Terus Kobarkan Semangat Perjuangan Arek-arek Suroboyo 10 Nopember 1945 untuk memberantas Korupsi, Terorisme dan Penyalahgunaan Narkoba

Soft Launching Kota Lama, Gelar Sejumlah Paket Wisata

Sejumlah paket wisata digelar Pemkot Surabaya usai soft launching Kota Lama zona Eropa yang berada di kawasan Jalan Rajawali, Krembangan, Surabaya.

Cegah Narkoba di Kalangan ASN dan Pelajar, Pemkot Surabaya Gandeng BNN dan Polisi

Upaya Pemkot Surabaya memberantas Narkoba tak hanya di kalangan pelajar dan masyarakat, tetapi juga Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkup pemkot.

Peluang Investasi untuk Pengembangan Eks THR-TRS

Pemkot Surabaya menggandeng Kamar Dagang dan Industri (Kadin) untuk mempromosikan proyek peluang investasi di Kota Pahlawan. Diantaranya di kompleks eks Taman Hiburan Rakyat (THR) dan Taman Remaja Surabaya (TRS).

Tekan Laju Inflasi, Pemkot Rutin Gelar Pangan Murah

Untuk menekan laju inflasi agar masyarakat bisa mendapatkan komoditas bahan pangan dengan lebih murah, Pemkot Surabaya rutin menggulirkan program Gerakan Pangan Murah setiap bulan.

Pemkot Surabaya Komitmen Amankan Aset yang Dikuasai Pihak Ketiga

Berbagai upaya strategis terus dilakukan Pemkot Surabaya untuk memastikan aset daerah dapat dimanfaatkan secara optimal demi kepentingan warga dan pemerintah.

Senin, 07 September 2020

Asah Kreativitas, Dispendik Surabaya Bakal Launching Buku Tepat di Hari Guru Nasional



KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya melalui Dinas Pendidikan (Dispendik) akan membuat terobosan baru berupa karya tulis yang dikemas dalam bentuk buku. 

Karya tulis itu nantinya akan diisi oleh para guru SD - SMP baik swasta maupun negeri se-Surabaya.

Program ini memang sengaja dibuat untuk memberi rangsangan kepada para guru agar tidak berhenti berkreatifitas. 

Selain itu, kreativitas para guru juga harus terus diasah dan menuangkan pemikirannya  dalam sebuah karya tulis.

“Kita senantiasa mendorong siapapun termasuk guru untuk maju. Karena itu kita beri rangsangan dengan mengemasnya dalam sebuah buku,” kata Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya, Supomo, Senin (7/9).

Saat ini, proses pembuatan buku masih dalam tahapan pengerjaan. 

Menurutnya, buku yang ditulis para guru itu dengan tema yang beraneka ragam. Ini disesuaikan dengan penelitiannya atau bidang keahlian masing-masing pendidik.

“Jadi selain keahlian, guru juga bisa menuliskan pengalamannya yang selama ini para guru sudah lalui. Sehingga kemudian menjadi poin-poin penting untuk dituangkan dalam tulisan,” papar dia.

Nantinya, kata Supomo, buku-buku tersebut akan dilaunchingkan bertepatan pada Hari Guru Nasional, yakni Rabu 25 November 2020 mendatang. 

“Kita sengaja keluarkan sesuai dengan momentum Hari Guru Nanti,” jelas dia.

Ia berharap, dengan cara ini dapat menjadikan kualitas pendidikan khususnya di Kota Pahlawan semakin maju. 

Sehingga diharapkan pula dapat berdampak pada kualitas pelajar yang dapat menjadikan anak-anak tumbuh dan berkembang menjadi manusia yang luar biasa.

“Mudah-mudahan dengan cara ini kualitas pendidikan di Surabaya akan cepat maju. Tentunya semakin lebih baik yang dapat berdampak pada para pelajar. Sehingga mereka menjadi anak yang luar biasa,” pungkasnya.

