Terus Kobarkan Semangat Perjuangan Arek-arek Suroboyo 10 Nopember 1945 untuk memberantas Korupsi, Terorisme dan Penyalahgunaan Narkoba

Soft Launching Kota Lama, Gelar Sejumlah Paket Wisata

Sejumlah paket wisata digelar Pemkot Surabaya usai soft launching Kota Lama zona Eropa yang berada di kawasan Jalan Rajawali, Krembangan, Surabaya.

Cegah Narkoba di Kalangan ASN dan Pelajar, Pemkot Surabaya Gandeng BNN dan Polisi

Upaya Pemkot Surabaya memberantas Narkoba tak hanya di kalangan pelajar dan masyarakat, tetapi juga Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkup pemkot.

Peluang Investasi untuk Pengembangan Eks THR-TRS

Pemkot Surabaya menggandeng Kamar Dagang dan Industri (Kadin) untuk mempromosikan proyek peluang investasi di Kota Pahlawan. Diantaranya di kompleks eks Taman Hiburan Rakyat (THR) dan Taman Remaja Surabaya (TRS).

Tekan Laju Inflasi, Pemkot Rutin Gelar Pangan Murah

Untuk menekan laju inflasi agar masyarakat bisa mendapatkan komoditas bahan pangan dengan lebih murah, Pemkot Surabaya rutin menggulirkan program Gerakan Pangan Murah setiap bulan.

Pemkot Surabaya Komitmen Amankan Aset yang Dikuasai Pihak Ketiga

Berbagai upaya strategis terus dilakukan Pemkot Surabaya untuk memastikan aset daerah dapat dimanfaatkan secara optimal demi kepentingan warga dan pemerintah.

Minggu, 13 September 2020

Terinspirasi Konsep Laku Telu Ki Hajar Dewantara, Eri Cahyadi Kagumi Sekolah Calon Kepala Daerah PDIP



KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Calon Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi dan Calon Wakil Wali Kota Armuji mengikuti sekolah partai untuk para calon kepala daerah yang digelar DPP PDI Perjuangan.

Sekolah partai digelar mulai Minggu hingga Selasa (13-15/9/2020) secara daring.

Eri Cahyadi dan Armuji mengikuti sekolah partai calon kepala daerah dari kediamannya masing-masing.

Eri, yang tinggal di kawasan Ketintang Surabaya, memulai hari dengan berolahraga bulu tangkis ringan di depan rumahnya bersama anaknya.

Lalu disusul dengan sarapan sate kelapa khas Surabaya. 

Setelah membersihkan diri, Eri sudah bersiap di depan laptop pada pukul 08.00 WIB.

Eri memulai sekolah partai dengan mengikuti pre-test dengan menjawab berbagai pertanyaan terkait Pancasila dan kerja-kerja kerakyatan.

”Saya sangat antusias. Saya sangat senang DPP PDI Perjuangan menggelar sekolah partai sebagai panduan untuk menyiapkan kepala daerah yang kompeten, punya kapasitas teknokratik, adaptif terhadap perubahan zaman, dan tetap berjiwa kerakyatan dengan kekukuhan dalam menjalankan ideologi Pancasila,” ujar Eri.

Eri memaparkan, dalam sekolah partai, disajikan berbagai best practices kebijakan prorakyat dan tata kelola pemerintahan modern berbasis digital yang bisa menjadi inspirasi untuk diterapkan dalam pembangunan saat sang calon kepala daerah terpilih dalam Pilkada.

Sehingga terjadi saling berbagi inovasi dan pengetahuan yang produktif dan dinamis.

Mantan kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya yang dikenal sebagai birokrat berprestasi itu menyebut sekolah partai PDIP adalah bagian dari knowledge management (manajemen pengetahuan) khas institusi-institusi modern.

Sekolah partai, kata Eri, adalah proses sistematis untuk mendapatkan pengetahuan yang tepat, yang kemudian ditransmisikan ke seluruh calon kepala daerah, sehingga bisa mendorong kemajuan daerah.

”Dalam kearifan lokal kita, ada konsep laku telu yang disampaikan Ki Hajar Dewantara, ing ngarso sung tuladha, ing madya mangun karso, tut wuri handayani. Bagaimana menjadi role model atau tulodo, menumbuhkan kreativitas dan inovasi atau mangun karso, dan menciptakan calon-calon inovator baru, leaders create leaders, tut wuri handayani. Luar biasa sekolah partai ini,” jelas Eri.

”Proses dialektika ini adalah semangat outward looking. Kita menjadi yakin bahwa Surabaya akan tambah ngebut maju dan sejahteranya dengan proses belajar dan pembudayaan inovasi yang tiada henti,” imbuhnya.

Terinspirasi dari sekolah partai ini, ke depan, Eri ingin menginisiasi program sekolah serupa namun untuk kalangan birokrat. Misalnya di tingkat Puskesmas, ada sekolah kepala Puskesmas, yang bisa melibatkan praktisi kesehatan internasional.

