Rabu, 28 Oktober 2020



KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Tak hanya meminta maaf saja atas kesalahan yang diperbuat jajarannya, Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Kadispendukcapil) Kota Surabaya, Agus Imam Sonhaji juga minta izin kepada Yaidah untuk bersedia menerima penggantian tiket transport ke Kemendagri Jakarta.

Mendapat sodoran uang pengganti, Yaidah tak menampiknya. Ia pun mengizinkan dan menerima bantuan sebagai pengganti tiket transportasi ke Jakarta. 

“Iya Pak (saya izinkan),” kata Yaidah kepada Kadispendukcapil sembari menerima bantuan tersebut, Selasa (27/10).

Menurut Agus, ini dilakukannya sebagai bentuk rasa kepedulian kepada warga Surabaya. 

Yaidah mengaku lega dan mau menerima bantuan sebagai pengganti tiket transportasi ke Jakarta.

“Alhamdulillah beliau mengizinkan dan menerimanya. Beliau sudah legowo menerima permohonan maaf kami dan terus terang saya lega. Karena sebagai sesama manusia sudah tidak ada masalah lagi,” tegasnya.

Oleh karena itu, ia menyatakan, bahwa permasalahan ini sebenarnya sudah selesai sejak 1 bulan yang lalu. 

Namun begitu, ia memastikan akan melakukan evaluasi internal di Dispendukcapil Surabaya. 

Termasuk pula penanganan kepada Staf yang memberikan informasi tidak utuh kepada Bu Yaidah dan akhirnya menimbulkan masalah.

“Alhamdulillah ini sudah selesai, karena akta kematian anaknya sudah diterima tanggal 23 September lalu dan asuransi yang menjadi haknya sudah selesai juga beberapa saat setelah itu, dan terakhirnya beliau sudah memaafkan kami semua, itu yang paling penting dan perlu digaris bawahi bagi kami,” pungkasnya. (Ar)




KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Kepala Bagian Humas Pemkot Surabaya, Febriadhitya Prajatara menegaskan Surat Edaran (SE) terkait antisipasi penyebaran Covid-19 pada libur dan cuti bersama tahun 2020 serta peningkatan kewaspadaan menghadapi musim penghujan yang ditandatangani langsung oleh Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini itu merupakan sebuah imbauan.

Sebab dalam situasi saat ini masih di tengah pandemi, mengeluarkan surat edaran terkait libur panjang akhir Oktober 2020 sangat diperlukan.

“Jadi warga Surabaya diimbau untuk tidak bepergian ke luar kota selama liburan. Mereka diimbau untuk tetap bersama keluarga di rumah," kata Febri di kantornya, Selasa (27/10).

Apalagi, kata Febri, berdasarkan laporan BMKG, ada potensi bencana alam yang dapat terjadi di musim ini. 

Sehingga, bagi Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, keselamatan dan kesehatan masyarakat menjadi hal yang utama. 

“Laporan BMKG saat ini kondisi cuaca tidak menentu, jadi untuk keselamatan bersama diharapkan warga tetap stay di Kota Surabaya,” pungkasnya. (Ar)



KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Setelah Sekjen DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto merilis keunggulan 6 persen hasil survei, warga kampung di Kota Surabaga semakin bersemangat mendukung Calon Walikota Eri Cahyadi dan Calon Wakil Walikota Armuji, nomor urut 1. 

“Hawa kemenangan membuat warga kampung bersemangat memberi support Eri-Armuji. Spanduk dan baner bertebaran di kampung-kampung. Di jalan-jalan kecil maupun menempel di rumah-rumah warga,” ujar Adi Sutarwijono, Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Surabaya, Rabu  (28/10/2020).


Tempo hari, Adi bersama Calon Walikota Eri Cahyadi bertemu warga masyarakat Wonokusumo, Semampir. 

Pertemuan di balai pertemuan kampung diikuti oleh perangkat kampung, kader perempuan, dan tokoh masyarakat setempat.

“Mas Eri Cahyadi membius warga. Pidatonya memukau. Mas Eri mampu membangun harapan masa depan Surabaya yang lebih baik, setelah masa bakti Walikota Bu Risma. Program-program kerjanya dipaparkan, dan tepuk tangan berulang-ulang dari warga masyarakat,”  kata Adi.

