Senin, 26 Oktober 2020



KABARPROGRESIF.COM: (Banyuwangi) Komandan Pangkalan TNI Angkatan Laut (Danlanal) Banyuwangi, Lantamal V, Koarmada II, Letkol Laut (P) Joko Setiyono pimpin upacara Serah Terima Jabatan (Sertijab) Komandan KAL Rajegwesi II-5-40 dan Kukuhkan Komandan Unit Intel, Minggu (25/10).

Berdasarkan surat perintah Danlanal Banyuwangi Nomor Sprin/361/X/2020 tanggal 25 Oktober 2020, Komandan KAL Rajegwesi II-5-40 diserahterimakan dari pejabat lama Kapten Laut (P) Febri Wibisono kepada pejabat baru Kapten Laut (P) Kuntri Prehanto, sedangkan Lettu Laut (P) Eko Meiyanto dikukuhkan sebagai pejabat baru Komandan Unit Intel Lanal Banyuwangi berdasarkan surat perintah Danlanal Banyuwangi Nomor Sprin/347/X/2020 tertanggal 17 Oktober 2020.

"Serah terima jabatan dalam suatu organisasi adalah hal yang lazim dilakukan tidak terkecuali di TNI AL, hal ini bertujuan untuk menjawab tantangan kedepan yang semakin komplek dan dinamis serta peningkatan karir bagi personil". terang Danlanal Banyuwangi.

lebih lanjut Danlanal mengatakan, "Kepada pejabat baru, Saya ucapkan selamat bertugas semoga Tuhan YME/Allah SWT meridhoi setiap langkah kita dalam mengabdikan diri kepada TNI AL, dan kepada pejabat lama, Saya ucapkan selamat menempati tugas yang baru". ucapnya.

Sertijab dan pengukuhan pejabat baru dilingkungan TNI AL selaras dengan sembilan program Prioritas KASAL Laksamana TNI Yudo Margono, S.E., M.M dalam hal pembangunan sistem pembinaan kekuatan dan kesiapan operasi yang bersinergi dan mempunyai interoperabilitas tinggi. (Dispen Lantamal V/Ar)




KABARPROGRESIF.COM: (Yogyakarta) Jelang upacara serah terima jabatan, Komandan Pangkalan TNI Angkatan Laut (Danlanal) Yogyakarta Lantamal V Koarmada II Kolonel Laut (P) Aminuddin Albek beserta Ketua Jalasenastri Cabang 8 Korcab V DJA II Ny. Irma Aminuddin Albek laksanakan Exit Briefing dengan seluruh Prajurit, PNS dan Jalasenastri Lanal Yogyakarta bertempat di Ballroom Rich Hotel Jl. Magelang Km. 6 Mlati Sleman Yogyakarta pada Sabtu siang (24/10).

Dalam kesempatan exit briefing, Danlanal didampingi Ketua Cabang 8 menyampaikan beberapa hal antara lain ucapan terimakasih kepada seluruh prajurit, PNS dan Jalasenastri atas kerjasama dalam mendukung tugas-tugas selama menjabat Danlanal Yogyakarta serta tak lupa kepada pengurus dan anggota keluarga besar Jalasenastri Cabang 8 Lanal Yogyakarta yang telah mendukung program kerja Ketua Cabang 8 sehingga terlaksana dengan baik sesuai yang diharapkan.

Lebih lanjut Danlanal menyampaikan bahwa menjadi tantangan sejak pertama kali menjabat Danlanal Yogyakarta dengan masa jabatan relatif singkat, namun pada ahkirnya merasa bangga dan bersyukur bahwa seluruh program kerja dapat terlaksana sesuai harapan dinas dan komando atas, semoga menjadikan Lanal Yogyakarta lebih baik. 

Hal ini selaras dengan perintah harian Bapak Kepala Staf TNI Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Yudo Margono yakni berani berubah menjadi lebih baik dengan meningalkan budaya rutinitas yang tidak produktif.

Danlanal menyampaikan pesan, kedepannya agar melaksanakan tugas dan memberikan dukungan terbaik kepada komandan selanjutnya, jaga dan tingkatkan terus kekompakan, tali silaturahmi dan soliditas seluruh prajurit dan keluarga besar Lanal Yogyakarta agar hubungan itu tetap terjaga baik sampai kapanpun serta tetap dekatkan diri kita kepada Tuhan Yang Maha Esa terutama dimasa Pandemi Covid-19 seperti saat ini, semoga segenap keluarga besar Lanal Yogyakarta terhindar dari Covid-19, sebagai ahkir sambutan Danlanal.

Rangkaian acara exit briefing antara lain penayangan video kilas balik Danlanal Yogyakarta, merupakan rangkuman kegiatan pelaksanan program kerja dan anggaran serta hal menonjol dalam masa kurun jabatan Danlanal Yogyakarta dan Ketua Jalasenastri Cabang 8 Korcab V DJA II sebagai bekal masukan kepada Danlanal Yogyakarta dan Ketua Jalasenastri Cabang 8 selanjutnya, dilanjutkan penyerahan cinderamata berupa lukisan karikatur Danlanal beserta Ketua Cabang 8 berbusana adat Yogyakarta dengan latar belakang Kraton dan Tugu Golong Gilig Yogyakarta yang diserahkan oleh Palaksa Lanal Yogyakarta Mayor Laut (P) Wahyu Hidayanto dilanjutkan foto bersama seluruh prajurit, PNS dan Jalasenastri dengan menerapkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19 yakni dengan pembatasan dan bergantian.