”Dari sana kemudian ada pembudayaan inovasi. Puskesmas berlomba dalam inovasi. Ujungnya adalah peningkatan kualitas pelayanan kesehatan bagi rakyat Surabaya,” pungkasnya. (Ar)

Pantai Boom Paciran Jadi sasaran Kerja Bakti Massal



KABARPROGRESIF.COM: (Lamongan) Beragam upaya dilakukan oleh TNI, Polri dan masyarakat di Kabupaten Lamongan, Jawa Timur dalam menjaga kelestarian lingkungan.

Kali ini, pihak Kodim dan Polres Lamongan sengaja merangkul berbagai pihak untuk mengikuti berlangsungnya bersih-bersih di Pantai Boom, Kecamatan Paciran. Minggu, (13/9).

“Sasaran utama bersih-bersih ini ialah sampah-sampah yang ada di sepanjang bibir pantai. Itu sangat merusak ekosistem alam, terutama lingkungan,” ujar Dandim, Letkol Inf Sidik Wiyono.

Tak tanggung-tanggung, setidaknya terdapat 150 personel TNI, Polri dan masyarakat yang turut dilibatkan dalam acara tersebut.

Selain ditujukan untuk mewujudkan pantai Paciran yang bersih dan biru. Aksi itu digelar juga dengan tujuan untuk mengedukasi masyarakat agar tetap bersinergi menjaga kebersihan.

“Ada juga beberapa fasilitas umum yang jadi sasaran bersih-bersih ini. Termasuk Masjid di lokasi pantai ini,” beber Dandim. (Ar)

Baksos HUT ke-42 FKPPI, Diapresiasi Kasrem Bhaskara Jaya



KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Kepala Staf Korem 084/Bhaskara Jaya, Kolonel Inf Handoko Nurseta mengapresiasi bakti sosial yang digelar oleh Keluarga cabang FKPPI Surabaya pada hari Minggu (13/9).

Betapa tidak, dalam baksos donor darah itu FKPPI menargetkan seratus kantong darah yang nantinya diserahkan ke pihak PMI guna memenuhi stok darah bagi masyarakat.

“Saya bangga. Sebab, hari ulang tahun FKPPI ini diwarnai dengan kegiatan sosial, seperti halnya donor darah,” ujar Kasrem.

FKPPI, ujar Kolonel Handoko, merupakan organisasi besar yang sudah sewajibnya bisa memberikan suatu sumbangsih di tengah masyarakat di tengah pandemi saat ini.

Perwira Menengah TNI-AD dengan tiga melati di pundaknya itu menyebut jika selama ini, keberadaan FKPPI harus bisa memberikan kontribusi nyata.

“Disinilah FKPPI harus tampil dan bersinergi dengan instansi lain dalam membantu memutus rantai penyebaran Covid-19,” bebernya.

Sementara itu, Ketua Cabang FKPPI Surabaya, Anis Busrnoni menuturkan jika sebelumnya, beberapa kegiatan telah digelar oleh organisasinya, termasuk diantaranya ziarah hingga tabur bunga ke makam taman pahlawan.

“Acara ini, rutin digelar setiap tahunnya. Selanjutnya, FKPPI juga menggelar peringatan ini dengan diikuti oleh seluruh jajaran FKPPI di Indonesia. Tapi, kita lakukan secara virtual,” kata dia.

Bahkan, ungkap Anis, dirinya juga sangat mengapresiasi dukungan yang telah diberikan oleh pihak Korem dalam baksos yang berlangsung saat ini. 

“Memasuki usia baru ini, saya berharap jika anggota FKPPI bisa menhalankan organisasi sesuai dengan nilai-nilai perjuangan,” pintanya. (Ar)


Hingga Dini Hari, Dua Srikandi Surabaya Pimpin Langsung Rapid Test Massal di Bawah Jembatan Suramadu



KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Dua Srikandi Kota Pahlawan memimpin langsung jalannya rapid test massal yang berlangsung di bawah Jembatan Suramadu sisi Surabaya, Sabtu (12/9/2020) malam.

Kedua Srikandi itu adalah Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini dan Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, AKBP Ganis Setyaningrum.

Rapid test massal yang disiapkan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya itu berlangsung mendadak.

Sasarannya adalah seluruh pedagang dan pengunjung yang sedang asyik nongkrong di sekitaran bawah Jembatan Suramadu.

Untuk mendukung giat itu, petugas yang terdiri dari Satpol PP, Linmas, beserta Kepolisian dan TNI menutup seluruh akses jalan di lokasi.

Pedagang dan pembeli tidak diperbolehkan keluar area sebelum mengikuti rapid test dengan hasil non reaktif.

Wali Kota Risma mengatakan, kondisi pandemi Covid-19 saat ini belum pulih normal.

Karenanya, ia berharap kepada seluruh masyarakat bisa menahan diri tidak keluar rumah jika tidak terlalu penting.

