Dari kiri : Arteria Dahlan, Zainudin Amali dan Adies Kadier saat berbincang dengan Kalapas Klas I Surabaya, Suharwan |
KABARPROGRESIF.COM : (Sidoarjo) Tiga anggota DPR RI meninjau rumah tahanan negara (rutan) dan lembaga pemasyakaran (lapas) yang ada di Kabupaten Sidoarjo. Kunjungan ketiga wakil rakyat diantaranya Ketua Komisi II DPR RI Zainudin Amali didampingi oleh anggota Komisi III Adies Kadir dan Arteria Dahlan tersebut bertujuan untuk memastikan keikutsertaan warga binaan dalam Pemilu 17 April mendatang.
“ Hampir separo rata-rata warga binaan rutan dan lapas belum punya e-KTP,” kata Zainudin Amali, selasa (19/2).
Dia mengungkapkan, koordinasi antara Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil), KPU Sidoarjo serta Bawaslu Sidoarjo sangat penting untuk mengakomori pemilih di rutan dan lapas. Karena itu, sistem jemput bola diharapkan bisa dilakukan sebelum pencoblosan dilakukan.
“Sangat disayangkan banyak warga binaan yang tidak ikut menyalurkan haknya sebagai pemilih,” terangnya.
Sementara Adies Kadir lebih menegaskan harus ada tindakan cepat dan tepat untuk mengakomodasi warga binaan pemasyarakatan. Kendala terkait pengurusan e-KTP harus diselesaikan dengan jemput bola oleh Dispendukcapil.
“Tinggal nanti KPU bisa mengakomodir masuk ke DPT,” terangnya.
Selain itu, Adies menambahkan, warga binaan bisa dimasukkan dalam Daftar Pemilih Khusus (DPK). Diharapkan dengan koordinasi yang matang maka warga binaan bisa mencoblos pada 17 April nanti.
“Kami sudah koordinasi dengan kemenkumham dan kemendagri terkait hal itu,” ujar politisi Partai Golkar ini.
Sebelumnya, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sidoarjo sudah melakukan koordinasi dengan rutan dan lapas yang berada di Kabupaten Sidoarjo.
Pihak KPU kesulitan memastikan penambahan daftar pemilih tetap (DPT) yang berasal dari warga binaan.
Hingga saat ini KPU Sidoarjo masih menunggu petunjuk dari KPU pusat terkait mekanisme agar warga binaan tetap bisa mencoblos.
Ketua KPU Sidoarjo Mokhammad Zainal Abidin mengatakan, warga binaan Lapas Sidoarjo, Lapas Porong, dan Rutan Medaeng belum masuk DPT Sidoarjo. Total warga binaan diperkirakan sekitar 4.000 orang. Data warga binaan ini dianggap belum jelas.
“Banyak yang bukan warga Sidoarjo dan jumlah napi keluar masuk,” kata Zainal.
Zainal mengungkapkan, total pemilih dalam DPTHP-2 sebanyak 1.397.573. Meningkat dibandingkan DPTHP-1 yang hanya 1.394.483. Jumlah tersebut belum termasuk napi di tiga lapas yang ada di Kabupaten Sidoarjo.
“Belum kita masukkan karena masih belum jelas petunjuknya dari pusat,” ujarnya.
Meski begitu, Zainal sepakat dengan masukan anggota parlemen agar warga binaan pun menggunakan hak pilihnya pada pesta demokrasi bulan depan. (arf)