Terus Kobarkan Semangat Perjuangan Arek-arek Suroboyo 10 Nopember 1945 untuk memberantas Korupsi, Terorisme dan Penyalahgunaan Narkoba

Soft Launching Kota Lama, Gelar Sejumlah Paket Wisata

Sejumlah paket wisata digelar Pemkot Surabaya usai soft launching Kota Lama zona Eropa yang berada di kawasan Jalan Rajawali, Krembangan, Surabaya.

Cegah Narkoba di Kalangan ASN dan Pelajar, Pemkot Surabaya Gandeng BNN dan Polisi

Upaya Pemkot Surabaya memberantas Narkoba tak hanya di kalangan pelajar dan masyarakat, tetapi juga Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkup pemkot.

Peluang Investasi untuk Pengembangan Eks THR-TRS

Pemkot Surabaya menggandeng Kamar Dagang dan Industri (Kadin) untuk mempromosikan proyek peluang investasi di Kota Pahlawan. Diantaranya di kompleks eks Taman Hiburan Rakyat (THR) dan Taman Remaja Surabaya (TRS).

Tekan Laju Inflasi, Pemkot Rutin Gelar Pangan Murah

Untuk menekan laju inflasi agar masyarakat bisa mendapatkan komoditas bahan pangan dengan lebih murah, Pemkot Surabaya rutin menggulirkan program Gerakan Pangan Murah setiap bulan.

Pemkot Surabaya Komitmen Amankan Aset yang Dikuasai Pihak Ketiga

Berbagai upaya strategis terus dilakukan Pemkot Surabaya untuk memastikan aset daerah dapat dimanfaatkan secara optimal demi kepentingan warga dan pemerintah.

Senin, 24 Juni 2019

Mengawali Aktivitas Pendidikan di St. Vincent’s School


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Mengawali aktivitas hari kedua, Rabu, (19/6) di Sekolah Tuna Netra, St Vincent’s School, kegiatan pagi di sekolah selalu dimulai pukul 09.00 untuk sarapan. Selanjutnya sekitar pukul 10.00, kegiatan pendidikan baru dimulai di kelas-kelas. Untuk gambaran jelasnya, di musim panas ini, waktu malam di Kota Liverpool hanya sekitar 6 jam, sedangkan siangnya sekitar 18 jam.

Tim Pendamping Delegasi Pendidikan Kota Surabaya, Supriyanto mengatakan, menu sarapan pagi di sana adalah roti dan sereal lengkap dengan susu dan teh panas. Namun, sebagian besar anggota delegasi tidak terbiasa dengan menu sarapan seperti ini. Akibatnya, sebagian anggota delegasi memilih untuk tidak sarapan, atau hanya sedikit sekali untuk mengganjal perut.

“Untungnya, sehabis shalat subuh tim kami sudah masak nasi dengan rice cooker dan logistic yang dikirim Bu Risma ke Bandara Juanda kemarin lusa. Anak-anak sudah sarapan nasi dengan mie instan, abon, dan kering tempe di dapur asrama.” kata anggota Tim Delegasi Pendidikan Surabaya yang mendampingi anak-anak, Senin (24/6).

Ia mengungkapkan hampir semua sisi dinding luar dan dalam kelas St Vincent’s School dipenuhi berbagai karya siswa dan juga poster-poster yang berisi motivasi. Berbagai buku sumber pelajaran dan referensi juga tersedia di dalam kelas. Termasuk juga beberapa unit komputer lengkap dengan keyboard khusus bagi penyandang tuna netra. Semua poster dan berbagai tempelan media dan identitas ruang atau penunjuk arah dilengkapi dengan huruf Braille.

“Semua media pembelajaran juga berbentuk timbul, sehingga bisa dikenali dan dipahami oleh semua siswa tuna netra. Termasuk yang paling menarik adalah beberapa unit Globe Timbul yang dilengkapi dengan huruf braille di Ruang Kelas History, Geografi dan Hukum." ungkap Supriyanto.

Selesai acara sarapan bersama, rombongan dari Surabaya kemudian diarahkan berkumpul di Lounge Asrama untuk mendapatkan briefing dari Kepala Sekolah St Vincent’s School, Dr. John A Anderson dan Direktur Program Pelatihan, Mrs Bucle.

Pada kesempatan ini, Mr. John Paterson menyampaikan beberapa hal, diantaranya gambaran umum kegiatan delegasi Pendidikan Surabaya selama enam Minggu ke depan. Kegiatan di pekan pertama adalah perkenalan dan orientasi kampus serta identifikasi siswa. Pada pekan-pekan selanjutnya, kegiatan diisi dengan pembelajaran inti yang akan menggunakan metode Sightbox.

“Saya harap hasil dari metode pembelajaran tersebut, dapat dijadikan suatu percontohan bagi Surabaya, terutama terkait dengan kebudayaan dari kedua kota (Liverpool dan Surabaya) dan kedua negara (Inggris dan Indonesia).” kata John.

Disamping itu, John juga berharap agar hasil pembelajaran di St. Vincent’s School ini dapat diterapkan di Surabaya, terutama terkait dengan life skill, musik dan olahraga. “Saya harap para pendidik yang ikut Program Delegasi Pendidikan ini dapat menerapkan ilmunya yang diperoleh dari St. Vincent’s School ini di Surabaya." imbuh John.

