Terus Kobarkan Semangat Perjuangan Arek-arek Suroboyo 10 Nopember 1945 untuk memberantas Korupsi, Terorisme dan Penyalahgunaan Narkoba

Soft Launching Kota Lama, Gelar Sejumlah Paket Wisata

Sejumlah paket wisata digelar Pemkot Surabaya usai soft launching Kota Lama zona Eropa yang berada di kawasan Jalan Rajawali, Krembangan, Surabaya.

Cegah Narkoba di Kalangan ASN dan Pelajar, Pemkot Surabaya Gandeng BNN dan Polisi

Upaya Pemkot Surabaya memberantas Narkoba tak hanya di kalangan pelajar dan masyarakat, tetapi juga Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkup pemkot.

Peluang Investasi untuk Pengembangan Eks THR-TRS

Pemkot Surabaya menggandeng Kamar Dagang dan Industri (Kadin) untuk mempromosikan proyek peluang investasi di Kota Pahlawan. Diantaranya di kompleks eks Taman Hiburan Rakyat (THR) dan Taman Remaja Surabaya (TRS).

Tekan Laju Inflasi, Pemkot Rutin Gelar Pangan Murah

Untuk menekan laju inflasi agar masyarakat bisa mendapatkan komoditas bahan pangan dengan lebih murah, Pemkot Surabaya rutin menggulirkan program Gerakan Pangan Murah setiap bulan.

Pemkot Surabaya Komitmen Amankan Aset yang Dikuasai Pihak Ketiga

Berbagai upaya strategis terus dilakukan Pemkot Surabaya untuk memastikan aset daerah dapat dimanfaatkan secara optimal demi kepentingan warga dan pemerintah.

Minggu, 20 September 2020

Eri Cahyadi Teken Komitmen Politik, Isinya Lanjutkan Program Pro-Wong Cilik Risma



KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Calon Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi dan Calon Wakil Wali Kota Armuji meneken ”Komitmen Politik dan Pemerintahan” dalam Rapat Kerja Cabang Khusus (Rakercabsus) DPC PDI Perjuangan Surabaya, Minggu (20/9/2020). 

Komitmen berisi tentang agenda kerakyatan di Kota Pahlawan.

”Dengan rahmat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Kuasa, saya dan Cak Armuji, telah menandatangani Komitmen Politik dan Pemerintahan,” ujar Eri Cahyadi.

Sejumlah isi Komitmen tersebut antara lain menjaga Kota Surabaya dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia yang setia pada ideologi Pancasila, UUD 1945, serta menjunjung tinggi prinsip Bhinneka Tunggal Ika.

Ada pula komitmen untuk menjaga keberlanjutan pembangunan Kota Surabaya, yang semakin maju dan menyejahterakan rakyat, terlebih memperhatikan kesejahteraan wong cilik, yang tidak mampu dan tidak berdaya.

Eri menyatakan siap menjalankan Komitmen Politik dan Pemerintahan tersebut. 

”Maka jelas bahwa platform kerja kita ke depan adalah memastikan kemajuan Surabaya tidak terhenti, dan program-program pro wong cilik yang selama ini ada tidak dihentikan,” ujar Eri.

Eri mencontohkan bagaimana di Surabaya telah ada basis data Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) sebagai pintu dari berbagai program intervensi untuk membantu rakyat kurang mampu.

”Dari sanalah ada banyak program membantu wong cilik. Ada permakanan yang membagikan makanan gratis tiap hari ke puluhan ribu warga, beasiswa, pendidikan-kesehatan gratis, bedah rumah, pembukaan lapangan kerja, bantuan kewirausahaan, dan sebagainya,” ujar Eri yang dikenal sebagai salah seorang sosok sentral di balik inovasi kerja basis data MBR tersebut.

Calon Wakil Wali Kota Armuji menambahkan, Komitmen Politik dan Pemerintahan yang diteken ini menunjukkan bahwa Pilkada bagi PDIP bukan semata-mata ajang merebut kekuasaan, tapi bagaimana menyusun rencana besar memajukan dan menyejahterakan sebuah daerah.

”Dengan Komitmen Politik dan Pemerintahan ini, artinya kita total bekerja untuk membela wong cilik, mereka yang tidak mampu dan tidak berdaya, seperti yang dilakukan Bu Risma selama ini,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua DPC PDIP Surabaya Adi Sutarwijono mengatakan, Eri Cahyadi dan Armuji adalah dua sosok yang selama ini telah bekerja untuk rakyat Surabaya dengan hasil terukur, bukan sosok yang baru akan bekerja.

”Mas Eri, Cak Armuji, dan seluruh komponen masyarakat ke depan akan bekerja bergotong royong membantu wong cilik terutama agar pulih dari dampak pandemi Covid-19, dan di sisi lain tetap memajukan Surabaya sebagai kota berkelas dunia,” ujar Adi.

Sementara itu, Rakercabsus PDIP Surabaya sendiri dibuka Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto, dihadiri Ketua DPP PDIP Tri Rismaharini, Ketua PDIP Jatim Kusnadi. Pertemuan fisik diikuti 70 orang di kantor DPD PDIP Jatim. 

