Selasa, 10 November 2020



KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Kerjasama sister city terus dikembangkan oleh pihak DPRD kota Surabaya. 

Kali ini pemerintah kota (Pemkot) Gaziantep Turki yang melakukan kerjasama sister city dengan pemerintah kota (Pemkot) Surabaya.

Letter Of Intent (LOI) Kerjasama sister city kota Surabaya dan kota Gaziantep Turki telah melakukan pembahasan persetujuan.

“Surat pengajuan Pansus Sister City pada 24 September dan baru diputuskan DPRD pada 5 Oktober. Masa kerjanya 45 hari sesuai Permendagri 25. Ketuanya saya (Ajeng). Wakilnya Norma Yunita dari fraksi PDIP dan Sekretaris Pansus, Mbak Jeje (Juliana Eva Wati) dari fraksi PAN PPP,” jelas Ketua Panitia Khusus (Pansus) Sister City DPRD kota Surabaya, Ajeng Wira Wati, Selasa (10/11).

Menurut alumnus S2 Unair ini, kerjasama sister city kota Gaziantep Turki ini, sudah harus ditindaklanjuti dengan penandatanganan kedua belah pihak kepala daerah maksimal 1 tahun.

“LOI (letter of intent) harus sudah MoU kerjasama maksimal 1 tahun. Penandatanganan LOIdilakukan 11 Desember 2019 lalu. Jadi ini ngejar waktu agar bisa di tandatangani oleh Wali Kota Tri Risma. Agak ekstra karena barengan dengan pembahasan APBD 2021,” ujarnya.

Politisi Gerindra yang menjabat sebagai Wakil Ketua Komisi D DPRD kota Surabaya ini menambahkan, tugas Pansus sister city ini yaitu melakukan pembahasan rencana kerjasama dan ruang lingkup kerja antara Pemkot Surabaya dan Pemkot Gaziantep, Turki.

Didalam LOI, terdapat 3 bidang kerjasama yakni promosi budaya dan pariwisata, pengembangan ekonomi kreatif dan pengembangan kapasitas SDM.

“Salah satunya, ingin mendapatkan pengembangan sharing ilmu mengenai gastronomi yang menjadi andalan kota Gaziantep. sehingga Surabaya bisa memaksimalkan konsep kuliner yang mendunia sekaligus pengembangan UMKM. Tapi sekarang fokus utama kami dengan adanya sister city ini adalah memastikan dampak ke ekonomi warga Surabaya agar lebih berjalan meningkat ditengah dampak ekonomi Covid-19,” pungkasnya. (Ar)

Perlu diketahui, penandatanganan LOI Sister City antara kota Surabaya dengan kota Gaziantep setahun lalu, telah dilakukan oleh Wali Kota Tri Rismaharini sendiri dan Wali Kota Gaziantep, yang disaksikan oleh Presiden Turki, Erdogan.

Pihak DPRD kota Gaziantep, Turki telah memberikan persetujuan atas terjalinnya sister city antara Surabaya dan Gaziantep. 

Namun sayangnya pembahasan mundur dan menjadi mendesak, karena surat baru dikirimkan akibat adanya pandemi Covid-19. (Ar)




KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Komisi A DPRD Kota Surabaya merespon aduan masyarakat Kelurahan Pakis, Sawahan terkait status kepemilikan tanah yang tidak bisa di sertifikatkan.

Dengar pendapat itu mengundang BPN Kota Surabaya, Kabag Hukum Pemkot Surabaya, Kecamatan, Kelurahan dan warga setempat.

“Tanah saya ini menurut versi BPN katanya milik PT Pertamina,” ujar Nanang Hendratno salah satu perwakilan warga kelurahan Pakis Surabaya, Senin (09/11).

Namun anehnya kata Nanang, pihak PT Pertamina tidak merasa mengklaim tanah miliknya, sehingga dikembalikan kembali lagi ke BPN dan BPN dinilai bulet sampai sepuluh tahun.

“Kita mau mengurus sertifikat selama 10 tahun belum bisa sampai sekarang BPN bulet,” keluhnya.

Mantan ketua RW 3 kelurahan Pakis Surabaya tahun 2003 ini menceritakan, sebenarnya PT Pertamina hanya menanyakan bahwa ada temukan tanah Eigendom 1778 oleh BPK yang didalamnya ada aset milik PT Pertamina dan hal ini dipertanyakan oleh warga yang sudah terlanjur mengurus sertifikat.

“Apakah itu benar itu tanpa ditelusuri, tiba-tiba berkas kami yang mau menjadi sertifikat di hentikan sejak tahun 2010 sampai sekarang,” terangnya.

Dia menambahkan, ada 85 warga yang berada diatas tanah diluas 400 meter persegi sebagian besar sudah bersertifikat, tetapi menurut versi BPN di tahun 2010 ada 110 hektar tanah milik warga.

“Sedangkan kalau menurut versi BPN yang sekarang saat ini 210 hektar milik pertamina," ujarnya.

