Jumat, 16 Oktober 2020



KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Ada momen spesial saat acara deklarasi dukungan dari para guru ngaji TPA/TPQ dan Khotmil Quran yang digelar di Kantor DPC PDI Perjuangan Surabaya, Kamis (15/10/2020).

Momen itu adalah saat Calon Wali Kota (Cawali) Surabaya, Eri Cahyadi, membaca beberapa ayat dalam surat Al-Baqarah.

Awal mula Eri membaca Alquran setelah sebelumnya ada beberapa peserta deklarasi dan khotmil Quran yang memintanya untuk mengaji. 

Sepertinya mereka sengaja mengetes kemampuan Eri, yang tak lain adalah keluarga besar Pesantren Sidoresmo, untuk membaca Alquran.

Setelah diminta, mantan Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya itu pun langsung membaca beberapa ayat surat Al-Baqarah.

Dengan tenang, khusuk dan tartil, Eri Cahyadi membaca Alquran. Hal itu membuktikan jika Eri sudah terbiasa membaca Alquran.

Usai membaca Alquran tersebut, salah seorang peserta deklarasi, Ustadz H Muhaimin Al Hafidz, memuji kefasihan Eri membaca Alquran.

Menurut Kepala TPQ Haromain, Kendalsari, Rungkut, Surabaya tersebut, bacaan Alquran Eri sangat bagus.

“Saya sempat tergetar mendengarkan Mas Eri membaca Alquran tadi. Sangat bagus,” katanya.

Menurut Ustadz H Muhaimin Al Hafidz, untuk mengetahui sejauh mana kemampuan seseorang dalam agama bisa dilihat bagaimana dia membaca Alquran.

Jika saat membaca Alquran dia sangat bagus, berati kemampuannya, pengetahuannya dalam agama juga bagus. Begitu juga sebaliknya.

“Saya doakan, Mas Eri bisa menjadi wali kota Surabaya meneruskan kebaikan-kebaikan kepemimpinan Bu Risma (Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini). Kebaikan-kebaikan jika diteruskan, pasti akan menghasilkan yang lebih baik,” ungkapnya.

Sementara itu, Eri Cahyadi mengaku, saat dirinya sedang mengalami masalah ada tiga hal yang dia lakukan.

Pertama adalah membaca Alquran dan menggelar khotmil Quran.

Kedua, memberikan santunan kepada anak yatim dan piatu. Ketiga, meminta doa ibunya.

“Di rumah saya setiap Kamis setelah salat Subuh selalu menggelar acara khotmil Quran. Saya sudah merasakan bagaimana dahsyatnya mukjizat Alquran ini. Nantinya saya juga berharap acara khotmil Quran juga digelar di Kantor DPC PDI Perjuangan Surabaya secara rutin, bisa setiap minggu,” pungkasnya. (Ar)




KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengucapkan terimakasih kepada seluruh warga Kota Surabaya yang telah berpartisipasi menjaga kota ini, sehingga kota ini aman dan kondusif.

Ia pun meminta kepada warga untuk tidak mudah terpengaruh ajakan dan hoax demi kondusifitas Surabaya.

“Betapa keamanan suatu kota dan individu itu sangat tinggi nilainya, karena dengan aman, kita bisa beraktivitas dan mengerjakan semua pekerjaan dengan tenang,” kata Risma di rumah dinasnya, Kamis (15/10).

Ia mengaku tidak bisa membayangkan jika Kota Surabaya ini kacau dan tidak aman.

Maka, warga akan sulit beraktivitas dan akan ketakutan serta was-was jika beraktivitas di luar rumah, karena kondisinya tidak aman.

“Oleh karena itu, ia mengajak kepada seluruh warga Kota Surabaya untuk selalu menjaga keamanan dan kondusifitas Surabaya,” ujarnya.

Selain itu, Presiden UCLG ASPAC ini juga mengatakan dia bersama jajaran Pemkot Surabaya terus bekerja keras untuk menyelesaikan pandemi Covid-19.

Sebab, akibat pandemi ini banyak keterbatasan dalam beraktivitas. Ia mencontohkan penjual makanan di warung harus dibatasi, sehingga hal ini berdampak pada perekonomian warga.

“Makanya, saya dan teman-teman Pemkot Surabaya berusaha bagaimana pandemi ini secepat mungkin berakhir di Surabaya. Alhamdulillah puji syukur kepada Tuhan saat ini sudah mulai baik, namun kita masih harus tetap menjaga supaya kondisi ini semakin baik, sehingga kota ini bisa segera normal,” tegasnya.

Di samping itu, akibat pandemi ini anak-anak tidak bisa sekolah dan harus belajar via daring dari rumahnya masing-masing. 

Ia menegaskan, teori apapun mengatakan bahwa tidak akan sempurna pembelajaran semacam itu, karena anak-anak itu butuh sentuhan supaya mereka semakin semangat dalam belajar, percaya diri dan berani dalam mengutarakan pendapatkan, sehingga memang belajar dengan tatap muka itu sangat penting.

