Terus Kobarkan Semangat Perjuangan Arek-arek Suroboyo 10 Nopember 1945 untuk memberantas Korupsi, Terorisme dan Penyalahgunaan Narkoba

Soft Launching Kota Lama, Gelar Sejumlah Paket Wisata

Sejumlah paket wisata digelar Pemkot Surabaya usai soft launching Kota Lama zona Eropa yang berada di kawasan Jalan Rajawali, Krembangan, Surabaya.

Cegah Narkoba di Kalangan ASN dan Pelajar, Pemkot Surabaya Gandeng BNN dan Polisi

Upaya Pemkot Surabaya memberantas Narkoba tak hanya di kalangan pelajar dan masyarakat, tetapi juga Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkup pemkot.

Peluang Investasi untuk Pengembangan Eks THR-TRS

Pemkot Surabaya menggandeng Kamar Dagang dan Industri (Kadin) untuk mempromosikan proyek peluang investasi di Kota Pahlawan. Diantaranya di kompleks eks Taman Hiburan Rakyat (THR) dan Taman Remaja Surabaya (TRS).

Tekan Laju Inflasi, Pemkot Rutin Gelar Pangan Murah

Untuk menekan laju inflasi agar masyarakat bisa mendapatkan komoditas bahan pangan dengan lebih murah, Pemkot Surabaya rutin menggulirkan program Gerakan Pangan Murah setiap bulan.

Pemkot Surabaya Komitmen Amankan Aset yang Dikuasai Pihak Ketiga

Berbagai upaya strategis terus dilakukan Pemkot Surabaya untuk memastikan aset daerah dapat dimanfaatkan secara optimal demi kepentingan warga dan pemerintah.

Jumat, 11 September 2020

Begini Antusiasme Pelajar Surabaya Saat Wali Kota Risma Menjadi Guru Pengajar di Sekolah Daring



KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Hadirnya sosok Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini sebagai guru pengajar dalam program GURUku di sekolah daring via televisi, rupanya menjadi gebrakan semangat tersendiri bagi pelajar Surabaya. Apalagi, selama ini para pelajar itu hanya belajar di rumah via daring.

Kharisma wali kota perempuan pertama di Kota Surabaya itu ternyata juga memikat hati para pelajar. Bahkan mayoritas pelajar di Surabaya dipastikan mengenal dan mengidolakannya. 

Buktinya, sebelum kelas virtual dimulai, sejumlah siswa sudah bersiap diri sedari pagi berada di depan layar televisi untuk menyaksikan Wali Kota Risma tampil sebagai guru pengajar.

Saat itu, Wali Kota Risma memaparkan materi terkait fungsi organ tubuh yang dihubungkan dengan pendidikan karakter. Wali Kota Risma sangat lihai membawakan materi tersebut. 

Bahkan, sebelum mengakhiri pertemuan virtual itu, Wali Kota Risma juga sempat memberikan tugas, yaitu menuliskan teman sebanyak-banyaknya. 

Setelah itu, bagi siapa yang paling banyak akan mendapatkan hadiah tanda tangan.

Seorang murid dari kelas 5 SD Negeri Sambikerep 1 bernama Michayla Tasya Kustria mengaku sangat senang ketika Wali Kota Risma ada di televisi untuk mengajar. 

Ketika pertemuan belum ditutup, dengan penuh semangat ia pun langsung mengerjakan tugas dari Wali Kota Risma itu.

“Sekarang jumlah teman yang saya tulis lebih dari 100 orang. Mau dikerjakan lagi supaya bisa dapat tanda tangannya Bu Guru Risma. Targetnya 200 teman,” kata Tasya.

Ia merinci ratusan teman-temannya itu, mulai dari teman sekolah, teman mengaji, teman rumah hingga saudara-saudaranya. Tidak hanya itu, siswi kelas 5 SD tersebut mengungkapkan berbagai pesan-pesan Wali Kota Risma saat mengajar. 

“Kalau ada perselisihan cepat datangi anak itu dan meminta maaf. Lalu Bu Guru Risma juga ingatkan harus saling menghormati kepada siapapun dan saling menyayangi,” papar dia.

Sementara itu, Ibu Kusuma yang merupakan ibunda dari Tasya mengatakan anaknya lebih bersemangat dibandingkan ketika sekolah virtual lainnya. 

Tanpa diingatkan, ia pun sudah siap berada di depan televisi sembari membawa buku tulisnya. 

Bahkan ia mengaku, saat Wali Kota Risma memberi nasehat, anak-anak lebih mendengarkan dibandingkan orang tuanya yang berbicara.

“Biasanya itu loyo gitu. Kalau Bu Risma yang bicara anak-anak itu lebih nurut dari pada orang tuanya di rumah,” ungkapnya.

Ia berharap Wali Kota Risma dapat kembali menjadi guru di sekolah virtual dengan tema-tema yang lain. 

Sehingga dipastikan anak-anak lebih bersemangat dalam menimba ilmu. 

“Anak saya ini lebih semangat. Biasanya di rumah tidur, kalau ditanya jawabnya nanti-nanti saja gitu. Kalau Bu Risma yang di depan TV lebih semangat,” jelasnya.

Cerita lainnya datang dari siswa bernama Revanatha Bilal Saniscara. Pelajar kelas 4 SD Kyai Ibrahim itu mengaku tidak terasa durasi berjalan sangat cepat ketika menyaksikan Wali Kota Risma mengajar. 