Dua Prajurit Branjangan Diterjunkan, Cerdaskan Anak-Anak Perbatasan



KABARPROGRESIF.COM: (Boven Digoel Papua) Dua personel Satgas Pamtas Yonif Mekanis 516/CY, Serda I Wayan Adi dan Serda Agung Ali, sengaja diterjunkan di Distrik Jair, Kabupaten Boven Digoel, Papua.

Di lokasi itu, keduanya mendapat perintah langsung dari Dansatgas Pamtas Yonif 516, Letkol Inf Muhammad Radhi Rusin untuk

memberikan materi membaca, menulis dan berhitung pada anak-anak di lokasi itu.

Cara belajar santai pun, diterapkan oleh kedua Bintara itu. Hal tersebut, sengaja dilakukan untuk memacu minat belajar anak-anak.

“Kita bumbui dengan adanya permainan-permainan yang mengedukasi. Supaya inisiatif untuk belajarnya, bertambah,” kata Serda Wayan Adi, Senin, (7/9).

Terpisah, dihubungi melalui via selulernya, Letkol Radhi membenarkan kegiatan yang dilakukan oleh dua personelnya di Distrik Jair itu.

Ia menilai, bukan hanya mampu mengedukasi anak-anak di daerah perbatasan Indonesia-Papua Nugini saja. Namun, upaya itu juga mampu meningkatkan Kemanunggalan antara TNI dan rakyat.

“Sebab, kehadiran TNI di masyarakat harus bisa memberikan manfaat. Jadi, tidak perlu khawatir kalau ada TNI hadir di tengah-tengah masyarakat,” ujarnya.

Latihan Teknis, Asah Kemampuan Aparat Intelijen Korem



KARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Kemampuan dan profesionalitas aparat Intelijen Korem 084/Bhaskara Jaya, seakan tak ada habisnya untuk terus diasah,

sekaligus dikembangkan guna menghadapi setiap dinamika wilayah yang terjadi.

Berbagai pembekalan pun, diberikan oleh aparat Intelijen untuk meningkatkan kemampuannya, salah satunya melalui latihan teknis yang dilakukan di Makorem, Senin, (7/9).

“Itu dilakukan sesuai dengan kebutuhan tugas yang nantinya harus dijalankan oleh seorang aparat Intelijen,” ujar Kasi Intel Korem, Kolonel Inf Andi Gus Wulandri.

“Latihan teknis ini juga dijadikan sebagai tolak ukur bagi Komando Atas. Tingkat kemampuan sekaligus melakukan suatu analisis pada permasalahan, juga menjadi faktor utama yang harus bisa dimiliki oleh prajurit,” bebernya. 

“Langkah itu sangat efektif dalam menentukan suatu tindakan selanjutnya, guna mendukung tugas-tugas satuan,” imbuh Kasi Intel. (Ar)

Ketua Cabang 7 Korcab V DJA ll Dampingi Danlanal Tegal beserta Pengurus Anjangsana ke Ibu Sarjoe



KABARPTOGRESIF.COM: (Surabaya) Komandan Pangkalan TNI AL (Danlanal) Tegal Letkol Mar Ridwan Azis, M.Tr.Hanla., CHRMP., didampingi Ibu Ketua Cabang 7 Korcab V DJA ll Ny.Via Ridwan Azis beserta pengurusnya dalam rangka menjenguk/anjangsana ke kediaman Ibu Hj. Sumiyati Binti Sosro Prayitno (Ibu Sarjoe) istri dari mantan Danlanal Tegal Pertama yang sekarang sedang terbaring sakit.

Kegiatan anjangsana ini dilaksanakan bentuk perhatian Ketua Cabang 7 dan pengurus karena mendapat informasi bahwa Ibu Sarjoe telah jatuh sakit dan di rawat.

Ibu Sumiyati adalah istri dari Sarjoe  Danlanal Tegal periode 1966 - 1967 dan Wali kota Tegal 1967 – 1979, Senin (7/9).

Anjangsana ini merupakan kegiatan sosial dan memupuk jiwa  kebersamaan dan kepedulian terhadap keluarga besar Lanal Tegal yang masih aktif maupun yang sudah tidak aktif lagi.