Adapun pengurus lainnya dari 31 kecamatan, 896 Anak Ranting dari 1.400 RW mengikuti melalui layar monitor di Balai-Balai Pertemuan di 31 kecamatan. (Ar)

Usai Acara Parade Seni Budaya, Risma Langsung Keliling dan Gelar Rapid Tes Mendadak di Taman Apsari



KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Seusai acara Parade Seni Budaya Surabaya yang digelar di Tugu Pahlawan dan disiarkan secara virtual, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini langsung keliling Surabaya untuk mengingatkan warga supaya selalu patuh protokol kesehatan di tengah pandemi Covid-19 ini.

Bahkan, saat keliling itu Wali Kota Risma tak segan-segan melakukan rapid tes massal kepada warga yang bergerombol. 

Terbukti, ketika dia melewati depan Gedung Grahadi Surabaya, ia melihat banyak anak muda bergerombol dan nongkrong di sekitar Taman Apsari atau depan Gedung Negara Grahadi.

Awalnya, dia mengelilingi Taman Apsari dari sisi timur ke arah selatan hingga sisi barat. Tepat di sisi barat Taman Apsari, dia pun turun dan meminta jajarannya untuk menutup setiap sisi jalan. 

Sebab, dia akan melakukan rapid tes mendadak di area tersebut. Mobilnya pun dibuat untuk menutup jalan sisi barat. Beberapa mobil kepala dinas pun diminta untuk menutup setiap sisi jalan.

Akhirnya, setiap sisi jalan dibuntu dan anak-anak muda yang nongkrong itu tidak bisa keluar. 

“Ayo Satpol dan Linmas ditutup. Jangan boleh ada yang keluar. Ayo rapid dulu,” kata Risma, Sabtu (19/9).

Sontak para anak muda itu kaget dan bahkan ada yang berusaha kabur. Namun, karena setiap sisi jalan sudah ditutup dan dijaga oleh Satpol dan Linmas, akhirnya mereka tidak bisa keluar dan mereka pun hanya bisa pasrah untuk dilakukan rapid tes.

Tak lama kemudian, kursi duduk untuk warga antri dan meja-meja untuk rapid tes tiba di lokasi. 

Bahkan, para petugas medis dengan baju hazmat lengkap tiba di lokasi. 

Muda-mudi yang nongkrong itu akhirnya diminta duduk di kursi yang sudah diatur jaraknya. Ratusan anak muda itu pun antri untuk dilakukan rapid tes massal.

Pada kesempatan itu, Risma mengatakan bahwa sebenarnya sasarannya malam ini bukan di Taman Apsari. 

Namun karena melihat di sekitar Taman Apsari itu banyak anak muda yang nongkrong dan bergerombol, akhirnya rapid tes mendadak itu digelar di tempat tersebut.

“Sebetulnya sasaranku bukan di sini, tapi setelah saya putar tadi, ternyata banyak sekali di sini. Akhirnya kita lakukan di sini,” kata dia.

Ia juga memastikan bahwa ratusan anak muda itu dilakukan rapid tes. Jika ditemukan ada yang reaktif, langsung dilakukan tes swab dengan mobil PCR yang telah disediakan di sisi selatan Taman Apsari. 

“Jadi, bagi yang reaktif, langsung kami tes swab dan akan kami bawa untuk menjalani isolasi,” kata dia.

Risma juga memastikan bahwa operasi mendadak semacam itu akan terus dilakukan di Kota Surabaya untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19. 

“Ini akan terus kami gelar demi memutus mata rantai penyebaran Covid-19,” tegasnya.

Sementara itu, Amrullah, warga Wonocolo yang saat itu ikut rapid tes mengaku kaget ketika tiba-tiba Wali Kota Risma datang dan langsung digelar rapid tes. 

Ia pun mengaku tidak bisa kabur karena memang semua sisi jalan sudah ditutup dan dijaga anggota Satpol dan Linmas.

“Akhirnya ya pasrah aja ikut tes. Sebenarnya ini bagus sih untuk memutus penyebaran Covid-19 ini. Saya sih mendukung karena ini memang demi kebaikan,” kata dia pasrah.

Hingga pukul 23.00 WIB, rapid tes itu masih berlangsung dan sementara ini sudah sekitar delapan orang yang hasilnya reaktif dan langsung dilakukan tes swab. 

Bahkan, di lokasi masih dilakukan blokade jalan, sehingga warga atau anak muda yang mau kabur tidak akan bisa. 

Sedangkan bagi warga yang sudah rapid tes, langsung diperkenankan pulang. (Ar)

Fasilitasi Seniman, Wali Kota Risma Buka Parade Seni Budaya Surabaya yang Digelar Via Virtual



KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini membuka Parade Seni Budaya Surabaya yang digelar di area Tugu Pahlawan Surabaya dan disiarkan secara virtual atau live Instagram dan streaming YouTube, Sabtu (19/9) malam.

Pembukaan itu ditandai dengan penyerahan Bendera Merah Putih kepada salah satu seniman Surabaya.

Tayangan langsung perdana kali ini mengusung tema yang bertajuk “Surabaya Merah Putih”. 

