Minggu, 13 September 2020

  • Minggu, September 13, 2020
  • progresifonline
  • No comments



KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Dua Srikandi Kota Pahlawan memimpin langsung jalannya rapid test massal yang berlangsung di bawah Jembatan Suramadu sisi Surabaya, Sabtu (12/9/2020) malam.

Kedua Srikandi itu adalah Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini dan Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, AKBP Ganis Setyaningrum.

Rapid test massal yang disiapkan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya itu berlangsung mendadak.

Sasarannya adalah seluruh pedagang dan pengunjung yang sedang asyik nongkrong di sekitaran bawah Jembatan Suramadu.

Untuk mendukung giat itu, petugas yang terdiri dari Satpol PP, Linmas, beserta Kepolisian dan TNI menutup seluruh akses jalan di lokasi.

Pedagang dan pembeli tidak diperbolehkan keluar area sebelum mengikuti rapid test dengan hasil non reaktif.

Wali Kota Risma mengatakan, kondisi pandemi Covid-19 saat ini belum pulih normal.

Karenanya, ia berharap kepada seluruh masyarakat bisa menahan diri tidak keluar rumah jika tidak terlalu penting.

Apalagi, jika keluar rumah itu hanya untuk keperluan nongkrong dan kumpul-kumpul tanpa menerapkan physical distancing.

"Karena itu kenapa saya terpaksa lakukan seperti ini di tempat-tempat tertentu. Kita juga tidak tahu, kondisinya masih pandemi, memang tatanan new normal, tapi kan kemudian warga juga bergerombol, dan itu bahaya sekali," kata dia saat ditemui di lokasi.

Oleh karena itu, Wali Kota Risma berharap kepada masyarakat agar tetap disiplin menjaga protokol kesehatan.

Ia tak ingin kasus Covid-19 di Surabaya terus bertambah karena kurangnya kesadaran diri masyarakat.

Apalagi, saat ini hampir 70 persen kasus Covid-19 terjadi pada anak muda.

"Saya berharap sekali, warga harus bisa mencegah hal tersebut dengan mendisiplinkan diri. Karena itu saya mohon dengan hormat, terutama pada anak-anak muda. Karena data yang saya amati, hampir 70 persen dari anak muda serta anak-anak," ungkap dia.

Menurutnya, banyak anak-anak muda yang terkena Covid-19 dan kemudian sembuh. Akan tetapi, meski sudah sembuh, kondisi paru-paru mereka ada masalah.

Makanya, ia khawatir jangan sampai anak-anak muda Surabaya terkena virus tersebut. 

"Banyak anak muda, meski sudah sembuh, tapi saya dengar paru-parunya ada masalah. Ini yang saya khawatir, kalau anak-anak muda kan usianya masih panjang," tegas dia.

Namun demikian, wali kota perempuan pertama di Surabaya itu berharap tak hanya kepada anak-anak muda.

Tapi seluruh warga dapat disiplin menjaga protokol kesehatan. Jangan sampai tujuannya mencari uang tapi kemudian merugikan diri sendiri bahkan orang lain.

"Sebetulnya saya berharap, semuanya bisa sadar, kita kan tidak bisa. Boleh saja mereka mencari uang, tapi jangan sampai merugikan orang lain karena terpapar virus. Kita butuh kesadaran kolektif (bersama)," pesan dia.

Dalam kegiatan itu, ratusan orang pun terlihat antre untuk mengikuti rapid test massal. Mereka antre secara bergiliran untuk dilakukan rapid test oleh petugas medis dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Surabaya.

Bahkan, kegiatan yang berlangsung hingga dini hari itu tak hanya diikuti pria. Ratusan perempuan yang sedang asyik nongkrong menikmati malam minggu juga harus ikut dalam giat tersebut.

Di lokasi yang sama, Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, AKBP Ganis Setyaningrum menegaskan, pihaknya bersama jajaran TNI siap mendukung Pemkot Surabaya dalam mengantisipasi dan menekan penyebaran Covid-19.

Salah satunya adalah kegiatan rapid test massal yang berlangsung di bawah Jembatan Suramadu.

"Tentunya ini dilakukan dalam rangka untuk bagaimana mengantisipasi dan menekan angka penyebaran Covid-19," kata AKBP Ganis.

Menurut dia, alasan dipilihnya tempat ini karena memang banyak sekali anak-anak muda yang sedang asyik nongkrong di bawah Jembatan Suramadu.

Apalagi, mereka kumpul-kumpul tanpa saling menjaga jarak.

"Dan ini perlu dilakukan serentak kepada semuanya. Tadi Ibu wali kota tidak hanya di sini saja. Biar semuanya warga Surabaya ini sehat," terangnya.

Bagi pengunjung maupun pedagang yang hasil rapid test reaktif, petugas langsung memberikan treatment lanjutan.

