KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Seusai tampil atau main ludruk bersama Cak Kartolo dalam acara Parade Seni Budaya Surabaya, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini langsung menggelar rapid test dan swab massal mendadak di Taman Bungkul, Sabtu (17/10) malam.
Tiba di Taman Bungkul, Risma langsung meminta petugas Linmas dan Satpol PP untuk memblokade setiap akses jalan masuk dan keluar di Taman Bungkul.
Akhirnya, para pengunjung yang didominasi anak muda ini tidak bisa keluar atau kabur dari area taman yang berada di Jalan Raya Darmo itu.
Mereka pun kebingungan karena tiba-tiba saja petugas menutup setiap akses jalan di Taman Bungkul.
Dengan pengeras suara, Risma mengimbau kepada para pengunjung itu agar dapat membatasi kegiatan atau aktivitas kumpul-kumpul di luar rumah.
Sebab, virus Covid-19 ini mudah sekali menular dan tak memandang usia.
"Kalian harus bisa membatasi (kegiatan kumpul-kumpul). Kalau kalian kena, kasihan nanti yang di rumah," kata Risma kepada anak muda yang nongkrong di Taman Bungkul itu.
Meski Risma tidak melarang kegiatan kumpul-kumpul, namun ia berharap para pengunjung yang didominasi anak muda itu dapat saling menjaga jarak dan tetap memakai masker.
Ia hanya tak ingin ada lagi warganya yang tertular Covid-19.
“Ngerti ya nak, sudahlah selesai dulu. Nak, sudah banyak yang sakit, jangan ditambah lagi. Serba tidak enak nanti kalau sakit, nanti (kalau sakit), lama juga tidak boleh keluar,” pesannya.
Usai memberikan beberapa pesan kepada para pengunjung di Taman Bungkul, tak lama berselang tim medis yang bertugas melakukan rapid test dan swab kemudian datang.
Bahkan, kursi untuk tempat duduk para pengunjung itupun disiapkan sembari ditata jaraknya.
Para pengunjung itu diminta untuk duduk di kursi tersebut sembari menunggu giliran untuk rapid test dan swab.
Sementara itu, Kepala Bagian Humas Pemkot Surabaya, Febriadhitya Prajatara menjelaskan, bahwa malam Minggu ini Pemkot Surabaya menggelar patroli protokol kesehatan seperti biasanya.
Bahkan, di masing-masing kecamatan juga digelar operasi serupa untuk menjamin semua warga sudah mematuhi protokol kesehatan di tengah pandemi Covid-19.
“Sedangkan untuk yang di Taman Bungkul saat ini langsung dipimpin oleh Ibu Wali Kota. Ternyata, memang masih banyak yang melanggar (protokol) karena tidak jaga jarak,” kata Febriadhitya.
Akhirnya, dengan operasi mendadak ini bisa mendapatkan sekitar 300 warga yang pada saat itu pula dilakukan rapid test.
Bagi pengunjung yang diketahui hasil rapid test-nya reaktif, maka langsung dilakukan pemeriksaan swab.
“Nah, jika ada yang reaktif atau positif Covid-19, dia akan langsung diisolasi di Hotel Asrama Haji untuk warga Surabaya. Sedangkan bagi warga luar Surabaya yang reaktif, kami akan berkoordinasi dengan rumah sakit lapangan (Indrapura) untuk isolasi di sana,” pungkasnya. (Ar)