Terus Kobarkan Semangat Perjuangan Arek-arek Suroboyo 10 Nopember 1945 untuk memberantas Korupsi, Terorisme dan Penyalahgunaan Narkoba

Soft Launching Kota Lama, Gelar Sejumlah Paket Wisata

Sejumlah paket wisata digelar Pemkot Surabaya usai soft launching Kota Lama zona Eropa yang berada di kawasan Jalan Rajawali, Krembangan, Surabaya.

Cegah Narkoba di Kalangan ASN dan Pelajar, Pemkot Surabaya Gandeng BNN dan Polisi

Upaya Pemkot Surabaya memberantas Narkoba tak hanya di kalangan pelajar dan masyarakat, tetapi juga Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkup pemkot.

Peluang Investasi untuk Pengembangan Eks THR-TRS

Pemkot Surabaya menggandeng Kamar Dagang dan Industri (Kadin) untuk mempromosikan proyek peluang investasi di Kota Pahlawan. Diantaranya di kompleks eks Taman Hiburan Rakyat (THR) dan Taman Remaja Surabaya (TRS).

Tekan Laju Inflasi, Pemkot Rutin Gelar Pangan Murah

Untuk menekan laju inflasi agar masyarakat bisa mendapatkan komoditas bahan pangan dengan lebih murah, Pemkot Surabaya rutin menggulirkan program Gerakan Pangan Murah setiap bulan.

Pemkot Surabaya Komitmen Amankan Aset yang Dikuasai Pihak Ketiga

Berbagai upaya strategis terus dilakukan Pemkot Surabaya untuk memastikan aset daerah dapat dimanfaatkan secara optimal demi kepentingan warga dan pemerintah.

Rabu, 02 September 2020

Tinjau Progres PLTSa hingga Akses Jalan Menuju GBT, Risma Minta Percepat Pengerjaan



KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini bersama jajarannya melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Benowo.

Di sana, Wali Kota Risma meninjau unit Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) yang nantinya akan segera diresmikan oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo.

Namun, sebelum hari peresmian itu tiba, Risma mengungkapkan, bahwa tim dari Presiden akan melakukan peninjauan lokasi terlebih dahulu. 

Oleh karena itu, wali kota perempuan pertama di Kota Surabaya itu memastikan berbagai progres PLTSa berjalan sesuai dengan target. Baik pengerjaan software maupun hardwarenya.

“Para ahli yang kami datangkan dari Tiongkok itu mulai bekerja sekitar tanggal 19 Agustus, beliau baru tiba di Indonesia beberapa waktu lalu karena terkendala Covid-19. Setelah sampai, mereka juga dikarantina dan tes swab. Setelah turun hasilnya mereka baru bisa bekerja,“ kata Risma, Selasa (1/9). 

Setelah tim ahli beberapa hari ini bekerja, Risma meminta laporan apa saja yang sudah dilakukan dan sejauh mana perkembangannya. 

Makanya, ia meminta kepada PT Sumber Organik (SO) untuk berdiskusi mempercepat perampungan yang semula dijadwalkan akan selesai pada Oktober mendatang.

“Saya beri waktu tiga hari untuk membahas perencanaan baru, pasca terkendala Covid-19. Setelah selesai hari Jum'at (4/9), kita rapatkan dengan tim ahli kita. Kita punya tim ahli dari universitas di Surabaya yang kita ajak untuk memantau perkembangan dari TPA ini. Setelah laporan pengerjaan dari ahli yang selesai hari Jum'at itu, kami akan adakan rapat bersama,” jelasnya.

Di samping itu, sebelum diresmikan Risma akan menunggu hasil finalisasinya dari para ahli yang akan segera dikirim. 

Menurutnya, untuk program-programnya dipastikan harus terkontrol dengan software sehingga lebih mudah melakukan pemantauan. 

Terutama saat memantau dengan peralatan dan suhu yang tinggi. 

“Jadi alat-alatnya harus termonitor dengan sebaik mungkin,” papar dia.

Di kesempatan yang sama, Presiden UCLG Aspac ini juga meninjau beberapa akses jalan menuju Gelora Bung Tomo (GBT). 

Mulai dari akses turunnya Tol Romokalisari atau disebut Simpang Romokalisari, hingga akses khusus menuju GBT dari PLTSa atau sebaliknya.

Sebelum exit Tol Romokalisari, Wali Kota Risma bersama rombongan turun. Di sana, ia menyatakan bahwa akses menuju GBT bisa melalui lajur ini. 