Kegiatan anjangsana dihadiri  Danlanal Tegal Letkol Mar Ridwan Azis, M.Tr.Hanla., CHRMP., Ketua Cabang 7 Korcab V DJA ll Ny Via Ridwan Azis, Wakil Ketua Cabang 7 Ny.Kadrawi, dan pengurus.

Kegiatan tersebut dilaksanakan dengan berkunjung secara langsung melihat kondisi Ibu Sarjoe yang sedang berbaring sakit di kediamannya.

Semoga saja kondisi kesehatan ibu Sarjoe cepat membaik dan lekas pulih dan bisa beraktifitas kembali, marilah kita berdoa untuk kesembuhan beliau'' Ungkap Ketua Cabang 7 Korcab V DJA ll. (Ar)

Pilkada Serentak, Danrem Bhaskara Jaya Tekankan Netralitas



KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya)
Danrem 084/Bhaskara Jaya, Brigjen TNI Herman Hidayat Eko Atmojo menginstruksikan para Dandim dan Danramil di wilayah tugasnya untuk bersikap netral dalam ajang Pemilihan Kepala Daerah mendatang.

Jenderal dengan bintang satu di pundaknya itu menegaskan, jika netralitas dalam pesta demokrasi, sudah menjadi suatu hal yang wajib dijalankan oleh seorang prajurit TNI-AD.

“Harus netral. Netralitas sudah mendarah daging di dalam tubuh TNI, khususnya TNI-AD,” ujar Danrem dalam rapat terbatas

kesiapan Pilkada di Makorem. Senin, (7/9/2020).

Dia menambahkan jika TNI, nanti memiliki peranan penting selama berjalannya Pilkada, terlebih menjaga stabilitas dan kondusifitas wilayah bersama aparat keamanan terkait.

“Semuanya on call. Kita stand by, kalau diminta baru kita terjunkan personel untuk mem-back up,” bebernya.

Brigjen Herman kembali menegaskan jika nantinya, personel Korem hanya bertugas mem-back up pihak Kepolisian saja.

“Tidak lebih, hanya mem-back up polisi saja,” pungkasnya. (Ar)

Komandan Kodiklatal: Tinggalkan Budaya Rutinitas



KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Pendidikan Diklapa, Dikmatra 2 dan Dikaplikasi 2 merupakan jenjang pendidikan pengembangan umum  tertinggi  di  Kodiklatal,  hasil didik tersebut diarahkan agar mampu mengembangkan ide-ide pemikiran yang konseptual serta mampu menganalisis permasalahan secara taktik dan strategik. 

Oleh sebab itu tinggalkan budaya rutinitas yang menghambat kemajuan diri dan beranilah berubah untuk menjadi lebih baik.

Demikian disampaikan Komandan Komando Pembinaan Doktrin Pendidikan dan Latihan Angkatan Laut (Dankodiklatal) Laksda TNI Nurhidayat pada acara penutupan Pendidikan Lanjutan Perwira (Diklapa) angkatan ke-29, Dikmatra dan Dikaplikasi 2 Tahun 2020 yang dilaksanakan di gedung Moeljadi Kesatrian Bumimoro Kodiklatal Surabaya, Senin, (7/9).

Penutupan pendidikan tersebut diikuti 135 perwira dengan rincian 74 orang siswa perwira Diklapa angkatan ke-29 sedangkan 61 orang sisanya adalah Siswa perwira Dikmatra dan Dikaplikasi 2 Tahun 2020.

Dalam kesempatan tersebut Dankodiklatal menyampaikan ucapan selamat atas keberhasilan para perwira dalam menyelesaikan pendidikan ini dengan baik, aman dan lancar, juga sekaligus ucapan selamat atas penghargaan “Adhi  Jala Yudha” kepada  Kapten Laut (P) Kukuh Dwiyanto yang merupakan lulusan perwira  siswa  terbaik  Diklapa  angkatan  ke-29 Ta 2020.

Dankodiklatal berharap agar berbagai teori, doktrin, strategi dan kebijakan pemimpin  TNI  AL  serta  kegiatan  yang terakhir yaitu lattek Olah Yudha Operasi Gabungan TNI, dapat dipahami dengan baik agar menjadi bekal yang berharga dalam melaksanakan tugas-tugas ke depan yang semakin dinamis dan kompleks.

