Senin, 02 November 2020



KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Kerja keras seluruh jajaran Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya dalam memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di Kota Pahlawan semakin menunjukkan keberhasilan.

Terhitung sejak Minggu (1/11) jumlah Kelurahan yang tersebar di Kota Surabaya nol kasus Covid-19 semakin bertambah. Kini menjadi 95 Kelurahan.

"Alhamdulillah sudah semakin banyak angka nol kasus di berbagai kelurahan. Artinya, kasus ini semakin dapat terkendali," kata Kepala Bagian Hubungan Masyarakat Pemkot Surabaya, Febriadhitya Prajatara, Senin (2/11).

Febri sapaan akrab Febriadhitya Prajatara menjelaskan, sejumlah langkah pun diambil untuk mempertahankan nol kasus itu. 

Di antaranya, dengan cara melakukan sosialisasi protokol kesehatan (prokes), Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) mulai dari tingkat lingkungan RT/RW, Kelurahan, hingga Kecamatan, serta melibatkan Kampung Tangguh Wani Jogo Suroboyo.

"Sosialisasi prokes ini penting dilakukan secara terus menerus, agar warga tetap disiplin. Sehingga tujuan mengendalikan dan memutus mata rantai juga dapat tercapai. Kami juga tetap lakukan swab secara masif," jelasnya.

Selain bertambahnya nol kasus, ternyata kabar baik datang dari jumlah kesembuhan pasien mengalami peningkatan setiap harinya. 

Bahkan, kasus aktif atau pasien terkonfirmasi pun juga terus menurun. Jika dilihat berdasarkan data per hari ini, Minggu (1/11), jumlah pasien Covid-19 yang dinyatakan sembuh sudah mencapai 14.714 kasus atau 92,12 persen.

“Dari angka itu, hingga hari ini kasus aktif tinggal 91 pasien. Rinciannya, yakni rawat jalan 10 kasus, rawat inap 33 kasus, Hotel Asrama Haji 41 kasus dan RS Lapangan 7 kasus,” paparnya.

Febri pun memaparkan 95 kelurahan yang tercatat nol kasus Covid-19.  Di antaranya, Tanjungsari, Putat Gede, Sukomanunggal, Simomulyo Baru, Tandes, Balongsari, Asem Rowo, Genting Kali Anak dan Tambak Sarioso, 

“Lalu, Tambak Oso Wilangun, Pakal, Babat Jerawat, Sumber Rejo, Jeruk, Lakar Santri, Lidah Kulon,” urainya.

Kemudian, Kelurahan Lidah Wetan, Sumur welut, Made, Bringin, Peneleh, Kapasari, Genteng, Ketabang, Embong Kalisasin, Tegal Sari, Tembok Dukuh, Jepara, Alun-alun Contong, Gundih, Bubutan, Tambak Rejo, Simokerto, Kapasan, Simo Lawang, Sidodadi, Perak Timur, Nyamplungan, Krembangan Utara, Bongkaran, Perak Utara, Pegirian, Ujung, Ampel, Kemayoran, Dupak, Morokrembangan, Kedung Cowek, Sukolilo Baru, Tanah Kalikedinding, dan Sidotopo Wetan.

Selanjutnya yakni, Kelurahan Bulak Banteng, Tambak Wedi, Rangkah, Tambak Sari, Ploso, Pacar Keling, Pucang Sewu, Airlangga, Kali Rungkut, Rungkut Kidul, Medokan Ayu, Penjaringan Sari, Wonorejo, Panjang Jiwo, Kendang Sari, Kutisari, Gunung Anyar, Gunung Anyar Tambak, Rungkut Menanggal, Menur Pumpungan, Nginden Jangkungan, Klampis Ngasem, Gebang Putih, Medokan Semampir, Mulyorejo, Kejawan Putih Tambak, Sutorejo, Kalisari, Kalijudan, Sawahan, Kupang Krajan, Jagir, Darmo, Karang Pilang, Kedurus, Dukuh Kupang, Dukuh Pakis, Pradah Kali Kendal, Gayungan, Ketintang, Dukuh Menanggal, Margorejo, Kebon Sari, dan Jambangan. (Ar)


Minggu, 01 November 2020



KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) PDI Perjuangan (PDIP) Kota Surabaya menerjunkan banyak srikandi, dengan tugas menggaet pemilih perempuan untuk Calon Walikota Eri Cahyadi dan Calon Wakil Walikoya Armuji, nomor 1.

PDIP Surabaya mempunyai banyak tokoh politisi perempuan, yang kebanyakan punya basis konstituen yang jelas. 

Mereka tak henti-hentinya blusukan untuk mengedukasi pemilih perempuan di Surabaya.

“Ada Bu Dyah Katarina, Ibu Agatha Retnosari, Ibu Hj. Agustin Poliana, Hj. Khusnul Khotimah, Bu Ashri Yuanita, juga politisi muda Norma Yunita dan Tri Ratna Indahsari dan Habsari Savitri. Mereka srikandi-srikandi yang tangguh, petarung di basis masing-masing,” kata Hj. Siti Maryam, Wakil Ketua DPC PDIP Kota Surabaya, usai kampanye di Karangpilang, Minggu (1/11/2020).

