Selain opening ceremony digelar di Balai Kota Surabaya, acara internasional ini juga berlangsung secara virtual dan diikuti oleh berbagai negara.
Untuk acara yang berlangsung di Balai Kota Surabaya sendiri, berjalan dengan menerapkan protokol kesehatan ketat.
Delegasi atau undangan yang hadir di lokasi diwajibkan saling menjaga jarak, pakai masker dan sebelumnya telah menjalani tes swab dengan hasil negatif.
Di samping itu pula panitia juga menata setiap meja dan kursi undangan dengan jarak sekitar 2,5 meter.
Puluhan sorot mata pun tertuju ke panggung yang disiapkan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya.
Di awal acara, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menyampaikan beberapa sambutannya diatas panggung.
Kemudian, sambutan diisi oleh beberapa tokoh nasional maupun mancanegara melalui video virtual.
Di antaranya, Sekretaris Jenderal PBB, António Guterresz, Presiden RI Joko Widodo dan Direktur Eksekutif UN Habitat (Badan Program Pemukiman Manusia PBB), Maimunah Mohd Sharif dari Malaysia.
Dalam sambutannya yang berlangsung melalui video virtual, Presiden RI Joko Widodo menyampaikan selamat datang kepada seluruh delegasi yang menghadiri acara tersebut secara langsung di Surabaya.
Peringatan Global Hari Habitat Dunia kali ini digelar dengan sangat terbatas dan tetap mematuhi protokol kesehatan yang ketat.
"Sebuah kehormatan bagi rakyat Indonesia bahwa Kota Surabaya dipercaya sebagai tuan rumah penyelenggara The Global Observance of The World Habitat Day tahun 2020," kata Presiden Jokowi.
Acara Peringatan Global Hari Habitat Dunia 2020 ini diselenggarakan untuk meningkatkan kesadaran internasional tentang tren urbanisasi, tantangan dan visi untuk pembangunan perkotaan yang berkelanjutan, mempromosikan kerja sama internasional, dan memberikan kontribusi pada upaya global untuk membangun kota yang adil, makmur dan berkelanjutan, serta meningkatkan lingkungan hidup dan kualitas hidup masyarakat.
"Kita bertemu di Kota Surabaya ini untuk meyakinkan kepada dunia bahwa Agenda Baru Perkotaan, New Urban Agenda, tahun 2036 tidak bisa ditunda-tunda lagi. Saat ini 55 persen penduduk dunia tinggal di perkotaan. Di tahun 2050 jumlahnya diperkirakan meningkat menjadi 68 persen. Laju peningkatan tertinggi terjadi di Benua Asia dan Afrika," katanya.
Peringatan Global Hari Habitat Dunia tahun ini mengangkat tema "Housing for All: A Better Urban Future" yang dinilai oleh Presiden sebagai tema yang sangat relevan untuk seluruh dunia.
Rumah layak adalah kebutuhan dasar semua orang di seluruh dunia yang akan memperkuat keluarga sebagai pilar utama kekuatan bangsa, sekaligus berperan sebagai benteng pertahanan pertama melawan berbagai risiko kesehatan termasuk pandemi Covid-19.
"Pemerintah Indonesia berupaya keras agar setiap warga negara dapat menempati rumah layak huni. Sejak tahun 2015 telah dilaksanakan program Satu Juta Rumah. Target pembangunan satu juta unit rumah per tahun sudah berhasil dilampaui pada tahun 2018 dengan fokus pada masyarakat berpenghasilan rendah," tuturnya.
Melalui acara Peringatan Global Hari Habitat Dunia 2020 ini, Presiden Joko Widodo berharap agar para delegasi dari seluruh negara dapat saling berbagi gagasan, bertukar pengetahuan, keahlian, dan pengalaman.
Di samping itu pula dapat menjalin kerja sama dan memperkuat kolaborasi untuk meningkatkan ketangguhan kota menghadapi pandemi dan juga bencana lainnya. (Ar)