Apalagi, jika keluar rumah itu hanya untuk keperluan nongkrong dan kumpul-kumpul tanpa menerapkan physical distancing.

"Karena itu kenapa saya terpaksa lakukan seperti ini di tempat-tempat tertentu. Kita juga tidak tahu, kondisinya masih pandemi, memang tatanan new normal, tapi kan kemudian warga juga bergerombol, dan itu bahaya sekali," kata dia saat ditemui di lokasi.

Oleh karena itu, Wali Kota Risma berharap kepada masyarakat agar tetap disiplin menjaga protokol kesehatan.

Ia tak ingin kasus Covid-19 di Surabaya terus bertambah karena kurangnya kesadaran diri masyarakat.

Apalagi, saat ini hampir 70 persen kasus Covid-19 terjadi pada anak muda.

"Saya berharap sekali, warga harus bisa mencegah hal tersebut dengan mendisiplinkan diri. Karena itu saya mohon dengan hormat, terutama pada anak-anak muda. Karena data yang saya amati, hampir 70 persen dari anak muda serta anak-anak," ungkap dia.

Menurutnya, banyak anak-anak muda yang terkena Covid-19 dan kemudian sembuh. Akan tetapi, meski sudah sembuh, kondisi paru-paru mereka ada masalah.

Makanya, ia khawatir jangan sampai anak-anak muda Surabaya terkena virus tersebut. 

"Banyak anak muda, meski sudah sembuh, tapi saya dengar paru-parunya ada masalah. Ini yang saya khawatir, kalau anak-anak muda kan usianya masih panjang," tegas dia.

Namun demikian, wali kota perempuan pertama di Surabaya itu berharap tak hanya kepada anak-anak muda.

Tapi seluruh warga dapat disiplin menjaga protokol kesehatan. Jangan sampai tujuannya mencari uang tapi kemudian merugikan diri sendiri bahkan orang lain.

"Sebetulnya saya berharap, semuanya bisa sadar, kita kan tidak bisa. Boleh saja mereka mencari uang, tapi jangan sampai merugikan orang lain karena terpapar virus. Kita butuh kesadaran kolektif (bersama)," pesan dia.

Dalam kegiatan itu, ratusan orang pun terlihat antre untuk mengikuti rapid test massal. Mereka antre secara bergiliran untuk dilakukan rapid test oleh petugas medis dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Surabaya.

Bahkan, kegiatan yang berlangsung hingga dini hari itu tak hanya diikuti pria. Ratusan perempuan yang sedang asyik nongkrong menikmati malam minggu juga harus ikut dalam giat tersebut.

Di lokasi yang sama, Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, AKBP Ganis Setyaningrum menegaskan, pihaknya bersama jajaran TNI siap mendukung Pemkot Surabaya dalam mengantisipasi dan menekan penyebaran Covid-19.

Salah satunya adalah kegiatan rapid test massal yang berlangsung di bawah Jembatan Suramadu.

"Tentunya ini dilakukan dalam rangka untuk bagaimana mengantisipasi dan menekan angka penyebaran Covid-19," kata AKBP Ganis.

Menurut dia, alasan dipilihnya tempat ini karena memang banyak sekali anak-anak muda yang sedang asyik nongkrong di bawah Jembatan Suramadu.

Apalagi, mereka kumpul-kumpul tanpa saling menjaga jarak.

"Dan ini perlu dilakukan serentak kepada semuanya. Tadi Ibu wali kota tidak hanya di sini saja. Biar semuanya warga Surabaya ini sehat," terangnya.

Bagi pengunjung maupun pedagang yang hasil rapid test reaktif, petugas langsung memberikan treatment lanjutan.

Mereka selanjutnya diisolasi ke hotel dan ditindaklanjuti dengan pemeriksaan swab. AKBP Ganis menyebut, bahwa kegiatan seperti ini akan terus berlangsung.

Dengan harapan, warga Surabaya disiplin terhadap protokol kesehatan dan mata rantai penyebaran Covid-19 bisa segera diputus.

"Akan kita lakukan secara terus menerus, agar semua masyarakat Surabaya tetap sehat. Malam ini kita secara gabungan, dari Polres, Pomal (Polisi Militer), Koramil dan Satpol PP. Kurang lebih ada 110 an petugas," pungkasnya. (Ar)

LPMK se-Rungkut Pastikan Dukung Kandidat Penerus Kebaikan Risma di Pilkada Surabaya



KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Keberhasilan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini terus diapresiasi masyarakat, terlebih menjelang pemilihan penggantinya pada Pilkada Surabaya 9 Desember 2020 mendatang. Masyarakat menginginkan pengganti Risma yang mumpuni untuk mengelola dan membangun Surabaya.

Koordinator Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (LPMK) se-Kecamatan Rungkut, Erwin Tjahyuadi, menggambarkan harapannya untuk kandidat pengganti Wali Kota Risma.

