Terus Kobarkan Semangat Perjuangan Arek-arek Suroboyo 10 Nopember 1945 untuk memberantas Korupsi, Terorisme dan Penyalahgunaan Narkoba

Soft Launching Kota Lama, Gelar Sejumlah Paket Wisata

Sejumlah paket wisata digelar Pemkot Surabaya usai soft launching Kota Lama zona Eropa yang berada di kawasan Jalan Rajawali, Krembangan, Surabaya.

Cegah Narkoba di Kalangan ASN dan Pelajar, Pemkot Surabaya Gandeng BNN dan Polisi

Upaya Pemkot Surabaya memberantas Narkoba tak hanya di kalangan pelajar dan masyarakat, tetapi juga Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkup pemkot.

Peluang Investasi untuk Pengembangan Eks THR-TRS

Pemkot Surabaya menggandeng Kamar Dagang dan Industri (Kadin) untuk mempromosikan proyek peluang investasi di Kota Pahlawan. Diantaranya di kompleks eks Taman Hiburan Rakyat (THR) dan Taman Remaja Surabaya (TRS).

Tekan Laju Inflasi, Pemkot Rutin Gelar Pangan Murah

Untuk menekan laju inflasi agar masyarakat bisa mendapatkan komoditas bahan pangan dengan lebih murah, Pemkot Surabaya rutin menggulirkan program Gerakan Pangan Murah setiap bulan.

Pemkot Surabaya Komitmen Amankan Aset yang Dikuasai Pihak Ketiga

Berbagai upaya strategis terus dilakukan Pemkot Surabaya untuk memastikan aset daerah dapat dimanfaatkan secara optimal demi kepentingan warga dan pemerintah.

Rabu, 23 September 2020

Casis Diktukbakat TNI AL Tahun 2020 Laksanakan Tes Kesehatan di Satkes Kodiklatal



KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Setelah sebelumnya melaksanakan seleksi Garjas,  Sebanyak 996 Prajurit Strata tamtama dari berbagai Komando Utama (Kotama) TNI AL mengikuti tes Kesehatan yang dilaksanakan di Satuan Kesehatan (Satkes) Komando Pembinaan Doktrin Pendidikan dan Latihan TNI Angkatan laut (Kodiklatal) Surabaya guna memperebutkan seat dalam program Pendidikan Pembentukan Bintara Singkat (Diktubakat) TNI AL Tahun 2020, Rabu, (23/9).

Kepala Satuan Kesehatan Kodiklatal Letkol Laut (K) dr. Iwan Sutanto selaku Koordinator seleksi kesehatan mengatakan bahwa tes kesehatan terbagi dalam beberapa gelombang. 

"Untuk saat ini yang mereka tes adalah gelombang terakhir dengan menyeleksi 135 orang prajurit," kata dr. Iwan Sutanto.

Adapun pemeriksaan di Satkes Kodiklatal ini lanjutnya, meliputi pemeriksaan luar berupa pemeriksaan fisik dan pemeriksaan dalam.

"Pemeriksaan luar atau fisik meliputi tinggi dan berat badan, pemeriksaan gigi dan mulut, pemeriksaan mata, kulit dan telinga," ujarnya.

Sedangkan pemeriksaan bagian dalam meliputi Rongsen, jantung, paru-paru berikut organ lainnya, pemeriksaan darah dan pemeriksaan urine.

“Sebelum menjalani Pemeriksaan di Satkes Kodiklatal para Casis telah  membawa surat Status Kesehatan (Stakes) dari Kotama asal yang berisi Kondisi Stakes Casis terakhir. Dalam seleksi ini surat Stakes dari Kotama sebagai pembanding sebelum diputuskanya laik tidaknya mengikuti pendidikan,” pungkasnya. (Ar)

Hindari Potensi Penularan Covid-19, Tim Eri-Armuji Minta Undian Nomor Dilakukan di Waktu Berbeda



KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Tim Pemenangan Calon Wali Kota Eri Cahyadi dan Calon Wakil Wali Kota Armuji meminta kepada KPU Surabaya untuk mengatur pengundian nomor urut kandidat pada waktu yang berbeda.

Hal ini diperlukan untuk menghindari potensi penularan Covid-19, di mana hingga saat ini belum jelas betul status Covid-19 pada salah satu calon di Pilkada Surabaya.