Pementasan ini menghadirkan kembali peristiwa perobekan Bendera Merah Putih Biru di Hotel Yamato (sekarang Hotel Majapahit) pada tanggal 19 September 1945 silam. 

Para seniman itu dengan lihainya memperagakan perobekan bendera di hotel bersejarah itu. 

Dengan diwarnai perkelahian dan meninggalnya salah satu pejuang, akhirnya bendera Biru itu berhasil disobek dan tinggal bendera Merah Putih berkibar dengan gagahnya.

Setelah itu, Risma tampil memukau dengan membacakan sebuah puisi berjudul "Memori Surabaya Merah Putih". 

Suaranya yang lantang menggelegar, bikin merinding para pendengarnya. "75 tahun lalu, di bumi Surabaya tepatnya di hotel Yamato ini, telah terjadi peristiwa perobekan bendera merah putih biru, dimana warna biru dirobek dan menjadi merah putih, yang kemudian dikibarkan kembali, gagah perkasa diangkasa raya Surabaya," kata Risma memulai puisi pengobar semangat berjuangnya.

"Di tempat inilah, lautan manusia dari berbagai suku dan agama, berkumpul, bersatu dan bergerak melawan, karena tanah airnya yang ber-Bhinneka Tunggal Ika diusik oleh kesombongan segerombolan manusia angkuh, arek Surabaya tak Sudi dijajah kembali, arek Surabaya membuktikan kepada dunia, bahwa Republik Indonesia benar-benar telah merdeka," katanya.

Diakhir puisinya, ia seakan terus mengobarkan semangat. "Bahwa kami arek-arek Suroboyo adalah penerusmu, bahwa kami arek-arek Suroboyo adalah pewarismu, yang tak sedikitpun luntur darah merah keberanianmu, yang tak sedikitpun goyah kesuciannya dalam mengisi kemerdekaan. Walaupun bumi bergoncang, bulan, bintang dan matahari mengoyak langit, kami adalah petarung yang teguh menjaga Indonesia merah putih. Merdeka...merdeka....merdeka...," ujarnya menggelegar sembari diikuti para seniman dan jajaran Pemkot yang hadir kala itu.

Pada kesempatan itu, menjelaskan bahwa Parade Seni Budaya Surabaya ini merupakan salah satu upaya Pemkot Surabaya dalam rangka menggerakkan kembali para seniman dan budayawan. Supaya tetap bisa berkontribusi di dalam setiap langkah gerak Kota Surabaya.

"Jadi, meskipun ini di era pandemi Covid-19, tapi para seniman juga harus tetap berkreasi dan berdaya guna," kata dia.

Ia juga memastikan bahwa setelah rangkaian acara semacam ini akan terus menerus dilaksanakan hingga Desember 2020 mendatang. 

Oleh karena itu, ia mengajak semua pihak untuk menyaksikan acara Parade Seni Budaya tahun 2020 ini. 

"Mudah-mudahan kegiatan ini bukan hanya menggerakkan para seniman, tapi juga menggerakkan kita semuanya di era pandemi Covid-19 ini," ujarnya.

Bahkan, ia juga mengajak kepada semua pihak untuk tidak pernah menyerah dan tidak boleh putus asa. 

Ia juga meminta untuk tidak boleh berhenti berkreatifitas dan tidak boleh berhenti berinovasi. 

"Kita harus terus bergerak, sehingga kita tidak bisa dikatakan bahwa Surabaya sekarang berhenti, kita harus terus bergerak sesulit apapun dan seberat apapun, kita pasti bisa melampaui, karena kita adalah cucu dan anak para pejuang yang telah berjuang sedemikian keras untuk mempertahankan Kemerdekaan pada tahun 1945 silam," kata dia.

Sementara itu, Kepala Disbudpar Kota Surabaya, Antiek Sugiharti mengatakan bahwa Parade Seni Budaya Surabaya itu digelar mulai tanggal 19 September hingga akhir Bulan Desember 2020. 

Nantinya pertunjukkan itu akan digelar mulai tiga hingga lima kali dalam sepekan.

"Misalnya tanggal 19 September ini, kita mengambil tema Surabaya Merah Putih, berkaitan dengan perobekan bendera. Akan tampil mulai KPJ (Komunitas Penyanyi Jalanan), ludruk, teater, dan musik dalam suatu kegiatan seni budaya,” kata Antiek di lokasi.

Menurutnya, kesenian tradisional seperti wayang orang, karawitan hingga ketoprak juga disuguhkan dalam parade tersebut. Menurut Antiek, setiap momen di pertunjukkan itu menyajikan tema yang berbeda-beda. Para seniman secara bergantian akan mengisi kegiatan itu.

"Artinya dalam tampilan virtual itu seniman tampil secara bergantian dalam momen dan tema yang berbeda-beda," terangnya.

Untuk meramaikan pertunjukkan yang berlangsung secara virtual tersebut, Disbudpar juga menggandeng beberapa tokoh seniman dan budayawan asal Surabaya. Seperti, Cak Kartolo, Cak Lupus, dan Cak Suro.

