Senin, 19 Oktober 2020



KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Pemerintah Kota (Pemkot) belum berani memastikan kapan sekolah tatap muka mulai di buka kembali padahal Covid-19 melandai.

Kendati demikian, Pemkot Surabaya menegaskan sebelum sekolah tatap muka dibuka, seluruh warga di sekolah itu harus dilakukan pemeriksaan swab.

Hal ini dilakukan untuk memastikan kondisi kesehatan mereka, baik guru, murid maupun pegawai di sekolah.

"Makanya ini kita lagi swab semua untuk anak-anak. Kita punya data (kasus Covid-19) sudah mulai turun terus. Anak-anaknya kita swab dulu agar tidak membahayakan," kata Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, Senin (19/10).

Risma menyebut, sebelumnya seluruh guru di Surabaya telah dilakukan swab. Sedangkan untuk para murid, akan dilakukan secara bergiliran. 

Jika ke depan trend kasus Covid-19 di Surabaya terus membaik, dipastikan sekolah tatap muka bisa segera dibuka. 

"Sudah mulai satu bulan yang lalu (test swab). Pokoknya kondisinya bagus kita akan lakukan (sekolah) tatap muka," pungkasnya. (Ar)




KABARPROGRESIF.COM: (Malut) Pangdam XVI/Pattimura Mayjen TNI Agus Rohman didampingi Ketua Persit KCK PD XVI/Ptm Ny. Herati Agus Rohman melakukan kunjungan kerja ke wilayah Maluku Utara. Turut serta dalam rombongan Kapoksahli Pangdam XVI/PTM Brigjen TNI Heri Safari, As Intel Kasdam XVI/PTM Kol Inf Andreas, As Ops Kasdam XVI/PTM Kol Inf Arief,  As Ter Kasdam XVI/PTM Kol Inf Hendro, Dan Rindam XVI/PTM Kol Inf R Dwi T.Harsono dan pengurus Persit KCK PD XVI/Ptm. Senin (19/10/2020).

Rombongan yang tiba di Bandara Sultan Babullah ternate disambut oleh Danrem 152/Bbl Brigjen TNI Imam Sampurno Setiawan, Kabinda Malut Brigjen TNI Dudy P, PJU Korem 152/Babullah, Ketua Persit KCK Koorcab Rem 152 Ny. Oki Imam Sampurno Setiawan, Dandim 1501/Tte Letkol Inf Iskandar, Dandenpom Ternate Letkol Cpm Darmaji.

Rombongan setelah istirahat sejenak di Sahid Bela Hotel kemudian bertolak menuju Makorem 152/Babullah guna meninjau kesiapan Latihan Posko 1 Korem 152/Babullah yang akan digelar selama 3 hari 20 s.d 23 Oktober 2020 yang dipusatkan di Makorem 152/Babullah Jl. A.M. Kamarudin No. 1 Kel. Sangaji Ternate.

Sementara itu dalam keterangannya Kapenrem 152/Babullah Mayor Inf Iriono menyampaikan Pangdam beserta rombongan melakukan kunjungan kerja dalam rangka latihan posko korem yang diselenggarakan oleh Kodam XVI/Pattimura dalam hal ini pelaksana Rindam XVI/Ptm serta sejumlah agenda di wilayah Maluku Utara. (Pen 152)



KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya)
Letkol Laut (P) Andik Putro Wibowo, resmi menjabat Komandan Sekolah Senjata Bawah Air (Dansesenbar) Pusat Pendidikan Pelaut (Pusdikpel) Kodikopsla Kodiklatal menggantikan Letkol Laut (P) Hasto Sarwono.

Setijab yang digelar secara sederhana tersebut dilaksanakan di Hanggar Sesenbar Pusdikpel Kesatrian Bumimoro Kodiklatal Surabaya dan dipimpin langsung Komandan Pusdikpel Kolonel Laut (P) Teguh Wibowo, Senin, (19/10).

Hadir dalam sertijab tersebut para Komandan Sekolah dijajaran Pusdikpel diantaranya Komandan Sekolah Navigasi dan Bahari (Dansenavbah), Komandan Sekolah Komunikasi TNI Angkatan Laut (Dansekomal) dan Komandan Sekolah Artileri (Seart) Pusdikpel.

Sebelum menjabat Dansesenbar Pusdikpel Letkol Laut (P) Andik Putro Wibowo menjabat Komandan Denma Lantamal VI Makasar, sedangkan Letkol Laut (P) Hasto Sarwono selanjutnya mendapat amanah menempati jabatan Paban Binkom Komlek Koarmada II Surabaya.