"Bu Risma ini saya anggap berhasil. Penataan kotanya bagus, penataan kampungnya juga bagus. Kotanya bersih dan hijau seperti di luar negeri, di sisi lain program sosial untuk warga kurang mampu juga sangat memadai," kata Erwin, Minggu (13/9/2020).

Erwin lantas mengungkapkan pengalamannya sebagai mantan anggota DPRD Surabaya. 

Dia mengatakan, hampir seluruh kabupaten dan kota di Indonesia belajar soal menata kota dari Surabaya.

"Belajarnya banyak daerah di Indonesia ini ya ke Surabaya. Sudah terbukti," tegasnya.

Terkait dua kandidat calon pengganti Risma, yakni Machfud Arifin dan Eri Cahyadi, Erwin menempatkan pilihan pada satu kandidat yang dianggap tepat untuk meneruskan kepemimpinan Risma.

"Kalau pilihan, secara pribadi saya memilih Pak Eri Cahyadi dan Armuji," tegasnya.

Pasangan Eri dan Armuji, menurut Erwin, adalah perpaduan dua sosok yang pas untuk memimpin Surabaya. 

Eri Cahyadi dianggap sebagai anak muda yang cerdas dan paham betul soal tata kota dan prioritas pembangunan. 

Sedangkan Armuji dalam pandangan Erwin adalah politisi senior yang memiliki akar rumput yang kuat.

"Pasangan ini adalah kolaborasi antara birokrat dan politisi. Saya pikir sangat bisa meneruskan Bu Risma, melanjutkan pembangunan agar hal-hal baik di Surabaya ini tidak sampai terhenti," ujarnya.

Erwin berharap pengganti Risma dapat meneruskan hal-hal baik yang sudah ada di Surabaya serta lebih memajukan kota pahlawan di kancah internasional.

"Harapanya meneruskan hal yang sudah bagus. Tentu tantanganya lebih berat, tapi saya yakin Pak Eri Cahyadi sudah siap karena selama ini teruji sukses menjalankan program pembangunan di Surabaya. Pak Eri selama ini juga merupakan salah satu tokoh kunci keberhasilan penataan kampung," pungkasnya. (Ar)

Malam Minggu, Puluhan Pemuda Antre Ikuti Rapid Test Massal di Jalan Genteng Besar



KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Puluhan pemuda yang sedang asyik nongkrong menikmati malam minggu di kawasan Jalan Genteng Besar Surabaya dibuat kaget.

Pasalnya, petugas dari Dinas Kesehatan (Dinkes) bersama Satpol PP dan Linmas secara mendadak menggelar rapid test massal di tempat.

Agar pengunjung maupun pedagang di kawasan Jalan Genteng Besar tidak kabur, seluruh akses jalan di lokasi itu pun ditutup. 

Pengunjung maupun pedagang di kawasan itu tak diperbolehkan keluar area jika belum menunjukkan surat rapid test dengan hasil non reaktif.

Para pedagang maupun pengunjung setelah mengikuti rapid test di tempat langsung mendapatkan surat keterangan.

Jika hasil rapid test non reaktif mereka diperbolehkan meninggalkan lokasi.

"Namun kalau tidak ada surat keterangan itu tidak bisa meninggalkan area. Sedangkan yang reaktif akan diisolasi di hotel, kita kerjasama dengan 5 hotel untuk menampung yang reaktif dari rapid test," kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya, Febria Rachmanita dikutip Kantor Berita RMOLJatim di sela kegiatan, Sabtu (12/9) malam.

Feny - sapaan lekat Febria Rachmanita juga memastikan, bahwa kegiatan seperti ini akan terus digelar secara berkala.

Sementara untuk lokasinya, bakal dipilih secara acak.

"Setiap (malam) minggu kita sidak, begitu ada kerumunan langsung kita periksa. Lokasinya bisa dua bisa juga tiga lokasi," kata Feny.

Meski begitu, Kadinkes Surabaya itu kembali mengingatkan warga agar tetap disiplin menjaga protokol kesehatan dan menghindari kerumunan.

Warga juga diimbau rajin cuci tangan pakai sabun, pakai masker, serta menjaga jarak.

"Tadi terlihat terlalu bergerombol di area (Jalan Genteng Besar)," ungkap dia.

Di tempat yang sama, Kepala Satpol PP Kota Surabaya, Eddy Christijanto menilai, sebelum digelar rapid test massal, pengunjung di sekitaran Jalan Genteng Besar terlihat ramai.

Bahkan, mereka juga terlihat saling berdesakan tanpa menjaga jarak.

"Karena memang kita lihat di Genteng Besar ini tadi pengunjungnya banyak, maka kita lakukan rapid test terhadap pedagang dan karyawannya sekaligus pengunjung yang masih ada kita lakukan rapid," kata Eddy.

Mantan Kepala BPB dan Linmas Surabaya ini menjelaskan, dalam rapid test massal malam ini, pihaknya menerjunkan sekitar 50 orang anggota Satpol PP.

