Selasa, 21 Mei 2019


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Keinginan perdamaian yang diajukan KSU Arta Srikandi Banyuwangi akhirnya berujung votting. Sebanyak 398 kreditur menolak penawaran pembayaran utang dengan cara mengangsur, yang disampaikan KSU Arta Srikandi dalam rapat kreditur pada Permohonan Penundaan Kewajiban Utang (PKPU) di Pengadilan Niaga Surabaya, Selasa (21/5).

" Dengan demikian, hasil votting ini akan saya sampaikan ke majelis pemeriksa, dan rapat kreditur ini saya tutup," kata Pesta Sitorus selaku hakim pengawas permohonan PKPU, saat menyampaikan hasil votting dalam rapat kreditur, Selasa (21/5).

Sementara Pengurus PKPU, Bangun Patrianto mengatakan, dengan ditolaknya proposal perdamaian ini, maka proses PKPU akan berlanjut ke putusan pailit.

"Sebanyak 398 kreditur menolak dan proses selanjutnya adalah putusan dari majelis, apakah diputus pailit atau tidak, akan diketahui Jum'at lusa, tanggal 24 Mei,"terang Bangun Patrianto saat dikonfirmasi.

Terpisah, Agung Silo Widodo Basuki selaku kuasa hukum KSU Arta Srikandi menghormati penolakan para kreditur atas proposal perdamaian yang diajukannya.


" KSU Arta Srikandi sudah beritikad baik untuk mengembalikan, karena memang saat ini ada kesulitan likuiditas, kita juga menawarkan dengan menarik investor untuk memberikan cash money kepada KSU, sehingga bisa dikelola bersama sama tapi semua konsep perdamaian yang diajukan ditolak oleh kreditur, karena yang punya kewenangan menolak adalah kreditur," pungkas Agung Silo Widodo Basuki saat dikonfirmasi.

Saat ditanya apakah hasil votting tadi merupakan pintu masuk dari kebangkrutan KSU Arta Srikandi, Agung Silo Widodo Basuki menyerahkan pada majelis hakim.

"Kita tunggu saja putusan majelis, apakah ini menjadi PKPU tetap atau putusan apa,"ujarnya.

Untuk diketahui, Permohonan PKPU ini dimohonkan oleh Bambang Alim dan Anita Widjaja selaku kreditur KSU Arta Srikandi. Ditengah proses PKPU jumlah kreditur bertambah menjadi 396 orang dengan nilai total utang sebesar Rp 42.959.275.239 (empat puluh dua milyar, sembilan ratus lima puluh sembilan juta, dua ratus tujuh puluh lima ribu, dua ratus tiga puluh sembilan rupiah).

Rindra Noviamanto selaku Manager KSU Arta Srikandi  yang juga harus bertanggung jawab tidak hadir dalam sidang dan hanya diwakili Feny Arsih SH sebagai pengacara. (arf)


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Komandan Pusat Penyelamatan Kapal dan Nuklir Bio Kimia (Danpuspeknubika) Komando Pendidikan Dukungan Umum (Kodikdukum) Kodiklatal Kolonel Laut (T) Reza Kusumanegara, S.T., M.A.P secara resmi membuka Kursus Penyelamatan Kapal Nuklir Biologi dan Kimia (Suspeknubika) Tingkat Bintara Tamtama TA 2019 yang dilaksanakan di Lapangan Apel Puspeknubika Kesatrian Bumimoro Kodiklatal.

Suspeknubika Tingkat Bintara dan Tamtama yang akan dilaksanakan selama tiga bulan tersebut diikuti 15 Prajurit dari Seluruh Komando Utama (Kotama) TNI. Dari 15 Prajurit tersebut terdiri 13 prajurit Bintara dan 2 prajurit Tamtama. Hadir dalam pembukaan tersebut para Kadep dan Kabag dilingkungan Puspeknubika Kodiklatal.

Komandan Puspeknubika Kodikdukum Kodiklatal Kolonel Laut (T) Reza Kusumanegara, S.T., M.A.P dalam amanatnya menyampaikan bahwa program Suspeknubika tersebut merupakan upaya dari pemimpin TNI AL untuk menembah dan meningkatkan kemampuan serta ketrampilan personil dalam bidang penyelamatan kapal dan Nubika.

Adapun program ini dilaksanakan disamping untuk meningkatkan kemampuan prajurit TNI AL dibidang penyelamatan kapal dan Nubika, juga untuk mengantisipasi dari menyusutnya kemampuan prajurit karena faktor usia dan lain sebagainya.

“Perlu kiranya disadari, dibalik semua itu nantinya para siswa akan dihadapkan pada tugas-tugas yang semakin berat dan dinamis seiring dengan perekmbangan teknologi pembangunan kita.” Terang Komandan Puspeknubika.

