Kamis, 22 Oktober 2020



KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Peringatan Hari Santri yang jatuh pada hari ini (22/10/2020), juga dirasakan spesial oleh Wakil Wali Kota Surabaya Whisnu Sakti Buana.

Whisnu merayakan hari jadinya yang ke-46 tahun. Dalam kesederhanaan, Whisnu merayakan bersama keluarga dan puluhan relawan Se-Surabaya, di kediaman Dinas Wakil Walikota Surabaya kawasan Jalan Walikota Mustajab Nomor 78.

Prosesi pemotongan tumpeng didampingi Dini Syafariah Endah, beserta para relawan. Perayaan tahun ini, juga disertai kegiatan sosial pembagian nasi sebanyak 460 kotak untuk dibagikan kepada warga Surabaya.

"Jumlahnya diambil dari usia Bapak saat ini. Dibagikan dijalan untuk pengendara yang lewat maupun untuk warga," kata Dini.

Ia bersyukur perayaan tahun ini masih bisa berkumpul bersama dalam kondisi sehat di masa pandemi.

"Ahamdulilah Bapak masih dikaruniai kesehatan. Semoga bisa terus beraktifitas," imbuh Alumnus FISIP UGM ini.

Terpisah, Whisnu tak henti-hentinya mengucap rasa syukur atas bertambahnya usia.

"Semoga terus diberi kesehatan sampai akhir masa jabatan nanti. Amin," kata WS sapaan Whisnu Sakti Buana.

Ucapan selamat silih berganti dari seluruh warga Surabaya, kader partai dan simpatisan yang hadir.

Pun begitu juga dengan ucapan yang disampaikan melalui karangan bunga yang berdatangan.

Baik warga, komunitas, relawan hingga calon yang berlaga dalam Pilwali Surabaya 2020. (Ar)




KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Guna mengaplikasikan ilmu dibidang Pemeliharan dan Ketertiban (hartib), Sebanyak 79 Siswa Korps Polisi Militer yang sedang menempuh pendidikan di Pusat Pendidikan Polisi Militer (Pusdikpomal) Komando Pendidikan Dukungan Umum (Kodikdukum) Komando Pembinaan Doktrin Pendidikan dan Latihan Angkatan Laut (Kodiklatal) menggelar Latihan Praktek (Lattek) Aplikasi Pemeliharaan dan Ketertiban (Hartib) di Jl Utama masuk Kesatrian Bumimoro Kodiklatal Surabaya, Kamis, (22/10).

Adapun ke-79 Siswa tersebut terdiri 19 Orang Siswa Pendidikan Spesialisasi Perwira (Dikspespa) Pomal, 30 orang Siswa Pendidikan Pembentukan Bintara (Diktukba) Pomal Angkatan 50 dan 30 orang Siswa Pendidikan Pertama Tamtama (Dikmata) Pomal Angkatan ke-40.

Lattek aplikasi Hartib ini merupakan praktek dari pelajaran teori Pemeliharaan Ketertiban (Hartib) yang telah di pelajari di kelas. Adapun Lattek ini bertujuan untuk mengaplikasikan kemampuan praktek Kepolisian Militer bidang pemeliharaan ketertiban agar para siswa memiliki keterampilan pengendalian lalu lintas, operasi penegakkan ketertiban dan disiplin, penyelenggaraan SIM TNI dan keterampilan penanganan kecelakaan lalu lintas.

Kegiatan lattek tersebut sesuai dengan Perintah Harian Kasal Laksamana TNI Yudo Margono khususnya dalam membangun sumber daya manusia yang unggul dan profesional serta tangguh menghadapi segala ancaman.

Melalui lattek ini akan terbentuk prajurit Pomal yang unggul profesional dan siap diterjunkan di medan tugas.

Kedepan program aplikasi semacam ini akan dilaksanakan secara terus-menerus sebagai bagian dari belajar untuk meningkatkan kemampuan agar para siswa mampu menjawab perkembangan permasalahan Hartib di lapangan yang membutuhkan penanganan dan keterampilan khusus, terutama dalam pengambilan data Hartib.

Sedangkan yang menjadi obyek pelaksanaan lattek adalah kendaraan roda dua para prajurit Kodiklatal pada saat masuk jam kerja.

Materi pemeriksaan meliputi semua kendaraan umum dan dinas seperti STNK, SIM para pengguna dan kelangkapan kendaraan seperti lampu sign dan kaca spion.

Bagi para prajurit yang kedapatan melanggar dilaksanakan pembinaan dengan mengurus surat surat yang kedapatan mati dan melengkapi sarana kendaraan berupa kaca spion dan lampu sign yang kedapatan mati. (Pen Kodiklatal/Ar)




KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Calon Wali Kota dan Calon Wakil Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi dan Armudji, menyiapkan program pengembangan santri dan pesantren. 