Selain itu, kata Maryam, juga masih banyak politisi PDI Perjuangan di level RT, RW, Kelurahan dan Kecamatan. 

“Kawan-kawan sudah satu bulan ini blusukan kampung, terlibat pertemuan berbagai komunitas, kumpulan jamaah, bahkan bergerak dari rumah ke rumah, door to door,” kata Maryam.

Para Srikandi PDIP itu bertugas menjelaskan kebijakan pemerintahan Kota Surabaya di bawah Walikota Bu Risma yanh menguntungkan kehidupan keluarga, anak-anak dan kaum perempuan.

“Kami juga mempromosikan rencana kebijakan Mas Eri-Cak Armuji kepada para pemilih perempuan, jika keduanya menjadi walikota dan wakil walikota Surabaya periode ke depan. Sehingga para penggerek perempuan punya kesadaran yang jelas, mengapa memilih Eri-Armuji, nomor siji,” kata Maryam.

Minggu pagi, Maryam dan Agatha Retnosari tampil di Karangpilang. Mereka bertemu ibu-ibu dan perangkat kampung. 

“Mas Eri Cahyadi dan Cak Armuji punya rencana, menjadikan Balai-Balai RW atau Balai Pertemuan di kampung, sebagai tempat les bagi anak-anak pelajar. Guru lesnya akan didatangkan Pemkot dan dibayari APBD. Tentu saja guru les itu harus profesional. Sehingga anak-anak kita mendapatkan tambahan materi pelajaran sekolah yang bermutu,” kata Maryam.

Seorang Ketua RW menyampaikan permintaan bangunan SMA Negeri, SMK Negeri, serta tambahan SMP Negeri. Karena, warga kena zonasi, banyak yang terpental.

“Mas Eri dan Cak Armuji, serta PDI Perjuangan akan memperjuangkan usulan-usulan penambahan sekolah-sekolah negeri itu,” kata Agatha Retnosari, anggota DPRD Jawa Timur dari Fraksi PDI Perjuangan. (Ar)




KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Calon Wali Kota Eri Cahyadi, Minggu (1/11/2020) pagi, melakukan aktivitas bersama warga G-Walk Surabaya. 

Eri Cahyadi mengunjungi kawasan Surabaya Barat ini untuk menikmati ragam kuliner warga, sembari mendengarkan dan menyerap aspirasi mereka.

"Kalau saya jalan ingin melihat kuliner, ternyata kuliner semanggi di sini banyak, enak semuanya," kata Eri.

Di samping menikmati Semanggi Suroboyo di G-Walk Citraland, Eri juga mencicipi kreasi kuliner milik warga seperti bubur ayam Jakarta 168 dan aneka makanan lainnya. 

Sehingga mantan Kepala Bappeko Surabaya tersebut berencana mengembangkan kawasan ini menjadi destinasi kuliner.

"Memang top bubur ayamnya, dan saya berharap betul masyarakat Surabaya bisa mengetahui ternyata kuliner di Surabaya itu banyak dan rasanya memang nikmat," ujar Eri.

"Kan ada namanya G Walk ini dan juga masakannya juga banyak secara UMKM," tambahnya.

Eri juga mendapat titipan harapan dari Warga Citraland, agar bisa meneruskan dan menjaga toleransi yang telah tercipta selama ini.

"Mereka juga merasakan betul bagaimana Bu Risma juga mulai Pak Bambang DH, Surabaya ini menjadi kota toleransi. Sehingga mereka berharap bisa meneruskan apa yang dikerjakan Pak Bambang DH dan Bu Risma sehingga Surabaya ini tetap penuh dengan toleransi," papar Eri.

Ketua RT 6 Taman Puspa Raya Jayadi Sutanto yang mewakili warga Citraland, sangat bersyukur toleransi bisa tercipta dan terjaga di Surabaya. 

Namun dia berharap Eri Cahyadi bisa memperhatikan hal tertentu agar kota Pahlawan menjadi lebih baik kedepannya.

"Kalau saya melihat Surabaya ini sudah cukup baik dari keamanan, kebersihan, taman-taman, gorong-gorong. Kami berharap ke depan semuanya terus ditingkatkan,” kata Jayadi.

Jayadi juga mengapresiasi jika kawasan G Walk jadi wisata kuliner baru di Surabaya Barat, tapi untuk menunjang hal tersebut maka ke depannya pemerintah kota memperhatikan lahan parkir bagi pengunjung. (Ar)




KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) PDI Perjuangan (PDIP) Surabaya menurunkan armada-armada kampanye keliling kampung, Minggu (1/11/2020), untuk membangun dukungan suara masyarakat bagi Calon Walikota Eri Cahyadi dan Calon Wakil Waikota Armuji, nomor 1.

Adi Sutarwijono, Ketua DPC PDIP Kota Surabaya, mengatakan masing-masing armada berkekuatan 10 orang. 

Dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat. Armada dibekali sound sistem dan ada jurkam yang tidak henti-hentinya berorasi keliling kampung.

