KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Hadirnya sosok Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini sebagai guru pengajar dalam program GURUku di sekolah daring via televisi, rupanya menjadi gebrakan semangat tersendiri bagi pelajar Surabaya. Apalagi, selama ini para pelajar itu hanya belajar di rumah via daring.
Kharisma wali kota perempuan pertama di Kota Surabaya itu ternyata juga memikat hati para pelajar. Bahkan mayoritas pelajar di Surabaya dipastikan mengenal dan mengidolakannya.
Buktinya, sebelum kelas virtual dimulai, sejumlah siswa sudah bersiap diri sedari pagi berada di depan layar televisi untuk menyaksikan Wali Kota Risma tampil sebagai guru pengajar.
Saat itu, Wali Kota Risma memaparkan materi terkait fungsi organ tubuh yang dihubungkan dengan pendidikan karakter. Wali Kota Risma sangat lihai membawakan materi tersebut.
Bahkan, sebelum mengakhiri pertemuan virtual itu, Wali Kota Risma juga sempat memberikan tugas, yaitu menuliskan teman sebanyak-banyaknya.
Setelah itu, bagi siapa yang paling banyak akan mendapatkan hadiah tanda tangan.
Seorang murid dari kelas 5 SD Negeri Sambikerep 1 bernama Michayla Tasya Kustria mengaku sangat senang ketika Wali Kota Risma ada di televisi untuk mengajar.
Ketika pertemuan belum ditutup, dengan penuh semangat ia pun langsung mengerjakan tugas dari Wali Kota Risma itu.
“Sekarang jumlah teman yang saya tulis lebih dari 100 orang. Mau dikerjakan lagi supaya bisa dapat tanda tangannya Bu Guru Risma. Targetnya 200 teman,” kata Tasya.
Ia merinci ratusan teman-temannya itu, mulai dari teman sekolah, teman mengaji, teman rumah hingga saudara-saudaranya. Tidak hanya itu, siswi kelas 5 SD tersebut mengungkapkan berbagai pesan-pesan Wali Kota Risma saat mengajar.
“Kalau ada perselisihan cepat datangi anak itu dan meminta maaf. Lalu Bu Guru Risma juga ingatkan harus saling menghormati kepada siapapun dan saling menyayangi,” papar dia.
Sementara itu, Ibu Kusuma yang merupakan ibunda dari Tasya mengatakan anaknya lebih bersemangat dibandingkan ketika sekolah virtual lainnya.
Tanpa diingatkan, ia pun sudah siap berada di depan televisi sembari membawa buku tulisnya.
Bahkan ia mengaku, saat Wali Kota Risma memberi nasehat, anak-anak lebih mendengarkan dibandingkan orang tuanya yang berbicara.
“Biasanya itu loyo gitu. Kalau Bu Risma yang bicara anak-anak itu lebih nurut dari pada orang tuanya di rumah,” ungkapnya.
Ia berharap Wali Kota Risma dapat kembali menjadi guru di sekolah virtual dengan tema-tema yang lain.
Sehingga dipastikan anak-anak lebih bersemangat dalam menimba ilmu.
“Anak saya ini lebih semangat. Biasanya di rumah tidur, kalau ditanya jawabnya nanti-nanti saja gitu. Kalau Bu Risma yang di depan TV lebih semangat,” jelasnya.
Cerita lainnya datang dari siswa bernama Revanatha Bilal Saniscara. Pelajar kelas 4 SD Kyai Ibrahim itu mengaku tidak terasa durasi berjalan sangat cepat ketika menyaksikan Wali Kota Risma mengajar.
Selain itu, ia mengungkapkan alasan mengapa dirinya begitu menyukai sosok Wali kota Risma.
“Karena Bu Guru Risma memberi saya motivasi, beliau pintar, tegas, sukses. Saya ingin jadi seperti beliau,” kata Revanatha.
Di samping itu, ia menyebut tugas dari Wali Kota Risma akan segera diselesaikan sambil mengingat-ingat nama-nama temannya.
Jika dihitung, jumlahnya sudah mencapai 105 orang teman. Mereka terdiri dari teman sekolah, teman main, teman banjari dan teman-teman lainnya.
“Lalu ada teman vlog dari Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP5A),” ujar dia.
Kepala Bidang (Kabid) Sekolah Dasar Dinas Pendidikan Kota Surabaya, Mohammad Aries Hilmi mengatakan untuk pengiriman tugas anak-anak maksimal terkumpul pada hari ini, Jumat (11/9/2020) pukul 10.00 WIB.
“Untuk mekanismenya dapat mengirimkan melalui nomor WhatsApp di 0815-5352-3852, 0812-329-2742 0857-3083-0069 atau 0812-1601-6077. Dapat mengirimkan ke salah satu nomor yang tertera itu,” kata Aris.
Ia juga berharap kepada para guru untuk menuliskan nama lengkap siswa, kelas, serta asal sekolah pada tiap-tiap tugas yang nantinya akan disetor.
Selain itu, ia memastikan bahwa nantinya setiap sekolah mengirimkan maksimal 15 tugas terbaik dari siswanya.
“Setelah itu kami akan lakukan penilaian, apalagi kan nanti ada hadiah dari Bu Wali, jadi nanti kita nilai,” pungkasnya. (Ar)