Bagi Eri Cahyadi, santri dan pesantren memang bukan kelompok yang asing. Eri adalah keluarga besar Pesantren Sidoresmo, kawasan pesantren yang telah ada sejak ratusan tahun lalu di Surabaya.

”Santri dan Surabaya itu bagian tak terpisahkan. Banyak sejarah penting bangsa ini, dengan peran santri di dalamnya, terukir di Surabaya,” ujar Eri Cahyadi, Kamis (22/10/2020), bertepatan dengan Hari Santri Nasional.

22 Oktober, lanjut Eri, yang telah ditetapkan sebagai Hari Santri oleh Presiden Jokowi, adalah salah satu milestone perjuangan bangsa Indonesia.

”Pada 22 Oktober 1945, terjadi peristiwa super bersejarah yang menunjukkan bahwa nasionalisme semakin dikobarkan setelah Resolusi Jihad dicetuskan Hadrastussyaikh KH Hasyim Asyari di Surabaya.

Sebelumnya, Bung Karno juga meminta fatwa tentang hukum membela Tanah Air kepada KH Hasyim Asyari, yang kemudian dijawab oleh pendiri NU tersebut bahwa ”mencintai Tanah Air adalah sebagian dari iman”, hubbul wathon minal iman.

Berkat para ulama dan santri itulah, sambung Eri, semangat perjuangan rakyat Surabaya semakin berkobar. Rakyat melawan kedatangan tentara Sekutu. 

”Surabaya bergolak. Dari masjid dan musholla, dari kampung-kampung, seruan perlawanan kepada penjajah mencapai puncaknya. Pertempuran heroik arek-arek Suroboyo itu tentu antara lain didorong spirit Resolusi Jihad yang dicetuskan Mbah Hasyim,” papar Eri.

Belajar dari sejarah itu, Eri mengajak kaum muda untuk terus menggelorakan rasa cinta Tanah Air. 

"Bahwa sesungguhnya, semakin kita menyelami ajaran agama, maka sudah seharusnya kita semakin cinta negeri, makin cinta sesama, makin besar kerja pengabdian kita untuk menyebarkan kebaikan bagi Surabaya,” ujarnya.

Ke depan, Eri telah menyiapkan program pengembangan pesantren untuk memfasilitasi para santri. 

”Ada 3 fokus kami, yaitu bagaimana santri bisa sehat karena ini berkaitan dengan pandemi Covid-19 yang belum kita tahu kapan akan berakhir, kemudian santri semakin cerdas-berkarakter, serta santri mandiri secara ekonomi,” ujarnya.

Sejumlah program yang disiapkan antara lain bantuan fasilitas di pesantren yang bisa menunjang pembelajaran seperti kelas dan asrama, maupun fasilitas pendukung seperti sanitasi yang berkaitan erat dengan kesehatan.

”Kami juga akan meningkatkan gizi santri, memperkuat layanan kesehatan pesantren, memberikan beasiswa kepada santri dan pengajar untuk studi lanjut keagamaan, dan memberdayakan ekonomi pesantren agar semakin banyak santri yang menjadi entrepreneur. Juga pesantren harus memiliki unit usaha yang bisa menghidupi serta memberdayakan ekonomi umat. Itu akan kami fasilitasi,” pungkasnya. (Ar)




KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Para kader senior PDI Perjuangan dan aktivis Pro-Mega di era perjuangan melawan Orde Baru di Kota Surabaya merapatkan barisan untuk mendukung pemenangan Calon Wali Kota Eri Cahyadi dan Calon Wakil Wali Kota Armudji. Para kader senior itu menyebut diri sebagai ”banteng lawas”.

”Yang namanya banteng, sampai kapan pun ya tetap banteng. Maka kami solid bergerak bersatu,” ujar Saleh Ismail Mukadar, Ketua Posko Banteng Lawas, di sela-sela acara silaturahim ”banteng lawas” di kantor DPC PDI Perjuangan Surabaya, Kamis (22/10/2020).

Dia mengatakan, ratusan ”banteng lawas” yang punya pengaruh memenangkan Pilkada Surabaya sejak 2005 telah menyatukan langkah menuju 9 Desember 2020.

"Kami turun tidak sekadar untuk memenangkan. Kami semua tergerak karena ingin kepemimpinan PDI Perjuangan di Surabaya terjaga, yaitu kepemimpinan yang pro wong cilik, yang welas asih, yang menjaga kebhinnekaan. Itu semuanya harus dijaga, jangan ada yang merusak,” ujar Saleh yang dikenal sebagai sahabat karib mantan wali kota Surabaya dan kader senior PDIP, Bambang DH.