Sementara Section head Comunition PT Pertamina Regional Jawa Timur Ahad Rahedi mengatakan sesuai dengan arahan dari pimpinan komisi A DPRD Surabaya, pihaknya akan segera menindaklanjuti seperti apa kasus ini sebenarnya.

“Termasuk interaktif dengan pihak BPN serta Lurah dan Camat terkait percepatan sengketa (Tanah) ini sesuai kebutuhan hasil hearing ini,’ ujar Ahad Rahedi ditemui usai haering.

Kasi Penanganan Sengketa Dan Pengedalian Kantor Pertanahan 1 Kota Surabaya 1 Agus Hariyanto mengatakan, intinya warga mengajukan sertifikat sebanyak 85 orang atau bidang sudah diproses.

“Bahkan dari 85 itu sudah diukur semuanya, sedangkan yang 22 sudah terbit surat keputusan pemberian haknya,” ujar Agus Hariyanto.

Tetapi, kata ia, ketika ada semacam klaim bahwa itu aset milik PT Pertamina, maka pihaknya menghentikan sementara prosesnya dan sambil menunggu kejelasan apakah itu aset atau tidak.

“Kita menghentikan sementara prosesnya sambl menunggu kejelasan apakah itu aset atau tidak,” kata Agus.

Saat ini, ia menjelaskan, masih mencari tahu kejelasannya, kalau memang itu aset PT Pertamina tentunya pihaknya kemballi menegaskan akan menghentikan sementara proses pengajuan warga.

“Kalau PT Pertamina tidak bisa menunjukan, seharusnya bisa memberikan kejelasan juga ke warga,” terangnya.

Hearing dipimpin oleh Ketua Komisi A Pertiwi Ayu Krishna mengatakan, pihaknya sangat prihatin jika sebuah institusi BUMN (Badan Usaha Milik Negara) mengklaim mempunyai tanah sekitar 220 hektar.

“Notabennya kalau disana ada 220 hektar, berarti ada tanah tanah pemkot yang diakui oleh PT Pertamina,” ujar Pertiwi Ayu Krishna Ketua Komisi A DPRD Kota Surabaya.

Padahal, menurut ia, ada 85 warga Pakis yang sedang proses mengajukan sertifikat ke BPN, tetapi ternyata tidak bisa karena sudah di klaim oleh pihak BUMN (PT Pertamina).

“Dalam hearing tadi, pihak Pertamina sendiri tidak bisa memperlihatkan dan menunjukan peta bidangnya,” terang Pertiwi Ayu Krishna akrab dipanggil Ayu.

Kata Pertamina, menurut ia, peta bidangnya ada di BPN yang juga hadir namun tinggal konstruksi penempatannya ada dimana, dan kalau memang 220 hektar termasuk kantor kecamatan sawahan, hotel shangrilla dan lainya berarti milik pertamina.

“Apakah mungkin tanah seluas itu miliknya sedangkan pertamina sedang tidak bisa menunjukan suratnya,” terang Ayu.

Jika memang bisa menunjukan surat, lanjut Penasehat Fraksi Golkart ini, kenapa tidak langsung dipatok tanah yang disana, berarti menurut ia, bisa dicurigai karena tidak mau membayar pajak otomatis merugikan negara.

“Disini fer-feran saja, kalau memang diakui ya bayarlah pajak (Tanah) tersebut,” tegas Ayu.

Sedangkan 22 dari 85 warga tadi, menurut ia, sudah mengajukan sertifikat tetapi tidak dikeluarkan dahulu karena alasan dari BPN sudah mendapatkan surat dari Pertamina.

“Kalau memang BPN dapat surat dari Pertamina, kenapa dia tidak segara langsung memancang patoknya,” katanya.

PT Pertamima, menurut ia, sangat hebat sekali sampai punya tanah di tengah kota Surabaya dan ini perlu dipertanyakan bagaimana posisi kebenarannya, padahal sebanyak 22 warga sudah rutin membayar HGB.

“Mereka (Warga) ini kasihan juga, karena warga sudah rutin membayar HGB dan ini sudah menjadi kewajiban mereka,” pungkasnya. (Ar)

Senin, 09 November 2020



KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menerima penghargaan Lifetime Achievement Award for Goverment Leadership dari Universistas Airlangga (Unair). 

Penghargaan tersebut, diserahkan oleh Rektor Unair Prof Mohammad Nasih dan didampingi Staf Ahli Bidang Infrastruktur Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek), Ghufron Ali Mukti.

Pada kesempatan itu, Wali Kota Risma menerima penghargaan di momen Sidang Terbuka dalam rangka Dies Natalis Unair ke-66.

Acara tersebut berlangsung di lantai lima, Kantor Manajemen, Aula Garuda Mukti, Kampus C Universitas Airlangga, Jalan Mulyorejo, Senin (9/11/2020).

Suasana begitu hikmat, saat acara dibuka dengan prosesi pemanggilan satu per satu jajaran pimpinan Unair yang terdiri dari dekan, rektor dan senat.