Adapun dalam rangkaian jelang serah terima jabatan, pada Sabtu pagi (24/10) bertempat di ruang rapat Mako Sementara Lanal Yogyakarta Jl. Wiyoro 21 Baturetno Banguntapan Bantul Yogyakarta, telah dilaksanakan memorandum jabatan Danlanal Yogyakarta dari Kolonel Laut (P) Aminuddin Albek kepada Kolonel Marinir Harry Indarto dihadiri segenap perwira staf dan saat bersamaan bertempat di aula Mako telah dilaksanakan memorandum Ketua Cabang 8 Korcab V DJA II dari Ny. Irma Aminuddin Albek kepada Ny. Neneng Harry Indarto dihadiri Pabinhar dan segenap pengurus Jalasenastri Cabang 8. (Dispen Lantamal V/Ar)


Minggu, 25 Oktober 2020



KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Calon Wali Kota Surabaya, nomor urut satu, Eri Cahyadi bakal memantapkan program kerukunan antar umat beragama dan menjamin kebebasan beribadah bagi seluruh agama kepada anak-anak sejak dini di sekolah-sekolah.

Pernyataan tersebut sampaikan Eri Cahyadi usai mendengarkan keluh kesah salah satu peserta atau anggota Indonesia Link (Indolink) yang monyoroti perkembangan anak di tengah toleransi antar umat beragama.

"Saya pernah melakukan program belajar dan bermain, anak-anak Tionghoa main ke sekolah anak Jawa. Disana terjadi interaksi mengenal keberagaman antar umat beragama. Dan terlihat asik dan senang melihat mereka bisa bermain bersama," ucap Sally Azaria, anggota Indolink.

Selanjutnya, Eri langsung mengaku sepakat dengan program seperti itu. Karena dia pikir bahwa sekolah saat ini sudah jarang ada siswa dari Jawa, Arab dan China yang berada di dalam satu kelas.

"Saya setuju dengan yang sudah disampaikan. Saya ingat zaman dulu waktu sekolah di dalam satu kelas masih ada campuran murid dari Jawa, Arab dan China. Dan kenapa saat ini tidak ada yang seperti itu, maka Insya Allah kalau saya terpilih akan memunculkan kembali sekolah seperi itu," tutur Eri dalam acara silahturahmi dengan Indolink di Surabaya, Minggu (25/10/2020).

Acara tersebut dihadiri sejumlah tokoh, di antaranya Ongko Digdojo, Totok Lusida, Hermawan Santoso, Ferry Sangeroki, Kusno Sugeng, Herman Kwan, Reno Halsamer, Pdt. Simon Filantropi, Gatot Santoso, Irwan Pontoh, Henky Kurniadi, Budi Santoso.

Eri juga menjamin bahwa Kota Surabaya ke depan tidak boleh ada istilah minoritas dan mayoritas agama dalam menjalankan ibadah. 

Semua masyarakat Surabaya harus mendapatkan hak yang sama dalam melaksanakan ibadah.

"Saya juga tidak ingin di Kota Surabaya masih ada paham radikalisme yang merusak tatanan kehidupan masyarakat di Surabaya. Dan mulai dulu hingga nanti kalau Insya Allah, saya jadi wali kota maka saya akan tetap memerangi paham dan kelompok radikal di Surabaya," pungkasnya. (Ar)




KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Gerakan Alumni Surabaya (GAS) Satu (GAS1) menggelar acara webinar “Ngobrol Bareng dengan Bu Risma“ dengan tema “Keberhasilan Surabaya Menangani Pandemi COVID-19”. 

GAS1 juga mendeklarasikan diri mendukung calon wali kota dan wakil wali kota Surabaya nomor urut satu, Eri Cahyadi dan Armuji.

"Deklarasi ini merupakan suatu gerakan alumni Surabaya satu yang terdiri dari berbagai macam Perguruan Tinggi. Kemudian alumni SLTA, SMK maupun  dari kawan-kawan Pondok Pesantren," tutur Inisiator Deklarasi GAS Satu, Teguh Priandoko di kantor DPC PDI Perjuangan Kota Surabaya, Minggu (25/10/2020). 

GAS1 adalah alumni PTN-PTS yang waktu Pilpres 2019 menjadi relawan Jokowi. 

Kini, di Pilkada Surabaya, mereka memberikan suara untuk Eri-Cahyadi.

Teguh mengatakan, semuanya yang bergabung di GAS1 adalah dalam rangka untuk mendukung kebaikan Tri Rismaharini (Risma) atas kemajuan Surabaya yang menjadi jauh lebih baik. 

