Minggu, 25 November 2018


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Dalam rangka memperingati Hari Menanam Pohon Indonesia, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya bersama PT. PLN Persero Unit Distribusi Jawa Timur melakukan penanaman pohon di area buffer zone Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Benowo pada Minggu, (25/11/2018).

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengatakan betapa pentingnya melakukan penanaman pohon di area buffer zone TPA Benowo untuk melindungi, menjaga kelestarian serta memberikan kenyamanan bagi masyarakat agar aman dan nyaman berada di sekitar TPA.

“Kami coba merealisasikan dan menerapkan teorinya secara benar bahwa buffer zone harus ada di tengah-tengah TPA,” tandas Wali Kota Risma usai menanam pohon.

Tidak hanya sebagai kawasan hutan lindung, Wali Kota Risma juga menuturkan hutan kota di area TPA sebagai wisata dengan hadirnya buah-buah yang nantinya bisa dinikmati warga Surabaya.

“Akan sangat berharga bagi warga Surabaya khususnya warga di sekitar TPA Benowo,” sambungnya.

Ke depan, Wali Kota Risma meyakini bahwa hutan kota yang dibantu PLN dikelola dengan baik dan benar akan memberi dampak positif bagi warga Surabaya khususnya warga TPA.

“Tidak ada bau dan pencemaran lagi,” ujar mantan kepala dinas kebersihan itu. 

Dikatakan Wali Kota Risma, selain sebagai kawasan hutan lindung, kawasan ini menjadi satu-satunya TPA yang mampu menyumbang dan menghasilkan listrik bagi PLN.

Usai melakukan sambutan, acara dilanjutkan dengan penyerahan secara simbolis program tanam pohon K3L dari PT. PLN Persero Unit Induk Distribusi Jawa Timur kepada IKA PLN Persero Jatim disaksikan Wali Kota Risma.

Sementara itu, General Affair PT PLN Persero Dwi Surya menambahkan, ada 10 jenis pohon yang ditanam di area TPA Benowo antara lain, pohon tanjung, kenongo, cempoko, nyamplung, bintaro, keben, kemoneng, pandan laut, kupu-kupu dan bamboo jakarta.

“Untuk jumlah pohon yang ditanam sebanyak 2018 pohon,” tuturnya. (arf)

Jumat, 23 November 2018


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Pelantikan dan rotasi pejabat di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya kembali dilakukan oleh Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini. Bertempat di lobby lantai II Balai Kota Surabaya, Jumat, (23/11/2018). Sebanyak 45 Aparatur Sipil Negara (ASN), diambil sumpah dalam pelantikan itu. Rinciannya berdasarkan eselon yakni, golongan IIIb sebanyak lima orang, IVa 20 orang dan IVb 20 orang.

Promosi jabatan itu, berdasarkan surat Keputusan Wali Kota Surabaya nomor 821.2/12788/436.8.3/2018 tanggal 22 November 2018, tentang Pengangkatan Dalam Jabatan Administrator dan Jabatan Pengawas di Lingkungan Pemerintah Kota Surabaya.

Dalam sambutannya, Wali Kota Risma berpesan kepada seluruh pejabat yang baru saja dilantik itu agar terus menjaga amanah yang telah diberikan. Menurutnya, jabatan adalah sebuah amanah yang telah diberikan Tuhan. Maka dari itu, ia kembali berpesan agar para pejabat tersebut bisa menjaga amanah dengan baik.

“Karena itu, kesempatan yang baik ini jangan disia-siakan. Jangan sia-siakan hidup kita, karena Tuhan telah memberikan kelebihan buat kita,” kata Wali Kota Risma disela-sela acara pelantikan, Jum’at, (23/11/18).

Dia menyampaikan kepada seluruh ASN di lingkungan Pemkot Surabaya agar tidak perlu khawatir dengan promosi pengangkatan jabatan. Menurut dia, Pemkot Surabaya mempunyai database track record kinerja para pegawai. Jika memang kinerjanhya baik, maka mereka pastinya akan mendapatkan promosi pengangkatan jabatan itu.