Saleh mengatakan, para ”banteng lawas” terpanggil dan semakin bersemangat karena mendengar ada sejumlah pihak yang ingin meninggalkan wong cilik, rakyat di kampung-kampung, dalam kebijakan pemerintah kota ke depan. 

Ada pihak yang hanya ingin Surabaya membangun gedung-gedung tinggi dan meninggalkan wong cilik di belakang.

”Banteng harus berjuang sekuat tenaga membela wong cilik. Setiap ada kelompok politik yang alergi kepada wong cilik, saat itulah banteng berdiri di garis terdepan untuk membela wong cilik dan rakyat kebanyakan,” tegas Saleh yang ketua DPC PDIP Surabaya 2005-2010.

Sementara itu, Eri Cahyadi berterima kasih kepada para kader senior yang telah ikut bergotong royong menyongsong Pilkada 9 Desember. 

”Gotong royong kita semua menjadi bukti bahwa Pilkada bukan soal kemenangan semata, tapi kerja bersama menghadirkan kepentingan rakyat dalam kebijakan pemerintah kota ke depan,” ujarnya.

Eri berjanji, setiap kebijakan yang diambil akan selalu mengutamakan wong cilik, sebagaimana perjuangan para kader senior PDIP.

”Platform kerakyatan selama ini telah melandasi kerja saya di Pemkot Surabaya, ke depan ya pasti semakin mengutamakan wong cilik. Sekolah dan berobat tetap gratis. Jangan ada warga susah makan. Ekonomi rakyat dihidupkan. Dan sebagainya, semua berbasis kebutuhan rakyat kecil,” pungkas mantan kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya itu. (Ar)




KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini telah mengantongi ijin cuti jadi juru kampanye (Jurkam) pasangan calon (paslon) nomer urut 1, Eri Cahydi - Armuji.

Ijin cuti yang sudah disetujui Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawangsa itu dimulai pertengahan bulan ini hingga awal Desember mendatang.

"Cuti mulai tanggal 17 dan 18 Oktober disampaikan secara rinci tanggalnya. 17, 18, 19, 25, 28, 29, 31 Oktober dan 1, 10, 14, 15, 21, 22, 28, 29 November dan 5 Desember," kata Plt Bakesbangpol Surabaya Irvan Widyanto usai menghadiri peresmian Pasar Burung dan Pasar Akik di Kupang Gunung Timur, Rabu (21/10).

Irvan menambahkan cuti kampanye ini berdasarkan surat tugas dari PDIP bahwa Risma sebagai juru kampanye. Khofifah pun langsung menjawab surat pengajuan cuti kampanye Risma pada Kamis (15/10).

"Di situ dijelaskan berdasarkan PP No. 32 tahun 2018 dan surat edaran Mendagri 21 Januari 2020 disampaikan, kalau hari libur itu tidak perlu untuk mengajukan izin cuti kampanye. Sedangkan hari kerja, maka diizinkan dalam satu minggu satu hari kerja," jelasnya.

Artinya, selama akhir pekan Risma bisa berkampanye tanpa mengajukan izin. Sedangkan hari biasa Risma mengajukan hanya satu hari, yakni pada 10 November untuk cuti kampanye.

"Sudah dijawab dan secara prosedur sudah diikuti oleh ibu wali kota. Untuk Sabtu dan Minggu itu termasuk hari libur kalau di kalender provinsi. Cuti untuk hari biasa tanggal 10 November dan sudah turun dan Bu Gubernur sudah memberikan izin khusus tanggal 10 November," pungkasnya. (Ar)



KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Calon Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menyampaikan komitmennya untuk mendorong kualitas pendidikan di Kota Pahlawan, termasuk dengan memperbesar subsidi untuk sekolah swasta.

Mantan kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya itu tak ingin ketimpangan antara sekolah negeri dan swasta nantinya melebar.

”Jangan pilih kasih. Semua anak-anak kita, baik yang di negeri maupun swasta. Semua guru-guru terhormat kita, baik yang mengabdi di swasta maupun negeri. Kami benar-benar memperhatikan sekolah swasta. Bantuan Operasional Pendidikan Daerah (Bopda) untuk sekolah swasta akan kami perbesar,” ujar Eri seusai bertemu dengan Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) Swasta Kota Surabaya, Kamis (22/10/2020).

Selama di Bappeko, lanjut dia, Eri sudah merintis pemberian tunjangan untuk guru-guru swasta yang belum menerima tunjangan profesi dari pemerintah pusat. Syaratnya, minimal dua tahun menjalani profesi sebagai guru.