Selanjutnya seluruh hadirin undangan baik secara tatap muka ataupun yang hadir melalui virtual, secara bersama-sama menyanyikan lagu Kebangsaan Indonesia Raya.

Di momen itu, Wali Kota Risma yang tampak mengenakan busana batik, duduk di barisan paling depan sembari menyaksikan jalannya Sidang Terbuka dengan penuh seksama.

Seusai mengikuti serangkaian Sidang Terbuka, Presiden UCLG ASPAC ini diminta maju untuk menerima penghargaan. Meskipun tertutup masker, namun senyum serta wajah sumringah Wali Kota Risma tetap pekat terlihat.

Di momen itu, ia juga mengucapkan terima kasih kepada Rektor Unair atas penghargaan yang diberikan kepadanya.

Sementara itu, Rektor Universitas Airlangga (Unair) Prof Mohammad Nasih mengungkapkan, Wali Kota Surabaya memang layak mendapatkan penghargaan Lifetime Achievement Award for Government Leadership. 

Sebab, ia menyebut, kiprahnya untuk Kota Surabaya bukan lagi satu atau dua tahun saja, melainkan belasan tahun. 

“Bahkan mulai dari beliau belum menjabat sebagai wali kota. Pada waktu itu masih sebagai Kepala Bappeko bahkan juga saat menjabat sebagai Kepala Bagian Pembangunan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya, Unair sudah bekerjasama dengan sangat baik,” kata Mohammad Nasih, Senin (9/11/2020).

Ia menjelaskan, selama ini kerjasama yang terjalin dua instansi tersebut, dinilai saling menguntungkan kedua belah pihak dan bersinergi positif.

Salah satunya, Nasir – sapaan akrab Mohammad Nasih ini memastikan, sering kali pemkot melibatkan para pakar Unair dalam rangka pengambilan kebijakan yang dilakukan oleh Wali Kota Risma bersama jajarannya.

Seperti misalnya bagian hukum, kesehatan atau bidang lain yang berkaitan dengan kepakaran.

“Dan tentu sangat membantu bagi Unair, juga bagi pemkot. Pemkot juga terbantu dengan adanya tenaga yang dimanfaatkan. Itu sudah kami lakukan sejak sangat lama,” paparnya.

Tidak hanya itu, dia juga menjelaskan, perayaan Dies Natalis Unair ke-66 adalah momen terakhir Wali Kota Risma menghadiri perayaan Unair sebagai seorang wali kota.

Makanya, ia tak ingin melewatkan kesempatan terbaik untuk memberikan penghargaan kepada peraih gelar Doktor Honoris Causa dari Tongmyong University, Busan, Korea Selatan (Korsel) ini.

“Sehingga ini adalah kesempatan terbaik bagi kita untuk bisa memberikan sesuatu bagi Bu Risma. Sekali lagi kerjasama institusi ini sungguh sangat bermanfaat dan saling menguntungkan kedua belah pihak,” urai dia.

Ia berharap ke depan, siapapun wali kotanya, kerjasama yang baik ini tetap akan terus dilaksanakan antara Pemkot Surabaya dan kampus Unair.

“Siapa pun nanti wali kotanya tentu kita berharap pola-pola seperti ini akan bisa terjalin sebaik-baiknya,” pungkasnya. (Ar)




KABARPROGRESIF.COM: (Ambon) TNI Angkatan Laut. Komandan Pangkalan Utama TNI AL (Danlantamal) IX Laksamana Pertama TNI Eko Jokowiyono selaku Dansubsatgas Pangkalan hadiri pelaksanaan Briefing umum Latihan PAM VVIP Th. 2020 oleh Pangkoarmada III yang dilaksanakan secara Virtual, Senin (09/11/2020).

Dalam arahannya Pangarmada III diantaranya mengatakan tujuan Latihan PAM VVIP ini untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan prajurit Koarmada III serta Lantamal IX agar memiliki kemampuan dan ketrampilan yang handal dalam melaksanakan tugas pengamanan VVIP. 

Diharapkan juga dapat memahami tugas pokok dan tanggung jawab mekanisme PAM VVIP.

Turut hadir dalam kegiatan tersebut   Danguspurla Koarmada III selaku Wadanlat, Wadan Lantamal IX, Para Asisten Danlantamal IX, Para Asisten Danguspurla Koarmada III, Dansatrol Lantamal IX, Danyonmarhanlan IX, Para Kasatker Jajaran Lantamal IX, Para DanKal Satrol Lantamal IX, Capt. Pilot beserta crew Helly HU-4207 dan Para peserta Latihan PAM VVIP Koarmada III. bertempat di Gedung Manggala Loka Lantamal IX Halong Kec. Baguala Ambon. (Dispen Lantamal IX/Ar).




KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya kembali menggelar doa bersama umat beragama yang berlangsung di lima titik lokasi secara serentak, Senin (9/11/2020). Lima lokasi itu sesuai dengan agamanya masing-masing.

Khusus karyawan atau pegawai yang beragama Islam, doa bersama digelar di Taman Surya yang juga diikuti oleh Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini. 

