Terus Kobarkan Semangat Perjuangan Arek-arek Suroboyo 10 Nopember 1945 untuk memberantas Korupsi, Terorisme dan Penyalahgunaan Narkoba

Soft Launching Kota Lama, Gelar Sejumlah Paket Wisata

Sejumlah paket wisata digelar Pemkot Surabaya usai soft launching Kota Lama zona Eropa yang berada di kawasan Jalan Rajawali, Krembangan, Surabaya.

Cegah Narkoba di Kalangan ASN dan Pelajar, Pemkot Surabaya Gandeng BNN dan Polisi

Upaya Pemkot Surabaya memberantas Narkoba tak hanya di kalangan pelajar dan masyarakat, tetapi juga Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkup pemkot.

Peluang Investasi untuk Pengembangan Eks THR-TRS

Pemkot Surabaya menggandeng Kamar Dagang dan Industri (Kadin) untuk mempromosikan proyek peluang investasi di Kota Pahlawan. Diantaranya di kompleks eks Taman Hiburan Rakyat (THR) dan Taman Remaja Surabaya (TRS).

Tekan Laju Inflasi, Pemkot Rutin Gelar Pangan Murah

Untuk menekan laju inflasi agar masyarakat bisa mendapatkan komoditas bahan pangan dengan lebih murah, Pemkot Surabaya rutin menggulirkan program Gerakan Pangan Murah setiap bulan.

Pemkot Surabaya Komitmen Amankan Aset yang Dikuasai Pihak Ketiga

Berbagai upaya strategis terus dilakukan Pemkot Surabaya untuk memastikan aset daerah dapat dimanfaatkan secara optimal demi kepentingan warga dan pemerintah.

Kamis, 05 November 2020

Pemuda Suroboyo Gelar Aksi Bela Bu Risma Pasca Dilaporkan ke Polda Jatim



KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Puluhan pemuda yang mengatasnamakan "Anak-anak Bu Risma Bersatu" menggelar aksi empati sebagai bentuk dukungan kepada Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini.

Ini lantaran Risma sebelumnya diadukan oleh seorang advokat, Abdul Malik, ke Polda Jatim pada Selasa (2/11) lalu. 

Advokat yang juga politisi Partai Gerindra ini menuduh Risma telah melakukan kebohongan publik lantaran menyebut Cawali Surabaya, Eri Cahyadi sebagai anaknya.

Albert Kurniawan, Koordinator Anak-anak Bu Risma Bersatu menegaskan, agenda ini dilakukan sebagai bentuk empati dukungan kepada Wali Kota Risma. 

Ia menilai, bahwa pelaporan yang dilakukan Abdul Malik ke Polda Jatim itu mengada-ada dan lucu.

"Ini adalah aksi solidaritas bahwa arek-arek Suroboyo ini berada di belakang Bu Risma. Kami menyatakan bentuk dukungan kepada Bu Risma, karena pelaporan Bu Risma yang kami rasa itu hanya pelaporan yang mengada-ada dan lucu," kata Albert saat ditemui usai aksi kegiatan, Kamis (5/11).

Selain menggelar aksi orasi, puluhan pemuda ini juga melakukan long march mulai perempatan SMA kompleks (Jalan Wijaya Kusuma) menuju kawasan Balai Kota Surabaya.

Dalam aksi itu, mereka membawa puluhan poster yang bernada dukungan kepada Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini.

"Di sini kami juga merasakan bahwa Bu Risma itu merupakan sosok Ibu bagi kami. Kami sebagai anak-anak Surabaya merasakan benar-benar dimong (diasuh, red) oleh Bu Risma. Jadi ini bentuk dukungan kepada Bu Risma," jelas Albert.

Seusai menggelar orasi, massa ini kemudian ditemui perwakilan dari Bakesbangpol Surabaya di Kantor Bagian Humas.

