Selasa, 23 Oktober 2018


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Pada gelaran Pembinaan Desa Pesisir (Bindesir), Pangkalan Utama TNI AL V (Lantamal V) melalui Dinas Potensi Maritim (Dispotmar) memberikan layanan pengobatan gratis dan khitanan di Kelurahan Greges, Tambak Sarioso, Kecamatan Asem Rowo Surabaya, Selasa (23/10).

Kegiatan sosial yang dibalut dalam Karya Bakti TNI AL ini,  dilaksanakan dalam upaya memberdayakan wilayah pertahanan laut.

Hadir dalam karya bakti TNI AL ini Wadan Lantamal V Kolonel Marinir C.T.O Sinaga,  Danrem 084 Bhaskara Jaya, Kadiskes Lantamal V, Pgs .Kadispotmar Lantamal V, Kadismimpers Lantamal V, Dandim 0830 Surabaya Utara, Kapolresta Pelabuhan Tanjung Perak, Danramil Tandes, Camat Asem Rowo, dan  undangan lainnya.

Komandan Lantamal V Laksamana Pertama TNI Edwin, S. H, dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan Wakil Komandan Lantamal V mengatakan jika kegiatan karya bakti TNI khususnya TNI AL ini merupakan bentuk upaya pemberdayaan wilayah pertahanan, yang diharapkan dapat merubah situasi dan kondisi wilayah dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat supaya mendapatkan pengaruh positif pada ketahanan nasional.

Edwin- sapaan karib Danlantamal V ini,  juga menyampaikan rasa syukur kepada Tuhan YME atas kelancaran pelaksanaan kegiatan pembangunan maupun pengobatan massal.

“Semua kegiatan karya bakti TNI AL ini dapat berjalan dengan baik sesuai rencana yang telah diprogramkan. Hal ini merupakan implementasi positif dan bukti bahwa kerjasama antara TNI dengan rakyat terjalin dengan baik dan maksimal,” tandas Edwin.

Sementara itu ada dua sasaran kegiatan yang menjadi acuan panitia dalam gelaran Karya Bakti TNI AL TA 2018, yakni sasaran non fisik yang terfokus pada kegiatan khitanan massal terhadap 50 anak laki-laki, dan pengobatan umum bagi 200 anggota masyarakat sekitar lokasi.

Dan yang kedua adalah sasaran fisik yang meliputi  Renovasi Mushollah Al Hidayah, serta bersih-bersih lingkungan Sungai Greges Kecamatan Asem Rowo.

Tercatat sekitar 200 lebih personel yang terlibat dalam pelaksanaan karya bakti TNI AL TA 2018, yang berasal dari anggota TNI/Polri wilayah Surabaya, Puskesmas Asem Rowo, Satpol PP Kecamatan Asem Rowo, Kelompok Rukun Nelayan, dan juga Ta’mir dan pengurus Mushollah. (arf)


KABARPROGRESIF.COM : (Jakarta) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan pemeriksaan terhadap 14 saksi untuk tersangka Kepala Lapas Sukamiskin Wahid Husein dalam kasus dugaan suap yang terjadi di Lembaga Pemasyarakatan Sukamiskin, Selasa (23/10/2018).

Kepala Bagian Pemberitaan dan Publikasi KPK Yuyuk Andriati Iskak mengatakan, semua saksi memenuhi panggilan KPK.

"Hari ini KPK memeriksa 14 orang saksi untuk tersangka WH (Wahid Husein) dalam tindak pidana suap kepada Penyelenggara negara terkait dengan pemberian fasilitas, pemberian perizinan ataupun pemberian lainnya di LP Klas 1 Sukamiskin," kata Yuyuk, di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Selasa (23/10/2018).

Para saksi yang diperiksa berasal dari kalangan swasta, narapidana, dan Pegawai Negeri Sipil (PNS) di lapas tersebut.

Pemeriksaan dilakukan di dua tempat, yaitu Lapas Kelas IA Sukamiskin, Bandung, dan Gedung KPK, Jakarta.

Di antara nama-nama yang diperiksa di Jakarta, terdapat nama narapidana Haji Usman, Fuad Amin, dan Tubagus Chaeri Wardana alias Wawan.

Saat Operasi Tangkap Tangan (OTT) kasus ini, sel milik Fuad Amin dan Tubagus Chaeri Wardana terkunci dan keduanya tidak berada di sel.

Sebelumnya, KPK menggelar operasi tangkap tangan di Lapas Sukamiskin. Kepala Lapas Sukamiskin Wahid Husein ditangkap dengan sangkaan memberi fasilitas dan izin khusus bagi sejumlah narapidana.

Dalam kasus itu, KPK telah menetapkan empat orang tersangka. Mereka adalah Kalapas Sukamiskin Wahid Husein, staf Wahid Husein, Hendry Saputra, napi korupsi Fahmi Darmawansyah serta napi kasus pidana umum Andi Rahmat.

