Minggu, 18 Oktober 2020



KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Seusai tampil atau main ludruk bersama Cak Kartolo dalam acara Parade Seni Budaya Surabaya, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini langsung menggelar rapid test dan swab massal mendadak di Taman Bungkul, Sabtu (17/10) malam.

Tiba di Taman Bungkul, Risma langsung meminta petugas Linmas dan Satpol PP untuk memblokade setiap akses jalan masuk dan keluar di Taman Bungkul.

Akhirnya, para pengunjung yang didominasi anak muda ini tidak bisa keluar atau kabur dari area taman yang berada di Jalan Raya Darmo itu. 

Mereka pun kebingungan karena tiba-tiba saja petugas menutup setiap akses jalan di Taman Bungkul.

Dengan pengeras suara, Risma mengimbau kepada para pengunjung itu agar dapat membatasi kegiatan atau aktivitas kumpul-kumpul di luar rumah. 

Sebab, virus Covid-19 ini mudah sekali menular dan tak memandang usia.

"Kalian harus bisa membatasi (kegiatan kumpul-kumpul). Kalau kalian kena, kasihan nanti yang di rumah," kata Risma kepada anak muda yang nongkrong di Taman Bungkul itu.

Meski Risma tidak melarang kegiatan kumpul-kumpul, namun ia berharap para pengunjung yang didominasi anak muda itu dapat saling menjaga jarak dan tetap memakai masker. 

Ia hanya tak ingin ada lagi warganya yang tertular Covid-19.

“Ngerti ya nak, sudahlah selesai dulu. Nak, sudah banyak yang sakit, jangan ditambah lagi. Serba tidak enak nanti kalau sakit, nanti (kalau sakit), lama juga tidak boleh keluar,” pesannya.

Usai memberikan beberapa pesan kepada para pengunjung di Taman Bungkul, tak lama berselang tim medis yang bertugas melakukan rapid test dan swab kemudian datang. 

Bahkan, kursi untuk tempat duduk para pengunjung itupun disiapkan sembari ditata jaraknya. 

Para pengunjung itu diminta untuk duduk di kursi tersebut sembari menunggu giliran untuk rapid test dan swab.

Sementara itu, Kepala Bagian Humas Pemkot Surabaya, Febriadhitya Prajatara menjelaskan, bahwa malam Minggu ini Pemkot Surabaya menggelar patroli protokol kesehatan seperti biasanya. 

Bahkan, di masing-masing kecamatan juga digelar operasi serupa untuk menjamin semua warga sudah mematuhi protokol kesehatan di tengah pandemi Covid-19.

“Sedangkan untuk yang di Taman Bungkul saat ini langsung dipimpin oleh Ibu Wali Kota. Ternyata, memang masih banyak yang melanggar (protokol) karena tidak jaga jarak,” kata Febriadhitya.

Akhirnya, dengan operasi mendadak ini bisa mendapatkan sekitar 300 warga yang pada saat itu pula dilakukan rapid test. 

Bagi pengunjung yang diketahui hasil rapid test-nya reaktif, maka langsung dilakukan pemeriksaan swab.

“Nah, jika ada yang reaktif atau positif Covid-19, dia akan langsung diisolasi di Hotel Asrama Haji untuk warga Surabaya. Sedangkan bagi warga luar Surabaya yang reaktif, kami akan berkoordinasi dengan rumah sakit lapangan (Indrapura) untuk isolasi di sana,” pungkasnya. (Ar)



KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Pertunjukkan Parade Seni dan Budaya Surabaya yang berlangsung secara virtual di Gedung Balai Budaya pada Sabtu (17/10) malam, tampak berbeda dari sebelumnya. Sebab, ada tamu istimewa yang hadir dalam pertunjukkan malam itu, yakni Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini.

Risma hadir sebagai bintang tamu utama. Ia membawakan peran sebagai sosok Ibu RW dalam cerita ludruk berjudul "Ger-Ger An Yes, Gegeran No”. Sementara itu, Cak Kartolo, Kirun, Ning Tini (istri Cak Kartolo) beserta seniman lain tampil sebagai warga dalam cerita ludruk itu.

Meski tanpa persiapan yang matang, wali kota perempuan pertama di Surabaya itu tampak begitu lihai membawakan perannya sebagai sosok Ibu RW. 

Bahkan, banyolan-banyolan khas ala Suroboyoan tak lupa disematkannya saat tampil di awal sesi pertunjukkan bersama Cak Kartolo.

"Aku lali mau rek dikongkon ngomong opo yo. Lali aku rek. (Saya lupa tadi disuruh ngomong apa ya. Lupa saya)," kata Risma saat di atas panggung sembari mengingat-ingat kembali naskah ceritanya dengan tertawa.