Dalam pelaksanaan kursus ini, lanjutnya para siswa akan dibekali ketrampilan di bidang penyelamatan kapal dan Nubika sesuai dengan standart kualifikasi TNI AL . Oleh sebab itu dengan keterbatasan waktu agar para siswa memanfaatkan kesempatan tersebut sebaik-baiknya sebagai  bekal dalam pengasan sehingga dapat berprestasi lebih baik. (arf)

Senin, 20 Mei 2019

KORUPSI DANA HIBAH PEMKOT SURABAYA 



KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Aksi ngeles Agus Setiawan Tjong, Terdakwa kasus korupsi dana hibah Pemkot Surabaya melalui program Jasmas yang menyebut audit BPK keliru justru berbuah teguran dari ketua majelis hakim Rochmad.

"Anda dari tadi bilang rugi, karena barang barang dalam pengadaan Jasmas ini sudah anda stok terlebih dulu. Coba anda buatkan setelah ada kejelasan proyek ini, pasti anda tidak mengalami kerugian. Audit yang dilakukan oleh BPK ini sudah sesuai dengan hasil investigasi,"kata Hakim Rochmad yang disambut kata maaf dari terdakwa Agus Setiawan Tjong dalam persidangan di Pengadilan Tipikor Surabaya,Senin (20/5).

Teguran hakim Rochmad ini bukanlah  teguran yang pertama, pada awal Ahli Forensik dan Auditor BPK ini memberikan pendapatnya, terdakwa Agus Setiawan Tjong sempat mengacungkan tangan.

"Kayak anak sekolah aja acungkan tangan, nanti anda ada waktunya untuk bertanya dan menyingkapi pendapat ahli ini,"sergah hakim Rochmad.

Seperti diberitakan sebelumnya, Hari ini Kejari Tanjung Perak menghadirkan Ahli BPK dalam persidangan kasus Jasmas. Dalam keteranganya, Ahli BPK tersebut membeberkan alur audit yang dilakukanya, mulai dari investigasi hingga ditemukannya penyimpangan pada proses awal pada kasus ini.

Penyimpangan pertama terkait permohonan proposal yang tidak dibuat oleh pemohon (RT&RW) melainkan dibuat oleh terdakwa Agus Setiawan Tjong melalui tim marketing nya, sehingga barang-barang yang didapat oleh pemohon tidak sesuai dengan kebutuhan yang diinginkan.

Sementara pada penyimpangan kedua, terjadi karena tidak adanya evaluasi atas proposal yang masuk ke Pemkot Surabaya, baik evaluasi oleh anggota DPRD Surabaya maupun pihak Pemkot Surabaya terkait harga satuan barang maupun kebutuhan yang dibutuhkan oleh masyarakat.

Sedangkan dipenyimpangan ke tiga dalam kasus Jasmas ini  adalah Laporan Pertanggung Jawaban (LPJ) yang dianggap BPK tidak sesuai dengan keadaan barang sebagaimana mestinya.

Keterangan Ahli BPK ini merupakan keterangan yang terakhir atas pembuktian kasus Jasmas ini oleh Penuntut Umum.

Sebelumnya, total saksi yang telah dihadirkan dalam persidangan Jasmas ini  sebanyak 21 orang. Mereka terdiri dari 6 anggota DPRD Surabaya, 12 penerima dana hibah terdiri dari 8 Ketua RW dan 4 Ketua RT serta 3 pegawai terdakwa Agus Setiawan Tjong yang berperan sebagai marketing Jasmas.

Anggota DPRD yang telah bersaksi adalah Darmawan, Binti Rochma, Dini Rinjani, Ratih Retnowati, Saiful Aidy dan Sugito. (Komang)


KABARPROGRESIF.COM : (Situbondo) Latihan  Marinir dengan nama Latpasrat dan  dalam rangka Pra Armada Jaya  yang dipusatkan  dipantai Banongan  Kec. Asembagus Kab. Situbondo selesai dilaksanakan dengan latihan re embarkasi personel dan material ditinjau langsung oleh Pangkoarmada II selaku Dirlat Linla Laksamana Muda  TNI Mintoro Yulianto, S.sos., M.si.

Pangkoarmada II   dengan didampingi Danlanal Banyuwangi, Lantamal V, Koarmada II,  Letkol Laut (P) Yulius Azz Zaenal, S.H., M.M., M.Tr.Hanla meninjau secara langsung pergerakan KRI dan pasukan menggunakan dengan sekoci karet.

Kegiatan peninjauan diawali dengan KRI Cendrawasih 533 dan KRI Teluk Banten 516 melaksanakan pemantaian, Proses re embarkasi pasukan dan Ranpur Marinir.