“Pergerakan darat kami (PDI Perjuangan) semakin massif lagi. Hari ini jurkam-jurkam turun di 15 kelurahan. Sambil keliling, mereka membagikan brosur dan stiker,” kata Adi Sutarwijono.

Kampanye keliling kampung, kata Adi, akan diterapkan setiap hari Minggu atau hari libur. 

“PDI Perjuangan akan bergerak sampai hari akhir kampanye,” kata Adi.

Ia menerangkan, agenda kampanye paslon Eri Cahyadi-Armuji sangat padat. 

Walikota Surabaya, Bu Risma, juga sudah turun sebagai juru kampanye dalam beberapa hari terakhir.

“Bu Risma menjadi maskot. Sebagai Ketua DPP PDI Perjuangan, Bu Risma terpanggil untuk memenangkan Eri-Armuji, sebagaimana instruksi Ketua Umum PDI Perjuangan Ibu Megawati Soekarnoputri. Tekad kami, menang tebal pada 9 Desember nanti,” kata Adi.

Dikatakan, kampanye keliling kampung melengkapi metode kampanye paslon Eri-Armuji. Selain kampanye tatap muka, juga kampanye door to door, dari rumah ke rumah.

“Awal November ini, semua saksi akan bergerak kampanye dari rumah ke ruang. Mengetuk pintu-pintu warga, mengajak memilih Eri-Armuji, dan mengajak warga ke TPS dan mencoblos nomor 1,” kata Adi. (Ar)




KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Tokoh pemuda Surabaya yang juga Ketua Karang Taruna, Fuad Benardi, rupanya getol mendukung Calon Wali Kota Eri Cahyadi dan Calon Wakil Wali Kota Armudji alias duet “Erji”.

Saat diskusi dengan sejumlah anak muda di kafe Historisma, kawasan Bratang, Sabtu petang (31/10/2020), Fuad yang juga putera dari Wali Kota Tri Rismaharini itu membeber alasan mengapa mendukung Erji.

“Ada banyak alasan mengapa kita harus mendukung Mas Eri dan Cak Armudji. Yang pertama tentu soal pengalaman, kompetensi, rekam jejak. Surabaya yang sudah sangat baik saat ini tidak boleh jatuh ke tangan yang salah. Surabaya harus dipimpin orang yang benar-benar menguasai masalah dan solusi, dan itulah Erji,” ujar Fuad.

Fuad mengatakan, dia kerap berdiskusi dengan sang ibu, Tri Rismaharini, sesuai ibundanya pulang kerja di larut malam.

“Saya tanya ke Ibu (Risma), saya ajak diskusi, kira-kira Surabaya ke depan ini seperti apa,” cerita Fuad.

Bagaimana respons Risma?

“Ibu intinya yang paling utama tidak ingin Surabaya kembali setback, kembali mundur karena salah pemimpin. Makanya arahan Ibu, kita pilih pemimpin yang sudah jelas kerjanya untuk Surabaya, yaitu Mas Eri dan Cak Armudji,” papar Fuad berbagi cerita dari dialog dengan sang ibunda.

“Ibu yang sudah membangun Surabaya selama ini kan tentu tidak ingin Kota Pahlawan dikendalikan pemimpin yang tidak tepat. Kasihan warga nantinya karena berbagai program Bu Risma bisa-bisa tidak dilanjutkan. Kalau positiong-nya Mas Eri kan jelas, yaitu meneruskan kebaikan Bu Risma,” imbuhnya.

Fuad menambahkan, rekam jejak dan pengalaman Eri-Armudji memang telah teruji. Eri belasan tahun mengabdi dan membangun Surabaya lewat pemerintah kota. 

Banyak program sosial hingga pembangunan infrastruktur di Surabaya lahir dari tangan dingin Eri.

Adapun Armudji sudah puluhan tahun memperjuangkan aspirasi rakyat melalui DPRD Surabaya. Armudji dikenal sangat responsif dalam menindaklanjuti keluhan warga.

“Sehingga sudah klop. Eri-Armudji amanah dan teruji,” pungkasnya. (Ar)


Sabtu, 31 Oktober 2020



KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Ketua DPC PDI Perjuangan Surabaya, Adi Sutarwijono, meminta seluruh kader PDIP, relawan, dan masyarakat luas untuk tidak terlena dengan tiga hasil survei yang mengunggulkan pasangan Eri Cahyadi-Armudji. 

Seluruh kader harus bekerja lebih keras memenangkan pasangan nomor urut 1 ini.

Menurut Adi, keunggulan hasil survei yang dilakukan tiga lembaga tersebut adalah suara murni dari masyarakat terhadap pasangan Eri Cahyadi-Armudji, namun kader dan tim tetap harus bekerja keras untuk menggalang dukungan yang lebih besar lagi.

"Hasil itu (survei) adalah kerja dari semua, baik kader, simpatisan, tim dan masyarakat selama ini. Tapi saya berharap jangan terlena, harus lebih ditingkatkan lagi," ujarnya saat dikonfirmasi, Sabtu (31/10/2020).