Sedangkan yang beragama Kristen Protestan dan Khatolik berdoa di Graha Sawunggaling Lantai 6. Pemeluk agama Hindu berdoa di Pura Segara Jalan Memet Sastrawirya Komplek TNI AL Kenjeran. 

Sementara pemeluk agama Budha berdoa di Vihara Budhayana Dharma Wira Center Jalan Panjang Jiwo.

Bagi pemeluk agama Konghuchu, mereka menggelar doa bersama di Klenteng Boen Bio Jalan Kapasan Surabaya. Doa bersama kali ini dengan harapan Kota Surabaya aman dan dijauhkan dari segala bencana.

Pada kesempatan itu, Wali Kota Risma mengatakan sengaja mengadakan doa bersama karena ada ramalan akan terjadi bencana. 

Memang, jika dilihat dari kondisinya, sebetulnya tidak langsung terkena Kota Surabaya, tapi Wali Kota Risma meminta tidak boleh lengah. 

“Oleh karena itu, saya perintahkan kepada BPB Linmas untuk menyiapkan segala sesuatunya kalau naudzubillah kita tidak ingin itu terjadi,” kata Wali Kota Risma.

Selain itu, ia juga memastikan sudah meminta BPB Linmas dan Satpol PP Surabaya melatih warga apabila suatu waktu terjadi bencana, apa saja yang harus mereka lakukan terlebih dahulu. 

Tentunya, yang pertama harus dilakukan adalah lari ke tempat yang paling tinggi, terutama yang ada di tepi pantai harus lari ke tempat yang paling tinggi.

“Itulah yang membuat saya meminta untuk menggelar doa bersama ini. Kita memohon kepada Tuhan Yang Maha Kuasa supaya kita tidak diberikan musibah sesuai dengan ramalan atau tidak diturunkan musibah sesuai dengan ramalan itu,” ujarnya.

Di samping itu, Wali Kota Risma mengaku salah satu alasan menggelar doa bersama karena Kota Surabaya akan menghadapi Pilkada serentak, sehingga dia berdoa mudah-mudahan tidak terjadi sesuatu apapun di kota tercinta, Kota Surabaya.

“Selain itu juga, gejolak-gejolak di masyarakat yang kita tahu bahwa hampir setiap minggunya ada demo besar-besaran di Kota Surabaya, bahkan sempat terjadi kerusakan di kota ini. Oleh karena itu, mari kita berdoa bersama-sama sesuai dengan agamanya masing-masing,” imbuhnya.

Presiden UCLG ASPAC ini juga meminta tolong kepada para tokoh agama untuk mendoakan Surabaya, mudah-mudahan tidak terjadi sesuatu apapun di Kota Pahlawan ini.

“Mari kita berdoa bersama-sama. Saya percaya kalau kita bisa berdoa bersama, sebanyak-banyaknya, Tuhan akan mendengarkan apa yang kita semua inginkan. Mudah-mudahan,” imbuhnya.

Sementara itu, Kepala Bagian Humas Pemkot Surabaya Febriadhitya Prajatara memastikan bahwa doa bersama itu digelar dengan tetap menerapkan protokol kesehatan, seperti mewajibkan setiap peserta doa bersama harus pakai masker dan bahkan tempat duduknya di atur, sehingga tetap jaga jarak.

“Peserta pun dibatasi tidak seperti sebelumnya, karena doa bersama ini juga digelar via zoom, sehingga teman-teman banyak juga yang ikut doa bersama via zoom,” pungkasnya. (Ar)




KABARPROGRESIF.COM: (Ambon) Komandan Lantamal (Danlantamal) IX Laksamana Pertama TNI Eko Jokowiyono diwakili Kadispotmar Letkol laut (PM) Darmo Kurniarso menyelenggarakan Komunikasi Sosial (Komsos) Potensi Maritim (Komsos Potmar) kepada Warga Negeri Hutumuri tentang larangan menangkap ikan dengan bahan peledak, racun dan kejut/ strom listrik di kantor Negeri Hutumuri, Senin (09/11/2020).

Kegiatan ini diselenggarakan sebagai wujud kepedulian serta tanggung jawab Lantamal IX dalam memajukan Kampung pesisir.

Warga nelayan negeri Hutumuri laksanakan Rapid tes gratis dan penyuluhan dari Kadiskum Lantamal IX Letkol Laut (KH) Halasan Sianturi dengan materi Membahayakan kelestarian sumber daya ikan dan biota laut merupakan tindakan melanggar hukum.

Dalam sesi tanya jawab warga sangat antusias dengan mengajukan pertanyaan terkait kendala dan berbagai permasalahan dilapangan.

Di ujung acara Sekdes Negeri Hutumuri menyampaikan sangat berterimakasih atas penyuluhan dari Lantamal IX sehingga menjadikan masyarakat paham dan berpikir terbuka akan pentingnya menjaga ekosistim biota laut bagi generasi selanjutnya.

" Pentingnya menjaga ekosistim biota laut bagi anak cucu kita kelak. Lebih baik mencegah daripada memperbaiki kata inilah yang paling tepat untuk mewakili sisuasi saat ini," ungkap Kadiskum Lantamal IX.

