KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Sebanyak 98 Prajurit Siswa Pendidikan Lanjutan Perwira (Diklapa) TNI AL Angkatan ke-28 yang sedang menempuh pendidikan di Sekolah Lanjutan Perawira (Selapa) Pusat Pendidikan Lanjutan Perwira (Pusdiklapa) Komando Pendidikan Operasi Laut (Kodikopsla) Komando Pembinaan Doktrin Pendidikan dan Latihan Angkatan Laut (Kodiklatal) dapatkan pembekalan Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Siwi Sukma Adji, S.E., M.M.
Pembekalan yang digelar di gedung Betelgeuse Pusdiklapa kesatrian Bumimoro Kodiklatal tersebut dihadiri Komandan Kodiklatal Laksda TNI Dedy Yulianto, Asops Kasal Laksda TNI Didik Setiyono, S.E, M.M, Wadan Kodiklatal Laksma TNI B. Ken Tri Basuki, M.Si., (Han),CHRMP, Komandan Lantamal V Laksma TNI Edwin, S.H, Komandan Kodikopsla Laksma TNI Irwan Achmadi, M.Tr, (Han), Direktur Pendidikan Kodiklatal Laksma TNI Deny Septiana S.Ip., M.A.P, dan Dirjianbang Kodiklatal Laksma TNI I Wayan Suarjaya, S.Sos.
Dalam pembekalanya Kasal Laksamana TNI Siwi Sukma Adji, S.E., M.M mengatakan bahwa saat ini para prajurit siswa sedang menempuh pendidikan Lanjutan Perwira, berkaitan dengan kegiatan tersebut agar para siswa agar memanfaatkan kesempatan dilembaga pendidikan ini untuk menimba ilmu dan melatih diri sebaik-baiknya sebagai bekal penugasan dalam menghadapi perkembangan lingkungan strategis baik nasional, regional maupun global.
“Perubahan ini menuntut kewaspadaan yang perlu dicermati dan disikapi dengan profesional, berwawasan luas, berkarakter dan kapabilitas unggul,” ujar Kasal.
Menurut Kasal, Indonesia berada di pusaran kepentingan sekaligus pergeseran poros ekonomi global antara barat dan timur. Hal ini karena kelangkaan migas dan Sumber daya alam di darat serta peningkatan penggunaan laut, disinilah peran serta para prajurit TNI AL sebagai Peran generasi yang menentukan masa depan.
Ditubuh para prajurit TNI AL, lanjutnya, terdapat tiga generasi, generasi pertama Baby Boomers, geerasi ini memberikan gagasan, menjaga stabilitas dan soliditas serta menentukan pondasi untuk masa depan TNI AL, generasi kedua adalah yang saat ini menjadi tulang punggung Sumber daya manusia TNI AL dan menentukan arah masa depan TNI AL 10 tahun kedepan, serta menyiapkan transisi modernisassi TNI AL, sedangkan generasi ketiga adalah generasi milenial yang menentukan pencapaian kemajuan TNI AL ke depan, menjadin kekuatan dalam transformasi TNI AL menuju perubahan paradigma TNI AL, modernisasi dan pencapaian teknologi.
Generasi milenial ini memiliki tantangan berat dalam menjaga stabilitas dan soliditas karena disini telah terjadi Revolusi Industri 4.0 yang berpengaruh terhadap kehidupan perwira meliputi perubahan perilaku dan gaya hidup, disiplin, dan militansi yang menurun. “Berkaitan dengan revolusi industri tersebut maka karakter, jatidiri, moralitas, disiplin dan Ilpengtek tidak boleh rapuh dan terkikis,” tegas Kasal.
Disisi lain disampaikan bahwa tugas TNI AL adalah melaksanakan tugas diplomasi angkatan laut dalam rangka mendukung kebijakan politik luar negeri yang ditetapkan oleh pemerintah. TNI AL merupakan alat politik negara pada tatanan taktis di lapangan. Oleh sebab itu, sebagai Perwira TNI AL mempunyai tugas penegakan hukum dilaut, karena Indonesia merupakan negara maritim yang tentunya memiliki permasalahan yang semakin kompleks dan dinamis.
Adapun pengaruh kemajuan Iptek hal yang positif adalah mempermudah komunikasi, memperpendek rentang waktu penyebaran informasi, serta dapat mengetahui perkembangan dunia dengan cepat. Sedangkan implikasinya, apabila salah menyikapi akan terjadi perang opini, hybrid warfare, black Compain dan hoax.
Secara tidak sadar dengan kemajuan Iptek tersebut diri kita telah terjajah dengan teknologi hal ini dibuktikan dengan kita rela untuk membayar keberadaan teknologi, kehidupan kita yang ketergantungan teknologi, masuk keruang yang sangat privasi tanpa sekat, menghilangkan nilai budaya tradisi dan norma.dan bisa mengadu domba.
Pada bagian akhir pengarahannya,Kasal menekankan agar Pasis Diklapa memahami dan mencintai medan penugasan, memiliki motivasi, semangat, disiplin dan keteladanan sebagai landasan pengabdian, memiliki wahana pengabdian dan belajar kepemimpinan dalam medan tugas di KRI. (arf)