“Saya tahu kondisi ini sangat berbeda dibanding kondisi sebelumnya, banyak ajakan dan hoax yang mungkin akan sangat mempengaruhi kita, makanya saya berharap mari kita hati-hati di dalam mengambil keputusan, karena apapun itu bisa berdampak pada kita, keluarga dan saudara-saudara kita yang ada di Surabaya,” imbuhnya.

Oleh karena itu, sekali lagi ia mengajak kepada seluruh warga Kota Surabaya untuk bersama-sama membantu menjaga kondusifitas Kota Surabaya dengan tidak mudah percaya kepada ajaka-ajakan atau hoax yang dapat mempengaruhi perilaku berkehidupan di Kota Surabaya.

“Jangan sampai kita kisruh atau pun merusak hingga bisa mengganggu aktivitas dan pola pikir kita, karena tentunya kondisi ini tidak akan nyaman, sebab berpengaruh pada perasaan dan emosi kita,” tegasnya.

Wali kota perempuan pertama di Kota Surabaya ini juga menjelaskan alasan menjaga kota ini selalu bersih, teratur dan rapi seperti saat ini. 

Bahkan, di tengah biaya yang sangat terbatas, ia terus mencoba membuat kota ini menjadi indah supaya seluruh warga Kota Surabaya aman, tenang, dan damai serta rukun. 

“Mari kita jaga kota ini supaya selalu stabil dan aman seperti saat ini,” katanya.

Selain itu, Risma meminta kepada anak-anak Surabaya untuk tidak ikut-ikutan hal-hal yang belum seharusnya mereka mengerti. 

Menurutnya, ada saatnya kelak anak-anak itu mengerti dan paham pada hal tersebut, sehingga saat itulah mereka baru bisa mengambil keputusan.

“Tapi untuk saat ini, tolong dijaga dan diawasi anak-anak kita, yang sekaligus anak-anak saya juga, jangan sampai ikut-ikutan yang nantinya seumur hidup mereka dia ingat. Mereka harus dilindungi, harus dijaga supaya mereka berkehidupan normal dan tidak berpikir di luar kemampuan mereka,” kata dia.

Ia juga mengajak warga Kota Surabaya untuk terus bergandengan tangan dan bersatu padu. 

Menurutnya, jika bersatu maka akan sulit untuk dirobohkan dan dengan bersatu padu itu akan memiliki kekuatan besar untuk membangun Kota Surabaya.

“Ini semua untuk menjadikan kota ini lebih maju lagi dan warganya lebih sejahtera lagi. Apa itu mungkin? Semuanya mungkin bagi Tuhan, tidak ada yang tidak mungkin bagi Tuhan asal kita mau. Jadi, ayo kita tetap semangat, jaga kesatuan dan kekompakan kita, tidak mudah terpengaruh hoax supaya Surabaya lebih baik lagi ke depannya, terimakasih,” pungkasnya. (Ar)




KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Setelah berlangsung selama empat hari pelaksanaan Olah Raga Antar Siswa Komando Pembinaan Doktrin Pendidikan dan Latihan TNI Angkatan Laut (Kodiklatal) Ta 2020, para pemenang olah raga terebut berhak mendapatkan Tropy dan uang pembinaan.

Adapun tropy dan uang pembinaan tersebut diserahkan langsung Wadan Kodiklatal Brigjen TNI (Mar) Lukman bersamaan apel olahraga Gabungan yang dilaksanakan di Lapangan Laut Maluku Kesatrian Bumimoro Kodiklatal Surabaya, Jumat (16/10).

Dalam pertandingan Olah Raga Antar Siswa Kodiklatal, panitia melombakan beberapa cabang olah raga antara lain Bulutangkis, tenis lapangan, dan tenis meja.

Sedangkan peserta pertandingan diikuti 13 Pusdik dibawah Kodiklatal. Ke-13 Pusdik tersebut adalah Pusat Pendidikan Pelaut (Pusdikpel), Pusat Pendidikan Infanteri (Pusdikif), Pusat Pendidikan Elektronika (Pusdiklek), Pusat Pendidikan Bantuan Tempur (Pusdikbanpur), Pusat Pendidikan Khusus (Pusdiksus), Pusat Pendidikan Polisi Militer (Pusdikpomal).

Pusdik lainya adalah Pusat Pendidikan Artileri (Pusdikart), Pusat Pendidikan Kesehatan (Pusdikkes), Pusat Pendidikan Bantuan Administrasi (Pusdikbanmin), Pusat Pendidikan Teknik (Pusdiktek), Pusat Pendidikan kavaleri (Pusdikkav), Pusat Pendidikan Intelijen Maritim (Pusdikintelmar) dan Puslatdiksarmil.