Tiga hasil survei telah diketahui luas oleh publik, yaitu internal PDIP, Populi Center, dan PusdeHAM. Semuanya memenangkan Eri-Armuji.

Meski dianggap sebagai keberhasilan lantaran start kampanye Machfud Arifin dan Eri Cahyadi terpaut sangat jauh, lanjut Adi, gotong royong dan kerja keras dari semua pihak tetap diharapkan untuk pemenangan pasangan nomor urut 1 ini.

"Kita harus tetap bekerja, bahkan lebih keras, agar kemenangan ini semakin ada di dalam genggaman. Tujuannya hanya satu, agar masyarakat Surabaya terus merasakan kebaikan dan kemajuan kota yang sudah tertata dengan baik ini," tegasnya.

Adi juga mengingatkan kepada kader, simpatisan dan tim agar berkampanye dengan damai tanpa kecurangan, namun lebih kepada mengenalkan program serta visi misi dari pasangan Eri Cahyadi-Armudji.

"Mari kita ciptakan kontestasi politik ini dengan damai, sejuk dan mendidik. Masyarakat disuguhkan pilihan yang berujung pada kesejahteraan baik secara ekonomi, pendidikan serta kesehatan," pungkasnya. (Ar)




KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya melalui Badan Kepegawaian Daerah (BKD) mengumumkan hasil penerimaan calon pegawai negeri sipil (CPNS) di lingkungan Pemkot Surabaya tahun anggaran 2019 pada Jumat, (30/10/2020).

Hasilnya, dari total 7.422 pelamar, sebanyak 698 orang dinyatakan lolos.

Ini berdasarkan pengumuman Nomor: 810/9712/436.8.3/2020 tentang hasil integrasi seleksi kompetensi dasar (SKD) dan seleksi kompetensi bidang (SKB) pengadaan pegawai negeri sipil (PNS) Pemkot Surabaya tahun 2019.

Kepala Bidang Pengembangan dan dan Penilaian Kinerja BKD Kota Surabaya, Hendri Rahmanto mengatakan, informasi hasil seleksi akhir CPNS dan mekanisme selanjutnya telah diumumkan di laman https://surabaya.go.id. Dari jumlah 705 formasi yang dibuka, sebanyak 698 peserta dinyatakan lolos dalam seleksi kali ini.

“Jadi sudah kita umumkan lewat laman surabaya.go.id. Sudah kita publish dan kami sudah mendapatkan respon balik dari para pelamar Pengumuman mulai kemarin tanggal 30 Oktober serentak seluruh Indonesia,” kata Hendri, Sabtu (31/10). 

Dari 698 jumlah peserta yang lolos seleksi akhir CPNS itu terdiri dari beberapa bidang. Rinciannya yakni, tenaga guru 428 formasi, kemudian tenaga kesehatan 170 formasi, dan tenaga teknis ada 100 formasi.

Sedangkan untuk jumlah formasi yang kosong, kata Hendri, terdapat 7 formasi. Terdiri dari, 1 formasi D-III Refraksionis Optisien (Pelaksana/ Terampil-Refraksionis). 

Lalu, 1 formasi D-III Kearsipan (Pengelola Dokumen dan Informasi Hukum) dan 5 formasi D-III Kearsipan (Pranata Kearsipan). 

“Sesuai data, ada 7 formasi yang kosong, karena memang disebabkan tidak ada yang melamar,” ungkapnya.

Namun demikian, bagi peserta yang dinyatakan tidak lolos, panitia masih memberikan batas waktu selama 3 hari apabila ingin menyanggah terkait hasil penilaian. 

Hendri menyebut, peserta diberikan waktu untuk melakukan sanggah melalui laman https://sscn.bkn.go.id terhadap hasil seleksi CPNS paling lambat pada Selasa, 3 November 2020 pukul 23.59 WIB.

“Tentunya yang menanggapi BKN (Badan Kepegawaian Negara) karena yang mengelola nilai BKN. Apabila sampai dengan batas waktu yang telah ditentukan tidak terdapat sanggahan, maka hasil seleksi CPNS Kota Surabaya dinyatakan sudah final dan tidak dapat diganggu gugat,” katanya.

Sementara itu, bagi peserta yang lolos, selanjutnya berhak melaksanakan pemberkasan secara elektronik untuk proses penetapan Nomor Induk Pegawai (NIP) dalam rangka pengangkatan menjadi CPNS di lingkungan Pemkot Surabaya. 

Pemberkasan itu dilakukan melalui elektronik di laman https://sscn.bkn.go.id hingga batas waktu 15 November 2020.

Pemberkasan itu di antaranya, mengisi daftar riwayat hidup secara elektronik melalui laman https://sscn.bkn.go.id kemudian dicetak dan ditandatangani di atas materai Rp 6.000 yang selanjutnya diunggah kembali di laman https://sscn.bkn.go.id

Selanjutnya, melampirkan kelengkapan dokumen secara elektronik dengan mengunggah scan dokumen asli seperti pas photo terbaru pakaian putih berdasi dengan latar belakang berwarna merah.