Mereka selanjutnya diisolasi ke hotel dan ditindaklanjuti dengan pemeriksaan swab. AKBP Ganis menyebut, bahwa kegiatan seperti ini akan terus berlangsung.

Dengan harapan, warga Surabaya disiplin terhadap protokol kesehatan dan mata rantai penyebaran Covid-19 bisa segera diputus.

"Akan kita lakukan secara terus menerus, agar semua masyarakat Surabaya tetap sehat. Malam ini kita secara gabungan, dari Polres, Pomal (Polisi Militer), Koramil dan Satpol PP. Kurang lebih ada 110 an petugas," pungkasnya. (Ar)


  • Minggu, September 13, 2020
  • progresifonline
  • No comments



KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Keberhasilan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini terus diapresiasi masyarakat, terlebih menjelang pemilihan penggantinya pada Pilkada Surabaya 9 Desember 2020 mendatang. Masyarakat menginginkan pengganti Risma yang mumpuni untuk mengelola dan membangun Surabaya.

Koordinator Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (LPMK) se-Kecamatan Rungkut, Erwin Tjahyuadi, menggambarkan harapannya untuk kandidat pengganti Wali Kota Risma.

"Bu Risma ini saya anggap berhasil. Penataan kotanya bagus, penataan kampungnya juga bagus. Kotanya bersih dan hijau seperti di luar negeri, di sisi lain program sosial untuk warga kurang mampu juga sangat memadai," kata Erwin, Minggu (13/9/2020).

Erwin lantas mengungkapkan pengalamannya sebagai mantan anggota DPRD Surabaya. 

Dia mengatakan, hampir seluruh kabupaten dan kota di Indonesia belajar soal menata kota dari Surabaya.

"Belajarnya banyak daerah di Indonesia ini ya ke Surabaya. Sudah terbukti," tegasnya.

Terkait dua kandidat calon pengganti Risma, yakni Machfud Arifin dan Eri Cahyadi, Erwin menempatkan pilihan pada satu kandidat yang dianggap tepat untuk meneruskan kepemimpinan Risma.

"Kalau pilihan, secara pribadi saya memilih Pak Eri Cahyadi dan Armuji," tegasnya.

Pasangan Eri dan Armuji, menurut Erwin, adalah perpaduan dua sosok yang pas untuk memimpin Surabaya. 

Eri Cahyadi dianggap sebagai anak muda yang cerdas dan paham betul soal tata kota dan prioritas pembangunan. 

Sedangkan Armuji dalam pandangan Erwin adalah politisi senior yang memiliki akar rumput yang kuat.

"Pasangan ini adalah kolaborasi antara birokrat dan politisi. Saya pikir sangat bisa meneruskan Bu Risma, melanjutkan pembangunan agar hal-hal baik di Surabaya ini tidak sampai terhenti," ujarnya.

Erwin berharap pengganti Risma dapat meneruskan hal-hal baik yang sudah ada di Surabaya serta lebih memajukan kota pahlawan di kancah internasional.

"Harapanya meneruskan hal yang sudah bagus. Tentu tantanganya lebih berat, tapi saya yakin Pak Eri Cahyadi sudah siap karena selama ini teruji sukses menjalankan program pembangunan di Surabaya. Pak Eri selama ini juga merupakan salah satu tokoh kunci keberhasilan penataan kampung," pungkasnya. (Ar)




KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Puluhan pemuda yang sedang asyik nongkrong menikmati malam minggu di kawasan Jalan Genteng Besar Surabaya dibuat kaget.

Pasalnya, petugas dari Dinas Kesehatan (Dinkes) bersama Satpol PP dan Linmas secara mendadak menggelar rapid test massal di tempat.

Agar pengunjung maupun pedagang di kawasan Jalan Genteng Besar tidak kabur, seluruh akses jalan di lokasi itu pun ditutup. 

Pengunjung maupun pedagang di kawasan itu tak diperbolehkan keluar area jika belum menunjukkan surat rapid test dengan hasil non reaktif.

Para pedagang maupun pengunjung setelah mengikuti rapid test di tempat langsung mendapatkan surat keterangan.

Jika hasil rapid test non reaktif mereka diperbolehkan meninggalkan lokasi.

"Namun kalau tidak ada surat keterangan itu tidak bisa meninggalkan area. Sedangkan yang reaktif akan diisolasi di hotel, kita kerjasama dengan 5 hotel untuk menampung yang reaktif dari rapid test," kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya, Febria Rachmanita dikutip Kantor Berita RMOLJatim di sela kegiatan, Sabtu (12/9) malam.

Feny - sapaan lekat Febria Rachmanita juga memastikan, bahwa kegiatan seperti ini akan terus digelar secara berkala.

Sementara untuk lokasinya, bakal dipilih secara acak.

"Setiap (malam) minggu kita sidak, begitu ada kerumunan langsung kita periksa. Lokasinya bisa dua bisa juga tiga lokasi," kata Feny.