“Kualitas guru juga harus disamakan antara negeri dan swasta. Ada sertifikasi. Tapi para guru juga harus mudah mengurusi semuanya, mengurus administrasinya. Itu ke depan kami bantu lewat aplikasi yang mudah,” ujarnya.

”Intinya kolaborasi swasta dan negeri adalah jawaban membangun Surabaya ke depan,” imbuh Eri.

Eri juga akan tetap memastikan jumlah rombongan belajar (rombel) sebanyak 32 pelajar di setiap sekolah.

"Ya ini cara berbagi. Ketika sekolah swasta itu ternyata ada yang banyak muridnya, ya jangan menambah kelas, tapi ingat tetangganya (sekolah lain). Pun demikian dengan sekolah negeri. Sehingga semua seimbang, bisa berbagi peran antara swasta dan negeri," ujarnya.

"Ketika akan menambah sekolah negeri, kami juga akan melihat betul berapa sih jumlah lulusan SD yang masuk di wilayah itu. Ketika wilayah itu sudah tercover dengan sekolah negeri dan swasta, maka kita tidak akan pernah lagi mendirikan sekolah baru di titik yang sama," tambahnya.

Namun, jika di satu wilayah, sekolah negeri dan swasta tidak mampu menampung jumlah siswa, maka Eri akan membuka sekolah baru, dan bersyukur jika ada sekolah swasta yang buka di daerah tersebut. 

"Ataupun ada sekolah swasta baru dan tidak mengandalkan pemerintah kota, tentu pemerintah akan lebih senang. Silahkan mendirikan sekolah disana," lanjut Eri.

Ketua MKKS SMP Swasta Kota Surabaya Erwin Darmogo mengaku senang dengan paparan Eri Cahyadi untuk menghapus dikotomi sekolah negeri dan swasta. Karena sejatinya pendidikan bagi generasi bangsa tidak bisa dibedakan dari sekolahnya.

"Kami sangat sepakat sekali, karena pendidikan itu tidak bisa dilihat dari negeri dan swasta ya. Pendidikan itu harus dilihat secara umum karena untuk kesejahteraan bangsa dan negara," kata Erwin.

"Kami sangat apresiasi sekali ya dan kami harap pemikiran beliau dapat diwujudkan. Saya yakinlah ketika beliau jadi wali kota, beliau akan amanah, seperti yang disampaikan beliau katakan tadi," pungkas Erwin. (Ar)




KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini akhirnya buka suara terkait ijin cuti kampanye Cawali-Cawawali Kota Surabaya nomer urut 1, Eri Cahyadi - Armuji dalam Pilkada 2020.

Ia mengaku pengajuan cuti kampanye itu telah disampaikan ke Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa sejak, Selasa (13/10) lalu. 

Pengajuan cuti sebagai juru kampanye itu dilakukan tiap akhir pekan hingga Desember mendatang.

"Aku izin cuti kampanye tanggal 17 sama 18, sampai nanti masa tenang," kata Risma ditemui usai meresmikan Pasar Burung dan Pasar Akik di Kupang Gunung Timur, Rabu (21/10).

Tak hanya mengajukan cuti di tiap akhir pekan, yakni Sabtu dan Minggu, Namun menurut Risma yang juga Ketua DPP Bidang Kebudayaan PDIP ini, cuti kampanye juga diajukan selama satu hari saat hari kerja di bulan November.

"Per Sabtu Minggu, tapi ada tanggal tertentu kalau nggak salah 10 November," ungkapnya.

Bahkan Risma juga mengaku selama resmi cuti kampanye sebagai jurkam mulai bulan Oktober, Ia tidak memakai kendaraan hingga supir dinas.

"Endak, aku tiap Sabtu dan Minggu izin cuti. Aku hari ini juga izin, makanya aku pakai mobilku sendiri plat ireng (hitam) nggak pakai supir dinas," pungkasnya. (Ar)




KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya terus menggelar parade Seni Budaya via virtual untuk menghibur warga dan mewadahi kreativitas para seniman di tengah pandemi Covid-19.

Penampilan parade Seni Budaya yang akan digelar nanti malam itu dipastikan akan lebih seru dan menarik. 

Pasalnya, semua Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kota Surabaya akan tampil dalam drama kolosal Resolusi Jihad Fisabilillah.

Demi tampil bagus, para Forkopimda itu sudah mulai kemarin menjalani latihan. Rabu kemarin, mereka latihan di Rumah Dinas Wali Kota Surabaya, kemudian malamnya langsung latihan di Tugu Pahlawan. 

