakan terdakwa Adriatma dan Asrun terbukti bersalah melakukan tindak pidana korupsi secara bersama-sama," ujar jaksa Ali Fikri saat membaca surat tuntutan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Rabu (3/10/2018).

Dalam pertimbangan, jaksa menilai perbuatan keduanya tidak mendukung pemerintah dan masyarakat yang sedang gencar memberantas tindak pidana korupsi.

Namun, keduanya dinilai sopan dalam persidangan, belum pernah dihukum dan menyesali perbuatan.

Menurut jaksa, keduanya menerima uang Rp 2,8 miliar dari Direktur PT Sarana Bangun Nusantara Hasmun Hamzah.

Uang itu diberikan agar Adriatma selaku Wali Kota menyetujui Hasmun mendapatkan jatah proyek untuk pekerjaan multi years pembangunan jalan Bungkutoko-Kendari New Port tahun 2018-2020.

Selain itu, Asrun sendiri didakwa menerima Rp 4 miliar dari Hasmun Hamzah.

Menurut jaksa, uang itu diduga diberikan karena Asrun, saat menjabat Wali Kota, menyetujui Hasmun mendapatkan jatah proyek di Pemkot Kendari. Proyek yang dimaksud yakni, proyek multi years pembangunan Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Kendari.

Proyek tersebut menggunakan anggaran tahun 2014-2017. Selain itu, proyek pembangunan Tambat Labuh Zona III Taman Wisata Teluk (TWT) - Ujung Kendari Beach.

Proyek itu menggunakan anggaran tahun 2014-2017. Dalam menerima suap, Asrun dan Adiatma menggunakan perantara Fatmawaty Faqih yang menjabat sebagai Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kota Kendari.

Adriatma dinilai melanggar Pasal 12 huruf B Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 sebagaimana diubah dalam UU Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi jo Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP.

Sementara Asrun dinilai melanggar Pasal 12 huruf B Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 sebagaimana diubah dalam UU Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi jo Pasal 55 ayat 1 ke-1 jo Pasal 64 ayat 1 KUHP. (rio)

Peringati Hari Batik Nasional, Korcab V DJA II Belajar Membatik


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Pada Hari Batik Nasional yang diperingati setiap 2 Oktober ini, pengurus dan anggota Koordinator Cabang V Daerah Jalasenastri Armada II (Korcab V DJA II) berusaha melestarikan kekayaan bangsa ini dengan belajar membatik, Rabu (3/10).

Kegiatan yang dihadiri langsung Ketua Korcab V DJA ll,  Ny. Wenny Edwin ini,  dilaksanakan di gedung pertemuan Kocab V DJA II Mako Lantamal V Surabaya jalan Laksda M. Nasir no 56 Tanjung Perak, Surabaya.

Tema yang digunakan dalam memperingati hari batik nasional kali ini adalah “Membatik Perekat Kebhinekaan Nusantara”.

Ketua Korcab V DJA II Ny. Wenny Edwin menyampaikan bahwa acara ini digelar dalam rangka memperingati hari Batik Nasional tahun 2018. Acara ini juga merupakan rangkaian acara yang dilaksanakan di Jalasenastei Pusat dalam rangka memecahkan rekor Museum Rekor Indonesia (Muri) membatik dengan Canting.


"Hari ini kita belajar membatik dengan menggunakan alat seperti Gawangan, Wajan, Anglo, Tepas, Taplak, Kemplongan dan canting," terangnya.

Menurutnya,  Hari Batik Nasional ini merupakan peringatan telah ditetapkannya Batik sebagai warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Non Bendawi (Masterpieces of the Oral and Intangible Heritage of Humanity) pada 2 Oktober 2009 oleh UNESCO.

Pengakuan terhadap Batik ini lanjutnya,  merupakan pengakuan Internasional terhadap budaya Indonesia.

Ketika disinggung mengenai kegiatan belajar membatik, Wenny-sapaan akrab Istri Danlantamal V Laksamana Pertama TNI Edwin, S. H ini,  menuturkan bahwa sebagai ibu rumah tangga, para istri prajurit ini berusaha untuk menambah pengetahuan dan keterampilan dengan belajar membatik.

"Siapa tahu ada bakat terpendam dibidang ini,  sehingga bisa meningkatkan perekonomian keluarga,” terangnya.

Kita selaku warga negara Indonesia lanjutnya,  sudah seharusnya bangga dengan memakai batik karena batik sudah ditetapkan sebagai warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Non bendawi oleh UNESCO pada tanggal 2 Oktober 2009. (arf)

Keakuratan Data Intelijen Menentukan Keberhasilan Operasi


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Sebagai prajurit yang memilki profesi intelijen dituntut untuk profesional dalam menyampaikan data informasi, karena kaakuratan data tersebut sangat berpengaruh dalam keberhasilan operasi.

Demikian disampaikan Komandan Komando pembinaan Doktrin Pendidikan dan Latihan TNI Angkatan laut (Dankodiklatal) Laksda TNI Darwanto, S.H., M.A.P dalam pembekalan kepada 100 Prajurit Antap dan Siswa Pusat Pendidikan Intelijen Maritim (Pusdikintelmar) Komando Pendidikan Operasi Laut (Kodikopsla) Kodiklatal.

Pembekalan yang dilaksanakan Aula Gedung Soebardo Kesatrian Kodikopsla Ujung Surabaya tersebut selain dihadiri Prajurit dan Antap Pusdikintelmar Kodikopsla juga dihadiri pejabat Utama Kodiklatal diantaranya Wadan Kodiklatal Laksma TNI Sugeng Ing Kaweruh, S.E., M.M, Dirdiklat Laksma TNI Deny Septiana S.Ip., M.A.P, Dirum Laksma TNI Bernard  Setya Budiheruyono

Dirjianbang Laksma TNI Budi Kalimantoro, Komandan Kodikopsla Laksma TNI Maman Firmansyah serta Para Komandan Pusdik dijajaran Kodikopsla.