Sementara masyarakat dapat menyaksikan pertunjukkan Parade Seni Budaya Surabaya ini mulai pukul 19.00 Wib melalui virtual di beberapa akun media sosial instagram dan kanal youtube milik Pemkot Surabaya. Di antaranya, Sparkling Surabaya, Sapa Warga Surabaya, dan Bangga Surabaya.

"Kita juga berkolaborasi dengan beberapa media televisi. Oleh karena itu, ia mengajak semuanya pihak untuk menonton dan menikmati pertunjukan seni budaya ini," pungkasnya. (Ar)

Begini Kendala Petugas Dinkes Surabaya Tangani Pasien Covid-19 Rawat Jalan



KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya, Febria Rachmanita menyatakan, beberapa pasien yang sedang menjalani rawat jalan di rumah, ada yang belum mengikuti tes swab.

Hal itu mungkin saja karena mereka terkendala kesibukan di rumah.

"Jadi pasien-pasien rawat jalan kita melihat bahwa mereka belum di-swab, dan sudah waktunya swab. Mungkin karena kesibukannya, sehingga kita jemput bola di rumah untuk melakukan tes swab itu," kata Febria, Sabtu (19/9).

Namun, kata Febria, bagi pasien yang sehat, dia bisa datang langsung ke Puskesmas setempat untuk mengikuti tes swab.

Meski demikian, ada pula dari sebagian warga itu tidak mau tes swab.

"Bagi pasien yang sehat, dia bisa datang ke Puskesmas. Tapi kalau memang dia tidak mau ke Puskesmas, kita yang jemput bola ke rumahnya," ujar Febria.

Feny- sapaan lekat Febria Rachmanita juga mengungkapkan, ada beberapa pasien yang enggan dilakukan tes swab meski petugas sudah datang ke rumahnya.

Alhasil, pemkot pun harus membujuk pasien itu agar mau dilakukan tes swab.

Ia pun mengaku dibantu jajaran kecamatan dan kelurahan untuk melakukan tes swab dan membujuk warga yang rawat jalan tersebut.

"Kemarin itu masih ada beberapa yang menolak, masih ada yang tes SKB (CPNS). Nah, yang menolak itu kita sampaikan bahwa akan dijemput Pak Polisi, nanti dibawa ke Hotel Asrama Haji. Akhirnya mereka janjian hari ini mau tes swab," ujar Feny.

Ia juga menyebut, ada sekitar 30 orang yang enggan dites swab di rumahnya.

Akan tetapi, jumlah tersebut bukan berarti semuanya tidak mau di-swab. Bisa saja karena mereka belum siap, atau masih ada kesibukan di rumahnya.

"Mungkin ada juga pada saat itu belum siap. Tapi intinya hari ini harus selesai semua. Yang belum ini, mereka sudah janjian untuk tes swab hari ini semua," terangnya.

Menurut Feny, rata-rata warga yang melakukan rawat jalan di rumah itu enggan mengikuti perawatan di Hotel Asrama Haji.

Karenanya, pemkot kemudian menerapkan jemput bola untuk melakukan pemeriksaan swab di rumah mereka.

Upaya ini dilakukan dengan harapan supaya tidak sampai terjadi klaster di lingkungan keluarga.

"Rata-rata mereka yang tidak mau di Asrama Haji, maka kita jemput bola. Supaya tidak sampai terjadi klaster keluarga. Dan supaya kita juga tahu kondisi mereka seperti apa," papar dia.

Feny menambahkan, saat ini seluruh Puskesmas di Surabaya dapat melayani pemeriksaan swab bagi warga Kota Pahlawan.

Sehingga masyarakat tak perlu datang jauh-jauh ke Labkesda Surabaya.

"Semua Puskesmas dapat melayani swab. Kalau Senin - Kamis, mulai jam 08.00 - 12.00 WIB. Sedangkan hari Jum'at - Sabtu, mulai jam 08.00 - 10.00 WIB," tuturnya.

Karenanya, Kadinkes ini kembali menyarankan kepada warga Surabaya agar dapat memanfaatkan layanan swab di Puskesmas setempat tanpa harus datang ke Labkesda Surabaya.

Pasalnya, pemeriksaan swab yang dilakukan di masing-masing Puskesmas itu juga berhubungan dengan pemetaan tracing yang akan dilakukan Pemkot Surabaya.

"Karena Puskesmas wilayahnya itu juga harus tahu kondisi warganya. Sehingga bisa memetakan kondisi kesehatan wilayah masing-masing," pungkasnya. (Ar)

Manajemen RPH Pastikan Tak Terlibat Politik Maupun Dukung-mendukung Salah Satu Paslon di Pilkada Surabaya



KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Pelaksana Tugas (Plt) Dirut Rumah Potong Hewan (RPH) Surabaya Bella Bima memastikan bahwa jajaran manajemen dan staf RPH tidak ada satu pun yang terlibat politik atau pun yang berafiliasi politik.

Sebab, itu merupakan larangan yang selalu dipegang teguh jajaran RPH mulai dulu hingga sekarang.

Oleh karena itu, apabila ada salah satu pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surabaya di Pilkada Surabaya yang didukung oleh RPH, itu tidak benar.

