Terus Kobarkan Semangat Perjuangan Arek-arek Suroboyo 10 Nopember 1945 untuk memberantas Korupsi, Terorisme dan Penyalahgunaan Narkoba

Soft Launching Kota Lama, Gelar Sejumlah Paket Wisata

Sejumlah paket wisata digelar Pemkot Surabaya usai soft launching Kota Lama zona Eropa yang berada di kawasan Jalan Rajawali, Krembangan, Surabaya.

Cegah Narkoba di Kalangan ASN dan Pelajar, Pemkot Surabaya Gandeng BNN dan Polisi

Upaya Pemkot Surabaya memberantas Narkoba tak hanya di kalangan pelajar dan masyarakat, tetapi juga Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkup pemkot.

Peluang Investasi untuk Pengembangan Eks THR-TRS

Pemkot Surabaya menggandeng Kamar Dagang dan Industri (Kadin) untuk mempromosikan proyek peluang investasi di Kota Pahlawan. Diantaranya di kompleks eks Taman Hiburan Rakyat (THR) dan Taman Remaja Surabaya (TRS).

Tekan Laju Inflasi, Pemkot Rutin Gelar Pangan Murah

Untuk menekan laju inflasi agar masyarakat bisa mendapatkan komoditas bahan pangan dengan lebih murah, Pemkot Surabaya rutin menggulirkan program Gerakan Pangan Murah setiap bulan.

Pemkot Surabaya Komitmen Amankan Aset yang Dikuasai Pihak Ketiga

Berbagai upaya strategis terus dilakukan Pemkot Surabaya untuk memastikan aset daerah dapat dimanfaatkan secara optimal demi kepentingan warga dan pemerintah.

Kamis, 22 November 2018

Komisi D Sesalkan Ada Bocah Mabuk Lem


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Anggota Komisi D Bidang Pendidikan dan Kesra DPRD Kota Surabaya Khusnul Khotimah menyesalkan adanya kasus bocah mabuk lem (ngelem) di Kota Surabaya yang mendapatkan predikat sebagai Kota Layak Anak.
   
" Semestinya hal tersebut tidak terjadi kalau semua pihak sudah melakukan antisipasi sejak dini." Kata Chusnul, rabu (21/11).

Khusnul menambahkan meski dua dari lima anak yang tertangkap tersebut diberikan pembinaan di kampung anak negeri namun bukan berarti tugas Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya selesai tetapi harus terus dilakukan pada anak-anak lainnya.

" Kita menghimbau Pemkot dan masyarakat bersama-sama turut memantau anak-anak teritama pada jam luar sekolah." Hatapnya.
   
Khusnul juga berharap agar stake holder yang melayani permasalahan anak segera mengoptimalkan kinerjanya.

" Ada Pusat Pelayanan Terpadu Perlindungan Perempuan dan Anak (PPTP2A)  bisa dimanfaatkan secara maksimal memberikan layanan kepada perempuan dan Anak di Surabaya." Pungkasnya.  (*/arf)

Demo Warga Korban Percaloan Penerimaan Prajurit TNI-AL di Mako Lanal Tegal, Berakhir Dengan Ricuh


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Ratusan Warga Masyarakat Kota Tegal yang menjadi korban percaloan penerimaan bintara dan tamtama TNI-AL menggeruduk Mako (Markas Komando) Pangkalan TNI-AL Tegal di Jl. Proklamasi No. 01 Kota Tegal, Rabu (21/11).

Unjuk Rasa yang diikuti sedikitnya 700 orang ini, dilakukan sebagai bentuk protes dan kekecewaan massa yang menganggap TNI-AL dalam hal ini Lanal Tegal, telah memungut biaya pada saat pendaftaran masuk seleksi TNI-AL 2018 ini.

Aksi ini dipicu saat rekruitmen bulan oktober lalu ada 15 Calon Pendaftar yang mengaku telah membayar puluhan juta rupiah kepada oknum,  tapi tidak tidak lolos seleksi.

"Kami merasa kecewa, kami sudah membayar masing-masing lima juta rupiah tapi anak kami gagal mengikuti test," Ujar Sunaryo selaku Korlap dalam orasinya.

"Kami minta uang kami dikembalikan, kami minta Komandan Lanal menemui kami, kami mau menagih janji. Mana buktinya TNI-AL mau tegas menegakkan aturan memecat anak buahnya tapi nyata anak oknum tersebut masih dinas," teriak Para Pengunjuk Rasa.

Demo yang semula berlangsung kondusif, tiba-tiba berubah menjadi anarkis, akibat adanya ulah provokator yang menyusup ke para demonstran. Sejumlah massa melakukan aksi pelemparan batu dan botol air mineral ke pasukan Lanal Tegal yang sedang melakukan pengamanan.

Melihat kondisi yang sudah semakin tak terkendali, Tim PHH (Penindak Huru-Hara) Lanal Tegal dan 1 Mobil Water Canon akhirnya diterjunkan untuk membubarkan massa yang semakin brutal dan berusaha masuk kedalam Mako dengan cara mendorong serta menjebol pagar pintu.

Aksi dorong-mendorong pun tak terelakan, sejumlah orang yang diduga provokator turut diamankan oleh petugas.