Sementara itu, Direktur Program Pelatihan, Mrs. Buckle memberikan arahan kepada anak-anak dan para pendamping segala hal teknis di sekolah dan asrama. Selain itu, John juga menyampaikan bahwa setiap hari pergantian jam pelajaran ditandai dengan bel. Karena itu, Ia berharap, suara bel tersebut tidak mengganggu dan mempengaruhi kegiatan delegasi pendidikan dari Surabaya.

“Ada bel alarm tanda bahaya hari Senin depan pada jam-jam tertentu. Itu hanya sebagai kegiatan simulasi tanggap darurat saja. Semua siswa akan dievakuasi ke titik-titik kumpul yang ada. Sedangkan delegasi Pendidikan dari Surabaya tidak perlu ikut evakuasi, kegiatan tetap berjalan normal seperti biasa." ujar Buckle.

Setelah selesai kegiatan briefing, delegasi pendidikan Surabaya kemudian diajak berkeliling untuk melihat semua fasilitas sekolah dan berbagai kegiatan pembelajaran di semua ruangan. Di sekolah tersebut, kegiatan pembelajaran dimulai dari jenjang TK, SD, SMP dan SMA. Setiap kelas siswanya hanya sekitar 4-6 siswa dengan 2-3 guru pembimbing.

Tak hanya itu, anak-anak bersama para pendamping juga diajak melihat fasilitas olah raga indoor untuk bermain basket, cricket dan footsal. Kala itu, anak-anak terlihat sangat gembira ketika bermain olah raga di sana. Sejenak mereka bisa melupakan rasa rindunya pada orang tua dan keluarga. Karena beberapa siswa masih sering terlihat nangis selama di pesawat dan juga saat sudah di kamar asrama, karena kangen berat dengan orang tua di tanah air. (arf)

Darah Prajurit Kodim 0831/Surabaya Timur Banjiri Rumah Sakit Mitra Keluarga


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Puluhan prajurit Kodim 0831/Surabaya Timur beramai-ramai mendatangi lantai 5 RS Mitra Keluarga, Surabaya. Senin, 24 Juni 2019 pagi.

Tiba di lantai 5 rumah sakit, prajurit di bawah kendali Letkol Inf La Ode Muhammad Nurdin, S. Sos, M. I, Pol, tersebut langsung menuju Auditorium yang berada di lokasi tersebut.

Tanpa basa-basi, puluhan personel TNI-AD itu langsung menuju ke lokasi berlangsungnya bakti sosial donor darah.

Ternyata, tak hanya diikuti oleh prajurit TNI saja. Namun, bakti sosial tersebut juga diikuti oleh masyarakat Surabaya lainnya.

Donor darah yang dilakukan oleh prajurit Kodim saat ini, kata Dandim, merupakan suatu bentuk kepedulian TNI, terutama dalam membantu masyarakat.

“Darah itu, nantinya akan disalurkan ke pihak PMI,” ujar almamater Akademi Militer tahun 2001 ini.

TNI, khususnya Kodim Surabaya Timur, sangat mendukung pelaksanaan bakti sosial yang saat ini berlangsung di RS Mitra Keluarga tersebut. Pasalnya, kata Letkol La Ode, TNI tak hanya bertugas menjaga pertahanan negara saja. Namun, TNI selalu siap membantu masyarakat di setiap wilayah tugasnya.

“Terutama dalam kegiatan bakti sosial untuk masyarakat,” paparnya. “Mudah-mudahan, darah yang kita salurkan saat ini sangat bermanfaat bagi masyarakat yang membutuhkan,” imbuhnya. (arf)

Begini Suasana Delegasi Pendidikan Surabaya di St. Vincent School Liverpool


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Tim Delegasi Pendidikan Kota Surabaya akhirnya tiba di Manchester Air Port sekitar pukul 1 siang, Selasa, (18/6) waktu setempat, dengan penerbangan menggunakan pesawat Qatar Air Ways. Perjalanan yang menguras tenaga ditambah dengan urusan bagasi dan imigrasi yang lumayan lama, membuat delapan orang pendamping (guru) dan tujuh Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) kelelahan.

Terlebih, home sick yang dialami beberapa anak juga lumayan menguras waktu, dan energi para pendamping. Ketika masih di bandara Juanda dan Soekarno Hatta, anak-anak masih bisa bercanda ria dengan sesama dan anggota delegasi yang lain. Tapi ketika pesawat sudah jauh meninggalkan Jakarta, maka tangis kerinduan anak-anak mulai terdengar meski terasa samar-samar.

“Secara bergantian kami berusaha menenangkan anak-anak yang memang baru pertama meninggalkan keluarga ke tempat yang sangat jauh dan dalam waktu yang lama.” kata Supriyanto, anggota Tim Delegasi Pendidikan Surabaya yang mendampingi anak-anak, Senin (24/6).

Urusan membujuk anak-anak agar mau makan selama di pesawat pun juga menguras cukup banyak waktu, tenaga para pendamping. Berbagai taktik dan strategi pun dikerahkan oleh para pendamping, agar anak-anak mau makan. Bahkan, kata Supriyanto, kadang mereka juga harus diperlakukan seperti anak yang baru lulus TK.