Selain itu, ia mengungkapkan alasan mengapa dirinya begitu menyukai sosok Wali kota Risma. 

“Karena Bu Guru Risma memberi saya motivasi, beliau pintar, tegas, sukses. Saya  ingin jadi seperti beliau,” kata Revanatha.

Di samping itu, ia menyebut tugas dari Wali Kota Risma akan segera diselesaikan sambil mengingat-ingat nama-nama temannya. 

Jika dihitung,  jumlahnya sudah mencapai 105 orang teman. Mereka terdiri dari teman sekolah, teman main, teman banjari dan teman-teman lainnya. 

“Lalu ada teman vlog dari Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP5A),” ujar dia.

Kepala Bidang (Kabid) Sekolah Dasar Dinas Pendidikan Kota Surabaya, Mohammad Aries Hilmi mengatakan untuk pengiriman tugas anak-anak maksimal terkumpul pada hari ini, Jumat (11/9/2020) pukul 10.00 WIB.

“Untuk mekanismenya dapat mengirimkan melalui nomor WhatsApp di 0815-5352-3852, 0812-329-2742 0857-3083-0069 atau 0812-1601-6077. Dapat mengirimkan ke salah satu nomor yang tertera itu,” kata Aris.

Ia juga berharap kepada para guru untuk menuliskan nama lengkap siswa, kelas, serta asal sekolah pada tiap-tiap tugas yang nantinya akan disetor. 

Selain itu, ia memastikan bahwa nantinya setiap sekolah mengirimkan maksimal 15 tugas terbaik dari siswanya.

“Setelah itu kami akan lakukan penilaian, apalagi kan nanti ada hadiah dari Bu Wali, jadi nanti kita nilai,” pungkasnya. (Ar)

Mayor Laut (E) Agus Budi Setyawan, S.T Jabat Komandan Sebalek Pusdiklek Kodiklatal



KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Jabatan Komandan Sekolah Bintara (Danseba) Pusat Pendidikan Elektronika (Pusdiklek) Komando Pendidikan Dukungan Umum (Kodikdukum) Komando Pembinaan Doktrin Pendidikan dan Latihan Asngkatan laut (Kodiklatal) diserahterimakan dari Letkol Laut (E) Hariadi Wicaksono kepada Mayor Laut (E) Agus Budi Setyawan.

Prosesi serah terima yang dilaksanakan di Aula Jala Widya Adhiyudha Pusdiklek Kesatrian Bumimoro Kodiklatal tersebut dipimpin langsung Komandan Pusdiklek Kodikdukum Kolonel Laut (E) Yan Fauzullah,  Jumat, (11/9).

Mayor Laut (E) Agus Budi Setyawan, sebelum menjabat Komandan Seba Pusdiklek Kodikdukum Kodiklatal menempati Jabatan Kasidalopsdik Mindik Ditdik sedangkan Letkol laut (E) Hariadi Wicaksono selanjutnya menempati Kama Infokom Pusdiklek Kodikdukum Kodiklatal.

Komandan  Pusdiklek Kodikdukum Kodiklatal Kolonel Laut (E) Yan Fauzullah, dalam sambutnya menyampaikan bahwa serah terima jabatan merupakan refleksi dari upaya konseptual dan terprogram untuk lebih mendinamisasikan kinerja dan perilaku organisasi agar senantiasa memiliki kualitas yang lebih baik dari waktu ke waktu.  

Selain itu peristiwa ini juga merupakan wujud kepercayaan dan kehormatan dari pimpinan TNI Angkatan Laut dalam rangka kaderisasi kepemimpinan.


Oleh karena itu bagi perwira yang diberi kesempatan menjabat jabatan strategis dituntut untuk selalu mengembangkan kepemimpinan kreativitas dan kemampuan konsepsional dalam membangun TNI Angkatan Laut melalui pendidikan.


Perlu ditegaskan pula bahwa jabatan komandan Seba Pusdiklek merupakan suatu jabatan yang cukup strategis yang diharapkan dapat mendorong laju roda pendidikan di Pusdiklek dalam rangka menciptakan hasil didik yang berkualitas dan siap pakai agar mampu mendukung tugas tugas yang diemban TNI Angkatan Laut di masa yang akan datang.


Dengan demikian dalam rangka pelaksanaan tugas tersebut komandan Seba Pusdiklek bertanggung jawab untuk merumuskan rencana dan program program pendidikan sesuai lingkup tanggung jawabnya diantaranya melaksanakan fungsi pencetakan Bintara Elektronika yang berwawasan matra laut dalam pengembangan fungsi kekuatan alutsista khususnya di bidang senjata dan amunisi


Kepada Letkol laut (E) Hariadi Wicaksono, Komandan Pusdiklek beserta seluruh jajaran Staf Pusdiklek, mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang tinggi atas dedikasi, loyalitas dan segala karya yang telah dicurahkan dalam mengemban tugas sebagai Komandan Seba Pusdiklek.


Sedangkan kepada pejabat baru Komandan Pusdiklek menyampaikan ucapan selamat datang di Pusdiklek bahwa  kepercayaan dari pemimpin TNI AL kepada Mayor Laut (E) Agus Budi Setyawan sebagai komandan Seba Pusdiklek hendaknya diimbangi dengan kerja yang maksimal dan profesional, dengan berbekal pengalaman penugasan dan pendidikan yang telah diperoleh akan mampu melaksanakan tugas dan tanggung jawab hal ini tentu saja dapat dicapai dengan bantuan dan kerjasama dari kita semua.