Itulah skenario dari Pangkalan TNI Angkatan Laut (Lanal) Tegal dalam penanganan aksi unjuk rasa dalam rangka Uji Terampil Gladi Tugas Tempur (Glagaspur) tingkat P1/P2 tahun 2018. Dari Tim Komando Latihan (KOLAT) Armada II, yang diketuai oleh Kol. Laut (P) Arif Badarudin dan Wakil Ketua Tim Uji Letkol Laut (P) D.A Mansyur.

Dalam sambutannya saat menerima Tim Uji dari Kolat Koarmada II, Dan Lanal Tegal Letkol Laut (P) Agus Haryanto SE, M.Tr.Hanla. menyampaikan terkait Uji Terampil ini kami sudah melaksanakan latihan secara intensif setiap hari, meskipun Lanal Tegal tidak memiliki Tugas Pokok sebagai Pangkalan Besar, hanya sebagai Pangkalan Tugas Kamla yang difungsikan sebagai penegakan hukum dilaut dan hampir semua Nelayan di Kota Tegal k; no o9adalah binaan Lanal." Ujarnya.

Lebih lanjut lagi beliau menambahkan,  "Diharapkan dengan adanya temuan-temuan dari Tim Kolat kali ini, akan kita jadikan sebagai bahan evaluasi sekaligus menjadi barometer dalam pembinaan personel kedepannya, sehingga Lanal Tegal semakin berkualitas dan profesional" Pungkas Alumni AAL 45 Tahun 1999 ini.

Kegiatan uji terampil tersebut berlangsung selama 3 (tiga) hari mulai dari tanggal 19 s.d 21 November 2018. Sejumlah materi turut diujikan mulai dari tes tertulis uji Kebaharian, Kamla, SAR,Embarkasi/Debarkasi, Komunikasi, Senjata, Dakhura, PDD Khas, Watpers Serta Drill Kecakapan Bahari, Drill PBB, PDD, dan TUM. Drill Menembak, Drill Renang Militer, Evakuasi Medis Laut, Drill Bongkar Pasang Senjata, Drill Anti Sabotase, Drill Hanlan, Drill  PEK. Dakrura dan Evakuasi Media Darat. (arf)

Rabu, 21 November 2018

Pemkot Surabaya Pastikan Lima Anak Tertangkap Ngelem Sudah Tertangani


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya memastikan anak-anak yang sebelumnya tertangkap oleh Satpol PP karena kedapatan ngelem (mabuk lem) telah tertangani. Lima anak itu, dua diantaranya berstatus telah putus sekolah. Sementara tiga anak lainnya, masih berstatus pelajar SMP.

“ Yang dua anak itu (putus sekolah) ada di Kampung Anak Negeri. Terus yang tiga anak (pelajar), kembali ke sekolah dan kembali ke orang tuanya,” kata Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini, Selasa, (20/11).

Sedangkan dua remaja yang putus sekolah itu, telah menjalani pembinaan oleh para pendamping di Kampung Anak Negeri. Bahkan, mereka juga telah didampingi oleh dokter psikolog.

“ Yang dua kan dia udah putus sekolah lama. Dia kan harus menyesuaikan hidupnya dulu, sekarang (tinggal) di Kampung Anak Negeri,” ujarnya.

Wali Kota Risma mengungkapkan saat dilakukan assesmen terhadap dua remaja tersebut, mereka sebelumnya minta agar dititipkan di pondok. Namun, karena pondok yang dipilih luar kota, ditakutkan anak-anak itu jauh dari pengawasan. Sehingga kemudian Wali Kota Risma merayu mereka agar mau tinggal di Kampung Anak Negeri.

“Awalnya dia minta ke pondok, tapi kan aku ndak bisa ngawasi. Karena dia mintanya di (pondok) luar kota. Jadi terus tak rayu dia akhirnya mau (tinggal) di Kampung Anak Negeri,” tuturnya.

Meskipun tinggal di Kampung Anak Negeri, mereka akan dibina dengan pendekatan yang berbeda. Bahkan, mereka mendapatkan pembinaan baik secara formal maupun informal. Disamping itu, juga ada pelatihan-pelatihan bakat minat yang diberikan. Mulai dari seni lukis, musik, olahraga hingga wirausaha. Tak jarang, beberapa anak dari mereka telah menoreh banyak prestasi.

“Ada psikolog, terus ada pembinanya di Kampung Anak Negeri. Nanti kita lihat perkembangannya,” pungkasnya.

Berdirinya Kampung Anak Negeri di Kota Surabaya, menjadi suatu harapan untuk Indonesia dalam mengurangi permasalahan anak-anak. Di tempat ini, anak-anak jalanan kembali memiliki harapan dalam menjalani kehidupan. Bahkan, anak-anak jalanan yang tadinya dianggap meresahkan masyarakat menjadi anak-anak terdidik yang memiliki kemampuan tertentu. (arf)

Siswa Kodikmar Rebut Juara Satu, Kejuaraan Dayung Piala KONI Surabaya


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Tim Dayung Komando Pembinaan Doktrin, Pendidikan dan Latihan TNI AL (Kodiklatal) yang diperkuat siswa Pusdikif Kodikmar, berhasil menjuarai Lomba Dayung dalam rangka memperingati Hari Pahlawan tahun 2018 di sungai Brantas, akhir pekan lalu. Sebagai pemenang,Tim Dayung Kodiklatal berhak mendapatkan trofy, sertifikat dan sejumlah uang pembinaan.