Suasana pun tampak semakin heboh ketika sosok pelawak Kirun turut naik ke atas panggung. 

Cak Kartolo dan Kirun tak canggung saat tampil dalam satu panggung bersama Wali Kota Risma. 

Bahkan, kedua seniman ini pun sukses membuat beberapa kali Wali Kota Risma tertawa dengan guyonannya yang khas itu.

Di sela-sela pertunjukkan itu, Risma juga nampak beberapa kali menyelipkan pesan-pesan khusus kepada masyarakat. Salah satunya adalah mengingatkan masyarakat agar disiplin menerapkan protokol kesehatan. 

"Kudu gawe masker, kudu jaga jarak, kudu rajin cuci tangan yo (Harus Pakai Masker, Harus Jaga Jarak, Harus Rajin Cuci tangan ya)," pesan Risma.

Saat ditemui usai pertunjukkan, Risma mengaku sempat lupa dengan naskah cerita ludruk. 

Bahkan, Risma sedikit kesulitan ketika harus menghafalkan naskah ludruk yang terbilang panjang itu.

"Lha wong duwowone naskahe dikongkon ngapalno, lali aku. (Lha naskahnya panjang disuruh hafalkan, lupa saya). Kadang ngomong ae tadi lali aku. (Kadang ngomong saja tadi lupa saya)," ujar dia sembari tertawa di saat mengingat-ingat kembali ketika berada di atas panggung.

Meski begitu, penampilan Risma ketika berada di atas panggung bisa dibilang sukses. 

Walaupun tanpa persiapan yang matang, Wali Kota Risma dapat mengikuti jalannya alur cerita beserta mengimbangi guyonan-guyonan khas ala Cak Kartolo.

Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Surabaya, Antiek Sugiharti mengatakan, bahwa Wali Kota Risma tampil dalam pertunjukkan ludruk kali ini memang tanpa persiapan khusus. Sebelum tampil, pihaknya hanya memberikan konsep naskah alur cerita.

“Ibu Wali Kota tampil memang tidak ada persiapan khusus, kita hanya menyampaikan (naskah cerita). Tetapi saya matur ke beliaunya, ibu nanti monggoh (silahkan) visualisasi saja. Dan ibu wali ternyata memang juga aktris, jadi langsung bisa matching,” kata Antiek saat ditemui usai acara.

Esensi dalam cerita ludruk kali ini memang ada pesan mendalam yang disampaikan ke masyarakat. 

Risma ketika tampil sebagai sosok Ibu RW, ingin mengajak warganya agar turut serta disiplin menjalankan protokol kesehatan. 

Selain itu pula, dia juga mengajak warga agar peduli terhadap sesama dan saling menjaga keamanan dan ketertiban lingkungan.

“Intinya untuk membangun Surabaya itu kita harus tetap menggunakan protokol kesehatan, peduli terhadap lingkungan dan masyarakat untuk tidak berselisih paham atau bertengkar. Bagaimana membangun Surabaya secara guyub, rukun, supaya bisa menjadi Surabaya lebih baik,” terang Antiek.

Antiek menambahkan, bahwa pagelaran Parade Seni dan Budaya Surabaya yang digelar secara virtual hingga 10 Desember 2020 nanti, bakal menyuguhkan pertunjukkan yang semakin menarik. 

Tentunya ini bertujuan untuk memberikan ruang bagi seniman dan budayawan di Kota Pahlawan agar tetap dapat berkarya meski di tengah pandemi Covid-19.

“Setelah ini masih ada lagi yang lebih-lebih menarik, ada jazz tepi pantai, ada segala macam dan rugi kalau tidak disaksikan. Dan nanti masih ada lagi beberapa event yang akan kami undang Ibu Risma sebagai bintang tamu,” pungkasnya. (Ar)










KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini melaunching Kampung Pendidikan Kampunge Arek Suroboyo (KP KAS) Tatanan Normal Baru Tahun 2020 via daring, Sabtu (17/10).

Peluncuran KP KAS via daring itu diikuti oleh 31 kecamatan se-Surabaya, 66 kelurahan peserta dan 10 orang perwakilan masing-masing RW.

Pada kesempatan itu, Risma mengucapkan terimakasih banyak kepada seluruh tokoh masyarakat mulai dari RT/RW, lurah, camat dan beberapa tokoh lainnya yang masih bisa mengikuti acara KP KAS ini meskipun dalam kondisi yang sangat terbatas.

Menurutnya, tantangan saat ini memang cukup besar dan berat.