Setelah pelaksanaan sertijab, Komandan Pusdikpel Kolonel Laut (P) Teguh Wibowo menyampaikan bahwa Sertijab ini sangat terkait dengan siklus penugasan personil dalam rangka memberi kesempatan dan peluang kepada personil terpilih untuk dapat lebih mengembangkan kemampuan profesi dan kepemimpinannya.

Melalui pembaruan kepemimpinan diharapkan akan terjadi kaderisasi dan kesinambungan kepemimpinan guna memantapkan manajemen organisasi agar menghasilkan kinerja yang lebih baik responsif dan antisipasi dalam menghadapi dinamika dan tantangan tugas ke depan yang menjadi tanggung jawabnya.

Menurutnya Sesenbar sebagai salah satu ujung tombak pelaksana pendidikan di jajaran Pusdikpel Kodikopsla kodiklatal, Dansesenbar mempunyai tanggung jawab dan wewenang yang besar dalam lingkup tugas penyelenggaraan program pendidikan baik Dikma, Diktuk maupun Dik spesialisasi perwira yang meliputi pemahaman dan pemantapan teori maupun latihan-latihan praktek di segala lapangan.

Oleh karena itu Sekolah Senjata Bawah Air ini harus diawasi oleh personil yang benar berkualitas dan kompetensi terhadap penguasaan semua alin allonging yang dimilikinya untuk kemudian mentransfer ilmu tersebut kepada peserta didik dalam suatu proses belajar mengajar, sehingga peserta didik akan siap guna dan siap pakai serta mampu meningkatkan kompetensi dan kualitas dalam menyambut tugas baru yang akan di embannya. (Pen Kodiklatal/Ar)




KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini memberikan pengarahan kepada 58 pelajar Surabaya yang terlibat aksi demonstrasi UU Cipta Kerja beberapa waktu lalu.

Pengarahan itu dilakukan di SMP 1 Surabaya. Dalam kesempatan itu, Risma juga meminta para pelajar itu untuk meminta maaf kepada orang tuanya masing-masing sembari sujud di kaki orang tuanya itu.

Risma juga mengajak mereka untuk sadar bahwa Tuhan telah memberikan sesuatu yang luar biasa kepada mereka, berupa nikmat sehat, punya mata yang dapat melihat dan hidung yang dapat mendengar serta fisiknya normal. 

Bahkan, punya orang tua yang perhatian dan guru-guru yang memperhatikan mereka.

“Padahal, di luaran sana ada anak-anak yang bahkan tidak tahu orang tuanya siapa. Termasuk saya membina anak-anak di Kampung Anak Negeri yang mereka itu ada yang tidak tahu orang tuanya siapa. Kalian kurang bersyukur anak-anakku,” kata Risma, Senin (19/10).

Menurutnya, orang tua kalian sudah memberikan handphone dan pulsa supaya kalian semua bisa belajar hingga sukses dan berhasil. 

Tentu, harapan orang tua kalian bisa mengangkat derajatnya kelak. Makanya, mereka banting tulang bekerja, mencari uang untuk kalian. 

Tapi, kalian malah mudah dipengaruhi dan lebih percaya pada orang lain yang mungkin tidak dikenal. 

“Inikah yang kalian berikan kepada orang tua kalian anak-anakku? Seandainya kalian babak belur dan terluka dan kemudian dirawat di rumah sakit, itukah balasan kalian kepada orang tua kalian? Kasihan orang tua kalian,” tegasnya.

 
Risma juga meminta kepada para pelajar itu untuk tidak mengkhianati orangnya. Bahkan, ia juga meminta anak-anak itu untuk tidak aneh-aneh mengikuti hal-hal yang belum mereka tahu. 

“Ibu tidak terima siapapun yang mengganggu anak-anak ibu, ibu akan hadapi. Ibu bangun Surabaya ini untuk kalian anak-anakku supaya kalian bisa sukses dan bisa bersaing dengan anak-anak lain di luar sana,” katanya.

Akhirnya, pada saat itu Risma meminta para pelajar itu untuk meminta maaf dan bersujud di kaki orang tuanya masing-masing. Anak-anak itu pun nangis sembari bersimpuh di pangkuan orang tuanya yang tepat berada di barisan belakang. 

Para orang tua pun tak kuat menahan tangis permohonan maaf anaknya, sehingga para orang tua juga ikut menangis terharu dan bangga karena anaknya sudah meminta maaf atas perbuatannya.

Setelah meminta maaf kepada orang tuanya, Risma juga meminta anak-anak itu untuk meminta maaf kepada para guru dan kepala sekolah yang mendampingi mereka saat itu. 

Para guru pun ikut terharu. Nampaknya, anak-anak itu meminta maaf dari hati, karena mereka meminta maaf sambil menangis. Ini menjadi bukti bahwa proses penyadaran yang dilakukan oleh Wali Kota Risma berhasil.