Sedangkan para pemenang untuk tiap cabang antara lain Cabang Bulutangkis Putri Juara I Pusdikbanmin mendapatkan Tropy dan uang pembinaan 1 Juta Rupiah, cabang Tenis Lapangan Juara I Puslatdiksarmil  mendapatkan Tropy dan uang pembinaan 2 Juta Rupiah, Cabang Basket Juara I Pusdikkes mendapatkan Tropy dan uang pembinaan 3,5  Juta Rupiah dan Juara Tenis meja beregu juara I Puslatdiksarmil mendapatkan Tropy dan uang pembinaan 2,5  Juta Rupiah.

Kegiatan pertandingan olah raga antar siswa Kodiklatal yang berlangsung selama empat hari tersebut merupakan bagian dari sistem pembinaan personel siswa Kodiklatal guna membina kebugaran dan mengukur kesamaptaan jasmani.

Selain itu kegiatan pertandingan olah raga antar siswa Kodiklatal ini, juga sebagai ajang silaturahmi sesama siswa kodiklatal agar tercipta soliditas, solidaritas dan jiwa korsa diantara siswa Kodiklatal, sehingga diharapkan mampu melaksanakan tugas-tugas pendidikan dengan optimal. (Pen Kodiklatal/Ar)







KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Rupanya bentuk perhatian Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya terhadap bidang pendidikan dengan memberikan tunjangan atau insentif tak berhenti hanya pada guru non Pegawai Negeri Sipil (PNS) baik jenjang SD, SMP atau pengajar di TK serta PPT maupun guru ngaji di Tempat Pendidikan Al-Qur’an (TPA/TPQ) dan Sekolah Minggu.

Bantuan untuk operasional juga digelontorkan pemkot kepada SD swasta, MTs (Madrasah Tsanawiyah), MI (Madrasah Ibtidaiyah) MIN (Madrasah Ibtidaiyah Negeri), hingga MIS (Madrasah Ibtidaiyah Swasta). 

Kali ini perhatian pemkot juga ditunjukkan kepada anak-anak penghafal Al Qur’an di Surabaya. 

Perhatian itu dalam bentuk dorongan semangat berupa pemberian insentif kepada mereka.

Nah untuk besaran nilai insentif ini memang bervariasi antara Rp 100 - Rp 500 ribu.

Bagi peserta didik jenjang TK yang hafal 1 juz mendapat insentif Rp 100 ribu per bulan. 

Kemudian, pelajar jenjang SD yang hafal 3 juz mendapat insentif Rp 200 ribu per bulan. 

Sementara bagi pelajar SD yang hafal sampai 5 juz dia mendapat Rp 300 ribu per bulan.  

Selanjutnya, untuk siswa jenjang SMP yang hafal sampai 7 juz mendapat insentif Rp 400 ribu perbulan. 

Terakhir, pelajar SMP yang hafal hingga 10 juz mendapat Rp 500 ribu per bulan.

“Ini adalah bentuk dorongan kepada siapapun warga Surabaya agar bisa beraktivitas dan kemudian dia berprestasi. Jadi ini merupakan bentuk dorongan semangat kepada anak-anak Surabaya,” kata Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya, Supomo, Kamis (15/10).

Tak hanya itu, Supomo menerangkan, intervensi berupa beasiswa juga diberikan kepada mahasiswa yang mengenyam pendidikan di perguruan tinggi negeri maupun swasta yang bekerjasama secara khusus. 

Artinya, perguruan tinggi itu memberikan nilai tambah dari lulusan.

“Begitu mahasiswa itu lulus dari kampus swasta tadi, anak-anak kita yang mendapat beasiswa bisa langsung bekerja,” kata dia.

Namun demikian, berbagai macam bentuk intervensi yang diberikan pemkot untuk bidang pendidikan itu belum termasuk pula kegiatan-kegiatan lain yang diberikan secara ekstra.

Seperti, pemberian makanan tambahan, seragam bagi pelajar dari keluarga tidak mampu, hingga program-program kejar paket yang diintervensi pemerintah,” pungkasnya.

Seperti diberitakan, Pemkot Suravaya memberikan tunjangan atau insentif kepada para guru non PNS sebesar Rp 1 juta setiap bulan.

Total jumlah guru non PNS di Surabaya yang menerima tunjangan atau insentif sebanyak 2.700 orang.

Insentif atau tunjangan tak hanya diberikan Pemkot Surabaya kepada para guru non PNS jenjang SD dan SMP. 

Namun, para tenaga pengajar di TK (Taman Kanak-kanak), KB (Kelompok Bermain), TPA (Taman Penitipan Anak), hingga PPT (Pos Paud Terpadu) juga mendapat insentif Rp 400 ribu per orang setiap bulan.

Tetapi insentif kepada pengajar TK ini diberikan bila TK yang gurunya mendapatkan insentif itu di dalam pelaksanaan pembelajarannya tidak menarik biaya ke anak didik.

Sedangkan terhadap TK yang menetapkan pembayaran kepada peserta didik, pemkot mengambil kebijakan dengan memberikan insentif yang lebih rendah, yakni Rp 250 per bulan. Ini dilakukan dalam rangka keseimbangan.

Total anggaran yang disiapkan Pemkot Surabaya selama satu tahun untuk memberikan gaji kepada guru-guru tadi sekitar Rp 37, 4 miliar.