“Tapi semangat kita tidak boleh luntur,” tegas Risma.

Menurutnya, dulu pada masa kemerdekaan 1945, arek-arek Suroboyo terus berjuang dengan segala keterbatasannya.

Padahal waktu itu tidak punya senjata, tidak punya kekuatan fisik yang terlatih, tapi mereka mampu mengusir tentara terkuat dan terbesar di dunia.

“Nah, perjuangan mereka patut kita contoh. Memang perjuangan kali ini bukan memegang senjata, bukan mencari musuh yang harus dibunuh, tapi perjuangan kita kali ini adalah berjuang memerangi kemiskinan dan kebodohan,” ujarnya.

Ia juga menegaskan bahwa bangsa dan negara ini sudah merdeka. Artinya, semua masyarakat punya hak untuk maju, sukses dan berhasil.

Oleh karena itu, ia mengajak semua pihak untuk menyiapkan generasi yang baru menjadi lebih baik dibanding generasi sebelumnya.

“Ayo kita jaga anak-anak kita. Saya nitip mereka, kebanggaan saya. Mereka harus berhasil dan sukses. Apa itu mungkin? Tidak ada yang tidak mungkin bagi Tuhan, siapapun orang tuanya, semuanya berhak berhasil dan semuanya berhak untuk sukses,” tegasnya.

Oleh karena itu, melalui program KP KAS ini ia meminta kampung-kampung itu harus menyediakan suasana yang rukun dan guyub.

Hal ini sangat penting bagi anak-anak untuk tumbuh kembangnya hingga dewasa dengan baik.

“Ayo kita buat lingkungan kita lebih baik, tidak boleh lagi ada percekcokan dan pertentangan. Mari kita siapkan ruangan besar dan lingkungan yang baik demi anak-anak kita, supaya mereka tumbuh dengan baik,” ujarnya.

Bahkan, wali kota perempuan pertama di Kota Surabaya itu juga meminta kepada semua pihak untuk memiliki niatan yang sama bahwa apapun yang dilakukan, semua muaranya untuk membesarkan anak-anak menjadi anak yang luar biasa dan menjadi kebangga kota, bangsa dan negara ini.

Ia juga meminta semua pihak untuk terus mengarahkan anak-anak supaya bertindak positif, sehingga mereka tidak ada waktu untuk memikirkan hal-hal yang negatif seperti kenakalan remaja atau pun narkoba.

“Jangan memusuhi anak-anak, tolong dirangkul mereka. Tidak boleh acuh tak acuh kepada anak-anak. Anak Surabaya adalah anak kita, ayo lindungi anak-anak kita. Mari kita bergandengan tangan menyelamatkan anak-anak kita,” imbuhnya.

Risma juga mengajak semua pihak untuk bersama-sama membuktikan bahwa arek-arek Suroboyo tidak kenal putus asa.

Sebab, anak-anak Surabaya adalah anak para pejuang yang ditakuti pada masa perjuangan dulu.

“Kita juga harus ditakuti karena prestasi kita yang luar biasa. Ayo kita guncangkan dunia dengan prestasi arek-arek Suroboyo,” pungkasnya. (Ar)


Sabtu, 17 Oktober 2020


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya)
Kedatangan Calon Wali Kota (Cawali) Surabaya nomor urut 1, Eri Cahyadi, saat menyapa keliling kampung di Kota Pahlawan selalu disambut hangat warga. 

Termasuk saat menyapa warga yang ada di kawasan Bubutan Haritage meliputi Kraton, Kantor NU, Kampung Lawas Maspati dan Jalan Kawatan.

Namun setelah kunjungan hangat Eri dikawasan tersebut, muncul berita miring yang mendiskreditkan mantan Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya tersebut. 

Seperti yang menyebut Eri tidak mau menyapa dan bersilaturrahmi dengan kerabatnya yang tinggal dikawasan tersebut, dan ada tuduhan kedatangan Eri tanpa izin pengurus RT V, RW VI, Kelurahan Alun-alun Contong, Kecamatan Bubutan, Kota Surabaya.

Munculnya kabar tersebut langsung mengagetkan Koordinator Kampung Nusantara, Sabar Suastono, sebagai pihak yang mengundang Eri Cahyadi. Sebab menurutnya, kabar tersebut tidak benar alias hoax dan sangat merugikan Eri Cahyadi. 

Sebab pihaknya sebagai pengundang sudah meminta izin kepada Ketua RT Ferlianur dan Ketua RW Syaiful Halim dan Ketua Bubutan Haritage, M Sholahuddin Azmy atau yang biasa disapa Gus Udin sebagai tokoh wilayah tersebut.