"Sekarang Surabaya sudah keren dan harus menjadi lebih keren lagi," katanya. 

Teguh mengungkap bahwa pihaknya bukan hanya semata-mata mendukung calon penerus kebaikan Risma melainkan juga tetap konsisten menjaga Pilkada di tengah pandemi dengan selalu mensosialisasikan protokol kesehatan dan edukasi kepada masyarakat Surabaya. 

"Makanya di mana-mana selalu kita sampaikan 3M. Memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan menggunakan sabun. Kita akan dukung Pak Eri Cahyadi dan Pak Armuji dengan mengedepankan program-program mengatasi pandemi COVID-19," ucapnya. 

Sementara itu, Ketua Bapillu PDI Perjuangan Kota Surabaya, Anas Karno yang turut hadir dalam acara deklarasi tersebut berterima kasih kepada GAS1.

"Semoga kawan-kawan GAS1 lebih bersemangat pada 9 Desember karena itu merupakan target kita untuk memenangkan Pak Eri dan Pak Armuji. Dan semoga kita tetap menjalankannya dengan semangat," pungkasnya. (Ar)




KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Wakil Ketua Komisi D DPRD Surabaya, Ajeng Wira Wati S.Sos.,M.PSDM dibuat kaget saat menggelar reses di tiga Kecamatan meliputi Gubeng, Tegalsari dan Simokerto.

Pasalnya setiap menggelar pertemuan dengan warga di tiga Kecamatan tersebut mulai tanggal 19 hingga 24 Oktober 2020 tentunya dengan mengutamakan protokol kesehatan yang ketat itu, Ajeng selalu menerima berbagai keluhan, baik dari 50 warga yang hadir maupun menggunakan aplikasi Zoom. 

"Warga selalu mempertanyakan bantuan dalam kondisi pandemi ini masih salah sasaran," kata Ajeng Wira Wati S.Sos.,M.PSDM yang juga bendahara Fraksi Partai Gerindra DPRD Surabaya, Minggu (25/10).

Ajeng menambahkan tak hanya soal bantuan yang digelontorkan Pemkot Surabaya carut marut, namun masalah pelayanan dinilai masih kurang optimal.

"Pelayanan e-KTP 5 tahun tidak kunjung selesai, alasannya dikarenakan blanko habis," paparnya.

Parahnya lagi, lanjut Ajeng, pembangunan yang digembar-gemborkan oleh Pemkot Surabaya selama ini telah merata.

Tapi nyatanya masih ditemukan belum tersentuh hingga tahunan. Padahal warga sudah berulang kali mengajukannya.

"Gorong-gorong terbengkalai hingga 10 tahun, permintaan warga ke pemerintah kota untuk pelebaran gorong-gorong di gang hingga kini belum terlaksana," ungkap Wakil Ketua Bidang Pemberdayaan Perempuan DPC Partai Gerindra Surabaya.

Dari catatan itu, menurut Ajeng masih banyak lagi keluhan warga yang diterimanya, terutama soal pendaftaran masyarakat berpengalaman rendah (MBR), rusaknya fasilitas umum hingga yang membahayakan penggunanya.

"Pendaftaran MBR yang susah, pasar yang meluber ke jalan, sehingga mengganggu jalan umum,  jalan banyak berlubang membahayakan warga dan alur kerja dana hibah. Pokoknya ppembangunan yang dirasakan warga belum sampai ke fasilitas sosial warga di perkampungan dan gang-gang," katanya.

Bahkan yang cukup menjengkelkan menurut Ajeng yakni soal dana hibah. Pemkot seolah-olah mempermainkan warga. 

Awalnya dana hibah tidak dapat digulirkan dengan berbagai alasan sehingga dana yang semestinya dapat membangun kota seperti usulan warga terpaksa harus dikembalikan ke negara lantaran tak terserap.

Tapi saat ini mengalami perubahan. dana hibah kembali dibuka, sayangnya Pemkot Surabaya tanpa menjelaskan mekanisme pengajuannya.

"Silpa yang besar karena pokir dan hibah yang sempat di stop, lalu dibuka tapi belum ada prosedur yang di rekom bagaimana, yang tidak di rekom bagaimana, warga menjadi kecewa ke Pemkot dan apatis. begitu juga MBR, sudah saya jelaskan bahwa ada 2 data DTKS dan MBR kemudian SK 3 menteri, menyebutkan pemda wajib mengupdate data Kemiskinan jika tidak maka ada sanksi," jelasnya dengan nada heran.

Maka dari itu, legislator Partai Gerindra ini akan membawa temuan maupun keluhan masyarakat untuk dijadikan bahan dalam rapat bersama dengan Pemkot Surabaya.

"Semua aspirasi akan menjadi bahan laporan di DPRD dan pemerintah kota, saya akan tetap mendorong dan memperjuangkan agar tranparansi, profesional dan akutanble pemerintah kota Surabaya, di kota lain saja sudah ada e-Pokir, seharusnya kota besar Surabaya juga sudah ada, karena semua aspirasi masyarakat yang didapatkan baik dari reses oleh anggota dewan dan sudah disetujui dapat dengan mudah di akses masyarakat," pungkasnya. (Ar)




KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Pusat Demokrasi dan Hak Asasi Manusia (PusdeHAM) mengeluarkan hasil surveinya di Pilkada Surabaya 2020. 