”Kemarin kami mempertimbangkan untuk tidak hadir pada pengundian nomor urut calon yang akan dilaksanakan besok Kamis (24/9/2020). Namun, setelah berdiskusi di tim internal, kami memutuskan hadir dengan dua syarat,” ujar Juru Bicara Tim Pemenangan Eri Cahyadi-Armuji, Achmad Hidayat, Rabu (23/9/2020).

Achmad merinci ada dua syarat yang diajukan ke KPU Kota Surabaya yakni pertama, undian nomor urut dilakukan pada waktu yang berbeda.

”Silakan KPU atur, kalau paslon lain mau duluan, monggo. Yang jelas, kami minta di waktu yang berbeda, untuk menghindari hal-hal yang tak diinginkan, terutama terkait upaya kita menghindari potensi penularan Covid-19,” jelas politisi muda tersebut.

Syarat kedua, lanjut Achmad, adalah sterilisasi ruangan sebelum digunakan. Sehingga pengaturan jeda waktu setidaknya membutuhkan sekitar tiga jam.

Dia mencontohkan, misal paslon mengambil undian nomor urut pada pukul 10.00 WIB, maka pihaknya meminta KPU menyediakan waktu pengambilan nomor urut bagi Eri Cahyadi dan Armuji pada pukul 13.00 WIB.

”Jeda waktu diperlukan untuk sterilisasi. Kami menyarankan KPU Surabaya untuk menyediakan petugas khusus guna melakukan sterilisasi dengan cairan disinfektan yang sesuai standar otoritas kesehatan,” papar Achmad.

Achmad mengatakan, semua syarat itu diperlukan demi kepentingan publik luas.

”Termasuk kami harus melindungi paslon kami,” ujarnya.

Dia pun menyarankan agar seluruh petugas KPU Surabaya benar-benar menjalankan protokol kesehatan secara ketat, bahkan harus didampingi oleh ahli kesehatan, mengingat hingga hari ini belum ada pernyataan eksplisit dari KPU Surabaya tentang status Covid-19 salah satu paslon.

”Bismillah, kita semua berdoa agar seluruh warga Indonesia dan Surabaya, serta di seluruh dunia ini, semuanya sehat, dan pandemi Covid-19 segera berlalu,” pungkas Achmad. (Ar)

Cegah Covid-19, Casis Bintara dan Tamtama PK TNI AL di Rapid Test



KABARPROGRESIF.COM: (Ambon) TNI AL, Casis Bintara Prajurit Karier (PK) Pria/Wanita dan Tamtama PK Gelombang II 2020 laksanakan Rapid test di Gedung J.Leimena Markas Komando Pangkalan Utama TNI AL (Lantamal) IX Halong, Baguala, Kota Ambon, Maluku, (23/9).

Dalam situasi pandemi Covid-19, Rapid test merupakan Rangkaian tambahan tahap kesehatan untuk menjadi Prajurit TNI AL. Hal ini perlu dilaksanakan untuk mengetahui siapa saja orang yang memiliki potensi menyebarkan virus corona dan bisa cepat dilakukan tindakan.

Tahap tambahan  ini harus di lalui para Casis agar diri mereka dan lingkungan tidak ada yang terpapar Covid 19 manakala menjalani tes tahap lanjut sampai Pendidikan.

Hadir dalam kegiatan tersebut Kadisminpers Lantamal IX, Kadiskes Lantamal IX,Tim PAM Lantamal IX, Tim Dismin Lantamal IX, Provost, Tim Diskes Lantamal IX. (Dispen Lantamal IX/Ar).

KPU Tetapkan Dua Paslon Pilwali Surabaya



KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Surabaya menetapkan pasangan Eri Cahyadi-Armuji dan Machfud Arifin(MA)-Mujiaman sebagai pasangan calon walikota dan wakil walikota Surabaya.

Pasangan calon (paslon) Eri-Armuji diusulkan PDIP, sedangkan paslon MA-Mujiaman diusulkan koalisi 8 partai politik. Antara lain PKB, PKS, Partai Gerindra, Golkar, Partai Demokrat, Partai Nasdem, PAN dan PPP.

Ketua KPU Kota Surabaya Nur Syamsi mengatakan, kedua paslon memenuhi syarat setelah dilakukan verifikasi administrasi dan kesehatan.

"Penelitian administrasi itu banyak item diantaranya, surat rekomendasi partai pengusul. Surat keterangan dari rumah sakit yang ditunjuk bahwa paslon mampu dalam kesehatan jasmani rohani, sehingga memenuhi syarat sebagai paslon," jelasnya saat media breifing, Rabu (23/09/2020).