Membangun masyarakat sadar hukum, menjaga biota laut dan Menguatkan hubungan nelayan dengan Dinas Potensi Maritim Lantamal IX adalah tujuan utama kegiatan tersebut. 

Dengan luas wilayah 15 km persegi, jumlah 4.500 kepala dan 30 kelompok nelayan. Negri Hutumuri diharapkan menjadi kampung percontohan dalam menjaga eko sistem biota laut untuk generasi mendatang.

Hadir dalam acara tersebut bapak Stevi Sola selaku Sekdes (Mewakili Bapak Raja negri Hutumuri), Babinkamtibmas Bripka Brivo, 32 warga Hutumuri dan Tim Komsos Potmar Lantamal IX Ambon. (Dispen Lantamal IX/Ar)




KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Dalam rangka menyambut Hari Pahlawan di Bulan November 2020, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya melalui Badan Pengelolaan Keuangan dan Pajak Daerah (BPKPD) membebaskan atau menghapuskan denda Pajak Bumi dan Bangunan (PBB).

Pembebasan denda tersebut, sudah tertuang dalam Peraturan Wali Kota (Perwali) Nomor 55 Tahun 2020 tentang Penghapusan Sanksi Administratif Denda Pajak Bumi dan Bangunan Perkotaan kepada masyarakat Kota Surabaya tahun 2020 dalam rangka Hari Pahlawan.

Pembebasan denda itu berlaku selama sebulan, yaitu mulai 1-30 November 2020.

Berdasarkan data yang dimilikinya, tunggakan denda itu sejak 1994-2020.

"Jadi, ada dendanya itu yang belum dibayar sejak tahun 1994, makanya ini kesempatan untuk membayarnya, karena dendanya sudah dihapuskan atau dibebaskan," kata Plt Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Pajak Daerah (BPKPD), Rachmad Basari, Senin (9/11).

Sebenarnya, lanjut dia, pembebasan denda itu sudah berkali-kali dilakukan oleh Pemkot Surabaya.

Salah satunya ketika peringatan Hari Jadi Kota Surabaya (HJKS) dan termasuk pula pada saat peringatan Hari Pahlawan.

"Apalagi ini dalam kondisi pandemi Covid-19, sehingga program ini kami lanjutnya," terangnya.

Menurut Basari, program ini penting untuk dilanjutkan karena pada saat Pandemi ini, semua sektor ikut terdampak.

Dari situlah, Pemkot Surabaya memberikan stimulan dalam upaya membantu masyarakat berupa pembebasan denda PBB. 

"Kondisi ini terjadi hampir semua negara. Tentunya tidak ada yang bisa menduga terjadinya wabah global ini. Jadi, kami terus lakukan program ini untuk membantu warga," paparnya.

Tidak hanya itu, untuk memberlakukan pembebasan denda PBB maka ada beberapa aturan yang harus diperhatikan.

Salah satu aturan tersebut yakni memberlakukan pembebasan pada momen-momen tertentu, termasuk peringatan atau perayaan hari tertentu.

"Karena secara aturan diperbolehkan pada momen tertentu, akhirnya itu salah satu acuannya. Apalagi uang yang dari masyarakat itu kita kembalikan lagi kepada masyarakat dalam bentuk program-program atau pembangunan-pembangunan," urainya.

Oleh karena itu, ia berharap program pembebasan atau penghapusan denda PBB ini dapat dimanfaatkan dengan baik oleh warga Kota Surabaya. 

Sebab, jika periode program ini berakhir pada 30 November, maka tepat tanggal 1 Desember 2020, denda itu tetap harus dibayarkan sesuai aturan semula.

"Ayo warga Surabaya manfaatkan sebaik mungkin pembebasan denda PBB ini. Masih ada beberapa minggu ke depan hingga akhir bulan ini, jadi ayo segera urus PBB-nya," pungkasnya. (Ar)




KABARPROGRESIF.COM: (Probolinggo) Komandan Komando Pendidikan Operasi Laut (Dankodikopsla) Komando Pembinaan Doktrin Pendidikan dan Latihan TNI Angkatan Laut (Kodiklatal) Laksamana Pertama TNI Agus Haryadi meninjau fasilitas gedung latihan Gunnery Firing Range (GFR) yang berlokasi di Puslatpur Paiton Kabupaten  Probolinggo Jawa Timur, Senin, (9/11/2020).

Dalam melaksanakan peninjauan tersebut Dankodikopsla didampingi Wadan Kodikopsla Kolonel Laut (P) Phundi Rusbandi, Komandan Pusdikpel Kolonel Laut (P) Teguh Wibowo, Komandan Sesenbar Letkol Laut (P) Andik Putro Wibowo dan Komandan Senavbah Mayor Laut (P) Royke Sembayu.

Gedung GFR tersebut merupakan fasilitas pelatihan guna mengasah manajemen tempur prajurit artileri yang sedang menempuh pendidikan di Pusdikpel Kodikopsla Kodiklatal. 