Lomba dayung tersebut memperebutkan Piala KONI Surabaya, yang dibagi dalam dua kategori yaitu kategori pelajar SMA/SMK  putra putri dan kategori umum (Mahasiswa,TNI, dan  POLRI). Puluhan tim dayung perahu naga ikut dalam ajang lomba ini dengan jarak tempuh sepanjang 500 meter.

Kegiatan lomba dayung ini rutin diselenggarakan,  sesuai kalender Pengda PODSI Surabaya guna mencari bibit atlit dayung yang berprestasi dan berbakat. Event ini sangat penting untuk pencarian bibit atlit karena pencarian bibit-bibit atlit dayung lebih sulit dibanding dengan atlit cabang olahraga lainnya.

Selain itu, kegiatan ini juga diselenggarakan dalam rangka mengenalkan kepada masyarakat tentang olahraga air, wisata air serta memberikan kegiatan positif khususnya bagi para pemuda.

Atas prestasi yang membanggakan tersebut, Komandan Kodiklatal Laksda TNI Dedy Yulianto menyampaikan rasa bangga dan apresiasi yang setinggi-tingginya terhadap prestasi yang dicapai oleh Tim Dayung Kodiklatal yang diperkuat siswa Pusdikif Kodikmar.

Prestasi yang dicapai ini, menurut Komandan Kodiklatal merupakan gambaran terhadap keberhasilan pembinaan siswa, khususnya dalam memajukan dan mengembangkan cabang olah raga air. (arf)

BK DPRD Surabaya Tindaklanjuti Laporan Anugrah Ariyadi


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Badan Kehormatan (BK) DPRD Surabaya akhirnya merespon laporan Wakil Ketua Komisi B, Anugrah Aryadi. BK pun mulai lakukan full bucket (kumpulkan keterangan) dari berbagai pihak yang terkait, agar bisa didapatkan penyelesaian yang adil untuk kedua belah pihak.

“Untuk sementara masih internal, kami minta keterangan ke staf komisi dan beberapa yang lain, jadi masih belum melangkah jauh,” kata Ketua BK DPRD Surabaya, Minun Latief, rabu (21/11)

Namun sayangnya kasus tersebut akan diserahkan kembali kepada Komisi B untuk dicarikan solusi terbaik.

“Intinya nanti kami serahkan penyelesaiannya ke Komisi B,” pungkas.

Sebelumnya, diberitakan bahwa Anugrah Ariyadi Wakil Ketua Komisi B DPRD Surabaya asal Fraksi PDIP menyerahkan surat pengaduan ke Ketua dprd Kota Surabaya melalui Staf Setwan Bagian Umum, dengan tembusan Kepada Badan Kehormatan (BK) yang diterima oleh Shela Staf Sekretariat BK.

Anugrah Ariyadi mengatakan jika laporan pengaduannya telah dilengkapi dengan beberapa bukti pendukung, namun bagaimana tindak lanjutnya diserahkan sepenuhnya kepada Ketua DPRD dan Ketua BK.

“Terserah Kepada Ketua Dewan dan BK Badan Kehormatan DPRD Kota Surabaya, mau diapakan, tugas saya hanya membuat Pengaduan dan melampiri dengan bukti bukti pendukung untuk selanjutnya saya menunggu panggilan dari BK,” ucapnya. Senin (19/11)

Intinya, kata Anugrah, Edi Rahmat itu menyerap anggaran kunker selama 6 hari penuh, dengan rincian 4 hari bersama Pansus Tatib di Jakarta dan 2 hari bersama Komisi B di Yogja.

“Setahu saya, kunker itu maksimal hanya empat hari, tidak boleh dua agenda dirangkap langsung seperti yang dilakukan oleh Edi Rahmat itu,” tandasnya.

Oleh karenanya, Anugrah membuat surat laporan pengaduan berdasarkan haknya sebagai anggota dewan. Dan untuk melapor ke BK, dirinya berpendapat tidak perlu melapor terlebih dahulu kepada ketua komisi.

“Justru saya membuat surat pengaduan ini sudah saya koordinasikan sekaligus seijin ketua fraksi dan partai saya,” terangnya.

Anugrah menganulir pemberitaan di sejumlah media yang menulis jika Mazlan Masyur masih di Jakarta, karena yang bersangkutan justru telah ikut kunker ke Yogja sejak awal yakni hari Rabu, kecuali Edi Rahmat.

Masih Anugrah, masalahnya Edi Rahmat menandatangani surat kunker itu hari Senin sore, sementara saya tanda tangan suratnya Senin siang, yang mengakomodir 7 orang, sedangkan anggota Komisi B jumlahnya 10 orang.

“Saya kan unsur pimpinan dan hari Senin saya yang ada dikantor, sedangkan Mazlan dan Edi tidak ada dikantor sehingga saya sebagai unsur pimpinan wajib membuat surat itu. ” sangkalnya.

Hari Senin, lanjut Anugrah, tanggal 12 November 2018 tujuan ke Jogja berangkat Selasa sampai Jumat, kemudian sekitar jam 3 sore Edi Rahmat datang ke Komisi B membuat surat terbaru dengan tujuan sama berangkat hari Rabu sampai Sabtu.