Ia menargetkan jalan tersebut akan selesai sebelum Piala Dunia U20 2021 mendatang. 

“Jadi nanti kami punya enam akses ya bisa masuk ke GBT. Ini salah satunya. Tetapi ini proyek dari pusat (Badan Pengelola Jalan Tol ),” jelasnya.

Pada tinjauannya itu, ia juga menunjukkan jalan atau akses masuk ke GBT dari PLTSa. 

Menurut dia, penambahan akses jalan itu menjadi penting agar tidak melewati satu akses jalan saja.

Selain itu, setiap akses akan terhubung dengan lokasi parkir.

“Nanti kita juga akan beri jalan setapak saat turun dari mobil menuju stadion. Mudah-mudahan bulan depan yang ini sudah selesai,” jelasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas PU Bina Marga dan Pematusan Kota Surabaya, Erna Purnawati mengatakan semua ini dilakukan agar GBT banyak aksesnya. 

Menurut dia, selama ini hanya ada satu jalan menuju GBT, yakni Jalan Kauman.

“Lalu kami buat duplikasi yang sebelah selatan ditambah dua jalur. Nantinya jalur ini bisa dibagi misalkan yang dari selatan lewat situ, yang utara lewat TPA. nantinya akan ada 6 akses ke GBT,” pungkasnya. (Ar)

Didesak DPP Segera Laporkan Ke Polisi Soal Rekom Palsu, Ketua DPC PDIP Tanggapi 'Landai'



KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Kendati Ketua DPP PDIP Bidang Ideologi dan Kaderisasi, Djarot Saiful Hidayat dengan nada tegas mendesak Ketua DPC PDIP Surabaya, Adi Sutarwijono segera melaporkan pembuat hingga yang menyebarkan rekom paslon Cawali-Cawawali Surabaya.

Namun nyatanya, ditanggapi oleh Ketua DPC PDIP Surabaya, Adi Sutarwijono dengan tenang.

Adi Sutarwijono yang juga menjabat sebagai Ketua DPRD Surabaya ini belum berani mengambil sikap.

Ia mengaku akan berkoordinasi dulu dengan pihak terkait yang paham dengan masalah hukum di partai berlambang banteng bermoncong putih.

"Nanti saya. Saya bicarakan dulu dengan badan bantuan hukum PDI Perjuangan," kata Adi Sutarwijono di Taman Harmoni Surabaya, Rabu (2/9).

Sebelumnya Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) meradang soal beredarnya surat keputusan persetujuan pasangan calon wali kota dan wakil wali kota Surabaya yakni Puti Guntur Sukarno dan Lilik Arijanto beberapa waktu lalu.

Untuk itu DPP memerintahkan DPC PDIP untuk segera menempuh jalur hukum.

Pasalnya dengan beredarnya surat keputusan persetujuan itu Puti Guntur Sukarno beserta kader lainnya terpaksa membuang waktu untuk selalu mengklarifikasi terhadap berbagai pihak.

"Saya sampaikan tadi sengaja mbak Puti hadir. Kemarin kita bukan kaget tapi biasa aja. Beredar rekom palsu. Rekom palsu kemudian disampaikan dari grub WhatsApp (WA) ke grup WA melalui Sosial. Begitu mendapatkan seperti itu berarti dari situ apalagi menyangkut namanya mbak Puti. Dia skr ini unt bs menyampaikan haknya bahwa telah terjadi. Bukan hanya mbak Puti atau bu Mega masalah pemalsuan. Ada delik pidananya. Saya minta ke mas Adi Sutarwijono melaporkanlan ke polisi tuntut dia. Tuntut dia," tegas Ketua DPP PDIP Bidang Ideologi dan Kaderisasi, Djarot Saiful Hidayat di Taman Harmoni Surabaya, Rabu (2/9).

Bahkan agar kasus itu cepat terungkap, Djarot mendesak agar Ketua DPC PDIP Surabaya sekaligus Ketua DPRD Surabaya segera mengambil langkah cepat untuk melaporkn ke kepolisian.

" Jadi tolong ini laporkan ke polisi. Ini memproduksi, membikin rekom palsu sekaligus menyebarkan melalui sosmed. Ini WA masuk ke mbak puti juga ke saya menyampaikan kebenaran. Segera besok atau lusa setelah pendaftaran kita laporkan. Kita akan usut cak ji (Armudji) ini untuk pembelajaran," tandas Djarot.