“Jadi ndak usah khawatir, Tuhan akan menuntun saya untuk melihat itu,” tuturnya.

Wali kota perempuan pertama di Surabaya ini juga menuturkan bahwa untuk berbuat baik, tidak perlu mengeluarkan uang. Cukup dengan membantu masyarakat, maka dia sudah berbuat baik kepada sesama.

“Kita sebetulnya bisa membantu masyarakat saat kita menjadi PNS, tanpa kita harus mengeluarkan uang,” ujar wali kota sarat akan prestasi itu.

Pada kesempatan itu, ia meminta kepada para pejabat yang baru dilantik untuk mempermudah semua pelayanan bagi masyarakat Surabaya. Sebab, dengan cara mempermudah semua layanan itu, maka berarti pejabat itu sudah berbuat baik dan telah membantu orang lain.

“Mari kita berbuat yang baik, bukan hanya untuk kota (Surabaya) ini, bukan juga untuk saya. Tapi untuk teman-teman sendiri,” pesannya.

Setidaknya, ada dua orang yang menduduki jabatan baru sebagai Sekretaris Kecamatan (Sekcam), lima orang menduduki jabatan Kasi Kecamatan, satu orang menduduki jabatan lurah, empat orang menduduki jabatan Sekretaris Kelurahan, 13 orang menduduki jabatan Kasi Kelurahan, empat orang menduduki Kepala Bidang, dan 16 orang menduduki jabatan Kasi/Ka SubBid/Ka Subbag. (arf)


KABARPROGRESIF.COM :(Surabaya) Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya bekerjasama dengan rumah bonsai Indonesia akan menggelar festival bonsai di Taman Surya depan Balai Kota Surabaya mulai Minggu, 25 November-2 Desember 2018. Pada festival itu, sekitar 350 lebih pohon bonsai akan dipamerkan dan akan dilombakan.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Surabaya Joestamadji mengatakan awalnya rumah bonsai ini tertarik dengan eksotisme dan magnet Taman Surya. Kemudian, ia mengajak Pemkot Surabaya untuk menggelar festival bonsai di Taman Surya.

“Karena menurut kami ini acara menarik, kami pun menyetujui dan nantinya akan ada sekitar 350 pohon bonsai dan bisa lebih. Nantinya akan ada yang ukuran besar, sedang dan kecil. Setidaknya nanti ada 10 spesies yang dipamerkan,” kata Joestamadji saat jumpa pers di kantor Humas Pemkot Surabaya, Jumat (23/11/2018).

Ia juga menjelaskan, bonsai yang akan ditampilkan itu memiliki daya tarik tersendiri, baik dari sisi artistik, seni, dimensi dan proporsionalnya. Oleh karena itu, ia mengajak kepada masyarakat untuk bisa menikmati akhir pekan di Taman Surya sambil mengenal berbagai bonsai dari hampir seluruh Indonesia.

“Mulai hari ini, bonsai-bonsai itu sudah dilakukan penataan di Taman Surya, karena nanti peletakannya juga akan diatur supaya nampak seninya,” kata dia.

Sementara itu, Wakil Ketua Panitia Festival Bonsai Jarot Nugroho mengatakan Surabaya cocok menjadi tuan rumah festival bonsai ini karena memang memiliki ikon dan magnet dibanding daerah lainnya. Apalagi, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini dikenal sangat menyukai tanaman dan pohon-pohon. Selain itu, Kota Surabaya juga dikenal kota hijau yang memiliki banyak taman.

“Jadi, cocok dengan kondisi Surabaya. Di sini, kami juga akan semakin mengenalkan bonsai-bonsai,” kata Jarot saat jumpa pers.

Humas Rumah Bonsai Indonesia ini juga  menjelaskan bahwa sebenarnya festival yang digelarnya ini sudah yang kedua kalinya. Pertama, dia mengaku sudah menggelar di Jakarta dan pada saat itu sukses. Makanya, pada festival kali ini ia ingin mengulangi kesuksesannya itu dan terus berusaha menggelar yang lebih baik.

Menurut Jarot, bonsai itu merupakan salah satu industri kreatif yang bisa ditekuni oleh masyarakat, tinggal saat ini masyarakat mau belajar atau tidak.