Lebih lanjut Komandan Kodiklatal Laksda TNI Darwanto, SH., M.A.P menyampaikan keakuratan data tersebut bisa diperoleh memalui peralatan yang  canggih seiring dengan kemajuan teknologi yang juga semakin berkembang. Selain dukungan peralatan yang  canggih tingkat keberhasilan dalam intelijen juga dipengaruhi oleh kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang dimiliki staf Intelijen juga.

“Untuk itu prajurit Intelijen yang saat ini sedang menempuh Pendidikan di Pusdikintelmar Kodiklatal saya berharap selalu tekun belajar dan berlatih, agar ilmu dibidang intelijen juga semakin berkembang, hal ini karena tuntutan tanggung jawab penyajian data dan informasi juga menuntut data yang akurat,” tegas Komandan Kodiklatal.

Disisi lain juga disampaikan selain dituntut untuk rajin belajar para siswa juga diharapkan mempunyai kepribadian yang baik, bertqawa dan punya budaya malu untuk berbuat tercela. Karena prajurit Intelijen Maritim akan menjadi ujung tombak dalam kedaulatan dan pengakan hukum di laut. (arf) 

KRI Makassar Bertolak Ke Makassar Bawa 1600 Pengungsi Korban Gempa dan Tsunami Sulteng


KABARPROGRESIF.COM : (Palu) KRI Makassar-590 bertolak ke Kota Makassar dari dermaga Pantoloan Kota Palu Sulawesi Tengah (Sulteng) hari ini, Rabu (03/10/2018).

KRI Makassar ini membawa sejumlah 1603 pengungsi korban gempa dan tsunami dari Kabupaten Donggala dan Kota Palu.

Terlihat embarkasi para pengungsi ini memenuhi antrian untuk dapat masuk ke dalam Kapal sambil membawa barang milik pribadi yang sempat diselamatkan pada saat kejadian.

"Ini merupakan tugas kami dalam melaksanakan operasi dukungan bantuan bencana gempa bumi di wilayah Provinsi Sulteng dan Sulbar serta sekarang ini adalah melaksanakan dukungan embarkasi personel Pengungsi Masyarakat Palu dan Donggala dengan jumlah 1603 org menuju ke Makassar", ujar Komandan KRI Makassar-590 Letkol Laut (P) Anton Pratomo S. E., M. Tr (Hanla). (arf)

ABK Kal Suluh Pari I-6-6.0 Evakuasi Mayat di dermaga Lanal Palu

KABARPROGRESIF.COM : (Palu) Anak Buah Kapal (ABK) Kal Suluh Pari I-6-6.0 mengevakuasi mayat yang mengambang di sekitar dermaga Lanal Palu, Rabu (03/10/2018). Mayat ini diduga adalah salah satu korban bencana alam gempa dan tsunami yang terjadi pada hari Jum’at (28/09/2018) kemarin di wilayah Kabupaten Donggala dan Kota Palu Sulawesi Tengah.

Menurut hasil laporan dari Komandan Kal Suluh Kapten Laut (P) Teguh, telah ditemukan mayat berjenis kelamin perempuan yang mengambang di sekitar dermaga Lanal Palu dengan ciri-ciri  memakai celana jins hitam, jam tangan stainless dan kuku cat warna merah.

Diperkirakan, korban ini terhempas oleh dasyatnya bencana gempa dan tsunami yang terjadi ke arah pantai sehingga terdampar sampai di dermaga Lanal Palu ini.

Dalam aksinya, personel Lanal Palu kemudian mengambil mayat tersebut dengan cara mengikat dan kemudian di bawa ke tepian pantai untuk diambil dan diamankan terlebih dahulu di Lanal Palu.

Selanjutnya, akan dikoordinasikan dengan pihak Lanal Palu dan akan diteruskan  untuk dilaksanakan proses evakuasi dan identifikasi lebih lanjut terhadap mayat peempuan tersebut. (arf)

Kal Birang I.6-61 Bagikan Bantuan Sepanjang Pesisir Donggala


KABARPROGRESIF.COM : (Palu) Kapal Angkatan Laut (Kal) Birang I.6-61membagikan bantuan logistik kepada para korban gempa dan Tsunami di sepanjang pesisir daerah pantai boneoge Kabupaten Donggala, Rabu (03/10/2018).

Bantuan ini dibagikan dari atas kapal ke perahu nelayan di atas laut kepada para masyarakat nelayan yang datang menaiki perahu dan mendekati Kal Birang. Antrian perahu pun terlihat untuk menanti pembagian bantuan berupa beras, mie instan, air mineral, makanan ringan, pakaian, diapers atau popok bayi tersebut.

Puluhan perahu serentak mendekati Kal Birang dari arah pantai, satu persatu bantuan diberikan oleh para ABK Kal Birang kepada para masyarakat yang menjadi korban bencana alam gempa dan tsunami ini.

“Ada puluhan perahu yang mendekati Kal Birang dan setelah mengetahui kami membagikan bantuan maka terlihat perahu lainnya menyusul dari arah pantai, mereka semua adalah korban bencana alam gempa dan tsunami yang tinggal di pesisir pantai boneoge Kabupaten Donggala, mereka datang untuk meminta diberikan bantuan yang kami bawa ini”, ujar Komandan Kal Birang I.6-61 Mayor Laut (P) Wempy Dwi Saputro S.T.

Masyarakat sekitar pantai tersebut masih menunggu bantuan berikutnya datang karena mereka belum menerima bantuan sama sekali, tambah Komandan Kal Birang ini. (arf)