Seusai proses permintaan maaf, Risma kembali memberikan motivasi kepada mereka. 

Ia pun semakin membakar semangat juang anak-anak itu untuk tidak mudah putus asa demi mengejar masa depannya kelak. 

Bahkan, Risma juga memotivasi anak-anak itu dengan menunjukkan beberapa foto anak Surabaya yang saat ini sudah berhasil meskipun berasal dari keluarga kurang mampu.

“Ini bukti bahwa semuanya berhak berhasil dan semuanya berhak sukses. Tidak ada yang tidak mungkin bagi Tuhan, tidak ada yang tidak bisa asal kita mau. Anak-anak ini juga berasal dari keluarga yang tidak mampu, tapi berkat kegigihannya mereka sekarang bisa sukses dan berhasil, kalian juga bisa seperti mereka,” tegasnya.

Oleh karena itu, ia mengajak pada pelajar itu untuk terus semangat mengejar mimpi dan cita-citanya. Bahkan, ia juga mengajak untuk membuktikan bahwa kalian berhak berhasil dan berhak sukses. 

“Ayo bangkit. Ayo semangat kejar mimpi kalian. Ayo kita buktikan bahwa kalian semua adalah cucu dan cicit para pejuang yang tidak gampang menyerah dan tidak kenal kata menyerah. Tunjukkan pada dunia bahwa kalian bisa berhasil dan sukses,” tegasnya.

Selain itu, Risma juga meminta kepada anak-anak itu untuk selalu dekat dengan orang tuanya masing-masing. 

Apalagi, surga berada di bawah telapak kaki ibu, sehingga Wali Kota Risma meminta anak-anak itu untuk berbakti kepada kedua orang tuanya. 

“Jadi, mulai sekarang kalian harus dekat dengan orang tua kalian masing-masing, karena kita akan berhasil dan sukses jika mendapatkan restu dari orang tua,” imbuhnya.

Pada kesempatan itu, Risma juga menyampaikan protes keras kepada siapapun yang telah melibatkan anak-anak dalam demo anarkis. Sebab, mereka belum tahu apa-apa. 

"Saya protes keras karena melibatkan anak-anak dalam kejadian kemarin. Karena mereka belum mengerti apa-apa. Melibatkan mereka sama juga dengan mengeksploitasi anak,” terangnya.

Oleh karena itu, ia mengajak kepada seluruh warga Kota Surabaya untuk menjaga anak-anak supaya tidak lagi terlibat dalam demo anarkis. 

Dengan cara itu, ia berharap bisa melindungi anak-anak Surabaya dari hal-hal yang tidak diinginkan.

Sementara itu, Andi Budi, salah satu orang tua yang mendampingi anaknya mengikuti pengarahan itu mengatakan bahwa motivasi dan pengarahan dari Risma ini sangat luar biasa. Sebab, di era saat ini sangat jarang anak meminta maaf sambil bersujud di kaki orang tuanya.

“Saya sampai ikut terharu dan nangis tadi, karena anak saya jarang-jarang seperti itu. Tapi, karena mendapatkan motivasi dari Bu Risma, akhirnya anak saya dan anak-anak yang lain bisa meminta maaf sampai seperti itu, saya sangat senang dan terharu,” katanya sambil mengusap air matanya. (Ar)




KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Komandan Komando Pembinaan Doktrin Pendidikan dan Latihan TNI Angkatan Laut (Dankodiklatal) Laksda TNI Nurhidayat menerima kunjungan kehormatan Komandan Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut (Danlantamal) V Surabaya Laksma TNI Moh Zaenal di Ruang Kerja Dankodiklatal  Gedung Ki Hadjar Dewantara, Kesatrian Bumimoro Kodiklatal Surabaya, Senin, (19/10). 

Dalam kesempatan tersebut, Danlantamal V Surabaya menyampaikan bahwa maksud kedatangan ke Kodiklatal tersebut selain selain untuk bersilaturahmi juga membicarakan pentingnya peningkatan kerja sama guna meningkatkan profesionalisme prajurit Matra Laut karena Kodiklatal merupakan lembaga Pendidikan pertama dalam mencetak prajurit TNI AL. D

Dalam kunjungan tersebut Danlantamal V juga menyampaikan bahwa kunjungan ini merupakan kunjungan pertama kepada Dankodiklatal setelah pelaksanaan serah terima Danlantamal V Surabaya 14 Oktober 2020 yang lalu. 

Menurutnya, keberhasilan dan profesionalisme prajurit matra laut sangat dipengaruhi dari Output yang dihasilkan Kodiklatal. 