Oleh karena itu, dalam festival ini nanti juga akan ada sarasehan untuk memperkenalkan bonsai. Ia ingin mengenalkan kepada masyarakat bahwa endemik tanaman Indonesia tidak kalah dengan tanaman di luar negeri.

“Kita itu sebenarnya punya tanaman yang bisa dibudidayakan untuk mengembalikan alam ini menjadi lebih asri dan hijau,” tegasnya.

Ia menambahkan, peserta yang ikut dalam festival itu diperkiran 200 orang yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia. Jumlah peserta ini dimungkinkan masih akan bertambah karena sampai saat ini pendaftarannya masih dibuka hingga sabtu besok. Sementara ini, para peserta yang sudah mendaftarkan diri berasal dari Bali, Jakarta, Jawa Tengah, Kalimantan dan luar pulau.

“Bahkan, kemungkinan nanti juga akan ada dari Cina,” kata dia.

Jarot juga menjelaskan bahwa bonsai-bonsai yang akan dipamerkan itu memiliki keunikan dan seni tersendiri. Apalagi, nantinya juga akan ditambah dengan variasi kayu, besi dan juga pot.

“Bonsai-bonsai ini nanti akan ditata dengan konsep yang menarik. Nanti juga ada sentuhan kayu-kayu dan besi-besinya,” pungkasnya. (arf)


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya terus menambah hutan kota sebagai salah satu solusi menekan banjir dan mengurangi polusi udara. Terbaru, Pemkot Surabaya mulai melakukan penanaman pohon untuk membuat hutan kota di dekat perbatasan Surabaya – Gresik. Tepatnya di Kelurahan Warugunung, Kecamatan Karang Pilang Surabaya.

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini bersama Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Joestamadji, secara simbolis memimpin kegiatan penanaman pohon itu. Setidaknya ada 1000 pohon dengan berbagai jenis yang ditanam di lokasi tersebut. Terdiri dari, pohon matoa, jambu air, sawo, mangga dan cemara udang.

Wali Kota Risma sapaan akrabnya mengatakan selain bertujuan untuk menekan banjir dan polusi udara, pembuatan hutan kota juga mampu meminimalisir dampak patahan aktif yang dapat menyebabkan terjadinya gempa. Dengan adanya hutan kota tersebut, membuat struktur tanah menjadi lebih kuat.

“Saya percaya dengan treatment membuat hutan kota, maka akan ada perbaikan struktur tanah di situ. Perbaikan strukur tanah itu, nanti air akan masuk, airnya itu akan mempengaruhi struktur tanah,” kata Wali Kota Risma usai acara penanaman pohon di daerah Warugunung Surabaya, (23/11/18).

Maka dari itu, Wali Kota Risma ingin agar masyarakat tidak perlu resah dengan adanya informasi dua sesar aktif yang melewati dua wilayah di Surabaya. Pemkot Surabaya terus berupaya meminimalisir bagaimana mengantisipasi hal tersebut.

“Maka patahan itu jika dilihat secara akademis, itu bisa terminimalisir. Jadi itu yang coba saya lakukan, untuk meminimalisir itu,” ujarnya.

Tidak hanya itu, wali kota perempuan pertama di Surabaya ini juga mengaku, nantinya di lokasi tersebut, bakal dibuat embung atau cekungan yang digunakan untuk mengatur dan menampung suplai aliran air hujan. Disamping itu, embung juga bermanfaat untuk meningkatkan kualitas air di daerah tersebut.

“Ada katanya treatment juga dengan membuat sumur-sumur. Jadi ini yang kita coba buat di situ. Nanti embung di situ akan kita itari (kelilingi) dengan hutan kota,” ungkap perempuan berkerudung ini.

Terlebih, beberapa jenis pohon yang ditanam di hutan kota itu, berjenis komoditas buah-buahan. Menurut dia, jika nanti musim buah, masyarakat di lokasi tersebut, juga dapat menikmati hasil dari pohon itu.

“Alhamdulillah kalau nanti ini berbuah seperti (hutan kota) di Balas Klumprik, buahnya juga bisa diambil warga,” terangnya.