Hasilnya, pasangan calon (paslon) nomor urut 1 Eri Cahyadi-Armudji unggul 6,5 persen dibanding lawannya, Machfud Arifin dan Mujiaman. 

Rinciannya, Eri meraup 48,6 persen, sedangkan Machfud 42,1 persen. Adapun yang belum menentukan 9,3 persen.

Peneliti PusdeHAM, Andik menjelaskan, survei PusdeHAM ini dilakukan pada awal Oktober 2020 dengan jumlah responden 1.000 orang dan margin of error plus-minus 3 persen. 

Responden diambil di seluruh kecamatan di Kota Surabaya dengan metode sampling acak bertingkat.

“Sebenarnya Eri-Armudji ini kan bisa dibilang relatif baru, kalah start-lah dibanding Pak Machfud yang sudah gebyar sejak awal tahun. Tapi dari hasil survei terlihat, kesolidan dan beberapa faktor lain tampak menonjol sehingga Eri-Armudji bergerak menyalip Pak Machfud setelah diumumkan,” ujar Andik kepada media, Minggu (25/10/2020).

Andik mengatakan, ada beberapa faktor utama kenapa paslon Eri-Armudji unggul 6 persen dibanding lawannya Machfud Arifin-Mujiaman. 

“Ada tiga faktor utama yang mendulang keunggulan paslon Eri-Armudji. Yakni karena faktor Bu Risma, lalu sosok Eri Cahyadi dan Armudji sendiri, dan mesin PDI Perjuangan yang sangat solid,” ujar Andik.

Menurut dia, Risma effect yang kini masih menjabat wali kota Surabaya berhasil memberikan pengaruh kepada masyarakat untuk memilih Eri-Armudji. 

Berbagai keberhasilan yang telah ditorehkan Risma selama menjabat wali kota hampir 10 tahun ini adalah garansinya.

“Selama ini banyak gagasan yang berhasil dikeluarkan Bu Risma dan berhasil memimpin Surabaya dengan baik. Gagasan-gagasan itu ke depan harus bisa diteruskan. Nah, orang yang dianggap paling bisa meneruskan gagasan itu adalah Eri Cahyadi, yang cukup lama menjabat kepala bappeko (badan perencanaan dan pembangunan kota). Eri dianggap orang yang tahu persis gagasan Bu Risma tersebut,” ungkapnya.

Tagline ‘Meneruskan Kebaikan’ yang dipasang di baliho, lanjut Andik, sangat tepat dan memberikan pengaruh besar terhadap pemilih yang akhirnya menjatuhkan pilihannya pada Eri-Armudji. 

“Bu Risma salah satu faktor penting yang berkontribusi memberikan suara untuk Eri-Armudji,” katanya.

Faktor lainnya adalah sosok Eri Cahyadi dan Armudji. Kedua orang ini dianggap sangat berpengalaman dibidangnya masing-masing. 

Eri merupakan ASN Pemkot Surabaya yang tentunya sangat paham birokrasi di Surabaya. 

Dia yang paham betul bagaimana ide-ide pembangunan di Kota Pahlawan, karena jabatan terakhirnya adalah kepala bappeko.

Selain itu juga pernah menjabat di beberapa jabatan strategis lainnya.

Sedangkan sosok Armudji, merupakan politisi senior PDI Perjuangan yang telah lama duduk di kursi DPRD. 

“Tentunya Pak Armudji memiliki basis dukungan yang kuat di akar rumput. Orang sudah banyak mengetahui sepak terjang Pak Armudji sebagai wakil rakyat,” jelasnya.

Sementara faktor mesin partai PDI Perjuangan, kata Andi, sudah tidak perlu diragukan lagi, Mereka sudah pasti akan bekerja keras dan kompak untuk memenangkan Pilkada Surabaya. 

Hal itu sudah terbukti pada pilkada-pilkada sebelumnya. 

“Mesin PDI Perjuangan Surabaya sangat solid. Mereka bekerja keras bersama,” tegasnya.

Hasil survei Pusdeham ini selaras dengan survei internal PDIP yang diumumkan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto pada Jumat lalu (23/10/2020). 

Hasto menyebut survei internal tim PDIP Surabaya juga menghasilkan temuan keunggulan Eri sebesar sekitar 6 persen dibanding Machfud. (Ar)




KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Taruna Merah Putih (TMP) Surabaya mengadakan diskusi malam mingguan bersama dengan menghadirkan pembicara para tokoh millenial, antara lain Akademisi Universitas Ciputra Surabaya Aria Ganna, Musisi Videmarsha Anasuciara, Pengusaha Muda Faisal Rachman, dan Pengusaha Kuliner Sereza Buana. Bertempat di Ewoel Cafe, diskusi berlangsung dengan gayeng selama lebih dari tiga jam.