Meski begitu, Kadinkes Surabaya itu kembali mengingatkan warga agar tetap disiplin menjaga protokol kesehatan dan menghindari kerumunan.

Warga juga diimbau rajin cuci tangan pakai sabun, pakai masker, serta menjaga jarak.

"Tadi terlihat terlalu bergerombol di area (Jalan Genteng Besar)," ungkap dia.

Di tempat yang sama, Kepala Satpol PP Kota Surabaya, Eddy Christijanto menilai, sebelum digelar rapid test massal, pengunjung di sekitaran Jalan Genteng Besar terlihat ramai.

Bahkan, mereka juga terlihat saling berdesakan tanpa menjaga jarak.

"Karena memang kita lihat di Genteng Besar ini tadi pengunjungnya banyak, maka kita lakukan rapid test terhadap pedagang dan karyawannya sekaligus pengunjung yang masih ada kita lakukan rapid," kata Eddy.

Mantan Kepala BPB dan Linmas Surabaya ini menjelaskan, dalam rapid test massal malam ini, pihaknya menerjunkan sekitar 50 orang anggota Satpol PP.

Sedangkan tenaga medis dari Dinkes, berjumlah 20 orang. Sementara untuk jajaran Linmas ada 25 orang dengan ditambah petugas dari kecamatan 10 orang.

“Karena dari hasil temuan hari ini ternyata yang mulai kena disampaikan anak-anak muda, kita ingin melihat dan melakukan rapid test di kerumunan warung-warung seperti ini,” papar dia.

Dari data terakhir, setidaknya ada sekitar 45 orang yang mengikuti rapid test massal di Jalan Genteng Besar. 

Dari jumlah tersebut, sebanyak 6 orang dinyatakan reaktif dan sisanya non reaktif. Bagi mereka yang reaktif, langsung menjalani isolasi di hotel sembari dilakukan pemeriksaan swab. (Ar)


Sabtu, 12 September 2020



KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini bersama jajarannya meninjau progres perbaikan Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) dan akses pembangunan akses jalan baru menuju lokasi stadion tersebut, Sabtu (12/9).

Di sana, Wali Kota Risma memberikan beberapa arahan dan evaluasi agar pengerjaannya bisa segera rampung.

Beberapa sudut ruangan di dalam Stadion GBT tak luput dari perhatian Wali Kota Risma.

Salah satunya adalah memberikan saran terkait jendela di setiap ruangan. Tujuannya agar sirkulasi udara di setiap ruangan itu lebih terbuka.

“Itu jendela dibuat terbuka, agar sirkulasi udara bisa masuk lewat jendela,” kata dia sembari menunjuk salah satu ruangan.

Tak hanya meninjau progres pekerjaan di setiap ruangan Stadion GBT. Wali Kota Risma bersama jajarannya juga melihat pekerjaan di beberapa sudut luar stadion tersebut.

Kepala Bidang Dinas Perumahan Rakyat Kawasan Permukiman Cipta Karya dan Tata Ruang (DPRPCKTR) Surabaya, Iman Krestian mengatakan, sembari melakukan pemantauan, Wali Kota Risma juga memberikan saran-saran.

Di antaranya adalah agar menambah jendela di setiap ruangan stadion supaya lebih banyak sirkulasi udara.

“Jadi membuat jendela terbuka agar udaranya dari luar semakin terbuka. Saat ini masih proses semua dalam pengerjaan,”  kata Iman.

Sedangkan untuk pemasangan single seat, kata Iman, saat ini progres pemasangan sudah mencapai 30 persen.

Artinya, proses pemasangan masih akan terus berlanjut. Berikutnya, untuk pemasangan lift barang dan perbaikan atap juga tengah berlangsung.

“Untuk rumputnya sudah terkelupas semua. Sekarang proses materi tanam,” urainya.

Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau (DKRTH) Surabaya, Anna Fajriatin menjelaskan, bahwa Wali Kota Risma tak hanya memberi arahan terkait perbaikan di Stadion GBT.

Namun, wali kota juga memberikan instruksi terkait perbaikan akses jalan baru dan pekerjaan green belt atau zona hijau di sekeliling Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Benowo.

Nantinya, Green belt tersebut berfungsi untuk mereduksi efek negatif dari TPA.

Menurut Anna, untuk green belt tersebut, Wali Kota Risma meminta agar sebelah timur sampahnya dapat tertutupi dengan tanaman-tamaman yang rindang dan berwarna-warni.

“Jadi caranya kita tutupi dengan membran warna hitam. Lalu sampahnya itu dinaikkan. Kemudian ditutup dengan tanah,” kata Anna seusai peninjauan.

Setelah itu, kata Anna, untuk langkah  berikutnya tumpukkan tanah tersebut akan diberi media untuk menanam tanaman.

Seperti, tanaman rumput, pisang kipas, flamboyan, kencana, jaranan, hingga aneka tanaman unik lainnya.