Menurut Djarot Rekomendasi yang dikeluarkan oleh DPP PDIP memiliki ciri khusus dan hal itu tak akan bisa di palsukan.

"Supaya masyarakat tau rekom dari PDIP 
Itu khusus ada hologramnya. Yang itu hanya bisa diketahui ibu mega dan mas nanang. Saya juga gak tau. Ini kader-kader gak tau ada hologram khusus. supaya tidak di palsu. Kalau ada pemlsuan pasti akan ketahuan. Gitu ya," pungkas Djarot. (Ar)

DPP Minta DPC PDIP Surabaya Segera Laporkan Rekom Paslon Cawali Palsu 'Puti-Lilik' Ke Polisi



KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) meradang soal beredarnya surat keputusan persetujuan pasangan calon wali kota dan wakil wali kota Surabaya yakni Puti Guntur Sukarno dan Lilik Arijanto beberapa waktu lalu.

Untuk itu DPP memerintahkan DPC PDIP untuk segera menempuh jalur hukum.

Pasalnya dengan beredarnya surat keputusan persetujuan itu Puti Guntur Sukarno beserta kader lainnya terpaksa membuang waktu untuk selalu mengklarifikasi terhadap berbagai pihak.

"Saya sampaikan tadi sengaja mbak Puti hadir. Kemarin kita bukan kaget tapi biasa aja. Beredar rekom palsu. Rekom palsu kemudian disampaikan dari grub WhatsApp (WA) ke grup WA melalui Sosial. Begitu mendapatkan seperti itu berarti dari situ apalagi menyangkut namanya mbak Puti. Dia skr ini unt bs menyampaikan haknya bahwa telah terjadi. Bukan hanya mbak Puti atau bu Mega masalah pemalsuan. Ada delik pidananya. Saya minta ke mas Adi Sutarwijono melaporkanlan ke polisi tuntut dia. Tuntut dia," tegas Ketua DPP PDIP Bidang Ideologi dan Kaderisasi, Djarot Saiful Hidayat di Taman Harmoni Surabaya, Rabu (2/9).

Bahkan agar kasus itu cepat terungkap, Djarot mendesak agar Ketua DPC PDIP Surabaya sekaligus Ketua DPRD Surabaya segera mengambil langkah cepat untuk melaporkn ke kepolisian.

" Jadi tolong ini laporkan ke polisi. Ini memproduksi, membikin rekom palsu sekaligus menyebarkan melalui sosmed. Ini WA masuk ke mbak puti juga ke saya menyampaikan kebenaran. Segera besok atau lusa setelah pendaftaran kita laporkan. Kita akan usut cak ji (Armudji) ini untuk pembelajaran," tandas Djarot.

Menurut Djarot Rekomendasi yang dikeluarkan oleh DPP PDIP memiliki ciri khusus dan hal itu tak akan bisa di palsukan.

"Supaya masyarakat tau rekom dari PDIP 
Itu khusus ada hologramnya. Yang itu hanya bisa diketahui ibu mega dan mas nanang. Saya juga gak tau. Ini kader-kader gak tau 
Ada hologram khusus. supaya tidak di palsu. Kalau ada pemlsuan pasti akan ketahuan. Gitu ya," pungkas Djarot.

PDIP Umumkan Rekom Cakada Kelima, Kota Surabaya Belum Dibacakan



KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) DPP PDIP mulai mengumumkan rekomendasi satu persatu seluruh calon kepala daerah se Indonesia.

Penyerahan rekomendasi tahap ke lima ini di pimpin langsung oleh Ketua bidang politik DPP PDIP, Puan Maharani.

Satu persatu surat rekomendasi untuk kepala cerah maupun wakil kepala daerah seluruh Indonesia disebutkan Puan Maharani lewat daring.

Tampak hadir dalam penyerahan rekomendasi di DPD PDIP Jatim, Rabu (2/9) diantaranya, Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini, Ketua DPD Jatim Kusnadi, Sekretris DPD PDIP Jatim, Sri Untari, Mantan Bupati Blitar, Djarot Saiful Hidayat dan Ketua Bapilu Pusat, Bambang Wuryanto.