Usai pertemuan, Adi blusukan di kampung-kampung. Ia menelusuri jalan-jalan sempit, perlampuan padat, dan bertemu dengan sejumlah tokoh kampung. 

“Saya melihat atribut Mas Eri Cahyadi-Cak Armuji bertaburan di kampung-kampung. Para tokoh warga menyampaikan aspirasi berupa perbaikan jalan kampung, air bersih dan program bedah rumah. Saya pastikan, PDI Perjuangan dan Mas Eri-Cak Armuji akan menindaklanjuti aspirasi warga sampai tuntas,” kata Adi.


Di luar itu, pertemuan di berbagai kampung juga berlangsung. Ada yang dihadiri Mas Eri, di tempat lain Cak Armuji, di tempat lain tampil para politisi PDI Perjungan, para juru kampanye kampung yang telah dilatih oleh PDI Perjuangan. 

Bahkan RT, RW, dan LPMK yang menjadi juru kampanye Eri-Armuji.

“Luar biasa gairah politik masyarakat kampung di Surabaya untuk meneruskan seluruh karya kebaikan dari Walikota Bu Risma. Posko-Posko pemenangan terus bermunculan. Warga tidak pengin Surabaya dipimpin oleh figur yang salah. Warga ingin Surabaya ke depan dipimpin Eri-Armuji, yang dipersiapkan Bu Risma,” ujar Adi.

Dari penjelasan berbagai tokoh masyarakat dan tokoh perempuan, kata Adi, gairah politik warga perkampungan tidak mau digantikan oleh sembako atau sarung.

“Spirit kampung di Surabaya yang penuh rasa gotong royong, holopis kuntul baris, tidak terbeli dengan sembako, oleh sarung, atau macam politik uang lain. Spirit itu yang melahirkan pemimpin baru di Surabaya, dan tak terbeli,” pungkas Adi. (Ar)




KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengeluarkan Surat Edaran (SE) terkait antisipasi penyebaran Covid-19 pada libur dan cuti bersama tahun 2020 serta peningkatan kewaspadaan menghadapi musim penghujan. 

SE yang dikeluarkan pada 26 Oktober 2020 itu bernomor 443/9620/436.8.4/2020 dan ditandatangani langsung oleh Wali Kota Risma.

SE tersebut, ditujukan kepada Ketua RW / RT, pemilik atau pengelola kos, hotel, apartemen, serta pengelola perumahan. Semua pihak itu diimbau untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19 serta meningkatkan kewaspadaan menjelang musim penghujan.

Melalui SE tersebut, Risma berpesan kepada masyarakat agar di masa pandemi Covid-19, seluruh pekerja atau karyawan untuk tidak melakukan perjalanan liburan ke luar Kota Surabaya. 

Pada libur bersama dan cuti 2020 ini, mereka diharapkan tetap berkumpul bersama keluarga di tempat tinggal masing-masing.

"Serta melakukan persiapan dalam menghadapi potensi bencana, antara lain hujan lebat disertai angin kencang, dan gelombang tinggi air laut sesuai dengan prediksi Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG)," tulis Risma seperti dalam SE tersebut.

Sedangkan bagi warga penghuni Surabaya yang telah melakukan perjalanan ke luar kota lebih dari 3 hari, wajib menunjukkan hasil RT-PCR / Swab negatif pada saat datang ke Surabaya. 

"Apabila belum memiliki hasil RT-PCR / Swab, warga dapat melakukan pemeriksaan RT-PCR/Swab test pada fasilitas layanan milik Pemkot Surabaya," lanjut SE itu.

Beberapa layanan pemeriksaan RT-PCR/Swab yang tersedia dapat dimanfaatkan masyarakat. 

Salah satunya adalah di Puskesmas yang dapat dimanfaatkan warga Surabaya sesuai dengan domisili masing-masing. 

Pemeriksaan di Puskesmas dibuka pada hari dan jam pelayanan bagi pekerja, karyawan yang ber KTP Kota Surabaya.

Kemudian, warga juga dapat melakukan pemeriksaan di Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda), Jalan Gayungsari Barat No 124 Surabaya, dengan ketentuan tanpa dipungut biaya bagi warga KTP Surabaya. 

"Sedangkan untuk warga yang ber KTP luar Kota Surabaya dikenakan biaya Rp 125 ribu per orang," begitu isi bunyi surat yang ditandatangani Wali Kota Risma.