Sedangkan tenaga medis dari Dinkes, berjumlah 20 orang. Sementara untuk jajaran Linmas ada 25 orang dengan ditambah petugas dari kecamatan 10 orang.

“Karena dari hasil temuan hari ini ternyata yang mulai kena disampaikan anak-anak muda, kita ingin melihat dan melakukan rapid test di kerumunan warung-warung seperti ini,” papar dia.

Dari data terakhir, setidaknya ada sekitar 45 orang yang mengikuti rapid test massal di Jalan Genteng Besar. 

Dari jumlah tersebut, sebanyak 6 orang dinyatakan reaktif dan sisanya non reaktif. Bagi mereka yang reaktif, langsung menjalani isolasi di hotel sembari dilakukan pemeriksaan swab. (Ar)

Sabtu, 12 September 2020

Tinjau Progres Perbaikan Stadion GBT Hingga Akses Jalan, Begini Arahan Wali Kota Risma



KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini bersama jajarannya meninjau progres perbaikan Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) dan akses pembangunan akses jalan baru menuju lokasi stadion tersebut, Sabtu (12/9).

Di sana, Wali Kota Risma memberikan beberapa arahan dan evaluasi agar pengerjaannya bisa segera rampung.

Beberapa sudut ruangan di dalam Stadion GBT tak luput dari perhatian Wali Kota Risma.

Salah satunya adalah memberikan saran terkait jendela di setiap ruangan. Tujuannya agar sirkulasi udara di setiap ruangan itu lebih terbuka.

“Itu jendela dibuat terbuka, agar sirkulasi udara bisa masuk lewat jendela,” kata dia sembari menunjuk salah satu ruangan.

Tak hanya meninjau progres pekerjaan di setiap ruangan Stadion GBT. Wali Kota Risma bersama jajarannya juga melihat pekerjaan di beberapa sudut luar stadion tersebut.

Kepala Bidang Dinas Perumahan Rakyat Kawasan Permukiman Cipta Karya dan Tata Ruang (DPRPCKTR) Surabaya, Iman Krestian mengatakan, sembari melakukan pemantauan, Wali Kota Risma juga memberikan saran-saran.

Di antaranya adalah agar menambah jendela di setiap ruangan stadion supaya lebih banyak sirkulasi udara.

“Jadi membuat jendela terbuka agar udaranya dari luar semakin terbuka. Saat ini masih proses semua dalam pengerjaan,”  kata Iman.

Sedangkan untuk pemasangan single seat, kata Iman, saat ini progres pemasangan sudah mencapai 30 persen.

Artinya, proses pemasangan masih akan terus berlanjut. Berikutnya, untuk pemasangan lift barang dan perbaikan atap juga tengah berlangsung.

“Untuk rumputnya sudah terkelupas semua. Sekarang proses materi tanam,” urainya.

Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau (DKRTH) Surabaya, Anna Fajriatin menjelaskan, bahwa Wali Kota Risma tak hanya memberi arahan terkait perbaikan di Stadion GBT.

Namun, wali kota juga memberikan instruksi terkait perbaikan akses jalan baru dan pekerjaan green belt atau zona hijau di sekeliling Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Benowo.

Nantinya, Green belt tersebut berfungsi untuk mereduksi efek negatif dari TPA.

Menurut Anna, untuk green belt tersebut, Wali Kota Risma meminta agar sebelah timur sampahnya dapat tertutupi dengan tanaman-tamaman yang rindang dan berwarna-warni.

“Jadi caranya kita tutupi dengan membran warna hitam. Lalu sampahnya itu dinaikkan. Kemudian ditutup dengan tanah,” kata Anna seusai peninjauan.

Setelah itu, kata Anna, untuk langkah  berikutnya tumpukkan tanah tersebut akan diberi media untuk menanam tanaman.

Seperti, tanaman rumput, pisang kipas, flamboyan, kencana, jaranan, hingga aneka tanaman unik lainnya.

“Kita juga beri tanaman di sepanjang akses jalan pintas dari GBT menuju TPA yang jalannya sudah dibangun oleh Dinas PU Bina Marga dan Pematusan,” pungkasnya. (Ar)

Tim Intel Kejari Surabaya Tangkap Terpidana Kasus Penipuan Jual Beli Tanah



KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Tim Intelijen Kejari Surabaya berhasil menangkap terpidana kasus penipuan jual beli tanah.

Terpidana bernama Heri Basuki ini dapat dieksekusi di kawasan jalan Ketintang Surabaya Jum'at (11/9) siang, sekitar jam 13.45 WIB.

"Yang bersangkutan kami eksekusi berdasarkan putusan yang telah berkekuatan hukum tetap berdasarkan putusan Mahkamah Agung RI No. : 1200K/Pid/2019 tanggal 14 Pebruari 2019," kata Kasi Intelijen Kejari Surabaya, Fathur Rohman dalam keterangan resminya.