Selain penambahan hutan kota dan pembuatan embung, Pemkot Surabaya juga bakal membangun makam umum di lokasi tersebut. Untuk mempercepat penyelesaiannya, Wali Kota Risma memastikan bakal menerjunkan beberapa alat berat untuk membantu.

“Ndak lama ini (pengerjaannya), aku suruh datangkan alat berat,” imbuhnya.

Pada kesempatan itu, Wali Kota Risma juga mengajak beberapa warga yang hadir, agar ikut berperan serta bersama pemerintah kota untuk menggalakkan penanaman pohon. Selain bermanfaat untuk mengurangi polusi udara, beberapa jenis tanaman juga dipercaya berkhasiat menyembuhkan penyakit. Seperti daun sirsak yang bermanfaat untuk penyembuhan kanker.

“Nanti saya kirimi pohon sirsak Pak RW, nanti ditanam di depan rumah satu-satu, sama nanti daun kelor,” pungkasnya. (arf)



KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Kepala Satuan Polisian Pamong Praja (Kasatpol PP) Surabaya Irvan Widyanto dinobatkan sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) Inspiratif 2018 di Indonesia. Ia terpilih berdasarkan hasil voting yang digelar oleh Kemenpan RB dan diinisiasi oleh KORPRI untuk menyambut ulang tahunnya ke 47.

Voting yang digelar selama sebulan penuh, yaitu dari 20 Oktober-20 November 2018 itu, diikuti oleh 52 nama yang terpilih untuk mengikuti program voting. Mereka adalah para ASN yang memiliki dedikasi tinggi dalam pengabdian kepada institusi tempatnya bekerja. Keberadaaan mereka di tengah-tengah masyarakat juga membawa manfaat yang besar bagi masyarakat dan negara.   

Dari 52 partisipan itu, kemudian terpilih 5 nama yang menduduki lima besar berdasarkan jumlah suara terbanyak. 5 nama ASN Inspiratif ini diumumkan dalam situs resmi KORPRI dengan alamat link: https://hutkorpri.genpi.co/news/3447/ini-para-pemenang-lomba-voting-asn-inspiratif-2018.

Dalam pengumuman itu, diketahui bahwa posisi pertama atau yang berada di puncak perolehan suara ditempati oleh Irvan Widyanto. Kasatpol PP yang sekaligus menjabat sebagai Plt Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Surabaya ini memperoleh suara terbanyak dengan total 115.504 suara. Sosok inspiratif ini mengalahkan ribuan ASN lainnya yang juga ikut dalam kompetisi ini mulai awal hingga proses voting.

Bahkan, dari hasil voting, Kasatpol PP Surabaya ini tak terkejar dan menjauh perolehan suaranya dari Sutopo Purwo Nugroho yang berada di posisi kedua. Sutopo yang menjabat sebagai Kepala Pusat Data, Informasi, dan Hubungan Masyarakat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) ini memperoleh total 77.443 suara atau terpaut sebanyak 38.061 suara dari Irvan Widyanto.

Kemudian, di posisi ketiga diisi oleh Agung Nugroho Sewindu yang memperoleh suara sebanyak 38.441. Ia adalah seorang insan KORPRI yang mengabdikan diri  di Biro Kerjasama LIPI. Posisi keempat adalah Slamet Riyadi yang memperoleh total 11.645 suara. Ia mengabdi di Distrik navigasi Kelas III Kementerian Perhubungan Cilacap, Jawa Tengah.

Sementara urutan terakhir dalam posisi lima besar itu adalah Adha Syamsul. Pria yang bekerja sebagai pegawai negeria di Kecamatan Wampu, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara ini mengumpulkan suara sebanyak 10.221. Kelima pemenang itu, masing-masing berhak atas  uang tabungan senilai Rp 20 juta rupiah.

Ketika dimintai tanggapannya soal kemenangannya ini, Irvan Widyanto masih terus merendah dan tak merasa bahwa dirinya merupakan sosok ASN yang inspiratif di negeri ini. Sebab, dalam menjalankan tugas dan amanahnya selama menjadi ASN, dia hanya berpedoman pada pesan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini bahwa segala sesuatu itu harus dikerjakan dengan hati.