Dalam pelaksanaan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1442 H serta kegiatan seni budaya dan tradisinya, masyarakat juga diimbau agar tetap menerapkan protokol kesehatan ketat. 

Hal ini telah tertuang dalam Peraturan Wali (Perwali) Kota Surabaya Nomor 28 Tahun 2020 tentang pedoman Tatanan Normal Baru Pada Kondisi Pandemi Covid-19 di Kota Surabaya dan perubahannya. (Ar)



KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Korps Wanita Angkatan Laut (Kowal) Pom Lantamal V bersama Kapolres Tanjung Perak AKBP Ganis Setyaningrum ikut dalam pengawasan dan pengamanan aksi unjuk rasa UU Cipta Kerja di wilayah hukum Polres Tanjung Perak, Selasa (27/10).

Adalah Serda Pom/W Mila dan Serda Pom/W Hanum merupakan 2 dari prajurit Kowal dari jajaran Pom Lantamal V dan dalam kesehariannya berdinas di Dinas Penegakan Hukum (Disgakkum) Pom Lantamal V.

Kedua prajurit Kowal tersebut diperbantukan dalam pengawasan jalannya unjuk rasa dari Kabupaten Gresik yang melintas di wilayah hukum Polres Tanjung Perak.

Para pengunjuk rasa dari KSPI dan Pabrik Metal di wilayah Kabupaten Gresik bergerak menuju DPRD Provinsi Jawa Timur untuk melaksanakan orasi penolakan UU Cipta Kerja. (Dispen Lantamal V/Ar)




KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Kadispendukcapil) Kota Surabaya, Agus Imam Sonhaji tak mau berlama-lama pasca pemberitaannya viral diberbagai media untuk meminta maaf kepada Yaidah.

Tak hanya sendiri, merasa telah mencoreng nama Pemkot Surabaya di kantor Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) di Jakarta, Agus Imam Sonhaji juga didampingi jajarannya ke rumah Yaidah di Perumahan Lembah Harapan, Kelurahan Lidah Wetan, Kecamatan Lakarsantri, Kota Surabaya.

Yaidah adalah warga Surabaya yang mengurus akta kematian anaknya ke kantor Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) di Jakarta.

Ini lantaran anak buah Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Kadispendukcapil) Kota Surabaya, Agus Imam Sonhaji salah memberikan penjelasan kepada Yaudah.

Tak hanya Yaidah, kedatangan Kadispendukcapil Kota Surabaya, Agus Imam Sonhaji beserta jajarannya itu juga ditemui suami Yaidah, Sutarman. 

Bahkan, saat itu Wakil RT juga ikut serta dalam pertemuan tersebut. Terlebih, jajaran kelurahan juga ikut mengantarkan Kadispendukcapil ke rumah Yaidah.

Dalam pertemuan tersebut, Agus Imam Sonhaji langsung menjelaskan maksud kedatangannya ke rumah Yaidah. 

Ia ingin mendengarkan secara langsung penjelasan dan kronologi kejadian tersebut. 

Akhirnya, Yaidah menjelaskan kronologinya dari awal hingga akhir, termasuk ketika mengurus akta kematian anaknya itu ke Jakarta.

Setelah mendengar kronologi kejadian itu, Agus Imam Sonhaji pun menjelaskan bahwa sebenarnya proses permohonan akta kematian itu penyelesaian-nya di dispendukcapil tanpa harus ke Jakarta. 

Oleh karena itu, ia langsung meminta maaf atas nama pribadi dan mewakili Dispendukcapil Surabaya sekaligus mewakili Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya.

Begitu mendengar permintaan maaf yang disampaikan langsung oleh Agus Imam Sonhaji, Yaidah pun terlihat lega dan legowo menerima permohonan maaf itu. 

Bahkan, ia pun mengaku sudah memaafkan jajaran Dispendukcapil Surabaya. 

“Iya saya maafkan Pak,” kata Yaidah, Selasa (27/10).

Yaidah pun juga sempat menyampaikan saran dan masukan kepada Agus Imam Sonhaji supaya ke depan pelayanannya lebih baik ketika menghadapi warga. (Ar)



KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Dalam rangka mengantisipasi datangnya musim hujan, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya rutin melakukan normalisasi saluran.

Hal ini dilakukan supaya air dapat mengalir dengan lancar dan tidak terjadi sumbatan yang berdampak terjadinya genangan.