Selain itu, tunjangan atau insentif juga diberikan kepada para pengajar atau guru ngaji di Tempat Pendidikan Al-Qur’an (TPA/TPQ) dan Sekolah Minggu sebesar Rp 400 ribu per bulan.

Sehingga Pemkot Surabaya menyiapkan total anggaran sebesar Rp 26,1 miliar.

Sedangkan bantuan untuk operasional juga diberikan pemkot kepada SD swasta, MTs (Madrasah Tsanawiyah), MI (Madrasah Ibtidaiyah) MIN (Madrasah Ibtidaiyah Negeri), hingga MIS (Madrasah Ibtidaiyah Swasta). 

Anggaran yang disiapkan untuk bantuan operasional sekolah ini sekitar Rp 345 miliar. (Ar)



KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Wakil Komandan Komando Pembinaan Doktrin Pendidikan dan Latihan TNI Angkatan Laut (Wadan Kodiklatal) Brigjen TNI (Mar) Lukman mewakili Dankodiklatal menutup pertandingan olah raga antar siswa Kodiklatal TA 2020. 

Penutupan pertandingan yang dilaksanakan  bersamaan apel olahraga Gabungan tersebut dilaksanakan di Lapangan Laut Maluku Kesatrian Bumimoro Kodiklatal Surabaya, Jumat (16/10).

Hadir dalam penutupan pertandingan tersebut Direktur Doktrin Laksma TNI Antongan Simatupang, Dirdiklat Laksma TNI Judijanto, Direktur Umum Laksma TNI Rubiyanto, Komandan Kodikopsla Laksma TNI Agus Hariadi, Komandan Kodikdukum Kolonel Laut (E) Gunawan Tri Atmojo dan Komandan Kodikmar Kolonel Marinir Sarjito.

Dankodiklatal Laksda TNI Nurhidayat dalam sambutannya yang dibacakan Wadan Kodiklatal menyampaikan kita patut bersyukur, bahwa pertandingan olah raga antar siswa Kodiklatal Ta 2020 dapat berjalan dengan aman, tertib dan lancar serta dapat diselesaikan sesuai jadwal waktu yang direncanakan.

Para atlet siswa telah berjuang dengan segenap kemampuan yang ada, penuh disiplin dan semangat yang tinggi serta menjunjung fair play sehingga empat cabang olah raga yang dipertandingkan dapat berjalan dengan sukses.

Dalam penutupan tersebut Dankodiklatal mengucapkan selamat kepada kontingen yang berhasil meraih prestasi sebagai juara umum tahun 2020.

"Saya yakin, keberhasilan ini adalah buah  dari latihan yang keras dan disiplin dalam memanfaatkan waktu olah raga selama proses pendidikan," ujarnya.

Kepada para atlet siswa yang belum  mencapai target yang diinginkan, Dirinya berharap tidak kecewa, namun kegagalan tersebut hendaknya menjadi motivasi untuk meningkatkan latihan dan kemampuan para siswa pada cabang olah raga masing-masing.

Sementara itu kepada Komandan Pusdiklek Letkol Laut (E) Muhamad Nurul Adib selaku ketua pelaksana pertandingan olah raga antar siswa Kodiklatal Ta 2020 beserta  seluruh panitia, Dankodiklatal mengucapkan terima kasih dan penghargaan atas terlaksananya pertandingan olah raga antar siswa Kodiklatal tahun 2020 dengan baik, aman dan lancar. (Pen Kodiklatal/Ar)




KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Bentuk perhatian Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya di bidang pendidikan dengan memberikan insentif tiap bulan tak hanya ditunjukkan kepada para guru non Pegawai Negeri Sipil (PNS) baik jenjang SD maupun SMP atau pengajar di TK serta PPT. 

Tetapi juga terhadap para pengajar atau  guru ngaji di Tempat Pendidikan Al-Qur’an (TPA/TPQ) dan Sekolah Minggu.

Kendati besaran insentif tak seperti guru non Pegawai Negeri Sipil (PNS) baik jenjang SD maupun SMP.

Namun pemberian insentif ini dilakukan sebagai bentuk komitmen pemkot dalam upaya meningkatkan kesejahteraan para guru di Surabaya.

Para pengajar atau  guru ngaji di Tempat Pendidikan Al-Qur’an (TPA/TPQ) dan Sekolah Minggu dipastikan mendapat insentif sebesar Rp 400 ribu per bulan.

“Bahwasanya pemerintah sudah memberikan kepedulian perhatian yang luar biasa kepada para guru tadi. Total anggaran yang disiapkan untuk para guru tadi Rp 26,1 miliar,” kata Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya, Supomo, Kamis (15/10).

Di samping itu pula, Mantan Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kota Surabaya ini menyebut, bantuan untuk operasional juga diberikan pemkot kepada SD swasta, MTs (Madrasah Tsanawiyah), MI (Madrasah Ibtidaiyah) MIN (Madrasah Ibtidaiyah Negeri), hingga MIS (Madrasah Ibtidaiyah Swasta). 