“Kami ajak lomba makan, yang paling cepat selesai jadi juara. Kadang kami bilang, “yang ini enak lho, kalau tidak dimakan nanti saya ambil lho!” Alhamdulillah, akhirnya berhasil juga, mereka mau makan meski kadang tidak habis satu porsi. Minimal perutnya terisi dan tenaganya bisa dipulihkan serta bisa istirahat, tidur di pesawat." ujarnya.

Namun demikian, Supriyanto mengungkapkan, nama besar Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini sangat membantu memperlancar perjalanan rombongan. Sebelumnya, Wali Kota Risma meminta pihak Qatar Air Ways untuk memberikan layanan priority kepada tim delegasi Pendidikan Surabaya. Begitu juga kepada pihak Garuda.

“Semua urusan kami sebagai penumpang dibantu hingga kami masuk ke dalam pesawat. Meskipun demikian, rasa lelah itu tetap saja menghampiri kami semua. Apalagi ketika sudah mendarat di Manchester Air Port kami harus antri di Imigrasi tanpa ada pendampingan lagi, semua harus mandiri." cerita Supriyanto yang juga menjabat sebagai Staff Kurikulum SMPN 40 Surabaya ini.

Supriyanto menyebut, tiga anggota delegasi yang menjadi pendamping anak-anak, sebelumnya sudah pernah menjalankan tugas yang sama di Korea Selatan. Namun demikian, ternyata kondisi di Korea Selatan sangat berbeda dengan saat bertugas ke Inggris kali ini. Saat ke Korea Selatan, komunikasi dengan Surabaya hanya terputus saat di pesawat saja. Sementara di semua bandara dan fasilitas public lainnya ada Wifi yang bisa diakses gratis dengan mudah.

Akan tetapi, kata dia, saat bertugas ke Inggris ini, semua jalur Wifi tidak ada yang bisa terkoneksi dengan gadget anggota delegasi. Baik saat di Bandara Abu Hamad, Doha, Qatar maupun saat di Bandara Manchester.

“Alhamdulillah saat mampir ke Toilet bertemu dengan dua orang Doktor, dosen dari Marwadewa Denpasar Bali yang merupakan Alumni Kampus di Manchester. Dengan bantuan mereka, kami bisa berkomunikasi dengan otoritas Imigrasi Inggris dan mendapatkan layanan priority lagi." ungkapnya.

Kalau tidak memperoleh layanan priority lagi, Supriyanto bersama pendamping lain mungkin saja tak tahu lagi harus berbuat apa, karena tangis salah satu siswa sudah bukan lagi bergemuruh, tapi meraung-raung. Home Sick benar-benar telah merebut keceriaannya sejak meninggalkan tanah air.

Begitu urusan dengan antrian di Imigrasi berhasil mereka lewati, kemudian tim beralih mengurusi bagasi yang lumayan banyak. Ada total 20 koli berupa koper-koper besar dan beberapa kardus. Padahal tenaga dewasa di tim, hanya ada delapan orang. Sisanya yang tujuh lagi adalah anak-anak tuna netra dan ABK penyandang Low Vision yang sedang kelelahan dan terkena Home Sick serius.

“Saat akan ambil Trolly kami kebingungan karena trolly tidak bisa dikeluarkan dari lokasi penyimpanannya. Ternyata tidak ada yang gratis di sini. Setiap trolly yang akan kami gunakan harus membayar di mesin automatic nya senilai 1 pounds.” katanya.

Padahal, lanjut dia, tak satupun anggota delegasi yang memiliki uang Pounds dengan pecahan 1 Pounds. Akhirnya mau tidak mau para pendamping itu harus membawa 20 koper dan kardus-kardus itu tanpa trolly. Dengan susah payah dan sesekali koper terjatuh, akhirnya mereka bisa mencapai pintu keluar. Di sana sudah menunggu tim penjemputan dari pihak St. Vincent’s School.

Di Bandara Manchester ini, mereka dijemput oleh Mrs. Buckle, Pastoral Independen Skills Manager (Directrice des Techniques Pastorales et d’independence) beserta staff dan seorang penerjemah dari PPI (Persatuan Pelajar Indonesia) Liverpool, Agata.

“Mereka ikut membantu kami membawa bagasi menuju lokasi parkir bus penjemputan yang ternyata masih sangat jauh. Kemudian kami bersama anak-anak melanjutkan perjalanan dari Bandara Manchester ke Kampus St Vincent’s School di Liverpool yang ditempuh sekitar 45 menit menggunakan bus.” ujar Supriyanto.

Ia mengungkapkan setelah rombongan tiba di asrama Kampus St Vincent’s School, rupanya kedatangan mereka telah ditunggu. Sore itu, rombongan disambut langsung oleh seorang pria bernama John Anderson Patterson, selaku Kepala Sekolah St Vincent’s School. Menariknya, pria itu menggunakan ikat kepala berupa blangkon khas Surabaya. Bahkan, ketika menyapa rombongan, pria itu juga mengucapkan salam seorang Muslim dan menyapa rombongan satu persatu sambil berjabat tangan hangat. Kemudian rombongan pun langsung diarahkan ke sebuah ruangan makan siswa.