"Seandainya Pak RT, Pak RW dan Ketua Bubutan Haritage tidak mengizinkan, pasti saya tidak akan mengundang Pak Eri Cahyadi. Sebab saat saya meminta izin ke Pak RW, yakni Gus Syaiful, membolehkan dan mempersilahkan koordinasi dengan Ketua Bubutan Haritage Gus Udin,” ujar Sabar, yang juga penggagas berdirinya Bubutan Haritage tersebut.

Menurut Sabar, pihaknya mengundang Eri Cahyadi untuk datang ke kawasan Bubutan Haritage karena selama ini Eri Cahyadi merupakan ASN Pemkot Surabaya, yang sangat peduli terhadap kawasan-kawasan haritage di Kota Pahlawan. 

“Saya undang Pak Eri karena beliau saat menjabat Kepala Bappeko sangat peduli terhadap keberadaan wilayah haritage di Surabata. Beliau telah menginisiasi berdirinya kampung-kampung haritage di Surabaya,” ungkapnya.

Sabar juga memastikan jika pihaknya telah minta izin Ketua RT V, Ferlianur, terkait rencana kedatangan Eri Cahyadi diwilayahnya. 

“Bahkan saya juga sudah bagi-bagi kaos bergambang Pak Eri Cahyadi kepada perwakilan RT. Makanya saya kaget saat mendengar informasi bahwa kedatangan Pak Eri Cahyadi ke wilayah Bubutan Haritage tampa sepengetahuan RT dan RW,” ungkapnya.

Terkait informasi jika Eri Cahyadi tidak mau menyapa kerabat dekatnya yang tinggal di Jalan Kawatan, Sabar dengan tegas membantahnya. 

Sebab Eri menyempatkan diri menemui keluarganya tersebut dan bersalaman dengan kerabat dekatnya tersebut.

“Tidak benar Pak Eri Cahyadi tidak mau menyapa. Beliau bahkan foto-foto dengan keluarga besarnya tersebut. Saya punya fotonya. Informasi yang beredar bahwa Pak Eri tidak mau menyapa ini disebar karena ingin membuat image Pak Eri sombong. Tentu ini salah dan tidak baik. Saya sangat menyayangkan adanya informasi tersebut,” katanya. (Ar)




KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini bersama jajarannya terus berusaha mengantisipasi genangan air menjelang musim penghujan tahun ini.

Setelah kemarin menijau Kalibokor, Risma bersama jajarannya kerja bakti di saluran Pakis, Sabtu (17/10).

Saat tiba di lokasi, dia langsung meminta Satgas PU Bina Marga dan Pematusan untuk melakukan pengerukan. 

Bahkan, ia memimpin langsung pengerukan itu melalui handytalkienya. 

Saat itu, ia meminta pengerukan itu diperdalam supaya banyak menampung air.

“Ayo terus diperdalam, terus, terus kurang dalam,” kata Risma melalui HT yang dipegangnya sambil memandu petugas yang mengemudikan alat pengeruk.

Selain meminta memperdalam pengerukan, wali kota perempuan pertama di Kota Surabaya itu juga meminta Satgas PU Bina Marga dan Pematusan untuk terus memperbaiki plengsengan di saluran itu, karena memang sudah banyak yang ambrol dan butuh perbaikan.

“Tolong itu diperbaiki juga plengsengannya,” katanya sambil menunjukkan plengsengan yang harus diperbaiki.

Bahkan, pada saat itu ia juga bersih-bersih kawasan itu. Ia langsung meminta ajudannya untuk mengambil topi dan sapu lidi di dalam mobilnya. 

Dengan sigapnya, dia langsung menyapu kawasan itu hingga bersih. Lurah, camat, dan beberapa kepala OPD juga ikut membantu membersihkan kawasan itu hingga bersih.

Sementara itu, Kepala Dinas PU Bina Marga dan Pematusan Erna Purnawati mengatakan sebenarnya saluran itu satu kesatuan dengan diversi Gunungsari, dan saluran di Pakis itu merupakan hulunya dari diversi Gunungsari itu.

“Saluran ini sebenarnya irigasinya, sehingga semestinya memang dikonversi menjadi saluran drainase. Dan hilirnya ini ketemu di Girilaya, tepatnya di TL Pasar Kembang, karena box culvert kita awalnya di situ,” tegasnya.

Namun, karena memang belum ada konsep seperti di Banyuurip, akhirnya sementara ini saluran itu dikeruk hingga dalam dan plengsengannya juga terus diperbaiki. 

