Senin, 12 Oktober 2020



KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Kota Surabaya terus berangsur pulih dari pandemi Covid-19. Buktinya, sebanyak 33 kelurahan di Kota Surabaya sudah menunjukkan nol kasus Covid-19. 

Ini bukti nyata bahwa kinerja Pemerintah Kota Surabaya sudah mulai menuai hasil.

“Jadi, mereka bisa nol kasus karena terus dikuatkan sosialisasi protokol kesehatannya, dan dilakukan operasi protokol kesehatan, serta terus melakukan penguatan Kampung Tangguh,” kata Kepala Bagian Hubungan Masyarakat Pemkot Surabaya Febriadhitya Prajatara dikantornya, Senin (12/10).

Selain itu, pemkot juga terus memberlakukan mini lockdown di suatu tempat atau gang apabila ditemukan ada yang positif Covid-19. 

Langkah konkretnya adalah pemblokiran area yang terkena Covid-19, seperti ketika di suatu gang ada yang positif, maka langsung dilakukan pemblokiran supaya tidak menyebar ke gang di sebelahnya.

“Bahkan, saat itu langsung dilakukan tes swab bagi warga lainnya di gang itu, sehingga cepat diketahui mana yang positif dan mana yang negatif. Nah, bagi yang positif langsung kami isolasi, sehingga tidak ada penyebaran lagi,” tegasnya.

Di samping itu, operasi Tim Swab Hunter dan operasi dadakan yang selalu digelar oleh jajaran Pemkot Surabaya juga sangat membantu memutus mata rantai penyebaran Covid-19 ini. 

Makanya, ia mengajak kepada seluruh warga Kota Surabaya untuk selalu menjaga protokol kesehatan, supaya kelurahan nol kasus ini terus meningkat dan angka kesembuhan semakin banyak.

Febri juga menjelaskan data kasus aktif per 11 Oktober 2020. Awalnya pada 10 Oktober 2020, data aktif sebanyak 180 kasus. 

Sedangkan kasus barunya pada tanggal 11 Oktober 2020 itu, ada 44 kasus yang terdiri dari 23 kasus rawat jalan dan 21 kasus rawat inap.

Kemudian penghuni Hotel Asrama Haji yang semula 71 kasus, ada tambahan penghuni baru 15 orang dan yang sembuh juga 15 orang, sehingga penghuni Hotel Asrama Haji tetap 71 orang. 

Sementara total kesembuhan per 11 Oktober 2020, sebanyak 60 kasus.

“Nah, kalau kasus aktif per 11 Oktober 2020 dikurangi angka kesembuhan, maka totalnya sebanyak 179 kasus aktif per 11 Oktober 2020. Rinciannya, rawat jalan 4 kasus, rawat inap 95 kasus, rumah sakit lapangan 9 kasus, dan di Hotel Asrama Haji 71 kasus,” tegasnya.

Ia juga menjelaskan tentang data kasus konfirmasi komulatif di Kota Surabaya per 11 Oktober 2020. 

Setidaknya ada 14.980 kasus konfrimasi komulatif di Kota Pahlawan. 

“Sedangkan angka kesembuhan komulatifnya sebanyak 13.487 kasus atau sekitar 90,02 persen,” pungkasnya. (Ar)



KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menerima silaturahmi Muhammadiyah dan Aisyiah di Rumah Dinas Wali Kota, Jalan Sedap Malam, Surabaya. 

Pertemuan tersebut dipimpin langsung oleh Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Surabaya Dr. Mahsun Jayadi M.Ag.

Pada kesempatan itu, Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Surabaya Dr. Mahsun Jayadi M.Ag mengatakan, kedatangan bersama rombongannya itu untuk membahas beberapa program Muhammadiyah dengan Pemkot Surabaya yang masih belum selesai. 

Pertama, yakni terkait perizinan operasional sekolah maupun izin pembangunan.

“Sudah kami komunikasikan Bu Wali, beliau bersedia membantu menyelesaikan surat-surat tersebut,” kata Mahsun Jayadi, seusai acara, Senin (12/10).