“Selesai makan, beliau memberikan sambutan singkat di ruang makan itu, lalu mengarahkan kami semua ke asrama. Di sana koper-koper kami sudah tertata rapi. Kami pun dipersilahkan untuk beristrirahat untuk memulihkan tenaga." pungkasnya. (arf)

Komandan Lanal Denpasar Hadiri Acara Southeast Asia Maritime Law Enforcement Initiative Technical Eksperts Workshops


KABARPROGRESIF.COM : (Bali) Komandan Pangkalan TNI AL (Danlanal) Denpasar , Lantamal V, Koarmada II, Kolonel Laut (P) Henricus Prihantoko mendapat kehormatan menghadiri acara Pembukaan  Southeast Asia Maritime Law Enforcement Initiative Technical Eksperts Workshops yang diselenggarakan oleh Bakamla RI di Ball Room Hotel Conrad Tg. Benoa Bali, Senin (24/5).

Acara Workshops yang digelar dari tanggal 24 s.d. 28 Juni 2019 dibuka oleh Ka. Bakamla RI yang diwakili oleh Dirlat Bakamla RI, Laksamana TNI Yeheskil Katiandagho, dihadiri Wakil Gubernur Provinsi Bali, Palaksa Lanal Denpasar, GM. Pelindo Benoa dan Dirpolair Polda Bali serta delegasi negara sahabat dari USA, Singapura, Malaysia, Thailand, Philipina, Kamboja dan Vietnam.

Workshops yang digelar oleh Bakamla RI dimaksudkan untuk menyamakan pandangan serta menerima pertukaran informasi yang disampaikan dalam bentuk materi paparan dari masing-masing delegasi guna menyikapi isue-isue yang berkembang pada penanganan permasalahan keamanan maritim dan penegakan kedaulatan hukum di laut perbatasan antar negara. Permasalahan IU fishing, ilegal smugling dan bentuk kegiatan ilegal lainnya akan dibahas bersama dalam kegiatan workshops tersebut.

Dalam sambutan Ka. Bakamla yang dibacakan oleh Dirlat Bakamla RI, penanganan terhadap keamanan maritim suatu negara tidak bisa dilaksanakan sendirian. Perlu dilaksanakan kerjasama antar negara secara menyeluruh guna meningkatkan kebersamaan dalam penanganan permasalahan di laut. Selain itu dengan adanya workshops ini diharapkan adanya masukan dari para delegasi negara sahabat dalam menyikapi isue-isue penegakan kedaulatan dan hukum di laut.

Lanal Denpasar yang wilayahnya sebagian besar dikelilingi lautan serta terletak diantara Selat Bali, Samudera Indonesia dan Selat Lombok merupakan daerah strategis yang perlu dijaga keamanannya.

Dengan adanya workshops tersebut dapat memberikan tambahan pengetahuan dan pengalaman bagi Lanal Denpasar untuk dijadikan pedoman dalam pelaksanaan opskamla dan penegakan hukum di laut. (arf)

Pemkot Surabaya Siapkan 104 Beasiswa Ubaya Lengkap dengan Jaminan Pekerjaan


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Pemkot Surabaya menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) atau nota kesepakatan kerjasama dengan Universitas Surabaya (Ubaya) dan 14 perusahaan mitra di Lobby lantai 2, Balai Kota Surabaya.

Kerjasama tersebut, berupa program pemberian beasiswa bagi warga Kota Surabaya yang berprestasi dan tidak mampu. Menariknya, dalam program tersebut, mereka yang telah lulus nanti akan langsung disalurkan menjadi bagian dari karyawan salah satu dari 14 perusahaan mitra.

"Kerjasama ini sangat (bermanfaat) besar sekali untuk kami di Pemkot Surabaya. Ini saya lakukan untuk membangun dan menjaga keamanan Kota Surabaya." kata Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, Senin (24/6).

Ia menjelaskan salah satu upaya untuk membangun keamanan kota adalah dengan membuat suasana kondusif. Salah satunya adalah dengan cara mengurangi angka pengangguran yang ada di Kota Surabaya. Membangunkan harapan baru bagi mereka yang tidak punya cita-cita kuliah karena tidak ada biaya.

“Inilah yang paling berat bagi saya selaku wali kota. Kalau hanya membangun jalan itu mudah, ada biaya sudah bisa. Tapi ini adalah upaya untuk mengurangi resiko anak-anak menjadi jahat dan jadi preman." ujarnya.

Untuk itu, Risma terus berupaya dalam meningkatkan intelektualitas pemuda, agar memiliki pemikiran-pemikiran yang intelektual. Sehingga dari situ mereka akan mampu bekerja dengan kompetensi tertentu yang akan diperhitungkan. Dari situ, mereka bisa membantu orang-orang yang membutuhkan.

“Dulu bapak ibu jangankan bermimpi untuk kuliah, untuk bekerja saja mereka sudah sangat senang. Apalagi ini satu paket kuliah dan bekerja." imbuhnya.

Tahun sebelumnya, total kuota yang disediakan Ubaya untuk beasiswa anak Surabaya sebanyak 81 peserta. Namun di tahun ini, kuota tersebut bertambah menjadi 23 peserta. Sehingga tahun ini kuota beasiswa yang diberikan berjumlah menjadi 104 peserta.

Rektor Universitas Surabaya (Ubaya), Benny Lianto, menyampaikan kerjasama ini telah memasuki tahun kedua antara Pemkot dengan Ubaya dan 14 perusahaan mitra.

"Ini adalah tahun yang kedua. Saya merasa lebih bersemangat karena ini adalah program yang mulia." kata Benny.