Dalam pantauan, penyerahan rekomendasi tahap kelima calon kepala daerah dan calon kepala daerah pada pilkada 2020 yang dipimpin oleh Puan Marani hingga kini masih berlangsung untuk daerah di luar pulau jawa. (Ar)

Strategi Jitu Risma Agar Kota Surabaya Terhindar dari Resesi



KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Pandemi Covid-19 rupanya berdampak global dan panjang. 

Tak hanya di Surabaya, tapi di seluruh wilayah Indonesia bahkan dunia. 

Selain masalah kesehatan, pandemi Covid 19 juga mempengaruhi sektor lain yaitu ekonomi dan bisnis. 

Jika dampak ekonomi itu tak bisa diselesaikan, bukan tidak mungkin perekonomian di Indonesia terus menurun bahkan menyebabkan resesi.

Oleh sebab itu, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini kemudian mengambil langkah cepat agar roda perekonomian di Kota Pahlawan tetap positif meski di tengah pandemi Covid-19. 

Salah satunya adalah tidak menyetujui perpanjangan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Surabaya.

"Itulah yang kenapa kemudian kemarin aku curi start, aku tidak mau ada PSBB lagi. Karena kita akan lakukan new normal atau tatanan baru," kata Risma seusai meninjau PLTSa (Pembangkit Listrik Tenaga Sampah) di Benowo Surabaya, Selasa (1/9).

Dengan tak diperpanjangnya PSBB tahap III tersebut, Risma berharap, para pelaku usaha di Surabaya bisa kembali beroperasi, namun dengan protokol kesehatan ketat. Sebab, dia menilai, jika PSBB itu diteruskan bukan tidak mungkin banyak pelaku usaha di Kota Pahlawan yang gulung tikar.

"Misalkan aku punya perusahaan buat sepatu, begitu ini tak tutup, apakah dia tiba-tiba bisa jalan bagus? Kan tidak, mulai nol lagi kan. Makanya ini sebelum tutup saat itu, kenapa kemudian aku supaya dia gerak. Jadi yang sudah mulai turun ditahan minimal dia tidak jatuh lagi, tapi kalau bisa diangkat lagi," papar dia.

Wali kota yang menjabat Presiden Belt Road Local Cooperation (BRLC) itu juga mengungkapkan, berdasarkan hasil penelitian terhadap evaluasi perekonomian yang dia terima, menyebutkan bahwa hingga akhir tahun 2020 perkembangan ekonomi di Kota Surabaya masih terbilang positif. 

Nah, berkaca dari sebelumnya, apabila Wali Kota Risma terlambat sedikit saja memutuskan kebijakan, bukan tidak mungkin akhir tahun ekonomi Surabaya mengalami keterpurukan.

"Itulah kenapa kemarin hasil data penelitian evaluasi Surabaya itu kita di titik masih bisa bertahan di positif nanti Insya Allah di akhir tahun. Kenapa? Kalau aku kemarin terlambat sedikit ya nyungsep (terpuruk) beneran yang punya perusahaan, yang punya usaha," ungkap dia.

Apalagi, jika pelaku usaha itu sudah menggunakan modal usahanya untuk kebutuhan sehari-hari keluarga. 

Tentu saja hal itu akan semakin menambah beban ekonomi pelaku usaha tersebut, bahkan berdampak pada gulung tikar. 

Makanya, kemudian Wali Kota Risma merumuskan kebijakan pada berbagai sektor bidang seiring dengan tak diperpanjangnya PSBB di Surabaya.

"Kalau sudah modal dipakai makan, bagaimana dia (pelaku usaha) bisa bangkit lagi, kecuali kalau dia dapat insentif, tunjangan atau bantuan. Makanya kemarin aku beranikan, kesehatan kita pantau benar-benar tapi yang untuk usaha boleh bergerak," terangnya.

Wali kota yang mendapat anugerah gelar Doktor Honoris Causa dari Universitas Tongmyong, Busan Korea Selatan itu memastikan, bahwa Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya akan berupaya maksimal untuk menjaga ekonomi di Kota Pahlawan agar tetap positif. 

Tentu saja, upaya ini juga harus didukung masyarakatnya dengan cara disiplin protokol kesehatan.

"Jadi kenapa kemarin saya ngotot itu (tidak memperpanjang PSBB). Tapi memang harus disiplin betul, tidak bisa ceroboh," tegas dia.

Sementara itu, menghadapi isu resesi yang ramai diperbincangkan, Risma berharap kepada warga Surabaya agar tidak perlu panik. 