Seperti yang berlangsung hari ini, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini bersama jajarannya kembali melakukan bersih-bersih sampah sekaligus normalisasi saluran di Jalan Raya Kupang Baru Surabaya, Selasa (27/10).

Dengan memakai kemeja putih dan celana hitam, wali kota perempuan pertama di Surabaya ini memimpin langsung jalannya bersih-bersih saluran di kawasan itu. 

Sampah, batu-batuan, maupun daun kering yang ada di lokasi, tak luput dibersihkan.

Sedangkan petugas dari Dinas Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau (DKRTH) serta Dinas PU Bina Marga dan Pematusan (DPUBMP) yang ada di lokasi, dengan sigap mengangkut sampah hasil pembersihan ke mobil dump truk. 

Untuk mempercepat proses normalisasi, pemkot juga mengerahkan 2 unit ekskavator untuk melaksanakan pengerukan. Bahkan, skywalker juga diterjunkan untuk membantu petugas melakukan perantingan pohon.

“Pagi tadi ibu wali kota meninjau sendiri terkait pembersihan di daerah Kupang Indah. Disana terdapat beberapa saluran yang memang sedimennya cukup tinggi, padahal itu beberapa bulan yang lalu sudah kami laksanakan pengerukan,” kata Kepala Bagian Humas Pemkot Surabaya, Febriadhitya Prajatara ditemui usai kegiatan

Pada bersih-bersih kali ini, pihaknya mengaku mendapati banyak sampah di sungai. 

Ia pun cukup menyayangkan hal itu. Sebab, aliran sungai di sana sudah terpasang rumah pompa untuk menarik air.

“Kalau seandainya (pompa) banyak tertutup oleh sampah ini kan akhirnya akan mengurangi laju kecepatan air. Nah, itu nanti akan berpengaruh pada jumlah debit air di kawasan tersebut,” jelasnya.

Maka dari itu, Pemkot Surabaya memastikan akan membersihkan sepanjang aliran sungai itu hingga menuju Simo Hilir. 

Baik itu menggunakan alat berat maupun tenaga Satgas. Namun, normalisasi yang dilakukan pemkot tak hanya dilaksanakan di lokasi tersebut. 

“Kami prioritaskan semua, tapi kan semua ada gilirannya. Hari ini ada di Pakis dan Kupang Indah,” katanya.

Menurut Febri, di tahun 2020 ini, Pemkot Surabaya telah melakukan pemetaan-pemetaan kawasan yang menjadi prioritas normalisasi saluran. 

Tentunya kawasan prioritas itu jika terjadi hujan deras, debit air diprediksi akan tinggi.

“Jadi ada wilayah-wilayah yang diprioritaskan untuk dilakukan normalisasi juga penambahan kapasitas debit pompa,” pungkasnya. (Ar)



KABARPROGRESIF.COM: (Bali) Dalam rangka Peringantan Hari Sumpah Pemuda ke 92 yang bertemakan "Bagimu Negeri Jiwa Raga Kami", Pangkalan TNI AL (Lanal) Denpasar Bali bersama-sama dengan Ikatan Alumni Resimen Mahasiswa (IARMI) dan Komando Resimen Mahasiswa (MENWA) Ugracena Bali serta Scuba Diving Club Bali melaksanakan Upacara Pengibaran Bendera Merah Putih dan Pembacaan Teks Sumpah Pemuda di dasar Laut, Pada hari Selasa tanggal 27 Oktober 2020 pukul 08.00 Wita bertempat di Pantai Desa Tulamben, Kec. Kubu, Kab. Karangasem, Prov. Bali. Selasa Kemarin (27/10).

Hadir dalam kegiatan tersebut Komandan Lanal Denpasar, Kolonel Laut (P) Ketut Budiantara, Palaksa beserta Perwira Staf Lanal Denpasar, Ketua POSSI Bali, Mayor Laut (KH) Bagus Partha Wijaya, S.H., M.H., Kasatpolair Polres Karangasem, Wadanki 1 Yon A Pelopor Satbrimob Polda Bali, Sekretaris Umum IARMI Bali beserta Staf, serta tamu undangan lainnya.