Diskusi berjudul "Bisnis Anak Muda di Surabaya, Bisa?" ini juga menghadirkan Armuji, Calon Wakil Walikota Surabaya.

Meskipun judul acara tersebut berfokus kepada geliat wirausaha, namun diskusi secara umum menyentuh persoalan-persoalan lain yang berkaitan dengan anak-anak muda, antara lain di bidang pendidikan, olahraga, dan kesenian. Namun semua pertanyaan dan gagasan yang diajukan dapat dijawab dan didiskusikan secara lancar oleh Armuji.

"Anak-anak muda ini tidak perlu diberi arahan. Sekarang jamannya anak-anak muda diberi keleluasaan untuk mengerjakan ide dan pemikirannya. Cukup diberi ruang dan fasilitas untuk berkembang, mereka pasti bisa. Di situ nanti kita membantu." kata Armuji, Sabtu (24/10/2020), 

Armuji juga mengapresiasi anak-anak muda mau untuk ikut serta memikirkan Kota Surabaya ke depan.

"Mengingat pesan Bung Karno, beri aku sepuluh pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia. Begitu pula Surabaya bisa makin keren kalau anak-anak mudanya ikut terlibat bersama-sama dengan pemerintahannya." ujarnya.

Sementara itu Ketua TMP Surabaya Aryo Seno Bagaskoro menyampaikan bahwa pihaknya mencatat dan mengumpulkan aspirasi anak-anak muda Kota Surabaya untuk kemudian didiskusikan secara bersama-sama.

"Malam mingguan adalah momen yang spesial untuk anak-anak muda. Tapi malam mingguan kali ini khusus kami ajak kawan-kawan untuk bisa ngobrol dan tukar pikiran langsung dengan Pak Armuji. Harapannya, Pak Armuji sebagai Calon Wakil Walikota Surabaya dapat mendengar secara langsung mimpi dan harapan anak-anak muda untuk nantinya dapat menjadi bekal memimpin Kota Surabaya ke depan," ujar Seno.

Seno menambahkan bahwa pihaknya ingin membangun gotong royong berkelanjutan dengan seluruh lapisan anak muda untuk bersama-sama menyelesaikan persoalan-persoalan yang ada di Kota Surabaya.

"Kolaborasi dan gotong royong harus terus jadi way of life anak-anak muda Kota Surabaya. Lintas segmen, lintas latar belakang, lintas gagasan, saling bersinergi untuk meneruskan kebaikan bersama-sama. Surabaya harus makin keren," pungkasnya. (Ar)




KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Menjelang berakhirnya masa jabatan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, sebagian besar warga Kota Pahlawan ingin mengetahui berbagai pengalaman serta suka dukanya dan cerita menarik dalam membangun kota kurang lebih hampir 10 tahun.

Berbagai pertanyaan tersebut, disampaikan saat wali kota perempuan pertama di Kota Surabaya bincang-bincang santai dengan paguyuban warga perumahan yang terletak di Kecamatan Sambikerep, Surabaya, Sabtu (24/10/2020).

Pertemuan melalui virtual dari Rumah Dinasnya, di Jalan Sedap Malam itu, mulanya Wali Kota Risma menceritakan berbagai masalah yang dihadapi saat awal menjabat.

Mulai dari persoalan banjir, hingga masalah sosial yang terjadi pada waktu itu.

Dengan antusias, wali kota perempuan pertama di kota Surabaya ini mengingat-ingat kembali segala momen yang pernah dilalui bersama jajaran Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya dalam menyelesaikan persoalan.

Selain itu, dia ingat betul di tahun pertama memimpin, Wali Kota Risma berjanji akan membuat Surabaya dikenal di dunia melalui rentetan perubahan kemajuan.

“Saya harus bisa membawa kota ini ada di peta dunia. Artinya warga dunia bisa mengerti dan tahu bahwa ada kota yang namanya Surabaya. Alhamdhulillah terwujud,” kata Wali Kota Risma.

Ia menjelaskan, duka dan berbagai kesulitan yang dihadapi selama 10 tahun itu dinilainya sangat beraneka ragam. 

Salah satu yang paling memberikan kesan yakni upaya Wali Kota Risma dalam menutup lokalisasi Dolly.

Bagi dia, penutupan lokalisasi itu merupakan langkah yang berat dan beresiko.

Namun begitu, seiring dengan keberanian dan dukungan dari berbagai pihak, ia berhasil melewati prahara tersebut.

“Berikutnya, saat peristiwa bom dua tahun lalu. Itu adalah hal yang sangat menyedihkan dan berat untuk kami. Saya bersyukur bisa melewati semua itu,” lanjut dia.

Di kesempatan yang sama, Wali Kota Risma juga menceritakan sepenggal kisah yang membahagiakan selama bertugas.

Ia menyebut, jika melihat data menunjukkan angka kemiskinan yang turun secara signifikan.

Kemudian banyaknya apresiasi dan penghargaan yang tidak hanya diterima dalam negeri, tetapi bahkan dari luar negeri juga dapat melihat kemajuan kota.