Diakhir amanatnya Dankodiklatal memberikan beberapa arahan yang perlu dipedomani sebagai pengantar tugas antara lain selalu meningkatkan  kualitas  keimanan  dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, Allah SWT sebagai landasan dalam pelaksanaan tugas ke depan, selain itu agar terus belajar dan mengembangkan diri guna meningkatkan kualitas kemampuan sebagai perwira TNI yang andal serta memiliki  etika moral   yang  sesuai  dengan  nilai-nilai  kepemimpinan, keteladanan dalam Sapta Marga, Sumpah Prajurit dan Trisila TNI AL.

 

Arahan lainya adalah mengoptimalkan segala kemampuan dan membudayakan  bekerja  keras  dan  berpikir  cerdas karena penerapan penugasan di lapangan, merupakan refleksi kemampuan para perwira dalam menyerap dan  mengaplikasikan  ilmu  yang  diperoleh  selama  mengikuti  proses  pendidikan. Kepada perwira siswa dari TNI AD dan TNI AU, Dankodiklatal mengucapkan terima kasih telah mengikuti pendidikan lanjutan perwira di Kodiklatal, dan berharap menjadi pengalaman yang berharga dalam melanjutkan tugas di kesatuan masing-masing.

Terima CSR Beasiswa Pendidikan Rp 4 Miliar, Pemkot Surabaya Salurkan kepada Siswa MBR



KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) terkait Corporate Social Responsibility (CSR) beasiswa pendidikan bagi siswa dari keluarga Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) Jenjang SMP dengan 36 perusahaan atau lembaga.

Bantuan beasiswa pendidikan senilai Rp 4.364.000.000 tersebut diberikan hingga siswa SMP ini lulus.

“Atas nama anak-anak, saya mengucapkan banyak terima kasih," kata Risma usai acara yang berlangsung di Lobi Lantai 2 Balai Kota Surabaya, Senin (7/9).

Risma mengungkapkan, setiap bulan ia mengajak pegawai di Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya untuk mengumpulkan uang yang dijadikan semacam zakat.

Nah ketika sudah terkumpul, uang ini yang digunakan untuk memberi bantuan kepada daerah lain yang terkena bencana alam.

"Makanya, kenapa Surabaya selalu memberi bantuan cepat di setiap ada bencana," ujarnya.

Dari uang itu, kata Risma, terkadang juga digunakan untuk membiayai anak-anak yang putus sekolah.

Namun begitu, saat ini uang itu digunakan membiayai penanganan Covid-19, terutama yang sedang melakukan isolasi mandiri.

"Biasanya kami menggunakan uang itu untuk membiayai mereka (siswa) atau kadang untuk untuk membantu daerah lain ketika ada bencana,” paparnya.

Bahkan, wali kota perempuan pertama di Kota Pahlawan ini juga menceritakan beberapa kisah anak-anak jalanan yang akhirnya dapat bersekolah kembali sehingga terhindar dari tindakan kriminal.

"Karena mereka telah terbantu untuk pendidikan anaknya. Alhamdulillah matur nuwun (terima kasih) sekali. Bapak ibu, saya terima kasih sekali, atas nama warga,” tuturnya.

Mendengar pengakuan Risma, Ketua Yayasan Sekolah Tiga Bahasa Xin Zhong School bernama Heru Budi Hartono secara spontanitas menyumbangkan total uang senilai Rp 450 juta.

Dana yang diberikan secara pribadi itu akan dibagikan kepada 50 orang pelajar. Masing-masing dari mereka menerima Rp 250 ribu sampai tahun ketiga.

“Saya pribadi membantu ini supaya bisa membantu anak-anak yang tidak mampu. Supaya mereka mendapat pendidikan yang bagus. Kemudian mereka dapat berbakti kepada Indonesia. Itu tujuan saya,” kata Heru Budi Hartono.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya Supomo mengatakan, berdasarkan data MBR yang tercatat, ada sekitar 13 ribu anak yang menerima intervensi bantuan berupa beasiswa itu. Mereka terdiri dari siswa keluarga MBR jenjang SMP.