Dalam arahannya Komandan Lanal Denpasar menyampaikan rasa bangga bangga dan apresiasinya dengan kegiatan ini, Indonesia negara maritim yang mana 2/3 wilayahnya laut dan pada kesempatan ini di rayakan kegiatan bersama-sama untuk bersatu padu dalam upacara pengibaran bendera merah putih di dasar laut, sebelum melaksanakan harus berlatih supaya dalam pelaksanaan kegiatan bisa maksimal, berjalan lancar dan aman.

Lebih jauh Danlanal menyampaikan, bagaimana kita membayangkan pendahulu-pendahulu sudah memperjuangkan Indonesia sampai merdeka, maka dari itu harus mampu untuk melanjutkan dan meningkatkan persatuan dan kesatuan demi kemajuan NKRI. 

Dan didalam masa pandemi Covid-19 kita harus mampu melewati rintangan-rintangan yang ada. Serta dalam kondisi Pandemi Covid-19 Danlanal  mengingatkan untuk tetap menerapkan protokol kesehatan guna untuk memutus mata rantai Covid-19.

Hal ini tentunya selaras dengan Perintah Harian KASAL Laksamana TNI Yudo Margono yakni membangun sumber daya manusia yang unggul dan profesional, serta tangguh menghadapi segala ancaman dan juga menjaga kepercayaan Negara dan Rakyat kepada TNI AL melalui kerja nyata yang bermanfaat bagi institusi, masyarakat, bangsa dan negara.

Ditempat yang sama Petrus selaku Sekretaris Umum IARMI Bali menyampaikan kita dalam melaksanakan kegiatan ini untuk membangun patriotisme dan nasionalisme.

"Kita semua, ucapan terimakasih beliau sampaikan atas dukungan dari semua pihak yang diberikan dan semoga kegiatan ini bisa berjalan dengan lancar, aman," ujarnya.

Kegiatan pengibaran bendera merah putih didasar laut dalam rangka Peringatan Hari Sumpah Pemuda yang ke 92 tahun 2020 diikuti oleh Scuba Diving Club yang terdiri dari Pangkalan TNI AL (4 orang),  IARMI Bali (5 orang), Menwa Ugracena Bali (5 orang), Brimob Polda Bali (4 orang), Polairud Polda Bali (5 orang), POSSI Bali (5 orang), Kwarda Pramuka Bali (4 orang), dan dari Panitia (15 orang) serta Guide OPST (5 orang). (Dispen Lantamal V/Ar)


Selasa, 27 Oktober 2020



KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Ketua Jamaah Sholawat Nariyah Nahdlatul Ulama (JASNU) Surabaya KH Abdul Mujib mengakui calon Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi aktif mengikuti Nariyahan.

"Mas Eri hadir disini sebagai keluarga dan anggota JASNU yang tidak kita undang secara khusus. Tapi Mas Eri memang aktif dan kebetulan Nariyahan berlangsung di rumah saya," ujar Kiai Mujib.

Jamaah Nariyah Nahdlatul Ulama (JASNU) merupakan suatu majelis yang salah satunya menradisikan Sholawat Nariyah.

Di Surabaya, JASNU memiliki anggota ribuan orang dan secara rutin menggelar kegiatan yang disebut tawasulan.

Dalam ritual tawasulan para jamaah yang tergabung dalam JASNU membaca Surah Al Fatihah 100 kali, membaca Khasbunalloh Wa Ni’mal Wakil 500 kali, membaca sholawat Nariyah sebanyak 4444 kali, serta membaca kitab Barzanji yang berisi tentang kisah Nabi Muhammad SAW.

Kiai Mujib meminta para jamaah tidak berpikir aneh-aneh tentang kehadiran Mas Eri.

Sebab menurutnya, seluruh anggota JASNU, termasuk Mas Eri berhak memiliki cita-cita menginginkan kedudukan tertentu baik mulai RT, RW, sampai DPRD atau Wali Kota yang harus didukung seluruh jamaah.

Calon Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengikuti Sholawatan di kawasan Rungkut Lor Surabaya karena memang tercatat sebagai anggota jamaah tersebut.

Dalam kesempatan itu, Mas Eri menyampaikan bahwa dirinya hadir bukan sebagai undangan khusus, melainkan sebagai anggota JASNU.

Secara rutin ia memang selalu hadir dan aktif dalam kegiatan yang diisi dengan tawasulan dan puji-pujian kepada Nabi Muhammad SAW, bahkan menggelar kegiatan serupa di kediamannya.