Benny menjelaskan beasiswa yang diberikan ini merupakan terobosan baru. Jika beasiswa pada umumnya identik dengan pendidikan saja, namun kali ini sudah difasilitasi dengan pekerjaan saat lulus nanti.

“Pada saat dia diterima menjadi beasiswa itu statusnya sudah dipastikan jadi karyawan." katanya.

Bagi warga Surabaya yang ingin mendapat program beasiswa tersebut, sebelumnya mereka harus mengikuti beberapa tahapan seleksi. Pertama, Benny menyebut, seleksi dilakukan dari pihak Pemkot Surabaya. Kedua dari pihak Ubaya dan yang terakhir dari perusahaan mitra yang telah bekerjasama.

“Tentunya ini sebuah sinergi yang bagus sekali antara pemerintahan, lembaga pendidikan dan perusahaan. Jadi saya harapkan agar rekan-rekan yang diterima nanti di periode ini dapat benar-benar memaksimalkan dengan baik dan tetap semangat.” pungkasnya. (arf)

Komandan Puslatmar Kodiklatal Buka Latihan Speed March


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Dalam rangka melatih sekaligus meningkatkan ketahanan phisik bagi prajurit yang berdinas di Komando Pembinaan Doktrin Pendidikan dan Latihan Angkatan Laut (Kodiklatal), Komandan Pusat Latihan Marinir (Danpuslatmar) Kodiklatal Kolonel Marinir Kresno Pratowo secara resmi membuka Pelatihan Speed March yang dipusatkan di lapangan Apel Puslatmar Kesatrian Bumimoro Kodiklatal.

LatihanSpeed March yang merupakan Latihan Pembinaan Operasi Latihan (Binopslat) Kodiklatal tersebut diikuti 160 peserta terdiri personil pelaku dan personil pendukung. Adapun latihan ini dilaksanakan selama 8 (delapan) hari selama jam kerja dengan materi pengetahuanSpeed March,Teknik melangkah dalam Speed March serta pelaksanaan praktek Speed March.

KomandanPuslatmar Kodiklatal Kolonel Marinir Kresno Pratowo dalam sambutanya menyampaikan bahwa latihan Speed March ini bertujuan meningkatkan dan memelihara ketahanan phisisk bagi para prajurit yang berdinas di lembaga pendidikan Kodiklatal. Menurutnya sebagai prajurit yang berdinas di lembaga pendidikan dirinya berharap agar kondisi prajurit selalu siap dan sehat setiap saat dan kapan saja.

Dalam latihan Speed March lanjut pamen melati tiga dipundak ini tidak hanya mengandalkan phisik semata ,namun juga ada beberapa teknik yang perlu diketahui oleh para peserta latihan. Adapun sasaran dari pelaksanaan latihan ini diharapkan para peserta mampu menguasai secara teknik berikut kemampuan phisik dalam Speed march, sehingga ke depan dalam setiap kegiatan bisa terwujud persamaan pola pikir, pola sikap dan pola tindak.

Hadir dalam pembukaan Pelatihan Speed March para Komandan Satuan Pelaksana dibawah Puslatmar diantaranya Komandan Satuan LatihanKususMarinir (Dansatlatsusmar), Komandan Satuan Latihan Pasukan Pendarat (Dansatlatpasrat), Komandan Satuan Latihan Bantuan Darat (Dansatlatbanrat). (arf)

Didemo PMII Surabaya Kadindik Jatim Sembunyi


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Aksi penolakan atas penerapan sistem zonasi PPDB 2019 tak hanya dilakukan para orang tua siswa namun kali ini juga dilakukan massa yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Surabaya.

Sedikitnya 80 massa yang tergabung dalam PMIi mendatangi kantor Dinas Pendidikan Propinsi Jatim di jalan Genteng Kali Surabaya, Senin (24/6).

Sayangnya aksi massa PMII untuk menemui Kepala Dinas Pendidikan (Kadindik) Jatim tak kunjung terealisasi.

Kendati massa PMII telah mengirimkan lima orang perwakilannya untuk menemui pejabat di dalam kantor Dinas Pendidikan Jatim tersebut.

Sulit untuk ditemui, alhasil membuat massa emosi. Tak pelak kericuhan pun tak bisa dihindari antara massa dengan pihak aparat keamanan.

"Keluar atau kami yang masuk," teriak orator yang disambut teriakan massa.

Pagar gerbang masuk yang dijaga aparat keamanan pun sempat menjadi sasaran amuk massa karena tuntutannya tak kunjung dipenuhi.

Alhasil, aksi saling dorong pun tak terelakkan antara massa yang mencoba membuka pagar gerbang masuk dengan aparat keamanan yang berjaga ketat di pintu masuk ke dalam Dinas Pendidikan Provinsi Jatim.

Beruntung, kericuhan itupun tak berlarut-larut sebab Dindik Provinsi Jatim akhirnya menerima lima perwakilan dari PMII.

Dalam pertemuan itu lima perwakilam massa PMII menyampaikan empat aspirasinya diantaranya mengajukan permohonan yang intinya penolakan Permendikbud No.51 tahun 2018 pasal 16, 27, 28, 29 dan 30, Pendidikan bukan tanah kavling, Selamatkan generasi bangsa, Sistem Zonasi PPDB Rasionalkan #2019 Ganti Mendikbud dan Bukan karena kebenaran kami turun jalan tapi karena kebusukan kami disini.