“Jadi intervensi ini untuk anak-anak yang masuk ke SMP. Kemudian yang kedua melalui sekolah mitra warga. Jadi kalau dari mereka ada yang bersekolah di swasta mereka sudah tidak perlu bayar lagi,” kata Supomo.

Karena itu, Supomo menyatakan, bahwa sekolah swasta yang menerima siswa dari mitra warga tidak perlu lagi khawatir.

Sebab, Pemkot Surabaya telah menggandeng CSR untuk menanggung semua biaya para siswa itu sampai lulus.

Apalagi, saat ini perlakuan sekolah swasta sama seperti di sekolah negeri gratis tanpa dipungut biaya sepeser pun.

“Sampai lulus tiga tahun. Jadi tidak ada biaya uang gedung atau semacamnya. Tapi kalau untuk uang rekreasi sama seperti sekolah negeri mereka membayar sendiri,” jelas dia.

Hingga saat ini, sekitar 200 sekolah swasta yang tergabung dalam program mitra keluarga.

Sedangkan untuk jumlah siswanya, kata Supomo, tergantung pada masing-masing sekolah.

“Kalau untuk buku sudah dicover oleh Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dan Bopda itu masih ada kekurangan. Nah, kekurangan ini lah yang tercover oleh CSR tadi,” pungkasnya.

Pedagang Pasar Kedurus Deadline Penjual Liar Hingga Rabu Depan, Bila Tidak



KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Berbagai opsi yang ditawarkan pihak kepolisian agar aksi unjuk rasa para pedagang pasar Kedurus selesai menemui jalan buntu.

Para pedagang pasar Kedurus tetap pada pendiriannya yakni agar para pedagang liar tersebut harus segera meninggalkan lapaknya.

"Saya suruh masuk ke dalam, saya crikn tempat," kata Hj Manung saat menggelar aksi, Senin (7/9).

Namun bila penawaran itu tetap ditolak, lanjut Hj Manung, pihaknya meminta pihak Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya segera menertibkannya.

Sebab keberadaan pedagang liar itu sangat mengganggu pengguna jalan di area tersebut.

"Saya minta segera ditertibkan agar lapak pedagang liar di sepanjang jalan Kedurus Dukuh dibongkar," tegasnya.

Bahkan bila tidak ada respon penertiban, kata Hj Manung, para pedagang akan melanjutkan aksinya hingga hari rabu (9/9).

"Harus ditertibkan. Akan berlanjut terus," ancamnya.

Menurut Hj Manung, selain memberi dead line waktu penutupan, pihaknya juga akan mengerahkan seluruh pedagang pasar Kedurus agar keluar dari dalam pasar untuk berjualan di luar.

"Kalau tidak ada penutupan. Tindakan saya, anak buah saya akan jualan diluar," katanya.

Tetapi bila para pedagang liar itu ingin berjualan didalam pasar, tentunya tidak gratis. Ada aturan yang harus ditaati.

"Pedagang luar bisa saya yang ngatur. Ada konsekwensi yang punya tempat. Harus warga kedurus yang punya KK. Harga tiap stan bervariasi ada Rp 8 ribu, Rp 6 ribu, Rp 4 ribu. itu perbedaan, besar mahal, kdang Rp 2 ribu lapak biasa," pungkasnya.

Seperti diketahui puluhan pemilik stan selaku Pedagang didalam pasar Kedurus, Kecamatan Karang Pilang, Surabaya menggelar aksi unjuk rasa tepat di depan kampung Kedurus 4 gang mangga, Surabaya.

Mereka memprotes dengan keberadaan para pedagang di luar lokasi pasar Kedurus yang semakin menjamur.

Pasalnya keberadaan pedagang di luar area pasar tersebut membuat kondisi di dalam pasar menjadi sepi pengunjung.

Akibatnya perputaran ekonomi para pedagang resmi yang berada di dalam Pasar Kedurus menurun drastis, apalagi dalam masa Pandemi Covid-19 seperti ini.