Ia menjelaskan, tujuan kedua adalah penyampaian perkembangan beberapa program lainnya yang akan berakhir di tahun 2020. 

Selain itu, di kesempatan yang sama, para perwakilan pemuda Muhammadiyah juga hadir untuk memperkenalkan kepengurusan yang baru kepada wali kota perempuan pertama di Kota Surabaya itu. 

Hal tersebut menjadi penting karena hampir 75 persen program Muhammadiyah tersebut berkaitan dengan program pemkot.

“Alhamdulillah luar biasa sejak awal menjabat hingga hari ini, Bu Risma sangat mendukung kami. Kami juga siap membantu program apapun yang berkaitan dengan program pemkot,” tegas dia.

Sementara itu, Wali Kota Risma mengungkapkan, ia bersama jajarannya membantu menyelesaikan persoalan terkait perizinan. 

Bahkan tidak hanya itu, di kesempatan yang sama, Wali Kota Risma menceritakan kondisi anak-anak di Kota Pahlawan. 

Makanya, ia sangat berharap ke depan saat dirinya telah purna tugas, ia menitipkan anak-anak di Surabaya kepada pemuda Muhammadiyah.

“Terutama anak sekolah harus kita ajarkan minimal bagaimana bisa mandiri. Mereka harus punya kegiatan di luar sekolah yang bermanfaat. Kalau tidak gitu, anak-anak akan sibuk main gadget terus. Apalagi tidak dipantau oleh orang tua,” ungkapnya.

Seperti misalnya menggelar pertandingan futsal, voli, atau kegiatan lainnya antar sekolah. Berawal dari situ lah, Wali Kota Risma menyebut, nilai-nilai keagamaan dan budi pekerti bisa dimasukkan. Sehingga pelan-pelan apa yang menjadi tujuan dapat tersalurkan dengan tepat. 

“Jadi tidak harus langsung begitu. Cara-cara seperti itu bisa kita lakukan. Titip ya, apalagi lapangan di Surabaya ini sudah sangat banyak sekali,” urainya.

Menurutnya, meskipun hal itu dinilainya tidak mudah, namun bukan berarti tidak bisa dilakukan. 

Oleh sebab itu, para pemuda Muhammadiyah benar-benar diharapkan dapat melahirkan program-program yang dapat menyatukan anak-anak muda dan mengasah kemampuannya.

“Negara ini butuh kalian. Jadi kalian jangan menunggu perintah. Tapi harus punya inisiatif sendiri karena sekarang sudah saatnya untuk berjuang. Kalau tidak kita akan kalah dengan negara lain. Apalagi kalian punya iman yang kuat. Ayo nak kalian pasti bisa,” pungkasnya. (Ar)




KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengajak seluruh warga agar turut serta menjaga kondusifitas Kota Pahlawan.

Tujuannya agar ekonomi di Surabaya ini juga tetap berjalan. Apalagi, fasilitas publik yang dibangun di kota ini berasal dari pajak yang dibayarkan warga kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya.

"Kami, Pemkot Surabaya bekerja keras bagaimana membangun kota ini agar bisa dinikmati. Bahkan, juga menjadi tujuan investasi, sehingga perekonomian bisa berjalan yang akhirnya dapat membuka untuk kesempatan kerja," kata Risma di rumah dinas wali kota, Jalan Sedap Malam, Senin (12/10).

Namun, kata dia, hal itu akan menjadi sulit jika ekonomi berjalan stagnan. Sementara keluarga membutuhkan peluang untuk bekerja. 

Karena itu, ia mengajak seluruh warga bersama-sama menjaga kota ini dari segala gangguan apapun agar tetap kondusif.

"Kemudian kita juga bisa bekerja secara normal. Apalagi saat ini masih dalam kondisi pandemi Covid-19. Sayang biaya yang cukup besar yang sudah dikeluarkan untuk menangani pandemi ini kemudian sia-sia karena kita tidak menjaga kedisiplinan protokol kesehatan," pesannya.