"Saya memang tidak diundang siapapun hadir di tempat ini karena dari dulu anggota Nariyah. Sebelum Nariyahan di rumah saya dulu, saya sudah anggota Nariyah," katanya.

Calon wali kota yang diusung PDI Perjuangan itu berharap melalui tawashul, Khasbunalloh dan bacaan sholawat maka semua hajatnya, hajat keluarganya dan hajat seluruh anggota JASNU diridhoi dan kabulkan Allah SWT. (Ar)




KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Kengototan pasangan calon (paslon) nomor urut 2 Machfud Arifin-Mujiaman yang menyoal gambar Ketua DPP PDI Perjuangan Tri Rismaharini, yang dipasang di alat peraga kampanye (APK) paslon nomor urut 1, Eri Cahyadi-Armudji kandas.

Sebab dalam sidang sengketa pemilihan antar paslon di Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Surabaya, memutuskan gugatan paslon nomor urut 2 yang dilayangkan kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU) Surabaya, yang mengizinkan gambar Risma di APKH paslon nomor urut 1 ditolak Bawaslu Surabaya.

Kuasa hukum paslon 1, Arif Budi Santoso SH SIp mengatakan, sebelum Machfud Arifin-Mujiaman membawa gugatannya ke Bawaslu, sebenarnya sudah mendapat penjelasan dari KPU RI, yang membolehkan dan tidak mempersalahkan gambar Risma di APK.

“Sejak awal, memang paslon nomor 2 ini mempermasalahkan gambar Bu Risma. Saat di KPU Surabaya sudah debat. Lalu di bawa ke KPU Jatim. Tak puas di bawa ke KPU RI. Dan KPU RI sudah memberikan penjelasan tidak melanggar aturan dan membolehkan gambar Bu Risma di APK. Tak puas lagi akhirnya membawa gugatan ke Bawaslu,” tutur Arif, dikonfirmasi, Selasa (27/10/2020).

Menurut Arif, Machfud Arifin-Mujiaman mempermasalahkan gambar Risma di APK karena dinilainya bagian dari kampanye.

Sehingga Risma harus mengajukan izin cuti sebagai wali kota Surabaya. Padahal soal APK sudah ada aturannya sendiri di dalam PKPU (Peraturan KPU).

Aturan soal APK ini, kata Arif, sudah tercantum dalam dalam Pasal 24 ayat (3) dan Pasal 29 ayat (3) Peraturan Komisi Pemilihan Umum (PKPU) Nomor 4 Tahun 2017 tentang Kampanye Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati dan/atau Wali Kota dan Wakil Wali Kota.

“Intinya tidak melanggar aturan jika kepala daerah fotonya di pasang di APK selama kepala daerah tersebut masuk dalam pengurus partai. Kan kita tahu jika Bu Risma itu pengurus partai. Tingkat DPP PDI Perjuangan lagi,” tegasnya.

Meski paslon 1 tidak masuk tergugat karena yang digugat KPU Surabaya, kata Arif, tapi paslon 1 masuk pihak terkait sebab menyangkut obyek sengketa materi. Yakni gambar Risma di APK paslon 1. 

“Sidangnya sampai delapan kali. Banyak saksi-saksi yang didatangkan dan mengeksplore saksi-saksi tersebut. Dan akhirnya Bawaslu memutuskan menolak gugatan tersebut,” ungkap Arif.

Dugaan Arif, Machfud Arifin-Mujiaman sejak awal mempermasalahkan gambar Risma di APK milik Eri-Armudji karena adanya bentuk ketakutan, kepanikan, kecemasan dan kekhawatiran akan popularitas Risma di Surabaya masih sangat tinggi.

“Mereka panik. Dengan gambar Bu Risma mereka takut. Makanya sejak awal ngotot menolak gambar Bu Risma di APK. Bu Risma selama ini sudah banyak membuat kebaikan-kebaikan untuk Kota Surabaya, dan Mas Eri siap meneruskan kebaikan itu. Dan paslon nomor 2 tak senang dengan itu,” pungkasnya. (Ar)




KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Tak banyak yang tahu, jika Calon Wali Kota (Cawali) Surabaya nomor urut 1, Eri Cahyadi ternyata adalah keluarga besar pesantren. 

Dia juga sangat dekat dengan kalangan religius di Surabaya, karena merupakan keponakan KH Mas Ubaidillah bin Muhammad bin Yusuf At-tijani atau Gus Ubaid.