Selain itu, Hendri menjelaskan, peserta yang lolos wajib pula melampirkan ijazah berikut transkrip nilai asli serta melengkapi dengan surat pernyataan  yang ditandatangani di atas materai Rp 6.000 dengan format yang tersedia di laman shorturl.at/Mdgu1

Untuk informasi detail terkait syarat-syarat pemberkasan dapat diakses melalui laman https://surabaya.go.id.

“Pemberkasan itu disampaikan melalui elektronik di aplikasi SSCN (https://sscn.bkn.go.id). Kami pun juga melakukan verifikasi berkas yang diupload para pelamar itu melalui elektronik,” terangnya.

Sesuai ketentuan yang sudah dibuat BKN, apabila peserta yang dinyatakan lolos tidak melaksanakan kewajibannya melakukan pemberkasan hingga 15 November 2020 atau batas waktu yang ditentukan, maka dia dianggap mengundurkan diri atau gugur.

“Untuk kelengkapan pemberkasan itu maksimal tanggal 15 November 2020, harus sudah dilengkapi. Karena kami dari instansi juga menyampaikan pemberkasan ke BKN,” pungkasnya. (Ar)



KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini membuka Musyawarah Daerah (Musda) IX Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Surabaya melalui virtual, Sabtu (31/10).

Musda tersebut dihelat di Graha Sawunggaling, Lantai 6 Jalan Jimerto Surabaya.

Dalam sambutannya, Risma menyampaikan permohonan maaf karena tidak bisa hadir secara langsung dalam Musda tersebut. 

Pasalnya, ia harus menghadiri agenda di lokasi lain dengan waktu yang bersamaan. 

Meski begitu, dia berharap, Musda ini dapat memberikan manfaat yang lebih besar untuk Kota Surabaya.

“Kami harap instansi kami bisa bergandengan tangan dengan MUI, khususnya untuk mencegah anak-anak kita agar terhindar dari kerusakan-kerusakan terutama berkaitan dengan perilaku anak-anak,” kata Risma.

Misalnya, Risma menyebut, bahwa mengkonsumsi narkoba itu haram. Bahkan, setiap zat yang dapat menghilangkan akal, haram untuk dikonsumsi walau tidak memabukkan. 

Untuk itu, ia berharap hal semacam ini dapat dijelaskan dengan penerjemah yang mudah dicerna oleh anak-anak.

“Saya harap ini bisa dijelaskan kepada anak-anak kita. Mohon penerjemahan ini bisa diikuti dengan perkembangan zaman dan teknologi. Sebab, anak-anak sekarang dapat melihat sesuatu lebih luas tanpa ada border atau batasan,” terangnya.

Bagi Risma, anak-anak adalah masa depan bangsa. Menyelamatkan anak-anak Surabaya dari dampak narkoba sangatlah penting. 

Karenanya, dia kembali berharap kepada MUI agar dapat membantu Pemkot Surabaya dalam mengantisipasi hal tersebut.

“Karena itu saya mohon dengan hormat, saya mohon dibantu karena terus terang menjaga anak-anak ini dari kehancuran itu sangat berat sekali. Mohon kami bisa dibantu sehingga kami bisa jelaskan kepada anak-anak kita,” paparnya.

Dalam kesempatan itu, wali kota perempuan pertama di Surabaya ini berpesan kepada para pengurus MUI Kota Surabaya agar dapat membuka pintu setiap masjid untuk kegiatan-kegiatan yang bersifat positif seperti pada zaman Rasulullah SAW. 

Terutama untuk mewadahi para remaja melakukan aktivitas sesuai dengan norma yang diajarkan agama.

“Saya berharap masjid dapat dimakmurkan sesuai dengan Zaman Rasulullah juga untuk aktivitas sosial lainnya. Pintu masjid saya harap bisa dibukakan untuk remaja kita melakukan aktivitas yang tidak melanggar norma-norma yang ditentukan, mohon bisa diwadahi,” pesannya.

Sementara itu, Wakil Ketua Umum MUI Provinsi Jawa Timur, KH. M. Sujak menyampaikan, bahwa MUI adalah rumah besar bagi umat islam. 

Selain itu, MUI sebagai wadah bagi para ulama, cendekiawan muslim untuk bermusyawarah memberikan kontribusi terhadap pembangunan bangsa dan negara Indonesia.

“Agar bangsa ini menjadi bangsa yang maju, berakhlakul karimah dan bangsa yang bermartabat. Inilah makna MUI,” kata KH. M. Sujak dalam sambutannya.

Tak hanya itu, dia menyebut, MUI juga bertujuan untuk mempersatukan berbagai macam pendapat melalui Ukhuwah Islamiyah, baik itu dari kelompok manapun. 

Sekalipun misalnya tidak bisa disatukan, maka semangat Ukhuwah Islamiyah itu harus tetap dikokohkan.

“Yang terpenting adalah semangat Ukhuwah harus tetap dipegang erat. Maka hendaknya orang MUI, terutama di Surabaya agar dapat ditingkatkan (Ukhuwah Islamiyah),” terangnya.