Kodikal Buka Pendidikan Pasukan Elit TNI AL Ta 2020



KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Setelah dinyatakan lolos dalam sidang Penentuan Akhir (Pantukhir) Pendidikan Brevet (Dikbrevet) TNI AL TA 2020.

Sebanyak 122 calon pasukan elit TNI AL ini resmi mengikuti pendidikan di Komando Pembinaan Doktrin Pendidikan dan Latihan TNI Angkatan Laut (Kodiklatal)). 

Adapun pembukaan pendidikan tersebut dipimpin langsung Komandan Kodiklatal Laksda TNI Nurhidayat yang dilaksanakan  di Lapangan Laut Jawa Kodikopsla Ujung Surabaya, Jumat, (11/9).

Dari jumlah 122 prajurit yang mengikuti Dikbrevet tersebut akan mengikuti pendidikan di empat sekolah yang berada dibawah Pusdiksus Kodikopsla dan satu sekolah yang berada dibawah Pusat Pendidikan Infanteri (Pusdikif) Komando Pendikan Marinir (Kodikmar). 

Adapun empat sekolah dibawah Kodikopsla antara lain  Pendidikan Perwira Penerbang di Sekolah Penerbang Angkatan Laut (Senerbal), Pendidikan Komando Pasukan Katak (Dikopaska) di Sekolah Komando Pasukan  Katak (Sekopaska), Pendidikan Calon Awak Kapal Selam (Dikcawakkasel) di Sekolah Kapal Selam (Sekasel) dan Pendidikan Juru Selam (Dikjursel) di Sekolah Selam (Seselam). 

Sedangkan satu sekolah di Kodikmar adalah Pendidikan Intai Amfibi (Diktaifib) di Sekolah Khusus (Sesus) yang berada dibawah Pusat Pendidikan Infanteri (Pusdikif).

Komandan Kodiklatal Laksda TNI Nurhidayat dalam sambutanya menyampaikan selaku Komandan Kodiklatal dirinya mengucapkan selamat atas keberhasilan para siswa masuk dalam pendidikan brevet Ta 2020 sesuai keinginan dan cita-cita selama ini. 

Oleh karena itu, sudah selayaknya para siswa merasa bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa dan bangga atas keberhasilan ini. 

Namun, yang lebih penting adalah para siswa mampu mengikuti pendidikan dengan sungguh sungguh agar nanti berhasil sesuai dengan tujuan dan sasaran yang diharapkan masing-masing prodik.

Adapun pendidikan Penerbang TNI AL akan dilaksanakan selama 18 bulan, bertujuan untuk mendidik dan membekali para siswa menjadi pejuang sapta marga yang memiliki kesamaptaan jasmani dan profesionalisme matra laut dengan pengetahuan dan ketrampilan di bidang penerbangan sehingga dapat melaksnakan tugas sebagai penerbang pesawat udara TNI AL dimana kedepan tugas tugas penerbangan TNI AL akan semakin  terus berkembang sesuai tuntutan tugas. 

Komando Pasukan Katak akan dilaksanakan selama 10 bulan dengan tujuan agar para siswa mampu melaksanakan tugas-tugas dalam operasi amfibi maupun tugas tugas dalam peperangan khusus laut. 

Pendidikan Juru Selam akan dilaksanakan selama 6 bulan dengan tujuan untuk mendidik para siswa menjadi juru selam TNI AL yang profesional guna mendukung kesiapan dan keselamatan bawah air khususnya KRI dalam suatu operasi laut. (Ar)

Perketat Protokol Kesehatan, Pemkot Surabaya Bakal Berlakukan Sanksi Denda Bagi Pelanggar



KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Dalam rangka memutus mata rantai penyebaran Covid-19, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya bakal menerapkan sanksi denda bagi warga yang melanggar protokol kesehatan.

“Kita berpikir bagaimana Covid-19 ini secepatnya bisa diputus, sehingga kita semua bisa segera bebas. Salah satu caranya dengan pemberlakukan denda bagi warga yang melanggar protokol kesehatan misalnya penggunaan masker,” kata Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini usai menggelar pertemuan dengan Kepala OPD (Organisasi Perangkat Daerah) dan Camat se-Surabaya di Balai Kota Surabaya, Kamis (10/9).

Menurutnya, jika dilihat secara aturan maka sudah memungkinkan untuk diberlakukan sanksi denda.

Untuk itu, Pemkot Surabaya memastikan sedang menyiapkan mekanismenya seperti apa.

Namun, sebelum aturan ini ditegakkan, pihaknya akan melakukan kajian yang matang dengan melibatkan berbagai pihak.

“Untuk nominalnya (denda) juga lagi kita bahas. Kemudian mekanismenya seperti apa, termasuk mekanisme untuk masuk ke kas daerah. Biasanya denda itu dibawa ke pengadilan terlebih dahulu. Baru setelah itu ditransfer ke Pendapatan Asli Daerah (PAD),” ungkapnya.

Meski demikian, Risma juga tengah memikirkan bagaimana mekanisme sanksi yang bakal diberlakukan terhadap pelanggar protokol yang belum memiliki KTP. Baik itu kepada anak-anak maupun warga yang usianya di bawah 17 tahun.

Namun begitu, Risma menyatakan, bahwa pemberlakukan denda dipastikan akan benar-benar berlaku di Kota Pahlawan.