Fahmi Darmawansyah diduga menyuap Kalapas agar bisa mendapatkan fasilitas dan kemudahan yang seharusnya tidak ia dapatkan. Fahmi dibantu oleh staf Wahid, Hendry Saputra; dan napi kasus pidana umum Andi Rahmat. (rio)


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Pagi ini, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menyempatkan diri untuk memberi pengarahan dan motivasi kepada para pelajar dan guru di SMP Negeri 33 Surabaya. Hal itu dilakukan untuk menyiapkan para pelajar Surabaya menghadapi era globalisasi, sehingga para pelajar itu semakin giat belajar dan terhindar dari berbagai persoalan kenakalan remaja.

Dihadapan ratusan pelajar itu, Wali Kota Risma menyampaikan beberapa poin penting, diantaranya adalah pentingnya belajar secara rutin. Dia menyebut bahwa kunci keberhasilan dan kesuksesan adalah dengan tidak menunda-nunda waktu belajar dengan hal yang tidak penting.

“Keberhasilan dan kesuksesan tidak tergantung pada orang tua, atau kalian sekolah dimana. Tapi tergantung pada kalian sendiri, mau atau tidak untuk belajar,” kata Wali Kota Risma di sela-sela acara yang bertempat di halaman Sekolah SMP Negeri 33 Surabaya, Selasa, (23/10/18).

Wali Kota Risma juga mengatakan kepada para siswa untuk tidak selalu melihat kekurangan yang dimiliki mereka. Ia juga menegaskan kepada para siswa bahwa kekurangan yang dimiliki jangan dijadikan sebagai penghalang untuk meraih sebuah kesuksesan. Menurutnya, semua anak berhak untuk meraih kesuksesan. Walaupun mereka berasal dari kalangan keluarga kurang mampu.

“Kalian bisa menjadi anak-anak yang luar biasa. Kalian tidak usah takut, tidak usah minder, tidak usah malu siapa orang tua kalian. Kalian semua berhak untuk berhasil dan berhak untuk sukses,” tuturnya.

Wali Kota dengan segudang prestasi ini juga berpesan, agar para pelajar tidak menyia-nyiakan apa yang telah diberikan oleh Tuhan. Ia mengungkapkan banyak anak-anak lain yang kurang berutung. Ia berharap agar anak-anak yang telah diberi kesempurnaan oleh Tuhan agar tidak menyia-nyiakan hal tersebut.

“Ayo buktikan bahwa Tuhan itu ada, Tuhan itu maha adil. Kita buktikan kalian semua bisa, kalian bisa berhasil dan sukses, kita buktikan ke dunia,” tegasnya.

Wali kota perempuan pertama di Surabaya ini memang dikenal sangat mencintai anak-anak. Kehadiran wali kota di SMP Negeri 33 Surabaya menunjukkan betapa pedulinya wali kota menempatkan anak-anak sebagai salah satu concern utama untuk diperhatikan.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya Ikhsan menyampaikan selama ini Wali Kota Risma secara rutin berkeliling ke sekolah-sekolah untuk memberikan motivasi kepada para pelajar. Menurutnya, hal ini dilakukan untuk menyiapkan anak-anak Surabaya menghadapi era persaingan global.

“Bu wali memang selalu rutin bertemu dengan anak-anak. Di setiap sekolah ibu menyampaikan motivasi itu, bagaimana anak-anak untuk menyiapkan masa depannya,” kata Ikhsan.

Ikhsan menambahkan di era persaingan global, nantinya anak-anak Surabaya akan bersaing dengan anak lain di seluruh dunia. Oleh karena itu, Pemkot Surabaya terus inten melakukan pembinaan dan pembekalan kepada para pelajar untuk menghadapi persaingan global tersebut.

“Jangan sampai mereka kalah dengan anak-anak yang lain. Ketika nanti mereka sudah dewasa atau nanti mereka sudah bekerja. Itu yang selalu dimotivasikan ibu wali kepada anak-anak di Surabaya,” tandasnya. (arf)


KABARPROGRESIF.COM : (Tobelo) Kodim 1508/Tobelo kembali menerima penyerahan satu pucuk senjata api rakitan laras pendek serta 2 butir amunisi caliber (9 mm ) oleh masyarakat Kec. Tobelo Kab. Halmahera Utara Prov. Maluku Utara, Selasa (23/10/2018).

Berawal dari informasi masyarakat tentang adanya senjata api ilegal, saat personel Unit Intel Dim 1508/Tbl Sertu Mustakim Siregar melaksanakan silaturrahmi di rumah salah satu Tokoh Masyarakat. Kemudian diperoleh informasi tentang kepemilikan senjata api rakitan milik masyarakat di Kecamatan Tobelo. Berbekal informasi tersebut personel Unit Intel Dim 1508/Tbl melaksanakan pendalaman untuk memastikan keberadaan senjata tersebut. Setelah dipastikan selanjutnya dilaksanakan pendekatan persuasif sehingga masyarakat tersebut mau menyerahkan dan disepakati akan dilaksanakan penyerahan keesokan harinya, dimana Ybs sendiri akan mengantarkan senjata api rakitan dan munisinya tersebut ke kantor Unit Intel Dim 1508/Tbl.