Puluhan pemuda ini pun secara langsung menyampaikan maksud tujuannya untuk mendukung Wali Kota Risma. (Ar)

Machfud Ungkit Surabaya Zona Hitam Covid-19, Netizen Geleng-Geleng Kepala



KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Pada debat publik pertama Pilkada Surabaya, Calon Wali Kota Surabaya Machfud Arifin mengkritik penanganan Covid-19 di Kota Pahlawan. 

Meski Wali Kota Tri Rismaharini dan jajarannya tiada henti melakukan tes swab masif hingga menyiapkan fasilitas isolasi memadai, Machfud tetap menyerang. 

Bahkan, dia membawa nama Presiden RI Joko Widodo yang disebut Machfud pernah menyatakan Surabaya berstatus zona hitam penyebaran virus corona. 

Data kemudian berbicara bahwa Presiden Jokowi tak pernah mengatakan Surabaya sebagai zona hitam.

"Presiden sempat menyatakan bahwa Surabaya bukan lagi zona merah, tapi zona hitam," kata Machfud dengan tegas.

Aksi Machfud itu pun langsung menuai kritik pedas dari netizen.

“Lucu banget nih nonton debat calon walikota di JTV. Hari gini masih aja bahas Surabaya zona hitam, yo opo pak nomer loro iki,” kritik @donopradana yang juga seorang influencer di akun Twitter-nya yang memiliki 73.200 followers. Nomor urut 2 adalah nomor pasangan Machfud Arifin dan Mujiaman di Pilkada Surabaya.

Netizen lainnya pun menimpali. 

“Walah data manipulasi ae dipercoyo. Dibahas sisan wkwkwk wis gak masuk blas iki paslon nomor loro,” cuit @nadyafairuzz. 

Puluhan komentar juga tersaji menyoroti pernyataan Machfud yang disebut tidak berdasar.

Sementara itu, salah seorang Relawan Jokowi yang juga Ketua Jaringan Kemandirian Nasional (JAMAN) Surabaya, Nisa Izzati, membantah Presiden Jokowi pernah menyatakan jika Surabaya masuk zona hitam Covid-19. 

"Sepengatahuan saya, tidak pernah Presiden berucap seperti itu," ujarnya.

Apalagi, kata Nisa, berdasarkan aturan di Gugus Tugas Covid-19 tidak ada yang namanya istilah zona hitam, yang ada hanya merah.

"Jika ada yang menyebut Surabaya zona hitam, menurut saya itu terlalu lebay. Saya kira jika Pak Machfud bilang Surabaya zona hitam, itu terlalu lebay," pungkasnya. (Ar)

Rabu, 04 November 2020

Debat Perdana, Pengamat Bilang Machfud Menyerang Membabi Buta, Eri Patahkan dengan Data



KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Debat publik perdana calon wali kota dan calon wakil wali kota (Cawali-Cawawali) Surabaya, diwarnai pernyataan menyerang secara membabi buta oleh pasangan calon (paslon) nomor 2 Machfud Arifin (MA) dan Mujiaman kepada paslon nomor urut 1 Eri Cahyadi-Armudji.

Namun sayangnya, serangan yang dilemparkan Machfud dinilai pengamat politik dari Universitas Trunojoyo Madura (UTM), Surokim Abdussalam gagal. 

Sebab Eri Cahyadi menanggapi dan menjawab pernyataan dan pertanyaan MA dengan nada tenang serta ditambahi dengan data-data kuat.

“Pak Machfud mencoba memancing emosi Pak Eri dan membuat Pak Eri kesulitan menjawab pertanyaannya. Namun serangan itu tak tercapai, karena Pak Eri menjawabnya dengan kalem dengan disertai data-data. Akhirnya serangan itu tidak mengena. Beberapa kali serangan itu dilancarkan Pak Machfud,” ungkap Surokim, Rabu (4/11).

Contohnya saat pasangan Machfud berulang kali menyampaikan data jumlah korban meninggal dunia karena Covid-19, kemudian dijawab oleh Eri Cahyadi dengan mengungkapkan data bahwa secara umum penanganan Covid-19 di Surabaya sudah sesuai jalur.