Berbeda jika itu didukung oleh para jagal atau para pengguna jasa di RPH.

"Jadi, kami pastikan bahwa manajemen dan staf RPH tidak ada yang ikut atau pun berafiliasi politik. Sedangkan foto-foto yang beredar dan mendeklarasikan mendukung salah satu pasangan calon, jelas itu bukan pihak manajemen dan staf RPH," kata Bella, Sabtu (19/9).

Menurut Bella, dari foto yang beredar itu, ia mengaku sudah melihat satu persatu dan tahu orang-orangnya.

Ia memastikan bahwa orang-orang yang mendukung itu adalah orang-orang pengguna jasa atau para jagal.

"Saya sudah lihat satu persatu orangnya dan disitu ternyata para jagal yang biasanya melakukan pemotongan di RPH, jadi sekali lagi bukan manajemen dan staf RPH," katanya.

Karena mereka orang-orang yang menggunakan jasa RPH, maka sebenarnya mereka itu sama persis dengan pelanggan di pasar-pasar atau sama persis dengan warga biasa, sehingga tidak ada alasan bagi RPH untuk melakukan intervensi atau pun melarang kegiatan mereka.

"Karena mereka sama dengan warga biasa, berarti hak mereka berpolitik. Yang pasti di foto yang beredar itu tidak ada satu pun manajemen dan staf RPH," kata dia.

Oleh karena itu, ia berharap warga atau pun nitizen bisa menyaring informasi mana yang benar dan mana yang hoax.

Sebab, sekali lagi dia memastikan bahwa tidak mungkin jajarannya berafiliasi politik.

"Jadi, saya jamin manajemen RPH tidak berafiliasi politik," pungkasnya. (Ar)

Membuka Acara NU, Risma Ajak Semua Pihak Selamatkan Generasi Muda



KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini membuka acara bertajuk Musyawarah Kerja Cabang III PCNU Kota Surabaya.

Saat itu, Risma membuka acara dengan virtual dari Rumah Dinas Wali Kota Surabaya, Jalan Sedap Malam, Sabtu (19/9).

Pada kesempatan itu, Risma berterima kasih kepada jajaran PCNU. Terutama anshor yang selama ini telah banyak membantu dalam mengimplementasikan berbagai programnya. Salah satunya, yakni penutupan Lokalisasi Dolly.

“Pertama, matur nuwun selama menjabat 10 tahun wali kota saya dibantu. Pada tahun 2012 saat menutup Dolly saya dibantu anshor se-Surabaya,” kata Risma.

Ia menjelaskan saat ini Risma kerap kali mendengar dari masyarakat, bahwa keputusan menutup lokalisasi tersebut dinilai memang tepat. 

Bahkan hal itu disampaikan warga ketika Risma beberapa kali bertemu dengan masyarakat.

“Beberapa kali saat pertemuan warga bilang pada saya soal keputusan itu. Sekali lagi matur nuwun,” ungkapnya.

Pada kesempatan itu, Risma mengajak kepada warga NU dan warga Kota Surabaya untuk berjuang. 

Perjuangannya pun berbeda dengan masa penjajahan dulu. Jika dulu berjuang melawan penjajah untuk meraih kemerdekaan supaya bisa sekolah, makan dan hidup normal, tapi sekarang berjuangnya berbeda. 

"Mungkin kalau sekarang kita melihat anak-anak pegang HP dan melihat sesuatu yang tidak benar, ayo, Monggo kita ingatkan. Kita perangi ini bersama-sama," katanya.

Di samping itu, dia juga mengajak untuk terus menegakkan Al-Quran dan Al-Hadist untuk memerangi kebatilan yang bentuk berbeda-beda. 

Menurutnya, sekarang ini memang harus menegakkan dengan cara yang berbeda untuk menyelamatkan anak-anak Surabaya. 

"Jangan sampai anak-anak kita dicekoki khilafah-khilafah dan lainnya yang dapat merusak tatanan negara dan agama kita," ujarnya.

Oleh karena itu, ia mengajak semua pihak untuk saling bergandengan tangan dan bersama-sama untuk menyelamatkan anak-anak. 

Ia pun yakin apabila ini dilakukan bersama-sama, pasti bisa mempertahankan anak-anak dan bisa selamat di dunia dan akhirat. 

"Makanya saya minta tolong," ungkapnya.

Risma juga mengungkapkan bahwa jika dapat menyelamatkan generasi muda dari hal-hal yang negatif, maka sama halnya dengan menyelamatkan sebuah negara dari kehancuran. 

Oleh sebab itu, ia tak henti-hentinya berpesan agar dapat bergotong royong menjaga para pemuda khususnya di Surabaya untuk memiliki akhlak yang baik. 

“Saya juga minta tolong Ansor untuk membina Remaja Masjid (Remas) sehingga anak-anak kita bisa mendapatkan pendidikan agama yang baik,” papar dia.

Di kesempatan yang sama, Wali Kota Risma menambahkan agar ke depan, silaturahmi semacam ini tetap terjaga dengan baik, sehingga ulama dan umaro' bisa terus bekerjasama. 