“Saya mohon maaf, saya tidak pernah merasa bahwa diri saya ini inspiratif. Sebab, apapun yang saya kerjakan hanya berpedoman pada pesan Bu Wali Kota bahwa segala sesuatu harus dikerjakan dengan hati. Jadi, kalau kita menerima amanah apapun atau tugas apapun, kalau kita kerjakan dengan hati, maka hasilnya akan lancar dalam menjalankan tugas dan akan menghasilkan berbagai inovasi,” kata Irvan, Jumat (23/11/2018).

Irvan mengaku tidak pernah menyangka suaranya itu sampai mencapai 115.504 suara. Bahkan, bisa menyalip peserta lainnya yang juga banyak tokoh nasional.

“Sebetulnya saya tidak pernah menyangka kok sampek segitu (suaranya), tidak pernah menyangka kok banyak yang voting saya,” ujarnya sambil tersenyum.

Oleh karena itu, ia menyampaikan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah mengusulkan dirinya menjadi ASN inspiratif 2018. Ia juga menyampaikan terimakasih kepada kawan-kawan media yang juga turut mengusulkan dirinya menjadi ASN inspiratif.

“Terimakasih kepada semua pihak yang telah ikut menvoting saya, termasuk kawan-kawan media, rekan sejawat, rekan Linmas, Satpol PP, Dinas Pemadam Kebakaran, Lurah dan Camat serta rekan-rekan satu angkatan di STPDN yang rata-rata tersebar di berbagai daerah di Indonesia yang juga turut memvoting saya,” pungkasnya. (arf)

Kamis, 22 November 2018


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Selain Pria Asal Tuban, Ternyata permohonan ganti kelamin juga diajukan oleh Warga Nganjuk bernama Avinka yang bekerja di Surabaya. Avinka resmi berstatus  perempuan setelah Pujo Saksono, Hakim Pengadilan Negeri (PN) Surabaya mengabulkan permohonannya.

"Sejak lahir namanya memang Avinka dan awal bulan lalu permohonan ganti kelamin menjadi perempuan sudah saya kabulkan ,"kata Pujo Saksono pada kabarprogresif.com, Kamis (22/11).

Dijelaskan Pujo, alasan dikabulkannya permohonan Avinka menjadi perempuan dikarenakan sudah menjalani operasi kelamin. Operasi kelamin itu dilakukan Avinka di RS Dr Soetomo Surabaya.

"Kelaminnya sudah dioperasi jadi perempuan dan ada ahli dari Dr Soetomo, baik ahli penyakit dalam dan psikiater,"jelas Pujo.

Diungkapkan Pujo, Operasi kelamin itu dilakukan Avinka pada 2015 lalu. Namun ia baru mengajukan permohonan ganti kelamin pada awal September 2018.

"Dari keterangan ibunya, sejak kecil Avinka sudah seperti perempuan,"ungkap Pujo.

Seperti diberitakan sebelumnya, Selain Avinka, Pada 2016 lalu, PN Surabaya juga mengabulkan permohonan ganti kelamin yang diajukan Mahasiswi ITB Angelina Karuniata Kanan.

Permohonan Angelina menjadi laki laki dikabulkan oleh Hakim Matheus Samiaji pada Rabu 27 Juli 2018 lalu. Dua hari kemudian, Angelina pun resmi mengganti namanya menjadi Andreas Alessandro Kaban.

Selain itu, PN Surabaya juga sedang menyidangkan permohonan ganti kelamin yang diajukan Pria asal Tuban, Jatim berusia 23 tahun. (Komang)


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Melihat keseriusan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya, perwakilan perusahaan Nishihara Shiho optimis bila pengelolahan limbah medis yang akan dibangun di Tambak Osowilangon bahkan diperkirakan berjalan dalam waktu dekat. Pasalnya, semua jumlah pemasukan dan pengeluaran sudah dihitung secara rinci. Bahkan, data-data sudah dianalisa.