Anggaran yang disiapkan untuk bantuan operasional sekolah ini sekitar Rp 345 miliar. 

“Anggaran ini digunakan untuk operasional sekolah-sekolah tersebut,” pungkasnya.

Seperti diberitakan, Pemkot Suravaya memberikan tunjangan atau insentif kepada para guru non PNS sebesar Rp 1 juta setiap bulan.

Total jumlah guru non PNS di Surabaya yang menerima tunjangan atau insentif sebanyak 2.700 orang.

Insentif atau tunjangan tak hanya diberikan Pemkot Surabaya kepada para guru non PNS jenjang SD dan SMP. 

Namun, para tenaga pengajar di TK (Taman Kanak-kanak), KB (Kelompok Bermain), TPA (Taman Penitipan Anak), hingga PPT (Pos Paud Terpadu) juga mendapat insentif Rp 400 ribu per orang setiap bulan.

Tetapi insentif kepada pengajar TK ini diberikan bila TK yang gurunya mendapatkan insentif itu di dalam pelaksanaan pembelajarannya tidak menarik biaya ke anak didik.

Sedangkan terhadap TK yang menetapkan pembayaran kepada peserta didik, pemkot mengambil kebijakan dengan memberikan insentif yang lebih rendah, yakni Rp 250 per bulan. Ini dilakukan dalam rangka keseimbangan.

Total anggaran yang disiapkan Pemkot Surabaya selama satu tahun untuk memberikan gaji kepada guru-guru tadi sekitar Rp 37, 4 miliar. (Ar)



KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) “Sesuai dengan arahan pimpinan TNI AL, upaya pencegahan penyebaran Covid-19, serta langkah-langkah dalam prosedur penanganannya akan menjadi prioritas utama bagi jajaran Pangkalan Utama TNI AL (Lantamal) V Surabaya”. 

Demikian diungkapkan Komandan Lantamal V Laksamana Pertama (Laksma) TNI Mohamad Zaenal saat melaksanakan “entry briefing”, Kamis (15/10), bertempat di Lapangan Apel Markas Komando Lantamal V, Tanjung Perak Surabaya.

Disampaikan juga bahwa implementasi upaya preventifnya adalah disiplin penerapan protokol kesehatan secara ketat yang dimulai dari perorangan, keluarga, lingkungan kerja dan dalam kehidupan bermasyarakat.

Seperti yang telah diketahui, hingga saat ini, Lantamal V berkontribusi aktif dalam pencegahan serta penanganan Covid-19 di wilayah Jawa Timur bersama dengan instansi pemerintah di wilayah kerjanya.

“Dalam hal pelaksanaan tugas pokok Lantamal V, saya akan lanjutkan apa yang telah dicapai selama ini, dengan inovasi dan kreatifitas guna mewujudkan tujuan serta cita-cita untuk memajukan Lantamal V Surabaya," ungkap Komandan Lantamal V.

Laksma TNI Mohamad Zaenal, resmi menjabat Komandan Lantamal V Surabaya yang ke-38, menggantikan pejabat sebelumnya Laksma TNI Tedjo Sukmono, yang saat ini dipercaya sebagai Wakil Kepala Pusat Penerangan (Wakapuspen) TNI di Mabes TNI Cilangkap.

Lebih lanjut Laksma TNI Mohamad Zaenal menyampaikan bahwa, Lantamal V Surabaya memiliki tanggung jawab yang besar, mengingat wilayah kerjanya yang luas, dengan membawahi delapan Pangkalan TNI AL (Lanal) mulai dari Lanal Tegal hingga Lanal Denpasar Bali. “Oleh karena itu, tugas dan tanggung jawab tersebut mustahil terlaksana tanpa dukungan dari para Prajurit sekalian. Mari kita ciptakan suasana kerja yang harmonis, kompak, serta penuh dengan semangat tinggi,” jelas Komandan Lantamal V.

Hadir dalam apel khusus “entry briefing”, para Asisten Danlantamal V, serta para Kepala Satuan Kerja di jajaran Lantamal V. Kegiatan yang dilaksanakan sebagai momentum pertama tatap muka langsung, antara unsur pimpinan dengan para prajurit serta Pegawai Negeri Sipil Lantamal V ini, diikuti secara terbatas, dengan tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat, penggunaan masker dan physical distancing.

Setelah melaksanakan entry breafing, Laksamana Pertama TNI Mohamad Zaenal melakukan kunjungan kerja sekaligus menghadap kepada Panglima Koarmada II Laksamana Muda (Laksda) TNI I.N.G. Sudihartawan di Koarmada II, Surabaya.

Dalam pertemuan tersebut, Laksma TNI Mohamad Zaenal, mengutarakan maksud kedatangannya dalam rangka memperkenalkan diri secara resmi sebagai Komandan Lantamal V Surabaya. (Dispen Lantamal V/Ar)




KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya berupaya memberikan perhatian lebih di bidang pendidikan.