Oleh sebab itu untuk meningkatkan kemampuan prajurit matra laut, Danlantamal V Surabaya siap berkerja sama Kodiklatal dengan memberikan Fasilitas Pemeliharaan Pangkalan untuk kegiatan Lattek Siswa Kodiklatal. 

Sementara itu Komandan Kodiklatal Laksda TNI Nurhidayat menyambut baik kunjungan kerja Danlantamal V Surabaya Laksma TNI Moh Zaenal. Dalam kesempatan tersebut, Dankodiklatal menyampaikan ucapan selamat atas jabatan baru sebagai Danlantamal V Surabaya. (Pen Kodiklatal/Ar)



KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) PDI Perjuangan Kota Surabaya melakukan pelatihan terhadap saksi-saksi di tempat pemungutan suara (TPS) bagi pasangan Calon Walikota Eri Cahyadi dan Calon Wakil Walikota Armudji, nomor urut 1. 

Pelatihan saksi Eri-Armudji dilakukan secara maraton di 154 kelurahan, selama 18-26 Oktober 2020.

”Pelatihan akan melibatkan 10.368 saksi yang tersebar di 5.184 TPS di seluruh Surabaya,” ujar Adi Sutarwijono, Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Surabaya, Senin (19/10/2020).

Bagi PDI Perjuangan, kata Adi, seluruh saksi Eri-Armudji harus mempunyai daya juang yang tinggi sebagai garda terdepan untuk memenangkan Pilkada Surabaya 9 Desember 2020.

“Dengan daya juang dan militansi tinggi, seluruh saksi bertugas melipatgandakan suara dukungan rakyat bagi Eri-Armudji. Mereka harus terampil bertugas kampanye door to door, dari rumah ke rumah, dengan militansi tinggi. Mengajak masyarakat datang ke TPS, dan memilih pasangan nomor 1,” kata Adi.

Adi menjelaskan, pelatihan saksi sudah harus selesai akhir Oktober. 

Kemudian, para saksi bertugas satu bulan penuh untuk menjaring pemilih dari rumah ke rumah. 

“Para saksi menguasai medan wilayah tempat dia bertugas. Mereka adalah sosok yang punya kesetiaan tinggi kepada cita-cita bersama untuk menyejahterakan masyarakat dan memastikan Surabaya tidak kembali mundur,” kata Adi.

Dijelaskan, semua saksi juga harus memahami seluruh regulasi pencoblosan dan penghitungan suara di TPS. 

“Mereka harus memastikan, pemberian suara masyarakat dan rekapitulasi suara, berjalan baik dan benar, jujur dan adil di semua TPS. Jangan sampai ada kecurangan di TPS!” kata Adi.

Seluruh saksi Eri-Armudji, kata dia, harus memahami bahwa proses di TPS adalah ujung dari perjuangan penjang untuk memenangkan Pilkada Surabaya. 

“Jadi, seluruh saksi harus benar-benar dalam kondisi siaga dan waspada. Mereka menjadi mata dan telinga Calon Walikota Eri Cahyadi dan Calon Wakil Walikota Armudji,” pungkas Adi. (Ar) 


Minggu, 18 Oktober 2020



KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Di tengah padatnya jadwal kampanye, Calon Wali Kota (Cawali) Surabaya nomor urut 1, Eri Cahyadi, berziarah ke makam Presiden pertama Ir Sukarno, di Blitar, Sabtu malam (17/10/2020).

Mengenakan baju putih dan songkok hitam, Eri tiba di makam sang proklamator sekitar pukul 22.11 WIB. Tampak hadir Ketua DPC PDI Perjuangan Surabaya, Adi Sutarwijono.

Di tengah temaram lampu makam, Eri khusyuk mendoakan arwah Bung Karno. Matanya terpejam. 

Suasana sungguh hening. Hanya bacaan tahlil dan kalimat-kalimat thayyibah yang terdengar dari Eri dan rombongan. Tangan Eri menggenggam erat pusara Bung Karno.

Usai berdoa, Eri menabur bunga kenanga, melati, dan mawar ke makam Bung Karno. Eri juga menaburkan bunga ke makam Ida Ayu Nyoman Rai dan Raden Soekemi Sosrodihardjo yang merupakan ayah dan ibu Bung Karno. 

Makam itu berada di sebelah kiri dan kanan makam Bung Karno.

"Semoga Bung Karno mendapat tempat termulia di sisi Allah SWT. Semoga seluruh keluarga beliau senantiasa diberi kesehatan dan keberkahan, dan kita bisa meneladani pengabdian beliau,” ujarnya.

Menurut Eri, Bung Karno adalah pemimpin sejati dan pemimpin besar negeri ini. Banyak teladan yang bisa diambil dari kepemimpinan beliau. 