“Pak Eri menjawab bahwa kasus aktif sekarang 79 orang, sedangkan yang meninggal dunia karena ada komorbid atau penyakit bawaan. Kemudian yang sembuh juga semakin bertambah dengan data yang lengkap. Terlihat Pak Eri bisa menahan emosi di panggung dan mematahkan serangannya Pak Machfud. Pak Eri sangat kuat di data, lebih menguasai data,” katanya.

Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Budaya (FISIB) UTM tersebut menilai, gaya Eri tidak dibuat-buat, tampil kalem apa adanya. Sedangkan Armudji tampil dengan karakter khas Arek Suroboyo. Sedangkan MA dan Mujiaman bergaya ofensif.

Surokim juga tidak mengelak bahwa apa yang disampaikan Eri Cahyadi terkesan sebagai petahana, dan memuji Wali Kota Tri Rismaharini, sedangkan MA berada di posisi penantang.

Kendati demikian, sikap tersebut justru menjadi poin positif bagi Eri Cahyadi-Armudji karena nama besar Risma yang masih disukai masyarakat Kota Pahlawan.

“Kepuasan warga terhadap Bu Risma semakin meningkat, yakni dari 82 persen menjadi 90 persen,” katanya mengutip hasil riset terbaru.

Pada debat berikutnya, Surokim berharap masing-masing paslon bisa menyajikan data-data yang akurat tidak sekadar pernyataan-pernyataan pandangan mata.

“Secara keseluruhan, pada debat pertama ini sudah menarik dan positif. Dibanding debat pertama yang diikuti daerah lain, Surabaya yang paling menarik,” pungkasnya. (Ar)

Moderator Tanya Soal Pandemi: Machfud Arifin Jawab 3M, Eri Cahyadi: Tes-Tracing-Treatment dan Puji Dokter-Nakes



KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Kota Surabaya menggelar debat perdana pada Rabu malam (4/11) dengan menghadirkan dua pasangan calon, yaitu Eri Cahyadi-Armudji dan Machfud Arifin-Mujiaman. 

Dalam salam satu sesi, terdapat pertanyaan tentang penanganan Covid-19.

”Problem covid-19 tidak hanya problem rumah sakit tapi juga komunitas. Pertanyaannya, apa yang akan Anda lakukan untuk mitigasi pandemi?” demikian pertanyaan disampaikan moderator.

Lalu Calon Wali Kota Machfud Arifin menjelaskan, bahwa penanganan Covid-19 harus mengacu pada aturan pemerintah pusat.

”Kita harus pencegahan terhadap penyakit covid. 3M, memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan. Juga menjaga daya tahan tubuh dengan minum vitamin,” ujar Machfud yang merupakan purnawirawan polisi.

Sedangkan Calon Wali Kota Eri Cahyadi menjawab lebih panjang. 

Eri mengatakan, mitigasi terhadap pandemi Covid-19 adalah tanggung jawab bersama. 

Misalnya dengan kampung tangguh yang telah dilakukan bersama-sama antara Pemkot Surabaya, TNI, dan Polri. 

”Juga ada swab di mana-mana. Ada tim pemburu pelanggar protokol kesehatan. 3M saja tidak cukup. Pandemi ini harus dihadapi dengan tracing, testing, dan treatment yang dilakukan bersama. Hasilnya, sekarang tinggal 79 pasien Covid-19 (yang masih dalam perawatan di Surabaya),” ujarnya.

Dalam konsep penanganan Covid, memang kuncinya adalah tes, tracing (penelusuran), treatment, dan isolasi. 

Eri Cahyadi dalam beberapa segmen debat juga terus menekankan bahwa penanganan pandemi Covid-19 salah satunya adalah tes yang masif. Di Surabaya sendiri tes swab gratis terus dimasifkan. 

Keberadaan tes swab gratis ini memudahkan deteksi persebaran Covid-19, sehingga bisa dengan cepat dilakukan tracing, treatment, dan isolasi.