Dalam kasus pidana tersebut, Heri Basuki dijatuhi hukuman 2 tahun dan 6 bulan penjara oleh majelis hakim tingkat kasasi di Mahkamah Agung.

"Namun pada saat akan dieksekusi terpidana tidak diketahui keberadaannya," ujar Fathur Rohman.

Selanjutnya, masih terang Fathur Rohman, Kejari Surabaya menetapkan Heri Basuki sebagai DPO sejak bulan Februari 2020 lalu.

"Dan sekira 2 hari terakhir tim intelijen berhasil mendeteksi keberadaan terpidana dan dapat dilakukan penangkapan untuk diserahkan kepada Jaksa eksekutor pada bidang Pidum lalu dilakukan eksekusi pada hari ini," sambungnya.

Usai dieksekusi, Heri Basuki langsung dibawa ke Kantor Kejari Surabaya untuk dilakukan proses administrasi dan selanjutnya dibawa ke Rutan Kelas I Surabaya (Rutan Medaeng) untuk menjalani hukuman.

"Sebelum dibawa ke Rutan, tadi sempat dilakukan rapid test," tandas Fathur Rohman.

Diketahui, Heri Basuki dilaporkan oleh Ronny Wijaya lantaran dianggap melakukan penipuan jual beli tanah di Jalan Khairil Anwar Surabaya pada tahun 2013 dengan modus  menawarkan sebidang tanah kepada korban untuk dibeli.

Namun setelah korban memberikan uang muka kepada terpidana ternyata tanah tersebut adalah milik orang lain sehingga korban mengalami kerugian sebesar Rp 1 milliar.

Sebelumnya, oleh hakim Pengadilan Negeri Surabaya, Heri Basuki divonis hukuman 6 bulan penjara dengan massa percobaan satu tahun. Namun putusan berbeda dijatuhkan pada tingkat kasasi hingga akhirnya jaksa melakukan eksekusi. (Ar)

Tak Hanya Pendatang, Warga Surabaya yang Melakukan Perjalanan ke Luar Kota Selama Seminggu juga Wajib Tes Swab



KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Meski Covid-19 di Kota Surabaya sudah relatif terkendali, namun Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya memastikan tak akan mengendorkan pengawasannya.

Sebaliknya, pemkot akan semakin memperketat pencegahan dan pengawasan untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19 ini.

Salah satu cara yang akan segera diberlakukan lagi adalah mewajibkan rapid tes atau tes swab bagi para pendatang yang menginap di Surabaya. 

Tak hanya pendatang, warga Kota Surabaya yang melakukan perjalanan ke luar Kota Surabaya selama seminggu atau 7 hari berturut-turut, maka diwajibkan pula menyertakan hasil tes swab bebas dari Covid-19 saat akan masuk ke Kota Surabaya.

“Warga Surabaya yang 7 hari berturut-turut berada di luar kota, ketika pulang ke Surabaya, maka Pak RT/RW diminta untuk melakukan pencatatan dan diminta hasil swabnya,” kata Kepala BPB Linmas Kota Surabaya, Irvan Widyanto, Sabtu (12/9).

Sedangkan untuk para pendatang, nantinya setiap pengurus RT/RW maupun pengelola apartemen diwajibkan untuk melakukan pencatatan terhadap warga luar kota yang akan tinggal di Surabaya selama 3 hari berturut-turut.

Para pendatang tersebut diwajibkan untuk menunjukkan hasil tes swab yang menyatakan bebas dari Covid-19, atau dia harus kembali ke daerahnya masing-masing.

“Jadi mau stay, kerja, kuliah di Surabaya lebih dari 3 hari diminta hasil swabnya. Kalau tidak bisa menunjukkan, bisa dilaporkan ke aparat setempat. Sanksinya ya kita minta tes swab, kalau nggak gitu ya silahkan pulang ke daerah asalnya,” tegasnya.

Ia juga memastikan bahwa langkah tegas ini adalah upaya Pemkot Surabaya dalam memutus mata rantai penyebaran Covid-19.

Dan yang paling penting, ini untuk memberikan perlindungan kepada warga Kota Surabaya.

"Jadi, tujuannya memang untuk keselamatan dan kesehatan masyarakat yang merupakan hukum tertinggi. Apalagi saat ini Surabaya sudah masuk zona orange, sehingga ini harus terus dipertahankan dengan dukungan semua pihak," imbuhnya.

Irvan juga memastikan bahwa khusus warga Kota Surabaya, tidak perlu khawatir dengan kebijakan ini. Sebab, Pemkot Surabaya sudah menyediakan tes swab gratis bagi warganya.

"Khusus warga Kota Surabaya, bisa langsung mendaftar ke puskesmas masing-masing untuk janjian tes swab, atau bisa juga langsung datang ke Labkesda Surabaya di Jalan Gayungsari Barat," ujarnya.