Sebelum menggelar aksi ini, pihak pedagang di dalam pasar Kedurus itu sudah berkoordinasi dengan Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat  (LPMK).

Namun nyatanya hingga aksi digelar tidak ada tindakan. Padahal tugas dan fungsi LPMK adalah menampung aspirasi masyarakat, peningkatan kualitas dan percepatan pelayanan pemerintah kepada masyarakat, penyusunan rencana, pelaksanaan, pelestarian dan pengembangan hasil-hasil pembangunan secara partisipatif, serta pengembangan potensi sumber daya alam serta keserasian lingkungan hidup.

Keluhan para pedagang di dalam pasar itu tak hanya disampaikan ke LPMK. Namun juga ke intansi pemerintahan di wilayah tersebut agar segera menertibkan pedagang di luar area Pasar Kedurus.

Tapi nyatanya, setali tiga uang, pihak kelurahan bahkan Kecamatan Karang Pilang terkesan tutup mata.

Dalam aksinya, para pedagang yang kebanyakan emak-emak mengeluarkan semua dagangannya.

Hukuman Tak Patuh Protokol Kesehatan, Disuruh Push Up di Depan Umum, KTP Disita



KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Warga yang tak patuh protokol kesehatan di Kecamatan Pakal, Surabaya, mendadak kaget ketika petugas gabungan setempat menggelar razia disiplin protokol kesehatan.

Dalam razia itu, 4 warga berhasil ditindak oleh aparat karena kedapatan tak menggunakan masker ketika berada di sebuah lokasi umum setempat.

“Sesuai Perwali 34, nomor 33 tahun 2020. Pelanggar akan mendapat sanksi disiplin. Pastinya nanti KTP juga kita sita,” ujar Danramil Benowo, Mayor Inf Hendi Eko Yono, Senin, (7/9).

Selain sita KTP, para pelanggar juga dijatuhi hukuman berupa push up di tempat umum. Upaya itu, menurut Danramil, diyakini bisa memberikan efek jera bagi pelanggar.

“Pastinya malu kan ya, itu menjadi pembelajaran bagi warga lainnya untuk tetap mematuhi protokol kesehatan,” tegasnya.

Pedagang Pasar Kedurus Unjuk Rasa, Lurah, Camat Pilih Ngumpet



KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Kendati membuat sepanjang jalan Kedurus Dukuh, Kelurahan Kedurus, Kecamatan Karang Pilang macet lantaran ditutup oleh pedagang pasar Kedurus berunjuk rasa.

Namun pihak aparat dari Pemerintah setempat tak nampak terlihat batang hidungnya.

Pihak Kelurahan Kedurus hingga Kecamatan Karang pilang terkesan cuek. 

Kedua kepanjangan tangan dari Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini memilih ngumpet.

Hal yang sama juga terjadi pada Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat  (LPMK) Kelurahan Kedurus, Sutiyoso.

Sayangnya aksi cuek Ketua LPMK Kelurahan Kedurus ini tak berjalan lama.

Para pedagang yang sudah terbakar emosi ini terpaksa harus melakukan jemput paksa ke rumah Sutiyoso.

Pria paroh baya itu terpaksa manut ketika 'dikeler' dihadapan ratusan para pedagang pasar Kedurus yang mulai memadati sepanjang jalan Kedurus Dukuh ini.

Sutiyoso diminta bertanggung jawab dengan perbuatannya yang melegalkan pedagang liar dengan memungut sejumlah dana.

Tak hanya pedagang yang gregetan, bahkan aparat kepolisian sempat tersulut emosi.

Ini lantaran Sutiyoso tak menghiraukan aksi pedagang tersebut, apabila tak dijemput oleh para pedagang.

Dalam pertemuan antara perwakilan pedagang pasar Kedurus, RW, Polsek Karang Pilang di sepanjang jalan Kedurus Dukuh tersebut nampak terlihat alot.

Berbagai opsi yang ditawarkan pihak kepolisian ditolak warga.

Hingga berita diturunkan, pertemuan masih berlanjut di Balai RT setempat.