“Kita juga beri tanaman di sepanjang akses jalan pintas dari GBT menuju TPA yang jalannya sudah dibangun oleh Dinas PU Bina Marga dan Pematusan,” pungkasnya. (Ar)




KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Tim Intelijen Kejari Surabaya berhasil menangkap terpidana kasus penipuan jual beli tanah.

Terpidana bernama Heri Basuki ini dapat dieksekusi di kawasan jalan Ketintang Surabaya Jum'at (11/9) siang, sekitar jam 13.45 WIB.

"Yang bersangkutan kami eksekusi berdasarkan putusan yang telah berkekuatan hukum tetap berdasarkan putusan Mahkamah Agung RI No. : 1200K/Pid/2019 tanggal 14 Pebruari 2019," kata Kasi Intelijen Kejari Surabaya, Fathur Rohman dalam keterangan resminya.

Dalam kasus pidana tersebut, Heri Basuki dijatuhi hukuman 2 tahun dan 6 bulan penjara oleh majelis hakim tingkat kasasi di Mahkamah Agung.

"Namun pada saat akan dieksekusi terpidana tidak diketahui keberadaannya," ujar Fathur Rohman.

Selanjutnya, masih terang Fathur Rohman, Kejari Surabaya menetapkan Heri Basuki sebagai DPO sejak bulan Februari 2020 lalu.

"Dan sekira 2 hari terakhir tim intelijen berhasil mendeteksi keberadaan terpidana dan dapat dilakukan penangkapan untuk diserahkan kepada Jaksa eksekutor pada bidang Pidum lalu dilakukan eksekusi pada hari ini," sambungnya.

Usai dieksekusi, Heri Basuki langsung dibawa ke Kantor Kejari Surabaya untuk dilakukan proses administrasi dan selanjutnya dibawa ke Rutan Kelas I Surabaya (Rutan Medaeng) untuk menjalani hukuman.

"Sebelum dibawa ke Rutan, tadi sempat dilakukan rapid test," tandas Fathur Rohman.

Diketahui, Heri Basuki dilaporkan oleh Ronny Wijaya lantaran dianggap melakukan penipuan jual beli tanah di Jalan Khairil Anwar Surabaya pada tahun 2013 dengan modus  menawarkan sebidang tanah kepada korban untuk dibeli.

Namun setelah korban memberikan uang muka kepada terpidana ternyata tanah tersebut adalah milik orang lain sehingga korban mengalami kerugian sebesar Rp 1 milliar.

Sebelumnya, oleh hakim Pengadilan Negeri Surabaya, Heri Basuki divonis hukuman 6 bulan penjara dengan massa percobaan satu tahun. Namun putusan berbeda dijatuhkan pada tingkat kasasi hingga akhirnya jaksa melakukan eksekusi. (Ar)




KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Meski Covid-19 di Kota Surabaya sudah relatif terkendali, namun Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya memastikan tak akan mengendorkan pengawasannya.

Sebaliknya, pemkot akan semakin memperketat pencegahan dan pengawasan untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19 ini.

Salah satu cara yang akan segera diberlakukan lagi adalah mewajibkan rapid tes atau tes swab bagi para pendatang yang menginap di Surabaya. 

Tak hanya pendatang, warga Kota Surabaya yang melakukan perjalanan ke luar Kota Surabaya selama seminggu atau 7 hari berturut-turut, maka diwajibkan pula menyertakan hasil tes swab bebas dari Covid-19 saat akan masuk ke Kota Surabaya.

“Warga Surabaya yang 7 hari berturut-turut berada di luar kota, ketika pulang ke Surabaya, maka Pak RT/RW diminta untuk melakukan pencatatan dan diminta hasil swabnya,” kata Kepala BPB Linmas Kota Surabaya, Irvan Widyanto, Sabtu (12/9).

Sedangkan untuk para pendatang, nantinya setiap pengurus RT/RW maupun pengelola apartemen diwajibkan untuk melakukan pencatatan terhadap warga luar kota yang akan tinggal di Surabaya selama 3 hari berturut-turut.

Para pendatang tersebut diwajibkan untuk menunjukkan hasil tes swab yang menyatakan bebas dari Covid-19, atau dia harus kembali ke daerahnya masing-masing.

“Jadi mau stay, kerja, kuliah di Surabaya lebih dari 3 hari diminta hasil swabnya. Kalau tidak bisa menunjukkan, bisa dilaporkan ke aparat setempat. Sanksinya ya kita minta tes swab, kalau nggak gitu ya silahkan pulang ke daerah asalnya,” tegasnya.

Ia juga memastikan bahwa langkah tegas ini adalah upaya Pemkot Surabaya dalam memutus mata rantai penyebaran Covid-19.

Dan yang paling penting, ini untuk memberikan perlindungan kepada warga Kota Surabaya.