Mantan Kasatpol PP Kota Surabaya ini juga memastikan bahwa pemberlakukan aturan ini tinggal menunggu Surat Edaran yang dikeluarkan oleh Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini.

Ia memperkirakan aturan ini berlaku mulai hari Senin (14/9) atau Selasa (15/9).

“Saat ini kita sedang menunggu surat edaran yang ditanda-tangani Ibu Wali Kota Surabaya yang ditujukan kepada RT/RW. Kemungkinan (mulai berlaku) antara hari Senin atau Selasa depan,” tambahnya.

Irvan berharap, peraturan ini dapat dipatuhi dan dipahami oleh seluruh masyarakat sebagai upaya memutus mata rantai penularan Covid-19 yang semakin hari semakin meningkat.

Ia juga terus mengajak warga Kota Surabaya untuk selalu mematuhi protokol kesehatan yang selalu disosialisasikan oleh pemerintah kota.

"Mari kita bersama-sama mematuhi protokol kesehatan dengan biasakan yang tidak biasa," pungkasnya. (Ar)

Rusunawa dan Kolam Renang Jambangan Diresmikan


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya)
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini meresmikan rusunawa (rumah susun sewa sederhana) dan kolam renang Jambangan yang berada di Jalan Jambangan Baru Selatan Surabaya.

Peresmian itu ditandai dengan pemotongan tumpeng dan pita secara simbolis oleh Wali Kota Risma bersama jajarannya.

Acara yang berlangsung sore hari itu juga dihadiri beberapa Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya. Hadir pula Muspika (Musyawarah Pimpinan Kecamatan) Jambangan, pengurus RT dan RW setempat beserta warga penghuni rusun.

Dalam sambutannya, Risma menyisipkan pesan-pesan kepada warga rusunawa Jambangan. Salah satunya adalah mengimbau mereka agar tetap disiplin menjaga protokol kesehatan.

“Sementara jangan kumpul-kumpul dulu tidak apa-apa. Nanti kalau tertular malah repot, apalagi kalau sudah tua. Tolong sementara ditahan dulu kumpul-kumpulnya supaya ini Covid-19 segera putus,” kata Risma, Sabtu (12/9). 

Menurutnya, pandemi Covid-19 yang terjadi hampir di seluruh dunia masih belum bisa diprediksi akan terjadi sampai kapan.

Dampak yang ditimbulkan pun mencakup berbagai sektor bidang dan salah satunya adalah terkait kebutuhan pangan.

Makanya ia juga mengimbau warga agar dapat memanfaatkan lahan yang ada untuk ketahanan pangan.

“Karena itu saya mengajak panjenengan (anda) semuanya ayo kalau punya kaleng bisa buat ditanam, misal cabai satu. Saya berharap kita menanam apa yang bisa dimakan,” pesannya.

Pada momen itu, wali kota perempuan pertama di Surabaya ini juga mengungkapkan alasan membangun kolam renang.

Menurut dia, banyak kejadian anak-anak di Surabaya tenggelam dan kemudian meninggal karena tidak bisa berenang di sungai.

Karenanya, ia berharap kolam renang tersebut dapat menjadi tempat bagi anak-anak Surabaya untuk berlatih renang.

“Kalau di luar negeri itu anak lulus SD (sekolah dasar) harus bisa berenang. Inginnya dulu kolam renang ini supaya buat melatih anak-anak SD agar bisa berenang dan ini gratis,” katanya.

Namun demikian, Risma menyebut, karena saat ini masih dalam kondisi pandemi Covid-19, sehingga kolam renang itu belum dapat digunakan.

“Karena ada Covid-19, sehingga saat ini belum bisa digunakan, dan saya belum berani buka,” pungkasnya. (Ar)

Wali Kota Risma Kembali Menjadi Guru, Ingatkan Siswa Belajar dengan Gembira



KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini kembali menjadi guru dalam program belajar dari rumah bersama Guruku.

Program kerja sama antara Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya dengan salah satu televisi lokal Kota Surabaya ini merupakan salah satu bentuk pengganti sekolah tatap muka di masa pandemi Covid-19.

Pada tayangan sebelumnya, Risma membawakan materi seputar fungsi berbagai macam indera yang ada pada tubuh manusia.

Kali ini, ia menerangkan tentang sistem pencernaan manusia secara rinci dan fungsi-fungsi organ dalam proses pencernaan manusia.

Untuk mendukung proses belajar, Risma menggunakan media pembelajaran berupa audio visual.

“Sekarang ibu mengajar kalian tentang sistem pencernaan manusia. Ibu tadi malam juga belajar sampai selesai, karena sudah lupa. Meskipun lupa, ibu tidak menyerah untuk belajar. Jadi, anak-anakku yang di rumah juga harus tidak boleh menyerah. Belajarlah dengan gembira, karena rasa gembira bisa meningkatkan imun,” kata dia saat membuka percakapan, Sabtu (12/9).

Dalam proses mengajarnya, Risma selalu menyisipkan pesan-pesan.