Sementara itu terkait isu salah satu calon yang positif Covid-19, Nur Syamsi menjelaskan itu bukan wewenang KPU. 

Menurut Nur Syamsi, memang ada syarat ketika melakukan pendaftaran harus menyerahkan hasil swab tes negatif. 

Kemudian dilakukan pemeriksaan kesehatan oleh rumah sakit yang ditunjuk KPU, sebagai salah satu tahapan pencalonan. 

"Saat itu pihak rumah sakit menerapkan standart protokol sendiri dengan meminta bapaslon MA-Mujiaman menunda pemeriksaan karena terindikasi Covid-19 dan melakukan isolasi mandiri. Lalu melakukan swab tes tanggal 17 September. Selang beberapa hari kemudian pihak rumah sakit meminta kami menghadirkan bapaslon untuk menjalani pemeriksaan kesehatan," terangnya.

Nur Syamsi menjelaskan, tidak ada keharusan bagi calon untuk melakukan swab tes di tempat tertentu.

"Tidak ada aturan soal itu. Calon bisa melakukan swab tes dimanapun di rumah sakit, klinik atau dokter pribadi. Tapi pemeriksaan kesehatan harus dilakukan di RSUD Dr.Soetomo sebagai rumah sakit yang ditunjuk," ungkapnya.

Setelah penetapan pasangan calon tahapan Pilwali Surabaya 2020 dilanjutkan dengan pengundian nomor urut dalam kontestasi. 

Pengundian nomor urut itu dilakukan 24 September 2020 di Hotel Singgasana. (Ar)

Taruna AAL Ikuti Seminar Nasional Dampak Pandemi Covid-19 Terhadap Ketahanan Nasional Secara Daring



KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Lima Taruna Akademi Angkatan Laut (AAL) Tingkat Ill Angkatan ke-67 mengikuti Seminar Nasional “Dampak Pandemi Covid-19 Terhadap Ketahanan Nasional Bangsa Indonesia” secara daring dari Kelas Gabungan Utama gedung Mandalika, Komplek Ki Hadjar Dewantara, Kesatrian Bumimoro, Surabaya, Rabu (23/9).

Kelima Taruna yang mengikuti seminar yang digelar Akademi Militer ini, yakni Sermadatar (P) Freddy Mada Prawira, Sermadatar (T) Patih Riau Agung Purba, Sermadatar (E) Annisa Risky Adiahningrum, Sermadatar (S) Mekahtul Rahman dan Sermadatar (M) Rizky Akbar Imanullah.

Seminar Nasional yang dibuka Gubernur Akmil Mayjen TNI Totok Imam di gedung Lilly Rochli Akademi Militer, Magelang ini, diikuti peserta dari Taruna Akmil, AAL, AAU serta mahasiswa dari perguruan tinggi nasional maupun internasional.

Pada seminar ini, Menteri BUMN RI Erick Tohir menjadi Keynote Speaker  dengan memaparkan materi “Dampak Pandemi Covid-19 Terhadap Ketahanan Nasional” yang menghadirkan empat nara sumber dengan Moderator Dr. Haryadi Sukamdani, M.M. (Ketua Umum Apindo).

Acara seminar diawali dengan paparan Narasumber pertama Prof. Mahfud Sholikin, M.Acc., Ph.D. (Guru Besar FEB UGM) dengan materi “Dampak Pandemi Covid-19 Terhadap Ketahanan Nasional Bangsa ditinjau dari Aspek Ekonomi”, dilanjutkan paparan Narasumber kedua yakni Dr. H. Ahmad Wijayanto, M.A. (Dosen Antropologi UGM dan Pendakwah Nasional) dengan  materi “Dampak Pandemi Covid-19 Terhadap Ketahanan Nasional Bangsa ditinjau dari Aspek Sosial Budaya.

Sedangkan Narasumber ketiga yaitu Mayor Jenderal TNI Rudianto (Deputi IV Bidang Koord Hanneg Kemenko Polhutkam RI) memaparkan materi “Dampak Pandemi Covid-19 Terhadap Ketahanan Nasional Bangsa ditinjau dari Aspek Hankam” dan Narasumber keempat dr. Ika Trisnawati, Sp.P(K) (Dokter Spesialis Ahli Covid RSUP Sardjito dan UGM) memaparkan materi “Dampak Pandemi Covid-19 Terhadap Ketahanan Nasional Bangsa ditinjau dari Aspek Kesehatan”.