Bung Karno juga meninggalkan jejak peradaban di berbagai negara, yang menunjukkan visinya dalam menjalin perdamaian dunia.

“Di Makkah, ada banyak pohon yang dijuluki pohon Sukarno. Bahkan, saat diundang ke Uni Soviet, Bung Karno memberi syarat agar dicarikan makam perawi hadits Imam Bukhari. Sekarang makam tersebut berada di wilayah Uzbekistan,” tuturnya. Imam Bukhari dikenal dengan Kitab Shahih Al-Bukhari yang sangat terkenal dan banyak dirujuk ulama-ulama sedunia, termasuk Indonesia. 

Eri menyebut, Bung Karno memberikan banyak teladan. Bung Karno mengorbankan segalanya untuk kepentingan rakyat Indonesia.

”Beliau rela sengsara, merasakan derita, dipenjara, diasingkan, dikucilkan, keluarganya diteror, semuanya dijalani dengan ikhlas untuk memerdekakan bangsanya,” ujarnya.

Eri berdoa bisa diberi kekuatan untuk meneladani Bung Karno dalam memimpin rakyat Surabaya ke depan. 

”Jika saya ke kampung-kampung, maka saya ingin melihatnya sebagai wajah Surabaya. Jika saya melihat anak-anak muda generasi penerus, maka saya ingin melihatnya sebagai wajah Surabaya. Jika saya melihat infrastruktur mercusuar, gedung pencakar langit, dan jalanan kota yang indah, saya melihatnya sebagai wajah Surabaya. Maka InsyaAllah selesai sudah tak ada kepentingan pribadi, saya wakafkan diri untuk Surabaya,” ujar Eri, mengingatkan kembali pada puisi ”Aku Melihat Indonesia” karya Bung Karno.

Sementara itu, Ketua DPC PDI Perjuangan Surabaya, Adi Sutarwijono mengatakan, pemikiran dan praktik pergerakan Bung Karno adalah sungai keteladanan yang terus mengalir dan tak pernah kering bagi rakyat Indonesia.

“Kami berharap, Mas Eri Cahyadi dapat menyerap spirit Bung Karno untuk menjalankan laku-laku kerakyatan. Sehingga saat menjadi wali kota Surabaya, Mas Eri mempraktikkan semangat kerakyatan membela wong cilik, memimpin dengan kebijaksanaan,” pungkasnya.




KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Seusai tampil atau main ludruk bersama Cak Kartolo dalam acara Parade Seni Budaya Surabaya, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini langsung menggelar rapid test dan swab massal mendadak di Taman Bungkul, Sabtu (17/10) malam.

Tiba di Taman Bungkul, Risma langsung meminta petugas Linmas dan Satpol PP untuk memblokade setiap akses jalan masuk dan keluar di Taman Bungkul.

Akhirnya, para pengunjung yang didominasi anak muda ini tidak bisa keluar atau kabur dari area taman yang berada di Jalan Raya Darmo itu. 

Mereka pun kebingungan karena tiba-tiba saja petugas menutup setiap akses jalan di Taman Bungkul.

Dengan pengeras suara, Risma mengimbau kepada para pengunjung itu agar dapat membatasi kegiatan atau aktivitas kumpul-kumpul di luar rumah. 

Sebab, virus Covid-19 ini mudah sekali menular dan tak memandang usia.

"Kalian harus bisa membatasi (kegiatan kumpul-kumpul). Kalau kalian kena, kasihan nanti yang di rumah," kata Risma kepada anak muda yang nongkrong di Taman Bungkul itu.

Meski Risma tidak melarang kegiatan kumpul-kumpul, namun ia berharap para pengunjung yang didominasi anak muda itu dapat saling menjaga jarak dan tetap memakai masker. 

Ia hanya tak ingin ada lagi warganya yang tertular Covid-19.

“Ngerti ya nak, sudahlah selesai dulu. Nak, sudah banyak yang sakit, jangan ditambah lagi. Serba tidak enak nanti kalau sakit, nanti (kalau sakit), lama juga tidak boleh keluar,” pesannya.

Usai memberikan beberapa pesan kepada para pengunjung di Taman Bungkul, tak lama berselang tim medis yang bertugas melakukan rapid test dan swab kemudian datang. 

Bahkan, kursi untuk tempat duduk para pengunjung itupun disiapkan sembari ditata jaraknya. 

Para pengunjung itu diminta untuk duduk di kursi tersebut sembari menunggu giliran untuk rapid test dan swab.

Sementara itu, Kepala Bagian Humas Pemkot Surabaya, Febriadhitya Prajatara menjelaskan, bahwa malam Minggu ini Pemkot Surabaya menggelar patroli protokol kesehatan seperti biasanya. 