Gus Ubaid merupakan nadzir (pengelola wakaf) Masjid Sunan Ampel, masjid yang didirikan Sunan Ampel pada 1421. Gus Ubaid wafat pada Februari 2020 lalu, dan dimakamkan di kompleks pemakaman Sunan Ampel.

Salah seorang putra Gus Ubaid, yakni Gus Achmad Hood bin Mas Ubaidillah bercerita, Eri selalu rutin berziarah ke Sunan Ampel. Semasa Gus Ubaid masih hidup, Eri selalu silaturahim dan meminta doa serta nasihat dalam menjalankan pengabdian sebagai birokrat di Pemkot Surabaya.

Eri kecil, menurut Gus Hood, jiwa kepemimpinannya sudah mulai tampak. Saat bermain bersama-sama temannya, penyuka bakso dan siomay ini memiliki karakter serius dan fokus dengan tujuannya. Eri tidak suka guyon dengan hal-hal yang tidak penting.

“Waktu kecil, saya sering tinggal ke rumahnya Mas Eri. Karena ibunya Mas Eri adalah Budhe saya. Saya sering bermain dengannya. Kalau sudah bermain, dia sangat fokus dan serius. Eri juga sangat tekun belajar. Dia tidak suka guyon atau bercanda yang tidak penting. Kalau bahasa Suroboyonya tidak suka nggedabrus,” ungkap Gus Hood.

Semasa hidup, lanjut Gus Hood, Eri juga sangat mencintai anak yatim piatu. Mantan Kepala Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang (DCKTR) Kota Surabaya ini sangat menjunjung tinggi anak yatim piatu.

“Saya sangat salut dengan perhatiannya pada anak yatim piatu. Sekarang jarang sekali ada orang yang sangat peduli dengan anak yatim piatu. Mungkin karena itu, Mas Eri diangkat derajatnya oleh Allah SWT karena sangat perhatian dengan anak yatim,” katanya.

Gus Hood mengatakan, Eri Cahyadi sebelum maju sebagai calon wali kota sowan ke Gus Ubaid untuk minta doa dan nasihat. 

Nama Eri memang santer didukung sebagai calon wali kota sejak akhir 2019. Doa dan nasihat diberikan Gus Ubaid ke Eri, biasanya sesudah ziarah maupun salat di Masjid Ampel.

“Mas Eri sempat bimbang. Karena waktu itu beliau ada di puncak karir sebagai kepala Bappeko, pensiunnya juga masih lama. Kalau maju wali kota, berarti semua kedudukan harus dilepas. Abah bilang, semua harus dilepas untuk mengabdi ke umat. Umi-nya (ibunda) Mas Eri juga bilang hal yang sama, harus melepas kepentingan duniawi,” ujar Gus Hood.

Ibunda Eri, Mas Ayu Esa Aisyah, adalah keluarga besar Pondok Pesantren Sidoresmo, kawasan pesantren yang ada di Surabaya sejak ratusan tahun lalu. 

Pesantren Sidoresmo, biasa juga disebut “Ndresmo”, didirikan oleh Mas Sayyid Ali Akbar, yang tak lain adalah santri Sunan Ampel dan keturunan Sunan Gunung Jati (Syarif Hidayatullah).

Sebutan “Mas” diberikan sendiri kepada Mas Sayyid Ali Akbar oleh Sunan Ampel, dan hingga kini nama “Mas” melekat di seluruh keluarga besar Pesantren Ndresmo. 

“Jadi sebenarnya Mas Eri Cahyadi ini ya keluarga santri, sejak kecil hidup di lingkungan yang dipenuhi tradisi santri,” ujar Gus Hood.

Setiap ziarah, lanjut Gus Hood, Eri dan keluarga selalu ditemani para gus yang masuk keluarga besar Masjid Ampel, seperti Gus Zainal Abidin, Gus Surur, Gus Ach Zaruq, Gus Bubaq. Juga selalu dihadiri sesepuh Muslimat NU Nyai Hj Ainur Rohmah, Nyai Elok Zulaikha, Nyai Khomsatun Hidayat, dan Nyai Nuril Jannah.

“Saya memang rutin ke Mbah Ampel. Saat Gus Ubaid sudah meninggal, selalu ke makamnya Mbah Ampel dulu, kemudian ke makamnya Gus Ubaid,” kata Eri Cahyadi.