”Satu-satunya kabupaten/kota yang memiliki laboratorium swab gratis adalah Surabaya Pandemi Covid-19 melanda dunia, tapi ini adalah kehebatan warga Surabaya melakukan langkah penanganan bersama. Sekarang swab gratis terus-menerus. Itulah kehebatan para dokter dan tenaga kesehatan (nakes),” ujar Eri. (Ar)

Ditanya Armuji Indeks Gini, Machfud-Mujiaman Tak Tahu, Malah Jawab soal Sister City



KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Ada kejadian lucu saat debat Pilkada Surabaya, Rabu malam (4/11). 

Saat Calon Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi dan Calon Wakil Wali Kota Armudji menanyakan tentang rencana untuk menurunkan indeks rasio gini atau tingkat kesenjangan, justru Calon Wali Kota Machfud Arifin dan Calon Wakil Wali Kota Mujiaman malah menjawab Indeks Pembangunan Manusia (IPM).

”Indeks gini akan berapa pada lima tahun ke depan dan bagaimana cara mencapainya?” tanya Armudji kepada Machfud dan Mujiaman.

”Terima kasih pertanyaannya. IPM di Surabaya memang nomor satu di Jawa Timur, tapi secara nasional nomor 12. Terkait dengan namanya prioritas sebagai anggota Bappeko, kita ini punya sister city 13, kita hanya mampu 0,14 persen investasi yang ada di Surabaya, menggambarkan kepercayaan internasional di Surabaya masih rendah,” ujarnya.

”Ini menggambarkan investasi di Surabaya tidak nyaman,” ujar mantan Kapolda Jawa Timur tersebut.

Bukannya menjelaskan soal indeks gini di Surabaya, Mujiaman malah kembali mengulang-ulang soal investasi.

Moderator kemudian menyilakan Eri dan Armudji untuk menanggapi.

“Saya hanya tanya satu. Indeks gini itu berapa, lima tahun ke depan itu rencananya berapa dan bagaimana caranya? Nah ini juga tidak dijawab lagi,” kata Eri.

Indeks gini sendiri adalah indikator untuk mengukur kesenjangan pendapatan dan kekayaan warga.

Indeks ini digunakan untuk menilai tingkat kesenjangan di sebuah wilayah dengan nilai 0 sampai 1.

Apabila koefisien Gini bernilai 0 berarti pemerataan sempurna, sedangkan mendekati 1 berarti kesenjangan meningkat. (Ar)

Kerap Berbisik, Pengamat: Machfud-Mujiaman Tidak Menguasai Data



KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Saat debat pertama Pilkada Surabaya 2020. Cawawali Mujiaman beberapa kali tertangkap kamera sedang berbisik kepada Cawali Machfud Arifin.

Sikap ini dinilai oleh pengamat Politik asal UPN Veteran Surabaya, Catur Suratnoaji bila pasangan nomor urut 2, Machfud Arifin-Mujiaman kedodoran data.

"Saya melihat pasangan Machfud Arifin-Mujiaman tidak begitu menguasai data," ujar Catur, Rabu (4/11).

Catur mencontohkan, beberapa kali Machfud memberikan pertanyaan yang tidak berbasis data, namun pandangan mata atau dalam bahasanya blusukan.

"Secara metodologis, pandangan mata itu tidak bisa dipertanggungjawabkan, bisa menjadi bias. Seharusnya dengan data," imbuhnya.

Pertanyaan-pertanyaan tanpa data dari pasangan Machfud Arifin-Mujiaman, lanjut Catur, hanya bersifat menyerang untuk menjatuhkan lawannya saja.

Dalam istilahnya membingkai sebuah pekerjaan dengan kegagalan.

"Apakah benar yang disebutkan berdasar pandangan mata itu sesuai fakta secara keseluruhan. Itu persoalannya," tegas Catur.

Catur menilai, secara keseluruhan debat malam ini berlangsung aktraktif dengan keunggulan pasangan Eri Cahyadi-Armudji.