Adapun GFR ini sudah menggunakan Combat Management System (CMS) yang mengintegrasikan sensor-sensor dan persenjataannya ke CMS.

GFR terdiri dari Sewaco (Sensor, Weapon, and Command) layaknya kapal perang yang dapat digunakan untuk latihan menembak dengan meriam tanpa harus mengoperasikan kapal perang di laut sehingga sistem ini dapat dipergunakan secara intensif oleh para prajurit siswa Kodikopsla. (Pen Kodiklatal/Ar)




KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Aktivitas Tri Rismaharini selalu menyedot perhatian warga. Seperti terlihat saat wali kota Surabaya itu melakukan kampanye di kawasan Babatan, Wiyung, Minggu (8/11/2020). 

Kehadiran Risma dielu-elukan warga. Risma, yang berkampanye di hari libur dan telah menyampaikan pemberitahuan ke Gubernur Jatim, disambut dengan tetabuhan musik tradisional menggunakan angklung. 

”Ya luar biasa memang sambutan warga. Rupanya warga ingin wali kota yang bisa meneruskan kebaikan Bu Risma, bukan orang yang ingin menghentikan program-program baik dari Bu Risma,” ujar Eko Purwanto, Ketua Harian DPP Jaringan Kemandirian Nasional (Jaman), relawan Jokowi yang ikut mendukung pencalonan Eri Cahyadi dan Armudji pada Pilkada Surabaya. 

Di sepanjang jalan menuju lokasi di perkampungan, Risma disambut antusias. Warga berdiri di depan rumah masing-masing untuk menyambut wali kota perempuan pertama di Surabaya tersebut.

”Matur nuwun, matur nuwun,” kata Risma yang menyapa warga yang hadir dengan protokol kesehatan.

Tanpa diajak oleh Risma, warga dengan sendirinya malah menyuarakan aspirasinya mendukung Eri Cahyadi dan Armudji. ”Nomor satu ya Bu, nomor satu,” ujar warga merujuk pada Eri Cahyadi dan Armudji yang mendapatkan nomor urut 1 di Pilkada Surabaya. 

Risma bersyukur, saat ini Surabaya sudah semakin berkembang, tidak hanya dari sisi infrastruktur kota yang kian baik dan modern, tapi juga diiringi dengan berbagai program sosial dan pendidikan serta kesehatan yang bermutu. 

”Ke depan itu semua harus diteruskan, diperbaiki apa yang masih kurang, misalnya masih ada beberapa spot yang banjir. Saya tahu betul kemampuan Eri Cahyadi, sejak awal jadi ASN sampai menjadi kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota Surabaya. Dia orangnya inovatif, bertanggung jawab, berani membela kepentingan orang banyak. Dia selama ini ikut merancang dan menjalankan program pemerintah kota, saya tahu betul kualitasnya,” ujar Risma.

Risma juga mengajak semua warga hidup rukun. Surabaya adalah rumah besar yang ramah bagi semua umat beragama. Seperti di kawasan Babatan, Wiyung, yang sejak lama harmonis. 

Di sana ada berbagai rumah ibadah, mulai masjid, gereja, hingga pura.

”Perbedaan bukan menjadi penghalang, kerukunan menjadi pemersatu. Dukunglah nomor satu,” ujar Risma.

Pada kesempatan tersebut, Risma juga meminta maaf atas masih adanya kekurangan dalam memimpin Surabaya selama sepuluh tahun terakhir.

”Saya beberapa bulan lagi selesai. Saya masih terus bekerja menyelesaikan beberapa hal yang kurang, seperti sekarang kita bekerja mengantisipasi datangnya musim hujan, semuanya untuk Bapak/Ibu warga Surabaya. Saya juga mohon dimaafkan karena pasti ada kekurangan dalam memimpin kota ini 10 tahun terakhir,” jelas Risma. (Ar)


Minggu, 08 November 2020



KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Puluhan perwakilan Alumni Teknik Surabaya (ATS) ITATS mendeklarasikan diri menyatakan dukungan untuk kemenangan paslon nomor urut 1, Eri Cahyadi-Armuji di posko Jalan Indragiri Surabaya,  Minggu (8/11/2020).

Ketua Komunitas ATS-ITATS Rachmad Rudianto mengatakan, kedatangan para alumni dari berbagai bidang (teknik sipil,  elektro,  mesin,  arsitektur, perkapalam dan teknik industri) ini untuk memenangkan Eri-Armuji untuk meneruskan kepemimpinan Wali Kota Tri Rismaharini. 

"Kami dari Alumni ATS ITATS berbagai jurusan yang tergabung dalam wadah Komunitas Alumni ATS ITATS. Atas nama Komunitas tersebut, saya sebagai ketua komunitas dengan ini menyatakan mendukung sepenuhnya kepada pasangan calon walikota dan wakil walikota Surabaya, Bapak Eri Cahyadi ST MT dan Bapak Ir Armuji untuk menjadi Walikota dan Wakil Walikota Surabaya," ujar Rahmad.