Kemudian para ulama juga dapat saling bergandengan tangan. “Sehingga kita bisa saling menciptakan lingkungan dan kota yang sehat. Sehat batinnya, sehat rohaninya dan sehat akhlaknya. Bukan hanya sehat secara fisik,” pungkasnya. (Ar)

Sabtu, 19 September 2020

Warga Petemon Laporkan Stiker Adu Domba Whisnu Sakti Buana Dengan Eri Cahyadi ke Polrestabes Surabaya



KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Warga Petemon, Surabaya, Kongko Windani, melaporkan ke Polrestabes Surabaya atas temuan stiker berisi hasutan dan provokasi terhadap kader PDI Perjuangan. Stiker tersebut ditempelkan di wilayah Petemon, Surabaya.

Kongko Windani, bersama kader Kepala Badan Bantuan Hukum dan Advokasi Rakyat (BBHAR) PDIP Surabaya Arif Budi Santoso, membawa stiker tersebut kepada pihak kepolisian untuk dijadikan barang bukti.

Arif Budi Santoso menjelasakan, laporan ini bermula pada  peristiwa Jumat  (17/9) dinihari,  sekitar pukul 01.00 WIB di kawasan Jalan Petemon Barat hingga Jalan Petemon Gang III.

Ketika itu, ada beberapa orang yang menempelkan stiker di tiang listrik, tembok-tembok dan tempat strategis kawasan basis pendukung PDIP tersebut.

Striker tersebut bergambar Wakil Wali Kota Surabaya, Whisnus Sakti Buana yang sedang duduk di punggung banteng.

Sementara, di sebelahnya ada gambar mantan Kepala Bappeko Surabaya, Eri Cahyadi, duduk di atas sofa.

Stiker tersebut diberi tulisan: ”Jare Mak’e, Gak Perlu Jadi Walikota. Tumpakno Replika Banteng Wes Seneng”.

"Ini kan semacam hasutan, mengadu domba antarkader PDI Perjuangan. Akhirnya kita amankan mereka. Kita copot stiker yang sudah tertempel, kurang lebih ada 500 biji. Yang belum tertempel, juga kita sita," kata Arif.

Dua orang yang diamankan oleh warga adalah Januar Johan Ramadhan dan Kristianto.

"Waktu kita tanya, ternyata mereka  disuruh seseorang bernama Jimmy. Akhirnya kita panggil Jimmy. Jimmy ngakunya juga disuruh orang. Alasannya untuk memperkuat kader PDIP. Ini tidak masuk akal. Jimmy kita suruh untuk memanggil orang yang menyuruhnya, tetapi malah tidak kembali," lanjut Arif.

Atas dasar itulah, kasus itu akhirnya dilaporkan ke Polrestabes Surabaya dan Bawaslu kota Surabaya.

Arif berharap, dengan temuan stiker tersebut, diharapkan agar kader kader PDIP tidak mudah terhasut dan terprovokasi. 

Sebab, lanjut Arif, stiker semacam itu kabarnya juga bertebaran di wilayah tengah kota.

"Makanya, kalau ada kader yang menemukan itu, tolong dicopot saja, dan laporkan kepada kita," pungkasnya (Ar)

Taruna Merah Putih Solidkan Anak Muda Surabaya Dukung Eri Cahyadi



KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Dengan berbekal semangat perjuangan arek-arek Suroboyo pada peristiwa perobekan bendera Belanda di Hotel Yamato (kini Hotel Majapahit), Taruna Merah Putih (TMP) Surabaya menggelar deklarasi dukungan kepada pasangan Eri Cahyadi-Armuji untuk memenangkan Pilkada Surabaya 2020.

Pembacaan deklarasi dilakukan tepat di bawah menara perobekan bendera Belanda di Hotel Majapahit, Surabaya, Sabtu (19/9/2020) yang diikuti oleh seluruh anggota Taruna Merah Putih.

TMP sendiri adalah organ di bawah naungan PDI Perjuangan untuk kaum muda.

"Kami Taruna Merah Putih Surabaya, pada hari ini, Sabtu 19 September 2020, menyatakan siap mendukung pasangan Eri Cahyadi-Armuji untuk menjadi Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surabaya," ujar Ketua TMP Surabaya Aryo Seno Bagaskoro.

”Kami yakin Mas Eri dan Cak Armuji dapat meneruskan kebaikan yang telah dilakukan oleh Wali Kota Tri Rismaharini melalui segenap program yang berpihak pada kepentingan rakyat dalam bingkai gotong royong,” imbuh Seno.

Seno mengatakan, TMP terus menggalang kekuatan anak muda Surabaya untuk memenangkan Eri dan Armuji. 

Berbagai kegiatan telah disiapkan, termasuk turun ke masyarakat secara langsung.

”TMP Surabaya berkomitmen untuk terus berjuang mendukung figur kepemimpinan yang mampu berbaris bersama anak muda, membawa bendera ide dan karya anak-anak muda, serta berorientasi pada pembangunan kota yang humanis dan berkelanjutan,” papar Seno.

Ada pun dipilihnya lokasi Hotel Majapahit sebagai tempat deklarasi, jelas dia, lantaran ingin merasakan semangat perjuangan arek-arek Suroboyo saat melawan penjajah. 