Sesampainya di kantor Unit Intel langsung dilakukan proses penyerahan satu pucuk senjata api rakitan serta 2 butir amunisi caliber (9 mm) kepada Sertu Mustakim Siregar yang disaksikan Komandan Unit Intel Dim 1508/Tbl Letda Inf Bahrum Muhammadun.

Komandan Kodim 1508/Tobelo Letkol Kav Tri Sugiarto saat di konfirmasi oleh awak media mengatakan, ini merupakan contoh yang baik, dan kami memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada seluruh masyarakat, khususnya masyarakat yang telah menyerahkan senpi rakitan secara ikhlas atau sukarela kepada TNI.

Dandim menghimbau kepada seluruh masyarakat di wilayah Halut dan Morotai yang masih memegang senjata api peninggalan konflik horizontal agar dapat menyerahkan kepada aparat keamanan, ujarnya (andre).


KABARPROGRESIF.COM : (Jakarta) Kejaksaan Agung (Kejagung) berhasil meringkus buronan perkara korupsi Baharudin Pasin. Baharudin buron sejak tahun 2014 lalu, saat Mahkamah Agung menjatuhkan hukuman 4 tahun penjara dan menetapkanya masuk Daftar Pencarian Orang (DPO).

"Ia diringkus tanpa perlawanan di kediamannya di bekasi Bekasi Selatan sekitar pukul 07.05 pagi," kata Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejaksaan Agung Mukri, melalui keterangan tertulisnya Minggu 21 Oktober 2018.

Dalam penangkapan ini tim Kejaksaan Negeri (Kejari) Banyuasin, Sumatera Selatan, bekerja sama dengan Tim Intelijen Kejaksaan Agung dan Kepolisian.

Baharudin sendiri diketahui, adalah terpidana perkara korupsi pembangunan instalasi pengelolaan air bersih di kawasan Desa Sembawa Kabupaten Banyuasin tahun anggaran 2007-2008.

"Terpidana merupakan produk program Tabur 31.1 ke 176. Dengan kerugian negara Rp1,3 miliar," ucapnya.

Tabur 31.1 merupakan salah satu program andalan Kejaksaan. Program yang digagas oleh Jaksa Agung Muda Intelijen (JAM Intel) Jan S. Maringka ini merupakan wujud komitmen Korps Adhyaksa dalam menuntaskan penanganan perkara pidana.

Di mana setiap Kejati diberikan tanggung jawab untuk menangkap satu buronan pelaku kejahatan setiap bulannya.

"Tim Tabur 31.1 terus bekerja keras sehingga tidak ada lagi tempat yang aman bagi buronan pelaku tindak pidana," tegasnya. (rio)

Senin, 22 Oktober 2018

Sidang Penipuan Kasus Pasar Turi 


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Persidangan kasus penipuan terhadap kongsi pasar turi yang menjerat Bos PT Gala Bumi Perkasa (GBP) Henry Jocosity Gunawan sebagai pesakitan kembali berlanjut di Pengadilan Negeri (PN), Senin (22/10).

Dihadapan majelis hakim yang diketuai Anne Rusiana, Jaksa Penuntut Umum (JPU) Darwis dan Harwaedi menghadirkan Guru Besar Fakultas Hukum Universitas Airlangga (FH Unair) Surabaya, Prof DR Nur Basuki,SH,M.Hum sebagai ahli pidana.

Dalam keterangannya dipersidangan, Nur Basuki  membedah unsur pidana penipuan yang dilakukan terdakwa Henry melalui contoh kasus yang berkaitan dengan perkara ini.

Menurut Nur Basuki, Tindak pidana penipuan memiliki dua unsur, yakni objektif dan subjektif. Dari keterangan secara abstrak, ahli pidana ini menyimpulkan adanya perbuatan pidana penipuan yang dilakukan terdakwa Henry terhadap tiga pengusaha asal Surabaya yang menjadi korban rangkaian kata bohong, tipu muslihat dengan menggunakan nama palsu dan martabat palsu, sehingga para korban tergerak untuk menyerahkan modal dengan janji mendapatkan saham dan keuntungan.

"Jadi saat ada kata bohong yang sebenarnya tidak ada dan tidak sesuai fakta, kemudian menyebabkan seseorang tergerak hatinya untuk menyerahkan uang, maka itu sudah termasuk penipuan," terang Nur Basuki menjawab pertanyaan jaksa Darwis pada persidangan diruang Cakra, PN Surabaya, Senin (22/10).

Nur Basuki juga menjawab secara tegas terkait pertanyaan yang diajukan Agus Dwi Warsono selaku tim pembela terdakwa Henry yang menanyakan apakah ada rangkaian kata bohong yang dilakukan kliennya, terkait ajakannya pada para kongsi untuk menyetorkan modal saham ke perusahaan terdakwa dan selanjutnya dibuatkan akte kesepakatan Nomor 18 Tahun 2010 untuk menegaskan bagian sahamnya.