“ Jika tidak ada halangan, pengerjaan dimulai pada awal atau pertengahan 2019 dan ini bisa menjadi percontohan pertama di Indonesia,” katanya pada kabarprogresif.com, kamis (22/11). 

Namun lanjut perwakilan perusahaan Nishihara Shiho itu pihaknya telah memberikan gambaran terkait titik transport dan pembuangan limbah medis. Juga menawarkan 3 cara teknologi untuk menangani limbah medis itu tetapi keputusan terakhir tergantung kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya.

“ Semoga diterima dan ditindaklanjuti,” pungkasnya.

Seperti diberitakan, Pemkot Surabaya ngotot membangun tempat pengolahan limbah bahan berbahaya beracun (B3) atau limbah medis. Untuk itu Pemkot melibatkan Kota Kitakyushu untuk penanganannya.

Kengototan Pemkot Surabaya ini lantaran kondisi limbah medis di Surabaya sangat membahayakan bagi keberlangsungan hidup manusia dan lingkungan. Bahkan, limbah medis lebih berat penanganannya dibandingkan limbah sampah.

Agar terlaksana, tak hanya Kota Kitakyushu, Pemkot Surabaya juga melibatkan beberapa jajaran mulai Kemendagri, Kementerian Lingkungan Hidup, Kementerian Keuangan, Kementerian Kesehatan, BPK, Bappenas, LKPP, beberapa LSM, Polda, dan Mabes Polri bahkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Tujuan dilubatkannya beberapa instansi dan lembaga tersebut agar dapat mengawasi proses mekanisme pembangunan limbah rumah sakit oleh Pemerintah Kitakyushu. Selain itu supaya ada jaminan keamanan.

Katanya dari kerjasama itu, Pemkot Surabaya mendapat jaminan kualitas bahan dan harga lebih murah karena dibantu Kitakyushu. Bahkan, pemkot juga mendapat bantuan ahli mulai dari pembangunan hingga pemasangan yang nantinya diserahkan kepada Pemkot Surabaya. (arf)


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Humas Pengadilan Negeri (PN) Surabaya Sigit Sutrino mengatakan, operasi kelamin yang telah dilakukan Pria asal Tuban, Jatim sebelum mengajukan permohonan ganti kelamin tak menjamin dapat dikabulkan.

" Bisa saja ditolak meskipun sudah operasi plastik," kata Sigit Sutrino pada kabarprogresif.com, Kamis (22/11).

Menurutnya, Hakim yang menyidangkan permohonan ganti kelamin ini harus menggali fakta fakta dibalik motivasi pemohon untuk berganti kelamin menjadi perempuan.

"Yang harus dicari itu motivasi nya, kalau hanya dilakukan untuk mencari uang, ini yang gak benar,"pungkas Sigit

Saat ditanya tentang identitas pemohon, Sigit mengaku belum bisa mendapatkannya. "Silahkan tanyakan ke Panitera Muda bidang perdata, datanya ada disana,"katanya.

Sementara Panitera Muda (Panmud) Perdata, Didik sedang tidak berada diruangnya. "Panmud sedang cuti mas, Senin baru masuk,"kata salah seorang pegawai dibagian perdata.

Seperti diberitakan sebelumnya, permohonan ganti kelamin yang diajukan  Pria asal Tuban berusia 23 tahun ini sudah disidangkan di PN Surabaya dengan majelis hakim yang diketuai Dede Suryaman.

Permohonan ganti kelamin dari laki- laki menjadi perempuan ditahun 2018 ini bukanlah yang pertama. Sebelumnya Pria asal Surabaya juga pernah mengajukan permohonan dan dikabulkan oleh Hakim PN Surabaya.

Berbeda dengan dua pria tersebut diatas,  Pada 2016 lalu, Mahasiswi ITB Angelina Karuniata Kanan juga pernah mengajukan permohonan ganti kelamin menjadi laki-laki di PN Surabaya. Permohonan Angelina dikabulkan oleh Hakim Matheus Samiaji pada Rabu 27 Juli 2018 lalu. Dua hari kemudian, Angelina pun resmi mengganti namanya menjadi Andreas Alessandro Kaban. (Komang)


KABARPROGRESIF.COM : (Malang) Menteri Pertanian, Dr. Ir. H. Andi Arman Sulaiman terus mengajak mahasiswa untuk mewujudkan Indonesia menjadi salah satu Negara penghasil pangan dunia.