“Celakanya lagi dia membuat surat yang ditandatangani sendiri tetapi dia tidak hadir secara fisik di Jogja, Rabu dan Kamis, tapi dia hadirnya pada hari Jumat dan Sabtu. Karena apa, dia Senin membuat surat kunker ke Jogja, Senin sampai Kamis berada di Jakarta untuk mengikuti kunker Pansus Tatib,” tuturnya. (*/arf)

Upaya Negosiasi Berhasil Bebaskan 25 WNI


KABARPROGRESIF.COM : (Kubu Raya) Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) Batalyon Infanteri 511/Dibyatara Yodha, berhasil membebaskan 25 orang WNI yang di tangkap oleh Tentara Diraja Malaysia Kemp Tebedu. Hal ini di sampaikan oleh Kepala Penerangan Kodam XII/Tpr, Kolonel Inf Aulia Fahmi Dalimunthe, S.Sos., di kantor Penerangan Kodam XII/Tpr, Jalan Arteri Alianyang, Sungai Raya, Kubu Raya. Senin, 19 Nopember 2018.

Kapendam XII/Tpr, Kolonel Inf Aulia Fahmi Dalimunthe, S.Sos., mengatakan bahwa berdasarkan laporan dari Komandan Satgas Pamtas Yonif 511/DY, Letnan Kolonel Inf Jadi, S.I.P., bermula dari adanya laporan dari masyarakat bahwa ada aktifitas warga yang sedang memasukkan barang Ilegal ke wilayah Indonesia melalui jalur kiri Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Entikong.

 “Hal tersebut ditindaklanjuti oleh Satgas Pamtas dengan melaksanakan pengecekan di sektor kiri dan kanan PLBN,” ujar Kapendam.

Kapendam XII/Tpr lebih lanjut menjelaskan, pada tgl 19 Nopember 2018 sekitar pukul 11.40 WIB, saat anggota  melaksanakan pengecekan di sektor kiri terdengar suara keributan di dekat patok batas D-126, setelah didekati ke sumber suara didapatkan 1 Tim TDM (8 orang) sedang mengamankan WNI yang membawa barang Ilegal.

"Warga diamankan karena kedapatan membawa barang ilegal dari wilayah Malaysia," terang Kapendam XII/Tpr.

Lebih jauh jelasnya, pihak TDM bersikeras untuk membawa puluhan WNI tersebut untuk diproses lebih lanjut ke Polis Diraja Malaysia dan Bea Cukai Malaysia. Hal ini ditindaklanjuti oleh Pasiintel Satgas Pamtas Yonif 511/DY, Kapten Inf Royhan, dengan berkoordinasi dengan pihak TDM Officer Commander Kem Tebedu Mejer Faiz.

Upaya negosiasi yang dilakukan Satgas Pamtas dengan pihak TDM berhasil dan disepakati  bahwa 25 orang WNI yang telah diamankan pihak TDM di serahkan kepada pihak Satgas Pamtas Yonif 511/DY, sedangkan barang – barang Illegal di amankan oleh pihak TDM sebagai barang bukti, tambah Kapendam

“Tadi siang, 25 WNI tersebut telah di bawa ke PLBN Entikong, guna di berikan penjelasan dan peringatan untuk tidak mengulangi kembali perbuatannya,” pungkas Kapendam XII/Tpr, Kolonel Inf Aulia Fahmi Dalimunthe, (andre)

Kejati Jatim Cekal Dua Saksi Kasus PT DOK Surabaya


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Tim Seksi Pidana Khusus (Pidsus) Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jatim melakukan pencekalan terhadap dua orang saksi kasus dugaan korupsi pengadaan floating di PT Dok dan Perkapalan Surabaya (DPS) senilai Rp. 100 miliar.

“Kami menetapkan status cekal ini karena memang ada dugaan kuat (kedua saksi) terlibat dalam dugaan korupsi di PT DPS. Sejauh ini masih belum ada tersangka,” jelas Kepala Kejati Jatim, Sunarta pada kabarprogresif.com, senin (19/11).

Dua orang itu kata Sunarta adalah mantan direktur utama PT DPS dan seorang rekanan. Sayangnya, korps adhiyaksa tersebut enggan menyebutkan identitas dua saksi tersebut.

" Yang jelas ke dua saksi itu dilarang untuk bepergian keluar negeri. Status cekal ini diharapkan mampu mempercepat proses penyidikan. Masa cekal berlaku sampai enam bulan ke depan. Kemudian bisa diperpanjang jika diperlukan." Tandas Sunarta.

Kejati Jatim sebelumnya sudah memanggil dan memeriksa sejumlah saksi yang terkait dengan dugaan tindak pidana tersebut. Jumlahnya mencapai 30 orang lebih.

Penyelidikan kasus besar ini dimulai ketika muncul laporan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) yang menyebutkan, ditemukan kerugian negara sebesar Rp. 60 miliar dari nilai proyek pengadaan kapal sebesar Rp100 miliar. Proyek pengadaan kapal jenis floating crane ini terjadi pada 2016 lalu.

“Kami sudah melakukan gelar perkara kasus ini dengan BPK. Dan kami mendapat dukungan untuk menuntaskan perkara ini,” tandas Sunarta.

Dia mengungkapkan, pengadaan kapal ini sudah melalui proses lelang. Kapal sudah dibayar sebesar Rp. 60 miliar dari harga Rp. 100 miliar. Dalam lelang disebutkan, pengadaan kapal dalam bentuk kapal bekas.

Kapal didatangkan dari negara di Eropa. Namun, saat dibawa ke Indonesia kapal tersebut tenggelam ditengah jalan. Dari sini kemudian muncul dugaan bahwa, ada spesifikasi yang salah dalam pengadaan kapal tersebut.