Erna juga memastikan bahwa plengsengannya itu sudah sejak beberapa waktu lalu diperbaiki, dan akan terus dikebut ke depannya.

“Jadi, plengsengannya itu terus kami benahi sambil memperdalam salurannya, karena memang di pinggirnya itu sudah banyak perumahan dan plengsengannya sudah banyak yang rusak, sehingga membutuhkan perbaikan. Kami terus percepat perbaikan disitu,” kata dia.

Ia berharap, dengan memperdalam saluran di Pakis itu dan terus mengebut perbaikan plengsengannya, nanti pada saat musim hujan dapat menampung dan memperlancar saluran air di kawasan itu, sehingga tidak ada genangan.

“Kami juga terus melakukan pengerukan di berbagai lokasi untuk mempersiapkan menghadapi musim hujan,” pungaksnya. (Ar)




KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Calon Wakil Wali Kota Surabaya Armuji menyiapkan program peningkatan beasiswa kuliah untuk pelajar Kota Pahlawan.

“Ke depan salah satu prioritas pembangunan Surabaya adalah peningkatan kualitas SDM, termasuk di antaranya kita pacu beasiswa kuliah agar semakin banyak anak muda Surabaya yang bisa merampungkan pendidikan tinggi,” ujar Armuji saat bertemu dengan Garda Muda Bibit Unggul (GMBU). GMBU adalah organisasi yang beranggotakan para mahasiswa di Surabaya.

Armuji mengatakan, program beasiswa selama ini telah dijalankan dengan baik sejak era Wali Kota Bambang DH hingga Tri Rismaharini. 

Bahkan, banyak anak tidak mampu di Surabaya berhasil menempuh pendidikan tinggi dan kini bekerja di perusahaan-perusahaan internasional. 

Sebagian malah sukses menjadi pilot maskapai penerbangan nasional.

“Jangan sampai kebaikan-kebaikan seperti itu terhenti. Saya dan Pak Eri Cahyadi (calon wali kota) sudah pasti akan menambah beasiswa ini karena kami satu frekuensi dengan Bu Risma,” ujarnya.

Dia menjelaskan, beasiswa kuliah itu akan semakin diperluas ke seluruh kampung di Surabaya. “Kami juga akan memperkuat kerja sama dengan kampus di dalam dan luar negeri untuk program beasiswa ini,” ujarnya.

Selain beasiswa, lanjut Armuji, pihaknya ke depan bakal meningkatkan kompetensi anak muda melalui berbagai pelatihan hingga sertifikasi.

“Pelatihan, sertifikasi, dan berbagai fasilitas yang lain akan diberikan ke anak-anak muda agar daya saingnya semakin meningkat. Kami tidak ingin anak muda Surabaya kalah dibanding generasi muda dari kota-kota besar di dunia,” ujarnya.

Menurut Armuji, selain bekal pendidikan formal hingga ke bangku perguruan tinggi, kaum muda Surabaya juga harus dilengkapi dengan berbagai kompetensi lainnya, seperti kewirausahaan, bahasa asing, hingga komunikasi publik.

“Dengan kewirausahaan, misalnya, saya berharap anak muda Surabaya tidak hanya menjadi job seeker, tapi menjadi job creator. Sehingga malah bisa membuka lapangan kerja bagi orang lain, memberi manfaat lebih ke ekonomi masyarakat,” papar mantan ketua DPRD Surabaya tersebut. (Ar)




KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Sebanyak 19 Calon Siswa PSDP Penerbang TNI, diberangkatkan dari Lantamal V Surabaya, untuk mengikuti seleksi tes tahap dua atau tes pusat di Jakarta, Sabtu (17/20).

Sebelum dilepas, para Casis mendapatkan pembekalan dari  Panitia Mayor Laut (P) Budi Sulistya yang sehari-hari menjabat sebagai Pabandyada Spers Lantamal V.

Dalam pembekalannya Panitia menekankan kepada seluruh Casis agar menjaga kesehatan dan menyiapkan mental dalam menghadapi tes di tingkat pusat.

"Selama mengikuti tes dimasa pandemi, Casis diminta untuk mengikuti protokol kesehatan, seleksi tingkat pusat akan dilaksanakan di Rindam Jaya Jakarta," tegasnya.

Pada tes tahap ke dua, Panitia Daerah (Panda) Surabaya mengirimkan 19 orang Calon Siswa, yang akan mengikuti tes Psikologi, Bakat terbang, Bahasa Inggris dan Akademik.

Para Calon Siswa dari Surabaya, akan bersaing ketat dengan Peserta dari 25 wilayah seluruh Indonesia, di tingkat seleksi Pusat. (Dispen Lantamal V/Ar)




KARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Calon Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi kerap menemui masalah soal BPJS Kesehatan.