Makanya, Risma kembali mendorong ‘Kampung Wani Jogo Suroboyo’ agar turut serta menjaga kondusifitas lingkungan di sekitar masing-masing. 

Ia berharap, peristiwa perusakan fasilitas umum yang dilakukan orang tak bertanggung jawab beberapa hari lalu tidak sampai terulang kembali.

"Saya berharap kita bisa bekerja dan berusaha dengan normal kembali. Mari kita berjuang agar kota kita tetap kondusif, tetap terjaga dengan baik," tuturnya.

Di sisi lain, perempuan pertama yang menjabat Wali Kota Surabaya ini berharap kepada para orang tua agar dapat mengontrol putra-putri mereka. 

Sebab, Risma tidak ingin sesuatu hal negatif terjadi kepada anak-anak Surabaya.

“Saya berharap para orang tua dapat mengontrol putra putri kita. Sayang sekali kalau terjadi sesuatu kepada anak-anak kita. Saya berharap kita tidak terpancing dengan isu-isu yang negatif, isu-isu yang membuat perpecahan di antara kita,” katanya.

Bagi Risma, anak-anak adalah masa depan bangsa dan negara ini. Karenanya, ia tak ingin ada anak-anak yang sampai terlibat dalam kegiatan yang bersifat negatif sehingga berakibat mereka luka dan sebagainya. 

“Mereka semua juga anak saya. Karena itu saya titip kepada bapak ibu sekalian untuk di-cek keberadaan putri-putri panjenengan (anda) semuanya,” pungkasnya. (Ar)



KABARPROGRESIF.COM: (Ambon) Komandan Pangkalan Utama TNI AL (Danlantamal) IX Laksamana Pertama TNI Eko Jokowiyono diwakili Asisten Personel (Aspers) Danlantamal IX Letkol Laut (S) Danang Marsudi terima kunjungan 19 Perwira Remaja (Paja) TNI AD Kodam XVI/Pattimura di Markas Komando Lantamal IX desa Halong Kec. Baguala kota Ambon Maluku, Senin (12/10/2020).

Tidak mudah dan merupakan perjalanan panjang serta berat menempuh pendidikan Akademi Militer selama 4 tahun untuk menjadi Perwira Remaja berpangkat Letnan Dua.

Seorang Prajurit berpangkat Letnan dua adalah leader pada satuan terkecil dalam organisasi militer.

Hal ini akan menjadi ujian bagi para Paja untuk memimpin Anggotanya, karena dihadapkan dengan usia muda namun dituakan secara pangkat.

"Disinilah seni kepemimpinan yang mereka pelajari selama pendidikan harus diterapkan sesuai kondisi lapangan," ujar Aspers Danlantamal IX.

Selamat bergabung di kota ambon, perkuat solidaritas TNI/Polri dan Masyarakat, agar kita mampu menjawab tantangan tugas kedepan yang semakin kompleks.

Pada kesempatan tersebut Aspers Danlantamal IX di dampingi Paban Ops Lantamal IX dan Kadisminpers Lantamal IX. (Dispen Lantamal IX/Ar)




KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Di sejumlah grup percakapan instan WhatsApp di Surabaya tengah beredar hasil tangkapan layar (screenshot) akun media sosial resmi Calon Wali Kota Machfud Arifin yang memajang deretan penari tradisional yang diperagakan para pelajar di Kota Pahlawan.

Yang bikin menarik adalah adanya komentar sosok pelajar dalam tari itu yang merasa fotonya dicomot untuk kepentingan politik. Padahal, dia sama sekali tak pernah dimintai izin.

Selain permasalahan izin, para pelajar juga mempermasalahkan foto Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini yang dipotong (crop).

Menurut para pelajar, dalam foto asli, sebenarnya di tengah mereka ada sosok Risma, sapaan akrab Tri Rismaharini.

”Permisi Pak, ini kok ada foto saya dan teman-teman saya di postingan bapak, tanpa ada izin ya pak? Dan sebelumnya Bu Risma juga ada di foto tersebut berada di tengah kami, kok jadi ndak ada?” tulis pelajar dengan akun @deajengramadin pada unggahan di akun @cak.machfudarifin.