"Perlu untuk diuji apakah dalam kasus jual beli saham ini apakah terdakwa benar benar memiliki saham di perseroan itu. Jika bukan sebagai pemilik dan pemegang saham maka itulah tipu muslihatnya, yakni bukan pemilik dan pemegang saham tetapi mengaku pemegang saham seperti yg ditunjukkan di akte no.18 itu," tegas Nur Basuki menjawab pertanyaan tim pembela terdakwa Henry.

Pertanyaan tim pembela Henry menyoal kasus pidana yang disidangkan ini berdasarkan bukti-bukti  dalam perkara perdata yang  sudah dimenangkannya dimentahkan oleh Nur Basuki.

Guru besar FH Hukum Unair ini menerangkan, bukti berupa Bilyet Giro (BG) yang diserahkan terdakwa Henry dan kesepakatan penyelesaian tahun 2013 yang dipakai sebagai alat bukti di perkara perdata tidak ada pengaruhnya dengan perkara pidana yang saat ini sedang disidangkan.

"BG itu adalah salah satu bentuk jaminan saja dan diberikan atas prestasi yang belum diserahkan oleh terdakwa di akte no. 18. BG disini adalah jaminan dan bukan alat pembayaran dan jika ada tipu muslihat sebelum akte 18 tahun 2010 itu, maka kesepakatan penyelesaian termasuk adanya BG tersebut tidak ada pengaruhnya terhadap pidana nya," terang Nur Basuki.


Sementara terkait dengan realisasi saham yang dijanjikan kepada korban diperusahaan terdakwa dianggap Ahli tidak sah. Dimana saat melakukan perubahan kepemilikan saham, harus dilakukan melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang selanjutnya harus dilaporkan ke Ditjen AHU Kementerian Hukum & HAM.

"Perubahan kepemilikan saham itu bisa dilihat dari keputusan RUPS dan harus ada disetujui oleh ditjen AHU baru sah namanya," ungkap Nur Basuki menjawab pertanyaan dari terdakwa Henry.

Tak puas dengan jawaban Ahli pidana ini, Bos PT.GBP kembali mengelak dengan menyebut jika kesepakatan yang dibuat sudah terpenuhi dengan bukti adanya realisasi dimasukannya para kongsi ke dalam manajemen PT.GBP.  Namun pertanyaan Henry itu kembali dimentahkan Nur Basuki.

"Pak Henry, manajemen dan pemegang saham itu hal yg berbeda, jadi manajemen belum tentu pemegang saham begitu juga sebaliknya. Dan lagi jika itu sudah dipenuhi sesuai akte no.18 maka tentunya tidak perlu lagi kan notulen penyelesaian yang sampai sekarang tidak diterima," ucap Nur Basuki yang disambut anggukan kepala oleh Henry sebagai tanda kata sepakat atas jawaban ahli pidana tersebut.

Terpisah saat ditemui setelah persidangan, kuasa hukum pelapor Tonic Tangkau  menyatakan bahwa perkara ini sudah jelas memiliki delik pidana penipuan dan bukan perdata. Karena sejak awal terdakwa berusaha meyakinkan korban agar memberikan modal dengan menggunakan rangkaian kata bohong dimana terdakwa mengatakan adalah owner / pemilik PT.Gala Bumi Perkasa.

"Faktanya pada saat kesepakatan awal permodalan ini dibuat tanggal 23 maret 2010 terdakwa tidak memiliki kapasitas baik selalu pengurus, pemilik atau pemegang saham di PT.GBP", ujarnya.

Hal ini menurut Tonic adalah perbuatan dengan menggunakan title palsu melawan hukum untuk menguntungkan diri sendiri.

Sedangkan mengenai pengakuan terdakwa sudah melakukan prestasi yang dijanjikan nya itu dalam berbagai akte dan kesepakatan lanjutan menurut Tonic adalah juga janji janji lagi yang tidak ada realisasinya.

"Prestasi yang mana yang dipenuhi, justru laporan pidana kepada terdakwa ini karena tidak terpenuhi nya janji yang dituangkannya di dalam kesepakatan di 23 maret 2010 itu sampai saat ini, baik saham maupun gudang nya," pungkas Tonic

Persidangan perkara ini akan dilanjutkan, Rabu (24/10) mendatang dengan agenda kesaksian dari JPU.

Seperti diketahui kasus penipuan dan penggelapan oleh Henry J Gunawan bos PT.Gala Bumi Perkasa ini dilaporkan oleh 3 orang kongsi nya yang dirugikan senilai 240 miliar lebih.

Henry didakwa dengan pasal 378 dan 372 KUHP dengan ancaman hukuman 5 tahun penjara. Sebelumnya Henry juga telah diputus bersalah dalam kasus penipuan terhadap pedagang pasar turi dan divonis 2,5 tahun dan juga divonis 2 tahun pada putusan banding nya pada kasus penipuan tanah di Claket Malang. (mang)


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Ketua DPRD kota Surabaya, Armudji akan segera mengirim surat rekomendasi penghentian relokasi para pedagang Unggas dari pasar Keputran selatan ke pasar Panjang Jiwo.

Rencananya surat rekomendasi DPRD itu akan dilayangkan Selasa (23/10/2018) besok, ke pemerintah kota Surabaya.