Hal itu, diungkapkan oleh Menteri Pertanian ketika memberikan kuliah umum kepada seluruh mahasiswa STPP Malang di gedung Sasana Giri Sabha, desa Bedali, Kabupaten Malang. Kamis, 22 Nopember 2018.

Komandan Korem 083/Baladhika Jaya, Kolonel Inf Bagus Suryadi Tayo menjelaskan, kehadiran Menteri Pertanian di wilayah tugasnya, dinilai memiliki dampak positif tersendiri, terlebih bagi para mahasiswa yang merupakan calon generasi penerus bangsa.

“Mahasiswa STTP, merupakan generasi yang milenilai sekaligus cikal bakal pemimpin bangsa. Melalui motivasi itu, saya harap para mahasiswa bisa mewujudkan impian bangsa dan Negara tersebut,” kata Danrem di sela-sela mendampingi kunjungan Menteri Pertanian.

Selain materi di bidang pertanian, menurut Danrem,  menteri Pertanian juga  memacu keinginan mahasiswa dalam memajukan sumber daya pertanian. “Jangan mempermainkan bidang pertanian. Sebab, kuatnya sumber pangan, juga menjadi faktor kuatnya negara,” tuturnya.

Dalam kunjungan tersebut, Menteri Pertanian tak hanya didampingi oleh Danrem saja. Namun, terdapat beberapa Perwira TNI-AD lainnya yang ikut serta mendampingi kunjungan kerja yang dilakukan oleh Amran Sulaiman, termasuk diantaranya Pa Ahli Pangdam V/Brawijaya, Kolonel Inf Abdullah, Dandim 0818/Kabupaten Malang, Letkol Inf Ferry Muzawwad, serta beberapa pejabat di lingkungan Kabupaten Malang lainnya. (andre)


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Selain melibatkan beberapa jajaran mulai Kemendagri, Kementerian Lingkungan Hidup, Kementerian Keuangan, Kementerian Kesehatan, BPK, Bappenas, LKPP, beberapa LSM, Polda, dan Mabes Polri. Pemkot Surabaya juga melibatkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

" Agar dikemudian hari tidak ada pihak yang disalahkan selama proses pembangunan limbah medis, " tegas Walikota Surabaya Tri Rismarini pada kabarprogresif.com, kamis (22/11).

Tujuan dilibatkannya KPK ini, kata Risma, untuk mengawasi proses pembangunan sejak awal hingga selesai.

“ Untuk pencegahan, supaya tidak ada masalah saat proses pengerjaanya dan KPK sudah siap membantu. Tinggal, kita buatkan surat,” pungkasnya.

Seperti diberitakan, Pemkot Surabaya ngotot membangun tempat pengolahan limbah bahan berbahaya beracun (B3) atau limbah medis. Untuk itu Pemkot melibatkan Kota Kitakyushu untuk penanganannya.

Kengototan Pemkot Surabaya ini lantaran kondisi limbah medis di Surabaya sangat membahayakan bagi keberlangsungan hidup manusia dan lingkungan. Bahkan, limbah medis lebih berat penanganannya dibandingkan limbah sampah.

Agar terlaksana, tak hanya Kota Kitakyushu, Pemkot Surabaya juga melibatkan beberapa jajaran mulai Kemendagri, Kementerian Lingkungan Hidup, Kementerian Keuangan, Kementerian Kesehatan, BPK, Bappenas, LKPP, beberapa LSM, Polda, dan Mabes Polri.

Tujuan dilibatkannya beberapa instansi dan lembaga tersebut agar dapat mengawasi proses mekanisme pembangunan limbah rumah sakit oleh Pemerintah Kitakyushu. Selain itu supaya ada jaminan keamanan.