Adapun pernyataan dukungan itu meliputi:

1. Siap memperjuangkan dan memenangkan dalam pemilukada 2020 dengan kemenangan yang terhormat dan bermartabat.

2. Menginstruksikan kepada jajaran pengurus di setiap tingkatan untuk dapat bahu membahu dan berkerja sama dalam memenangkan pasangan Bapak Eri Cahyadi ST MT dan Bapak Ir Armuji.

3. Menghimbau untuk melakukan kerja pemenangan dengan cara-cara yang tidak bertentangan dengan perundang-undangan yang berlaku.

"Usai deklarasi ini,  kami akan turun untuk menyosialisasikan dukungan ini kepada para alumni, " pungkasnya.

Sementara itu,  Cawawali Armuji sangat berterimakasih kasih atas dukungan para alumni dari berbagai bidang.

"Semoga dukungan ini akan membawa kebaikan bagi para alumni ataupun masyarakat Surabaya lainnya. Dengan dukungan ini,  saya semakin tertantang untuk menjadikan Surabaya yang sudah maju dan baik ini, bertambah lebih baik lagi," ujar mantan Ketua DPRD Kota Surabaya ini. (Ar)




KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Meski pelaksanaan debat publik perdana calon wali kota dan calon wakil wali kota (cawali-cawawali) Surabaya sudah berlalu.

Namun masih ada topik yang menjadi perbincangan hangat di masyarakat. 

Yaitu terkait penataan kawasan kumuh, di mana Calon Wali Kota Eri Cahyadi menyebut bahwa kawasan kumuh di Surabaya telah jauh berkurang. 

Cawali Machfud Arifin beberapa kali mengkritik masih adanya kawasan yang dia nilai tak tertata di Surabaya dalam debat tersebut.

Ahli permukiman dan perkotaan Prof Dr Ir Johan Silas mengatakan, pernyataan Eri sudah tepat. 

Data Direktorat Jenderal Cipta Karya, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), juga menyatakan kawasan kumuh di Surabaya sudah 0 persen.

“Di Direktorat Jenderal Cipta Karya itu ada yang namanya program Kotaku, yakni Kota Tanpa Kumuh. Tim ini yang mengeluarkan data yang menyebut Surabaya kawasan kumuhnya sudah 0 persen. Tim ini milik pemerintah pusat. Pemkot tidak ikut cawe-cawe. Setahu saya, angka persisnya 0,3 persen. Karena sangat kecil, maka dianggap 0 persen,” ujar Johan Silas yang merupakan akademisi ITS, Minggu (8/11/2020).

Berdasarkan data program Kotaku Kementerian PUPR yang terangkum di Nota Dinas Nomor 02/ND/Cb16/Satker1/2020 tentang Laporan Capaian Pengurangan Kumuh Provinsi Jatim, luasan kawasan kumuh di Surabaya semula 151 hektare. 

Dalam beberapa tahun terakhir, penataan digenjot hingga berhasil ditekan sampai 0 persen pada 2019.

Sebelumnya perlu diketahui, program Kotaku adalah satu dari sejumlah upaya strategis Ditjen Cipta Karya Kementerian PUPR untuk mempercepat penanganan permukiman kumuh di Indonesia dan mendukung Gerakan 100-0-100. 

Yaitu 100 persen akses universal air minum, 0 persen permukiman kumuh dan 100 persen akses sanitasi layak.

“Dibanding kota-kota lain di Indonesia khususnya Jawa, penataan kampung di Surabaya yang paling baik. Di dunia ini tidak ada kota yang tidak ada kampung kumuhnya, meski kotanya sangat maju. Mulai di Paris, New York, Kyoto bahkan hingga di Dubai, itu ada kampung kumuhnya. Saya pernah ke kota-kota tersebut dan melihat kampung kumuhnya,” ungkapnya.

Terkait adanya pihak yang tidak terima dengan pernyataan Eri yang menyebut kawasan kumuh Surabaya sudah 0 persen, Johan Silas memberikan saran agar mengirim surat ke Dirjen Cipta Karya. 

Sebab instansi tersebut yang telah mengeluarkan data 0 persen kawasan kumuh.

Johan mengakui, memang di Kota Pahlawan ada beberapa daerah yang masih kumuh. Namun kumuhnya kawasan tersebut bukan berarti Pemkot Surabaya tidak mau melakukan penataan, tapi karena terbentur instansi lain.

“Ada yang permukiman kumuh itu di kawasan rel PT KAI, Pelindo III dan pinggir sungai. Pemkot tidak bisa masuk kesana, karena terbentur oleh intansi lain. Pemkot sudah beberapa kali melakukan penataan dan berhasil. Namun ada pula yang sulit seperti kawasan yang masuk milik PT KAI. Itu sulit, karena Daops VIII tidak memiliki kewenangan untuk memutuskan,” tuturnya.

Salah satu bukti jika penataan kota di Surabaya sangat baik dan diakui dunia, kata Johan Silas, adalah saat ditunjuk menjadi tuan rumah pelaksanaan Konferensi Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) untuk permukiman dan pembangunan berkelanjutan, atau The Third Session of the Preparatory Committee for Habitat III (Prepcom 3 UN Habitat III), yang diikuti 193 negara anggota PBB. 