"Kalau misalnya dikasi skor ya.. 80 vs 78 lah untuk keunggulan pasangan Eri Cahyadi-Armudji. Keduanya terlihat tenang meski secara terus menerus diserang. Dan mereka terlihat cukup menguasai permasalahan serta solusi untuk Surabaya," pungkas Catur. (Ar)

Machfud Arifin Bilang Presiden Sebut Surabaya Zona Hitam, Relawan: Jokowi Tidak Pernah Bilang Seperti Itu



KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Pada debat publik pertama Pilkada Surabaya, Calon Wali Kota Surabaya Machfud Arifin menegaskan bahwa Presiden RI Joko Widodo menyatakan Surabaya berstatus zona hitam penyebaran virus corona (Covid-19).

"Presiden sempat menyatakan bahwa Surabaya bukan lagi zona merah, tapi zona hitam," kata Machfud dengan tegas, Rabu (4/11).

Machfud juga menyoroti penanganan Covid-19 oleh Pemkot Surabaya yang disebutnya masih banyak dikeluhkan, termasuk oleh RT dan RW.

Sementara itu, salah seorang Relawan Jokowi yang juga Ketua Jaringan Kemandirian Nasional (JAMAN) Surabaya, Nisa Izzati, membantah Presiden Jokowi pernah menyatakan jika Surabaya masuk zona hitam Covid-19. 

"Sepengatahuan saya, tidak pernah Presiden berucap seperti itu," ujarnya.

Apalagi, kata Nisa, berdasarkan aturan di Gugus Tugas Covid-19 tidak ada yang namanya istilah zona hitam, yang ada hanya merah.

"Jika ada yang menyebut Surabaya zona hitam, menurut saya itu terlalu lebay. Saya kira jika Pak Machfud bilang Surabaya zona hitam, itu terlalu lebay," pungkasnya. (Ar)

Armudji Sebut Machfud Arifin Ketinggalan Berita: Pendidikan di Surabaya Sudah Sangat Baik



KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Calon Wakil Wali Kota Surabaya Armudji meminta Calon Wali Kota Machfud Arifin untuk lebih obyektif dalam menilai pembangunan Kota Pahlawan. 

Bahkan, Armudji menyebut Machfud ketinggalan berita karena tidak mengetahui perkembangan dunia pendidikan Surabaya yang sudah melaju pesat.

”Tentunya pemerintah kota sudah melakukan, sudah banyak yang dilakukan. Mungkin Pak Machfud ketinggalan berita, atau salah pembisiknya,” ujar Armudji dalam debat publik perdana Pilkada Surabaya, Rabu malam (4/11/2020).

Armudji melancarkan kritik tersebut ketika debat membahas soal perkembangan pendidikan di Surabaya. 

Sebab, indeks pembangunan manusia (IPM) Surabaya telah mencapai 82,2, tertinggi di Jawa Timur.

”Contoh konkrit, SD di Surabaya infrastrukturnya cukup, begitu juga guru-gurunya. Demikian pula yang SMP. Ini sudah mendapat pengakuan dunia. Ini kita harus bangga punya kota seperti ini,” ujarnya.

Calon Wali Kota Eri Cahyadi kemudian menanyakan tentang program Machfud-Mujiaman tentang bagaimana cara meningkatkan IPM Surabaya ke depan. 

Tapi pertanyaan Eri tidak dijawab konkrit oleh Machfud tentang bagaimana peningkatan IPM ke depan. (Ar)

Debat Pilwali, Er-Ji Komitmen Lanjutkan Program Risma



KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Calon Walikota dan Wakil Walikota Surabaya Eri Cahyadi-Armuji berkomitmen untuk melanjtukan program-program terbaik yang selama ini sudah ditelurkan oleh Tri Rismaharini. 

Hal itu disampaikan oleh Eri saat pemaparan visi-misi di Debat Cawali Tahap 1, Rabu (4/11/2020) malam.

Eri mengatakan, dirinya dan Armuji akan membangun Kota Surabaya dengan kualitas internasional, dengan Sumber Daya Manusia (SDM) yang sangat berkualitas, kota yang menjadi tempat kondusif untuk membangun usaha dan mengekspresikan diri.