Semangat itu yang akan ditransformasikan sebagai kekuatan untuk mendukung pasangan Eri-Armuji.

"Taruna Merah Putih ingin mengenang jasa para Pahlawan merefkleksikan sikap heroik pemuda pada saat itu yang bersatu untuk mempertahankan kemerdekaan dengan berjalan dari Gedung Siola menyusuri trotoar sepanjang Jalan Tunjungan untuk mengibarkan bendera Merah Putih," ujar Setiawan, salah satu anggota TMP.

Dijatuhkannya dukungan kepada pasangan Eri-Armuji lantaran keduanya dianggap memiliki keahlian di bidangnya masing-masing dan sudah teruji.

”Mas Eri adalah birokrat berpengalaman, punya rekam jejak dan kinerja yang jelas selama mengabdi untuk masyarakat melalui Pemkot Surabaya. Adapun Cak Armuji adalah sosok yang sudah puluhan tahun selalu bergerak membantu warga melalui jalur legislatif. Keduanya paduan yang lengkap,” pungkas Seno. (Ar)

Pemkot Surabaya Jemput Bola Gelar Tes Swab ke Rumah Warga yang Rawat Jalan



KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya akhirnya jemput bola untuk melakukan tes swab ke rumah-rumah warga yang menjalani rawat jalan di rumahnya, atau warga yang tidak mau datang ke Puskesmas untuk mengikuti tes swab.

Jemput bola ini sudah dimulai sejak kemarin dan rencananya dituntaskan hari ini.

"Ini tinggal sisa yang rawat mandiri di rumah itu 170 orang, kita tes swab semuanya, hari ini mudah-mudahan sudah bisa keluar hasilnya," kata Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini di rumah dinasnya, Sabtu (19/9).

Langkah itu dilakukan karena saat ini Pemkot Surabaya telah memiliki Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda).

Melalui laboratorium itu, pemkot dapat melakukan pemeriksaan spesimen secara mandiri.

"Kita sekarang bisa tes sendiri, karena punya alat sendiri. Kita juga punya reagen sendiri, sehingga 170 orang itu kita tes semua kemarin," ujarnya.

Meski begitu, Risma mengaku sempat khawatir kepada warga yang sedang menjalani rawat jalan di rumah.

Terutama jika warga itu tak disiplin menerapkan protokol kesehatan.

"Yang mereka kita khawatir kalau mereka di rumah tidak bisa disiplin, maka kita tempatkan dia di Hotel Asrama Haji," ungkapnya.

Saat ini, jumlah pasien yang menjalani perawatan di Hotel Asrama Haji lambat laun terus berkurang.

Wali kota perempuan pertama di Surabaya ini menyebut, biasanya pasien yang menjalani perawatan di Hotel Asrama Haji bisa mencapai sekitar 600-an. Namun, saat ini jumlahnya tinggal puluhan orang.

"Tetapi ini kemarin terakhir sudah kita tes (swab) 45 orang. Kalau hari ini hasilnya keluar (negatif), 45 orang ini sudah (boleh pulang). Jadi tinggal yang di rumah sakit itu yang ada komorbid-nya, jadi yang punya penyakit jantung, yang punya penyakit paru-paru," pungkasnya. (Ar)

Sopiri Risma Keliling Balai Kota Surabaya, Pemilik Mobil Lamborghini Mengaku Nervous



KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Ada pengalaman unik bagi salah satu crazy rich Surabaya Melvin Tenggara saat menjadi sopir Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini naik mobil Lamborghini.

Melvin mengaku nervous saat menyetiri Wali Kota Risma naik mobilnya keliling Balai Kota Surabaya.

Sebab, hal ini merupakn pengalaman pertama yang menurutnya sangat luar biasa bisa menyetiri Wali Kota Risma.

“Tadi sangat nervous. Saya juga tidak berani banter karena bersama Bu Risma,” kata Melvin dengan raut wajah yang masih terlihat tegang, Sabtu (19/9).

Ia juga mengatakan sumbangan kali ini berasal dari dirinya dan teman-temannya, baik teman sekolah maupun teman yang hobi main mobil.

Ia pun menampik jika dia dan teman-temannya itu berasal dari grup crazy rich Surabaya.

“Jadi, sumbangan ini dari teman-teman saya, dari berbagai kalangan, bukan grup tertentu. Kita ini sesama anak muda yang ingin berkontribusi kepada Surabaya,” kata Melvin usai menyerahkan bantuan.

Dengan bantuannya itu, ia berharap bisa sedikit membantu orang lain.

Ia juga berharap bantuannya itu bisa menginspirasi orang lain yang diberi berkat (rejeki) lebih, supaya disalurkan juga untuk membantu orang lain yang membutuhkan.

“Sebenarnya kami juga sering memberikan bantuan tapi tidak dipublish, dan baru kali ini special karena bersama Bu Wali Kota,” pungkasnya.

Seperti diberitakan crazy rich Surabaya yang mengatasnamakan dirinya Melvin Tenggara and Friends memberikan bantuan ke Pemkot Surabaya yang giat memutus penyebaran mata rantai covid-19.