Dengan mengikuti seminar nasional ini diharapkan Taruna AAL tersebut memperoleh tambahan pengetahuan dan wawasan terkait dengan dampak pandemi Covid-19 dari berbagai aspek kehidupan, yang hingga saat ini wabah tersebut masih menunjukkan peningkatan grafik penyebarannya, dan meneruskan hasil-hasil seminar yang diikutinya kepada Taruna lainnya. (Pen AAL/Ar)

Didampingi Camat Lakarsantri, Risma Panen Ketela Rambat Madu Hingga Ikan Lele di BTKD Jeruk


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya)
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini bersama jajarannya panen raya Ketela Rambat Madu, Ketela Pohon, hingga panen Lele besar di lahan bekas tanah kas desa (BTKD) Kelurahan Jeruk, Kecamatan Lakarsantri, Surabaya.

Satu persatu Ketela Rambat Madu dicabut oleh Risma bahkan juga terlihat sesekali dibantu langsung oleh Camat Lakarsantri, Harun Ismail serta jajaran dari Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP).

Saat memanen Risma pun sempat kaget ketika mencabut Ketela Rambat Madu itu karena ternyata cukup besar.

Bahkan, ia pun sempat mengaku tidak pernah melihat Ketela Rambat Madu sebesar itu.

“Wah, gede-gede yo, gede ngene ki. Enak iki. Ayo dipanen kabeh (wah, besar-besar ya, besar ini. Enak ini. Ayo dipanen semuanya),” kata Risma kaget ketika memanen Ketela Rambat Madu itu, Rabu (23/9).

Setelah banyak memanen Ketela Rambat yang besar-besar itu, ia kemudian memanen Ketela Pohon hingga Lele. 

Ia nampak sangat gembira saat panen raya itu. Di tengah asyiknya panen raya, Wali Kota perempuan pertama di Kota Surabaya itu juga menyempatkan diri menyapa warga sekitar beserta anak-anak yang ikut hadir kala itu.

Bahkan, Risma juga sempat mengobarkan semangat anak-anak itu beserta warga sekitar. Anak-anak itu pun diberi buku spesial yang ada tandatanganinya.

Risma mengatakan bahwa lahan BTKD Kelurahan Jeruk ini luasnya sekitar 7,6 hektar.



Di sini, banyak tanaman dan buah-buahan se nusantara ditanam di tempat BTKD ini, termasuk pula tanaman langka seperti pohon dewandaru dan beberapa tanaman lainnya.

“Jadi, ini nanti akan kita jadikan pusat Agrowisata disamping tempat pembelajaran warga kalau ingin belajar menanam yang benar. Makanya di tempat ini juga ada waduk yang diberi bibit lele, ada pula lahan untuk menanam padi dan jagung serta tanaman pangan lainnya. Jadi, ini memang menjadi salah satu tempat percontohan ketahanan pangan di Surabaya,” katanya.

Risma juga mengaku bahwa terus gencar melakukan penanaman tanaman pangan ini karena memang ada permintaan dari Mantan Presiden RI Megawati Soekarno Putri, terutama dalam masa pandemi Covid-19 ini.

Sebab, dikhawatirkan tidak bisa impor beras dari luar, sehingga kalau nantinya tidak bisa impor, maka diharapkan bisa swadaya pangan sendiri.

Surabaya pun telah membuktikan diri bahwa sebenarnya bisa swadaya pangan sendiri dengan menanam berbagai tanaman pangan ini.

“Kita menanam tanaman pangan semacam ini di 24 lokasi. Waktu panennya pun diatur berbeda-beda. Ada yang jangka waktu panennya 3 bulan, 4 bulan, 6 bulan dan bahkan setahun atau lebih. Dengan panen yang bergantian ini, maka sebenarnya kita tidak perlu khawatir akan kekurangan pangan,” pungkasnya. (Ar)

Jelang HUT Ke-75 TNI, Gubernur AAL Ikuti Ziarah Makam Bung Karno



KABARPROGRESIF.COM: (Blitar) Menjelang peringatan HUT ke-75 TNI pada 5 Oktober mendatang, Gubernur Akademi Angkatan Laut (AAL) Laksamana Muda TNI Edi Sucipto mengikuti Ziarah ke Makam Bung Karno (MBK) di Blitar, Jawa Timur pada Rabu (23/9).