Warga yang jadi peserta mandiri tidak bisa membayar premi rutin karena jatuh sakit yang membuat mereka tak bisa bekerja.

Padahal, mereka bukan dari golongan warga tidak mampu. Bahkan tak masuk dalam daftar Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR).

“Dulur-dulur arek Suroboyo ini memang tidak mau mengambil jatah warga tak mampu. Mereka rela membayar BPJS secara mandiri. Gajinya tidak besar tapi juga tidak kecil. Makanya mereka enggan dianggap warga miskin karena merasa masih banyak warga yang lebih berhak dibayarkan BPJS-nya oleh pemkot,” kata Eri Cahyadi.

Namun, kata Eri Cahyadi, masalah muncul saat mereka sakit hingga tak bisa bekerja.

Akibatnya, mereka tak mampu membayar BPJS. Menunggu dibayarkan Pemkot Surabaya juga tak mungkin karena mereka tidak termasuk dalam MBR.

“Akhirnya banyak yang wadul ke saya. Setelah selama ini ikut secara mandiri, sebagai komitmen mereka meringankan beban Pemkot Surabaya, saat kesusahan apa bisa dibantu?” kata kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya 2018-2020 tersebut.

Dari situlah Eri Cahyadi punya gagasan. Agar problem tersebut langsung bisa segera terselesaikan, semua warga yang bergaji di bawah Rp 10 juta otomatis BPJS-nya dibayarkan Pemkot Surabaya.

Apalagi sering ada ketidaksingkronan antara pemerintah pusat dan pemerintah kota.

Warga yang sebelumnya masuk dalam PBI (Penerima Bantuan Iuran) tiba-tiba karena beberapa hal tidak lagi lagi dijamin tanpa sepengetahuan mereka.

Saat berobat, mereka baru tahu ketika harus membayar sendiri.

“Pemkot ini juga bingung. Kalau memang sudah tidak masuk dalam PBI pusat, kami siap membantu. Soalnya kalau BPJS bermasalah, warga pasti ke pemkot dulu. Makanya, kita pastikan saja bahwa mereka yang bergaji di bawah Rp 10 juta kita tanggung BPJS-nya,” kata Eri lantas disambut tepuk tangan warga.

Eri Cahyadi mengatakan, kemajuan Kota Surabaya harus berdampak langsung pada warga.

Salah satunya dalam pemberian jaminan sosial warga. Jangan sampai di tengah pembangunan Kota Surabaya yang pesat masih ada warga yang kesulitan membayar ongkos berobat.

“Begitu juga dalam hal pendidikan. Tidak akan ada lagi anak yang putus sekolah. Fasilitas pendidikan tambahan seperti guru les akan kita sediakan di balai-balai RW agar tidak ada siswa sekolah kalah bersaing dengan siswa kaya karena yang kaya ikut les mahal,” katanya.

Sekretaris RW 02 Kelurahan Kebonsari Bambang Supriyanto yang hadir menyambut Eri menyatakan, Eri adalah sosok yang peduli pada kampung-kampung kecil di daerah pinggiran.

Sama seperti Wali Kota Tri Rismaharini yang selalu memberi perhatian pada lingkungan warga kecil.

"Risma sudah memberi bukti nyata terhadap kemajuan Surabaya. Bukan hanya sekadar embel-embel, tapi hasil kerjanya benar-benar bisa dinikmati seluruh wong cilik di Surabaya. MasEri yang dipercaya Bu Risma untuk meneruskan kebaikannya, pasti bisa melakukan hal yang sama seperti Bu Risma," pungkasnya. (Ar)




KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini bertemu dengan Komunitas Jogo Suroboyo (Jogoboyo) di rumah dinas Wali Kota Surabaya, Jalan Sedap Malam, Surabaya, Jumat (16/10/2020). 

Tiba di rumah dinas, puluhan perwakilan Jogoboyo itu disambut hanya oleh wali kota perempuan pertama di Kota Surabaya.

Pada kesempatan itu, Koordinator Komunitas Jogoboyo Kusnan menjelaskan asal muasal terbentuknya komunitasnya itu.

Ia memastikan bahwa komunitasnya itu terdiri dari berbagai elemen masyarakat yang tersebar di 31 kecamatan di Kota Surabaya. 

Komunitas ini terbentuk karena arek-arek Suroboyo ini merasa tidak tega karena melihat Wali Kota Risma malam-malam turun langsung ke jalan membersihkan sampah-sampah dan barang-barang yang dirusak oleh masa demo anarkis beberapa waktu lalu.