“Kami akan segera menyelesaikan perkara ini. Kalau tidak akan menjadi tunggakan dan menumpuk dengan perkara lainnya,” pungkasnya. (arf)

Danrem 084/Bhaskara Jaya Pimpin Sertijab Dandim Surabaya Utara


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Setelah dijabat oleh Letkol Inf Wing Sandya Udayanto, posisi jabatan Komandan Kodim (Dandim) 0830/Surabaya Utara, akhirnya digantikan oleh Letkol Inf Viliala Romadhon, S. E.

Pergantian itu, ditandai dengan adanya serah terima jabatan yang dipimpin langsung oleh Komandan Korem (Danrem) 084/Bhaskara Jaya, Kolonel Inf Sudaryanto, S. E, yang berlangsung di aula Makorem. Jalan Ahmad Yani, Kecamatan Wonocolo, Kota Surabaya. Senin, 20 Nopember 2018 malam.

Danrem menilai, prosesi sertijab yang dipimpin oleh dirinya saat ini, merupakan suatu hal yang lumrah yang setiap saat bias terjadi di lingkungan TNI-AD.

Menurutnya, selain sebagai bentuk penyeragan Satuan, upaya tersebut dinilai sangat efektif dalam mewujudkan Satuan TNI-AD yang handal, dan professional. “Ini juga sebagai bentuk upaya untuk memelihara kesinambungan organisasi. Sehingga, nantinya prajurit mampu memberikan karya terbaiknya dalam mengemban tugas dan tanggung jawab yang dipercayakan Pimpinan,” ungkap Kolonel Sudaryanto.

Sebagai salah satu Kodim yang memiliki wilayah tugas cukup luas, Danrem menginstruksikan kepada Dandim yang baru, untuk segera beradaptasi dengan berbagai karakteristik masyarakat yang berada di wilayah tugasnya. “Saya yakin dan percaya, kemampuan, pengalaman, dan latar belakang pendidikan, mampu ditunjukkan oleh Pejabat yang baru dalam mengemban amanat tersebut,” tandasnya. (andre)

Senin, 19 November 2018

Penahanan Henry J Gunawan Diwarnai Perlawanan


KABARPROGRESIF.COM : (Sidoarjo) Penahanan Henry J Gunawaan yang dilakukan Kejari Surabaya pada Senin (19/11) dini hari tadi, ternyata mendapatkan perlawanan dari tim pembelaanya. Aksi perlawanan dalam bentuk penghadangan itu diketahui dari video yang diunggah melalui Instagram kejaksaan.negeri.surabaya.

Dalam video yang terbagi dalam tiga flog itu terlihat adanya debat kusir antara Jaksa Ali Prakoso dan Harwiadi dengan Agus Dwi Warso, tim pembela Henry.

Suasana debat kusir  itu terjadi di pintu luar Rutan Medaeng, sesaat Henry dinyatakan lepas demi hukum (LDH) pada kasus tipu gelap kongsi pasar turi.

"Kami hanya melaksanakan tugas untuk melakukan penahanan atas putusan Pengadilan Tinggi,"kata Ali Prakoso pada Henry.

Namun penjelasan itu terus mendapat sanggahan dari Henry yang berdalih belum mendapat salinan putusan Pengadilan Tinggi.

"Sudah, pengacara saudara sudah mengetahui dan sudah membuat memori kasasi,"pungkas Ali Prakoso.

Tak hanya Henry saja yang memberontak, dalam Video yang diunggah pada Instagram itu juga terlihat aksi perlawanan yang dilakukan  advokat Agus Dwi Warso. Tim pembela Henry ini mengklaim jika penahanan tersebut tidak bisa dilakukan karena pihaknya telah mengajukan kasasi

"Ini belum incracht,"kata Agus sambil tangannya terlihat mendekap bagian tubuh Henry Hingga terjadi aksi dorong mendorong dengan Jaksa Ali Prakoso.

Tak mau berlama-lama, Jaksa Ali Prakoso dan Harwiadi dengan didampingi petugas kepolisian akhirnya bisa membawa Henry kedalam Rutan Medaeng.

Untuk diketahui, Penahanan Henry J Gunawan ini dilaksanakan Kejari Surabaya atas  putusan Hakim Pengadilan Tinggi Jatim  dengan nomor 681/Pid/2018.Sby.

Dalam putusan yang dibacakan pada 3 September 2018 lalu, Hakim PT Jatim yang  terdiri dari Heri Sukarno (ketua) Agus Sutarno dan Dr E.D Pattinsarani (anggota) telah menjatuhkan vonis 2 tahun penjara dengan memerintahkan Jaksa Penuntut Umum (JPU) untuk melakukan penahanan pada terdakwa Henry. (Komang)

BK DPRD Surabaya Segera Proses Laporan Anugrah


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Badan Kehormatan (BK) DPRD Kota Surabaya akan segera memproses dugaan pelanggaran etika dan tata tertib (tatib) dewan yang dilakukan Sekretaris Komisi B DPRD Surabaya Edi Rachmat.

“ Selaku anggota BK, saya akan mempelajari dulu laporan dari Pak Anugrah yang sudah dilayangkan ke BK hari ini,” kata anggota BK DPRD Surabaya M. Arsyad, Senin (19/11).