“Ini masih kita rapatkan. Tetapi yang jelas pasti (diterapkan)," tegasnya.

Wali kota perempuan pertama di Surabaya itu menilai, disiplin protokol kesehatan itu sangatlah penting agar ekonomi di Surabaya segera kembali normal.

Meski saat ini ekonomi perlahan sudah kembali bergerak, namun hal itu berimbas pada menurunnya daya beli masyarakat. Sehingga hal itu dapat berdampak pula di kemudian hari pada menurunnya produktivitas industri atau usaha.

“Lalu kemudian mereka menutup perusahaannya. Dampaknya akan semakin banyak pengangguran baru. Ini harus kita antisipasi supaya Surabaya tetap kondusif,” pungkasnya.

Danrem 152/Babullah Silaturahmi Ke Pemuka Agama Hindu



KABARPROGRESIF.COM: (Ternate) bertempat di Pura Siwa Jagat Karna Ternate,  telah dilaksanakan kegiatan silaturahmi Danrem 152/Babullah Brigadir Jenderal TNI Imam Sampurno Setiawan bersama Tokoh Agama Hindu (10/09/2020).

Danrem bersama sejumlah PJU Korem 152/Bbl disambut langsung oleh Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI)  Maluku Utara I Gusti Ketut Pariasa S.H beserta Pengurus PHDI dan Umat Hindu Dharma. kemudian melakukan tatap muka di Balai Pura.

Dalam pertemuan Silaturahmi ini Danrem 152/Bbl Brigadir Jenderal TNI Imam Sampurno Setiawan menyampaikan bahwa Beberapa waktu yang lalu sudah saya rencanakan untuk melaksanakan kunjungan ke tempat ini dalam rangka silahturahmi akan tetapi ada beberapa tugas yang harus saya laksanakan.

Saat ini saya mau sampaikan berkaitan dengan penyebaran Covid 19 di wilayah Malut, saya ingin menghimbau agar kita bersama-sama mengingatkan kepada masyarakat untuk selalu menggunakan masker dalam beraktifitas.

Saat ini pemahaman masyarakat sangat kurang tentang penyebaran Covid 19.

Ini juga merupakan tanggung jawab kita bersama dalam menyadarkan kembali kepada masyarakat tentang pentingnya menggunakan masker.

Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI)  Maluku Utara I Gusti Ketut Pariasa S.H juga mengatakan bahwa saya sangat menghargai kunjungan Bapak Danrem saat ini di tempat kami, ini merupakan suatu penghargaan bagi kami di tempat ini, Kita semua berharap kedamaian di wilayah ini bagi aparat TNI dan Polri agar kami hidup saling berdampingan dengan damai.

Saya juga mau sampaikan berkaitan dengan penyebaran Covid 19 di wilayah Malut, saya ingin menghimbau agar kita bersama-sama mengingatkan kepada masyarakat untuk selalu menggunakan masker dalam beraktifitas.

Saat ini pemahaman masyarakat sangat kurang tentang penyebaran Covid 19. Ini juga merupakan tanggung jawab kita bersama dalam menyadarkan kembali kepada masyarakat tentang pentingnya menggunakan masker.

Sementara itu dalam keterangannya Kapenrem 152/Bbl menyampaikan guna mempererat tali silaturahmi dengan seluruh komponen Bangsa di Malut, Danrem secara rutin melakukan silaturahmi ke berbagai tokoh agama yang ada di Maluku Utara sebagai bentuk sinergitas dan rasa persaudaraan antar seluruh umat beragama dalam mewujudkan maluku utara yang aman dan sejahtera. (Ar).


PWI Maluku Utara Audensi Dengan Danrem 152/BBL



KABARPROGRESIF.COM: (Ambon) Danrem 152/Babullah Brigjen TNI Imam Sampurno Setiawan melakukan audiensi bersama Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Maluku Utara bertempat di Ruang Yudha Makorem 152/Babullah Jl. A.M. Kamarudin No. 1 Kel. Sangaji Ternate Utara. 

Turut hadir dalam kegiatan tersebut PJU Korem 152/Babullah, Ketua PWI Malut Syarifudin Ganda beserta pengurus PWI Malut, dalam audiensi tersebut Danrem menyampaikan bahwa PWI sebagai organisasi sebagai organisasi profesi wartawan tertua di Indonesia memiliki peranan yang sangat penting sebagai mata dan telinga masyarakat sekaligus turut serta dalam upaya bela Negara dan mencerdaskan masyarakat melalui penyampaian informasi positif dan objektif melalui media-media publik baik elektronik, cetak maupun online.


Korem 152/Babullah sebagai satuan territorial dan salah satu unsur pertahanan yang memiliki wilayah tanggung jawab meliputi Provinsi Maluku Utara memiliki kepentingan untuk menciptakan ruang juang dan kondisi juang serta ketahanan wilayah, untuk itu diperlukan adanya sinergitas bersama media massa termasuk profesi wartawan sebagai mitra strategis untuk mewujudkan Maluku Utara yang damai melalui pemberitaan berimbang guna menciptakan situasi yang kondusif.