"Jadi, tujuannya memang untuk keselamatan dan kesehatan masyarakat yang merupakan hukum tertinggi. Apalagi saat ini Surabaya sudah masuk zona orange, sehingga ini harus terus dipertahankan dengan dukungan semua pihak," imbuhnya.

Irvan juga memastikan bahwa khusus warga Kota Surabaya, tidak perlu khawatir dengan kebijakan ini. Sebab, Pemkot Surabaya sudah menyediakan tes swab gratis bagi warganya.

"Khusus warga Kota Surabaya, bisa langsung mendaftar ke puskesmas masing-masing untuk janjian tes swab, atau bisa juga langsung datang ke Labkesda Surabaya di Jalan Gayungsari Barat," ujarnya.

Mantan Kasatpol PP Kota Surabaya ini juga memastikan bahwa pemberlakukan aturan ini tinggal menunggu Surat Edaran yang dikeluarkan oleh Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini.

Ia memperkirakan aturan ini berlaku mulai hari Senin (14/9) atau Selasa (15/9).

“Saat ini kita sedang menunggu surat edaran yang ditanda-tangani Ibu Wali Kota Surabaya yang ditujukan kepada RT/RW. Kemungkinan (mulai berlaku) antara hari Senin atau Selasa depan,” tambahnya.

Irvan berharap, peraturan ini dapat dipatuhi dan dipahami oleh seluruh masyarakat sebagai upaya memutus mata rantai penularan Covid-19 yang semakin hari semakin meningkat.

Ia juga terus mengajak warga Kota Surabaya untuk selalu mematuhi protokol kesehatan yang selalu disosialisasikan oleh pemerintah kota.

"Mari kita bersama-sama mematuhi protokol kesehatan dengan biasakan yang tidak biasa," pungkasnya. (Ar)



KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya)
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini meresmikan rusunawa (rumah susun sewa sederhana) dan kolam renang Jambangan yang berada di Jalan Jambangan Baru Selatan Surabaya.

Peresmian itu ditandai dengan pemotongan tumpeng dan pita secara simbolis oleh Wali Kota Risma bersama jajarannya.

Acara yang berlangsung sore hari itu juga dihadiri beberapa Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya. Hadir pula Muspika (Musyawarah Pimpinan Kecamatan) Jambangan, pengurus RT dan RW setempat beserta warga penghuni rusun.

Dalam sambutannya, Risma menyisipkan pesan-pesan kepada warga rusunawa Jambangan. Salah satunya adalah mengimbau mereka agar tetap disiplin menjaga protokol kesehatan.

“Sementara jangan kumpul-kumpul dulu tidak apa-apa. Nanti kalau tertular malah repot, apalagi kalau sudah tua. Tolong sementara ditahan dulu kumpul-kumpulnya supaya ini Covid-19 segera putus,” kata Risma, Sabtu (12/9). 

Menurutnya, pandemi Covid-19 yang terjadi hampir di seluruh dunia masih belum bisa diprediksi akan terjadi sampai kapan.

Dampak yang ditimbulkan pun mencakup berbagai sektor bidang dan salah satunya adalah terkait kebutuhan pangan.

Makanya ia juga mengimbau warga agar dapat memanfaatkan lahan yang ada untuk ketahanan pangan.

“Karena itu saya mengajak panjenengan (anda) semuanya ayo kalau punya kaleng bisa buat ditanam, misal cabai satu. Saya berharap kita menanam apa yang bisa dimakan,” pesannya.

Pada momen itu, wali kota perempuan pertama di Surabaya ini juga mengungkapkan alasan membangun kolam renang.

Menurut dia, banyak kejadian anak-anak di Surabaya tenggelam dan kemudian meninggal karena tidak bisa berenang di sungai.

Karenanya, ia berharap kolam renang tersebut dapat menjadi tempat bagi anak-anak Surabaya untuk berlatih renang.

“Kalau di luar negeri itu anak lulus SD (sekolah dasar) harus bisa berenang. Inginnya dulu kolam renang ini supaya buat melatih anak-anak SD agar bisa berenang dan ini gratis,” katanya.

Namun demikian, Risma menyebut, karena saat ini masih dalam kondisi pandemi Covid-19, sehingga kolam renang itu belum dapat digunakan.

“Karena ada Covid-19, sehingga saat ini belum bisa digunakan, dan saya belum berani buka,” pungkasnya. (Ar)




KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini kembali menjadi guru dalam program belajar dari rumah bersama Guruku.

Program kerja sama antara Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya dengan salah satu televisi lokal Kota Surabaya ini merupakan salah satu bentuk pengganti sekolah tatap muka di masa pandemi Covid-19.

Pada tayangan sebelumnya, Risma membawakan materi seputar fungsi berbagai macam indera yang ada pada tubuh manusia.

Kali ini, ia menerangkan tentang sistem pencernaan manusia secara rinci dan fungsi-fungsi organ dalam proses pencernaan manusia.