“Lalu suhu udara turun, warga lebih ramah. Itu yang membuat orang asing atau wisatawan berkunjung ke kota ini. Dan masih banyak lagi tentunya. Kami sangat bersyukur Surabaya sudah semakin baik dari hari ke hari,” urainya.

Setelah mendengar itu, seluruh warga yang tergabung melalui virtual kagum dan menuai banyak tanggapan dari warga atas keberhasilan Wali Kota Risma berserta jajaran dalam membangun Kota Pahlawan.

Salah satunya yakni, Mariani warga asal RT 04 RW 06 Kelurahan Lidah Kulon, Kecamatan Lakar Santri.

Ia sangat bersyukur selama ini dipimpin oleh sosok pemimpin yang adil dan bijaksana.

Bahkan, ia berkali-kali mendoakan agar Wali Kota Risma sehat dan berbahagia.

"Saya pernah bertemu dengan ibu di Pasar Keputran. Saya senang karena sebagai warga Surabaya diperhatikan oleh ibu. Sehat terus bu. Doa kami menyertai,” pungkasnya (Ar)


Sabtu, 24 Oktober 2020



KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Meneruskan kebaikan merupakan jargon Calon Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi. Bersama Armudji.

Dia bertekad melanjutkan program Pemkot Surabaya saat ini. Namun, tak sekedar mengekor pendahulunya yaitu Tri Rismaharini. Kandidat yang diusung PDIP itu juga merancang sejumlah inovasi.

Terobosan baru itu disampaikan Eri di depan alumni ITS Manyar kemarin (24/10). Dia menjelaskan, filosofi meneruskan kebaikan. Yaitu melanjutkan program kerja yang sudah berjalan optimal. Serta menciptakan program kerja baru.

Ada tujuh program yang sudah dirancang. Tiga diantaranya menarik perhatian. Pertama yaitu membuat sentralisasi data.

"Saya akan membuat big data," ucapnya.

Big data itu berisi beraneka ragam data. Mulai data tingkat pendidikan, kesehatan, hingga kemiskinan.

Nantinya, dengan data tersebut menjadi rujukan ketika mengambil kebijakan.

Dia mencontohkan data kemiskinan. Dengan big data, pemkot akan mengetahui pergerakan angka masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).

"Sehingga yang belum bekerja langsung bisa ditangani," terangnya.

Pertumbuhan ekonomi juga terpantau. Pemkot akan mengatahui berapa PAD yang dihasilkan.

"Sehingga bisa menjadi rujukan pembangunan tahun depan," ucap Alumnus ITS itu.

Kedua yakni pengembangan potensi kota. Menurut Eri, Surabaya memiliki daya yang bisa diunggulkan. Salah satunya wisata.

Dia mencontohkan Sentra Ikan Bulak (SIB). Tempat itu bisa menjadi pusat perdagangan ikan segar.

Kawasan religius Ampel juga bisa dimaksimalkan. Untuk pengembangan wisata berbasis agama.

Bukti itu terlihat ketika Pemkot Surabaya menata kawasan Dolly. Bekas lokalisasi itu kini berubah. Menjadi salah satu sentra ekonomi.

Dengan adanya UMKM pembuatan sepatu dan sandal. Eri mengatakan, dalam pembangunan pihaknya akan menggandeng perguruan tinggi.

"Sekaligus sebagai sarana kerja praktik mahasiswa," ucap pria 43 tahun itu.

Di bidang pendidikan, Eri bakal memberikan bimbingan les gratis pada siswa. Kegiatan itu digelar di Balai RW. Sehingga, anak-anak yang berasal dari warga yang ekonominya lemah mampu mendapatkan tambahan pembelajaran.

Sementara itu, Ketua Umum Ikatan Alumni (IKA) ITS Manyar, Riva Siregar mengapresiasi program kerja yang digagas Eri. Menurut dia, terobosan baru itu sangat dibutuhkan.

Dia mencontohkan rencana Eri memberikan tambahan les untuk seluruh siswa.

Menurut Riva, program itu sejalan dengan kegiatan yang dilakukan ITS Manyar. Yaitu urban development. 

"Bentuk kepedulian membangun warga Kota," pungkasnya. (Ar)




KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Ide serta komitmen Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini dalam membangkitkan semangat para pekerja seni untuk tetap tampil dalam setiap pekannya, tampak semakin menarik.

Buktinya, setelah tampil sebanyak dua kali, kini Wali Kota Risma kembali pentas untuk merebut perhatian masyarakat agar terus menyaksikan pertunjukkan tersebut secara virtual.

Pada pementasan malam ini, Sabtu (24/10/2020) Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) mempersembahkan pertunjukkan bertajuk Wayang Sejarah Sumpah Merah Putih "Gayatri Rajapatni”.

Tema yang diusung dalam Parade Seni dan Budaya 2020 episode kali ini sebagai bentuk memperingati hari Sumpah Pemuda yang jatuh pada tanggal 28 Oktober 2020 mendatang.

Dengan busana kebaya berwarna merah dan putih, Wali Kota Risma tampil membacakan puisi dengan suara lantang dan penuh juang.