Tak hanya pada satu unggahan, pelajar tersebut juga protes di unggahan lainnya yang juga mengambil foto dia dan teman-temannya sebagai penari tanpa izin.

Tercatat sedikitnya dua unggahan yang diprotes sang penari, yaitu pada 13 Maret dan 19 Maret.

Dalam dua unggahan yang mengambil foto para penari pelajar tersebut, Machfud Arifin menulis caption tentang kesenian Surabaya dan niatnya untuk mengabdi sebagai calon wali kota.

Dalam keterangan kepada media, pelajar bernama Deajeng Ferenaza Ramadin tersebut mengakui bahwa dia melayangkan protes atas unggahan foto tersebut.

”Kami sangat menyayangkan adanya foto kami, para penari di acara Puncak Peringatan Hari Anak Nasional 2015 yang diadakan oleh Pemerintah Kota Surabaya, diedit dan ditayangkan di postingan instagram @cak.machfudarifin, tanpa seizin kami,” ujarnya dalam keterangan resmi.

Pada 2015, Deajeng merupakan pelajar di salah satu SMA di Surabaya.

”Foto tersebut digunakan dan diunggah oleh akun tersebut pada bulan Maret, namun kami baru menyadarinya akhir-akhir ini,” imbuhnya.

Dia menjelaskan, dalam foto tersebut sebenarnya juga ada sosok Risma, namun dalam unggahan Machfud Arifin dihilangkan.

”Foto yang digunakan tersebut kami abadikan saat momen berfoto bersama Ibu Walikota Tri Rismaharini yang sebenarnya berada di tengah kami. Namun dalam unggahan yang telah diedit tersebut, foto Bu Risma dihilangkan,” jelasnya.

Deajeng memaparkan, foto tersebut bisa jadi diambil melalui mesin pencari Google, karena memang foto itu pernah diunggah di Facebook. 

”Namun kami sangat menyayangkan penggunaan foto kami untuk keperluan politik tanpa adanya izin dari kami. Harapan kami, semoga ada klarifikasi dari pihak tim @cak.machfudarifin kepada kami maupun kepada publik tentang penggunaan foto kami. Semoga pilkada dapat jadi ajang adu karya yang sehat bagi semua,” kata Deajeng yang kini sudah duduk di bangku kuliah. (Ar)




KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Kursus Applied Approach (AA) TNI Angkatan Laut TA 2020  yang dilaksanakan di Komando Pembinaan Doktrin Pendidikan dan Latihan Angkatan Laut (Kodiklatal) secara resmi ditutup.

Penutupan Kursus yang dilaksanakan di Gedung Krakatau Kesatrian Bumimoro Kodiklatal Surabaya tersebut dipimpin langsung Pejabat Sementara Kepala Kelompok Tenaga Pendidik (Kapokgadik) Kolonel Marinir Enjang Suryana, Senin (12/10).

Kursus Applied Approach yang telah berlangsung selama empat hari tersebut diikuti 20 orang Perwira dari Komando Utama (Kotama) TNI Angkatan laut Wilayah Timur. Hadir dalam acara tersebut para Perwira dilingkungan Pokgadik Kodiklatal dan para Intruktur Applied Approach.

Pejabat Sementara Kapokgadik Kolonel Marinir Enjang Suryana dalam sambutannya menyampaikan ucapan Selamat atas keberhasilan para peserta dalam menyelesaikan seluruh tahapan kursus dengan baik, Semoga semua yang telah dipelajari di sini mampu menambah pengetahuan wawasan serta keterampilan sebagai seorang tenaga pendidik yang pada akhirnya diharapkan mampu meningkatkan kualitas proses belajar mengajar, sehingga output yang dihasilkan mampu memenuhi kompetensi sesuai dengan yang dipersyaratkan oleh pengguna baik organisasi TNI-AL maupun lembaga yang lain.