Menurut dia, nantinya akan ada rapat internal BK DPRD Surabaya membahas laporan tersebut. Selanjutnya, BK akan memutuskan, apakah laporan Anugrah tersebut memenuhi persyaratan atau tidak?

Kalau memenuhi syarat yang diproses. Jadi tidak semua pengaduan itu diproses,” pungkasnya.

Arsyad mengatakan dalam persoalan ini yang perlu ditekankan adalah persoalan koordinasi antar pimpinan di Komisi B DPRD Surabaya di antara ketua, wakil ketua dan sekretaris.

Seperti diberitakan legislator asal PDI Perjuangan, Anugrah Ariyadi melaporkan Sekretaris Komisi B DPRD Surabaya, Edi Rachmad ke Badan Kehormatan (BK) setempat.

Pelaporan tersebut dilatarbelakangi surat pengajuan kunjungan kerja (kunker) yang diajukan ke pimpinan DPRD Surabaya yang telah ditandatangani Wakil Ketua Komisi B DPRD Surabaya, Anugrah Ariyadi pada Senin (12/11) itu dianulir dan diganti surat pengajuan baru oleh sekretaris Komisi B, Edi Rachmat tanpa sepengetahuan Anugrah dan tidak ada koordinasi sebelumnya.
   
Anugrah mengaku bahwa berdasarkan rapat internal Komisi B yang ada saat itu dihadiri dirinya, M Arsyad (PAN), Erwin Thatjuadi (PDIP), Baktiono (PDIP), Dini Rijanti (Demokrat) dan Binti Rochma (Golkar) serta Achmad Zakaria (PKS) telah sepakat kunker ke Dinas Koperasi dan Disperindag Yogyakarta pada Selasa (13/11).
   
Dikarenakan ketua Komisi B, Maslan Mansyur,  Sekretaris Edi Rahmat dan anggota Rio Pattiselano saat itu masih ikut kunker Pansus Tatib DPRD ke Jakarta, sehingga Senin (12/11) diadakan rapat internal terkait keberangkatan kunker ke Yogyakarta dan dibuatkan surat pengajuan ke pimpinan DPRD Surabaya.
   
Namun, lanjut dia, surat pengajuan kunker tersebut tiba-tiba diganti pada Rabu (14/11) masih di Jakarta sedangkan kamis (15/11) mereka bertiga menyusul ke Yogyakarta.
   
Menurut Anugrah, hal ini merupakan salah satu bentuk pelanggaran tatib DPRD Surabaya. Sebab kunker tersebut dibiayai APBD Surabaya. Padahal aturan yang ada dalam tatib DPRD Surabaya itu tidak diperkenankan karena doubel anggaran kunjungan.
   
Ia menilai kalau penggantian surat pengajuan yang telah diajukan pada Senin (12/11) dan diganti Rabu (14/11) oleh sekretaris komisi jelas menyalahi tatib DPRD Surabaya. (arf)

Wali Kota Risma Beri Treatment Khusus Terhadap Lima Anak Kedapatan Mabuk Lem


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini memberikan treatment khusus kepada lima anak yang sebelumnya terjaring razia oleh Tim Odong-odong Satpol PP, karena kedapatan mabuk lem. Mereka diketahui berumur sekitar 15 - 16 tahun, terjaring razia di Jalan Banyu Urip Surabaya pada Senin, (19/11/18) pagi. Kemudian, petugas membawa anak-anak tersebut ke Kantor Satpol PP Surabaya untuk dilakukan pembinaan.

Selama di Kantor Satpol PP, mereka dilakukan pendataan dan pemeriksaan oleh tim petugas dari Dinas Kesehatan, beserta dokter psikolog. Data menyebutkan, lima anak dari tiga diantaranya masih berstatus pelajar SMP dan dua anak merupakan putus sekolah.

Wali Kota Risma pun mendatangi mereka, untuk memberikan treatment khusus kepada lima anak tersebut. Secara langsung, wali kota yang dikenal concern terhadap anak-anak ini, ingin mengetahui apa penyebab permasalahan anak-anak tersebut.

“Kamu nyium gini (lem) itu buat apa, kamu ndak kasihan sama orang tuamu,” kata Wali Kota Risma kepada anak-anak tersebut.

Bahkan, pada kesempatan ini, Wali Kota Risma sempat mendatangkan pihak keluarga dan para guru. Hal itu dilakukan untuk mengetahui bagaimana riwayat permasalahan anak-anak tersebut. Disamping itu, bertujuan agar anak-anak tersebut jera.

“Kalau kalian ketangkap lagi, nanti akan ibu masukkan ke Liponsos (Keputih) biar merawat orang gila,” ujarnya.

Salah satu anak pun terlihat diajak Wali Kota Risma masuk ke dalam ruangan. Secara face to face, ia ingin memberikan arahan secara intensif agar anak tersebut tidak mengulangi perbuatannya. Bahkan, ia pun meminta agar anak tersebut bersujud minta maaf kepada neneknya.

“Ayo kamu minta maaf sama nenekmu, kasihan dia. Ayo sujud minta maaf, cium kakinya. Kalau kamu ndak mau, biar ibu yang cium kaki nenekmu,” tegasnya kepada salah satu anak tersebut.

Wali kota yang akrab disapa Risma ini mengatakan fenomena ini terjadi diantaranya adalah salah satu pengaruh dari faktor lingkungan, seperti eks lokalisasi. Bahkan dari hasil pemeriksaan psikolog, lima anak tersebut diketahui memang mempunyai masalah dengan keluarga.