Pada kesempatan kunjunungan Pangkoarmada dengan didampingi beberapa rombongan lainnya memberikan brifing kepada Pasukan Mariniri untuk tetap semangat daalam mengahadapi latihan kedepannya. (arf)

KORUPSI DANA HIBAH PEMKOT SURABAYA 



KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Keterangan Ahmad Adjaam Sempurna Djaya, Ahli Forensik sekaligus tim investigasi dan auditor dari Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesian (BPK RI) dalam persidangan di Pengadilan Tipikor Surabaya membuat kasus korupsi dana hibah Pemkot Surabaya yang dikucurkan untuk pengadaan barang dalam proyek Jasmas oleh terdakwa Agus Setiawan Tjong membuka 'benang merah' yang selama ini belum terungkap.

"Keterangan ahli BPK tadi semakin menguatkan dakwaan kami, tentang peran terdakwa dalam kasus jasmas ini,"terang Kasi Pidsus Kejari Tanjung Perak, Dimaz Atmadi usai persidangan,Senin (20/5).

Peran terdakwa Agus Setiawan Tjong, masih kata Dimaz, berdasarkan dari hasil investigasi dan audit yang dilakukan BPK ketika mendapat permintaan dari Kejari Tanjung Perak untuk melakukan audit pada kasus dana hibah tersebut.

"Tadi sudah kita dengar bersama, kalau BPK menemukan adanya permohonan proposal yang tidak dibuat oleh pemohon, melainkan dibuat oleh terdakwa melalui tim marketingnya, yang mengakibatkan adanya penyimpangan pada pembuatan LPJ atas proposal tersebut,"terang Dimaz.

Tak hanya itu, Ahli BPK juga menemukan penyimpangan lain yang dilakukan terdakwa Agus Setiawan Tjong, yakni adanya penerapan bunga  terhadap barang-barang yang didistribusikan pada pemohon dana hibah.

"Dikarenakan barang barang tersebut di stok oleh terdakwa sebelum adanya proyek jasmas ini, sehingga modal awal yang digunakan dianggap terdakwa sebagai utang dan bunga utang tersebut di bebankan pada saat adanya pencairan dana jasmas penerima yakni ketua RT dan Ketua RW,"jelas Dimaz.

Diberitakan sebelumnya, Ahli BPK menyebut kasus korupsi dana hibah ini bukan atas timbulnya kerugian negara, melainkan terdapat tiga penyimpangan pada prosesnya.

Penyimpangan pertama terkait permohonan proposal yang tidak dibuat oleh pemohon (RT&RW) melainkan dibuat oleh terdakwa Agus Setiawan Tjong melalui tim marketing nya, sehingga barang-barang yang didapat oleh pemohon tidak sesuai dengan kebutuhan yang diinginkan.

Sementara pada penyimpangan kedua, terjadi karena tidak adanya evaluasi atas proposal yang masuk ke Pemkot Surabaya, baik evaluasi oleh anggota DPRD Surabaya maupun pihak Pemkot Surabaya terkait harga satuan barang maupun kebutuhan yang dibutuhkan oleh masyarakat.

Sedangkan dipenyimpangan ke tiga dalam kasus Jasmas ini  adalah Laporan Pertanggung Jawaban (LPJ) yang dianggap BPK tidak sesuai dengan keadaan barang sebagaimana mestinya.

Untuk diketahui, keterangan Ahli BPK ini merupakan keterangan yang terakhir atas pembuktian kasus Jasmas ini oleh Penuntut Umum.

Sebelumnya, total saksi yang telah dihadirkan dalam persidangan Jasmas ini  sebanyak 21 orang. Mereka terdiri dari 6 anggota DPRD Surabaya, 12 penerima dana hibah terdiri dari 8 Ketua RW dan 4 Ketua RT serta 3 pegawai terdakwa Agus Setiawan Tjong yang berperan sebagai marketing Jasmas.

Anggota DPRD yang telah bersaksi adalah Darmawan, Binti Rochma, Dini Rinjani, Ratih Retnowati, Saiful Aidy dan Sugito. (Komang)


KABARPROGRESIF.COM : (Cilacap) Pangkalan TNI Angkatan Laut (Lanal) Cilacap, Lantamal V, Koarmada II,  menerima kedatangan KRI Frans Kaisiepo - 368 (KRI FKO-368) di dermaga VI Pelabuhan Tanjung Intan Cilacap,  acara penyambutan dipimpin langsung oleh Komandan Lanal Cilacap Kolonel Laut (P) Teguh Iman Wibowo  beserta perwira staf dan anggota Lanal Cilacap. Kedatangan kapal ini terkait pelaksanaan operasi pengamanan dan penegakkan laut nasional utamanya wilayah Selatan, serta melaksanakan bekal ulang di kota Cilacap, Senin (20/5).