Dengan selesainya kursus ini diharapkan akan menambah kualitas dan kuantitas tenaga pendidik yang memiliki sertifikasi sebagai tenaga pendidik dan diharapkan mampu memberikan jaminan mutu tenaga pendidikan di lingkungan TNI AL.

Adapun indikator keberhasilan suatu pendidikan adalah kemampuan para peserta didik dalam mengamalkan dan mengembangkan apa yang telah diperoleh dari pendidikan. Paradigma baru seorang tenaga pendidik yang berperan sebagai fasilitator komunikator, inovator, dinamisator pelatih pembimbing dan pengasuh.

Namun keberhasilan suatu program pendidikan tetap merupakan tanggung jawab tenaga pendidik, untuk itu diharapkan seorang tenaga pendidik senantiasa terus belajar guna meningkatkan kualitas pribadi agar pendidikan TNI angkatan laut dapat sejajar dengan pendidikan umum lainnya. (Ar)




KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Pusat Pendidikan Pelaut (Pusdikpel) Komando Pendidikan Operasi Laut (Kodikopsla) Kodiklatal memiliki Nakhoda baru.

Perwira menengah dengan pangkat melati dipundaknya itu tak lain adalah Kolonel Laut (P) Teguh Wibowo.

Serah terima jabatan (Sertijab) Komandan Pusdikpel dari Komandan Kodikopsla Kodiklatal kepada Kolonel Laut (P) Teguh Wibowo itu dilaksanakan secara sederhana tersebut dilaksanakan  di Loby Gedung Mako Kodikopsla Ujung Surabaya, Senin (12/10).

Kolonel Laut (P) Teguh Wibowo sebelum menjabat Komandan Pusdikpel Kodikopsla menjabat Komandan KRI Oswald Siahaan-354 yang merupakan unsur dibawah Satuan Kapal Eskorta Koarmada II Surabaya.

Selesai pelaksanaan sertijab Komandan Kodikopsla Laksma TNI Agus Haryadi menyampaikan bahwa serah terima jabatan dilingkungan Kodikopsla Kodiklatal merupakan suatu proses yang berkembang secara dinamis sesuai dengan tuntutan pembinaan personil dan tantangan tugas kedepan.

Menurutnya jabatan Komandan Pusdikpel ini sebelumnya Kosong karena pejabat lama harus segera menempati jabatan yang baru sedangkan penggantinya belum ada.

Kepada Kolonel Laut (P) Teguh Wibowo, Laksma TNI Agus Hariadi, mengucapkan  selamat  datang  di Kodikopsla Kodiklatal dan selamat atas jabatan baru sebagai Komandan Pusdikpel Kodikopsla.

Lebih lanjut disampaikan bahwa kepercayaan, kehormatan dan  penghargaan yang tinggi dari pemimpin TNI AL untuk menerima tugas dan tanggung jawab jabatan strategis ini, hendaknya  dapat memacu semangat berprestasi lebih  baik lagi demi keberhasilan tugas pokok Pusdikpel Kodikopsla, selamat bertugas dan semoga sukses. (Penkodiklatal/Ar)


Minggu, 11 Oktober 2020



KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini bertemu dengan Bunda Paud di Wardhana Training Center, Jalan Kalibutuh 62, Kelurahan Tembok Dukuh, Bubutan, Surabaya, Minggu (11/10/2020).

Pada kesempatan itu, Wali Kota Risma berkali-kali menyampaikan terimakasih kepada seluruh bunda paud se-Kota Surabaya.

“Panjenengan (bunda paud) memegang peranan yang sangat penting untuk kemajuan bangsa dan negara ini. Oleh karena itu, ayo kita ciptakan anak-anak tangguh demi masa depan negara ini, demi kemajuan bangsa dan negara ini,” kata Wali Kota Risma dalam sambutannya.

Menurut Wali Kota Risma, pendidikan paud atau pendidikan pada usia balita dan di masa golden age itu akan sangat berpengaruh kepada masa depan anak tersebut kelak.