Bahkan, di masing-masing kecamatan juga digelar operasi serupa untuk menjamin semua warga sudah mematuhi protokol kesehatan di tengah pandemi Covid-19.

“Sedangkan untuk yang di Taman Bungkul saat ini langsung dipimpin oleh Ibu Wali Kota. Ternyata, memang masih banyak yang melanggar (protokol) karena tidak jaga jarak,” kata Febriadhitya.

Akhirnya, dengan operasi mendadak ini bisa mendapatkan sekitar 300 warga yang pada saat itu pula dilakukan rapid test. 

Bagi pengunjung yang diketahui hasil rapid test-nya reaktif, maka langsung dilakukan pemeriksaan swab.

“Nah, jika ada yang reaktif atau positif Covid-19, dia akan langsung diisolasi di Hotel Asrama Haji untuk warga Surabaya. Sedangkan bagi warga luar Surabaya yang reaktif, kami akan berkoordinasi dengan rumah sakit lapangan (Indrapura) untuk isolasi di sana,” pungkasnya. (Ar)



KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Pertunjukkan Parade Seni dan Budaya Surabaya yang berlangsung secara virtual di Gedung Balai Budaya pada Sabtu (17/10) malam, tampak berbeda dari sebelumnya. Sebab, ada tamu istimewa yang hadir dalam pertunjukkan malam itu, yakni Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini.

Risma hadir sebagai bintang tamu utama. Ia membawakan peran sebagai sosok Ibu RW dalam cerita ludruk berjudul "Ger-Ger An Yes, Gegeran No”. Sementara itu, Cak Kartolo, Kirun, Ning Tini (istri Cak Kartolo) beserta seniman lain tampil sebagai warga dalam cerita ludruk itu.

Meski tanpa persiapan yang matang, wali kota perempuan pertama di Surabaya itu tampak begitu lihai membawakan perannya sebagai sosok Ibu RW. 

Bahkan, banyolan-banyolan khas ala Suroboyoan tak lupa disematkannya saat tampil di awal sesi pertunjukkan bersama Cak Kartolo.

"Aku lali mau rek dikongkon ngomong opo yo. Lali aku rek. (Saya lupa tadi disuruh ngomong apa ya. Lupa saya)," kata Risma saat di atas panggung sembari mengingat-ingat kembali naskah ceritanya dengan tertawa.

Suasana pun tampak semakin heboh ketika sosok pelawak Kirun turut naik ke atas panggung. 

Cak Kartolo dan Kirun tak canggung saat tampil dalam satu panggung bersama Wali Kota Risma. 

Bahkan, kedua seniman ini pun sukses membuat beberapa kali Wali Kota Risma tertawa dengan guyonannya yang khas itu.

Di sela-sela pertunjukkan itu, Risma juga nampak beberapa kali menyelipkan pesan-pesan khusus kepada masyarakat. Salah satunya adalah mengingatkan masyarakat agar disiplin menerapkan protokol kesehatan. 

"Kudu gawe masker, kudu jaga jarak, kudu rajin cuci tangan yo (Harus Pakai Masker, Harus Jaga Jarak, Harus Rajin Cuci tangan ya)," pesan Risma.

Saat ditemui usai pertunjukkan, Risma mengaku sempat lupa dengan naskah cerita ludruk. 

Bahkan, Risma sedikit kesulitan ketika harus menghafalkan naskah ludruk yang terbilang panjang itu.

"Lha wong duwowone naskahe dikongkon ngapalno, lali aku. (Lha naskahnya panjang disuruh hafalkan, lupa saya). Kadang ngomong ae tadi lali aku. (Kadang ngomong saja tadi lupa saya)," ujar dia sembari tertawa di saat mengingat-ingat kembali ketika berada di atas panggung.

Meski begitu, penampilan Risma ketika berada di atas panggung bisa dibilang sukses. 

Walaupun tanpa persiapan yang matang, Wali Kota Risma dapat mengikuti jalannya alur cerita beserta mengimbangi guyonan-guyonan khas ala Cak Kartolo.

Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Surabaya, Antiek Sugiharti mengatakan, bahwa Wali Kota Risma tampil dalam pertunjukkan ludruk kali ini memang tanpa persiapan khusus. Sebelum tampil, pihaknya hanya memberikan konsep naskah alur cerita.

“Ibu Wali Kota tampil memang tidak ada persiapan khusus, kita hanya menyampaikan (naskah cerita). Tetapi saya matur ke beliaunya, ibu nanti monggoh (silahkan) visualisasi saja. Dan ibu wali ternyata memang juga aktris, jadi langsung bisa matching,” kata Antiek saat ditemui usai acara.

