KABARPROGRESIF.COM : (Maluku) Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut (Lantamal) IX Ambon dalam hal ini Rumah Sakit Angkatan Laut dr. F.X. Suhardjo selaku pelaksana pelatihan Evakuasi Medis Laut (EML) terus melatih studi EML bagi mahasiswa kesehatan di Provinsi Maluku. Hal itu dikatakan Kepala Rumkital dr. F.X. Suhardjo Lantamal IX dr. Ali Setiawan, Sp.B., saat setelah pelaksanaan latihan EML mahasiswa Prodi S1 Keperawatan STIKes Maluku Husada di Pantai Teluk Ambon Kompleks Lantamal IX. Senin (14/01/2019).
Lebih lanjut menurut Karumkital dr. F.X. Suhardjo Lantamal IX, latihan EML ini menjadi suatu hal yang diwajibkan ketika kita memahami bahwa konsep Pelayanan Gugus Pulau adalah pendekatan yang sesuai dengan kondisi geografis sebagian besar wilayah Indonesia.
Selanjutnya Karumkital menjelaskan bahwa dalam materi pengajaran EML ini sudah sangat komplek dan menyentuh sisi tehnis dari kebutuhan secara komprehensif dari mahasiswa kesehatan khususnya yang berada di wilayah kepulauan, dimana mereka mendapatkan materi dan praktek ilmu navigasi dasar yaitu pengoperasian motor tempel, olah gerak perahu karet dan materi kegawatdaruratan.
“Dengan materi yang telah diberikan, diharapkan setelah selesai pelaksanaan pelatihan mereka (para mahasiswa) mampu memberikan tindakan darurat serta mampu melaksanakan evakuasi khususnya bagi tenaga kesehatan yang ditempatkan di pulau-pulau terpencil dan terluar”, jelas Karumkital dr. F.X. Suhardjo Lantamal IX.
Komandan Lantamal IX Laksamana Pertama TNI Antongan Simatupang mengapresiasi dan mendukung kegiatan pengajaran Evakuasi Medis Laut yang sudah dilaksanakan oleh Tim EML Rumkital dr. F.X. Suhardjo Lantamal IX. Selain mendukung program pemerintah daerah di bidang pendidikan, kegiatan pengajaran EML diharapkan dapat menyiapkan tenaga – tenaga medis yang memiliki keahlian di bidang kesehatan kelautan.
Kali ini, Tim EML melatih sebayak 260 mahasiswa Prodi S1 Keperawatan STIKes Maluku Husada di Pantai belakang Gedung Fasharkan Kompleks Lantamal IX Ambon. Pada latihan tersebut peserta di bagi menjadi dua gelombang dengan pelaksanaan selama dua hari dari tanggal 14 dan 15 Januari 2019.
Setelah melaksanakan pemanasan, para peserta kemudian diberikan materi oleh Tim Evakuasi Medis Laut meliputi materi pengenalan alat evakuasi korban di tengah laut, materi evakuasi medis laut dengan kategori secara perorangan dan secara kelompok atau tim.
Selain itu, mahasiswa juga diajari teknik menaikan korban dari laut ke perahu karet dengan satu maupun dua orang penolong, teknik bertahan hidup di laut dengan cara mengapung dan menunggu (Uitemate) serta materi pengenalan terapi Hiperbarik Oksigen di Gedung Chamber Hyperbarik Rumkital dr. F. X. Suhardjo Lantamal IX, sebagai tindak lanjut dari evakuasi korban tenggelam yang dipraktrekkan. (arf)