Perhatian itu salah satunya ditunjukkan dengan pemberian tunjangan atau insentif kepada para guru non PNS (Pegawai Negeri Sipil), baik jenjang SD maupun SMP. 

Pemberian tunjangan atau insentif kepada para guru non PNS sebesar Rp 1 juta setiap bulan ini dilakukan sebagai bentuk komitmen pemkot dalam upaya meningkatkan kesejahteraan para guru di Surabaya.

"Di Surabaya untuk guru jenjang SD – SMP non PNS mendapatkan intervensi berupa tunjangan atau insentif sebesar Rp 1 juta setiap bulan. Guru yang mendapatkan insentif tersebut jumlahnya 2.700 orang," kata Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya, Supomo, Kamis (15/10).

Insentif atau tunjangan tak hanya diberikan Pemkot Surabaya kepada para guru non PNS jenjang SD dan SMP. 

Namun, para tenaga pengajar di TK (Taman Kanak-kanak), KB (Kelompok Bermain), TPA (Taman Penitipan Anak), hingga PPT (Pos Paud Terpadu) juga mendapat insentif Rp 400 ribu per orang setiap bulan.

“Insentif tersebut diberikan kepada TK yang menurut penilaian pemerintah kota lebih mengedepankan nilai-nilai sosial. Artinya, TK yang gurunya mendapatkan insentif itu di dalam pelaksanaan pembelajarannya tidak menarik biaya ke anak didik,” ungkap Supomo.

Sedangkan terhadap TK yang menetapkan pembayaran kepada peserta didik, pemkot mengambil kebijakan dengan memberikan insentif yang lebih rendah, yakni Rp 250 per bulan. Ini dilakukan dalam rangka keseimbangan.

Menurut Supomo, jika dilihat sepertinya ada perbedaan nilai insentif. Tapi kalau dilihat dari segi esensinya, maka sebenarnya tidak ada perbedaan. 

Karena, di lembaga pendidikan itu guru-gurunya juga mendapatkan gaji atau honor. 

“Total anggaran yang disiapkan pemerintah selama satu tahun untuk memberikan gaji kepada guru-guru tadi ada sekitar Rp 37, 4 miliar,” pungkasnya. (Ar)


Kamis, 15 Oktober 2020



KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Calon Wali Kota (Cawali) Surabaya nomor urut 1, Eri Cahyadi, bakal meningkatkan insentif guru keagamaan, termasuk para guru ngaji TPQ.

Menurut Eri, selama ini Pemkot Surabaya telah memberikan perhatian besar kepada para guru TPQ dengan memberikan insentif sebesar Rp 400 ribu perbulan.

“Untuk guru TPQ, nantinya kita tambah menjadi Rp500 ribu perbulan. Itu bentuk perhatian kepada beliau-beliau yang mengabdikan diri  membentuk karakter warga berakhlakul karimah. Demikian pula guru keagamaan semua lintas agama akan mendapat perhatian yang sama,” jelas Eri disela menghadiri deklarasi dukungan dari para guru ngaji TPA/TPQ dan Khotmil Quran, di Kantor DPC PDI Perjuangan Surabaya, Kamis (15/10/2020).

Mantan Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya ini mengatakan, Surabaya akan menjadi kota yang nyaman dan aman ketika orang-orangnya memiliki akhlakul karimah. 

Akhlak yang baik itu, perlu dibentuk sejak masih anak-anak sehingga akan terpatri sejak kecil.

“Siapakah yang paling pas menjadi pemimpin sejati itu? Yakni mereka yang paling dekat dengan maysarakat dan anak-anak. Salah satunya adalah para guru ngaji. Beliau-beliau ini yang membentuk karakter akhlakul karimah anak-anak Surabaya dari sisi agama. Makanya sudah sewarjarnya jika kami akan memberikan perhatian kepada beliau-beliau, meski beliau-beliau juga ikhlas mengajarnya,” ungkapnya.

Eri menegaskan, pembangunan pekerjaan infrastruktur di Kota Pahlawan sudah hampir selesai semua. 

Ke depan waktunya pembangunan sumber daya manusia (SDM). 

“Harapan saya adalah, jika nanti generasi penerus ini memiliki akhlak yang baik, saat mereka menjadi pemimpin kelak atas landasan agama, pasti untuk kepentingan umat bukan untuk kepentingan pribadi,” tuturnya.

Sementara itu, Koordinator Wadah Guru Ngaji Surabaya (Wak Gus), Muhammad Alfan mengatakan, dukungan kepada pasangan Eri Cahyadi-Armudji dijatuhkan para guru ngaji berdasarkan musyawarah yang telah dilakukan, karena pasangan ini akan meneruskan kebaikan-kebaikan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini.

“Kita telah sepakat dan tekad bulat untuk mendukung Eri Cahyadi. Beliau telah berkomitmen untuk meneruskan kebaikan-kebaikan Bu Risma. Sesuatu yang baik jika diteruskan, hasilkan akan menjadi lebih baik. Makanya para guru ngaji yang tergabung dalam Wak Gus mendukung Eri-Armduji,” ungkapnya.