"Kami apresiasi setiap aspirasi. Nanti akan kita sampaikan, sebab sekarang bapak Kepala Dinas sedang ada kegiatan diluar kota." Kata Sekretaris Dinas Pendidikan Propinsi Jatim Ramliyanto, Senin (24/6).

Ramliyanto menambahkan Dinas Pendidikan Propinsi Jatim tak memiliki kekuatan penuh untuk menolak aturan yang sudah diputuskan oleh menteri.

"Dinas Pendidikan Propinsi Jatim mengenai Permendikbud No.51 tahun 2018 hanya sebagai pelaksana kebijakan. Dalam menerapkan Permendikbud No.51 tahun 2018 harus harus taat regulasi. Peka terhadap aspirasi dan peka terhadap situasi. Dan jika Jatim  tidak menerapkan  Permendikbud No.51 tahun 2018 maka dana pendidikan Rp 5.6 Triliun yang disiapkan dari pusat akan di pindahkan ke wilayah lain oleh negara, maka Propinsi Jatim akan kehilangan dana itu dan tentunya Propinsi Jatim tidak akan mampu membiaya pendidikan Jatim jika dana itu di tarik atau dipindahkan oleh Pemerintah Pusat." Pungkasnya. (arf)

Kakuwil Mako Lantamal V Pimpin Upacara Bendera


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Kepala Keuangan Wilayah Mako Lantamal V Kolonel Laut (S) Hanif Respati  mewakili Komandan Pangkalan Utama TNI AL V (Danlantamal V), Koarmada II, Laksamana Pertama TNI Edwin, S.H,.M.Han memimpin jalannya Upacara Penaikan Bendera yang digelar di lapangan apel Mako Lantamal V Surabaya, Senin (24/06)

Upacara Penaikan Bendera yang rutin dilaksanakan setiap hari Senin di Mako Lantamal V ini diikuti oleh seluruh Perwira, Bintara dan Tamtama serta PNS Lantamal V. Sedangkan sebagai Komandan Upacara (Danup)  Mayor Laut (S ) Sang Made Wira yang sehari hari menjabat sebagai Kasubsiyar ( BP) Akun Lantantamal V.

Dalam amanatnya Kakuwil menyampaikan tentang beberapa hal masalah perkembangan Dana Tabungan Disiplin (Tablin) Prajurit TNI AL dan peruntukannya, tentang pasca pelaksanaan Pilleg dan Pilpres  agar setiap Prajurit dan keluarganya tidak mudah terprovokasi terhadap persoalan -persoalan yang sedang berkembang  yang menyangkut pemilu, tahan diri, waspadai setiap perkembangan, tetap jaga netralitas TNI dan jaga nama baik TNI khususnya TNI AL.

Kemudian tentang penggunaan media sosial, Kakuwil juga berpesan, agar lebih bijaksana dalam menggunakan medsos, pandai pandai dalam menanggapi informasi yang berkembang, jangan gampang share berita yang belum pasti kebenarannya (hoax). (arf)

Setelah Wali Kota Risma, Giliran Bambang DH Akan Diperiksa Terkait YKP


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Setelah Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini, Ketua DPRD Surabaya, Armuji, Kejati Jatim berencana memanggil mantan Wali Kota Bambang DH pada kasus dugaan korupsi YKP dan PT Yekape.

"Minggu depan ini ada sekitar delapan lah ya. Ada Bambang DH Mantan Walikota (Surabaya), Sartono yang YKP sisa-sisa itu ada. Terus dari keuangan YKP dan mantan ajudan Bambang DH," ujar Aspidsus Kejati Jatim, Didik Farkhan Alisjahdi, Jumat (21/6).

Lebih lanjut, Didik menjelaskan, pemeriksaan akan dimulai pada hari Selasa Rabu dan Kamis secara berturut-turut. Surat pemanggilan terhadap Bambang DH dan delapan orang lainnya sudah dikirim.

"Surat pemanggilan sudah kami kirim, tinggal menunggu kedatangan mereka besok untuk diperiksa,"jelasnya.

Bambang DH dipanggil karena pernah menjadi mantan orang nomor satu di Surabaya. Ia diketahui paham mengenai seluk beluk perkara dugaan korupsi di YKP dan PT Yekape selepas dari Pemkot Surabaya.

"Beliau juga sebagai walikota (Surabaya) dulu, pengganti dari Pak Sunarto itukan minimal banyak yang tahu mengenai perjalanan YKP ini, mulai cerainya YKP dari Pemkot itu," ujarnya.

Didik menuturkan, dengan diperiksanya para saksi-saksi tersebut nantinya diharapkan ada titik terang kasus korupsi yang diduga mencapai triliunan rupiah ini.

"Setidaknya ada bukti baru atau minimal menambah alat bukti pendukung," tegas Didik.

Untuk diketahui, Penyidik Pidsus Kejati Jatim telah melakukan penggeledahan di Kantor Yayasan Kas Pembangunan (YKP) Surabaya dan PT YEKAPE, penggeledahan tersebut dilakukan untuk mencari sejumlah dokumen terkait kasus ini.