Seperti diketahui puluhan pemilik stan selaku Pedagang didalam pasar Kedurus, Kecamatan Karang Pilang, Surabaya menggelar aksi unjuk rasa tepat di depan kampung Kedurus 4 gang mangga, Surabaya, Rabu (7/9).

Mereka memprotes dengan keberadaan para pedagang di luar lokasi pasar Kedurus yang semakin menjamur.

Pasalnya keberadaan pedagang di luar area pasar tersebut membuat kondisi di dalam pasar menjadi sepi pengunjung.

Akibatnya perputaran ekonomi para pedagang resmi yang berada di dalam Pasar Kedurus menurun drastis, apalagi dalam masa Pandemi Covid-19 seperti ini.

Sebelum menggelar aksi ini, pihak pedagang di dalam pasar Kedurus itu sudah berkoordinasi dengan Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat  (LPMK).

Namun nyatanya hingga aksi digelar tidak ada tindakan. Padahal tugas dan fungsi LPMK adalah menampung aspirasi masyarakat, peningkatan kualitas dan percepatan pelayanan pemerintah kepada masyarakat, penyusunan rencana, pelaksanaan, pelestarian dan pengembangan hasil-hasil pembangunan secara partisipatif, serta pengembangan potensi sumber daya alam serta keserasian lingkungan hidup.

Keluhan para pedagang di dalam pasar itu tak hanya disampaikan ke LPMK. Namun juga ke intansi pemerintahan di wilayah tersebut agar segera menertibkan pedagang di luar area Pasar Kedurus.

Tapi nyatanya, setali tiga uang, pihak kelurahan bahkan Kecamatan Karang Pilang terkesan tutup mata.

Dalam aksinya, para pedagang yang kebanyakan emak-emak mengeluarkan semua dagangannya.

Pencegahan Narkotika, Tim Staf Intelijen dan Puspom Angkatan Darat Turun Tangan



KABARPROGRESIF.COM: (Malang) Tim Staf Intelijen Angkatan Darat, Puspomad hingga Puskesad memastikan jika prajurit di wilayah Kodam V/Brawijaya,

khususnya Korem 083/Baladhika Jaya dan Divisi Infanteri 2/Kostrad, terhindar dari adanya peredaran gelap maupun penyalahgunaan narkotika.

Dalam rangka pencegahan, pemberantasan, penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba (P4GN), tim yang diketuai oleh Letkol Inf M. Roni Sulaeman tersebut, menggelar sosialisasi hingga pengecekan urine secara mendadak yang dipusatkan di Lapangan Apel Makorem 083/Baladhika Jaya, Kota Malang, Jawa Timur, Senin (7/9).

Ratusan prajurit dari beberapa Satuan yang sudah berada di lokasi itu pun, diminta untuk segera menyerahkan urine masing-masing.

Danrem 083/Baladhika Jaya, Kolonel Inf Irwan Subekti mengatakan jika kedatangan Tim Terpadu Sintelad Mabesad kali ini,

ditujukan untuk mengantisipasi adanya penyalahgunan maupun peredaran narkotika di tubuh TNI-AD.

“Penyalahgunaan dan peredaran itu (narkotika), semakin mengkhawatirkan. Dan itu, menjadi keprihatinan kita bersama,” jelas Danrem.

Senada, Kasi Intel Korem, Letkol Arm Muslich menambahkan jika keberadaan zat berbahaya itu, menyentuh berbagai kalangan maupun lapisan.

Artinya, siapapun bisa saja tersentuh oleh keberadaan zat narkotika tersebut. “Peredaran narkoba tidak pandang bulu,” bebernya.

Keberadaan P4GN, kata Letkol Muslich, seakan menjadi suatu langkah yang tepat sebagai awal bentuk pencegahan, sekaligus

penanggulangan adanya keberadaan narkoba di lingkungan TNI-AD.

“TNI-AD berkomitmen untuk ikut berperang melawan narkoba. Upaya sosialisasi juga rutin dilakukan sebagai upaya menambah wawasan prajurit betapa bahayanya narkoba,” katanya.