Ziarah ke pusara makam Presiden RI Pertama yang juga Bapak Bangsa ini, menjadi tradisi rutin TNI yang selalu dilaksanakan menjelang peringatan HUT TNI, sebagai wujud penghargaan kepada para pejuang.

Gubernur AAL dan rombongan tampak memasuki areal MBK sekitar pukul 08.00 Wib. Hadir juga dalam ziarah nasional ini, Pangdam V/Brawijaya, Mayjen TNI Widodo Iryansyah selaku Pimpinan Ziarah, Danlanud Abdurahmansaleh dan Walikota Blitar serta perwakilan personel tiap angkatan lainnya.

Upacara penghormatan secara militer dipimpin Pangdam V/Brw di depan cungkup MBK. Setelah itu dipasang karangan bunga dan dilanjutkan dengan berdoa dan menabur bunga diatas pusara Makam Bung Karno.

"Ziarah nasional ini merupakan tradisi Tentara Nasional Indonesia untuk menyambut hari ulang tahunnya ke-75 pada 5 Oktober mendatang. Jadi kami ziarah ke makam para Presiden RI," kata Gubernur AAL usai tabur bunga di MBK.

Tak hanya di MBK, hal yang sama juga dilakukan ke makam Gus Dur di Jombang. Kemudian ziarah ke makam mantan Presiden Soeharto dan makam Jenderal Sudirman, hal tersebut berdasarkan Surat Telegram Panglima TNI Nomor  ST/1043/2020.

Ziarah Nasioanl di masa pandemic Covid-19 ini, lanjut Gubernur AAL sedikit berbeda dari tahun sebelumnya.

Ziarah dilakukan dengan penerapan protocol kesehatan yang ketat, jumlah peziarah dibatasi dan tidak dilakukan dalam rombongan besar seperti tahun-tahun sebelumnya secara estafet, namun diwakili oleh para Pangkotama yang ada di daerah.

"Saya berharap, dengan ziarah ke makam mantan Presiden RI ini, TNI dapat mengimplementasikan pesan perjuangan para pahlawan. Sekaligus melanjutkan perjuangan para pendahulu untuk mengisi pembangunan di Indonesia kedepan," pungkasnya.

Usai melaksanakan ziarah, rombongan beranjak meninggalkan areal MBK sekitar pukul 09.25 Wib. Rombongan menuju ke Pendopo Ronggo Hadinegoro untuk beramah tamah dengan Pemda Blitar untuk selanjutnya kembali ke Surabaya. (Pen AAL/Ar)

Tim Eri-Armuji Protes Keras ke KPU soal Polemik Paslon Positif Covid-19 Ngaku Ada Dua Masalah Serius!



KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Komisi Pemilihan Umum (KPU) Surabaya mendapat protes keras dari Tim Pemenangan Eri Cahyadi dan Armuji terkait polemik bakal pasangan calon (bapaslon) tertentu yang sebelumnya dinyatakan positif Covid-19.

Dalam rapat persiapan penetapan paslon di KPU Surabaya, Selasa malam (22/9), anggota Tim Pemenangan Eri-Armuji, Purwadi, mencatat ada dua kejanggalan serius dalam tahapan yang dijalankan KPU Surabaya terkait status Covid-19 salah satu paslon.

”Dua kejanggalan ini saling berkaitan, dan sangat membahayakan publik. Kami sudah menyatakan keberatan dan meminta penundaan penetapan serta pengundian nomor urut sampai ada kejelasan status Covid-19 calon tertentu,” tegas Purwadi.

Pertama, KPU Surabaya patut diduga melanggar prosedur terkait pemeriksaan kesehatan yang mensyaratkan bapaslon harus negatif berdasarkan tes PCR SarsCov2.

”Misalnya, sesuai Surat Keputusan Ketua KPU 412/2020, mensyaratkan hasil swab PCR SarsCov2 harus negatif untuk bisa mengikuti pemeriksaan kesehatan, termasuk terutama untuk pemeriksaan jantung dan saraf,” ujar Purwadi.

Fakta yang terjadi, bapaslon tertentu menjalani tes kesehatan pada 18 dan 19 September, di mana hasil swab PCR tanggal 17 September tidak dijelaskan eksplisit oleh KPU.

”KPU Surabaya bermain retorika. Ini membahayakan publik, membahayakan tenaga medis yang telah melakukan pemeriksaan kesehatan pada tanggal 18 dan 19 September, termasuk membahayakan rekan media yang meliput ketika itu,” ujarnya.