“Jadi, hati arek-arek Suroboyo ini menangis, tidak tega melihat Bu Risma hingga larut malam membersihkan sampah-sampah aksi anarkis, yang ternyata mereka itu bukan arek Suroboyo, tapi berasal dari luar kota. Kita tidak ingin kota ini dirusak lagi, kita tidak ingin Bu wali dibegitukan lagi, makanya kami bangkit dan membentuk komunitas ini untuk bersama-sama membantu Bu Risma menjaga Surabaya dari anarkisme,” kata Kusnan.

Ia juga menegaskan bahwa silahkan menggelar aksi demonstrasi di Kota Surabaya, karena itu hak yang dilindungi oleh undang-undang. 

Namun, kalau demonstrasi anarkis dan merusak fasilitas umum Surabaya, maka warga Surabaya yang tergabung dalam komunitas ini siap menghadang.

“Siapapun itu, silahkan aksi di Surabaya. Tapi kalau sampai merusak kota ini, maka harus berhadapan dengan kami. Jadi, titik tekannya jangan sampai merusak kota yang sudah bagus ini, karena nanti kalau mereka merusak kota ini, maka nanti perbaikannya akan menggunakan APBD lagi yang dibayarkan oleh warga Surabaya, dan kami tidak mau itu,” tegasnya.

Kusnan juga memastikan bahwa komunitasnya itu sudah ada perwakilannya di 31 kecamatan se-Kota Surabaya. 

Bahkan, ia memastikan sudah membuat posko-posko di 31 kecamatan itu, sekaligus di beberapa tempat yang biasanya dijadikan tempat untuk demonstrasi. 

“Kami juga on call 24 jam untuk membantu Bu Risma, kami siap gerak untuk menghadang aksi anarkisme itu,” ujarnya.

Saat pertemuan itu, salah satu anggota komunitas juga menyampaikan bahwa dirinya siap berada di garda terdepan apabila ada aksi demontrasi yang anarkis lagi di Kota Surabaya. 

Bahkan jika perlu, ia rela yang pertama kali menghadapi para demontran anarkis itu sebelum pihak kepolisian dan TNI turun.

“Yang ngaku arek Suroboyo, yang ngaku anak putune Sawunggaling, harus bergabung bersama kami untuk berada di barisan terdepan jika ada yang mau merusak Surabaya. Niatan kami hanya ingin menjaga bumi Sawunggaling ini. Mungkin kami tidak bisa memberikan apa-apa kepada Surabaya, tapi melalui jihad ini kami ingin meninggalkan sesuatu untuk anak cucu kami,” tegasnya dengan berapi-api.

Sementara itu, Wali Kota Risma meminta kepada mereka untuk tidak gegabah dan jangan sampai berurusan dengan pihak kepolisian dengan menghadapi demonstran yang anarkis itu.

Ia mengaku tidak rela jika arek-arek Surabaya harus berurusan dengan hukum.

Sebab, ia mengaku membangun Surabaya ini dengan warga dan demi arek-arek Surabaya supaya berkehidupan yang aman dan nyaman.

“Pasti ada cara lain untuk menghadapi mereka. Ayo kita pikirkan bersama-sama. Saya mengerti dan paham tujuan kalian, tapi jangan sampai rela hilang atau bermasalah dengan hukum, saya tidak rela,” katanya sambil matanya berkaca-kaca.

Presiden UCLG ASPAC ini juga sangat mengapresiasi dan mengaku senang serta bangga dengan semangat mereka untuk menjaga Surabaya. 

Bahkan, ia juga menitipkan anak-anak Surabaya supaya tidak ikut-ikutan dengan ajakan yang menyesatkan itu.

“Saya senang sekali dengan semangat kalian untuk menjaga Surabaya, supaya orang luar tidak seenaknya merusak kota ini, tapi sekali lagi jangan sampai bermasalah dengan hukum, karena kalian punya istri, anak dan saudara. Saya bangun kota ini untuk kesejahteraan warga, jadi ayo bersama-sama jogo Suroboyo,” pungkasnya. (Ar)




KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Dalam pelaksanaan Video Conference dengan Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Yudo Margono, Komandan Lantamal V Surabaya Laksamana Pertama (Laksma) TNI Mohamad Zaenal menjelaskan situasi terkini di wilayah kerjanya.

 Video conference (Vidcon) dengan Mabesal Jakarta, dilaksanakan dari Puskodal Markas Komando Lantamal V, Tanjung Perak Surabaya, Jumat (16/10).