KRI FKO-368 yang dikomandani oleh Letnan Kolonel Laut (P) I Gede Putu Iwan ini merupakan kapal keempat dari korvet kelas SIGMA milik TNI Angkatan Laut dengan kemampuan anti-kapal permukaan, anti-kapal selam dan anti-pesawat udara, yang dibuat khusus untuk TNI-AL oleh galangan kapal Damen Schelde, Belanda dimulai pada tahun 2006. Dalam kesehariannya, kapal ini berada di bawah komando Koarmada II, Surabaya.

“Peran Lanal Cilacap sebagai Pangkalan TNI Angkatan Laut yang siap memberikan dukungan dan pelayanan bagi setiap KRI yang singgah merupakan suatu hal yang menjadi tugas pokok dan fungsinya, dalam membantu menyiapkan segala kebutuhan yang diperlukan untuk mendukung kesiapan dan ketahanlamaan operasional KRI dalam menjaga dan memonitor perairan Negara Kesatuan Republik Indonesia”, Ungkap Danlanal Cilacap.

KRI FKO-368 selama berlabuh di Cilacap, rencananya akan melaksanakan kegiatan openship, sehingga seluruh lapisan masyarakat khususnya wilayah Cilacap dan sekitarnya, dapat berkunjung dan menaiki salah satu kapal kebanggaan milik bangsa Indonesia. (arf)

KORUPSI DANA HIBAH PEMKOT SURABAYA 



KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Kejari Tanjung Perak melalui Jaksa Penuntutnya menghadirkan Ahmad Adjaam Sempurna Djaya, Ahli dari Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK) sekaligus Ahli Forensik yang bertugas melakukan investigasi kasus korupsi dana hibah Pemkot Surabaya yang dikucurkan untuk pengadaan barang dalam proyek Jasmas.

"Sidang dibuka dan terbuka untuk umum,"kata Ketua majelis hakim Rochmad, Senin (20/5).

Diterangkan Ahmad Adjaam Sampurna Djaya, BPK melakukan investigasi dan audit penyimpangan Jasmas ini setelah mendapatkan surat permintaan dari penyidik Kejari Tanjung Perak.

"Selanjutnya kami langsung melakukan investigasi dan melakukan ekspose Hasilnya, ada temuan kerugian negara sehingga dikeluarkanlah surat tugas untuk melakukan audit atas perkara dana hibah ini,"kata Ahmad Adjaam Sampurna Djaya menjawab pertanyaan JPU Dimaz Atmadi saat ditanya kapasitasnya sebagai ahli.

Nah, saat melakukan audit itulah, BPK menemukan ada tiga frase penyimpangan dalam kasus Jasmas tersebut.

"Pertama, Penyimpangan dalam pembuatan proposal, Keuda adalah penyimpangan dalam evaluasi proposal proposal yang masuk ke Pemkot Surabaya dan ketiga terdapat penyimpangan dalam pertanggung jawaban,"ungkap Ahmad Adjaam Sampurna Djaya.

Ketiga penyimpangan tersebut ditemukan BPK saat melakukan klarifikasi dengan penerima hibah (Ketua RW dan Ketua RT), Pemkot Surabaya maupun ke enam anggota DPRD yang menampung proposal dari terdakwa Agus Setiawan Tjong melalui tim marketingnya.

"Penyimpangan ini adalah proses dari pengajuan permohonan proposal hingga ke pencairan,"terang Ahmad Adjaam Sampurna Djaya.

Sementara saat ditanya tim kuasa hukum terdakwa Agus Setiawan Tjong  terkait jumlah proposal yang diaudit BPK, Ahmad Adjaam mengaku ada sebanyak 731 proposal, Namun yang bermasalah ada 228 proposal.

"Selanjutnya proposal itu diserahkan oleh Anggota Dewan ke Pemkot Surabaya melalui anak buah Pak Agus dengan mengaku sebagai orang dari Anggota DPRD Surabaya,"jelasnya.

Dari hasil audit BPK, pengadaan barang dalam bentuk terop, kursi plastik, kursi crome, sound sytem melalui proyek jasmas ini mencapai Rp 5 miliar.

"Kerugiannya sekitar Rp 4,9 miliar yang merupakan selisih dari masing-masing satuan barang,"terangnya.

Untuk diketahui, keterangan Ahli BPK ini merupakan keterangan yang terakhir atas pembuktian kasus Jasmas ini oleh Penuntut Umum.

Sebelumnya, total saksi yang telah dihadirkan dalam persidangan Jasmas ini  sebanyak 21 orang. Mereka terdiri dari 6 anggota DPRD Surabaya, 12 penerima dana hibah terdiri dari 8 Ketua RW dan 4 Ketua RT serta 3 pegawai terdakwa Agus Setiawan Tjong yang berperan sebagai marketing Jasmas.