Kejanggalan kedua, sambung Purwadi, dalam rapat Selasa malam (22/9/2020) tersebut, KPU menjelaskan bahwa bapaslon tertentu dinyatakan sembuh oleh sebuah klinik kesehatan di Surabaya.

”Ini janggal, karena klinik tersebut bukan termasuk fasilitas kesehatan yang ditunjuk oleh KPU sebagai otoritas yang berhak menentukan status kesehatan bapaslon. Kalau ngawur begini, ya sejak kemarin bapaslon kami tes saja di klinik dekat rumah saya,” ujar Purwadi.

Dan ternyata, ketika ditelisik, klinik tersebut dikelola seorang dokter yang dekat dengan bapaslon tertentu, bahkan pernah mengikuti jumpa pers bapaslon tersebut.

”Kan begini logikanya. Tes swab semua calon dilakukan pada 7 September di RSUD dr Soetomo, lalu ada yang positif Covid-19 dan harus tes swab ulang pada 17 September tapi kemudian tidak diumumkan. Tapi kini tiba-tiba ada keterangan dari sebuah klinik, nah klinik itu ternyata dokternya menjadi pendamping paslon, kan seharusnya pihak yang obyektif dalam hal ini RSUD dr Soetomo,” ujarnya.

Purwadi menegaskan, KPU Surabaya seharusnya transparan dan tegas. Sebab, pandemi Covid-19 ini mempunyai implikasi penularan. 

”Ini bukan penyakit jerawat yang tidak bisa menular. Maka KPU harus transparan. Toh Covid-19 ini bukan aib,” ujarnya.

”Polemik ini penting diurai karena KPU Pusat pada Selasa siang (22/9/2020) juga menyatakan masih ada 13 bapaslon yang masih positif, termasuk dari Surabaya,” pungkas Purwadi. (Ar)

Deteksi Dini Kondisi Kesehatan, Komandan POM Lantamal V Laksanakan Urikkes



KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Komandan Pom Lantamal V Letkol Laut (PM) Nurul Fatta Lubis laksanakan Uji Pemeriksaan Kesehatan (Urikkes) di RSAL dr. Ramelan Surabaya, Selasa (22/09).

Urikkes ini adalah Pemeriksaan Kesehatan yang bertujuan untuk mendeteksi penyakit atau kelainan sedini mungkin, sehingga dapat di lakukan tindakan medis secara akurat dalam penanganannya.

Urikkes ini bersifat rutin dan dilakukan setiap tahunnya. Untuk Letkol Laut (PM) Nurul Fatta Lubis pelaksanaan urikkes kali ini selain bersifat rutin juga sebagai salah satu syarat dalam Usul Kenaikan Pangkat (UKP) ke pangkat satu tingkat lebih tinggi yakni Kolonel.

Dalam pelaksanaan urikkes ada beberapa tahapan atau pedoman yang harus dilaksanakan sebelum melaksanakan urikkes, diantaranya setiap yang ingin melaksanakan urikkes dihimbau agara melakukan puasa pada malam sebelum melaksanakan urikkes.

Serta kegiatan Pemeriksaan kesehatan dalam urikkes meliputi tes darah, tes urin, pengukuran tensi badan, pemeriksaan telinga hidung dan tenggorokan (THT), pemeriksaan gigi, pemeriksaan mata, pemeriksaan jantung (EKG) dan rontgen. (Dispen Lantamal V/Ar)

Selasa, 22 September 2020

Ada Peserta Calon Pilkada Surabaya Positif Covid-19, Tim Eri-Armuji Pertimbangkan Tak Hadiri Undian Nomor Urut



KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Tim Pemenangan Calon Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi dan Calon Wakil Wali Kota Armuji mempertimbangkan untuk tidak menghadiri pengundian nomor urut kandidat yang dijadwalkan pada 24 September 2020, mengingat masih ada bakal pasangan calon (bapaslon) yang masih positif Covid-19.

”Tentu kami tidak mau mengambil risiko. KPU Surabaya jangan bermain api dan membahayakan publik. Apalagi KPU Surabaya mengizinkan ada pemeriksaan kesehatan terhadap calon tertentu beberapa hari lalu, padahal hari ini diumumkan oleh KPU Pusat masih positif Covid-19. Nah itu kan juga membahayakan tenaga kesehatan yang memeriksa,” ujar Juru Bicara Tim Pemenangan Eri-Armuji, Achmad Hidayat, Selasa (22/9/2020).