Selain itu, kata dia, MUI adalah salah satu mitra kerja pemerintah. Nah, apabila program pemerintah itu positif maka MUI juga akan mensosialisasikannya ke masyarakat. 

Namun sebaliknya, jika program itu tidak sesuai dengan ajaran islam, maka itu perlu diberikan masukan-masukan atau nasehat. 

“Sehingga dalam implementasinya bisa diterima di tengah-tengah masyarakat,” pungkasnya. (Ar)




KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Meski pernah menjabat sebagai Ketua Tim Kampanye Daerah (TKD) Joko Widodo-Ma’ruf Amin pada Pemilihan Presiden 2019 di Jatim, tak serta merta Calon Wali Kota (Cawali) Surabaya Machfud Arifin akan mendulang suara dari pemilih Jokowi-Ma’ruf Amin.

Hal itu dapat dilihat dari survei yang dilakukan Populi Center, pemilih Jokowi-Ma’ruf Amin justru menjatuhkan pilihan pada Eri Cahyadi sebagai calon wali kota (cawali) Surabaya.

Sebelumnya perlu diketahui, Populi Center telah melakukan survei pada 6 hingga 13 Oktober 2020 dengan 800 responden yang dipilih secara acak bertingkat (multistage random sampling). 

Adapun margin of error pada survei kali ini sebesar 4,0 persen dengan tingkat kepercayan 95 persen.

“Dilihat dari sebaran responden berdasarkan pilihan saat Pilpres 2019, pasangan Eri-Armudji banyak dipilih oleh responden yang dulu memilih pasangan Jokowi-Ma’ruf Amin. Angkanya mencapai 45,1 persen. Sedangkan yang memilih Machfud Arifin-Mujiaman 37,6 persen,” kata peneliti Populi Center, Jefri Adriansyah.

Yang aneh, lanjut Jefri, justru Machfu Arifin mendapat dukungan dari kompetitor Jokowi-Ma’ruf Amin pada Pilpres 2019 lalu, yakni Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Angkanya mencapai 44,3 persen, sedangkan Eri-Armudji mendapat dukungan 35,0 persen.

Selain mendapat dukungan dari pemilih Jokowi-Ma’ruf Amin, paslon nomor urut 1 Eri-Armudji juga mendapat dukungan dari pemilih Khofifah Indar Parawansa-Emil Elestianto Dardak dan Saifullah Yusuf-Puti Guntur Soekarno pada Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jatim 2018 lalu.

Pemilih Khofifah-Emil menjatuhkan pilihan ke Eri-Armudji mencapai 41,1 persen, sedangkan pemilih Gus Ipul-Puti mencapai 48,1 persen. 

Sementara Machfud-Arifin mendapat dukungan dari pemilih Khofifah-Emil 40,5 persen dan  38,3 persen dari pemilih Gus Ipul-Puti.

Jika dilihat dari jenis kelamin, paslon Eri-Armudji lebih banyak dipilih kaum perempuan dibanding laki-laki. 

Yakni mencapai 42,3 persen, dan Machfud Arifin-Mujiaman mendapat dukungan 36,6 persen. 

“Kaum laki-laki juga memberikan dukungan ke Eri-Armudji lebih banyak, yaitu 39,7 persen dan Machfud Arifin-Mujiaman 38,7 persen,” kata Jefri.

Jika dilihat dari kesolitan dukungan antara perempuan dan laki-laki, pengamat politik dari Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Ampel Surabaya, Ahmad Zainul Hamdi, lebih solid perempuan. 

Kondisi itu dilihat dari perhelatan pesta demokrasi yang telah diselenggarakan tahun-tahun sebelumnya.

“Pada Pilgub Jatim 2018, Khofifah-Emil memang karena dipilih kaum perempun. Begitu pula saat Bu Khofifah kalah pada pilgub sebelumnya, juga karena kurang mendapat dukungan dari kaum perempuan. Pada Pilwali Surabaya 2015 juga sama. Jadi ini sebuah keuntungan buat Pak Eri-Armudji karena lebih banyak didukung kaum perempuan,” pungkasnya. (Ar)


Jumat, 30 Oktober 2020



KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Calon Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi dan Calon Wakil Wali Kota Armudji kembali unggul dalam survei jelang Pilkada Kota Pahlawan. 

Yang terbaru, survei Populi Center menyebutkan, elektabilitas (keterpilihan) Eri Cahyadi - Armuji mencapai 41,0 persen, mengungguli pasangan Machfud Arifin-Mujiaman Sukirno sebesar 37,7 persen. 

Adapun yang tidak menjawab 21,3 persen. Survei digelar 6-13 Oktober 2020 dengan 800 responden. 

Adapun Margin of error sebesar 4,0 persen dengan tingkat kepercayan 95 persen.

Peneliti Populi Center, Jefri Adriansyah menambahkan, angka yang diperoleh Eri-Armudji sangat meyakinkan dibandingkan lawannya Machfud Arifin-Mujiaman. 

Hal ini mengingat Eri-Armudji relatif kalah start dibanding Machfud Arifin yang muncul sejak jauh hari. 

Bahkan, bisa dibilang Machfud sudah menjalankan aktivitas politik menyambut Pilkada Surabaya sejak awal 2020. 