Dalam kesempatan ini, Laksma TNI Mohamad Zaenal menyampaikan terkait upaya pencegahan penyebaran Covid-19, maupun langkah-langkah dalam prosedur penanganannya yang menjadi prioritas utama bagi jajaran Pangkalan Utama TNI AL (Lantamal) V Surabaya.

“Dalam pencegahan dan penanggulangan Covid-19, saat ini Komandan Lantamal V bertindak sebagai Komandan Satuan Tugas (Dansatgas) Pelabuhan, yang berada di bawah Komando Tugas Gabungan Terpadu (Kogasgabpad) serta di bawah Kogabwilhan II. Lantamal V juga telah mengerahkan 250 personel dalam mendukung Satuan tugas penanggulangan Covid-19 yang tersebar di wilayah Surabaya Utara, Surabaya Timur dan Pelabuhan Surabaya,” ungkap Laksma TNI Mohamad Zaenal.

Lebih lanjut disampaikan Komandan Lantamal V bahwa, terkait dengan aspek Pembinaan Potensi Maritim, satuannya saat ini tengah bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi Jawa Timur, untuk melaksanakan Operasi Karya Bakti dalam rangka melaksanakan renovasi sebanyak 660 rumah warga tidak layak huni, yang berada di wilayah pesisir, di seluruh Jawa Timur.

Video Confrence yang dipimpin oleh Kasal Laksamana TNI Yudo Margono ini diikuti oleh seluruh Pemimpin Komando Utama TNI AL, Komandan Pangkalan Utama TNI AL (Danlantamal), serta para pejabat Utama di jajaran Markas Besar Angkatan Laut (Mabesal), Cilangkap Jakarta. (Dispen Lantamal V/Ar)




KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini bersama jajarannya melakukan pemantauan beberapa lokasi saluran untuk persiapan menghadapi musim penghujan, Jum'at (16/10/2020). 

Lokasi saluran pertama yang dituju berada di sepanjang Jalan Ir. H. Soekarno Klampis Ngasem, Sukolilo.

Saat tiba di lokasi, Wali Kota Risma melihat ternyata masih banyak batang pohon dan daun-daun kering yang jatuh di dalam saluran. 

Tanpa menunggu lama, ia langsung memimpin jalannya kerja bakti membersihkan saluran dan pedestrian di kawasan itu.

Selain itu, ia juga menginstruksikan kepada jajaran Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Pematusan (DPUBMP) dan Dinas Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau (DKRTH) untuk mengambil batang pohon dan daun kering yang jatuh di dalam saluran itu. 

Sebab, ketika saluran ini tersumbat, maka air tidak dapat mengalir dengan baik ke dalam saluran dan mengakibatkan terjadinya genangan air di sekitar lokasi.

Kepala DPUBMP Kota Surabaya, Erna Purnawati mengatakan, bahwa Wali Kota Risma memberi arahan agar saluran yang berada di tepi sepanjang Jalan Merr harus dapat berfungsi secara maksimal. 

Artinya, tidak ada sumbatan-sumbatan yang mengganggu jalannya air.

“Tadi makanya kita bersihkan supaya bisa berfungsi dan lebih banyak lagi kapasitasnya,” kata Erna sapaan lekatnya.

Setelah kurang lebih satu jam berada di lokasi, Wali Kota Risma bersama jajarannya kemudian bergeser menuju saluran yang berada di Jalan Arif Rahman Hakim. Tepatnya, berada di depan Kampus ITATS.

Di lokasi ini, Wali Kota Risma mengerahkan alat berat untuk mengeruk endapan lumpur.

Ini dilakukan agar sungai tidak menjadi dangkal, sehingga air tidak sampai meluber ke jalan.

Namun saat dilakukan pengerukan, kata Erna, di saluran Kalibokor ini terdapat bottle neck. 

“Sehingga diberi solusi salurannya dikasih keluar sepadan jalan,” jelas dia.

Menurut Erna, ada beberapa kendala lain yang ditemukan saat proses pengerukan itu. salah satunya adalah ditemukannya pipa PDAM yang ada disekitar saluran.

Karena itu, tim dari PDAM Surya Sembada juga diterjunkan dalam mengatasi persoalan tersebut.

“Jadi tadi ada teman-teman PDAM untuk mengatasi itu. Pipanya dinaikkan. Alhamdulillah lancar,” kata Erna. (Ar)


Narkoba

Koperasi & UMKM

Terus Kobarkan Semangat Perjuangan Arek-arek Suroboyo 10 Nopember 1945 untuk memberantas Korupsi, Terorisme dan Penyalahgunaan Narkoba

Translate

Hukum

Metropolis

Nasional

Pidato Bung Tomo


Hankam

Popular Posts

Blog Archive