Sebab, di tahun 1998 dan 2008, ekonomi Surabaya mampu bertahan dan positif ketika hal itu terjadi. 

Apalagi sekitar 92 persen usaha di Surabaya itu tergolong ekonomi menengah ke bawah, sehingga tidak terpengaruh dengan perekonomian global.

"Pertumbuhan ekonomi kita di atas pertumbuhan Nasional. Kenapa begitu? Karena 92 persen usaha di Surabaya itu ekonomi menengah, jadi dia tidak terpengaruh kepada perekonomian global. Tapi kalau di jatuh blek, jatuh beneran itu. Makanya dia harus ditahan, diberikan ruang untuk dia (usaha) bisa gerak tapi tetap dengan protokol yang sangat ketat," pungkasnya. (Ar)

Mako Lanal Tegal Laksanakan Peringatan 1 Muharam Tahun Baru Islam Tahun 2020 M



KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Peringatan tahun baru Islam adalah sebagai momentum peringatan tahun baru permulaan tahun Hijriah di bulan Muharam, dimana kita sebagai umat muslim menghormati lahirnya awal kebangkitan Islam pada masa itu.

Untuk itu kita wajib memperingati agar kita semua paham mengerti dan diharapkan keimanan kita semakin bertambah.

Peringatan Tahun Baru Islam tahun ini mengusung tema "Dengan semangat tahun baru Islam 1442 H/ 2020 M Kita Tingkatkan Sinergitas TNI Bersama Seluruh Komponen Bangsa Menuju Tatanan Kehidupan Baru". Rabu ( 2/9).

Turut hadir dalam kegiatan tersebut antara lain DanLanal Tegal Letkol Mar Ridwan Azis, Ibu Ketua Jalasenastri Cabang 7 Korcab V DJA II Ny.Via Ridwan Azis, penceramah Ustadz Faisal Suhartoyo, Qori Ustadz Imamudin,  Palaksa Lanal Tegal Mayor Laut (P) Kadrawi, seluruh Perwira , prajurit dan PNS Mako Lanal Tegal serta pengurus Jalasenastri Cabang 7 Korcab V DJA II.

Dalam pelaksanaan peringatan 1 Muharram tersebut diawali dengan pembacaan ayat Suci Al Quran yang di bacakan oleh Ustadz Imammudin, dilanjutkan sambutan Danlanal Tegal serta ceramah agama yang disampaikan oleh Ustadz Faizal Suhartoyo dari Kota Tegal.

Dalam Sambutannya Danlanal Tegal  menyampaikan rasa  hormatnya kepada Bapak Ustad Faisal suhartoyo,  Ustaz Imamudin, ketua Jalasenastri Cabang 7, Korcab V, Perwira Staf  dan prajurit serta pegawai negeri sipil Mako Lanal.

Saat ini kita memasuki bulan Muharram tahun 1442 Hijriah kita bersyukur kepada Allah karena masih diberi umur dan kesehatan, hingga dapat memasuki tahun baru Hijriah dengan selamat dan sejahtera Bulan Muharram yang merupakan permulaan tahun Hijriyah adalah bulan yang mulia dan terpuji.

Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam sendiri menyebutkan bahwa bulan Muharram adalah bulan Allah maka dari itu dalam menyambut tahun baru Hijriah ini Mari kita Tingkatkan amal kebaikan ibadah sesuai arti yang terkandung dalam tahun Hijriyah yaitu tahun dimana Khalifah Umar Bin Khattab telah menetapkan agar seluruh umat Islam senantiasa mengingat peristiwa hijrah rasul dalam penegakan agama Islam.

Sementara, dalam tausyiahnya  bahwa tingkat ketaqwaan terhadap Allah SWT merupakan derajat yang paling tinggi dihadapan Nya.

Dengan demikian seluruh manusia dengan kondisi apapun, dimanapun kapanpun harus selalu bertaqwa kepada Allah SWT dan Rasul Nya, dengan meningkatkan ketaqwaan kepada Allah SWT maka Surgalah balasannya.

"Dan intinya bahwa kita hidup harus selalu bersyukur dan mengasihi sesama manusia. Kita hormati dan tolong menolong di utamakan. Mari keluarga kita bina dengan baik dan harmonis. Jadilah suami sebagai matahari yg menerangi keluarganya, suami yang mengeringkan air mata keluarganya. sedangkan seorang istri jadilah seperti rembulan yang enak dipandang, percantik diri anda. Seperti Siti Khodijah istri yg paling di cintai Rosulullah." pungkasnya. (Ar)

Selasa, 01 September 2020

Risma Bocorkan Siapa Penggantinya


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Lantaran intens bertemu dengan awak media dan selalu diberondong pertanyaan, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini akhirnya memberi bocoran perihal paslon cawali - cawawali yang akan mendapatkan rekom dari DPP PDI Perjuangan.