Adapun Eri Cahyadi baru diumumkan sebagai calon wali kota pada September 2020. Kerja Eri-Armudji rupanya efektif sehingga dalam waktu sebulan langsung menyalip Machfud Arifin.

"Saya cukup kaget karena suara Eri-Armudji bisa mengimbangi Pak Machfud yang sejak Januari sudah melakukan langkah maju Pilwali Surabaya. Banyaknya partai yang mengusung Pak Machfud tak memberikan efek yang signifikan," ujarnya dalam publikasi hasil survei, Jumat (30/10/2020).

Tingginya pemilih yang terpikat dengan Eri-Armudji, kata Jefri, karena masyarakat sangat ingin memilih calon yang berlatar belakang birokrat yang mencapai 21,2 persen. 

Lalu disusul akademisi 13,2 persen san politisi 12,8 persen.

"Jika dilihat dari preferensi pemilih masyarakat ini, sangat tidak mengherankan jika Eri-Armudji unggul. Sebab latar belakang mas Eri dan Pak Armudji masuk dalam tiga besar yang diinginkan masyarakat. Kesuksesan Bu Risma yang miliki latar belakang birokrat akan berpengaruh pada pemilih pilkada kali ini. Dan Mas Eri memiliki latar belakang birokrat," jelasnya.

Dari sisi popularitas, Eri Cahyadi sebenarnya masih kalah dibanding Machfud. Machfud sudah dikenal 74 persen pemilih, sedangkan Eri baru 68,8 persen. 

Namun, elektabilitas Eri lebih tinggi. Artinya, jika tingkat pengenalan Eri lebih tinggi, maka elektabilitasnya dimungkinkan semakin jauh meninggalkan Machfud.

Sebelumnya, Pusat Demokrasi dan HAM (PusdeHAM) juga merilis hasil survei, dengan hasil Eri Cahyadi-Armuji 48,6 persen, Machfud 42,1 persen, dan yang belum menentukan pilihan 9,3 persen. 

Survei digelar awal Oktober 2020 dengan jumlah responden 1.000 orang dan margin of error plus-minus 3 persen. 

“Sebenarnya Eri-Armuji ini kan bisa dibilang relatif baru, kalah start dibanding Pak Machfud yang sudah gebyar sejak awal tahun. Namun, dari hasil survei terlihat, kesolidan dan beberapa faktor lain tampak menonjol sehingga Eri-Armuji bergerak menyalip Machfud-Mujiaman setelah diumumkan,” ujar Andik.

Andik mengatakan, ada beberapa faktor utama kenapa paslon Eri-Armuji unggul dibanding lawannya Machfud Arifin-Mujiaman. 

“Ada tiga faktor utama yang mendulang keunggulan paslon Eri-Armuji. Yakni karena faktor Bu Risma, lalu sosok Eri Cahyadi dan Armuji sendiri, dan mesin PDI Perjuangan yang solid,” pungkas Andik. (Ar)




KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Meski pandemi di Kota Surabaya sudah benar-benar semakin terkendali, namun Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya terus berupaya memberi pelayanan dengan tetap disiplin protokol kesehatan (prokes).

Terbaru, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dispendukcapil) mengeluarkan layanan yakni pencatatan akta perkawinan secara virtual yang terdapat di website https://klampid.dispendukcapil.surabaya.go.id.

Kepala Dispendukcapil Kota Surabaya, Agus Imam Sonhaji mengatakan layanan ini dibuat supaya seluruh proses mulai dari permohonan sampai dengan pencatatan serta pencetakan produknya dapat selesai melalui online. Bahkan, seusai pemberkatan pernikahan, mempelai cukup melakukan zoom meeting dengan petugas untuk validasi data dan melampirkan surat keterangan dari rumah ibadah tersebut.

“Yang paling penting kaidah prokes dapat dijaga di masa pandemi. Kebutuhan masyarakat terkait pelayanan seperti ini juga tetap harus berjalan. Untuk itu kami terus berbenah dan membuat alternatifnya,” kata Agus Imam Sonhaji, saat ditemui di Kantornya, Jumat (30/10/2020).

Ia menjelaskan, program yang dimulai sejak 10 Oktober 2020 lalu itu, ternyata sampai hari ini sudah dimanfaatkan oleh 218 pengantin. 

Selain itu, dia membeberkan, untuk mekanismenya calon pengantin diwajibkan memiliki akun dari website Klampid. 

Setelah itu, calon pengantin dapat mengisi berkas sesuai yang ada pada pedoman di web. Diantaranya yakni Kartu Keluarga (KK), KTP, data saksi, surat sehat dan beberapa dokumen pendukung lainnya.

“Nah itu dijadikan dalam satu file pdf. Berikutnya melampirkan foto calon pengantin dengan latar berwarna biru. Kemudian diunggah,” paparnya.

Setelah diunggah oleh calon pengantin atau pemegang akun itu, petugas akan memproses data tersebut. 

Lalu setelah berhasil diproses maka pemilik akun akan mendapatkan notifikasi berupa jawaban dari petugas untuk diminta penandatanganan berkas.