Dalam kesempatan itu, PBB memuji langsung penataan kota di Surabaya karena dianggap berhasil.

“Kalau saya yang memberikan penilaian atau yang memuji pasti dibantah. Apalagi Eri Cahyadi. Tapi ini yang menilai orang lain, dari PBB. Makanya Konferensi PBB digelar di Surabaya, karena Surabaya bisa dianggap sebagai contoh kota-kota lain di dunia,” katanya.

Kota Surabaya juga menjadi menjadi panggung Peringatan Global Hari Habitat Dunia atau World Habitat Day pada tanggal 5 Oktober 2020, yang diikuti secara virtual oleh 

Sekretaris Jenderal PBB, António Guterresz, Presiden RI Joko Widodo, dan Direktur Eksekutif UN Habitat (Badan Program Pemukiman Manusia PBB), Maimunah Mohd Sharif. UN-Habitat sendiri merupakan sebuah badan PBB yang bergerak di bidang pemukiman dan pembangunan kota yang berkelanjutan. (Ar)


Sabtu, 07 November 2020



KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Tren kasus Covid-19 di Kota Pahlawan semakin menurun. Selain itu, angka kesembuhan juga terus meningkat. 

Keberhasilan dalam memutus mata rantai penyebaran Covid-19 ini adanya berbagai inovasi termasuk dengan menciptakan swab Hunter yang sangat efektif berkeliling tiap hari di setiap kecamatan untuk menjaring warga yang tidak patuh terhadap protokol kesehatan langsung di tes swab.

Alhasil keberhasilan itu membuat beberapa kelurahan di Kota Pahlawan menjadi nol kasus Covid-19. 

Berdasarkan data per Rabu (4/11) jumlah kelurahan 0 kasus mencapai seratus kelurahan. 

Diantaranya terdiri dari kelurahan Putat Gede, Sukomanunggal, Simomulyo Baru, Manukan Wetan, Banjar Sugihan, Asem Rowo, Genting Kalianak, Tambak Sarioso, Kandangan, Romokalisari, Tambak Oso Wilangun, Pakal, Jeruk, Lakar Santri, Lidah Kulon, Lidah Wetan, Lontar, Sambikerep, Made.

“Lalu Beringin, Peneleh, Kapasari, Genteng, Ketabang, Embong Kaliasin, Tembok Dukuh, Jepara, Alun-alun Contong, Gundih, Bubutan, Tambak Rejo, Kapasan, Simo Lawang, Sidodadi, Perak Timur, Nyamplungan, Bongkaran, Pegirian, Ujung, Ampel, Kemayoran, Dupak, Morokrembangan, Bulak, Kedung Cowek, Sukolilo Baru, Sidotop Wetan, Tambak Wedi, Rangkah, Tambak Sari, Pacar Keling, Pacar Kembang, Gading,” papar Kepala Bagian Humas Pemkot Surabaya, Febriadhitya Prajatara, Sabtu (7/11).

Kemudian, Dukuh Setro, Pucang Sewu, Kertajaya, Kalirungkut, Rungkut Kidul, Medokan Ayu, Penjaringan Sari, Wonorejo, Tenggilis Mejoyo, Panjang Jiwo, Kendang Sari, Kutisari, Gunung Anyar, Gunung Anyar Tambak, Rungkut Menanggal, Menur Pumpungan, Nginden Jangkungan, Klampis Ngasem, Gebang Putih, Medokan Semampir.

"Selanjutnya ada Kelurahan Mulyorejo, Kejawan Putih Tambak, Manyar Sabrangan, Sutorejo, Kalisari, Kalijudan, Sawahan, Petemon, Kupang Krajan, Karang Pilang, Kedurus, Kebraon, Dukuh Kupang, Dukuh Pakis, Gunung Sari, Pradah Kali Kendal, Wiyung, Jajar Tunggal, Ketintang, Dukuh Menanggal, Jemur Wonosari, Bendul Merisi, Margorejo, Siwalankerto, Kebonsari, Jambangan dan Karah," ungkapnya.

Febri juga mengungkapkan berdasarkan data dari Dinas Kesehatan (Dinkes) terbaru per hari ini, jumlah tes swab sejak pertama kali kasus hingga hari ini mencapai 217.463 spesimen.

Kemudian untuk angka kesembuhan per kemarin lalu, Kamis (5/11) berjumlah 14.896 kasus.

“Sementara untuk kasus aktifnya per kemarin yakni 75 kasus,” pungkasnya. (Ar)


Narkoba

Koperasi & UMKM

Terus Kobarkan Semangat Perjuangan Arek-arek Suroboyo 10 Nopember 1945 untuk memberantas Korupsi, Terorisme dan Penyalahgunaan Narkoba

Translate

Hukum

Metropolis

Nasional

Pidato Bung Tomo


Hankam

Popular Posts

Blog Archive