Anggota DPRD yang telah bersaksi adalah Darmawan, Binti Rochma, Dini Rinjani, Ratih Retnowati, Saiful Aidy dan Sugito.(Komang)

Minggu, 19 Mei 2019


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini tanpa kenal lelah terus menepati janjinya untuk hadir atau takziah mengunjungi keluarga anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) yang meninggal usai menjalankan tugas pada April lalu. Kunjungan kali ini di rumah duka Almarhum Heriawan, berlokasi di Jalan Siwalankerto Utara No 16 Kelurahan Siwalankerto, Kecamatan Wonocolo, Surabaya, Minggu (19/05/2019).

Heriawan merupakan bertugas sebagai sekretaris panitia pemungutan suara Kelurahan Siwalankerto Kecamatan Wonocolo, Surabaya. Sehari-hari Heriawan bekerja sebagai seorang Kepala Sekretaris (Kasie) di kantor Kelurahan Siwalankerto. Heriawan hidup bersama empat orang anak, Bima Raka (24),Chanika (21), Daffa Astur (18), Aldona (16) dan istri bernama Retno Setyaningsih (50).

Tepat pukul 12.00 WIB, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini tiba di rumah duka dengan busana batik yang dikenakan. Dalam kunjungan itu, Wali Kota Risma langsung merangkul istri almarhum sambil bersalaman dan mengucapkan belasungkawa.

“Nderek aken belasungkowo (turut berduka cita) bu, ini putra putrinya ya, sekolah dimana dan kelas berapa semua," kata Wali Kota Risma.

Tak perlu waktu lama, Wali Kota perempuan pertama di Kota Surabaya itu langsung menanyakan sekolah anak-anak almarhum, bahkan ia langsung menawarkan bantuan untuk menyekolahkan anak ketiga, Daffa Astur (18) yang baru saja menyelesaikan sekolah tingkat menengah atas.

"Kamu jangan kerja dulu, harus lanjut kuliah. Soal biaya jangan khawatir. Jadi pemkot ada beasiswa di Unair atau sekolah Akademik Teknik Keselamatan Penerbangan (ATKP). Nanti ada tesnya, kamu ikut tes itu ya? Kalau di Unair sekolahnya tiga tahun, nanti udah dijamin juga kerjaannya. Kalau ATKP sekolahnya 9 bulan nanti di tempatkan di Batam," ujar Wali Kota Risma.

Selain membantu beasiswa Daffa Astur, Wali Kota Risma juga mencarikan pekerjaan untuk anak pertama dan kedua nya. Sembari itu, ia juga mengimbau kepada anak ketiga almarhum agar sungguh-sungguh untuk mengikuti tes beasiswa tersebut.

"Beneran harus nyoba lho ya, harus sukses untuk mewujudkan cita-cita orang tua, sudah saya koordinasikan kok," imbuhnya.

Setelah memberi pengarahan kepada sang anak, Wali Kota Risma kemudian menanyakan kronologis meninggalnya almarhum. Istri almarhum, Retno menceritakan kondisi suaminya sebelum meninggal. Retno mengaku sehari setelah pemilu, suaminya mengeluhkan tidak enak badan kemudian keesokan harinya dibawa ke rumah sakit.

"Setelah coblosan keesokan harinya suami mengeluhkan tidak enak badan. Kemudian saya antar ke rumah sakit, seminggu di sana minta pulang katanya mau bekam. Belum sempat kami bawa ke sana (rumah sakit) karena masih ada beberapa teman kerja yang jenguk. Waktu saya keluar sebentar, hari Jumat 26 April jam 14.00 WIB posisi duduk di kursi lalu saya panggil-panggil sudah tidak ada," ungkap Retno.

Kedatangan Wali Kota Risma ke rumah keluarga almarhum, menjadi obat bagi Retno dan anak-anaknya. Retno mengaku sangat bersyukur rumahnya dikunjungi oleh wali kota perempuan pertama di Surabaya tersebut.

"Saya berharap bu wali sehat terus, bisa blusukan. Setelah beberapa kali tidak jadi, saya pikir tidak jadi hadir. Tapi ternyata benar-benar di kunjungin siang ini. Alhamdulillah sekali saya bersyukur anak-anak saya diberi bantuan,“ tutur Retno.

Harapan baru terpancar dari wajah Daffa usai rumahnya di kunjungi Wali Kota Surabaya. Ia terlihat menjadi lebih bersemangat kembali untuk melanjutkan hidup dan menyiapkan masa depan.