Katanya dari kerjasama itu, Pemkot Surabaya mendapat jaminan kualitas bahan dan harga lebih murah karena dibantu Kitakyushu. Bahkan, pemkot juga mendapat bantuan ahli mulai dari pembangunan hingga pemasangan yang nantinya diserahkan kepada Pemkot Surabaya. (arf)


KABARPROGRESIF.COM : (Makassar) Ketua Korcab VI Daerah Jalasenastri Armada (DJA) II  Ny. Risanti Dwi Sulaksono bersama pengurus menerima kunjungan  Ny Endang  Reksodihardjo (istri Panglima Komando Daerah Angkatan Laut /Pangdaeral VII Makassar  tahun 1977-1981  bertempat di ruang Kajaolalido Mako Lantamal VI, Kamis (22/11/2018).

Selama di Lantamal VI, Ny Endang  Reksodihardjo mengenang masa lalunya
saat bersama suami ( Laksma TNI Reksodihardjo) ketika masih aktif bertugas sebagai Pangdaeral VII (Kini  Lantamal VI Makassar) dengan mengunjungi  dermaga layang, Pantai Jalaria , break water Lantamal VI dan gedung Mako Lantamal VI.

Saat memasuki ruang Kajaolalido Lantamal VI , Ny Endang  Reksodihardjo langsung melihat Foto Suaminya yang terpajang dideretan  Foto-foto  Mantan Danlantamal VI dari masa ke masa. Tampak beliau terdiam sejenak dan selanjutnya beliau berbincang - bincang ringan dan berbagi pengalamannya dengan Ketua Korcab VI DJA II.

Turut mendampingi dan hadir dalam kunjungan Ny Endang  Reksodihardjo tersebut, Dandenma Lantamal VI, Dansekesal Makassar, pengurus Korcab VI DJA II dan Ny Loemaksono

Sebelum ke Lantamal VI  Ny. Risanti Dwi Sulaksono dan Ny Endang  Reksodihardjo
melakukan ziarah ke makam Jenderal  M Jusuf di  Jalan Urip Sumoharjo, Panaikang Makassar. (arf)


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya ngotot membangun tempat pengolahan limbah bahan berbahaya beracun (B3) atau limbah medis. Untuk itu Pemkot melibatkan Kota Kitakyushu untuk penanganannya.

" Kondisi limbah medis di Surabaya sangat membahayakan bagi keberlangsungan hidup manusia dan lingkungan. Bahkan, limbah medis lebih berat penanganannya dibandingkan limbah sampah." keluh Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini pada kabarprogresif.com saat menerima perwakilan Kota Kitakyushu di ruang kerja wali kota pada Kamis, (22/11).

Agar terlaksana, tak hanya Kota Kitakyushu, Pemkot Surabaya juga melibatkan beberapa jajaran mulai Kemendagri, Kementerian Lingkungan Hidup, Kementerian Keuangan, Kementerian Kesehatan, BPK, Bappenas, LKPP, beberapa LSM, Polda, dan Mabes Polri.

“ Nanti mereka kita undang untuk menjadi tim. Semakin banyak yang dilibatkan semakin baik,” terangnya.

Menurut Risma dilibatkannya beberapa instansi di luar Pemkot Surabaya agar dapat mengawasi proses mekanisme pembangunan limbah rumah sakit oleh Pemerintah Kitakyushu.

“Supaya ada jaminan keamanan,” tuturnya.

Dari kerjasama ini, lanjut Risma, Pemkot Surabaya mendapat jaminan kualitas bahan dan harga lebih murah karena dibantu Kitakyushu. Bahkan, pemkot juga mendapat bantuan ahli mulai dari pembangunan hingga pemasangan yang nantinya diserahkan kepada Pemkot Surabaya.

“ Selanjutnya, ada transfer knowledge agar kita bisa mengoperasikannya sendiri,” pungkasnya. (arf)

Narkoba

Koperasi & UMKM

Terus Kobarkan Semangat Perjuangan Arek-arek Suroboyo 10 Nopember 1945 untuk memberantas Korupsi, Terorisme dan Penyalahgunaan Narkoba

Translate

Hukum

Metropolis

Nasional

Pidato Bung Tomo


Hankam

Popular Posts

Blog Archive