Sontak barisan penonton begitu tegang, saat dirinya, memasuki singgasana panggung pertunjukkan. Pelan tapi pasti, ia berjalan bersama pendamping para penari.

“Dua beda satu semesta. Ada siang ada malam, ada ibu ada bapak. Ibu merah bapak putih bersatu mencipta kita,” begitu ucap Wali Kota Risma mengawali pembacaan puisi berjudul Sang Kala.

Tak terasa bait demi bait telah tuntas dibaca oleh wali kota perempuan pertama di Kota Pahlawan itu. Kemudian disusul adegan saat Ken Arok bertemu dengan Ken Dedes.

Berikutnya, Raja Kertanegara berniat untuk menyatukan Nusantara, hingga berlanjut pada pembacaan Sumpah Palapa, Sumpah Pemuda, dan kemudian Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia pada 17 Agustus 1945.

Hampir satu jam berlalu, tak diduga Wali Kota Risma kembali memasuki singgasana panggung. pada detik-detik terakhir usai, penonton disuguhi oleh pemandangan Presiden UCLG ASPAC membacakan puisi kedua kalinya.

Lebih menggetarkan, ia kembali membacakan Sumpah Merah Putih dan ditutup dengan lagu Merah Putih.

Seusai pentas, Wali Kota Risma mengucapkan banyak terima kasih kepada seluruh pekerja seni yang telah tergabung. 

Diantaranya Komunitas Jati Swara Indonesia, Sanggar Tari Gong Prada, Sanggar Tari Kembang Mojo, Penari Bendera dan Sanggar Baladewa. 

“Kelak yang dimulai hari ini akan pasti lebih dari ini. Sekali lagi terima kasih. Kalian luar biasa,” pungkasnya. (Ar)




KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Sekretaris Jendral (Sekjen) DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto baru saja merilis, jika pasangan calon (paslon) Eri Cahyadi-Armudji unggul 6 persen dari pesaingnya di Pilkada Surabaya 2020 berdasarkan survei internal partai. 

Cawali-Cawawali yang diusung PDI Perjuangan ini unggul karena memiliki tim solid, termasuk mempunyai tokoh berpengaruh seperti Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini serta mesin PDI Perjuangan yang bekerja efektif.

Menurut pengamat politik dari Universitas Trunojoyo Madura (UTM), Surokim Abdussalam, paslon Eri-Armudji hanya diusung PDI Perjuangan dan didukung PSI dan partai-partai nonparlemen. 

Jumlah partai yang tidak sebanyak kompetitornya, Machfud Arifin dan Mujiaman, ini membuat tim sangat solid dan kerja keras untuk memenangkan paslon yang diusungnya. 

Adapun sosok Risma, meski kader PDIP, memiliki ceruk loyalis tersendiri di masyarakat.

“Karena tidak banyaknya partai ini, membuat tim mereka sangat serius. Tidak hanya mesin partai, ada juga tokoh-tokoh semacam Bu Risma dan relawan yang ikut bekerja keras. Apalagi sosok Bu Risma sebelum pandemi pernah ada survei, siapaun orangnya jika didukung Bu Risma akan mendapat dukungan yang tinggi,” ujar Surokim, saat dikonfirmasi, Sabtu (24/10/2020).

Meski mesin partai dan tokoh dominan, lanjut Surokim, yang paling utama adalah pada paslonnya yakni Eri-Armudji. Semakin banyak nilai plus yang melekat pada diri paslon, akan semakin mudah menaikkan elektabilitasnya.

“Sekarang tugasnya tim paslon. Siapa yang bisa mengeksplorasi nilai plus-plus paslon ke publik, akan mudah menggaet pemilih. Sebab pemilih perkotaan tidak hanya menimbang soal sosiologis dan psikologis, tapi juga rasional. Dan mesin PDI Perjuangan bekerja keras untuk itu,” katanya.

Terkait survei internal PDI Perjuangan, Surokim menyebut, saat inilah waktunya lembaga survei untuk mengekspose hasil surveinya. 

Sebab setelah ada pengumuman paslon Pilkada Surabaya, belum ada lembaga survei yang mengumumkan hasil surveinya. 

“Hasil survei internal PDI Perjuangan yang disampaikan Pak Hasto itu sebagai pemantik lembaga survei lainnya untuk mengumumkan hasil lembaga surveinya. Sebab Pak Hasto hanya menyebut angka 6 persen. Tidak menyebut metode dan jumlah respondennya berapa. Padahal itu sangat penting. Makanya sekarang waktunya lembaga survei mengimbanginya dengan metode survei yang jelas,” ungkapnya.

Angka 6 persen tersebut, menurut Surokim masih sangat sangat kompetitif sebab hanya dua paslon atau head to head.

“Unggulnya paslon itu dipengaruhi banyak faktor. Bisa dari mesin partai yang jalan, banyak tokoh yang mempunyai pengaruh ikut mendukung dan adanya plus-plus pada diri paslon. Di pilkada Surabaya ini, untuk paslon Eri-Armudji memiliki tim bagus dan bekerja keras semua,” pungkasnya. (Ar)




KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya melalaui Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil) Kota Surabaya akhirnya mengakui telah berbuat kesalahan kepada Yaidah, warga Kelurahan Lidah Wetan, Kecamatan Lakarsantri Surabaya. Bahkan juga menyampaikan permohonan maaf.