“Jadi mereka dulunya punya masalah dengan keluarga,” imbuhnya.

Wali kota perempuan pertama di Surabaya ini menuturkan biasanya permasalahan anak terjadi karena beberapa faktor. Diantaranya, seperti pengaruh lingkungan, faktor pergaulan dan adanya masalah dengan pihak keluarga. Menurutnya, untuk menyelesaikan masalah anak, juga harus diimbangi dengan menyelesaikan masalah keluarga.

“Jadi kita nanti akan selesaikan masalah-masalah dengan para orang tuanya. Tadi saya juga sudah nitip ke (pihak) sekolah, agar dia bisa diterima kembali,” terangnya.

Ia menjelaskan dua anak yang sudah putus sekolah itu selanjutnya akan diambil alih oleh Pemkot Surabaya untuk dilakukan penanganan lebih lanjut. Agar ke depannya, anak-anak ini tidak kembali mengulangi perbuatannya dan mau untuk kembali bersekolah.

“Nanti mungkin saya tawarkan dia tinggal di kampung anak negeri. Supaya anak-anak ini mungkin punya talenta apa bisa kita kembangkan dan masih bisa sekolah,” jelasnya.

Wali Kota Risma menyampaikan permasalahan anak-anak tersebut, terjadi karena adanya pengaruh dari luar. Biasanya terjadi pada anak-anak putus sekolah. Sehingga anak-anak tersebut tidak mempunyai kesibukan dan kemudian terpengaruh dengan hal-hal negatif. “Anak-anak ini tidak punya kesibukan. Dan ini kemudian mempengaruhi anak-anak lain. Ini yang paling saya takutkan (dampak) anak putus sekolah itu,” pungkasnya.

Sementara itu, salah satu tim petugas kesehatan Dokter Tanti Melani mengungkapkan sesaat setelah menghirup lem penggunanya akan merasa "fly". Karena kandungan LSD (Lysergic Acid Diethilamide) yang ada dalam lem masuk melalui hidung akan mengubah pikiran, suasana hati, perasaan dan perilaku seseorang. LSD adalah golongan zat aditif lainnya yang dapat menimbulkan halusinasi.

“Bahkan jika penggunaan dilakukan dalam jangka panjang, efeknya bisa menyebabkan depresi pernafasan, otak dan paru. Nanti efeknya itu juga bisa addict (kecanduan),” pungkasnya. (arf)

Latma Safkar Indopura ke-30 Secara Resmi Ditutup Jenderal TNI Mulyono


KABARPROGRESIF.COM : (Situbondo) Setelah resmi berjalan selama kurang lebih satu pekan, akhirnya pelaksanaan Latihan Bersama (Latma) Safkar Indopura ke-30 antara TNI-AD dan Singapores Armed Force (SAF) secara resmi ditutup oleh Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Mulyono. Senin, 19 Nopember 2018.

Dalam Latihan bersama ini,peserta latihan tidak  hanya melaksanakan latihan tempur saja,  guna menyamakan persepsi antara kedua Angkatan Darat dan meningkatkan persahabatan, beberapa kegiatan juga turut digelar. Selain olahraga bersama, penampilan  budaya dan pengenalan tempat wisata yang berada di wilayah Kabupaten Situbondo, juga dilaksanakan.

Dalam latihan bersama ini, materi -materi prosedur tehnis dan taktis tempur telah ditampilkan oleh kedua Angkatan Darat selama berlangsungnya kegiatan yang dilaksanakan di Dodiklatpur Rindam V/Brawijaya, Kecamatan Asembagus, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur.

Pasukan Angkatan Darat dalam latihan ini di bawah komando Danbrigif 16/Wira Yudha, Kolonel Inf Slamet Riadi.Sedangkan Angkatan Darat Singapura /SAF  yang mengirimkan Brigade 3 SAF dibawah komando Colonel Goh Pei Ming.

Dalam  Latihan bersama ini TNI-AD dan SAF  melatihkan  materi latihan  Command Post Exercise (CPX/Latihan Posko 1) dan Field Training Exercise (FTX/Latihan Lapangan), juga dilaksanakan Latihan Taktis dengan Pasukan Infanteri Mekanis dalam Operasi Lawan Insurjensi (OLI).

Dalam  latihan Pos Komando (CPX/ Latihan Posko 1) merupakan latihan di mana pasukan disimulasikan,latihan ini diikuti Komandan, Staf dan prosedur komunikasi diantara para pejabat markas komando.

               Sedangkan dalam Latihan FTX, yang merupakan Latihan Lapangan,  dilaksanakan dalam skala penuh, dengan menggunakan skenario rencana operasi yang melibatkan tim fungsional dan tim yang ada lapangan. Hal itu, bertujuan untuk  melakukan koordinasi, komando dan kontrol pasukan.Disini materi tehnis dan taktis tempur dilatihkan secara bertahap.

            Latihan lapangan ini dilaksanakan dengan metode latihan  Drill Teknis, Drill Taktis dan Drill Tempur. Drill Teknis  merupakan suatu metode latihan untuk membiasakan dan mempermahir kemampuan teknis perorangan dalam satuan untuk melakukan suatu kegiatan tempur, atau dalam hal menggunakan, melayani dan mengerahkan alat, maupun perlengkapan lainnya untuk melakukan suatu tugas.