“Langkah berikutnya kami akan meminta tanda tangan dari calon pengantin pria dan wanita secara online. Bisa dilakukan dari gawainya. Lalu saat hari H setelah pemberkatan, kami akan validasi data yang sudah diunggah di awal sambil meminta lampiran surat dari tempat ia pemberkatan,” lanjutnya.

Namun begitu, bagi pengantin yang terlanjur melakukan pemberkatan beberapa waktu lalu, saat validasi melalui zoom meeting dengan petugas dapat dilakukan kapan pun dan dimana pun asal sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan oleh petugas. 

“Kita juga tawarkan di H-1 apabila ada calon pengantin yang kesulitan melakukan zoom meeting. Jadi semacam ada gladi resiknya dahulu untuk persiapan. Sehingga pada saat hari H lancar tanpa terkendala suatu apapun," urainya.

Dia menyebut, meskipun nantinya Covid-19 telah hilang dari Kota Pahlawan, akan tetapi program seperti ini tetap akan dilanjutkan. 

Dari situ, masyarakat dapat memilih pelayanan mana yang sesuai dengan kebutuhan. Apakah pelayanan tatap muka atau melalui zoom meeting.

"Apalagi generasi milenial lebih cenderung via online. Terobosan ini tetap digunakan oleh calon pengantin yang sibuk tidak dapat melakukan tatap muka. Kalau setelah pandemi pelayanan tatap muka juga akan tetap kami lakukan," urainya. (Ar)




KABARPROGRESIF.COM: (Denpasar) Falam rangka mengantisipasi penyebaran Covid-19 pada saat libur panjang serta penebalan tim pengamanan di pintu masuk Bali di pelabuhan Gilimanuk, Komandan Lanal Denpasar selaku Dansubsatgas Covid-19 Pelabuhan Wilayah kerja Prov. Bali Kolonel Laut (P) Ketut Budiantara melaksanakan kunjungan kerja terkait penerapan protokol kesehatan oleh Satgas Covid-19 Kewilayahan di Pelabuhan Gilimanuk Provinsi Bali, Kamis (29/10).

Kegiatan kunjungan kerja yang dilaksanakan oleh Dansubsatgas Covid-19 beserta dengan tim tersebut, sejalan dengan Perintah Harian Kepala Staf Angkatan Laut Laksamanan TNI Yudo Margono dimana dikatakan bahwa jadilah contoh dan teladan dalam mendukung upaya percepatan penanganan wabah covid-19, serta cepat beradaptasi diri terhadap tatanan kehidupan normal baru atau “The New Normal” di lingkungan TNI Angkatan Laut.

Lebih lanjut dijelaskan merujuk pada Surat Edaran Gubernur Bali No. 305 tentang PPDN (Pelaku Perjalanan Dalam Negeri), Dansubsatgas Covid-19 Pelabuhan Wilker Prov. Bali mengatakan bagi pengguna jasa penyeberangan yang akan masuk ke Prov. Bali diwajibkan memilki surat hasil rapid test dimana Satuan Tugas Penanganan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) Prov. Bali akan mengupdate kasus yang dirilis setiap hari dan tercatat sampai dengan saat ini masih terjadi penambahan kasus melalui transmisi lokal sehingga deteksi awal sangat perlu dilakukan disetiap pintu masuk Prov. Bali.

“Penebalan personil yang dilakukan sebagai Back-Up satgas Covid-19 kewilayahan yang berada di Pelabuhan Gilimanuk sehingga penerapan protokol kesehatan tetap bisa maksimal pada saat libur panjang seperti saat ini. Dihimbau untuk personil satgas penebalan tetap melaksanakan protokol kesehatan dan apabila menemukan pengguna jasa yang belum memiliki surat hasil rapid test jangan diloloskan karena akan berdampak atau menimbulkan permasalahan baru terkait penyebaran Covid-19 khususnya di Prov. Bali,” tegas Danlanal.

“Diharapkan Stageholder yang tergabung dalam Satgas Covid-19 Kewilayahan di Pelabuhan Gilimanuk tetap menjalankan protokol kesehatan,” tambahnya.

Tampak hadir dalam kunjugan kerja Dansubsatgas Covid-19 Pelabuhan Wilker Prov. Bali antara lain Manager Usaha ASDP Gilimanuk Bapak Windra Sulistiawan, Kapolsek Kawasan Pelabuhan Gilimanuk Kompol I Gusti Nyoman Sudarsana,Dandenpomal Lanal Denpasar, Koordinator KKP Pelabuhan Gilimanuk Ibu Yeti Sugiarti serta Danposal Gilimanuk Lettu Laut (S) Endison. (Dispen Lantamal V/Ar)


Narkoba

Koperasi & UMKM

Terus Kobarkan Semangat Perjuangan Arek-arek Suroboyo 10 Nopember 1945 untuk memberantas Korupsi, Terorisme dan Penyalahgunaan Narkoba

Translate

Hukum

Metropolis

Nasional

Pidato Bung Tomo


Hankam

Popular Posts

Blog Archive