"Bu Risma, saya sangat senang dan bangga akhirnya ibu bisa datang dan mau membantu keluarga saya. Saya bisa merasakan kebahagiaan kembali setelah ibu datang dan menyiapkan masa depan saya. Nanti mungkin yang saya pilih sekolah ATKP bu," pungkas Daffa. (arf)


KABARPROGRESIF.COM : (Malang) Asyam dan Alif dengan sikap dan penampilan yang sederhana namun bisa membuat suasana lomba sangat luar biasa, karena dua anak tersebut merupakan bagian dari 7 anak yang lain yang ditunjuk untuk mewakili Menarmed 1 Kostrad  mengikuti lomba adzan yang di selenggarakan Divisi 2 Kostrad dalam rangka memperingati Nuzulul Qur' an tahun 1440 H/2019 M. Asyam dan Alif dapat  mengharumkan nama TPA Masjid Baitul Muttaqin Resimen Armed 1 Kostrad dengan meraih juara dua dalam pelaksanaan lomba adzan di masing-masing kategori A dan B.

Asyam merupakan putra pertama dari Sertu Sugeng Purwanto (anggota menarmed 1 kostrad) meraih juara 2 di kategori A dan Alif  putra dari kopda Andi Aziz (Anggota Menarmed 1 kostrad) meraih juara 2 lomba adzan di kategori B. Keduanya meraih prestasi yang sangat gemilang. Dalam lomba yang diselenggarakan Divisi 2 kostrad melombakan 3 materi yaitu lomba adzan, Tartil Qur'an dan Tanfizd Qur' an. Yang sangat luar biasa lagi dari ketiga materi lomba tersebut ananda Asyam putra dari sertu Sugeng mengikuti ketiga tiganya yaitu lomba Adzan, Tartil Qur' an dan Tanfizd Qur'an.

Prestasi ini tidak diraihnya dengan tiba tiba melainkan melalui proses yang sangat  panjang.  Sejak kecil keduanya sudah terlihat rajin dan pandai untuk belajar di masjid baitul muttaqin, tidak pernah mengeluh dan tidak pernah putus asa.

Suara keduanya sangat luar biasa ketika melaksanakan adzan dan membaca Al Qur'an di masjid Baitul Muttaqin. Di kutip kehidupannya semua itu merupakan didikan dari orang tua yang selalu mendukung dan memotifasi hobi anaknya. Sertu sugeng menyampaikan bahwa disela sela kesibukanya sebagai anggota Menarmed 1 Kostrad beliau  selalu menyempatkan waktu untuk melatih dan mendidik anaknya dirumah, hingga akhirnya anaknya bisa meraih juara seperti ini.

Beliau juga selalu mengarahkan anaknya untuk adzan di masjid Baitul Mutaqin Menarmed 1 Kostrad yang kebetulan masjidnya dekat rumah mereka. Dari sering dan gigihnya berlatih tersebut akhirnya Asyam memperoleh hasil yang sangat membanggakan baik orang tuanya maupun Menarmed 1 Kostrad sebagai tempat dinas orang tuanya.

Atas prestasi ini, Komandan Resimen, Kol. Arm Rama Hendarto Budhiyanto, S. Sos mengapresiasi kegiatan tersebut. "Saya hormat dan bangga atas keberhasilanya, Insya Allah, ini adalah investasi akherat bagi kedua orangtuanya".

Ditemui setelah selesai pelaksanaan lomba dan dinyatakan mendapat juara dua, Asyam dan Alif menyampaikan cita citanya kelak setelah dewasa. Asyam dan Alif bercita cita ingin   menjadi seorang tentara yang selalu menjadi kebanggaam orang tua dan selalu cinta kepada agamanya sambil mengembangkan bakatnya. Yuuk... kita doakan semoga ananda Asyam dan Alif terkabul cita-citanya menjadi tentara yang sholeh. (arf)


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini memberikan motivasi kepada 220 peserta pencari kerja di Gedung Siola lantai IV Jalan Tunjungan No 1-3 Surabaya, Sabtu (18/05/2019). Dalam acara tersebut, dihadirkan juga para pelaku UMKM Surabaya yang tergabung dalam Pahlawan Ekonomi, Pejuang Muda dan Start up yang berkantor di Koridor.

Saat itu, Wali Kota Risma mengobarkan semangat membara sekaligus membuka mindset baru bagi para pencari kerja untuk terus melakukan sesuatu yang baru. Mencoba berbisnis di dunia yang serba canggih dan tidak terpaku pekerjaan-pekerjaan pada umumnya.

"Dulu awal-awal saya lihat para peserta pahlawan ekonomi, belum seperti sekarang ini yang omsetnya udah melambung tinggi. Mereka dulu datang naik becak atau kadang-kadang bemo, tapi sekarang bawa mobil semua, itu adalah bukti bahwa mereka berhasil,” kata Wali Kota Risma saat memberi sambutan.

Selain menyiapkan komunitas binaan tadi, untuk mendukung dan mewujudkan Kota Surabaya menjadi lebih kuat di sektor ekonomi, Wali Kota Risma mengaku membangun infrastruktur seperti pembangunan jalan baru, pelebaran jalan, ruang publik untuk menaikkan ekonomi masyarakat Kota Surabaya.