Esensi dalam cerita ludruk kali ini memang ada pesan mendalam yang disampaikan ke masyarakat. 

Risma ketika tampil sebagai sosok Ibu RW, ingin mengajak warganya agar turut serta disiplin menjalankan protokol kesehatan. 

Selain itu pula, dia juga mengajak warga agar peduli terhadap sesama dan saling menjaga keamanan dan ketertiban lingkungan.

“Intinya untuk membangun Surabaya itu kita harus tetap menggunakan protokol kesehatan, peduli terhadap lingkungan dan masyarakat untuk tidak berselisih paham atau bertengkar. Bagaimana membangun Surabaya secara guyub, rukun, supaya bisa menjadi Surabaya lebih baik,” terang Antiek.

Antiek menambahkan, bahwa pagelaran Parade Seni dan Budaya Surabaya yang digelar secara virtual hingga 10 Desember 2020 nanti, bakal menyuguhkan pertunjukkan yang semakin menarik. 

Tentunya ini bertujuan untuk memberikan ruang bagi seniman dan budayawan di Kota Pahlawan agar tetap dapat berkarya meski di tengah pandemi Covid-19.

“Setelah ini masih ada lagi yang lebih-lebih menarik, ada jazz tepi pantai, ada segala macam dan rugi kalau tidak disaksikan. Dan nanti masih ada lagi beberapa event yang akan kami undang Ibu Risma sebagai bintang tamu,” pungkasnya. (Ar)










KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini melaunching Kampung Pendidikan Kampunge Arek Suroboyo (KP KAS) Tatanan Normal Baru Tahun 2020 via daring, Sabtu (17/10).

Peluncuran KP KAS via daring itu diikuti oleh 31 kecamatan se-Surabaya, 66 kelurahan peserta dan 10 orang perwakilan masing-masing RW.

Pada kesempatan itu, Risma mengucapkan terimakasih banyak kepada seluruh tokoh masyarakat mulai dari RT/RW, lurah, camat dan beberapa tokoh lainnya yang masih bisa mengikuti acara KP KAS ini meskipun dalam kondisi yang sangat terbatas.

Menurutnya, tantangan saat ini memang cukup besar dan berat.

“Tapi semangat kita tidak boleh luntur,” tegas Risma.

Menurutnya, dulu pada masa kemerdekaan 1945, arek-arek Suroboyo terus berjuang dengan segala keterbatasannya.

Padahal waktu itu tidak punya senjata, tidak punya kekuatan fisik yang terlatih, tapi mereka mampu mengusir tentara terkuat dan terbesar di dunia.

“Nah, perjuangan mereka patut kita contoh. Memang perjuangan kali ini bukan memegang senjata, bukan mencari musuh yang harus dibunuh, tapi perjuangan kita kali ini adalah berjuang memerangi kemiskinan dan kebodohan,” ujarnya.

Ia juga menegaskan bahwa bangsa dan negara ini sudah merdeka. Artinya, semua masyarakat punya hak untuk maju, sukses dan berhasil.

Oleh karena itu, ia mengajak semua pihak untuk menyiapkan generasi yang baru menjadi lebih baik dibanding generasi sebelumnya.

“Ayo kita jaga anak-anak kita. Saya nitip mereka, kebanggaan saya. Mereka harus berhasil dan sukses. Apa itu mungkin? Tidak ada yang tidak mungkin bagi Tuhan, siapapun orang tuanya, semuanya berhak berhasil dan semuanya berhak untuk sukses,” tegasnya.

Oleh karena itu, melalui program KP KAS ini ia meminta kampung-kampung itu harus menyediakan suasana yang rukun dan guyub.

Hal ini sangat penting bagi anak-anak untuk tumbuh kembangnya hingga dewasa dengan baik.

“Ayo kita buat lingkungan kita lebih baik, tidak boleh lagi ada percekcokan dan pertentangan. Mari kita siapkan ruangan besar dan lingkungan yang baik demi anak-anak kita, supaya mereka tumbuh dengan baik,” ujarnya.

Bahkan, wali kota perempuan pertama di Kota Surabaya itu juga meminta kepada semua pihak untuk memiliki niatan yang sama bahwa apapun yang dilakukan, semua muaranya untuk membesarkan anak-anak menjadi anak yang luar biasa dan menjadi kebangga kota, bangsa dan negara ini.

Ia juga meminta semua pihak untuk terus mengarahkan anak-anak supaya bertindak positif, sehingga mereka tidak ada waktu untuk memikirkan hal-hal yang negatif seperti kenakalan remaja atau pun narkoba.

“Jangan memusuhi anak-anak, tolong dirangkul mereka. Tidak boleh acuh tak acuh kepada anak-anak. Anak Surabaya adalah anak kita, ayo lindungi anak-anak kita. Mari kita bergandengan tangan menyelamatkan anak-anak kita,” imbuhnya.