“Kami berterima kasih kepada Bu Risma yang sudah menjadikan Kota Surabaya menjadi kota yang maju dan berjaya sejauh ini. Kami komitmen untuk melanjutkan program yang sudah baik yang dilakukan Bu Risma,” kata Eri.

Selain akan melanjutkan keberhasilan program-program yang sudah dilakukan oleh Risma, Eri juga berkomitmen untuk mengubah dan mentranformasi Kota Pahlawan supaya bisa menjadi lebih baik lagi. 

Ia ingin Kota Surabaya bisa membuat arek-arek Surabaya yang berada di manapun berada, bangga dengan adanya Kota Pahlawan.

“Kita ingin membuat bangga arek-arek Suroboyo,” katanya.

Tak hanya itu, ia juga berjanji akan memabwa Surabaya bisa melewati masa sulit di tengah pandemi ini dengan berbagai program yang akan mereka berikan. 

Ia akan bekerja keras agar tidak ada rakyat Surabaya yang terlantar karena tidak bisa berobat, tidak ada anak yang putus sekolah karena orang tuanya tidak bisa membiayai, dan tidak boleh ada raklyat yang tidak bisa makan karena kehilangan pekerjaan.

“kami akan menggunakan APBD untuk menggerakan ekonomi rakyat, dan menciptakan iklim investasi dan partisipasi semua lapisan masyarakat di Kota Surabaya,” katanya.

Mantan Kepala Bappeko itu pun juga memenyinggung mengenai nilai APBD Surabaya yang bernilai Rp. 10 triliun.  

Ia ingin nilai sebesar itu agar seutuhnya bisa menjadi anggaran untuk rakyat. Ia mengatakan, setiap rupiah dari APBD Surabaya harus untuk kepentingan rakyat.

“Surabaya harus menjadi kota yang diakui dunia, dengan kualitas birokrasi terbaik, di mana rakyat bisa menempuh pendidikan dan kesehatan secara gratis. Satu hal yang harus diketahui, ketika kami terpilih, kami akan melanjtukan keberhasilan-keberhasilan yang telah dicapai. Kami akan ubah Surabaya lebih baik lagi,” pungkasnya. (Ar)

Risma Dilaporkan ke Polisi karena Sebut Eri Cahyadi Anaknya, 65 Advokat Bersatu Membela



KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini yang dilaporkan ke Polda Jatim oleh Advokat Abdul Malik ke Polda Jatim berbuntut panjang.

Abdul Malik yang juga politisi Partai Gerindra ini menuduh Risma telah melakukan kebohongan publik lantaran menyebut Calon Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi sebagai anaknya.

Tak ayal atas laporan polisi itu, malah menumbuhkan empati dari sejumlah kalangan. Salah satunya dari kelompok advokat.

Para praktisi hukum ini pun sepakat bersatu memberikan dukungan kepada Wali Kota perempuan pertama di Kota Surabaya ini.

Wujud dukungan itu tergambar lewat pembentukan sebuah wadah. Yakni ”Advokat Anak-anak Bu Risma Bersatu” yang beranggotakan 65 pengacara.

Juru bicara Advokat Anak-anak Bu Risma Bersatu, Rio Dedy Heryawan menjelaskan, laporan tersebut sangat tidak berdasar, bahkan cenderung lucu. 

”Kan itu kata kiasan. Karena Mas Eri memang dididik oleh Bu Risma. Ini kan sama dengan Bu Risma selalu bilang bahwa seluruh anak di Surabaya ini adalah anaknya, sehingga beliau mati-matian membela, mulai menyelenggarakan sekolah gratis, memberi beasiswa, merawat anak telantar, membina anak jalanan dan sebagainya," jelasnya, Rabu (4/11).

Dia juga mencontohkan seorang guru yang mengajar di kelas. Mereka memanggil murid dengan sebutan anak.

"Seharusnya pelapor harus memahami terlebih dahulu," paparnya.

Rio menambah, para pengacara juga prihatin karena kondisi menjelang pemilihan walikota (pilwali) Surabaya semakin tidak kondusif.