“Itu semua bagaimana infrastruktur ini membantu perekonomian dengan baik. Saya membuat jalan baru. Tujuannya adalah membantu bagaimana ekonomi di kota kita tercinta ini dapat bergerak. Tahun depan perdagangan bebas sudah masuk di negara kita. Lha kalo kita tidak punya ilmu atau kemampuan itu, kita akan kalah sama orang asing yang masuk,” lanjut Wali Kota Risma.

Wali kota perempuan pertama di Kota Surabaya itu juga bercerita kepada para peserta yang sebagian besar adalah lulusan sarjana, tentang bagaimana idealnya kesuksesan menjadi seorang pengusaha itu bisa diraih. Tak tanggung-tanggung pihaknya mengundang perwakilan dari Pahlawan Ekonomi, Pejuang Muda dan Start up Koridor untuk bercerita tentang perjalanan kesuksesannya menekuni bidang usaha yang digeluti.

“Saya datangkan khusus untuk kalian para pengusaha yang tidak terpatok pada modal uang. Tapi mereka-mereka ini yang mau merubah hidupnya. Sehingga kalian tahu perjuangan dan kesuksesan yang mereka raih. Kalian bisa, pasti bisa asal mau,” tegas Wali Kota Risma.

Ia juga memastikan bahwa perputaran uang di Kota Surabaya sebesar Rp 20-22 triliun.

Sedangkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) hanya 9 Triliun per tahun. Oleh karena itu, Wali Kota Risma meminta para anak muda itu untuk bisa mengambil bagian dari perputaran uang itu.

“Jangan sampai jadi penonton di kotanya sendiri,” tegasnya.

Saat acara itu, beberapa pelaku UMKM yang tergabung di Pahlawan Ekonomi turun mengobarkan semangat kepada anak-anak muda itu. Tujuannya hanya satu, yaitu mereka diajak untuk terjun juga dalam dunia usaha menjadi entrepreneur muda. Para peserta pun mulai tertarik untuk menekuni dunia usaha dan tidak tergantung menjadi karyawan. (arf)


KABARPROGRESIF.COM : (Situbondo) Komandan Pangkalan TNI Angkatan Laut (Danlanal) Banyuwangi, Lantamal V, Koarmada II, Letkol Laut (P) Yulius Azz Zaenal, S.H., M.M., M.Tr.Hanla mendampingi Dankormar Mayjen TNI (Marinir) Suhartono, M.Tr.Han dalam rangka meninjau dan menyaksikan pelaksanaan Latpasrat 2019 di daerah latihan marinir pantai Banongan dan Pos Tinjau T 12 Puslatpurmar 5 Baluran Situbondo, Minggu (19/5).

Latpasrat 2019 kali ini melibatkan alutsista dan personel TNI AL diantaranya unsur KRI Koarmada II, pesud Penerbal, berbagai jenis ranpur, pasukan intai amfibi dan pasukan pendarat Brigif 2 Marinir Surabaya.

Komandan Lanal Banyuwangi  menyampaikan bahwa sebelum kegiatan dilaksanakan pihak Lanal melaui Posal yang ada diRahlat memastikan keamanan daerah latihan dari aktivitas nelayan personel Lanal Banyuwangi dilibatkan pam laut dan penyekatan menggunakan Patkamla Baluran.

Selama pelaksanaan latihan Dankormar Mayjen TNI (Mar) Suhartono, M.Tr.Han menyampaikan bahwa Latpasrat 2019 diselenggarakan untuk menguji kesiapan alutsista dan personel serta melatih profesionalisme dikalangan prajurit korps marinir dalam rangka menghadapi Latihan Armada Jaya yang akan digelar pada tahun ini di wilayah Situbondo. (arf)


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini dalam sehari melakukan dua takziah sekaligus ke rumah duka keluarga anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) yang meninggal usai menjalankan tugas pada Bulan April lalu. Terhitung sampai hari ini, Sabtu (18/05), total kunjungan yang sudah dilakukan Wali Kota Risma sebanyak 11 kali.

Pada kunjungan yang pertama, Wali Kota Risma tiba di rumah duka almarhum Sukardji (60) di Jalan Lasem No. 2 Gang Buntu, Kelurahan Dupak, Kecamatan Krembangan Surabaya. Sukardji merupakan anggota KPPS Tempat Pemungutan Suara (TPS) 36 Dupak Krembangan yang mengalami sakit setelah tertimpa meja di TPS tempat ia bertugas.

Dalam kesehariannya, almarhum Sukardji merupakan seorang pensiunan PNS yang sempat dinas di Kampus Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya. Ia hidup bersama tiga orang anaknya, yakni Endah Pratiwi (29), Anjar Indah (27), Rahmad Dhani (22), bersama satu menantu, satu cucu, dan seorang istri bernama Endang Sumarni (51).