Meski hanya secuil informasi yang dapat dianalisa namun Risma mengaku penggantinya itu dianggap sudah bisa meneruskan program yang sudah dijalankan olehnya selama 10 tahun ini. 

"Iya dong, pasti bisa," ujar Risma sapaan akrab Tri Rismaharini saat sidak di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Benowo, Selasa (1/9) sore. 

Ia menambahkan, bahwa banyak ide-ide dari Megawati Soekarnoputri, sudah ia dijalankan sehingga program Kota Surabaya berjalan dengan baik. 

"Jadi gini ya, contohnya misalkan, Ibu Megawati bilang 'jaman dulu itu anak Kecil-kecil dikasih makan, supaya fisiknya bagus, dan enggak stunting'. Itu masukan ibu ketua umum, sama juga lansia. Jadi pimpinan PDI-P itu ada sekolah kepala daerah," imbuhnya. 

Selain itu, PDI Perjuangan juga memberikan pendidikan kedisiplinan, terutama pada kepala daerah, dari partai berlambang kepala Banteng ini. 

"Tiap kali Rakernas itu enggak boleh terlambat lho, jadi kalau terlambat langsung dicoret, dihukum, bahkan ada yang dipecat, jadi ada yang titip absen itu, ketahuan langsung dipecat, jadi kita bener-bener diajari, digodok disiplin, diajari bagaimana membuat kota ini menjadi bagus, ya memang kan macem-macem penerimaannya, dan saya banyak belajar, seperti pokak, itu kita belajar saat pameran, Ibu Mega buat pameran rempah-rempah itu," ungkapnya. 

Risma juga menambahkan, jika nantinya sudah terpilih penggantinya di kursi Wali Kota, ia berharap Kota Surabaya bisa lebih berkembang, bukan sebaliknya. 

"Kondisi Surabaya saat ini tidak boleh lebih buruk, jadi kenapa Ibu Ketua Umum memperhatikan ini, karena Surabaya ini sudah dikenal di seluruh dunia, kenapa Ibu Ketua Umum dan semua tim di DPP sana sangat hati-hati, menentukan Surabaya, karena tidak ingin Surabaya turun kondisinya," ujarnya. 

Ia menjelaskan, mengapa Paslon untuk Pilwali Kota Surabaya, keluar terakhir kalinya, sehingga banyak yang menunggu keluarnya rekom tersebut. 

"Makanya Surabaya sampai dipenuhi dan diikuti bersama-sama, tapi yang jelas Surabaya bisa begini ada kerja sama, dari pimpinan pun Ketua Umum juga menyampaikan adanya kerja sama yang bagus, antara Pemerintah Kota, Masyarakat, Pengusaha, juga teman-teman media, sehingga Surabaya menjadi kota yang sangat bagus, dan itu pun dihargai untuk Kota Surabaya partisipasi itu tadi, juga dalam penyelesaian Covid," pungkasnya. (Ar)

Jelang Rekom Turun, Marak Fotonya Bertebaran Bersama Eri Cahyadi, Begini Kata Risma



KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini mengaku tak mengetahui siapa yang memasang baliho, spanduk maupun banner Kepala Bappeko, Eri Cahyadi dan dirinya diberbagai jalan maupun perkampungan.

Apalagi, saat jelang turunnya rekomendasi PDIP untuk cawali maupun cawawali, alat peraga itu semakin banyak bertebaran.

Menurutnya saat sidak di sejumlah tempat, ia hanya fokus pada tujuan seperti selokan, jalan, sampah maupun taman.

"Saya juga enggak tau siapa yang masang, aku juga enggak tau, aku lihatnya, aku juga kadang heran, moro-moro kok onok gedung anyar gede sak mene (tiba-tiba ada gedung baru besar sekali maksudnya baliho), karena yang dilihatin selokan dan sampah, lho bener, enggak tau. Karena yang saya lihat itu tanaman, got, sama sampah," kata Risma saat sidak di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Benowo, Selasa (1/9).