Untuk mendukung proses belajar, Risma menggunakan media pembelajaran berupa audio visual.

“Sekarang ibu mengajar kalian tentang sistem pencernaan manusia. Ibu tadi malam juga belajar sampai selesai, karena sudah lupa. Meskipun lupa, ibu tidak menyerah untuk belajar. Jadi, anak-anakku yang di rumah juga harus tidak boleh menyerah. Belajarlah dengan gembira, karena rasa gembira bisa meningkatkan imun,” kata dia saat membuka percakapan, Sabtu (12/9).

Dalam proses mengajarnya, Risma selalu menyisipkan pesan-pesan.

Salah satunya tentang pentingnya makanan-makanan yang bagus untuk dicerna oleh tubuh manusia. Makanan bagus dan sehat ini demi menjaga proses pertumbuhan anak yang baik.

“Kalau makanan bagus, tubuh kita sehat, pertumbuhan baik dan kelak kalian jadi anak pintar dan berprestasi,” ujarnya.

Proses pencernaan makanan, menurut Risma, diawali dengan masuknya makanan ke dalam mulut.

Di dalam mulut terdapat organ yang membantu proses pencernaan, yaitu gigi dan lidah yang menghasilkan kelenjar ludah.

Oleh organ itu, makanan kemudian dikunyah. Semakin halus makanan dikunyah, maka akan cepat diproses oleh lambung.

Risma tampak piawai menggunakan media pembelajaran untuk menjelaskan sistem pencernaan manusia.

Sesekali menandai beberapa gambar organ tubuh yang digunakan dalam proses pencernaan manusia.

“Setelah dikunyah, makanan kemudian masuk ke lambung melalui kerongkongan. Kerongkongan dapat melakukan gerakan peristaltik atau gerakan meremas dan mendorong makanan ke dalam lambung,” urainya.

Di sela-sela penjelasan, Risma meminta kepada siswa untuk mensyukuri anugerah dari Tuhan Yang Maha Esa setelah mengetahui tentang proses pencernaan manusia.

“Tuhan Yang Maha Esa sudah memberikan banyak hal yang begitu luar biasa di dalam tubuh kita, tanpa kita perlu menciptakan. Semua sudah ada di tubuh kita untuk mencerna makanan,” katanya.

Risma juga selalu mengingatkan kepada peserta didik agar belajar dengan gembira.

Apalagi, kegiatan belajar ini bukan untuk orang tua atau bapak-ibu guru, melainkan untuk masa depan anak-anak sendiri.

“Nanti ke depan, kalianlah yang menentukan kalian mau jadi apa. Sekarang belajar dengan gembira,” ungkapnya.

Sebelum menutup kegiatan belajar dari rumah bersama Guruku, Risma menyiapkan hadiah berupa tas, buku, dan bola yang sudah ia tanda tangani.

Hadiah ini diberikan kepada tiga siswa terbaik yang mampu mengerjakan tugas dari Wali Kota Risma. 

Tugasnya membuat gambar sederhana tentang sistem pencernaan manusia dilengkapi nama organ dan fungsi dari organ itu.

“Ibu janji memberikan hadiah bagi siswa yang membuat pekerjaan rumah dengan baik. Ini hadiahnya, ada bola dengan tanda tangan Bu Risma, kemudian ada buku dan tas tas yang sudah ibu tanda tangani. Ini untuk kalian yang terbaik, jadi kalian semua harus menjadi yang terbaik agar kelak menjadi orang sukses dan berhasil semua,” tandasnya. (Ar)




KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Meski sedang berkompetisi secara politik, Calon Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi mendoakan agar rivalnya Machfud Arifin bisa cepat pulih dan sembuh setelah dinyatakan positif Covid-19.

”Kami, saya dan Cak Armuji, mendoakan agar Pak Machfud Arifin dan keluarga senantiasa sehat, juga untuk Pak Mujiaman semoga selalu diberi kesehatan. Kita semua ingin, warga Surabaya seluruhnya sehat,” ujar Eri, Sabtu (12/9).

Eri berharap, Pilwali Surabaya bisa berjalan bersih, sehat, dan demokratis. Sehingga, kendati kini sedang berkompetisi politik dengan Machfud dan Mujiaman, Eri tetap mendoakan yang terbaik.

”Pandemi Covid-19 ini memang belum berakhir. Kami berdoa Pak Machfud bisa segera diberi kesembuhan,” ujarnya.

Tak hanya mendoakan, Eri juga akan memberikan minuman olahan rempah yang biasa diolah oleh istrinya, Rini Indriyani.

Dia memaparkan, istrinya kerap mengolah berbagai tanaman obat yang dikembangkan di kampung-kampung Surabaya dalam skema urban farming. 

Olahan itu diramu dalam sebuah minuman yang menyehatkan.

”Jika pas tahapan Pilkada nanti bertemu, kami berniat memberikan minuman rempah kepada Pak Machfud, sebagai tanda persahabatan dan solidaritas,” ujarnya.