Sementara itu Ketua PWI Syarifudin Ganda menyatakan bahwa selama ini hubungan antara TNI khususnya Korem 152/Babullah dengan wartawan di Maluku Utara sudah berjalan sangat baik dan harmonis untuk itu PWI siap bersinergi bersama TNI untuk bersama-sama melanjutkan pembangunan kualitas SDM di Maluku Utara dengan memberikan berita-berita yang mencerdaskan sekaligus berimbang. (Ar)


Kamis, 10 September 2020

Pemkot Surabaya Gandeng Distributor Hingga Pantau Harga Kebutuhan Pokok di Pasaran untuk Menghindari Resesi



KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Pandemi Covid-19 telah menyebabkan dampak yang ditimbulkan begitu besar. Salah satu dampak yang ditimbulkan adalah sektor ekonomi.

Jika dampak tersebut terus berlanjut tanpa adanya solusi, maka bisa dipastikan kondisi perekonomian dapat mengalami resesi.

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengatakan, bahwa pihaknya terus menyiapkan strategi agar kondisi ekonomi di Kota Pahlawan tetap stabil supaya terhindar dari resesi.

Maka dari itu, protokol kesehatan di semua sektor wajib dijalankan agar ekonomi Surabaya tidak sampai turun.

"Dari data (ekonomi) kita masih positif. Karena itu saya tidak mau trend kita turun. Makanya ini harus kita jaga, protokol kesehatan wajib tapi kita tidak boleh ekonomi menjadi turun karena itu akan dampaknya jauh lebih berat," kata Wali Kota Risma saat menggelar video teleconference (vidcon) bersama para distributor di Balai Kota Surabaya, Kamis (10/09/2020).

Untuk itu, Wali Kota Risma menyatakan, bahwa Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya tak hanya fokus menangani sektor kesehatan. Namun, sektor ekonomi juga menjadi salah satu concern utama pemerintah.

"Karena itu saya berharap para distributor tolong kami dibantu untuk tetap supaya ekonomi kita jalan. Minimal itu terkait kebutuhan pangan," katanya.

Jika tren perekonomian di Surabaya cenderung menurun, maka pemkot harus menyiapkan warga agar bisa survive menghadapi hal tersebut.

Sebab, dampak yang ditimbulkan adanya resesi itu sangatlah besar.

Di antaranya, PHK (Pemutusan Hubungan Kerja) perusahaan, pemberhentian ekspor, minimnya daya beli masyarakat, hingga terjadinya tindakan kriminalitas.

Untuk mengantisipasi hal tersebut, Wali Kota Risma menginstruksikan jajarannya agar melakukan pemantauan kepada perusahaan atau industri yang memberlakukan PHK kepada karyawan.

Selain itu pula pengawasan terhadap harga kebutuhan pokok di pasaran juga masif dilakukan.

“Karena itu saya minta ada staf yang pantau perekonomian untuk cek harga-harga di pasar. Begitu harga naik, di luar HET (Harga Eceran Tertinggi), langsung (gelar) operasi pasar," terangnya.

Namun demikian, langkah Wali Kota Risma dalam upaya mengantisipasi terjadinya resesi di Surabaya itu harus didukung pula oleh para stakeholder atau distributor.

Terutama terkait ketersediaan kebutuhan pokok sehari-hari. Makanya, ia mendorong kepada distributor agar terus mendukung pemerintah untuk bersama-sama mengantisipasi hal tersebut.

“Para distributor saya berharap tolong kami dibantu, karena jangan sampai stok kebutuhan pangan kita hanya bisa sampai beberapa bulan. Saya berharap ayo kita jaga kota ini. Karena jika ada PHK dapat berdampak pada pengangguran dan jangan sampai kota kita menjadi tidak aman,” ungkap dia.

Karenanya, Presiden UCLG Aspac ini kembali menegaskan, bahwa semua pihak harus bersama-sama menjaga stabilitas ekonomi untuk mengantisipasi terjadinya resesi di Surabaya. Terutama terkait ketersedian kebutuhan pokok sehari-hari.

“Kita harus pastikan Surabaya tidak ada masalah terutama minimal kebutuhan pokok. Sehingga ekonomi kita bisa berjalan baik,” pungkasnya. (Ar)

Wali Kota Risma Instruksikan Camat dan Lurah Perketat Pengawasan Izin Tempat Usaha



KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menginstruksikan camat dan lurah agar memperketat izin pengawasan di tempat usaha.

Terutama kepada pelaku usaha asal luar kota yang tidak memiliki izin. Pasalnya, pandemi Covid-19 telah menyebabkan daya beli masyarakat turun.

Sehingga hal itu yang kemudian berdampak pada tingginya persaingan usaha di bawah.

“Kalau kemarin (sebelum pandemi) tidak ada masalah, kuenya 10 yang bisa dimakan. Misal jualan baju kondisi normal bisa 10 yang dijual, sekarang ini karena ada pandemi mungkin tinggal 7 sampai 5 atau sekitar 50 persen. Artinya kue itu semakin kecil yang dimakan,” kata Wali Kota Risma saat memberikan pengarahan kepada Kepala OPD dan Camat di Balai Kota Surabaya, Kamis (10/9/2020).

Makanya, Wali Kota Risma menginstruksikan jajarannya agar masif melakukan kontrol pengawasan di lapangan.

Terutama bagi pelaku usaha warga luar kota yang tidak memiliki izin berusaha.

Langkah tersebut dilakukan agar warga Surabaya yang memiliki usaha bisa tetap berjalan.

“Jangan sampai kue yang 5 - 7 ini kemudian diserbu ini pula. Itulah kenapa saya minta tolong para camat, semua usaha tolong dicek izinnya. Kalau dia orang Surabaya kasih izin dia (gratis). Kalau yang dari luar kota tidak ada izinnya, No! Supaya kuenya ini bisa tetap dinikmati,” tegas dia.