Mereka dilatih langsung oleh Herry Lentho, seorang seniman sekaligus sutradara dalam drama Resolusi Jihad Fisabilillah itu. Serius, canda dan tawa menghiasi latihan itu.

Pada saat itu, Herry Lentho mengajari satu persatu peran Forkopimda, mulai dari Kajari Surabaya yang harus membacakan teks Resolusi Jihad dengan lantang dan menggelegar, Risma yang harus mengkomandoi dapur umum untuk para pejuang dan para Kapolres yang nantinya akan mengingatkan kembali sejarah lahirnya Polri. 

Saat itu, Herry Lentho juga memberikan kebebasan kepada Wali Kota Risma pada saat berkomunikasi di atas panggung. Bahkan, ia juga diminta untuk menyampaikan wejangan dan nasihan kemerdekaan kepada masyarakat.

Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Antiek Sugiharti mengatakan dalam Parade Seni Budaya 2020 kali ini, sengaja menghadirikan bintang tamu Forkompimda secara khusus untuk menghibur masyarakat. 

Selain itu, ia memastikan untuk pembagian peran masing-masing pemain, menyesuaikan dengan tokoh yang ada di dalam lakon tersebut.

“Mulai dari Pak Kapolres dan Bu Kapolres sebagai polisi istimewa. Kemudian Pak Kajari dan Pak Danrem sebagai Kiai Wahab dan Bung Tomo. Pada saat latihan sudah kami bagi dan beliau-beliau mendalami karakter tersebut,” kata Antiek Sugiharti, Rabu (22/10) malam.

Menurutnya, cerita dari pementasan Resolusi Jihad ini merupakan sejarah yang terdapat di Kota Pahlawan dalam mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia (RI). 

Tidak hanya itu, Antiek menyebut pementasan ini juga menandai sebagai hari lahirnya Polisi RI dari cikal Bakal Muhammad Yasin. 

“Sehingga dari situlah mungkin kami juga hadirkan pasukan dari kepolisian untuk ikut menyemarakkan,” lanjutnya.

Menariknya, Antiek  menegaskan sebenarnya kolaborasi ini sangat menarik dan baru bagi masyarakat. 

Sebab, tidak hanya melibatkan para seniman saja dipanggung pementasan, tetapi para pejabat ikut bersama-sama memberi suguhan yang menarik dan mengedukasi bagi warganya. 

“Jadi selain menghibur yang lebih ditekankan adalah sisi edukasi kepada masyarakat. Kemudian ini sealgus menghargai para pahlawan berjuang dari berbagai sudut pandang mereka. Mulai dari sisi agama hingga nilai-nilai kemasyarakatannya,” pungkasnya. (Ar)



KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini bersama masyayikh, kiyai dan para santri menggelar tasyakuran malam Peringatan Hari Santri Tahun 2020 di rumah dinas wali kota, Jalan Sedap Malam, Rabu (21/10) Malam.

Peringatan ini dilakukan untuk mengenang dan melanjutkan semangat perjuangan kaum santri dalam memperjuangkan kemerdekaan bangsa dan negara.

Tasyakuran malam peringatan Hari Santri di rumah dinas Wali Kota Risma tampak berjalan dengan protokol kesehatan ketat. 

Peserta undangan yang hadir di lokasi begitu khidmat mengikuti jalannya acara. Apalagi, lantunan ayat-ayat suci Al-quran semakin menambah kekhusyuan peserta undangan, baik yang hadir di lokasi maupun mengikuti secara virtual.

Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Surabaya, KH Muhibbin Zuhri, dalam sambutannya mengatakan, peringatan Hari Santri malam ini sangat istimewa karena berlangsung di rumah dinas Wali Kota Risma. Tentunya ini menjadi bukti kemanunggalan antara ulama dan umara di Surabaya berjalan dengan baik.

"Peringatan malam hari ini di rumah dinas Wali Kota Surabaya sangat istimewa, merupakan isyarah (kedekatan) yang nyata, kemanunggalan (sinergi) antara ulama dan umara, Alhamdulillah," kata Muhibbin.

Menurut dia, secara umum peran ulama dan umara cukup besar di masyarakat Indonesia dalam menentukan masa depan bangsa. 

Jika keduanya baik, maka akan baik seluruh manusianya. Demikian pula dengan sebaliknya.

“Malam hari ini kita menunjukkan antara Nahdlatul Ulama (NU) manunggal dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya dan Insya Allah akan melahirkan kebaikan-kebaikan yang menuju pada kemaslahatan umat,” tuturnya.

Menurut dia, tugas seorang ulama dan umara hampir sama. Keduanya adalah pilar perdamaian bangsa. 