Risma menambahkan, banyaknya alat peraga yang tersebar di berbagai wilayah Surabaya itu dipastikan membutuhkan biaya yang tidak sedikit.

Ia pun mengaku tak memiliki dana untuk hal tersebut. Baginya alat peraga bukanlah suatu jaminan dapat merebut simpati masyarakat bila tak diimbangi dengan kinerja yang diharapkan masyarakat.

"Kita enggak tau siapa yang masang, kita enggak punya apa-apa, karena enggak boleh bagi saya, semua itu bisa berhasil, semua itu bisa sukses, kalau kita disiplin dan ikutin tatanan," tegasnya.

Bagi Risma, menjadi pemimpin itu harus disiapkan dari awal, dapat mengetahui segala permasalahan dan dapat menyelesaikan suatu permasalahan.

"Haruslah, kalau pemimpin enggak visioner itu susah, nanti kaget kalau ada masalah gini, coba bayangin, contohnya kejadian Covid saja, kalau telat sedikit, ekonomi Surabaya jatuh," pungkasnya. (Ar)

Risma Tekankan Ke Megawati, Penggantinya Harus Memiliki Perencanaan Pembangunan Kota



KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Wali Kota Surabaya, Tri Rismahrini mengakui jika pihaknya tidak merekomendasikan nama calon penggantinya ke Ketua Umum PDIP, Megawati Sukarno Putri.

Namun Risma menekankan agar kelak nomer satu di Kota Pahlawan itu ialah orang memiliki perencanaan pembangunan kota.

Serta dapat menerjemahkan visi dari Megawati Soekarno Putri seperti dirinya, ketika awal-awal menjadi Wali Kota Surabaya.

"Jadi memang kan pertama bagaimana memegang rule-nya. Rule-nya itu contohnya, ibu Mega tadi sempat singgung. Waktu saat saya buka dengan teman-teman, itu coba buka apa yang disampaikan bu Mega. Itu tadi kita dengar, ibu Mega itu sangat visioner orangnya. e-Procurement itu Kepresnya jaman Bu Mega. Saya buat e-Procurement tahun 2003, digunakan di nasional itu tahun 2010. Jadi sangat visioner Ibu itu," kata Risma, Selasa (1/9).

Tak hanya e-Procurement, menurut Risma ada juga terkait pengelolaan keuangan negara yang efektif dan efisien sehingga tepat sasaran.

"Kemudian e-Budgeting, Surabaya kemarin dengan uang segini kenapa bisa membangun. Karena e-budgeting itu sangat efisien. Itu beda di setiap dinas. Jadi itu efisiensi sudah dimulai sejak tingkat perencanaan. Jadi saat bu Mega menjadi Presiden, ada keputusan Mendagri nomor 27 di mana itu mensyaratkan e-budgeting, sehingga anggaran berbasis kinerja," ungkapnya.

Risma kembali menyebutkan jika yang diinginkan oleh Megawati Sukarno Putri ialah orang yang memiliki pemikiran visioner. 

"Jadi yang diinginkan ibu itu yang mempunyai pemikiran visioner gitu," katanya.

Saat ditanya siapa calon penerus Risma yang memiliki pemikiran visioner tersebut, Risma enggan menjelaskan. 

Wali Kota Perempuan pertama di Kota Surabaya ini mengaku bila Megawati Sukarno Putri sudah paham.

"Waktu saya pun nggak tahu, tapi ibu pirso (mengerti) Iya (ibu itu tahu yang memiliki visi)," jelasnya.

Risma menambahkan jika saat dirinya maju Wali Kota untuk kedua kalinya bersama Whisnu Sakti Buana, rekomendasi juga tidak turun-turun. 

Namun kemudian diserahkan sendiri oleh Hasto Kristijanto sendiri ke Surabaya.

"Waktu yang kedua semua juga bingung, rekomku nggak turun-turun. Aku tenang saja. Kalau tuhan berkenan ternyata beda kan. Sendiri ke sini Pak Hasto (mengantar rekom). Jadi artinya begitu itu kita percaya kepada tuhan yang maha kuasa. Tuhanlah yang mengatur semuanya," pungkasnya. (Ar)

Guru SD Hingga SMP di Surabaya Positif Covid-19 Kian Bertambah, Dari 137 Menjadi 393



KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Jumlah kasus positif pada Guru SD - SMP di Surabaya semakin bertambah setelah hasil swab test keluar.