Menurut dia, Surabaya basisnya adalah jasa dan perdagangan. Sementara itu, sekitar 92 dari 100 persen usaha di Surabaya tergolong kecil dan menengah.

Namun, permasalahannya adalah kota-kota di sekitar Surabaya sebagian besar adalah industri.

“Di sekitar kita itu ada kawasan industri yang dia berhubungan dengan ekspor. Kalau ekspor itu turun maka produktivitasnya ikut turun bahkan berhenti. Karena ekspor turun, sehingga terjadi PHK, atau pengurangan pegawai,” ungkap dia.

Tentunya jika terjadi pengurangan pegawai atau PHK, maka hal itu berdampak pula pada menurunnya daya beli masyarakat. Sehingga menyebabkan persaingan dunia usaha di bawah akan semakin ketat.

“Meskipun kita kondisinya bagus tidak resesi tapi kuenya (daya beli) kan berkurang. Jadi kalau itu UMKM warga Surabaya langsung kasih izin,” kata Wali Kota Risma.

Kepada jajarannya, ia pun mencontohkan, misalnya di lapangan ditemukan sebuah warung permanen kondisinya bagus, jika pemiliknya itu warga Surabaya beri mereka izin gratis.

Namun, jika pemilik usaha itu bukan warga Surabaya dan belum memiliki izin, maka harus ditindak tegas.

“Jadi kita harus tegas, karena kue kita juga turun. Surabaya ekonominya masih positif, tapi kenapa mereka tidak bisa makan? Karena kuenya semakin sedikit dan diserbu banyak orang,” jelasnya.

Bahkan, untuk memasifkan pengawasan izin usaha di lapangan, Pemkot Surabaya bakal menambah anggota Satpol PP yang bertugas di tiap kecamatan.

Tentunya upaya yang dilakukan ini bertujuan untuk menjaga warga Surabaya agar usaha mereka tetap dapat berjalan.

“Jadi tolong sekali lagi amankan Surabaya. Kita harus akui kuenya turun, karena ada PHK dan macam-macam, tapi kita harus tetap jaga orang Surabaya. Tolong kontrolnya yang kuat, Satpol PP di sini dikurangi bisa diperbantukan di kecamatan,” pungkasnya. (Ar)

Forum MWCNU Bersatu Angkat Bicara Terkait Demo Pembekuan PCNU Surabaya



KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) se-Kota Surabaya yang tergabung dalam Forum MWCNU Bersatu angkat bicara terkait adanya sekelompok orang yang mengatasnamakan Forum Kader NU yang melakukan demo menuntut pembekuan PCNU Surabaya dan memasang spanduk bertuliskan selamatkan NU Surabaya dari kader-kader busuk.

Forum MWCNU Bersatu ini datang ke kantor PWNU Jatim untuk mengantarkan surat pernyataan sikap yang ditandatangani 23 MWCNU se-Kota Surabaya.

Mereka menegaskan bahwa tetap solid di bawah kepemimpinan KH Mas Sulaiman Nur selaku Rais Syuriah PCNU dan KH Muhibbin Zuhri sebagai Ketua Tanfidiziyah PCNU Surabaya.

"Kami datang ke sini dalam rangka bertabayun dan bersilaturahim dengan PWNU Jatim. Kami melihat PWNU Jatim sudah membentuk tim investigasi resmi. Suratnya sudah beredar tapi sampai hari ini suratnya belum sampai kepada PCNU Surabaya, tapi suratnya sudah menyebar luas di luaran," tutur koordinator forum MWC NU Bersatu, M Unzi Fauzi di PWNU Jatim, Kamis (10/9/2020).

Pria yang juga menjawab sebagai ketua MWCNU Wonokromo Surabaya ini mengatakan, menurut informasi  dibentuknya tim ingestigasi oleh PWNU Jatim itu adalah berdasarkan laporan dari 22 ketua MWCNU Kota surabaya.

"Kami hendak bertanya, ketua MWCNU yang mana. Sementara kami yang datang ke sini adalah ketua MWCNU yang resmi dan punya SK," katanya.

Dia menegaskan bahwa pihaknya hanya melakukan tabayun dan silaturahim kepada PWNU Jatim untuk menyikapi situasi yang berkembang. 

"Demo itu bukan NU. Itu bukan akhlaknya NU. Mereka itu bukan ketua MWCNU," ucapnya.

Dia juga menyampaikan, kedatangan pihak ke PWNU Jatim ini untuk membuktikan bahwa ketua MWCNU se-Kota Surabaya masih solid dan kompak mendukung kepengurusan KH Mas Sulaiman Nur selaku Rais Syuriah PCNU dan KH Muhibbin Zuhri sebagai Ketua Tanfidiziyah PCNU Surabaya.

"Sampai hari ini kami masih solid mendukung kepemimpinan beliau, mendukung kepemimpinan beliau hingga lima tahun mendatang," ujarnya.

"Siapa pun yang kemarinmengadakan gerakan kepada kantor PCNU Surabaya di jalan Bubutan itu bukan atas nama ketua MWCNU se-kota Surabaya. Mereka itu palsu," tambahnya.

Dinamika ini bermula dari beredarnya video yang menunjukkan ekspresi gembira serta tepuk tangan sejumlah pengurus NU Surabaya saat mengetahui bahwa Eri Cahyadi diumumkan sebagai calon wali kota Surabaya pada Rabu (2/9/2020) pekan lalu.