Terutama, pendidikan karakter yang selalu diajar pada masa paud, akan sangat berpengaruh dan sangat penting bagi tumbuh kembang anak tersebut.

“Kenapa ini sangat penting? Karena di saat itulah anak-anak bisa menampung apa yang diberikan kepada mereka, sehingga mereka bisa menganalisa. Makanya, ketika kita memberikan banyak, mereka juga akan mendapatkan pengalaman yang banyak untuk masa depannya,” kata dia.

Oleh karena itu, lagi-lagi Wali Kota Risma menyampaikan terimakasih kepada para bunda paud ini karena bunda paud ini sudah mengajarkan anak-anak untuk berani, bagaimana berbudi luhur, bagaimana berbudi pekerti yang baik, dan sopan terhadap orang yang lebih tua. 

“Itu yang sangat penting dan di sinilah kita membangun sebuah karakter,” kata dia.

Bagi dia, pendidikan yang berhasil itu ketika anak-anak bisa menerapkan pendidikan karakter.

Makanya, dia menekankan bahwa pada usia golden age itu, bukan karena dia bisa dan pintar matematikanya, atau pintar membaca, tapi pendidikan karakterlah yang sangat menentukan apakah kelak anak itu akan berhasil atau tidak.

“Banyak anak yang pintar, tapi kalau tidak diajarkan saling menghormati kepada orang lain dan bahkan tidak peduli pada orang lain, maka dia tidak akan ada gunanya,” ujarnya.

Oleh karena itu, ia memohon bantuan kepada para bunda paud itu untuk terus mengajarkan anak-anaknya berperilaku yang baik, menghormati orang yang lebih tua, memiliki jiwa yang kuat, tidak gampang menyerah dan tidak gampang putus asa, serta memiliki jiwa patriotik.

“Sekali lagi, kita harus menciptakan anak-anak yang tangguh untuk masa depan negara ini. Apalagi sekarang ini persaingannya sudah bukan nasional lagi, tapi sudah tingkat dunia. Masalahnya adalah, siapkah kita? Karena kita tidak bisa menolak mereka,” tegasnya.

Makanya, dia pun mengajak kepada seluruh bunda paud se Surabaya untuk selalu semangat dan tidak menyerah dalam mengajari anak didiknya.

“Saya percaya bahwa panjenengan punya arti bagi negara ini. Contohnya saja, ketika anak-anak itu sudah dewasa dan berkarya bagi bangsa dan negara ini, maka berarti itu adalah jasa panjenengan semuanya, dan itu artinya panjenengan punya arti bagi negara ini,” pungkasnya. (Ar)




KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Tim Pemenangan Calon Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi dan Calon Wakil Wali Kota Armudji bakal melakukan langkah hukum terkait kabar hoaks yang marak beredar tentang adanya tim sukses (timses) dari kalangan aparatur sipil negara (ASN).

“Rupanya ada yang galau karena besarnya dukungan publik terhadap mas Eri, sehingga kini membabi buta dengan menyebar hoaks yang menggelikan terkait adanya pembentukan timses dari kalangan ASN,” ujar Juru Bicara Eri-Armudji, Aprizaldi.

“Terhadap hoaks tersebut, kami akan menempuh tindakan hukum. Otoritas hukum perlu menertibkan hoaks-hoaks yang memecah belah rakyat hanya demi kepentingan politik jangka pendek,” ujar Aprizaldi.

Seperti diketahui, beredar kabar ada pembentukan timses Eri-Armudji dari kalangan ASN. Sejumlah nama disebut dalam struktur timses tersebut, mulai sekda kota, kepala dinas, hingga camat.

Aprizaldi menambahkan, hoaks adalah pendidikan politik yang buruk kepada masyarakat. Dan aksi hoaks hanya dilakukan oleh pihak yang menghalalkan segala cara demi sebuah kemenangan.

“Menang itu harus, tapi menebar hoaks jangan. Dan biasanya yang menyebar hoaks adalah pihak yang ketakutan, tidak kreatif dan males mikir,” jelas Aprizaldi.