Selain menggeledah, Kejati Jatim juga telah mencekal 5 Pengurus YKP berpergian keluar Luar Negeri dan memblokir 7 rekening bank yang berhubungan dengan YKP.

Kasus korupsi YKP pernah beberapa kali mencuat. Bahkan pada tahun 2012 DPRD kota Surabaya pernah melakukan hak angket dengan memanggil semua pihak ke DPRD.

Dalam pansus hak Angket tersebut, DPRD Kota Surabaya memberikan rekomendasi agar YKP dan PT. YEKAPE diserahkan ke Pemkot Surabaya.

Karena memang keduanya adalah aset Pemkot. Namun pengurus YKP menolak menyerahkan.

Yayasan Kas Pembangunan (YKP) dibentuk oleh Pemkot Surabaya tahun 1951. Seluruh modal dan aset awal berupa tanah sebanyak 3.048 persil tanah berasal dari Pemkot. Yaitu tanah negara bekas Eigendom verponding.

Bukti YKP itu milik Pemkot sejak pendirian ketua YKP selalu dijabat rangkap oleh Walikota Surabaya. Hingga tahun 1999 dijabat Walikota Sunarto.

Karena ada ketentuan UU No. 22 Tahun 1999 tentang otonomi daerah Kepala Daerah tidak boleh rangkap jabatan, akhirnya tahun 2000 walikota Sunarto mengundurkan diri dan menunjuk Sekda Yasin sebagai ketua.

Namun tiba-tiba tahun 2002, walikota Sunarto menunjuk dirinya lagi dan 9 pengurus baru memimpin YKP.

Sejak saat itu pengurus baru itu mengubah AD/ART dan secara melawan hukum "memisahkan" diri dari Pemkot.

Padahal sampai tahun 2007 YKP masih setor ke Kas daerah Pemkot Surabaya. Namun setelah itu YKP dan PT YEKAPE yang dibentuk YKP berjalan seolah diprivatisasi oleh pengurus hingga asetnya saat ini berkembang mencapai triliunan rupiah.

Dalam kasus ini, Penyidik Pidsus Kejati Jatim telah menemukan perbuatan melawan hukum yang dilakukan pengurus yang telah menguasai YKP, dengan nilai kerugian negara yang nilainya cukup fantastis yakni sebesar Rp 60 triliun.

Danlanal Malang Diangkat Jadi Warga Kehormatan Pomal


KABARPROGRESIF.COM : (Malang) Komandan Pangkalan TNI AL (Danlanal) Malang, Lantamal V, Koarmada II, Kolonel Laut (P) Nanang Hariono  menerima lencana Pomal sebagai tanda diangkatnya sebagai warga kehormatan Pomal dalam upacara dan tradisi pembaretan siswa Diktupa XLVIII, Diktuba XLVIII, Dikmaba  XXXVIII/I dan Dikmaba XXXVIII/II Pusdikpomal TA. 2018  di lapangan Puslatpur Marinir Purboyo Kab Malang, Senin (24/6).

Penyematan dilakukan langsung oleh Danpuspomal Laksma TNI Nazali Lempo disela sela acara “pembaretan “ siswa yang digagas oleh Pusdikpomal Kodiklatal - Surabaya tersebut .

Upacara ini merupakan tradisi Korps Polisi Militer  yang merupakan awal bagi para siswa Pomal dalam meniti Karir secara profesional sebagai penegak hukum dilingkungan TNI AL  dengan ditandai penyematan “Baret biru” kebanggaan korps Pomal .

Upacara kali ini diikuti oleh 60 orang siswa lulusan Pusdikpomal 10 orang kelompok Pusara, 15 Satuan Korsik, 40 orang pendamping siswa serta tamu undangan dengan Irup Danpuspomal Laksma TNI Nazali Lempo, Danup Mayor Laut (PM) Hendratmo.

Hadir dalam giat tersebut Danpuspomal beserta ibu, Dirdiklat Kodiklatal beserta ibu, Paban II Opsdik Ditdiklat beserta ibu, Dankodikdukum beserta ibu, Wadanpuspomal beserta ibu, Danlanud Abd Saleh diwakili Dansatrad 221 Ngilyep, Dirbingaktib Puspomal, Kabagpers Puspomal beserta ibu, Bupati Malang diwakili Kadis Pekerjaan Umum, Dandim 0818/Kab diwakili Danramil Bantur, Kapolres Kab. Malang diwakili Wakapolres, Kolonel Laut (PM) Z. Mattewakang dan Dan PLP Purboyo. (arf)

Penutupan Separuh Jalan Yos Sudarso untuk Test PIT Diundur


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Rencana Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menutup separuh Jalan Yos Sudarso untuk pelaksanaan pile integrity test (PIT) pengerjaan proyek Alun-alun Surabaya diundur. Penutupan separuh jalan yang direncanakan pada 20 – 24 Juni 2019, diundur menjadi 1 – 4 Juni 2019.

Kepala Bidang Bangunan dan Gedung Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Cipta Karya dan Tata Ruang (DKPCKTR) Surabaya, Iman Krestian menjelaskan, bahwa ada imbauan dari pihak Polda Jawa Timur dan Polrestabes Surabaya agar penutupan separuh jalan diundur karena bertepatan dengan kegiatan lain.

“Karena di tanggal tersebut ada kegiatan, jadi kita tunda penutupan separuh jalan dan tes PIT, biar tidak semakin menambah kemacetan arus lalu lintas,” kata Iman, Kamis, (20/6/2019).