Sebelumnya, KH Mas Sulaiman Nur yang juga Rois Syuriah NU Surabaya dan KH Mas Mansur Tholhah yang juga Mustasyar NU juga menyatakan merestui dan mendoakan Eri Cahyadi.

Sekelompok orang yang mengatasnamakan Forum Kader NU kemudian memprotes video tersebut. 

Bahkan mereka memasang spanduk bertuliskan ”Selamatkan NU Surabaya dari kader-kader busuk”.

Sementara itu, Ketua MWCNU Lakarsantri Surabaya, Muhaimin Ali menambahkan, aksi yang memprotes video yang menjadi viral tersebut tidak mencerminkan akhlakul kharimah yang seharusnya dimiliki oleh warga NU.

”Para Ketua MWCNU marah setelah melihat adanya spanduk dengan tulisan kotor. Hal itu sangat melecehkan,” ujarnya.

Dalam NU, lanjut Muhaimin, tidak dibenarkan adanya politik praktis dengan mendukung calon tertentu dalam Pilkada. Namun jika dilakukan secara pribadi dan tidak membawa bendera organisasi, hal tersebut adalah hak setiap warga negara.

"Kalau dukung-mendukung secara pribadi, kita tidak bisa melarang, itu hak masing-masing," imbuhnya.

Dia menjelaskan, video yang beredar yang menuding PCNU Surabaya menggelar nonton bareng rekomendasi Eri Cahyadi secara daring tidaklah benar. 

"Sebenarnya itu adalah acara serah terima Masjid Baitur Rozak kepada PCNU Surabaya. Setelah selesai acara, kebetulan pas jam pengumuman rekomendasi wali kota dari PDIP. Itu yang dianggap nobar. Sebetulnya tidak. Saya di lokasi sebagai tim formatur acara serah terima masjid," jelas Muhaimin.

Risma Instruksikan Camat dan Lurah Perketat Pengawasan Izin Tempat Usaha


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya)
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menginstruksikan camat dan lurah agar memperketat izin pengawasan di tempat usaha.

Terutama kepada pelaku usaha asal luar kota yang tidak memiliki izin. Pasalnya, pandemi Covid-19 telah menyebabkan daya beli masyarakat turun.

Sehingga hal itu yang kemudian berdampak pada tingginya persaingan usaha di bawah.

“Kalau kemarin (sebelum pandemi) tidak ada masalah, kuenya 10 yang bisa dimakan. Misal jualan baju kondisi normal bisa 10 yang dijual, sekarang ini karena ada pandemi mungkin tinggal 7 sampai 5 atau sekitar 50 persen. Artinya kue itu semakin kecil yang dimakan,” kata Risma saat memberikan pengarahan kepada Kepala OPD dan Camat di Balai Kota Surabaya, Kamis (10/9).

Makanya, Risma menginstruksikan jajarannya agar masif melakukan kontrol pengawasan di lapangan.

Terutama bagi pelaku usaha warga luar kota yang tidak memiliki izin berusaha. Langkah tersebut dilakukan agar warga Surabaya yang memiliki usaha bisa tetap berjalan.

“Jangan sampai kue yang 5 - 7 ini kemudian diserbu ini pula. Itulah kenapa saya minta tolong para camat, semua usaha tolong dicek izinnya. Kalau dia orang Surabaya kasih izin dia (gratis). Kalau yang dari luar kota tidak ada izinnya, No! Supaya kuenya ini bisa tetap dinikmati,” tegasnya.

Menurut dia, Surabaya basisnya adalah jasa dan perdagangan. Sementara itu, sekitar 92 dari 100 persen usaha di Surabaya tergolong kecil dan menengah.

Namun, permasalahannya adalah kota-kota di sekitar Surabaya sebagian besar adalah industri.

“Di sekitar kita itu ada kawasan industri yang dia berhubungan dengan ekspor. Kalau ekspor itu turun maka produktivitasnya ikut turun bahkan berhenti. Karena ekspor turun, sehingga terjadi PHK, atau pengurangan pegawai,” ungkapnya.

Tentunya jika terjadi pengurangan pegawai atau PHK, maka hal itu berdampak pula pada menurunnya daya beli masyarakat.

Sehingga menyebabkan persaingan dunia usaha di bawah akan semakin ketat.

“Meskipun kita kondisinya bagus tidak resesi tapi kuenya (daya beli) kan berkurang. Jadi kalau itu UMKM warga Surabaya langsung kasih izin,” kata Risma.

Kepada jajarannya, ia pun mencontohkan, misalnya di lapangan ditemukan sebuah warung permanen kondisinya bagus, jika pemiliknya itu warga Surabaya beri mereka izin gratis.

Namun, jika pemilik usaha itu bukan warga Surabaya dan belum memiliki izin, maka harus ditindak tegas.

“Jadi kita harus tegas, karena kue kita juga turun. Surabaya ekonominya masih positif, tapi kenapa mereka tidak bisa makan? Karena kuenya semakin sedikit dan diserbu banyak orang,” jelasnya.

Bahkan, untuk memasifkan pengawasan izin usaha di lapangan, Pemkot Surabaya bakal menambah anggota Satpol PP yang bertugas di tiap kecamatan.

Tentunya upaya yang dilakukan ini bertujuan untuk menjaga warga Surabaya agar usaha mereka tetap dapat berjalan.