Achmad menegaskan, saat pengundian nomor urut, dimungkinkan ada pertemuan antara pasangan calon tertentu dengan banyak pihak, mulai penyelenggara pemilu hingga pasangan calon lain yang menjadi peserta Pilkada.

Tentu saja itu membahayakan jika tak ada sikap jelas dari KPU Surabaya terkait status Covid-19 pasangan calon tertentu yang berdasarkan tes swab pada 7 September dinyatakan positif Covid-19.

”Maka, demi keselamatan, kami mempertimbangkan untuk tidak hadir. Tapi masih akan kami bahas di tim internal dan paslon. Kewajiban kami melindungi publik, di dalamnya tentu termasuk paslon kami,” ujar politisi muda tersebut.

Achmad juga menegaskan, sesuai regulasi yang diterbitkan KPU, posisi negatif Covid-19 harus berdasarkan tes PCR (Polymerase Chain Reaction), bukan sekadar dinyatakan sembuh setelah menjalani isolasi sekian hari.

”Maka KPU Surabaya harus klir dan eksplisit tentang status Covid-19 ini. Kami baca pernyataan di media masih berbelit. Paling tidak, kami diberi jaminan bahwa semua paslon sudah negatif Covid-19, sehingga kami nyaman dalam menjalankan semua tahapan pemilu ini,” jelasnya.

Seperti diberitakan luas, Komisioner KPU Evi Novida Ginting mengatakan, jumlah calon kepala daerah yang positif Covid-19 terus berkurang. Per hari ini, ada 13 orang calon yang belum sembuh dari Covid-19, termasuk calon dari Kota Surabaya.

Dia menjelaskan, sesuai Peraturan KPU RI 10/2020 maupun Keputusan Ketua KPU 412/Pl.02.2-Kpt/06/KPU/IX/2020, pemeriksaan kesehatan terhadap bakal calon baru bisa dilakukan jika hasil swab-nya negatif Covid-19. Demikian pula berdasarkan Surat Ketua KPU RI nomor: 742/PL.02.2-SD/06/KPU/IX/2020.

Surat Keputusan Ketua KPU 412/Pl.02.2-Kpt/06/KPU/IX/2020 secara spesifik juga menyebutkan bahwa calon harus dalam posisi negatif Covid-19 berdasarkan tes PCR dalam pemeriksaan jantung dan saraf.

”Maka kami kaget. KPU Surabaya kok mengizinkan pemeriksaan kesehatan, padahal KPU Pusat bilang hari ini ada paslon dari Surabaya yang masih positif Covid-19,” pungkasnya. (Ar)

Ratusan Casis Bintara Pria/Wanita dan Calon Tamtama PK TNI AL Terima Pembekalan dari Danlanal Cilacap



KABARPROGRESIF.COM: (Cilacap) Bertempat di Lapangan Tenis Meja Mako Pangkalan TNI Angkatan Laut (Lanal)  Cilacap Jalan Niaga No. 2 Cilacap, Komandan Pangkalan TNI Angkatan Laut (Danlanal) Cilacap Letkol Laut (P)  Bambang Marwoto memberikan pembekalan kepada 700 orang Calon Siswa (Casis) Bintara Pria/Wanita dan Casis Tamtama PK TNI AL Gel. II TA. 202, Selasa (22/9).

Nampak Hadir dalam kegitan Pasintel Lanal Cilacap Mayor Laut (E) Sudianto, Ka Akun Lanal Cilacap Kapten Laut (S) Danar Prasetyo, Pasminlog Lanal Cilacap Kapten Laut (S) Firman Hidayat.

Danlanal Cilacap selaku ketua panitia Panda Cilacap menyampikan, terima kasih karena sudah memilih TNI AL dan  harapan saya kalian tahu konsekwensinya,  jika diterima atau tidak diterima sekalipun kalian tetap Indonesia.

 "TNI AL itu Indonesia, kalian berada dimana saja kalian Indonesia, saya di Cilacap saya orang Cilacap, saya di Jakarta ya saya orang Jakarta dan saya tinggal di Medan ya saya orang Medan, kita TNI AL sifatnya universal, tradisi TNI AL didunia sama" ungkap Danlanal.