Rencana Eri Cahyadi yang akan menambah insentif para guru ngaji jika menjadi wali kota Surabaya nanti, lanjutnya, merupakan langkah yang sangat tepat. 

Sebab hal itu sebagai bentuk semangat dan apresiasi dari Eri Cahyadi.

“Total guru ngaji di Surabaya yang telah mendapat insentif dari Pemkto Surabaya itu sebsar 11.700 orang. Tentunya jika insentif ini ditambah, akan semakin meningkatkan kesejahteraan mereka. Tentu kami akan menyambut baik rencana Mas Eri Cahyadi tersebut. Semoga beliau jadi wali kota penerus Bu Risma,” pungkasnya. (Ar)




KABARPROGRESIG.COM: (Surabaya) Pendukung pasangan calon wali kota dan calon wakil wali kota Surabaya, Eri Cahyadi-Armudji, yang tergabung dalam Relawan Sahabat Eri Cahyadi (SAE) berkeliling kampung dan kompak mengecat jalanan di perkampungan-perkampungan. 

Mereka juga melakukan gotong royong untuk bersih-bersih perkampungan.

“Pengecetan dilakukan relawan dan dibantu warga setempat. Ini program pro rakyat yang banyak didukung, dan terinspirasi Mas Eri Cahyadi dan Cak Armudji yang selama pengabdiannya di Pemkot Surabaya serta DPRD sangat getol menata kampung,” kata Sekjen SAE Surabaya, Hariyanto, Kamis (15/10/2020).

Program pengecatan dan bersih-bersih kampung tersebut dilakukan di kampung-kampung, Balai RT dan Balai RW di Surabaya.

“Bagi Mas Eri, kota yang indah adalah berawal dari perkampungan. Apalagi program ini langsung bersentuhan dengan masyarakat yang dinikmati oleh rakyat,” katanya.

Selain itu, kebaikan dan program-program pro rakyat yang sudah dijalankan Wali Kota Tri Rismaharini seyogianya harus dilanjutkan dan ditingkatkan. 

“Tentu pilihannya kepada pasangan Eri Cahyadi dan Armudji, pasangan nomor urut 1 yang sangat pro penataan kampung,” tutur Hariyanto.

Sementara itu, kekompakan warga seperti terlihat di RW 02 Jalan Kedung Asem. Hampir seluruh warganya ikut bergotong royong mengecat jalan kampung.

Salah seorang tokoh masyarakat Kedung Asem, Sugianto, mengapresiasi program tersebut dan berharap dapat terus berjalan karena sangat bagus untuk keindahan perkampungan.

“Makanya agar terus berjalan maka Eri Cahyadi dan Armudji harus jadi, karena beliau berdua selama ini sangat getol menata kampung,” pungkasnya.




KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Meski dengan menerapkan protokol kesehatan ketat, namun antusias para pelajar untuk mengikuti imunisasi tidak berkurang sedikit pun. 

Mereka datang ke sekolah untuk mengikuti imunisasi sesuai dengan jadwal dan sesi masing-masing.

“Alhamdulillah. Mereka (pelajar) datang semua sesuai dengan yang ada didata. Kegiatan itu berlangsung sekitar pukul 08.00 WIB sampai dengan selesai. Tergantung setiap sesinya,” kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya, Febria Rachmanita, Rabu (14/10).

Ia menjelaskan, untuk menjaga dan melindungi para pelajar, pemkot menerapkan berbagai disiplin prokes sebelum maupun sesudah kegiatan dimulai. 

Di antaranya, dengan penyemprotan disinfektan setiap sesi, pengukuran suhu tubuh sebelum masuk ke sekolah, cuci tangan dan menggunakan hand sanitizer.

“Jadi itu kami terapkan. Termasuk ketika pergantian sesi kami pastikan disemprot disinfektan,” ungkap dia.

Selain itu, Feny sapaan akrab Febria Rachmanita juga merinci, untuk hari ini pelaksanaan telah berlangsung di empat titik. 

Di antaranya yakni, LB (inklusi) Putra Mandiri, SD Karunia Hidup, SD Negeri Romokalisari, Muhammadiyah 25. 

Dari empat sekolah itu sasaran siswa yang menerima imunisasi berjenis Measles Rubella (MR) yang ditujukan untuk kelas 1 SD sederajat sebanyak 151 pelajar.

“Untuk pelajar kelas 5 dan 6 dengan jenis imunisasinya adalah Human Papiloma Virus (HPV) 148 orang,” paparnya.

Sementara untuk pelaksanaan imunisasi yang digelar besok, kata Feny, berada di 14 lokasi secara serentak. 

Di antaranya adalah SDN Babat Jerawat 1, SDN Bulak Banteng, SDS Darul Ilmi, MI Al-Hidayah, SDN Kaliasin 5, MI Muhyidin, SDN Morokrembangan 1, SDN Ngagel Rejo 3, SDN Krembangan Utara, SD Petemon 9, SDN Kandangan 1, SDN Sidosermo 1, SDN Sidotopo Wetan 1 marger dengan Sidotopo Wetan 2 dan SDN Tambak Wedi.