Salah satunya tentang pentingnya makanan-makanan yang bagus untuk dicerna oleh tubuh manusia. Makanan bagus dan sehat ini demi menjaga proses pertumbuhan anak yang baik.

“Kalau makanan bagus, tubuh kita sehat, pertumbuhan baik dan kelak kalian jadi anak pintar dan berprestasi,” ujarnya.

Proses pencernaan makanan, menurut Risma, diawali dengan masuknya makanan ke dalam mulut.

Di dalam mulut terdapat organ yang membantu proses pencernaan, yaitu gigi dan lidah yang menghasilkan kelenjar ludah.

Oleh organ itu, makanan kemudian dikunyah. Semakin halus makanan dikunyah, maka akan cepat diproses oleh lambung.

Risma tampak piawai menggunakan media pembelajaran untuk menjelaskan sistem pencernaan manusia.

Sesekali menandai beberapa gambar organ tubuh yang digunakan dalam proses pencernaan manusia.

“Setelah dikunyah, makanan kemudian masuk ke lambung melalui kerongkongan. Kerongkongan dapat melakukan gerakan peristaltik atau gerakan meremas dan mendorong makanan ke dalam lambung,” urainya.

Di sela-sela penjelasan, Risma meminta kepada siswa untuk mensyukuri anugerah dari Tuhan Yang Maha Esa setelah mengetahui tentang proses pencernaan manusia.

“Tuhan Yang Maha Esa sudah memberikan banyak hal yang begitu luar biasa di dalam tubuh kita, tanpa kita perlu menciptakan. Semua sudah ada di tubuh kita untuk mencerna makanan,” katanya.

Risma juga selalu mengingatkan kepada peserta didik agar belajar dengan gembira.

Apalagi, kegiatan belajar ini bukan untuk orang tua atau bapak-ibu guru, melainkan untuk masa depan anak-anak sendiri.

“Nanti ke depan, kalianlah yang menentukan kalian mau jadi apa. Sekarang belajar dengan gembira,” ungkapnya.

Sebelum menutup kegiatan belajar dari rumah bersama Guruku, Risma menyiapkan hadiah berupa tas, buku, dan bola yang sudah ia tanda tangani.

Hadiah ini diberikan kepada tiga siswa terbaik yang mampu mengerjakan tugas dari Wali Kota Risma. 

Tugasnya membuat gambar sederhana tentang sistem pencernaan manusia dilengkapi nama organ dan fungsi dari organ itu.

“Ibu janji memberikan hadiah bagi siswa yang membuat pekerjaan rumah dengan baik. Ini hadiahnya, ada bola dengan tanda tangan Bu Risma, kemudian ada buku dan tas tas yang sudah ibu tanda tangani. Ini untuk kalian yang terbaik, jadi kalian semua harus menjadi yang terbaik agar kelak menjadi orang sukses dan berhasil semua,” tandasnya. (Ar)

Eri Cahyadi Doakan Machfud Arifin Segera Sembuh dari Terpapar Covid-19



KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Meski sedang berkompetisi secara politik, Calon Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi mendoakan agar rivalnya Machfud Arifin bisa cepat pulih dan sembuh setelah dinyatakan positif Covid-19.

”Kami, saya dan Cak Armuji, mendoakan agar Pak Machfud Arifin dan keluarga senantiasa sehat, juga untuk Pak Mujiaman semoga selalu diberi kesehatan. Kita semua ingin, warga Surabaya seluruhnya sehat,” ujar Eri, Sabtu (12/9).

Eri berharap, Pilwali Surabaya bisa berjalan bersih, sehat, dan demokratis. Sehingga, kendati kini sedang berkompetisi politik dengan Machfud dan Mujiaman, Eri tetap mendoakan yang terbaik.

”Pandemi Covid-19 ini memang belum berakhir. Kami berdoa Pak Machfud bisa segera diberi kesembuhan,” ujarnya.

Tak hanya mendoakan, Eri juga akan memberikan minuman olahan rempah yang biasa diolah oleh istrinya, Rini Indriyani.

Dia memaparkan, istrinya kerap mengolah berbagai tanaman obat yang dikembangkan di kampung-kampung Surabaya dalam skema urban farming. 

Olahan itu diramu dalam sebuah minuman yang menyehatkan.

”Jika pas tahapan Pilkada nanti bertemu, kami berniat memberikan minuman rempah kepada Pak Machfud, sebagai tanda persahabatan dan solidaritas,” ujarnya.

Eri juga mengajak seluru kalangan untuk selalu menaati protokol kesehatan, mengingat pandemi Covid-19 belum berakhir.

Potensi penyebaran masih bisa terjadi dalam berbagai situasi.

”Mari kita jaga diri, jaga keluarga. Rajin cuci tangan pakai sabun, pakai masker, jaga jarak, konsumsi gizi seimbang, istirahat cukup, rajin olahraga,” ujarnya. (Ar)