            Sedangkan, Drill Taktis merupakan suatu metoda latihan yang dilakukan oleh satuan untuk membiasakan dan mempermahir suatu kegiatan menurut urutan tertentu yang sudah ditetapkan secara baku dilakukan pada medan simulasi/medan yang mempunyai nilai taktis.

Selanjutnya peserta latihan melaksanakan  Drill taktis, yang dilaksanakan  sampai pelaku mahir melaksanakan berbagai prosedur taktis.Metode ini melatih personel TNI AD dan SAF  dalam melaksanakan tugas-tugas yang berkaitan dengan aspek taktis di medan.     

Setelah mahir dalam Drill tehnis dan Taktis, Angkatan Darat kedua negara masuk dalam tahapan berikutnya yaitu pelaksanaan Drill Tempur.

Latihan tersebut bertujuan untuk membiasakan dan mempermahir kemampuan tempur satuan, baik aspek taktis maupun aspek teknisnya, dilakukan di medan sebenarnya yaitu Puslatpur 5 Marinir Baluran, Kecamatan Banyu Putih, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur.

Drill Tempur yang dilaksanakan  dilaksanakan dalam rangkaian kegiatan yang utuh, dimana selain melibatkan satuan Infanteri Mekanis,dalam latihan ini juga dikerahkan satuan Kavaleri dengan alutsista Tank Leopard dari Batalyon Kavaleri 8/2 Kostrad.

Selama berlangsungnya proses latihan tersebut, TNI-AD menerjunkan 290 personel. Ratusan personel itu, terdiri dari 27 prajurit Markas Brigif 16/Wira Yudha, 117 prajurit Yonmek 521/QY, 116 prajurit Yonmek 516/CY, dan 30 personel dari Yonkav 8/2-Kostrad. Sedangkan, dari pihak SAF sendiri, melibatkan 170 prajurit yang berasal dari Batalyon 3 Singapores Army.

Latihan Bersama kedua negara sudah dimulai sejak tahun 1989, selama kurun waktu 30 tahun tersebut tercapai banyak kemajuan dalam kerjasama kedua Angkatan Darat. Latihan Bersama ini merupakan salah satu upaya dalam membina hubungan kerjasama dan meningkatkan kesepahaman berbagai prosedur taktis  antara kedua Angkatan Darat, serta mempererat hubungan kedua negara, Indonesia dengan Singapura.

Bahkan, keberadaan latihan bersama tersebut juga  dinilai memiliki dampak yang sangat positif dalam mengantisipasi timbulnya suatu potensi konflik yang timbul di wilayah regional di masa mendatang.

Latihan tersebut, juga dapat menjadi sebuah ajang kesempatan yang baik untuk dapat berbagi pengetahuan serta pengalaman yang akan berguna bagi para personelnya di masa depan.

Dalam sambutannya sebagai Inspektur upacara penutupan Latma Safkar Indopura, Kasad mengatakan  bahwa penyelenggaraan Latma Safkar Indopura berangkat dari kesamaan perspektif TNI AD dan AD Singapura tentang pentingnya kualitas sumber daya manusia dalam organisasi kedua Angkatan Darat.

Disadari bahwa pusat kekuatan (center of gravity) militer terletak pada para personel yang dimilikinya. Untuk itu, agar Angkatan Darat mampu menghadapi ancaman dan tantangan terkini yang semakin kompleks dan dinamis, diperlukan personel-personel yang berkemampuan tinggi dan profesional di bidangnya.

Salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia tersebut adalah dengan melaksanakan latihan bersama, khususnya dengan Angkatan Darat negara sahabat.

Melalui Latma Safkar Indopura, prajurit-prajurit TNI AD dan AD Singapura dapat meningkatkan kemampuan individu dan satuan melalui interaksi yang erat, sembari bertukar pandangan, pengalaman serta keterampilan. Dengan intensitas interaksi yang berkualitas di dalam lingkup latihan yang menantang, kita akan mampu mewujudkan interoperabilitas di segala aspek sebagai kunci sinergi kerja sama operasional kedua Angkatan Darat di masa depan.

Berkaca dari pencapaian selama ini, kasad menilai bahwa kedua Angkatan Darat  telah melangkah di jalur yang tepat untuk meningkatkan kemampuan masing-masing. Selama 30 tahun perjalanannya, Latma Safkar Indopura telah berkembang dan meningkat dengan pesat, mulai dari sisi materi, operasional latihan dan tujuan yang akan dicapai.

Materi latihan yang melibatkan satuan infanteri mekanis dan MBT Leopard merupakan salah satu contoh terobosan penting untuk mewujudkan kolaborasi dalam taktik perang modern. Dalam pelaksanaan latihan tahun ini, Kasad merasa  bangga menyaksikan para prajurit kedua Angkatan Darat yang cakap mengolah taktik dan strategi, terampil mengoperasikan berbagai Alutsista canggih, serta tidak gagap menghadapi skenario latihan yang berkembang, dinamis dan penuh tantangan.

Selanjutnya Kasad juga mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada seluruh peserta yang terlibat atas semangat, dedikasi, dan kesungguhan dalam mengikuti latihan bersama ini. Ucapan yang sama juga disampaikan kepada seluruh panitia penyelenggara serta para pendukung yang terlibat, sehingga latihan dapat berjalan dengan baik serta sesuai dengan tujuan dan sasaran yang  direncanakan. (andre)