Hal itu dilakukan Dispendukcapil Kota Surabaya lantaran salah memberikan informasi kepada Yaidah.

Sebab dari informasi pelayanan yang salah itu, membuat Yaidah harus berangkat ke Kantor Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) di Jakarta untuk menyelesaikan akta kematian anaknya. 

Padahal, melalui kantor kelurahan setempat, surat menyurat Yaidah dapat diselesaikan.

Kepala Dispendukcapil Kota Surabaya, Agus Imam Sonhaji pun menceritakan awal kronologi permasalahan itu. 

Sekitar bulan Agustus 2020 lalu, Yaidah mengurus akta kematian anaknya di kantor kelurahan untuk tujuan klaim asuransi. 

Namun, karena dia merasa proses di kelurahan itu lama, akhirnya Yaidah mencari kepastian informasi ke Mal Pelayanan Publik Siola.

“Memang saat itu Mal Pelayanan Publik sedang menerapkan Lockdown, sehingga petugas kita juga terbatas. Karena kebanyakan mereka bekerja dari rumah,” kata Agus Imam, Sabtu (24/10).

Namun, di Mal Pelayanan Publik Siola, Yaidah mendapat informasi dari petugas yang kurang tepat. 

Sebab, petugas itu tidak memiliki kapabilitas dalam menyelesaikan permasalahan Adminduk (Administrasi Kependudukan). 

Alhasil, Yaidah salah menangkap pemahaman dan mengharuskan ke Kemendagri untuk menyelesaikan akta kematian anaknya itu.

“Sebenarnya proses input nama yang bertanda petik ke SIAK dapat diselesaikan oleh Dispendukcapil. Progres itu juga dapat di-tracking melalui pengaduan beberapa kanal resmi Dispendukcapil,” ungkap Agus.

Di samping itu, kata Agus, surat permohonan Yaidah sebenarnya saat itu sudah diproses registrasi di kelurahan dan berlangsung sukses. Permohonan itu telah masuk ke dalam sistem klampid di Dispendukcapil. 

“Sehingga Bu Yaidah atau pemohon mendapatkan e-Kitir atau tanda terima yang dilengkapi barcode," kata Agus.

Nah, karena ketidaktahuan dan miskomunikasi, membuat Yaidah memutuskan untuk mengurus akta kematian anaknya ke Kantor Direktorat Kependudukan dan Pencatatan Sipil di Jakarta pada 23 September lalu. 

Dan sebenarnya, saat berita permasalahan Yaidah muncul pada tanggal 22 Oktober 2020, akta kematian tersebut sudah selesai 1 bulan sebelumnya.

“Meski begitu kita tetap menyampaikan permohonan maaf kepada Bu Yaidah atas miskomunikasi ini, kami minta maaf. Ini juga sebagai evaluasi catatan bagi kami agar ke depan lebih maksimal dalam melayani,” tutur Agus.

Karena itu, pria yang pernah menjabat Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Surabaya ini memastikan akan mengintensifkan layanan informasi call center Dispendukcapil. 

Harapannya jika ada warga yang masih bingung, dapat memperoleh solusi yang tepat untuk permasalahannya itu.

“Kami sudah menyempurnakan mekanisme keluhan dan proses pengaduan pada layanan pengaduan resmi yang ada. Agar, respon penanganannya bisa semakin cepat dan tepat serta dapat di-tracking progresnya,” jelas dia.

Di samping itu pula, informasi tentang channel pengaduan layanan resmi Dispendukcapil akan semakin intens disampaikan kepada masyarakat. 

Dengan harapan, warga tahu kemana harus melangkah jika mengalami permasalahan dalam layanan Adminduk di Surabaya.

“Nanti misal ada keluhan atau laporan warga itu bisa di-tracking, sampai mana laporannya. Sampai mana tindaklanjut keluhannya itu. Baik itu masalah di kelurahan maupun kecamatan terkait Adminduk,” terang dia.

Berkaca dari pengalaman itu, pihaknya mengimbau kepada masyarakat apabila mengalami kendala atau permasalahan terkait pengurusan Adminduk supaya melaporkan informasi itu ke channel pengaduan resmi Dispendukcapil Surabaya. 

Pengaduan itu juga dapat ditelusuri prosesnya, baik melalui telepon call center Dispendukcapil di nomor 031-99254200 atau menuliskan pengaduan di laman http://dukcapilsapawarga.disdukcapilsurabaya.id. (Ar)

Narkoba

Koperasi & UMKM

Terus Kobarkan Semangat Perjuangan Arek-arek Suroboyo 10 Nopember 1945 untuk memberantas Korupsi, Terorisme dan Penyalahgunaan Narkoba

Translate

Hukum

Metropolis

Nasional

Pidato Bung Tomo


Hankam

Popular Posts

Blog Archive