Risma juga mengajak semua pihak untuk bersama-sama membuktikan bahwa arek-arek Suroboyo tidak kenal putus asa.

Sebab, anak-anak Surabaya adalah anak para pejuang yang ditakuti pada masa perjuangan dulu.

“Kita juga harus ditakuti karena prestasi kita yang luar biasa. Ayo kita guncangkan dunia dengan prestasi arek-arek Suroboyo,” pungkasnya. (Ar)


Sabtu, 17 Oktober 2020


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya)
Kedatangan Calon Wali Kota (Cawali) Surabaya nomor urut 1, Eri Cahyadi, saat menyapa keliling kampung di Kota Pahlawan selalu disambut hangat warga. 

Termasuk saat menyapa warga yang ada di kawasan Bubutan Haritage meliputi Kraton, Kantor NU, Kampung Lawas Maspati dan Jalan Kawatan.

Namun setelah kunjungan hangat Eri dikawasan tersebut, muncul berita miring yang mendiskreditkan mantan Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya tersebut. 

Seperti yang menyebut Eri tidak mau menyapa dan bersilaturrahmi dengan kerabatnya yang tinggal dikawasan tersebut, dan ada tuduhan kedatangan Eri tanpa izin pengurus RT V, RW VI, Kelurahan Alun-alun Contong, Kecamatan Bubutan, Kota Surabaya.

Munculnya kabar tersebut langsung mengagetkan Koordinator Kampung Nusantara, Sabar Suastono, sebagai pihak yang mengundang Eri Cahyadi. Sebab menurutnya, kabar tersebut tidak benar alias hoax dan sangat merugikan Eri Cahyadi. 

Sebab pihaknya sebagai pengundang sudah meminta izin kepada Ketua RT Ferlianur dan Ketua RW Syaiful Halim dan Ketua Bubutan Haritage, M Sholahuddin Azmy atau yang biasa disapa Gus Udin sebagai tokoh wilayah tersebut.

"Seandainya Pak RT, Pak RW dan Ketua Bubutan Haritage tidak mengizinkan, pasti saya tidak akan mengundang Pak Eri Cahyadi. Sebab saat saya meminta izin ke Pak RW, yakni Gus Syaiful, membolehkan dan mempersilahkan koordinasi dengan Ketua Bubutan Haritage Gus Udin,” ujar Sabar, yang juga penggagas berdirinya Bubutan Haritage tersebut.

Menurut Sabar, pihaknya mengundang Eri Cahyadi untuk datang ke kawasan Bubutan Haritage karena selama ini Eri Cahyadi merupakan ASN Pemkot Surabaya, yang sangat peduli terhadap kawasan-kawasan haritage di Kota Pahlawan. 

“Saya undang Pak Eri karena beliau saat menjabat Kepala Bappeko sangat peduli terhadap keberadaan wilayah haritage di Surabata. Beliau telah menginisiasi berdirinya kampung-kampung haritage di Surabaya,” ungkapnya.

Sabar juga memastikan jika pihaknya telah minta izin Ketua RT V, Ferlianur, terkait rencana kedatangan Eri Cahyadi diwilayahnya. 

“Bahkan saya juga sudah bagi-bagi kaos bergambang Pak Eri Cahyadi kepada perwakilan RT. Makanya saya kaget saat mendengar informasi bahwa kedatangan Pak Eri Cahyadi ke wilayah Bubutan Haritage tampa sepengetahuan RT dan RW,” ungkapnya.

Terkait informasi jika Eri Cahyadi tidak mau menyapa kerabat dekatnya yang tinggal di Jalan Kawatan, Sabar dengan tegas membantahnya. 

Sebab Eri menyempatkan diri menemui keluarganya tersebut dan bersalaman dengan kerabat dekatnya tersebut.

“Tidak benar Pak Eri Cahyadi tidak mau menyapa. Beliau bahkan foto-foto dengan keluarga besarnya tersebut. Saya punya fotonya. Informasi yang beredar bahwa Pak Eri tidak mau menyapa ini disebar karena ingin membuat image Pak Eri sombong. Tentu ini salah dan tidak baik. Saya sangat menyayangkan adanya informasi tersebut,” katanya. (Ar)


Narkoba

Koperasi & UMKM

Terus Kobarkan Semangat Perjuangan Arek-arek Suroboyo 10 Nopember 1945 untuk memberantas Korupsi, Terorisme dan Penyalahgunaan Narkoba

Translate

Hukum

Metropolis

Nasional

Pidato Bung Tomo


Hankam

Popular Posts

Blog Archive