Sebelumnya telah ditemukan sebanyak 137 guru positif dari 3.882 orang guru, namun kini bertambah menjadi 393 positif.

"Hasilnya yang sudah keluar sebanyak 3.082 spesimen, dengan 393 positif, 2.675 negatif, dan 12 spesimen invalid," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana (BPB) Linmas Kota Surabaya, Irvan Widyanto dikutip, Selasa (1/9).

Irvan mengatakan, tes swab untuk guru SD - SMP serta ibu hamil juga masih terus dilakukan dengan terjadwal. 

Khusus untuk para ibu hamil dilakukan tes di Gelanggang Olahraga (GOR) Pancasila. 

"Untuk tes swab para Guru SD dan SMP difokuskan di Laboratoriun Kesehatan Daerah (Labkesda). Tes masih terus berlangsung," katanya. 

Diberitakan sebelumnya, Pemkot Surabaya terus melakukan tes swab pada guru SD dan SMP untuk mencegah penularan Covid-19. 

Dari 3.127 spesimen total ada 137 orang dan 4 orang meninggal dunia, karena ada penyakit penyerta.

Irvan mengatakan, sesuai perintah Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini para guru SD dan SMP semua diminta kerja dari rumah (WFH) sambil dilakukan tes swab lanjutan. 

Karena yang di tes masih 40 persen dari jumlah total guru SD - SMP di Surabaya.

Menurut Irvan, tes massal pada guru ini sekaligus bagian dari pematangan persiapan bila nanti belajar tatap muka benar benar diputuskan. 

Selain para guru, kemungkinan juga dilakukan pada para siswa saat belajar tatap muka nantinya dimulai. (Ar)

Soal Penggantinya, Risma Juga Dimintai Pendapat Oleh Megawati



KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini lebih memilih sikap diplomatis ketika ditanya soal siapa sosok birokrat yang akan mendapatkan rekomendasi dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).

"Enggak, kita nggak tahu ya, itu Tuhan yang ngatur, kita lihat aja nanti. Karena bebannya sangat berat," jelas Risma, Selasa (1/9).

Namun Risma mengaku, dalam menentukan siapa yang layak meneruskan kepemimpinannya, ia yang juga menjabat sebagai Ketua DPP bidang Kebudayaan PDIP juga dimintai pendapat oleh Ketua Umum Megawati.

Tetapi tak hanya dirinya saja, namun juga semua pengurus DPP Partai PDI Perjuangan juga dimintai pendapatnya.

"Ya kalau diminta itu semua anggota DPP juga diminta, bukan hanya saya sebegai wali kota yang akan diganti. Tapi ya kan keputusan hak prerogatifnya ada di Ketua umum, ada pasal-pasalnya, ibu nyebutkan pasal sekian begini, pasal ini begini, dan pasal keputusan Ketua Umum itu ada," pungkasnya. (Ar)

Risma Ngaku Pilkada Surabaya Jadi Pusat Perhatian Dunia



KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Penentuan siapa yang bakal menggantikan posisinya, Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini mengaku tak bisa berbuat banyak.

Ia hanya pasrah untuk menyerahkan kepada Tuhan Yang Maha Esa.

"Ya itu kita serahkan sama yang maha kuasa ya," kata Risma, Selasa (1/9).

Bahkan ketika disinggung sosok maupun kriteria apa yang layak meneruskan memimpin Kota Surabaya, lagi- lagi Risma enggan membocorkannya.

"Enggak tahu aku juga, kita nggak tahu hasilnya," katanya.

Kendati demikian, Risma menginginkan penerusnya itu dapat selaras dengan idenya dalam membangun Kota Surabaya serta mensejahterakan warganya.

Pasalnya dalam waktu dekat ini, Risma mengaku tak hanya menanggalkan jabatannya sebagai Wali Kota Surabaya tapi juga sebagai Presiden UCLG.

"Cuman saya bermimpi, bolehkan. Jadi sebetulnya Presiden UCLG itu selesai November 2020, tapi mereka minta sidangnya minta April 2021. Aku sudah selesai," ungkapnya.

Nah disaat itu, otomatis mata dunia otomatis akan melihat siapa penggantinya pada tahun 2021, sebab dalam pemilihan Presiden UCLG yang baru untuk periode 2021-2022 Ia diminta menghadirinya.

"Artinya Surabaya akan dilihat oleh seluruh dunia untuk melihat ini (Pilkada Surabaya)," pungkasnya. (Ar)