Jika umara berhubungan dengan pemerintahan, maka organisasi islam seperti NU dan Muhammadiyah berhubungan dengan majelis-majelisnya yang esensinya sama untuk kemaslahatan umat.

“Oleh karena itu, kerjasama yang baik saling mendukung satu dengan lain ini mudah-mudahan menjadikan warga Kota Surabaya lebih sejahtera. Sejahtera lahirnya dan sejahtera batinnya,” kata dia.

Muhibbin menilai, selama kepemimpinan Wali Kota Risma, Surabaya telah bertransformasi menjadi kota yang berkembang pesat. 

Bahkan, berbagai program yang diinisiasi Wali Kota Risma, menjadi inspirasi bagi kota atau daerah lain di Indonesia hingga mancanegara.

“Alhamdulillah dibawah kepemimpinan beliau (Wali Kota Risma), Surabaya sudah bisa kita banggakan dan tidak hanya menjadi kebanggan kita. Tetapi juga menjadi inspirasi bagi dunia dan kota-kota lain,” ungkap dia.

Sementara itu, Wali Kota Risma menyampaikan terima kasih kepada para santri dan ulama yang selama ini mendukung Pemkot Surabaya dalam upaya mewujudkan kemaslahatan masyarakat. Apalagi ulama dan santri memiliki peran penting dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. 

“Itu sesuatu yang luar biasa. Kalau saat itu tidak ada perjuangan, maka tidak ada kemerdekaan di bumi tercinta ini,” kata dia.

Oleh sebab itu, untuk mengenang jasa para pahlawan, setiap tanggal 10 November Pemkot Surabaya mengadakan sekolah kebangsaan. 

Ini dilakukan dengan cara mengunjungi tempat-tempat bersejarah di Kota Pahlawan dan salah satunya kantor PCNU Surabaya. 

Harapannya, pelajar Surabaya tahu bahwa sejarah mencatat, para santri dan ulama memiliki peran besar dalam merebut kemerdekaan dan mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

“Makanya saya membuat sekolah kebangsaan itu untuk memperingati perjuangan para ulama dan santri yang saat itu berjihad di medan pertempuran. Saya hanya ingin mengangkat bahwa resolusi jihad itu betul ada,” papar dia.

Di momen peringatan ini, wali kota perempuan pertama di Surabaya itu berharap, para santri dapat selalu memperkuat jiwa religius keislaman dan sekaligus jiwa nasionalisme kebangsaan. 

Terlebih pula selalu menebarkan spirit perdamaian ke seluruh pelosok negeri, terutama di Kota Surabaya tercinta.

“Selamat Hari Santri ke 5 tahun 2020. Mudah-mudahan ini menjadi kebangkitan untuk Hari Santri ke depan semakin kuat dan semangat lagi,” pungkasnya. (Ar)



KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya terus berupaya meningkatkan roda perekonomian warga di eks Lokalisasi Dolly.

Salah satu wujud upaya itu diimplementasikan pemkot dengan cara membangun Pasar Burung dan Batu Akik yang terletak di Jl. Kupang Gunung Timur I No 14-16 Surabaya.

Pasar Burung dan Batu Akik yang memiliki luas 840 meter persegi ini, diresmikan langsung oleh Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini pada Rabu (21/10) sore. 

Peresmian ini pula dihadiri Forum Pimpinan Daerah (Forpimda) Kota Surabaya, Musyawarah Pimpinan Kecamatan (Muspika) Sawahan dan warga sekitar.

Menurut Risma, pasar ini dibangun merupakan usulan dari warga. Harapannya, dapat menjadi wadah bagi pecinta burung atau komunitas burung untuk mengadakan lomba sembari berwisata kuliner. Sekaligus pula dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar.

“Yang paling penting bagi pemerintah kota bagaimana warga bisa mengakses perekonomiannya lebih baik. Mudah-mudahan mereka bisa jalan di masa pandemi ini,” kata Risma di sela acara peresmian.

Di kawasan ini, tak hanya terdapat Pasar Burung dan Batu Akik. Berbagai jenis sentra UMKM, seperti sandal, batik hingga kerupuk ada di sini. 

Risma menilai, bahwa warga eks Lokalisasi Dolly ini diberikan Tuhan kelebihan lain. Mereka memiliki talenta dan kreativitas yang luar biasa.

"Tuhan memberikan kelebihan lain kepada warga di sekitaran kawasan eks lokalisasi ini, warga di sini dikaruniai talenta. Jadi sekali diajarkan itu mereka bisa mengembangkan luar biasa,” katanya.

Dalam kesempatan itu, wali kota perempuan pertama di Surabaya ini kembali mengungkapkan alasan menutup kawasan yang dulunya menjadi tempat lokalisasi. 