Ada calon tertentu yang bermanuver segala cara dan membabi-buta menyerang Risma.

Bahkan, foto Risma dihalangi untuk ditampilkan di alat peraga kampanye (APK), padahal Risma adalah aktivis partai yang secara aturan dilegalkan untuk tampil pada APK.

Seperti diketahui, beberapa hari lalu, advokat bernama Abdul Malik melaporkan Risma ke Mapolda Jatim.

Ada dua poin aduan. Pertama pernyataan Risma saat kampanye yang menyatakan calon walikota Eri Cahyadi merupakan anaknya. 

Poin kedua terkait cuti kampanye. Pada laporan itu, Risma dianggap belum mengajukan cuti kampanye.

”Kami sudah telaah semua, Bu Risma tidak bersalah. Bu Risma akan dizalimi, maka kami akan bergerak membela. Kami akan melakukan pendampingan pada bu Risma, bahkan banyak advokat lain yang akan bergabung membela beliau,” pungkasnya. (Ar)

Gelar Swab Hunter Perbatasan, Pemkot Surabaya Tes Swab 396 Warga



KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menggelar operasi Swab Hunter Perbatasan untuk mencegah dan memutus mata rantai penyebaran Covid-19.

Operasi yang digelar serentak di sembilan kecamatan itu dilakukan pasca libur panjang dan cuti bersama 2020.

Saat operasi itu, warga kawasan perbatasan Surabaya nampak semangat mengikuti tes swab gratis itu. 

Bahkan, ketika ada pengendara yang melanggar protokol kesehatan seperti tidak memakai masker, jajaran TNI/Polri dan jajaran Pemkot Surabaya langsung menghentikan mereka dan langsung dites swab.

“Jadi, tadi yang diswab adalah warga yang melanggar protokol kesehatan atau tidak bermasker dan ada yang memang diundang oleh pihak kelurahan atau kecamatan karena mereka tinggal di wilayah perbatasan Surabaya,” kata Wakil Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Surabaya, Irvan Widyanto, Rabu (4/11). 

Kepala BPB Linmas Surabaya ini merinci hasil operasi tadi pagi yang digelar di sembilan kecamatan itu. 

Untuk di Kecamatan Gunung Anyar yang lokasi diletakkan di Jalan Wiguna berhasil melakukan tes swab sebanyak 81 orang. 

Sedangkan di Kecamatan Pakal yang diletakkan di Kantor Kelurahan Benowo melakukan tes swab sebanyak 40 orang, dan di Kecamatan Jambangan yang diletakkan di Masjid Darussalam melakukan tes swab kepada 39 orang.

Selanjutnya, di Kecamatan Gayungan yang diletakkan di Balai RW 04 Jalan Dukuh Menanggal XI No. 21 melakukan tes swab kepada 35 orang. 

Lalu di Kecamatan Karang Pilang diletakkan di Pasar Karang Pilang dan berhasil melakukan tes swab sebanyak 63 orang. 

Kemudian di Kecamatan Bulak disatukan dengan Kecamatan Kenjeran yang diletakkan di depan kantor BPWS dan berhasil melakukan tes swab sebanyak 67 orang.

Lalu di Kecamatan Lakarsantri yang diletakkan di kantor Kelurahan Lidah Kulon berhasil melakukan tes sebanyak 51 orang, dan di Kecamatan Benowo yang diletakkan di kantor Kelurahan Romokalisari melakukan tes 20 orang. 

“Jadi, khusus tadi pagi saja, operasi Swab Hunter Perbatasan itu sudah melakukan tes swab kepada 396 orang. Operasi ini akan dilanjutkan nanti sore hingga malam hari di beberapa tempat, sehingga jumlahnya pasti akan bertambah lagi,” tegasnya.

Mantan Kasatpol PP Surabaya ini juga menjelaskan bahwa operasi ini digelar karena Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini ingin memastikan tidak ada transminis penyebaran virus Covid-19 di Kota Surabaya. 

Di samping itu, operasi ini untuk mencegah dan memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di kawasan perbatasan.

