KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Debat perdana Pilkada Surabaya 2020 diyakini akan menaikkan elektabilitas pasangan nomor urut 1 (Eri Cahyadi-Armudji).
Pasalnya Paslon 1 ini dinilai lebih menguasai materi dan sering mematahkan serangan paslon nomor 2 (MA-Mujiaman) dengan data.
Gerakan Alumni Surabaya Satu (GASS) melihat kecakapan pasangan Eri Cahyadi-Armudji dalam menguasai panggung debat lantaran cukup data.
"Paslon 1 menguasai permasalahan yang diajukan oleh Paslon 2. Dan menjawabnya dengan data yang tidak terbantahkan," ujar Akademisi UINSA, Andri Arianto yang juga menjadi panelis nonton bareng (nobar) yang digelar GASS di Jalan Mawar no 54, Surabaya kemarin.
GASS menggelar acara nobar debat terbuka Pilkada Surabaya 2020 yang dihadiri oleh anggota serta masyarakat sekitar.
Nobar tersebut diikuti oleh 3 panelis, yakni Andri Arianto (Akademisi UINSA), Ali Yusa (Dewan Pendidikan Surabaya/Akademisi UNMUH) serta A.Baidowi (Alumni UINSA).
Paslon 2, lanjut Andri, cenderung tidak menggunakan data, seringkali mengatakan berdasar pandangan mata serta hasil blusukan.
Tentu keakuratan pernyataan Paslon 2 patut dipertanyakan.
"Paslon 2 tidak mampu menjawab semua pertanyaan yang diajukan Paslon 1, terkait data. Paslon 2 hanya menghabiskan waktu bicara dengan membelokkan pembicaraan sehingga tidak fokus," imbuhnya.
Dalam memberikan keterangan serta pertanyaan balik, pasangan Eri Cahyadi-Armudji dianggap lebih kompak dan santun.
"Cawali Eri Cahyadi sangat bersinergi dengan Cawawali Armudji sedangkan Cawali 2 tampak tidak kompak dengan Cawawali 2 (bisa dilihat dari gestur tubuh pada Paslon 2)," imbuhnya.
Ketiga panelis nobar tersebut menyimpulkan bahwa pasangan no urut 1 Eri Cahyadi, Armudji dinilai memiliki kemampuan dan cukup kapabilitas untuk memimpin serta melanjutkan pembangunan di Surabaya. (Ar)