“Ya kita buatkan surat rekomendasi ke Wali kota. Besok, Selasa(23/10/2018), kita akan kirim ke Wali kota. Ya bunyi untuk, supaya pasar unggas jangan direlokasi ke pasar Panduk,” ungkap Armudji usai hearing dengan LKMK, RT/RW diwilayah Panjang Jiwo, di Komisi A DPRD kota Surabaya, Senin(22/10/2018) siang.

Dalam kesempatan itu, Armudji juga meminta Pemkot Surabaya agar membuatkan instalasi pengelolaan limbah (IPAL) yang bagus untuk para pedagang unggas di Pasar Keputran Selatan.

“Kalau relokasi ini dipaksakan, yo dilawan karo warga dan masyarakat disana, ya opo,” imbuh Armudji.

Armudji berinisiatif untuk tidak mengalokasikan anggaran untuk pembangunan pasar Keputran Selatan dan Pasar Panduk Panjang Jiwo dalam penyusunan APBD tahun 2019 mendatang, apabila rekomendasi DPRD Surabaya ini tak dihiraukan oleh Pemkot Surabaya.

“Oh iya. Anggarannya gak akan tak kasih kalau dipaksakan,” tandas Armudji.

Seperti pemberitaan sebelumnya, terdapat 30 pedagang unggas yang direlokasi dari pasar Keputran Selatan ke pasar Panduk Panjang Jiwo.

Relokasi yang dilakukan oleh Satpol PP kota Surabaya ini, ternyata menuai penolakan dari warga Panjang Jiwo, lantaran di pasar Panduk belum siap instalasi pengelolaan limbah (IPAL) untuk aktivitas para pedagang unggas yang berdampak pada munculnya bau tak sedap dan polusi lainnya.

Sekitar puluhan Ketua RT/RW dan LKMK se-kelurahan Panjang Jiwo bersiap mengundurkan diri, jika aspirasinya tak dipenuhi oleh Pemkot Surabaya.

Bahkan saat hearing di Komisi A beberapa waktu lalu, para ketua RT/RW dan LKMK ini telah mengembalikan stempel dan atribut kerja lainnya ke pihak kelurahan sebagai bentuk ancaman atas aksi protesnya. (arf)


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Tragedi mobil Pajero Sport tertabrak kereta api Sri Tanjung di perlintasan KA Pagesangan, Minggu (21/10) hingga mengakibatkan 3 orang tewas di tempat mendapat tanggapan serius dari Walikota Surabaya, Tri Rismaharini.

Walikota perempuan pertama di Kota Pahlawan ini mengaku menyerah mengurusi perlintasan kereta api yang dibangun oleh warga meskipun perizinannya dikeluarkan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya.

"Saya kan gak bisa, karena itu kan memang harus ada perlintasan tidak sebidang, cuma itu kan juga menyangkut masalah tata ruang." Jelas Risma, senin 22/10).

Bahkan Risma juga merasa kebingungan mencari jalan keluar diperlintasan Pagesangan, pasalnya daerah tersebut sudah padat penduduk.

" Kalau tempat itu diberikan over pas gitu, ketemunya trus piye, kan berat kadang-kadang di kita. Kalau dibikin perlintasan tidak sebidang itu tempatnya gak ada kalau kita bebaskan." ujarnya.

Menurut Tri Risma, memang ada aturannya soal perlintasan kereta api yang tidak boleh sebidang, yakni harus diatasnya atau dibawahnya. Sehingga Pemkot Surabaya dapat membatasi perlintasan kereta api.

“Kita mau bikin perlintasan kereta api tidak sebidang di wilayah Jemursari. Sekarang sudah ada 4 perlintasan kereta api yang kita tutup, diantaranya di jalan Ahmad Yani,” kata Risma.

Ia mengakui, izin membuat perlintasan kereta api dikeluarkan dari Pemkot, namun hingga kini pihaknya masih belum mempunyai solusi untuk mengurusi perlintasan KA yang ada diwilayah Surabaya.

“Izinnya dari kita, tapi berat kalau kita ngurusinya. Resikonya juga berat, kayak di perlintasan Margerejo, kita g bisa ngrelay orangnya. Makanya saya menghimbau, kalau ada kereta ya berhenti lah, yo ojo diterusno,” paparnya.

Risma menambahkan, Pemkot Surabaya sekarang ngurusi 3 perlintasan kereta api diantaranya Margomulyo dan Margorejo.

“Itu kita yang nyiapin penjaganya. Itu saja berat,” pungkasnya. (arf)


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya melalui Dinas Kepemudaan dan Olahraga (Dispora) akan menggelar kegiatan Sepeda Nusantara pada Minggu, 28 Oktober 2018 mendatang. Kegiatan ini, merupakan program dari Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora). Ada 70 kota/kabupaten di 31 Provinsi Indonesia yang akan menggelar kegiatan tersebut.