Meski diserang hoaks, lanjut Aprizaldi, Eri-Armudji meminta seluruh kader partai dan relawan untuk tetap berkampanye secara santun dan positif.

“Mas Eri Cahyadi dan Cak Armudji tidak ingin Pilkada jadi ajang tebar fitnah. Jadi beliau berdua meminta kepada seluruh tim untuk tetap berkampanye dengan dasar-dasar program, bukan fitnah,” pungkasnya. (Ar)




KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini bersama jajarannya kerja bakti membersihkan sejumlah saluran dan perantingan dari pagi hingga petang, Sabtu (11/10/2020) kemarin.

Setelah dihitung, mereka berhasil mengangkut sampah sebanyak 22 dump truk.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Pematusan (DPUBMP), Erna Purnawati mengatakan bersama Dinas Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau (DKRTH) Surabaya bekerjasama untuk membersihkan sampah di sejumlah saluran. 

Terutama di saluran Pegirian dan saluran di Kampung Seng.

“Jadi, setelah kami hitung semuanya, hasil pembersihan saluran kemarin sebanyak 22 dump truk. Hasil di Saluran Pegirian 8 dump truk sampah dan di Kampung Seng 14 dump truk sampah,” kata Erna, Minggu (12/10/2020).

Menurut Erna, hasil pembersihan dan pengerukan sampah di saluran Kampung Seng memang banyak karena di samping-samping saluran itu ada rumah-rumah yang belakangnya dapur. 

Biasanya, warga membuang sampahnya langsung ke saluran itu.

“Sebenarnya sudah rutin kami bersihkan setiap 3 bulan sekali. Tapi ya gitu, airnya sampai tidak kelihatan karena dari saking banyaknya sampah,” kata dia.

Oleh karena itu, Erna berharap ke depannya harus digiatkan lagi sosialisasi untuk tidak membuang sampah sembarangan, apalagi ke saluran air.

Sebab, apabila saluran ini tersumbat sampah, maka bukan tidak mungkin nanti akan terjadi genangan di kawasan tersebut dan yang rugi nanti warga sendiri.

“Jadi, ke depannya harus diubah gaya hidupnya, tidak membuang sampah lagi ke saluran itu, supaya nanti kalau musim hujan salurannya lancar tidak tersumbat sampah,” kata dia.

Kepala Dinas Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau (DKRTH) Surabaya, Anna Fajriatin menambahkan pembersihan saluran akan terus dilakukan oleh Pemkot Surabaya, apalagi menjelang musim hujan.

Menurutnya, pembersihan ini sangat penting supaya saluran air dapat berjalan normal atau tidak ada sumbatan.

Ia juga berharap warga bisa ikut serta menjaga kebersihan di wilayahnya masing-masing.

Bahkan, ia berharap kerja bakti rutin di setiap wilayah harus terus diaktifkan, apalagi menjelang musim hujan ini.

“Jadi, kesadaran warga juga sangat dibutuhkan untuk bersama-sama menjaga lingkungan sekitarnya, supaya nanti kalau musim hujan tidak ada lagi saluran yang tersumbat. Kerja bakti rutin harus segera dilakukan. Kami mengajak warga untuk bersama-sama membersihkan wilayahnya masing-masing,” pungkasnya. (Ar)




KABARPROGRESIF.COM: (Mojokerto) Pangdam V/Brawijaya, Mayjen TNI Widodo Iryansya meresmikan tempat wisata berbasis edukasi yang berada di Kecamatan Trawas, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur.

Pada peresmian itu, Pangdam didampingi oleh Danrem 082/CPYJ, Kolonel Inf M. Dariyanto.

Dijelaskan Danrem, lokasi edukasi wisata itu terletak tepat di kaki gunung Penanggungan.

Di lokasi itu, banyak ditemukan benda maupun situs peninggalan berserajarah era Kerajaan Majapahit.

“Tempat ini, sangat bagus untuk memperluas sejarah dan penelitian purbakala,” ujar Danrem, Sabtu (10/10).