Bagi Risma, tidak ada tujuan lain saat ia menutup kawasan ini hanya untuk menyelamatkan masa depan anak-anak.

“Terima kasih kepada warga Putat Jaya. Saya juga mohon maaf terpaksa dulu saya harus menutup kawasan ini. Karena saya melihat masa depan anak-anak akan terganggu kalau kondisinya seperti itu,” paparnya.

Meski saat itu sangat berat, namun hal itu harus dilakukan Risma untuk menyelamatkan anak-anak Surabaya. 

Bahkan, ia mengaku mendapat berbagai ancaman saat akan menutup kawasan lokalisasi ini kala itu. 

“Meski saat itu berat sekali untuk saya menutup. Tapi yakinlah ini untuk masa depan anak-anak, tidak ada hal lain kecuali itu,” tuturnya.

Seiring berjalannya waktu, eks Lokalisasi Dolly kini telah menjelma menjadi salah satu sentra UMKM di Surabaya. 

Produk dari warga di eks Lokalisasi Dolly ini pun telah memasuki berbagai pangsa pasar.

Sebagai informasi, sentra Pasar Burung dan Batu Akik ini juga dilengkapi berbagai fasilitas. 

Di antaranya, 104 gantangan burung untuk lomba, 4 Toilet, Kantor, Musholla, 2 Pos Pam Linmas dan lahan parkir. 

Terdapat pula 26 stand pedagang burung dan perlengkapan aksesoris burung, 10 stand kuliner dan 1 stand pedagang batu akik. (Ar)




KABARPROGRESIF.COM: (Demak) Meskipun cuaca hujan tak menyurutkan semangat rombongan Forkompimda Kabupaten Demak untuk meninjau lokasi sasaran TMMD Sengkuyung III yang bertempat di dukuh Pojok Desa Harjowinangun Kecamatan Dempet Kabupaten Demak, Rabu (21/10).

Turut hadir Wakil Bupati Demak Joko Sutanto, Dandim 0716/Demak Letkol Arh M.Ufiz, Kapolres Demak AKBP Andhika Bayu Adittama, Ketua Pengadilan Negeri Demak Agam Syarif Baharudin, beserta Forkompimcam Kecamatan Dempet.

Dalam kesempatan tersebut Wakil Bupati Demak Joko Sutanto mengapresiasi hasil dari TMMD Sengkuyung yaitu pengecoran jalan.

"Saya merasa sangat puas dengan hasil kinerja dari TMMD ini, kalau kita lihat kondisi jalan ini sebelum dikerjakan sangat memprihatinkan," kata Wakil Bupati Demak Joko Sutanto.

"Jalan ini merupakan akses bagi warga khususnya bagi petani pada saat membawa hasil panen selain itu jalan yang dibangun juga merupakan jalan penghubung antar desa. Semoga dengan di bangunnya jalan ini bisa meningkatkan perekonomian warga khususnya warga Desa Harjowinangun.Tak lupa Wakil Bupati juga berpesan agar jalan tersebut dirawat dengan baik," tambah Joko Sutanto.

Dandim 0716/Demak Letkol Arh M Ufiz menambahkan TMMD tidak hanya mampu membangun infrastruktur saja, melainkan juga mampu membangkitkan semangat kegotongroyongan, kebersamaan antara TNI dan pemerintah daerah, serta menumbuhkan kemandirian masyarakat desa sasaran dalam membangun wilayahnya.Ungkap Dandim. (Pendim 0716/Demak/Ar)




KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Wali Kota Surabaya Tri Rismahrini menyampaikan atas nama Pemkot dan warga Kota Surabaya mengucapkan ribuan terimakasih kepada Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jatim karena bukan hanya dua aset tanah yang berhasil dikembalikan, tapi beberapa permasalahan di Pemkot Surabaya juga bisa dikembalikan dan diselesaikan.

“Contohnya Rp 4 miliar lebih ini. Terus terang saya bingung, karena waktu itu tidak bisa ditarik, padahal kita harus bisa menjawab pertanyaan BPK karena sudah pernah ditanyakan,” kata Risma saat memberikan sambutannya di Kejati Jatim, Rabu (21/10).

Oleh karena itu, ia menyampaikan terimakasih sebanyak-banyaknya karena di akhir masa jabatannya, ia masih diberi kepercayaan oleh Tuhan untuk menerima aset yang dibantu oleh Kejati Jatim. 

Padahal, ia mengaku tidak pernah membayangkan kalau aset itu bsia kembali ke tangan Pemkot Surabaya dan warga Surabaya. 