“Untuk jumlahnya total yang menerima HPV sekitar 1.424 pelajar dari kelas 5 dan 6 ya. Kalau untuk MR mencapai 1.056. Semoga besok dan seterusnya diberi kelancaran,” pungkasnya. (Ar)




KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Para Ketua RW 1, 2, 3 serta 16 RT dan pengurus LPMK di Kelurahan Jeruk, Kecamatan Lakarsantri, Kota Surabaya menggelar demo di Kantor Kelurahan setempat, Rabu (14/10).

Mereka beramai-ramai menolak adanya Peraturan Wali (Perwali) Kota Nomor 28 Tahun 2020 Tentang Pedoman Tatanan Normal Baru Pada Masa Pandemi Covid-19. 

Dimana dalam Perwali tersebut salah satunya diatur tentang pemakaman. Bahwa setiap korban meninggal dengan status suspek, probable, dan konfirm Covid-19 harus dimakamkan di TPU Babat Jerawat atau TPU Keputih.

Selain menggelar demo para pengurus LPMK, RW dan RT ini juga menyatakan mundur. Secara simbolis itu dilakukan dengan menyerahkan stempel yang diberi dari kelurahan.

Setelah menggelar demo para pengurus LPMK, RW dan RT ini kemudian diminta masuk ke ruang pertemuan kantor kelurahan. 

Di dalam sudah hadir Camat Lakarsantri, Harun Ismail serta anggota Komisi D DPRD Surabaya Hari Santoso untuk melakukan mediasi.

Budiono Ketua LPMK (Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan) di Kelurahan Jeruk menyampaikan keberatannya terhadap adanya Perwali tersebut. Karena aturan sangat menyusahkan para pengurus LPMK, RW dan RT.

"Setiap ada warga yang meninggal karena Covid-19, kami para pengurus LPMK, RT dan RW selalu kewalahan. Karena dimintai tolong oleh warga tak menentu. Tengah malam sampai subuh," kata Budiono, Rabu (14/10).

Para warga ini menurut dia meminta tolong agar jenazah bisa dipulangkan dan dimakamkan tidak jauh dari rumah. 

"Bukan di TPU Babat Jerawat atau Keputih karena kejauhan," terangnya.

Tak jarang juga kata dia para pengurus ini harus meninggalkan kerja karena ada warga yang meminta tolong di siang hari. 

"Karena kami tanggung jawab sebagai pengurus kami tinggalkan pekerjaan," katanya.

Budiono ingin meski warga yang meninggal karena Covid-19 tetap bisa dimakamkan di tempat masing-masing. 

Sebab, jenazah sudah dilakukan SOP protokol Covid-19 dengan diberi kantung jenazah serta peti. Sehingga dianggap tak akan sampai menular.

Permasalahan warga yang tidak bisa dijemput oleh keluarga ini jelas Budiono sudah berkali-kali terjadi. Terutama jika ada warga yang meninggal di rumah sakit. Sehingga sangat meresahkan warga.

Sementara itu Ketua RW 1 Syafaat Yudha menambahkan bahwa keluhan ini terjadi bukan hanya di pengurus RW Kelurahan Jeruk. Tapi juga para pengurus RT serta RW di kelurahan lain di Kecamatan Lakarsantri.

"Karena informasi yang beredar saat ini sudah sedemikian vulgarnya. Ada yang menyebutkan jika jenazah korban Covid-19 tak berbahaya, sebab virusnya sudah mati bersamaan saat itu dengan meninggalnya korban," imbuh dia.

Sementara itu Camat Lakarsantri Harun Ismail yang hadir dalam acara mediasi menyampaikan jika aturan itu dibuat oleh dinas terkait dari Pemkot Surabaya. 

"Aturan ini tak hanya berlaku di Kelurahan Jeruk, dan Kecamatan Lakarsantri. Tapi seluruh Kota Surabaya. Karena Covid-19 tak hanya terjadi di sini. Tapi seluruh dunia," ujarnya.

Harun Ismail pun tak bisa memberikan solusi terhadap tuntutan warga. Dia meminta warga agar melakukan permohonan aspirasi secara resmi dengan bersurat. 

"Bisa ke kantor DPRD Surabaya," ungkapnya.

Mendapat jawaban tersebut para warga pun merasa tidak puas. Sehingga stempel dari kelurahan sepakat untuk ditinggal dan diserahkan kembali. 

Puluhan warga ini kemudian memutuskan untuk pulang. (Ar)

Narkoba

Koperasi & UMKM

Terus Kobarkan Semangat Perjuangan Arek-arek Suroboyo 10 Nopember 1945 untuk memberantas Korupsi, Terorisme dan Penyalahgunaan Narkoba

Translate

Hukum

Metropolis

Nasional

Pidato Bung Tomo


Hankam

Popular Posts

Blog Archive