“Jadi tolong sekali lagi amankan Surabaya. Kita harus akui kuenya turun, karena ada PHK dan macam-macam, tapi kita harus tetap jaga orang Surabaya. Tolong kontrolnya yang kuat, Satpol PP di sini dikurangi bisa diperbantukan di kecamatan,” pungkasnya.

Pemkot Surabaya Gandeng Distributor Hingga Pantau Harga Kebutuhan Pokok di Pasaran untuk Menghindari Resesi



KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Pandemi Covid-19 telah menyebabkan dampak yang ditimbulkan begitu besar. Salah satunya adalah sektor ekonomi. 

Jika dampak tersebut terus berlanjut tanpa adanya solusi, maka bisa dipastikan kondisi perekonomian dapat mengalami resesi.

Untuk itu Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menyiapkan strategi agar kondisi ekonomi di Kota Pahlawan tetap stabil supaya terhindar dari resesi. Makanya protokol kesehatan di semua sektor wajib dijalankan agar ekonomi Surabaya tidak sampai turun.

"Dari data (ekonomi) kita masih positif. Karena itu saya tidak mau trend kita turun. Makanya ini harus kita jaga, protokol kesehatan wajib tapi kita tidak boleh ekonomi menjadi turun karena itu akan dampaknya jauh lebih berat," kata 

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini saat menggelar video teleconference (vidcon) bersama para distributor di Balai Kota Surabaya, Kamis (10/9).

Untuk itu, Risma menyatakan, bahwa Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya tak hanya fokus menangani sektor kesehatan. 

Namun, sektor ekonomi juga menjadi salah satu concern utama pemerintah. 

"Karena itu saya berharap para distributor tolong kami dibantu untuk tetap supaya ekonomi kita jalan. Minimal itu terkait kebutuhan pangan," katanya.

Jika tren perekonomian di Surabaya cenderung menurun, maka pemkot harus menyiapkan warga agar bisa survive menghadapi hal tersebut. 

Sebab, dampak yang ditimbulkan adanya resesi itu sangatlah besar. Di antaranya, PHK (Pemutusan Hubungan Kerja) perusahaan, pemberhentian ekspor, minimnya daya beli masyarakat, hingga terjadinya tindakan kriminalitas.

Untuk mengantisipasi hal tersebut, Wali Kota Risma menginstruksikan jajarannya agar melakukan pemantauan kepada perusahaan atau industri yang memberlakukan PHK kepada karyawan. 

Selain itu pula pengawasan terhadap harga kebutuhan pokok di pasaran juga masif dilakukan.

“Karena itu saya minta ada staf yang pantau perekonomian untuk cek harga-harga di pasar. Begitu harga naik, di luar HET (Harga Eceran Tertinggi), langsung (gelar) operasi pasar," terangnya.

Namun demikian, langkah Risma dalam upaya mengantisipasi terjadinya resesi di Surabaya itu harus didukung pula oleh para stakeholder atau distributor. 

Terutama terkait ketersediaan kebutuhan pokok sehari-hari. Makanya, ia mendorong kepada distributor agar terus mendukung pemerintah untuk bersama-sama mengantisipasi hal tersebut.

“Para distributor saya berharap tolong kami dibantu, karena jangan sampai stok kebutuhan pangan kita hanya bisa sampai beberapa bulan. Saya berharap ayo kita jaga kota ini. Karena jika ada PHK dapat berdampak pada pengangguran dan jangan sampai kota kita menjadi tidak aman,” ungkap dia.

Karenanya, Risma kembali menegaskan, bahwa semua pihak harus bersama-sama menjaga stabilitas ekonomi untuk mengantisipasi terjadinya resesi di Surabaya.

Terutama terkait ketersedian kebutuhan pokok sehari-hari. 

“Kita harus pastikan Surabaya tidak ada masalah terutama minimal kebutuhan pokok. Sehingga ekonomi kita bisa berjalan baik,” pungkasnya.

Danrem dan Forkopimda Surabaya Kampanyekan Penggunaan Masker



KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Walikota Surabaya, Tri Rismaharini menyebut jika angka Covid-19 di Surabaya, mengalami penurunan yang sangat signifikan.

Menurutnya, perubahan status warna zona di Surabaya, merupakan bukti jika masyarakat sudah mulai paham pentingnya mematuhi protokol kesehatan, terlebih menggunakan masker ketika beraktifitas.

“Sudah mulai kelihatan hasilnya (penurunan, red). Itu berkat kerjasama semua unsur TNI, Polri, Pemda dan masyarakat dalam

menanggulangi adanya corona,” ujar Risma. Kamis, (10/9).

Dalam kampanye penggunaan masker itu, Risma juga mengimbau masyarakat agar tetap menerapkan 3 M.

Ia menuturkan, jika 3M merupakan salah satu cara terampuh menangkal adanya corona.

“Mulai dari menggunakan masker, menjaga jarak dan mencuci tangan,” jelasnya.

Sementara itu, Danrem 084/Bhaskara Jaya, Brigjen TNI Herman Hidayat Eko Atmojo menambahkan jika sinergitas, dinilai sangat penting untuk dilakukan dalam upaya memutus rantai penyebaran pandemi.

Bahkan, dirinya menegaskan jika Korem 084/Bhaskara Jaya, akan terus berupaya dan bersinergi dengan semua pihak untuk mengedukasi masyarakat akan pentingnya mematuhi protokol kesehatan.

“Masyarakat harus paham dan harus ikut berpartisipasi memutus pandemi corona,” pinta Danrem.