Dalam kunjungan tersebut, wali kota perempuan pertama di Kota Surabaya itu dengan seksama mendengarkan kronologi cerita meninggalnya almarhum dari sang istri. Ia juga menyampaikan belasungkawa yang mendalam atas apa yang menimpa almarhum Sukardji.

“Pripun (bagaimana) bu, sakit apa ayahnya? yang dikeluhkan apa,” tanya Wali Kota Risma sembari bersalaman dengan istri almarhum.

Istri almarhum, Endang Sumarni, langsung menceritakan kronologi sebelum suaminya meninggal. Dalam waktu satu hari, almarhum berpindah di tiga rumah sakit. Setelah menggeluh sakit usai kejatuhan meja di Tempat Pemungutan Suara (TPS), Jumat (26/4). Kemudian almarhum Sukardji dibawa ke RS PHC dan dirujuk ke RS Airlangga hingga meninggal dunia.

Setelah mendengar cerita tersebut, Wali Kota Risma juga bertanya terkait kondisi anak-anak almarhum. Seketika itu, anak ketiga almarhum Sutardji, Rahmad Dhani, menceritakan kondisinya yang tidak dapat menuntaskan sekolah jenjang strata satu akibat minim biaya. Kini Rahmad lebih memilih untuk berdagang. Mendengar hal tersebut, Wali Kota Risma langsung menawarkan kepada Rahmad untuk bergabung dalam binaan Pejuang Muda, agar usahanya itu bisa lebih berkembang.

“Ayo kalau kamu mau usahamu makin lancar, nanti ikut di Pejuang Muda pelatihan-pelatihan untuk jadi pengusaha yang sukses. Nanti juga saya undang untuk datang ke Gedung Siola lantai 4, nanti ada pengarahan dari saya di situ nanti juga kumpul dengan banyak peserta,” ujar Wali Kota Risma kepada Rahmad.

Wali Kota Risma juga memastikan bahwa pihaknya siap membantu dan mendorong anak keluarga almarhum, agar usaha yang ia jalankan bisa lebih berkembang. Namun begitu, ia berharap kepada anak almarhum agar mau bersungguh-sungguh mengikuti program-program pelatihan Pejuang Muda.

“Saya dukung kamu, semua itu pasti bisa, tinggal kita mau apa tidak,” tuturnya.

Istri almarhum, Endang Sumarni, terlihat tak percaya jika pejabat nomor satu di jajaran lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya sampai datang takziah ke rumahnya. Ia pun bersyukur bisa bertemu langsung dan menyampaikan uneg-uneg kepada wali kota perempuan pertama di Surabaya itu.

"Terima kasih Bu Risma sudah mau datang ke sini, keluarga sangat terharu sudah mau datang ke rumah,” kata Endang.

Usai bertemu dengan keluarga almarhum Sukardji, Wali Kota Risma bersama jajarannya kemudian melanjutkan kunjungan takziah. Pada kunjungannya yang ke-11 ini, ia menuju rumah duka keluarga almarhum Muhammad Syaiful Arief (69) di Jalan Demak Timur Gang 3 No. 5A, Kelurahan Gundih, Kecamatan Bubutan Surabaya. Almarhum tercatat sebagai Ketua TPS 40 Gundih di Demak Timur 3 No. 11 Surabaya.

Almarhum dalam kesehariannya merupakan seorang wirausaha dalam bidang mebel. Ia meninggalkan tiga orang anak, satu pria dan dua wanita, serta seorang istri yang bernama Hartutik (60).

Pada kesempatan itu, hal yang sama juga dilakukan Wali Kota Risma kepada keluarga almarhum Muhammad Syaiful Arief. Dalam pertemuan dengan keluarga almarhum, Wali Kota Risma coba manfaatkan untuk memahami dan menggali data permasalahan yang ada. Harapannya, ia bisa membantu mencarikan solusi atas masalah yang menimpa keluarga almarhum.

Wali Kota Risma mengungkapkan, bahwa setiap keluarga yang ditinggal, memiliki permasalahan yang berbeda-beda. Karena itu, ia menyebut, bahwa treatment atau cara penyelesaian masalah yang dilakukan juga berbeda-beda.

“Penyelesaiannya tidak bisa sama karena masalahnya beda-beda, namun yang paling penting adalah sustainability. Karena itu kita bantu coba selesaikan masalahnya, supaya bebannya terkurangi. Bagaimana pun beliau-beliau ini sudah membantu dan telah berjasa,” pungkas Wali Kota Risma. (arf)

Narkoba

Koperasi & UMKM

Terus Kobarkan Semangat Perjuangan Arek-arek Suroboyo 10 Nopember 1945 untuk memberantas Korupsi, Terorisme dan Penyalahgunaan Narkoba

Translate

Hukum

Metropolis

Nasional

Pidato Bung Tomo


Hankam

Popular Posts

Blog Archive