Bantuan itu adalah 1.081 pcs APD Hazmat, 500 Box surgical medical mask, 15 pasang sepatu boot, 1 box masker type 1860, 300 pcs clotg anti bacterial mask, dan 5 box protective disposable face mask. (Ar)

Begini Kata Risma Saat Diajak Keliling Naik Mobil Mewah Oleh Crazy Rich Surabaya



KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Usai ramah tamah, rombongan mobil mewah milik kalangan crazy rich Surabaya ini mengajak Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini naik mobil mewahnya.

Wali Kota perempuan pertama di Kota Surabaya itu diajak muter naik Lamborghini milik Melvin Tenggara disekitar Balai Kota Surabaya hingga akhirnya masuk ke halaman Balai Kota Surabaya. Selanjutnya, mereka pun memberikan bantuan yang telah dibawanya.

Setelah menerima bantuan, Risma memastikan bahwa di Kota Surabaya ini pancasila benar-benar terjadi dan gotong-royong benar-benar terjadi.

Buktinya, selama ini sudah banyak bantuan dari berbagai kalangan dan saat ini bantuan datang dari kalangan anak muda yang berasal dari keluarga mampu, tapi mereka tetap peduli terhadap permasalahan Kota Pahlawan.

“Oleh karena itu, saya sebagai Wali Kota Surabaya sangat bangga, meskipun mereka mungkin banyak kehidupannya di luar Surabaya, tapi mereka tetap dan masih peduli dengan apa yang terjadi di Kota Surabaya. Itu yang menjadi kebanggaan saya, dan mereka ini masih muda,” kata Risma, Sabtu (19/9).

Risma juga berharap kepada warga Kota Surabaya untuk saling peduli kepada sesama.

Jika itu bisa terjadi, maka kota ini akan menjadi tenang dan damai, karena saling ada kepedulian antar sesama.

“Saya juga ingin menyampaikan bahwa kita di Surabaya ini tidak sendiri, maka saya juga berharap kepada anak-anak muda yang lain untuk bisa mencontoh anak-anak muda yang memberikan bantuan ini. Di tengah kesibukan aktivitasnya, mereka masih peduli kepada Surabaya,” katanya.

Ia juga mengaku sangat enak naik mobil mereka ketika keliling Balai Kota Surabaya.

Menurutnya, kalau lebih lama naik mobil mereka, bukan tidak mungkin dia akan tertidur.

“Rasanya ya enak. Kalau naik mobilku kan goyang-goyang, ini gak goyang sama sekali. Jadi saya duduk dengan tenang. Untung tidak lama, kalau lama mungkin saya bisa tertidur,” pungkasnya sambil tertawa.

Seperti diberitakan crazy rich Surabaya yang mengatasnamakan dirinya Melvin Tenggara and Friends memberikan bantuan ke Pemkot Surabaya yang giat memutus penyebaran mata rantai covid-19.

Bantuan itu adalah 1.081 pcs APD Hazmat, 500 Box surgical medical mask, 15 pasang sepatu boot, 1 box masker type 1860, 300 pcs clotg anti bacterial mask, dan 5 box protective disposable face mask. (Ar)

Kendarai Mobil Mewah, Crazy Rich Berikan Bantuan ke Pemkot Surabaya



KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Selama pandemi Covid-19, banyak bantuan dari berbagai kalangan yang disalurkan melalui Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya.

Berbagai kalangan itu seakan tergerak hatinya untuk bersama-sama membantu Pemkot Surabaya dalam menangani pandemi Covid-19 ini.

Terbaru, bantuan itu berasal dari crazy rich Surabaya yang mengatasnamakan dirinya Melvin Tenggara and Friends.

Bantuan mereka adalah 1.081 pcs APD Hazmat, 500 Box surgical medical mask, 15 pasang sepatu boot, 1 box masker type 1860, 300 pcs clotg anti bacterial mask, dan 5 box protective disposable face mask.

Namun ada yang menarik perhatian saat hendak menyerahkan bantuan itu, mereka membawa mobil mewahnya seperti Lamborghini, Porsche, Ferrari dan beberapa mobil mewah lainnya.

Totalnya ada sekitar delapan mobil mewah itu perlahan memasuki rumah dinas Wali Kota Surabaya di Jalan Sedap Malam, Surabaya, Sabtu (19/9).

Saat tiba di rumah dinas Wali Kota Surabaya, terlihat sekitar 12 anak itu disambut dengan hangat oleh Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini beserta jajarannya.

Dalam pantauan media ini saat pertemuan itu, Wali Kota Risma menjelaskan tentang beberapa keindahan Kota Surabaya mulai dari taman-taman, mangrove, pengelolaan sampah yang sudah menghasilkan listri 11 megawatt, hingga rencana pembangunan Alun-alun Surabaya yang saat ini baru selesai di sisi atasnya.

Bahkan, mereka juga disuguhkan jajanan pasar khas Surabaya. Termasuk pula minuman tradisional pokak.

Mereka juga diberikan kenang-kenangan cinderamata berupa patung lampu hias ikon Suroboyo hingga odeng. (Ar)