"Saya harap yang mendaftar tahun ini tidak ada yang menggunakan uang, kalau ada yang diminta uang langsung WA atau telpon saya, TNI AL gratis tidak dipungut biaya apapun" tegasnya. (Penlantamal V/Ar)

Perketat Pencegahan Covid-19 di Perkampungan, Pemkot Surabaya Bagikan Surat Edaran kepada RT/RW



KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya mengeluarkan Surat Edaran (SE) terkait pengawasan terhadap pendatang yang nantinya akan tinggal di wilayah perkampungan.

Pengawasan ini dilakukan sebagai upaya untuk mencegah dan mengantisipasi terjadinya penyebaran Covid-19.

Kepala Bagian Humas Pemkot Surabaya, Febriadhitya Prajatara mengatakan, sejak tanggal 21 September 2020, Pemkot Surabaya telah mengeluarkan surat edaran terkait upaya memutus mata rantai Covid-19.

Surat edaran ini dibagikan kepada seluruh Ketua RT/RW di 31 kecamatan Surabaya.

"Isinya yaitu sebagaimana kami sampaikan beberapa waktu lalu bahwa upaya pemutusan mata rantai ini kita perketat lagi. Karena kita melihat Surabaya sudah terkendali, tetapi kita tidak boleh mengendurkan itu," kata Febriadhitya di kantornya, Selasa (22/9/2020).

Menurut Febri, surat edaran tersebut bertujuan untuk memperketat pengawasan terhadap pendatang yang nantinya akan tinggal di wilayah perkampungannya.

Namun, surat edaran ini juga berlaku kepada warga Surabaya yang baru melakukan perjalanan dari luar yang mungkin itu wilayah pandemi ataupun warga non Surabaya yang akan berkunjung ke rumah saudaranya.

"Itu nanti diharapkan mereka bisa melakukan swab terlebih dahulu di Labkesda (Laboratorium Kesehatan Daerah) Surabaya. Jadi para RT/RW kami berikan itu untuk memperkuat kampung tangguh untuk bisa mengecek,” kata dia.

Selain membagikan SE kepada RT/RW, Pemkot Surabaya juga tengah mempersiapkan surat edaran khusus untuk pemilik usaha penginapan atau apartemen. Nantinya, pemilik usaha penginapan juga diharapkan dapat menerapkan hal serupa.

"Masih kami konsepkan, karena nanti ini kan pengelola penginapan ini mereka juga memiliki Satgas. Tentunya, jangan sampai perekonomian ini berjalan dengan baik, tetapi malah menyebabkan kerugian karena menyebarnya Covid-19," pesan dia.

Untuk mendukung hal itu, kata Febri, camat dan lurah di 31 kecamatan Surabaya akan memasifkan terkait surat edaran ini. Bahkan, setiap ada temuan di lapangan, baik camat maupun lurah akan selalu memonitoring dan melaporkan hal tersebut. 

“Jadi nanti para camat dan lurah akan memasifkan terkait edaran ini. Terus kemudian bisa mengontrol juga nantinya akan dilaporkan seandainya ada yang ditemukan,” jelas dia.

Febri juga menjelaskan, bahwa apabila di wilayah perkampungan nantinya ditemukan indikasi kasus Covid-19, selanjutnya Ketua RT/RW dapat melaporkan ke satgas kelurahan atau kecamatan.

Nah, berdasarkan informasi yang didapat dari pengurus kampung itu, maka pihak puskesmas kemudian dapat langsung mendatangi warga itu untuk dilakukan swab.

“Di surat edaran itu juga disampaikan agar bisa berbesar hati jika seandainya ketika di-tes nanti hasilnya positif,” terangnya.

Bagi warga Surabaya jika hasil swab dinyatakan positif, selanjutnya dia akan menjalani perawatan di Hotel Asrama Haji. Sedangkan bagi warga luar kota, akan ditempatkan di Rumah Sakit Lapangan Indrapura.

Maka dari itu, Febri kembali berpesan kepada warga luar kota atau tamu dari luar Surabaya untuk menunjukkan hasil RT-PCR/Swab negatif sebelum tinggal lebih dari tiga hari di Kota Pahlawan.

Apabila belum memiliki hasil RT-PCR/Swab, warga non Surabaya dapat melakukan pemeriksaan di Labkesda dengan biaya Rp 125 ribu per orang.

“Untuk warga yang kos mengikuti (surat edaran) RT/RW. Kalau yang apartemen memang kami masih konsepkan dengan pengelola penginapan,” pungkasnya. (Ar)