Eri juga mengajak seluru kalangan untuk selalu menaati protokol kesehatan, mengingat pandemi Covid-19 belum berakhir.

Potensi penyebaran masih bisa terjadi dalam berbagai situasi.

”Mari kita jaga diri, jaga keluarga. Rajin cuci tangan pakai sabun, pakai masker, jaga jarak, konsumsi gizi seimbang, istirahat cukup, rajin olahraga,” ujarnya. (Ar)




KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya kembali menerima bantuan berupa PCR.

Kali ini dari PT Pos Indonesia (persero) senilai Rp 100 juta.

Bantuan yang nantinya dapat digunakan untuk mendiagnosis Covid-19 itu diterima langsung oleh Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini di Halaman Balai Kota Surabaya.

"Atas nama pemkot dan warga Surabaya saya terima kasih banyak," kata Risma di sela menerima bantuan beserta jajarannya, Sabtu (12/9).

Sementara itu, Kepala Kantor Pos Regional 7 Jawa Timur, Arifin Muchlis menyampaikan, bantuan yang diberikan ini untuk mendukung Pemkot Surabaya dalam menggalakkan pencegahan penyebaran Covid-19.

PCR tersebut diharapkan dapat mendukung pemkot mempercepat diagnosis Covid-19.

"Kita koordinasi dengan teman-teman yang ada di pemkot, rasanya sekarang yang dibutuhkan adalah reagen. Jadi ini bentuk kepedulian dan support kami kepada Pemkot Surabaya dalam menanggulangi masalah Covid-19," kata Arifin.

Menurut dia, saat ini salah satu cara untuk memutus mata rantai Covid-19 adalah dengan memasifkan test swab. Maka dari itu pihaknya memilih menyalurkan bantuan berupa PCR atau reagen itu ke Pemkot Surabaya.

"Sehingga kita koordinasi dengan pemkot dan Dinas Kesehatan (Dinkes), kita wujudkan dalam bentuk barang senilai Rp 100 juta," pungkasnya. (Ar)




KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya memberikan fasilitas kepada petugas Komisi Pemilihan Umum (KPU) Surabaya untuk melakukan tes swab secara gratis.

Hal ini dilakukan untuk mencegah dan mengantisipasi terjadinya penyebaran Covid-19 terutama dalam menyambut Pilkada Surabaya 2020.

Wakil Koordinator Hubungan Masyarakat Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Surabaya, M Fikser mengatakan pemeriksaan swab gratis ini diikuti oleh seluruh petugas KPU Surabaya.

Sementara bagi komisioner KPU, sebelumnya mereka sudah melakukan tes swab secara mandiri.

"Jadi seluruh petugas yang ada di Sekretariat KPU ada sekitar 46 orang. Dari 46 orang itu sudah dilakukan swab hari ini setengah. Besoknya setengah lagi dilaksanakan di Gelora Pancasila," kata Fikser, Jum'at (11/9/2020).

Selain itu, sejak tanggal 8 September 2020, Pemkot Surabaya juga melakukan penyemprotan disinfektan di kantor KPU Surabaya secara berkala.

Menurut Fikser, hal ini dilakukan dalam rangka penanganan pencegahan Covid-19 di ruang publik.

"Untuk penyemprotan yang nanti di dalam kantor KPU itu dilakukan secara mandiri oleh KPU sendiri. Jadi ini bagian dari bagaimana pemkot melakukan penanganan pencegahan di tempat-tempat ruang publik," ujarnya.

Apalagi, kata Fikser, saat ini Kantor KPU Surabaya menjadi salah satu pusat tempat dalam konteks Pilkada (Pemilihan Kepala Daerah).

Tentunya, pencegahan di tempat itu menjadi salah satu perhatian utama Pemkot Surabaya.

"Jadi yang telah dilakukan Pemkot Surabaya adalah melakukan swab kepada seluruh petugas KPU yang ada di Surabaya," katanya.

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika  (Dinkominfo) Surabaya ini juga menjelaskan, hasil pemeriksaan swab kepada seluruh petugas KPU itu bisa diketahui 2-3 hari ke depan.

Namun demikian, sebelumnya data hasil swab tersebut harus dikirimkan ke Kementerian Kesehatan (Kemenkes), kemudian provinsi.

Nah, data yang diterima dari provinsi itu selanjutnya dilakukan cleansing data di Pemkot Surabaya.

"Dari hasil itu maka dapatlah data yang baru itu untuk dilakukan tracing. Kenapa? Karena bisa saja ada yang pernah dilakukan swab. Nah, yang belum pernah swab hasilnya positif inilah yang dilakukan tracing," papar dia.

Meski demikian, Fikser kembali mengimbau kepada seluruh masyarakat agar tetap disiplin menjalankan protokol kesehatan.