Pengerjaan tes PIT yang seharusnya dimulai dari tanggal 20-24 Juni 2019, yakni dari sisi barat terlebih dahulu, diundur menjadi tanggal 1–2 Juli 2019. Meskipun demikian, rekayasa lalu lintas tidak ada perubahan. Saat dilakukan penutupan Jalan Yos Sudarso sisi barat, kendaraan yang melintas di depan Gubernur Suryo menuju Jalan Yos Sudarso, kemudian dialihkan ke Jalan Panglima Sudirman.

Sementara itu, Iman menyebut, untuk pengendara roda empat yang melintasi rute Jalan Basuki Rahmad menuju Gubenur Suryo akan dialihkan ke Jalan Embong Malang, hanya kendaraan roda dua yang dapat melintas. “Yang berubah hanya tanggalnya yang diundur, tetapi untuk rekayasa lalu lintas dan pengawalan kami tetap sama,” ujarnya.

Selanjutnya, sisi timur Jalan Yos Sudarso yang seharusnya dikerjakan pada tanggal 23-24 Juni 2019, diundur menjadi tanggal 3-4 Juli 2019. Adapun rekayasa lalu lintas Jalan Pemuda menuju Jalan Yos Sudarso kemudian diarahkan ke Jalan Panglima Sudirman. Kemudian untuk arus lalu lintas dari Jalan Stasiun Gubeng diarahkan lurus menuju Jalan Sumatera.

Iman menambahkan penutupan sementara Jalan Yos Sudarso itu, dimulai tanggal 1 Juli 2019 pukul 00.00 Wib dini hari  “Artinya, saat pengendara melintas jaln Yos Sudarso di pagi hari, diharapkan bisa mencari alternatif jalan lain,” tutupnya. (arf)

Minggu, 23 Juni 2019

Satgas BAIS TNI dan Kodim Tobelo Terima Penyerahan Dua Pucuk Senjata Api Dan 18 Munisi


KABARPROGRESIF.COM : (Tobelo) Serka Sainal Abidin (personel Unit Inteldim 1508/Tbl sekaligus BKO Satgas Waspada Bais TNI) dan Sertu Dila Joko Sambang (personel Satgas Waspada BAIS TNI) menerima penyerahan Dua Pucuk Senjata Api Laras Panjang (Senjata Sniper Laras panjang Semi organik dan Senjata laras panjang Model Gerend Rakitan) serta 7 butir munisi Cal. 12.7 mm dan 11 munisi Cal. 7.62 mm oleh masyarakat Kec. Galela Kab. Halmahera Utara Prov. Maluku Utara, Minggu (23/06/19).

Berawal dari informasi masyarakat yang di peroleh Sertu Dila Joko Sambang tentang adanya senjata api ilegal, peninggalan Amerika pada PD ke II dan di gunakan pada saat kerusuhan konflik horisontal thn 1999-2002 di wilayah Maluku khususnya di Kab. Halut.

Berbekal informasi tersebut Sertu Dila Joko Sambang melaporkan kepada Dansub Satgas 32 Waspada Bais TNI Pos Malut Letkol Pas Agung Subagyo dan di perintahkan melaksanakan pendalaman serta melakukan kordinasi dengan pihak Apkam setempat dalam hal ini Unit Intel Kodim 1508/Tobelo.

Setelah melaksanakan pendalaman di peroleh titik terang keberadaan senjata api yang di maksud, selanjutnya di laksanakan pendekatan secara persuasif terhadap yang bersangkutan agar bisa ketemu dirumahnya di Kec. Galela. Setelah ketemu dengan yang bersangkutan Serka Sainal Abidin dan Sertu Dila Joko Sambang memberikan pemahaman dan terus melalukan pendekatan kurang lebih 2 bulan. Kemudian meminta agar senjata tersebut diserahkan dan yang bersangkutan merespon baik dan meminta waktu setelah lebaran akan menyerahkan senjata tersebut.

Setelah memperoleh kepastian, selanjutnya Dansub Satgas 32 Waspada Bais TNI Pos Malut berkordinasi dengan Dandim 1508/Tobelo Letkol Kav Tri Sugiarto terkait dengan informasi dan hasil kordinasi tindak lanjut pendalaman dari personel satgas Waspada Bais TNI dengan personel Unit Intel Kodim 1508/Tobelo yang merupakan personel BKO Satgas Waspada Bais TNI, bahwa masyarakat dari Kec. Galela Kab. Halut akan menyerahkan 2 pucuk senjata Api dan munisi ke Kodim 1508/Tobelo.

Sementara itu dalam keterangannya Dandim 1508/Tobelo Letkol Kav Tri sugiarto mengatakan penyerahan senpi dan munisi ini merupakan contoh yang baik. Oleh karena itu, atas nama pribadi maupun jajaran Kodim 1508/Tobelo memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada seluruh masyarakat, khususnya masyarakat yang telah menyerahkan senpi rakitan secara ikhlas atau sukarela kepada TNI.

Selain itu juga, Dandim menghimbau kepada seluruh masyarakat di wilayah Halut dan Morotai yang masih memegang senjata api peninggalan konflik horizontal agar dapat menyerahkan kepada personel TNI terdekat, ujarnya (arf).