Kepala Bidang Pembinaan Olahraga Dispora Surabaya Arief Setia Purwanto mengatakan acara Sepeda Nusantara merupakan kegiatan bersepeda santai. Kegiatan tersebut digagas oleh Kemenpora. Kegiatan ini, dilaksanakan di berbagai kabupaten/kota di Indonesia. Dengan tujuan untuk mendorong minat masyarakat berolahraga, khususnya menggunakan sepeda.

“Jadi konsepnya sepeda santai. Nanti dari pihak Kemenpora sendiri akan menilai di berbagai daerah terkait penyelenggaraan sepeda nusantara ini. Mungkin dari cara pengemasan atau kemeriahan acara,” kata Arief saat menggelar jumpa pers di Kantor Humas Pemkot Surabaya, Senin, (22/10/18).

Nantinya, kegiatan Sepeda Nusantara etape Surabaya, untuk start dan finish bertempat di Jalan Wijaya Kusuma. Sementara untuk rute, Arief mengaku, dimulai dari Jalan Wijaya Kusuma – Wali Kota Mustajab - Jalan Pemuda - Panglima Sudirman - Urip Sumoharjo – Dr. Soetomo (polisi istimewa) - Indragiri - Mayjend Sungkono - Taman Makam Pahlawan belokke kiri melalui villa bukit mas - Gunung Sari – Kebun Binatang Surabaya (KBS) - Diponegoro - Pasar kembang - Kedungdoro - Praban – Genteng Kali - Ngemplak dan finish di Jalan Wijaya Kusuma.

“Acara akan dimulai pada pukul 06.00 WIB. Dengan jarak tempuh sekitar 22 – 25 kilometer,” terangnya.

Kegiatan Sepeda Nusantara di Surabaya, bakal dimeriahkan dengan berbagai acara menarik lain. Seperti senam bersama dan berbagai games menarik. Bahkan, kata Arief, panitia telah menyediakan berbagai hadiah, untuk menarik minat peserta. Seperti dua unit kulkas, 10 voucher wisata, dua unit sepeda motor, dua unit TV LED, tiga unit sepeda MTB dan sebagainya. Ia mengaku telah menggandeng pihak ketiga untuk meramaikan event tersebut.

“Untuk hadiah utama kami menyediakan satu unit mobil. Dan akan dilakukan pengundian pada saat acara. Saat ini, jumlah peserta sudah mencapai sekitar 2000 orang,” jelasnya.

Demi menyukseskan acara tersebut, Dispora telah melakukan rapat koordinasi dengan beberapa jajaran terkait. Diantaranya, Polrestabes Surabaya, Dinas Perhubungan, Satpol-PP, Linmas, dan Dinas Kesehatan.

“Nanti dari pihak Polrestabes akan membantu melakukan pengawalan. Dan dari Dinkes akan menyiapkan ambulance secara mobile jika sewaktu-waktu dibutuhkan,” katanya.

Bahkan, di setiap persimpangan jalan, nantinya akan dilakukan penjagaan oleh beberapa petugas dan panitia. Ia berharap masyarakat ikut ambil bagian untuk meramaikan kegiatan tersebut. Menurutnya, event Sepeda Nusantara ini diharapkan benar-benar memberikan efek di tengah masyarakat sebagai bentuk kehadiran Negara untuk mendorong warganya hidup sehat dengan bersepeda.

“Di situ (sepeda nusantara) kita bebas mau pakai sepeda apa saja monggoh. Peserta juga boleh berasal dari luar kota, kami juga tidak membatasi usia peserta. Intinya acara ini untuk berolahraga dan mempererat tali persaudaraan,” kata dia.

Arief menambahkan, masyarakat yang berminat untuk ambil bagian menjadi peserta Sepeda Nusantara, bisa mendapatkan tiket box yang telah disediakan oleh pihak panitia di beberapa lokasi. Diantaranya, Toko Sinar Baru Jalan Walikota Mustajab Surabaya, Toko Rejo Agung Jalan Wijaya Kusuma, Toko Sinar Terang Jalan Gubernur Suryo dan Jalan Jati Sari Pepelegi Waru Sidoarjo.

"Dengan harga per tiket sekitar 30 ribu," tambahnya.

Sementara itu, PLT Kepala Bidang Pengawasan dan Pengendalian Lalu Lintas Dinas Perhubungan (Dishub) Surabaya Joko Suprianto menyampaikan pihaknya bersama kepolisian akan membantu dalam pengaturan arus lalu lintas. Menurutnya, ada sekitar 40 titik persimpangan jalan yang akan dilalui para peserta.

“Kami bersama Kepolisian akan membantu pengamanan di 40 titik persimpangan. Untuk menjaga dan mengendalikan arus lalin,” kata Joko.

Sedangkan untuk area parkir, Joko mengungkapkan, Dishub Surabaya telah menyiapkan beberapa titik lokasi parkir peserta. Yakni di Jalan Sedap Malam, Jimerto, dan Wijaya Kusuma. Bahkan jika kurang, Dishub akan menambah titik lokasi parkir kendaraan, di Jalan Slamet Surabaya.