Oleh karena itu, ia terus mengajak kepada semua pihak, terutama warga Kota Surabaya untuk tetap menjaga protokol kesehatan meskipun kasus Covid-19 di Surabaya sudah mulai melandai. 

“Jangan kendor, ayo tetap jaga protokol kesehatan dengan biasakan yang tidak biasa,” pungkasnya. (Ar)

Lanal Tegal Peringati Maulid Nabi Muhammad SAW



KABARPROGRESIF.COM: (Tegal) Dalam rangka memperingati Hari Maulid Nabi Muhammad SAW 1442 H/2020 M, keluarga besar Lanal Tegal mengadakan kegiatan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW yang bertempat di Gedung Aula Sardjoe Lanal Tegal Jl.Proklamasi no.1 Kota Tegal. Rabu (04/11).

Kegiatan yang di laksanakan oleh Keluarga Besar Lanal Tegal dalam rangka untuk memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW 1442 H/2020 M dengan mengambil tema “Tingkatkan Semangat Kepedulian Kepada Sesama Ditengah Pandemi Covid-19”. Kegiatan Maulid Nabi ini dengan penceramah Al Mukarom KH. Harun Abdi Manaf, S.H., M.H. dan sebagai qiroah Al Ustad Muhammad Muqoddas.

Kegiatan peringatan  Maulid Nabi Muhammda ini diisi dengan doa bersama, khususnya di masa pandemi Covid-19 ini semoga cepat berakhir, peringatan Maulid Nabi juga bertujuan untuk menjaga momentum kelahiran Nabi Muhammad SAW. 

Sehingga sifat dan karakter Nabi Muhammad SAW bisa menjadi sumber inspirasi dan tauladannya kepada kita semua.

Hadir dalam kegiatan peringatan Maulid Nabi yaitu Komandan Lanal Tegal Letkol Mar Ridwan Azis, M.Tr. Hanla., CHRMP, Palaksa Lanal Tegal Mayor Laut (P) Kadrawi, Al Mukarom KH. Harun Abdi Manaf, Al Ustad Muhammad Muqodas, Para Perwira Staf Lanal Tegal, Ketua Cabang 7 Korcab V DJA ll Ny.Via Ridwan Azis dan pengurus, seluruh Prajurit dan PNS Lanal Tegal.

Dalam sambutannya Danlanal Tegal menyampaikan bahwa dengan peringatan Maulid ini kita tingkatkan semangat kepedulian kepada sesama di tengah pandemi covid 19 dan serta dapat meningkatkan keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah SWT serta menanamkan kecintaan yang mendalam kepada Nabi Muhammad SAW, seraya memohon doa agar negeri ini dalam keadaan aman damai dan tenteram untuk melanjutkan pembangunan menuju negeri yang baldatun toyyibatun warobbun Ghofur.

Pada kesempatan ini Danlanal menyampaikan ucapan terima kasih kepada prajurit yang hadir dalam rangka memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW, peringatan Maulid ini sangat penting artinya untuk merajut tali silaturahmi yang lebih kuat sekaligus menanamkan rasa kecintaan kita terhadap Nabi Muhammad SAW yang sepatutnya menjadi contoh dan teladan dalam menjalani kehidupan sehari - hari dan sebagai prajurit Lanal Tegal dalam mengemban amanah untuk melaksanakan tugas yang semakin Kompleks sebagai seorang prajurit.

Kegiatan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW dilaksanakan oleh keluarga besar Lanal Tegal ini sejalan dengan perintah harian Kepala Staf TNI AL (Kasal) Laksamana TNI Yudo Margono, untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa sebagai landasan dalam pengabdian sebagai prajurit Jalasena yang memegang teguh nilai - nilai Sapta Marga, Sumpah Prajurit, Delapan Wajib TNI dan Tri Sila TNI AL. Kegiatan Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW ini dilaksanakan dengan tetap mengedepankan protokol kesehatan guna mencegah penyebaran Covid-19. (Dispen Lantamal V/Ar)