Eri bercerita selama ini memang selalu dibimbing Gus Ubaid. Hampir semua langkah dan kehidupannya tidak pernah lepas dari arahan dan bimbingan para ulama, termasuk Gus Ubaid.

"Beliau (Gus Ubaid) selama ini bimbing saya, beliau yang selama ini memberikan ajaran agama. Sing bener koyok ngene, ojok ngelakoni ngene (yang benar seperti ini, jangan melakukan ini),” ujarnya mengenang Gus Ubaid. (Ar)




KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Komandan Komando Pembinaan Doktrin, Pendidikan dan Latihan TNI Angkatan Laut (Dankodiklatal) Laksamana Muda TNI Nurhidayat meresmikan penggunaan program E-Learning Kodiklatal di Gedung Serbaguna Srikandi Kodiklatal Bumimoro Surabaya (26/10).

Program yang berbasis teknologi informasi tersebut diresmikan penggunaannya setelah Dankodiklatal menerima paparan dari Komandan Sekolah Perwira Elektronika (Dansepalek) Pusdiklek Letkol Laut (E) Ahmad Farizal tentang kesiapan penggunaan E-Learning di lingkungan Kodiklatal.

Peluncuran program E-learning Kodiklatal tersebut disaksikan oleh para Pejabat Utama Kodiklatal diantaranya Wadan Kodiklatal Brigjen TNI (Mar) Lukman, para Direktur Kodiklatal, Irkodiklatal, para Dankodik serta para Danpuslat jajaran Kodiklatal.

Pragram E-Learning Kodiklatal bertujuan untuk mempermudah proses belajar dan mengajar bagi prajurit siswa maupun instruktur Kodiklatal dengan memanfaatkan media elektronik, dalam bentuk interaktif, berbasis aplikasi, berbasis website, audio visual dan cloud computing.

Pengembangan E-learning Kodiklatal sesuai dengan perintah Bapak Kasal Laksamana TNI Yudo Margono yang menginstruksikan agar setiap satuan berani berubah menjadi lebih baik dengan meninggalkan rutinitas yang tidak produktif.

Dengan terobosan ini, diharapkan tugas yang diemban Kodiklatal dalam mencetak prajurit matra laut yang unggul, profesional dan tangguh terhadap segala tantangan dapat tercapai.

Aplikasi E-Learning mengandung berbagai data, baik berupa e-dokumen, e-book, e-paket instruksi, video pembelajaran dan foto kegiatan.

Data tersebut dapat diakses oleh siswa dan instruktur dengan memanfaatkan jaringan internet.

Ke depan E-Learning ini akan dikembangkan terus sehingga dapat di akses dari manapun dan kapanpun.

Menurut Dankodiklatal, program ini merupakan salah satu bentuk tanggung jawab Kodiklatal dalam mencetak prajurit matra laut yang unggul dan profesional dan sekaligus merupakan terobosan Kodiklatal dalam mendukung dan mensukseskan program Reformasi Birokrasi Kodiklatal dan TNI AL.

Untuk mendukung kelancaran program tersebut, Dankodiklatal berharap agar masing-masing Kodik dapat memasukan paket-paket instruksi dan kegiatan Kodik ke dalam pragram ini dan sekaligus dapat meningkatkan sarana pendukung dalam opersaional E-Learning ini, seperti  dengan menambah router dan bandwidth di masing-masing Kesatrian sehingga E-Learning dapat dimanfaatkan keberadaanya oleh siswa dan instruktur.

Program E-learning Kodiklatal ini sangat mudah digunakan oleh siswa dan instruktur melalui handphone dan laptop masing-masing. 

Untuk itu, Dankodiklatal berharap agar seluruh siswa Kodiklatal dapat menggunakan handphone secara benar dan bijak baik saat berada di kelas maupun di mess. 

Penggunaan Handphone di kelas sepenuhnya untuk mendukung kegiatan belajar mengajar. (Pen Kodiklatal/Ar)


Narkoba

Koperasi & UMKM

Terus Kobarkan Semangat Perjuangan Arek-arek Suroboyo 10 Nopember 1945 untuk memberantas Korupsi, Terorisme dan Penyalahgunaan Narkoba

Translate

Hukum

Metropolis

Nasional

Pidato Bung Tomo


Hankam

Popular Posts

Blog Archive