Tak hanya di Kantor KPU Surabaya, tapi di semua tempat masyarakat juga wajib patuh terhadap protokol tersebut.

"Protokol kesehatan berlaku kepada siapa saja. Jadi standar protokol kesehatan yang sudah disampaikan pemerintah itu patuh dilaksanakan," pungkasnya. (Ar)




KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini melakukan penyelempangan dan pemberian hadiah kepada para pemenang Pangeran dan Puteri Lingkungan Hidup 2020 di rumah dinas Wali Kota Surabaya, Jalan Sedap Malam, Surabaya.

Satu persatu para pelajar SD dan SMP yang memenangkan kejuaraan tersebut dipanggil dan diberi selempang sesuai juaranya masing-masing.

Bahkan, mereka juga diberi piala, piagam penghargaan dan sebuah buku yang sudah ditandatangani oleh Wali Kota Risma.

Pada kesempatan itu, Risma mengucapkan terima kasih kepada anggota tunas hijau, kepala sekolah dan para guru yang telah membimbing anak-anak itu supaya tidak kenal lelah dan tidak menyerah dalam memperjuangkan garapan atau projectnya.

Risma yakin bahwa berbagai upaya yang telah dilakukan oleh anak-anaknya itu akan bisa menyelamatkan bumi dari kehancuran.

“Kalian bisa membantu memperpanjang usia bumi. Banyak di luar sana orang sengaja merusak bumi, sehingga kita tidak tahu sampai kapan bumi ini bisa kita huni,” kata Risma, Jumat (11/9).

Wali kota perempuan pertama di Kota Surabaya ini meminta, agar anak-anak yang merupakan generasi penerus bangsa untuk senantiasa mengerahkan segala kemampuannya sama-sama saling berusaha menyelamatkan bumi.

Mulai dari mengerahkan segala kemampuan tubuh, mata, hidung, kaki, telinga dan mulut untuk membuat bumi memiliki umur lebih panjang.

“Kalau kalian sudah biasa bersusah susah seperti ini, pasti tidak akan sulit kelak saat kalian akan menggapai mimpi,” paparnya.

Selain itu, ia menegaskan agar anak-anak tidak berhenti untuk berusaha. Apalagi, mereka dinilai telah berjuang keras untuk ada di titik tersebut.

Sehingga Wali Kota Risma pun berpesan, agar jangan sampai mereka dipengaruhi oleh dampak yang negatif.

“Kalian sudah bagus ini. Kalian adalah bibit masa depan bangsa dan negara. Ibu yakin suatu saat Indonesia akan menjadi Indonesia yang maju,” jelas dia.

Risma yakin, jika negara diisi dari orang-orang seperti anak-anak ini, maka akan bisa membawa kejayaan pada Negara Indonesia.

Apalagi, apa yang dikerjakan mereka adalah merawat jantung bumi. Ia membayangkan, jika sampai hal itu tidak diolah, maka lama-lama Kota Pahlawan ini penuh dengan sampah.

“Penduduk semakin bertambah, kemudian sekarang harus menggunakan masker, sarung tangan, semua jadi keluarkan sampah. Kalau tidak dikelola dengan baik, maka kota ini bisa penuh sampah,” ungkapnya.

Oleh karena itu, Risma berpesan agar ketika anak-anak dicemooh atau dihina tidak menyurutkan semangat mereka.

Bahkan, ia pun juga mengungkapkan sosoknya juga pernah dicemooh tapi tidak pernah menyurutkan semangat.

“Jadi kalian tidak usah merasa kecil hati. Dimulai dari sinilah kalian sudah berjasa pada bumi. Tidak perlu malu, ibu juga tidak malu ketemu sama presiden seluruh dunia berkat apa yang ibu lakukan ini. Untuk itu kalian harus semangat,” tegasnya.

Sementara itu, Presiden Tunas Hijau Surabaya Mochamad Zamroni mengatakan saat ini sebenarnya adalah pemberian hadiah yang berupa penyelempangan gelar dan pemberian hadiah.

Ia memastikan bahwa ajang diikuti oleh 847 peserta. Kemudian terseleksi dengan ketat hingga diambil 60 finalis.

Setelah itu, disaring lagi secara ketat dan lahirlah 20-an siswa yang terdiri dari SD dan SMP ini sebagai juaranya.

“Sebenarnya, proses ini lebih ke akademi mungkin ya. Karena setelah daftar itu mereka harus buat proyek yang sedang dilakukan. Setelah itu kita beri panduan lagi untuk pengembangan untuk media promo dan kita damping terus hingga akhir,” pungkasnya. (Ar)


Narkoba

Koperasi & UMKM

Terus Kobarkan Semangat Perjuangan Arek-arek Suroboyo 10 Nopember 1945 untuk memberantas Korupsi, Terorisme dan Penyalahgunaan Narkoba

Translate

Hukum

Metropolis

Nasional

Pidato Bung Tomo


Hankam

Popular Posts

Blog Archive