Letkol Muslich menambahkan jika pimpinan TNI-AD, telah memberlakukan sanksi tegas bagi prajurit yang terbukti melanggar, maupunmenggunakan narkoba. 

Tak tanggung-tanggung, pecat tidak hormat pun bakal dilakukan sebagai bentuk komitmen TNI-AD dalam membrangus peredaran zat narkotika.

“Setelah dinyatakan dipecat dari Kedinasan, kita akan lakukan rehabilitasi,” jelasnya.

Alhasil, selama dilakukannya pengecekan urine tersebut, tak ditemukan satupun anggota yang terbukti positif mengkonsumsi narkoba.

Hasil pengecekan itu, seakan menjadi pedoman bagi prajurit lainnya agar selalu bisa melindungi diri dari keberadaan narkotika.

Terkuak RT, RW Hingga LPMK Pungut Upeti Pedagang Liar Pasar Kedurus



KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Aksi unjuk rasa para pedagang Kedurus Kecamatan Karang Pilang ini dipicu tak hanya adanya para pedagang liar di sekitaran pasar tersebut.

Usut punya usut kekesalan para pedagang di dalam pasar Kedurus ini lantaran adanya legalitas dari pengelola pasar tersebut.

Caranya yakni, pengelola pasar yang tak lain adalah Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat  (LPMK), Sutiyoso memungut sejumlah upeti setiap pedagang liar tersebut.

"Mereka kongkalikong dengan RW, RT dan LPMK, saya lupa namanya," kata Hj Manung disela-sela aksi unjuk rasa, Selasa (7/9).

Nah dari itulah, lanjut Hj Manung para pedagang liar merasa aman. Akibatnya ratusan pedagang yang berjualan di dalam pasar merasa dirugikan.

Padahal, kata Hj Manung untuk harga tidak ada perbedaan, cuma ada penambahan biaya parkir bila berbelanja di dalam pasar.

"Kalau beli diluar tinggal duduk langsung pulang, kalau didalam harus parkir. Misal kalau di luar Rp 5 rb, di dalam bisa sampai Rp 7 ribu karena ada parkir Rp 2 ribu," pungkasnya.

Puluhan pemilik stan selaku Pedagang didalam pasar Kedurus, Kecamatan Karang Pilang, Surabaya menggelar aksi unjuk rasa tepat di depan kampung Kedurus 4 gang mangga, Surabaya.

Mereka memprotes dengan keberadaan para pedagang di luar lokasi pasar Kedurus yang semakin menjamur.

Pasalnya keberadaan pedagang di luar area pasar tersebut membuat kondisi di dalam pasar menjadi sepi pengunjung.

Akibatnya perputaran ekonomi para pedagang resmi yang berada di dalam Pasar Kedurus menurun drastis, apalagi dalam masa Pandemi Covid-19 seperti ini.

Sebelum menggelar aksi ini, pihak pedagang di dalam pasar Kedurus itu sudah berkoordinasi dengan Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat  (LPMK).

Namun nyatanya hingga aksi digelar tidak ada tindakan. Padahal tugas dan fungsi LPMK adalah menampung aspirasi masyarakat, peningkatan kualitas dan percepatan pelayanan pemerintah kepada masyarakat, penyusunan rencana, pelaksanaan, pelestarian dan pengembangan hasil-hasil pembangunan secara partisipatif, serta pengembangan potensi sumber daya alam serta keserasian lingkungan hidup.

Keluhan para pedagang di dalam pasar itu tak hanya disampaikan ke LPMK. Namun juga ke intansi pemerintahan di wilayah tersebut agar segera menertibkan pedagang di luar area Pasar Kedurus.

Tapi nyatanya, setali tiga uang, pihak kelurahan bahkan Kecamatan Karang Pilang terkesan tutup mata.

Dalam aksinya, para pedagang yang kebanyakan emak-emak mengeluarkan semua dagangannya.

Hingga berita ini diturunkan, aksi tersebut mendapat pengawalan dari aparat kepolisian, sedangkan pihak kelurahan Kedurus maupun kecamatan Karang Pilang.