“Namun puji syukur kehadirat Allah SWT, itu ternyata bukan tidak mungkin, tapi semuanya mungkin bagi Tuhan karena dibantu oleh Kejati Jatim, sehingga bisa mengembalikan aset di Pabrik Cokelat itu,” ujarnya.

Ia juga mengaku bahwa aset ini ada cerita sejarahnya ketika dia masih menjabat sebagai Kepala Bappeko Surabaya. 

Saat itu, ada seseorang yang menanyakan apakah bisa diambil aset tersebut, dia pun tidak bisa menjawab. 

“Eh, ternyata kembalinya setelah saya menjadi Wali Kota Surabaya dan hampir selesai. Saya Februari selesai Bapak/Ibu,” imbuhnya.

Setelah itu, tampak Risma tertegun lama. Wali kota perempuan pertama di Kota Surabaya itu pun tak kuat menahan bahagianya. 

Tangisnya pun pecah. Sambil mengusap air mata dan suara bergetar, ia sekali lagi menyampaikan terimakasih kepada jajaran kejaksaan, karena di awal jabatannya banyak sekali permasalahan aset tanah di Pemkot Surabaya dan tidak pernah membayangkan itu akan kembali.

“Alhamdulillah sedikit demi sedikit aset itu bisa kembali, termasuk gongnya itu aset YKP yang cukup besar,” katanya sambil mengusap air matanya yang terus mengalir. 

Bahkan, ia pun turun dari mimbar sambutannya, lalu menundukkan badannya sembari menyampaikan terimakasih banyak kepada pihak kejaksaan.

Risma juga sempat meminta awak media untuk mencatat dan menggaris bawahi bahwa semua aset yang sudah kembali atas bantuan kejaksaan itu, tidak mengeluarkan uang sepeserpun dari Pemkot Surabaya. Jadi, itu murni bantuan dari pihak kejaksaan untuk Pemkot Surabaya.

“Tolong teman-teman media dicatat. Kami dibantu kejaksaan, tanpa sama sekali kami harus mengeluarkan uang. Tidak ada sama sekali. Padahal yang kembali, nilainya bahkan ada yang triliunan. Ini bukan untuk saya, boleh dicek di catatan aset, berapa naiknya aset kami karena bantuan dari teman-teman kejaksaan,” katanya.

Sambil mengusap air matanya dan dengan suara yang terbata-bata, dia mengatakan akan lebih tenang meninggalkan jabatannya sebagai Wali Kota Surabaya karena sudah banyak aset pemkot yang kembali. 

“Saya dengan tenang akan meninggalkan jabatan ini dengan mengembalikan aset-aset yang memang itu haknya warga Surabaya. Matur suwun sekali lagi,” imbuhnya.

Ia juga menjelaskan tidak bisa memberikan sesuatu yang lebih, hanya ucapan terimakasih sebesar-besarnya kepada jajaran kejaksaan yang telah membantunya mengembalikan aset pemkot. 

Ia paham betul bahwa itu tidak mudah, tapi itu terus diusahakan hingga aset itu berhasil dikembalikan. 

“Insyallah Tuhan mencatat kebaikan Bapak/Ibu sekalian. Tuhan akan membalas kebaikan Bapak/Ibu sekalian. Kini aset-aset yang sudah kembali itu sudah ada yang menjadi taman, sekolah dan waduk. Sekali lagi, atas nama pemkot dan warga Surabaya yang menyampaikan terimakasih,” ujarnya. 

Pada kesempatan itu, Risma juga memberikan piagam penghargaan kepada Kepala Kejati Jatim beserta jajarannya atas jasanya sudah membantu pemkot dalam mengembalikan aset.

Seperti diberitakan Kejati Jatim berhasil menyelamatkan dua aset milik Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya.

Dua aset tanah itu berada di Jalan Kalisari I nomor 5-7 seluas 566 meter persegi dan di Jalan Sariboto II nomor 1-3 seluas 156 meter persegi. 

Aset ini tercatat dalam aset Pemkot Surabaya namun sudah dikuasai pihak ketiga sejak tahun 1974 atau sekitar 46 tahun lalu.

Selain aset berupa tanah, Kejati Jatim juga menyelamatkan uang sebesar Rp. 4 Miliar atau lebih tepatnya Rp 4.078.666.962. (Ar)

Narkoba

Koperasi & UMKM

Terus Kobarkan Semangat Perjuangan Arek-arek Suroboyo 10 Nopember 1945 untuk memberantas Korupsi, Terorisme dan Penyalahgunaan Narkoba

Translate

Hukum

Metropolis

Nasional

Pidato Bung Tomo


Hankam

Popular Posts

Blog Archive