Untuk diketahui, De fam Edu Co Park merupakan salah satu tempat wisata yang menyajikan beragam nuansa alam, sekalligus tempat pendidikan outdoor. 

Selain nuansanya yang alami, tempat itu juga sangat bagus untuk memperluas wawasan mengenai sejarah. (Pendam V/Btw/Ar)




KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Kota Surabaya sebagai Kota Metropolitan ditinggali dari banyak etnis, suku, ras dan golongan. 

Salah satunya suku Madura yang warganya tersebar diseluruh wilayah Kota Pahlawan. Meski sudah tinggal di Surabaya, warga Madura masih mempertahakan tradisi seperti tok-otok.

Tradisi tok otok adalah adat orang Madura sejenis arisan, tapi para anggotanya diisi para laki-laki Madura. 

Tok-otok ini merupakan ajang bergengsi dikalangan etnis Madura yang merantau. 

Adanya kegiatan ini untuk mempererat dan mempertahankan solidatitas kekerabatan etnis Madura yang berada di tanah rantauannya.

Contohnya tok otok yang dilakukan di rumah tokoh masyarakat Madura Abdullah di Kampung Seng, Sidodadi, Simokerto, Surabaya. Namun tok otok kali ini sedikit berbeda dan spesial, karena dihadiri Calon Wali Kota (Cawali) Surabaya nomor urut 1, Eri Cahyadi.

Kehadiran Eri ke acara tok-otok itu adalah sebagai wujud perhatian dan cintanya kepada warga Madura. 

Dia ingin agar tradisi-tradisi warga Madura tetap bisa berjalan dengan baik di Surabaya. Sebab bagaimanapun, warga Madura sudah menjadi bagian besar dari Surabaya dan turut andil dalam pembangunan Kota Pahlawan.

“Tradisi tok-otok ini adalah bentuk budaya silaturahmi serta gotong royong yang harus tetap dirawat dan dijaga. Tok-otok seperti budaya tolong menolong, apalagi di masa pandemi Covid-19, ini sangat berarti,” kata mantan Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya ini.

Eri memastikan, salah satu tugas sebagai wali kota Surabaya ke depan adalah menjaga toleransi keberagaman suku, ras, etnis dan golongan yang selama ini sudah terjaga dengan baik. 

“Saya akan jaga harmoni, toleransi dan keberagaman di Surabaya. Ini adalah sebuah kekuatan besar bagi Surabaya,” ungkapnya.

Saat menghadiri tok-otok ini, Eri didampingi Ketua DPC PBB Kota Surabaya, Samsurin.

“Silaturrahmi ini saya ajak Mas Eri Cahyadi untuk berkenalan dengan budaya saudara-saudara Madura yang di Surabaya. Karena ini adalah bagian dari kebudayaan kita juga yang ada di Surabaya, dan sebagai bagian karakter Surabaya ya ada Madura,” kata Samsurin.

Sementara itu, dalam kesempatan tersebut, Abdullah mengaku berterima kasih kepada Eri Cahyadi, yang sudah mau menghadiri acara tok otok di rumahya. 

Abdullah pun menyatakan mendukung Eri-Armudji dalam kontestasi Pilkada Surabaya 2020.

“Insya Allah keluarga besar Madura di Surabaya Utara sepakat mendukung dan mencoblos Eri-Armudji. Pasangan ini selama ini telah terbukti sangat perhatian kepada warga Madura. Mas Eri selama di Pemkot Surabaya dan Pak Armudji sebagai anggota Dewan, kerjanya jelas untuk warga. Beliau berdua sudah nyata perhatiannya kepada warga Madura di Surabaya,” pungkasnya. (Ar)


Narkoba

Koperasi & UMKM

Terus Kobarkan Semangat Perjuangan Arek-arek Suroboyo 10 Nopember 1945 untuk memberantas Korupsi, Terorisme dan Penyalahgunaan Narkoba

Translate

Hukum

Metropolis

Nasional

Pidato Bung Tomo


Hankam

Popular Posts

Blog Archive