“Perkiraan mulai pukul 06.00 WIB dan peserta sampai finish sekitar pukul 8 - 9 WIB,” tutupnya. (arf)


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Sebanyak 534 guru mata pelajaran (mapel) IPA-IPS jenjang SMP negeri dan swasta se-Kota Surabaya mendapat pengarahan dari Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini di Gedung Sawunggaling, Kantor Pemkot Surabaya, Senin (22/10/2018). Dalam pengarahan kali ini, Wali Kota Risma mendorong para guru mapel tersebut lebih inovatif dalam mengajar.

Menurut Wali Kota Risma, guru IPA-IPS adalah motor agar anak-anak senang belajar di sekolah. Sebab, kedua pelajaran tersebut sebenarnya pelajaran yang menarik bila mampu dikemas dengan baik.

“Dampaknya nanti anak-anak betah berada di sekolah. Pelajaran ini agak berbeda dengan pelajaran matematika,” ungkapnya. Pelajaran matematika, lanjut Risma, bisa menyenangkan asal dapat dikaitkan dengan ilmu-ilmu lain.

Wali kota perempuan pertama di Surabaya ini melanjutkan, dengan anak-anak tertarik dan senang belajar di sekolah membuat mereka tidak mudah tergiur dengan dunia luar yang lebih menyenangkan. Dunia luar yang menyenangkan rentan dengan kegiatan aneh-aneh. Dan itu bisa menyeret anak-anak ke masalah hukum.

“Saya ingin dengan mapel Anda, anak-anak senang di sekolah,” katanya.

Wali Kota Risma mengungkapkan, banyak masalah di mapel IPA-IPS yang menarik untuk dipelajari siswa. Sampai-sampai, wali kota sarat prestasi ini menanyakan kebutuhan para guru untuk mendukung proses belajar mengajar.

“Para guru butuh apa, silakan sampaikan di sini. Nanti juga dicatat Dinas Pendidikan Surabaya,” terangnya. Misalkan butuh bus untuk ke suatu tempat, nanti pihaknya siap memberi kendaraan tersebut.

“Selama ini malah yang datang itu sekolah dari Jombang, Mojokerto, dan lain-lain. Mereka minta pergi ke sana, mereka minta ke sini, semuanya mengunjungi tempat di Surabaya. Sekolah Surabaya malah belum ada sama sekali,” tegasnya.

Dulu, pihaknya memberi buku ensiklopedia. Buku itu saat ini sudah ada di sekolah-sekolah. Namun, penyediaan buku ini atas inisiatifnya sendiri, bukan atas usulan sekolah.

Wali Kota Risma mengungkapkan, untuk materi pembelajaran biologi atau sejarah, banyak tempat yang dapat dikunjungi di Kota Surabaya ini. Misalkan saja tentang taman. Menurutnya, taman di Kota Pahlawan ini tidak kalah dengan taman lain yang ada di dunia.

“Saya pernah mengunjungi taman yang ada di Argentina dan beberapa negara lain. Taman kita tidak kalah dengan taman di negara-negara lain,” tuturnya.

Wali Kota Risma pun meminta para guru membayangkan bila anak-anak tersebut pulang sekolah dengan senang dan bahagia. Anak-anak tersebut pasti akan ingat terus pelajaran yang diajarkan.

“Saya itu ingat terus dengan pelajaran membelah katak saat sekolah dulu. Karena itu memang menyenangkan,” jelasnya.

Wali Kota Risma mengaku, tidak ada yang berat bagi Pemkot Surabaya untuk dunia pendidikan. “Jenengan berhak mengajukan, tidak ada yang berat untuk pendidikan. Bagi saya, pendidikan itu tiang-tiang negara. Kalau itu hancur, maka hancur negara ini,” tegasnya.

Dengan pendidikan, Wali Kota Risma ingin anak-anak Surabaya bisa menjadi pemenang. Anak-anak Surabaya dapat sejajar dengan anak-anak lain di dunia.

“Guru IPA-IPS jangan diam saja. Jenengan usulkan apa, nanti saya akan berusaha memenuhi. Kalau tidak dimulai dari sekarang, kita akan ketinggalan dalam globalisasi perekonomian dunia,” katanya.

Mulai saat ini, Wali Kota Risma mengimbau kepada guru IPA-IPS segera usul bila membutuhkan sesuatu. Usulan tersebut akan ditampung Pemkot melalui Dispendik Surabaya.

“Saya mohon dengan hormat, ayo jenengan gerak supaya anak-anak mengalami sesuatu yang membuat mereka betah di sekolah. Mulai sekarang, kalau butuh apa-apa tinggal ajukan ke saya,” pungkasnya. (arf)


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Peran santri dalam momentum Perjuangan 10 November 1945 di Surabaya acapkali dilupakan oleh sebagaian besar masyarakat. Padahal sejarah mencatat, para santri turut terlibat dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Pesan ini disampaikan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini usai menghadiri upacara peringatan Hari Santri Nasional di Museum Tugu Pahlawan pada Senin, (22/10/2018). 

“Perjuangan tidak hanya dilakukan oleh beberapa kelompok saja, tapi seluruh warga Surabaya termasuk para santri,” ujar Wali Kota Risma seusai acara yang juga dihadiri Kapolrestabes Surabaya Kombespol Rudi Setiawan, Danrem Bhaskara Jaya 084 serta jajaran pemuka agama.

Wali Kota Risma menyampaikan, kaum santri memiliki peran besar dalam proses berdiri tegaknya NKRI.

“Tanpa kiprah kaum santri melalui sikap sosialnya yang moderat (tawassuth), toleran (tasamuh), proporsional (tawazun), lurus (i`tidal) dan wajar (iqtishad), NKRI belum tentu eksis hingga hari ini,” kata Risma saat membaca surat dari Pengurus Besar Nahdlatul Ulama KH. Said Aqil Siroj di sela-sela sambutannya.

Momentum Hari Santri, lanjut Wali Kota Risma, perlu ditransformasikan menjadi gerakan penguatan paham kebangsaan yang bersintesis keagamaan. Pasalnya, Spirit “nasionalisme bagian dari iman” perlu terus digelorakan di tengah arus ideologi fundamentalisme agama yang mempertentangkan Islam dan nasionalisme.

“Islam dan ajarannya tidak bisa dilaksanakan tanpa tanah air. Mencintai agama mustahil tanpa berpijak diatas tanah air, oleh karena itu Islam harus bersanding dengan paham kebangsaan,” ucap Wali Kota sarat akan prestasi itu.

Ke depan, Wali Kota Risma menekankan kepada para santri bahwa mereka adalah bagian penting sejarah perubahan bangsa Indonesia melalui pribadi yang menegakan agama agar mampu mengelola bangsa dan negara.

“Tempaan selama di pesantren akan menjadi bagian penting sejarah kalian menjadi pribadi mandiri, berempati dan berkarakter,” pesannya.

Seusai acara, Wali Kota Risma melakukan foto bersama dengan seluruh jajaran dan pemuka agama. Dilanjutkan foto bersama beberapa pelajar SMP – SMA Islam di kawasan Surabaya Utara. Selain foto, para pelajar berebut untuk bersalaman dengan Wali Kota kelahiran Kediri tersebut.

Adapun sebelum memperingati Hari Santri Nasional, kemarin Minggu (21/10), Wali Kota Risma melakukan pawai Hari Santri di Masjid Muhajirin Surabaya serta membuka kegiatan jalan sehat bersama santri IPNU Surabaya di Kantor PCNU Jalan Bubutan. (arf)


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Aksi penolakan mengundurkan diri para pejabat kampung kelurahan Tenggilis Mejoyo kecamatan Tenggilis Mejoyo terkait relokasi pasar unggas Keputran ke pasar Panjang Jiwo semakin melebar.

Usai menggelar dengar pendapat (hearing), kini komisi A DPRD Surabaya lantas mengeluarkan surat rekomendasi pembatalan relokasi kepada Ketua DPRD Surabaya.

“Komisi A mengeluarkan berita acara rapat yang akan dimohonkan pada Ketua DPRD Surabaya agar mengirimkan Rekomendasi DPRD kepada Wali Kota Surabaya. Rekomendasi DPRD ini cukup melegakan LKMK, para RW dan RT seKelurahan Panjang Jiwo,” tegas Herlina Harsoni Njoto, Ketua Komisi A DPRD Surabaya, senin (22/10).

Seharusnya PD Pasar Surya kata Politisi dari Partai Demokrat ini bisa menangani masalah yang ada di pasar, membina, memberdayakan, membangkitkan, sekaligus melakukan penataan agar pasar-pasar yang ada lebih baik.

“Faktanya, hingga saat ini Pasar Panjang Jiwo juga tidak mempunyai instalasi pengelolahan limbah, sama seperti Pasar Keputran. Artinya pemindahan pasar tidak memberikan solusi apa-apa,” kritisnya.

Sebelumnya, jum'at (19/10) saat rapat dengar pendapat (hearing) dengan komisi A DPRD Surabaya, pejabat kampung yang terdiri dari 25 ketua RT, 4 ketua RW dan ketua LKMK Kelurahan Tenggilis Mejoyo, Kecamatan Tenggilis Mejoyo menggelar aksi mengundurkan diri dari jabatannya.

Tak hanya itu, mereka juga mengembalikan semua stempel pelayanan ke kantor kecamatan Tenggilis Mejoyo.

Ricuh ini lantaran Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya berencana merelokasi pasar unggas Keputran ke pasar Panjang Jiwo.

Alasan penolakan para pejabat kampung ini lantaran Pemkot Surabaya tak pernah memikirkan aspek lainnya yang sangat berdampak cukup fatal yakni soal bau sebab Pasar Panjang Jiwo lokasinya berimpitan dengan rumah penduduk. (arf)


Narkoba

Koperasi & UMKM

Terus Kobarkan Semangat Perjuangan Arek-arek Suroboyo 10 Nopember 1945 untuk memberantas Korupsi, Terorisme dan Penyalahgunaan Narkoba

Translate

Hukum

Metropolis

Nasional

Pidato Bung Tomo


Hankam

Popular Posts

Blog Archive